2. BAB II_RKPD PERUBAHAN 23-05-2014
II-1
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
2.1.
Gambaran Kondisi Umum Daerah
2.1.1.
Aspek Geografi
Secara geografis wilayah Provinsi Jawa Tengah terletak pada 5
040’
- 8
030’ Lintang Selatan dan 108
030’
- 111
030’ Bujur Timur.
Wilayah
Provinsi Jawa Tengah secara administratif berbatasan dengan Samudera
Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan;
Provinsi Jawa Barat di sebelah barat; Provinsi Jawa Timur di sebelah
timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa Tengah terbagi
menjadi 29 Kabupaten dan 6 Kota, dan terdiri dari 573 Kecamatan yang
meliputi 7.809 Desa dan 769 Kelurahan dengan luas wilayah sebesar
3.254.412 Ha atau 25,04% dari luas Pulau Jawa.
Topografi wilayah Jawa Tengah memiliki relief yang beraneka
ragam, meliputi daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur
sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah; dataran rendah
yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah; dan pantai yaitu Pantai
Utara dan Selatan. Kemiringan lahan di Jawa Tengah bervariasi, meliputi
lahan dengan kemiringan 0-2% sebesar 38%; lahan dengan kemiringan
2-15% sebesar 31%; lahan dengan kemiringan 15-40% sebesar 19%; dan
lahan dengan kemiringan lebih dari 40% sebesar 12%.
Selain itu, keadaan iklim di Jawa Tengah termasuk dalam kategori
iklim tropis basah. Menurut Stasiun Klimatologi Klas I Semarang pada
tahun 2012, suhu udara di Jawa Tengah berkisar antara 25
0C - 28
0C,
dan kelembaban udara berada pada kisaran antara 75% - 83%. Curah
hujan tertinggi sebesar 4.972 mm (tercatat di Stasiun Meteorologi
Bojongsari) dan hari hujan terbanyak 203 hari (tercatat di Stasiun
Meteorologi Cilacap).
Penggunaan lahan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010
meliputi lahan sawah seluas 991.524 Ha (30,47%) dan bukan lahan
sawah seluas 2.262.888 Ha (69,53%). Jika dibandingkan dengan tahun
2009, maka kondisi ini menunjukkan adanya penurunan luas lahan
sawah yang beralih menjadi bukan lahan sawah sebesar 128 Ha
(0,013%). Penggunaan lahan di Provinsi Jawa Tengah selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
(2)
II-2
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008
–
2010
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
1 Lahan Sawah 990.652 30,44 991.652 30,47 991.524 30,47
a Pengairan Teknis 382.643 38,63 383.262 38,65 386.953 39,03 b Pengairan 1/2 Teknis 129.630 13,09 133.769 13,49 131.687 13,28 c Pengairan Sederhana 136.796 13,81 136.635 13,78 140.423 14,16 d Pengairan Desa/Non PU 57.032 5,76 52.596 5,30 57.731 5,82 e Tadah Hujan 281.919 28,46 282.521 28,49 272.364 27,47 f Pasang Surut 1.561 0,16 1.613 0,16 1.661 0,17 g Lebak, Polder, Lainnya 1.071 0,11 1.256 0,13 705 0,07
2 Bukan Lahan Sawah 2.263.760 69,56 2.262.760 69,53 2.262.888 69,53
a Bangunan/ Pekarangan 524.465 16,12 503.923 15,48 537.288 16,51 b Tegal/Kebun 732.853 22,52 730.370 22,44 723.056 22,22 c Ladang/Huma 13.346 0,41 13.413 0,41 11.664 0,36 d Padang Rumput 1.231 0,04 1.184 0,04 1.745 0,05 e Hutan Rakyat 95.550 2,94 103.402 3,18 103.004 3,17 f Hutan Negara 568.572 17,47 578.107 17,76 567.449 17,44 g Perkebunan Negara 71.868 2,21 69.345 2,13 71.337 2,19 h Rawa 9.027 0,28 9.035 0,28 9.021 0,28 i Tambak 34.972 1,07 39.810 1,22 37.574 1,15 j Kolam/Empang 3.719 0,11 8.259 0,25 3.046 0,09 k Sementara tidak
diusahakan 1.772 0,05 1.628 0,05 1.429 0,04 l Lain-lain 206.385 6,34 204.284 6,28 196.275 6,03
Jumlah (Ha) 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 3.254.412 100,00 Tahun 2010 No. Penggunaan Lahan Tahun 2008 Tahun 2009
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013
Adanya indikasi perubahan fungsi lahan di Provinsi Jawa Tengah,
dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir dan tanah
longsor. Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi kejadian bencana di Jawa
Tengah dari tahun ke tahun yang cenderung mengalami peningkatan.
Kondisi kebencanaan di Jawa Tengah dilihat dari frekuensi kejadiannya
dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini :
Tabel 2.2
Frekuensi Kejadian Bencana di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010
–
2012
No Jenis Bencana 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7
1 Banjir 7 54 115 85 160
2 Tanah Longsor 21 126 141 202 201
3 Angin Topan 2 100 122 104 312
4 Kekeringan 10 - - 15 17
6 Kebakaran 30 128 73 268 305
Sumber : Sekretariat BPBD Prov. Jateng, 2013
Frekuensi kejadian bencana banjir mempunyai kecenderungan
meningkat. Pada tahun 2008 tercatat hanya 7 kejadian, cenderung terus
meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2012 tercatat 160
kejadian. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan dalam upaya
pelestarian lingkungan, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dan
(3)
II-3
masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungannya
.
2.1.2.
Aspek Demografi
Jumlah penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan
sebanyak 33.270.207 jiwa atau 13,52% dari jumlah penduduk Indonesia,
terdiri dari laki-laki sebanyak 16.495.705 Jiwa (49,58%) dan perempuan
sebanyak 16.774.502 Jiwa (50,42%), sehingga besar rasio jenis kelamin
(RJK) adalah sebesar 99,42. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kabupaten Brebes (1.770.480 jiwa
)
, sedangkan paling sedikit berada di
Kota Magelang (120.447 jiwa).
Kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2012 diproyeksikan
sebesar 1.022 Jiwa/Km
2, meningkat dibandingkan kondisi tahun 2011
sebesar 1.003 jiwa/km
2. Kepadatan penduduk tahun 2012 tertinggi di
Kota Surakarta (11.573 jiwa/km
2) dan terendah di Kabupaten Blora (472
jiwa/km
2). Selengkapnya jumlah penduduk, rasio jenis kelamin dan
kepadatan penduduk pada masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah disajikan dalam Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
Tabel 2.3
Proyeksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2012
No. Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk Tahun 2012*) Laki-laki Perempuan Jumlah
Rasio Jenis
Kelamin
1. Kab. Cilacap 841.392 838.472 1.679.864 101,48 2. Kab. Banyumas 800.728 802.309 1.603.037 100,93 3. Kab. Purbalingga 433.425 444.064 877.489 98,71 4. Kab. Banjarnegara 446.245 444.717 890.962 101,48 5. Kab. Kebumen 588.284 593.394 1.181.678 100,05 6. Kab. Purworejo 349.321 359.162 708.483 98,36 7. Kab. Wonosobo 390.970 380.477 771.447 103,92 8. Kab. Magelang 611.711 607.660 1.219.371 101,80
9. Kab. Boyolali 469.242 484.075 953.317 98,03
10. Kab. Klaten 565.750 587.297 1.153.047 97,42
11. Kab. Sukoharjo 420.398 428.320 848.718 99,26
12. Kab. Wonogiri 459.859 486.514 946.373 95,59
13. Kab. Karanganyar 414.715 424.047 838.762 98,90
14. Kab. Sragen 428.761 446.522 875.283 97,11
15. Kab. Grobogan 662.215 676.912 1.339.127 98,93
16. Kab. Blora 416.823 430.302 847.125 97,96
17. Kab. Rembang 303.183 305.365 608.548 99,93
18. Kab. Pati 590.871 629.122 1.219.993 94,98
19. Kab. Kudus 397.211 409.794 807.005 98,02
20. Kab. Jepara 570.684 574.232 1.144.916 99,96
(4)
II-4
No. Kabupaten/KotaJumlah Penduduk Tahun 2012*) Laki-laki Perempuan Jumlah
Rasio Jenis
Kelamin
22. Kab. Semarang 475.682 492.701 968.383 97,64 23. Kab. Temanggung 366.155 364.565 730.720 101,57
24. Kab. Kendal 469.461 456.864 926.325 103,92
25. Kab. Batang 363.720 364.858 728.578 100,81
26. Kab. Pekalongan 427.785 433.581 861.366 99,78 27. Kab. Pemalang 635.899 649.125 1.285.024 99,07
28. Kab. Tegal 706.171 714.830 1.421.001 99,91
29. Kab. Brebes 889.428 881.052 1.770.480 102,09
30. Kota Magelang 59.274 61.173 120.447 97,99
31. Kota Surakarta 247.728 261.848 509.576 95,68
32. Kota Salatiga 86.788 90.692 177.480 96,78
33. Kota Semarang 799.034 830.890 1.629.924 97,25 34. Kota Pekalongan 145.130 145.217 290.347 101,07
35. Kota Tegal 121.101 123.531 244.632 99,14
Jumlah 2012*) 16.495.705 16.774.502 33.270.207 99,42
2011*) 16.273.976 16.369.636 32.643.612 98,77
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2013 Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010
Tabel 2.4
Proyeksi Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2012
2.1.3.
No. Kabupaten/Kota Luas Wilayah (ha)
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (per km2)
1. Kab. Cilacap 213.851 1.679.864 786
2. Kab. Banyumas 132.759 1.603.037 1.207
3. Kab. Purbalingga 77.765 877.489 1.128
4. Kab. Banjarnegara 106.974 890.962 833
5. Kab. Kebumen 128.274 1.181.678 921
6. Kab. Purworejo 103.482 708.483 685
7. Kab. Wonosobo 98.468 771.447 783
8. Kab. Magelang 108.573 1.219.371 1.123
9. Kab. Boyolali 101.507 953.317 939
10. Kab. Klaten 65.556 1.153.047 1.759
11. Kab. Sukoharjo 46.666 848.718 1.819
12. Kab. Wonogiri 182.237 946.373 519
13. Kab. Karanganyar 77.220 838.762 1.086
14. Kab. Sragen 94.649 875.283 925
15. Kab. Grobogan 197.585 1.339.127 678
16. Kab. Blora 179.440 847.125 472
17. Kab. Rembang 101.410 608.548 600
(5)
II-5
No. Kabupaten/Kota Luas Wilayah(ha)
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk (per km2)
19. Kab. Kudus 42.517 807.005 1.898
20. Kab. Jepara 100.416 1.144.916 1.140
21. Kab. Demak 89.743 1.091.379 1.216
22. Kab. Semarang 94.686 968.383 1.023
23. Kab. Temanggung 87.023 730.720 840
24. Kab. Kendal 100.227 926.325 924
25. Kab. Batang 78.895 728.578 923
26. Kab. Pekalongan 83.613 861.366 1.030
27. Kab. Pemalang 101.190 1.285.024 1.270
28. Kab. Tegal 87.970 1.421.001 1.615
29. Kab. Brebes 165.773 1.770.480 1.068
30. Kota Magelang 1.812 120.447 6.647
31. Kota Surakarta 4.403 509.576 11.573
32. Kota Salatiga 5.296 177.480 3.351
33. Kota Semarang 37.367 1.629.924 4.362
34. Kota Pekalongan 4.496 290.347 6.458
35. Kota Tegal 3.449 244.632 7.092
Jumlah 2012*) 3.254.412 33.270.207 1.022
2011*) 3.254.412 32.643.612 1.003
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012
Keterangan : *) Angka Sementara Proyeksi SP 2010
2.2.
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
2.2.1.
Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah
Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan secara makro
ditunjukkan dengan capaian indikator agregat meliputi :
a.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu
indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok
pembangunan
manusia
yang
dinilai
mencerminkan
status
kemampuan dasar penduduk, yaitu angka Usia Harapan Hidup (UHH)
yang mengukur peluang hidup, capaian tingkat pendidikan (rata-rata
lama sekolah dan angka melek huruf), serta pengeluaran rill per
kapita guna mengukur akses terhadap sumberdaya yang dibutuhkan
untuk mencapai standar hidup layak.
Perkembangan IPM Provinsi Jawa Tengah terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2011 sebesar
72,94, meningkat menjadi 73,36 pada tahun 2012, secara rinci dapat
dilihat pada Gambar (
2.1
).
(6)
II-6
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013
Gambar (2.1)
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008
–
2011
IPM Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 73,36
di atas
rata-rata IPM Nasional sebesar 73,29 dan apabila di bandingkan dengan
Provinsi se Jawa
–
Bali berada pada posisi ke 3 (tiga) di bawah Provinsi
DKI dan DIY, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012
Gambar (2.2)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Provinsi se Jawa
–
Bali dan Nasional Tahun 2011
b.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar
5,81% (
year on year
/
yoy
), lebih rendah dibandingkan capaian tahun
2012, yaitu sebesar 6,34%. Namun telah mencapai target kisaran
5,8-6,2% dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
5,78%. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
Jawa Tengah mencapai 5,4%. Target pertumbuhan ekonomi Tahun
2014 sebesar 6,3-6,7%
Apabila dibandingkan dengan Provinsi lain di wilayah Jawa
–
Bali, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2013 berada pada
(7)
II-7
posisi ke 6 (enam), namun lebih baik dari angka pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 5,78%. Pertumbuhan ekonomi Nasional
dan Provinsi lain di wilayah Jawa
–
Bali dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Provinsi se Jawa
–
Bali
Tahun 2011
–
2012 (%)
No Provinsi/Nasional 2012 2013
1 Jawa Timur 7,27 6,55
2 Bali 6,65 6,05
3 DKI Jakarta 6,5 6,11
4 Jawa Tengah 6,34 5,81
5 Jawa Barat 6,21 6,06
6 Banten 5,87 5,86
7 D.I. Yogyakarta 5,32 5,40
Nasional 6,23 5,78
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013
c.
Inflasi
Perkembangan inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 5
(lima) tahun dari tahun 2008
–
2012 sangat fluktuatif, tetapi
cenderung menurun. Inflasi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 7,99%,
lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,24%,. Sedangkan
sampai dengan bulan April 2014 mencapai sebesar 7,15%. Kenaikan
inflasi tahun 2013 disebabkan karena adanya kenaikan BBM dan
adanya perayaan Natal dan Tahun Baru yang mendorong kenaikan
harga pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa.
Tabel 2.6
Inflasi Nasional dan Provinsi se Jawa
–
Bali
Tahun 2012-2013 (%)
No Provinsi/Nasional 2012 2013
1 Jawa Barat 3,86 9,15
2 Jawa Tengah 4,24 7,99
3 D.I. Yogyakarta 4,31 7,32
4 Banten 4,37 9,65
5 Jawa Timur 4,50 7,59
6 DKI Jakarta 4,52 8,00
7 Bali 4,71 7,97
Nasional 4,34 4,34
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 dan 2013 Sampai dengan bulan april 2014
d.
Indeks Gini dan Indeks Williamson
Indeks
Gini
merupakan
satu
ukuran
untuk
melihat
ketimpangan pendapatan masyarakat. Indeks Gini tahun 2009
sebesar 0,283 meningkat menjadi 0,355 pada tahun 2012, angka ini
menunjukkan ketimpangan pendapatan masyarakat meningkat.
Sementara tingkat kesenjangan pembangunan antar wilayah di
Provinsi Jawa Tengah dilihat dengan Indeks Williamson, pada tahun
2009 sebesar 0,7035, menjadi 0,7042 pada tahun 2011. Namun,
Indeks Williamson Jawa Tengah masih di atas angka 0,5 yang
menunjukkan bahwa kesenjangan pembangunan di Kabupaten/Kota
di Jawa Tengah masih cukup tinggi.
(8)
II-8
e.
Nilai Tukar Petani (NTP)
Kemampuan tukar barang-barang produk pertanian yang
dihasilkan petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk
konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk
pertanian ditunjukkan dengan NTP. Pada bulan Juli 2013, NTP Jawa
Tengah sebesar 105,62 lebih baik dibandingkan NTP Nasional sebesar
104,58.
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa
–
Bali, NTP Jawa Tengah bulan Juli tahun 2013 berada di peringkat
keempat. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7
Nilai Tukar Petani (NTP) se Pulau Jawa
–
Bali dan Nasional
Tahun 2010
–
2013
No Provinsi /
Nasional 2010 2011
2012 2013*
1 Jawa Tengah 103,12 106,62 106,37 105,62
2 Jawa Barat 101,46 108,17 111,55 109,25
3 Jawa Timur 98,87 102,62 103,28 103,01
4 Banten 103,71 106,54 117,07 109,33
5 DIY 113,70 116,61 117,59 117,21
6 Bali 104,20 108,00 108,39 103,37
Nasional 102,75 105,75 105,87 104,58
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2013 *) angka bulan juli 2013
f.
Penduduk Miskin dan Pengangguran
Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah selama kurun
waktu tahun 2008 hingga tahun 2013 cenderung menurun. Jumlah
penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebanyak 4,70
juta jiwa (14,44%) lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebanyak
4,86 juta jiwa (14,98%), namun masih di atas rata
–
rata angka
nasional sebesar 11,47%. Penduduk miskin di Jawa Tengah sebagian
besar berada di wilayah perdesaan, yaitu sebesar 60,24%, sementara
yang berada di wilayah perkotaan sebesar 39,76%. Walaupun
penduduk miskin telah mengalami penurunan, jumlah tersebut
masih cukup tinggi sehingga masih perlu upaya lebih keras untuk
menurunkannya.
Perbandingan jumlah dan persentase penduduk miskin di
wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Jawa Tengah dapat
dilihat pada Tabel 2.8 berikut :
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013
No Tahun / Bulan Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)
Kota Desa Total Kota Desa Total
1 2008/Maret 2.556,50 3.633,10 6.189,60 16,34 21,96 19,23 2 2009/Maret 2.420,90 3.304,80 5.725,70 15,41 19,89 17,72
(9)
II-9
No Tahun / Bulan Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase (%)
Kota Desa Total Kota Desa Total
3 2010/Maret 2.258,94 3.110,22 5.369,16 14,33 18,66 16,56 4 2011/Maret 2.092,51 3.014,85 5.107,36 14,12 17,14 15,76 5 2011/Sept 2.175,82 3.080,17 5.255,99 14,67 17,50 16,21 6 2012/Maret 2.001,12 2.976,25 4.977,36 13,49 16,89 15,34 7 2012/Sept 1.946,51 2.916,90 4.863,41 13,11 16,55 14,98 8 2013/maret 1.911,21 2.821,74 4.732,95 12,87 15,99 14,56 9 2013/ Sept
1.870,73
2.834,14
4.704,87
12,53
16,05
14,44
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008-2013
Apabila dibandingkan dengan provinsi lainnya se Pulau Jawa
–
Bali, persentase penduduk miskin Jawa Tengah, dapat dilihat dari
Tabel 2.9 berikut :
Tabel 2.9
Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa
–
Bali
Tahun 2012-2013
No Provinsi/ Nasional
2012 2013
(ribu jiwa) (%) (ribu jiwa) (%)
1. DKI Jakarta 366,77 3,70 375,7 3,72
2. Bali 160,95 3,95 186,53 4,49
3. Banten 648,25 5,71 682,71 5,89
4. Jawa Barat 4.421,48 9,89 4.382,65 9,61
5. Jawa Timur 4.960,54 13,08 4.865,82 12,73
6. Jawa Tengah 4.863,41 14,98 4.704,87 14,44 7. D.I. Yogyakarta 562,11 15,88 535,18 15,03
Nasional 28.594,64 11,66 28.553,93 11,47
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013 *) angka bulan September 2013
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah
menun-jukkan kecenderungan menurun.
TPT pada tahun 2013 sebesar
6,01% (1,02 juta jiwa) naik dibandingkan tahun 2012 sebesar 5,63%
(962 ribu jiwa)
.
Hal ini utamanya disebabkan oleh penduduk usia
sekolah masuk dalam angkatan kerja dan dampak meningkatnya
harga BBM serta melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan
II tahun 2013 yang berdampak pada penurunan penyerapan tenaga
kerja pada berbagai sektor. Disisi lain Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Provinsi Jawa Tengah masih belum optimal, walaupun
cenderung semakin meningkat dari tahun 2009
–
2013.
Tabel 2.10
Perkembangan Jumlah Angkatan Kerja, TPAK dan TPT
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009
–
2013
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1 Angkatan Kerja (jiwa) 17.087.649 16.856.330 16.918.797 17.090.000 17.520.000
- Bekerja 15,835.382 15.809.447 15.916.135 16.130.000 16.470.000
(10)
II-10
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
2 Tingkat Partisipasi AK
(%) 69,27 70,60 70,77 71,43 70,43
3
Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)
7,33 6,21 5,93 5,63 6,01
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 *) angka bulan Pebruari 2013
g.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah pada tahun
2012 sebesar 66,80 meningkat dari tahun 2011 sebesar 66,45.
Kondisi ini menggambarkan meningkatnya peran serta perempuan
dalam pembangunan daerah. Apabila dibandingkan dengan provinsi
lainnya se Pulau Jawa
–
Bali, dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut :
Tabel 2.11
Indeks IPG se Pulau Jawa
–
Bali dan Nasional
Tahun 2011
–
2012
No Provinsi/ Nasional
Tahun 2011 Tahun 2012 Indeks Indeks 1 Jawa Tengah 66,45 66,80 2 Jawa Barat 63,25 63,68 3 Jawa Timur 65,61 66,56
4 Banten 63,35 63,93
5 DKI 74,01 74,66
6 DIY 73,07 74,11
7 Bali 68,24 69,02
Nasional 67,80 67,20
Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2012
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jawa Tengah pada tahun
2012 mencapai 70,66 meningkat dari tahun 2010 sebesar 67,96,
tetapi masih lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar
69,14. Peningkatan IDG menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan
perempuan di Jawa Tengah semakin baik. Dapat dilihat pada Tabel
2.13 berikut :
Tabel 2.12
Indeks IDG se Pulau Jawa
–
Bali dan Nasional
Tahun 2011
–
2012
No Provinsi/ Nasional
Tahun 2011 Tahun 2012 Indeks Indeks
1 Jawa Tengah 68,99 70,66
2 Jawa Barat 68,08 68,62
3 Jawa Timur 68,62 69,29
4 Banten 66,58 65,53
(11)
II-11
No Provinsi/Nasional
Tahun 2011 Tahun 2012 Indeks Indeks
6 DIY 77,70 76,14
7 Bali 58,53 58,49
Nasional 68,52 70,07
Sumber : Kementerian PP & PA; Badan Pusat Statistik (BPS), 2013
2.2.2.
Evaluasi Kinerja Berdasarkan Prioritas dan Fokus Pembangunan
Daerah
Berdasarkan Prioritas dan fokus Pembangunan daerah 2014,
maka upaya untuk pencapainnya dijabarkan secara lebih sistematis
melalui perumusan Program Prioritas Daerah Tahun 2014 yang
bersifat strategis, berdampak luas pada pencapaian sasaran, dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat serta lintas sektor dan lintas
wilayah.
Strategi pembangunan daerah dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan
daerah
dan
mendukung
pencapaian
tujuan
pembangunan nasional, dijabarkan dalam prioritas dan fokus
pembangunan Jawa Tengah Tahun 2014 sebagai berikut :
1.
Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran ;
2.
Peningkatan daya saing Ekonomi Daerah;
3.
Kualitas Sumberdaya Manusia;
4.
Infrstruktur dan pengembangan wilayah;
5.
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan;
6.
Tata Kelola pemerintahan;
7.
Demokratisasi dan kondusivitas Daerah.
Prioritas 1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan pengangguran
ditunjukkan dengan 22 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang
tercantum dalam RKPD tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 11
indikator telah mencapai target RKPD, sejumlah 3 indikator memiliki
capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%),
dan sejumlah 7 indikator capaiannya rendah (<25%), dan 1 indikator belum
diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih
rendah yaitu sebagai berikut:
1.
Jumlah siswa Sd/MI penerima pendampingan dana BOS;
2.
Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG)
3.
Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD
(12)
II-12
5.
Penguatan kelembagaan PNPM-MD
6.
Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-PKK
7.
Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan
Secara rinci Pencapaian prioritas penanggulangan kemiskinan dan
pengangguran RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.13
Pencapaian Prioritas 1. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran
RKPD Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014
% SKPD
1.Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, dengan fokus pada: a. Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi pangan, akses pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi serta kualitas perumahan permukiman (Rumah Layak Huni); b. Peningkatan kualitas dan keterampilan serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha; c. Pembangunan prasarana dan sarana serta pemberdayaan ekonomi masyarakat guna pengembangan usaha dan peningkatan akses sumber daya ekonomi produktif; d. Penguatan kelembagaan dan pendayagunaan sumber daya potensial untuk penanggulangan kemiskinan. e. Peningkatan ketahanan Peningkatan Pemerataan Pendidikan Dasar
1. Jumlah Siswa SD/MI penerima pendampingan dana BOS 3.700.000 siswa SD/MI 569.649 dari 3.573.820 SD/MI
13,63% Dinas
Pendidik an
2. Jumlah Siswa SMP/MTs penerima pendampingan dana BOS 1.600.000 siswa SMP/MTs 218.186 dari 1.627.455 SMP/MTs
107,71 Dinas
Pendidi-kan Peningkatan Pemerataan Pendidikan Menengah : Jumlah siswa SMA/MA/SMK penerima BOS Dikmen/ Beasiswa Siswa dari Keluarga Tidak Mampu 15.441 siswa SMA/MA/S MK 351.732 BOS SMA; 16054 siswa krng mampu Pencairan anggaran dalam proses
103,96 Dinas
Pendidi-kan Peningkatan Kesetaraan dan Kewirausahaan Masyarakat: Pengembangan dan penguatan Desa Vokasi 35 desa; 200 desa 35 desa; 200 desa Pencairan anggaran dalam proses
35 desa 100 Dinas
Pendidi-kan Pembiayaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat miskin 35 Kabupaten / Kota 35 Kabupaten / Kota 35 Kabupaten / Kota
100 Dinas
Keseha-tan
Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni
4.220 unit 3.590 unit 720 unit berikutnya masih menunggu SK Gubernur Penerima Hibah Rasio Rumah Layak Huni : 76,73
85,07 Dincip
kataru
Peningkatan cakupan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi Air bersih perkot 67%; Air bersih perkot 63,99%; Menunggu SK Gubernur Penerima Hibah Air bersih perkot 67%;
112,26 Dincip
(13)
II-13
Prioritas dan FokusPembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014
% SKPD
pangan khususnya untuk peningkatan kemandirian dan kerentanan pangan di masyarakat; f. Pengembangan diversifikasi dan pola konsumsi pangan, khusunya untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan pengembangan pangan alternatif. perdes 45,5%; perdes 49,13%; perdes 50,50%; 107,98 Sanitasi 69% Sanitasi 64,50% Sanitasi 69% 93,48 Pengurangan jumlah pengangguran terbuka di Jawa Tengah
5,6 – 5,5% 5,31 -
4,77%
NA Dinna
kertrans duk; Jumlah Kabupaten lokasi penerima bantuan PNPM 29 Kabupaten 29 Kabupaten
100 Baper
masdes Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanggu-langan kemiskinan 35 Kabupaten /Kota 35 Kabupaten /Kota
100 Baper
masdes Jumlah masyarakat pengguna Teknologi Tepat Guna (TTG) 30 lokasi, 72 orang, 1000 eksemplar majalah, 50 orang pengelola pokyantekd es
0 0 Baper
masdes
Penguatan kelembagaan UED-SP, Pasar Desa dan CPPD
35
Kelompok, 29 unit, 29 unit, 58 orang, 70 orang, 58 orang
0 SK
gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper
masdes Peningkatan kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
34 unit 0 SK
gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper
masdes
Penguatan kelembagaan PNPM-MD
290 orang 0 SK
gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper
masdes Jumlah penerima modal dan ketrampilan pengelola UP2K-PKK 70 kelompok, 140 org
0 SK
gubernur tentang penetapan lokasi dan alokasi belum disahkan
0 Baper
masdes Jumlah anak penerima Penerima makanan tambahan 2.500 anak, 70 orang, 350 orang. 300 orang Baru akan dilaksana kan setelah memasuki tahun ajaran baru (bulan Agustus (Data di BKP : 1.500 anak)
(14)
II-14
Prioritas dan FokusPembangunan Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
% SKPD
2014) Jumlah Desa
Mandiri pangan
20 Desa baru
- Fasilitasi alat pengolah pangan sudah selesai dilaksana kan (20 desa baru) - Fasilitasi
berupa ternak domba/ kambing masih dalam proses pengadaan (proses pemerik saan)
100 BKP
Meningkatnya kualitas konsumsi pangan
masyarakat menuju skor PPH 100 :
a. Tercapaianya Skor PPH
90,75 Saat ini
masih dalam tahap survey, sehingga belum didapatka n hasil skor PPH
Survey di Kab/Kota diperkirak an akan selesai bulan Juni 2014
90,75 50 BKP;
b. Mempertahan
kan angka ketersediaan energi dan protein sesuai standar WNPG VIII Tahun 2004
Angka keterse diaan energi 2200 kkal/kap/ hari
Berdasark an data NBM 2013 : angka ketersedia an energi 4057 kkal/kap/ hari
Untuk analisa NBM 2014 menunggu angka ATAP 2014 dan penganalis aan NBM akan dilaksanak an bulan Agustus s/d September 2014
184,41 BKP;
dan angka ketersedia an protein 57 g/ kap/hari
dan angka ketersedia an protein 93,36 g/ kap/hari
(15)
II-15
Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah
Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah
ditunjukkan dengan 60
indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD
tahun 2014, sampai dengan triwulan I sebanyak 3 indikator telah mencapai
target RKPD, sejumlah 25 indikator memiliki capaian kinerja namun belum
sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 24 indikator
memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui capaian
kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu sebagai
berikut:
1.
Produksi Kacang hijau
2.
Produksi Ubi kayu
3.
Produksi Daging
4.
Produksi Susu
5.
Produksi Gula
6.
Produksi Kentang
7.
Produksi Mangga
8.
Produksi Salak
9.
Produksi Kelapa
10.
Produksi Kopi
11.
Produksi Kakao
12.
Produksi Jambu Mete
13.
Produksi Cengkeh
14.
Produksi Teh
15.
Produksi Tebu
16.
Produksi Nilam
17.
Produksi Tembakau
18.
Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes
19.
Produksi perikanan Tangkap
20.
Produksi perikanan Budidaya
21.
Volume ekspor produk perikanan
22.
Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi
23.
Peningkatan pemenuhan kebutuhan air baku
24.
Realisasi Investasi di Jawa Tengah
Secara rinci Pencapaian prioritas Daya Saing Ekonomi Daerah
RKPD
tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
(16)
II-16
Tabel 2.14
Pencapaian Prioritas 2. Daya Saing Ekonomi Daerah RKPD Tahun 2014
Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014 %
Capaian SKPD
2. Daya saing ekonomi daerah, dengan fokus pada: a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perke-bunan dan peternakan guna pemantapan pencapaian kontribusi surplus beras nasional 10 juta ton dan swasembada gula nasional serta swasembada daging tahun 2014; peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya, ekspor produk perikanan, konsumsi makan ikan; serta penguatan sistem penyuluhan; b. Peningkatan kualitas, kapasitas dan pengelolaan sarana prasara-na jaringan irigasi serta pening-katan ketersediaan air baku; c. Penguatan kapasitas dan kelem-bagaan masyarakat dalam rangka Meningkatnya produksi dan
kualitas pangan hasil pertanian:
1.Tanaman pangan
Dinper tan TPH;
a. Padi 10.275.849 3.437.529 33,45
b. Jagung 3.025.216 1.247.692 41,24
c. Kedelai 139.621 49.799 35,67
d. Kacang tanah 141.946 52.279 36,83
e. Kacang hijau 97.881 3.276 3,35
f. Ubi kayu 3.356.540 335.114 9,98
g. Ubi jalar 171.158 61.840 36,13
2.Produksi hasil- hasil peternakan
Disna keswan
a. Daging 274.428.498
kg
50.833.261
kg ASEM
274.428.498 kg
18,52
b. Susu 111.077.865
liter
26.793.993
liter ASEM
98.990.250 liter
24,12
c. Telur 278.757.849
kg
95.300.524
kg ASEM
278.757.849 kg
34,19
3.Produksi hasil perkebunan a. Gula
369.000 ton
0 Belum
ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014
0 Dinbun
Tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi: a.Tersedianya cadangan pangan Pemerintah Provinsi 250 ton GKG Gabah 113,5 ton GKG dan 1,4 ton beras (per 30 April 2014) Pengada-an gabah masih berlangs ung dan diperkira kan akan selesai akhir Mei 2014
45,6 BKP
b. Terbentuknya sistem distribusi pangan yang efisien 58 Gapoktan LDPM Fasilitasi gabah telah dilaksana kan di 29 gapoktan LDPM (±1,86 ton/gapok tan LDPM) Proses penyalur an gabah masih berlangs ung dan diperkira kan akan selesai akhir bulan Mei 2014
50 BKP
Meningkatnya produksi, produktivitas dan kualitas hasil-hasil pertanian 1. Produksi tanaman hortikultura Dinper tan TPH;
a. Bawang Merah 428.042 108.103,2 428.042 25,26
(17)
II-17
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014 %Capaian SKPD
pengembangan hasil hutan rakyat; d. Peningkatan daya saing Koperasi, UMKM dan IKM dengan perluasan akses pasar dan permodalan; peningkatan diversifikasi produk dan sarana produksi; penguatan peran kelembagaan; serta perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan; e. Peningkatan investasi dengan pengembangan iklim investasi yang kondusif; promosi potensi dan peluang investasi secara selektif dan terpadu; serta pening-katan infrastruktur pendukung investasi; f. Peningkatan potensi dan daya tarik wisata dengan pengemba-ngan destinasi wisata, promosi, dukungan prasarana dan sarana pariwisata yang memadai.
288.826 53.321,9 288.826
c. Cabe besar 122.488 45.900,8 122.488 37,47
d. Durian 79.952 73.327,9 79.952 91,71
e. Mangga 426.590 57.428,0 426.590 3,46
f. Salak 449.627 106.806,3 449.627 23,75 2. Produksi tanaman perkebunan Dinbun
a. Kelapa 183.500 ton 45.000 ton 184.354 24,52
b. Kopi 24.500 ton 0 Masa
panen masih pertenga han tahun
16.881 0
c. Karet 1.600 ton 410 ton 1.612 25,63
d. Kakao 1.900 ton 425 ton 2.040 22,37
e. Jambu Mete 10.000 ton 0 Belum
memasu ki masa panen
- 0
f. Cengkeh 7.500 ton 0 Masa
panen masih pertenga han tahun
- 0
g. Teh 6.500 ton 1.315 ton - 20,23
h. Tebu 5.525.000
ton
0 Belum
ada produksi karena giling awal baru bulan Mei 2014
5.125.500 0
i. Nilam 12.500 ton 0 Belum
memasu ki masa panen
- 0
j. Tembakau 35.000 ton 0 Belum
memasu ki masa panen
- 0
3. Populasi ternak Disna
keswan
a. Sapi Potong 2.096.461
ekor
1.500.077 ekor
ASEM 71,55
b. Sapi Perah 155.294
ekor
103.794 ekor
ASEM 66,84
c. Kambing dan Domba
6.574.298 ekor
6.380.462 ekor
ASEM 97,05
Meningkatnya Fungsi Kelembagaan Petani : a. Berkembang- nya
kelembagaan lumbung pangan masyarakat 40 lumbung pangan Masyarakat Penyaluran gabah di 10 kelompok lumbung pangan masyarakat Proses penyalur an gabah masih berlang- sung
25 BKP
b. Peningkatan kelembagaan Unit Pengelolaan
30 kelompok
- 20 klp - 5 paket
terlaksa - Pelatihan Operator - Aplikasi 30 kelompok
66,7 Set.
Bakor luh
(18)
II-18
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Jasa Alsintan (UPJA)
na 4 pkt (56 klp)
UPJA
c. Fasilitasi sarana prasarana Balai Penyuluhan dan Posluhdes
20 unit BP dan 100 unit Posluhdes
4 Unit BP dan 20 Unit Posluhdes
20 BP dan 50
Posluhdes
20 Set.
Bakor luh Meningkatnya
produksi perikanan : 1. Produksi
perikanan a. Tangkap
293.296 ton
a.Produksi Perika-nan Tangkap -
Perair-an Laut = 46.129 ,49 ton* -
Perair-an Umum Darat= 4.661, 80 ton*
a.Data produk si tangka p baru masuk 3 Kabu-paten yaitu: Rem-bang, Batan, dan Kebu-men
296.663,00 ton
288.084,05 ton
17,32 Dinlut
kan
b. Budidaya 294.711
ton
Produksi Perikanan Budidaya 7.349,69 ton
Data Produksi budidaya sampai dengan maret baru masuk 6 Kabu-paten (Grobo-gan, sragen, Blora, Pati, Temang-gung, Kota Pekalo-ngan)
17,23
2. Nilai pendapatan nelayan :
a. Perikanan tangkap
Rp.12.730. 530/kapita /tahun
- Pendapat
an hanya dapat dihitung pada akhir tahun
16.339.722 ,52/kapita / tahun
NA Dinlut
kan
b. Pembudida-
ya ikan
Rp.3.976.2 60/kapita/ tahun
- NA
3. Volume ekspor produk
perikanan
25.609,51 ton
4.523,14 ton*
Data masih dalam angka sementara
25.093,46 17,66 Dinlut
kan
4. Konsumsi makan
ikan
19,73 kg/kapita/
- Konsums
i Ikan
18,69 kg /kapita
NA Dinlut
(19)
II-19
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera ngan Target RPJMD pada tahun 2014 %Capaian SKPD
tahun hanya
dapat dihitung pada akhir tahun /tahun Peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi
2 % (72% menjadi 74%)
0 % (72% menjadi 72%)
0 Dinas
PSDA Peningkatan
pemenuhan
kebutuhan air baku
4% (50% mejadi 54%) 0% (50% mejadi 50%)
0 Dinas
PSDA Produksi hasil hutan
kayu
3.500.000 m3
NA Dinhut
Fasilitasi pengendalian dan pengawasan hasil hutan 10 Kab/Kota
NA Dinhut
Penertiban industri pengolahan hasil hutan
10 unit industri
NA Dinhut
Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi
32,75% 30,00% 32,75% 91,6 Dinkop
& UMKM Persentase Koperasi
Sehat terhadap KSP
22% 28,95% 22% 131,6 Dinkop
& UMKM Jumlah Produk
OVOP
7 Prov 3 Prov 7 Prov 42,9 Dinkop
& UMKM Persentase Koperasi
Provinsi Berkualitas
12.950 12.690 12.950 98,0 Dinkop
& UMKM Persentase UMKM yg
telah mengakses kredit
80,71% 80,69% 80,71% 100,0 Dinkop
& UMKM Jangkauan
pemasaran produk KUMKM
15,70% 15,29% 15,70% 97,4 Dinkop
& UMKM Jumlah SDM
KUMKM yg terlatih
105 70 105 66,7 Dinkop
& UMKM Menjaga kestabilan
harga 18 Kepokmas dan 7 komoditas strategis Rata-rata koefisien tidak lebih dari 5% 18 komoditi rata-rata naik sebesar 2,01% Data hasil monev di Ibukota Prov. Jateng, 5 Pasar
91,6 Dinper
indag
Persentase
meningkatnya nilai ekspor non migas
6% – 7% US$
844.61 11,29% *)
Data Jan-Peb 2014
131,6 Dinper
indag Jumlah IKM yang
dikembangkan
2.732 IKM 1.733 IKM 42,9 Dinper
indag Realisasi Investasi di
Jawa Tengah 119,5 Trilyun rupiah 9.594,99 Milyar rupiah 3,228 Trilyun rupiah
0,80 BPMD
Peningkatan jumlah kunjungan Wisman & Wisnus Wisman : 3%/th dan Wisnus : 5%/th Wisman : 59.526 Wisnus : 3.565.965 27.827.107 wisnus 387.511 wisman
NA Dinbud
par
Rata rata lama inap Wisman & Wisnus
Wisman : 2,3 hari & Wisnus : 2,1 hari Wisman : 2,1hari & Wisnus : 1,48 hari Wisman : 2,37 hari & wisnus 2,75
91,30 Dinbud
(20)
II-20
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Pengeluaran wisman dan wisnus
Pengeluara n wisman : 200 US$/kunju ngan &Wisnus : Rp.800.000 /
kunjungan
- Dihitung
tahunan
Pengelua-ran wisman 392,11 US$/kun-jungan Rp 583.480 /kunjungan
NA Dinbud
par
Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia
Pencapaian prioritas Kualitas sumber daya manusia ditunjukkan
dengan 89 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum
dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 33 indikator
telah mencapai target RKPD, sejumlah 11 indikator memiliki capaian kinerja
namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah
25 indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 20 indikator belum
diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih
rendah yaitu sebagai berikut:
1.
Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan
Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP
2.
Rekomendasi kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya;
3.
Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah;
4.
Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi;
5.
Jumlah Riset Unggulan Daerah (RUD)
6.
Jumlah Kajian Strategis (rekomendasi).
7.
Jumlah Penelitian Mandiri.
8.
Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK (Kegiatan).
9.
Kreativitas Inovasi masyarakat
–
krenova (Kegiatan)
10.
Incubator Teknologi (Kegiatan)
11.
Jumlah pengembangan Klaster Inovatif (unit/paket).
12.
Jumlah Pengembangan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/Kota)
13.
Jumlah seniman yang dibina
14.
Jumlah BCB yang dilakukan pelestarian
15.
Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor
16.
Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang
mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi
17.
Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam
pengembangan pemuda
(21)
II-21
18.
Jumlah pemuda kader kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan
kewirausahaan
19.
Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan
modal/peralatan usaha
20.
Jumlah peserta kompetisi olahraga
21.
Jumlah bibit atlet olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi, regional
maupun nasional
22.
Jumlah pojok baca di Kantor SKPD Provinsi (Kantor)
23.
Jumlah pojok baca di Kantor Pemda Kabupaten / Kota (Kantor)
24.
Jumlah perpustakaan desa yang akan difasilitasi (bantuan buku, rak
buku)
25.
Jumlah pengadaan mobil pintar
Secara rinci Pencapaian prioritas Kualitas Sumber Daya Manusia
RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Tabel 2.15
Pencapaian Prioritas 3. Kualitas Sumber Daya Manusia RKPD Tahun
2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
3. Kualitas sumber daya manusia, dengan fokus pada :
a.Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan yang tetap memperhatikan aspek
ketersediaan, keterjangkauan, kesetaraan serta kepastian dalam
penyelengga-raan
pendidikan, melalui peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan dan kompetensi /kualifikasi
Peningkatan Kualitas dan Layanan PAUD : APK PAUD
71,50% - 72,00% NA Dinas
Pendi-dikan Layanan Pendidikan
Dasar :
Dinas Pendi-dikan
1.APM SD/MI 99,42 % 99,42 NA
2.APK SMP/MTs 100,50 % 100,54 NA
3.Angka Kelulusan SD/MI
99,95 % - Ujian
dilaksana kan bulan April -Mei 2014
99,96 NA
4.Angka Kelulusan SMP/MTs
99,5 % - Ujian
dilaksana kan bulan April -Mei 2014
99,17 NA
5.Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)
7,49 - Ujian
dilaksana kan bulan April -Mei 2014
7,09 NA
6.Nilai Rata-rata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs
6,8 - Ujian
dilaksana kan bulan April -Mei 2014
(22)
II-22
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
tenaga pendidik; optimalisasi Bantuan Operasinal Siswa dan beasiswa bagi keluarga kurang mampu serta
pengembangan provinsi vokasi dan desa vokasi;
7. Ruang Kelas SD dan SMP sesuai standar nasional pendidikan
95% (SD); 97% (SMP)
64,5 NA
Peningkatan Kualitas dan
Layanan Pendidikan Menengah :
Dinas Pendi-dikan 1. APK
SMA/SMK/MA
70,53 % 72 NA
2.Rasio Siswa SMK: SMA
70 % : 30 % NA
3.Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMA/SMK/MA
7,75 - Ujian
dilaksana kan bulan
April -Mei 2014
7,73
NA
4.Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar nasional pendidikan
80 %
81
NA
Peningkatan Kualitas dan
Kompetensi Pendidik :
Dinas Pendi-dikan - Pendidik
berkualifikasi S1/D4 (fasilitasi studi lanjut S1/D4)
4.200 guru 5.142 Dik Formal;
2.000 PAUD
Pencairan anggaran dalam proses
170,05
b.Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan
pemerataan dan peningkatan mutu layanan kesehatan dalam rangka penurunan AKI, AKB, pening-katan gizi masyarakat, pencega-han, pengendalian dan penang-gulangan penyakit menular dan tidak menular, peningkatan kualitas prasarana sarana
kesehatan dan kompetensi sumber daya kesehatan;
Angka Kematian Ibu 118/100.000 KH
156 kasus 118 NA Dinkes
Angka Kematian Bayi
12,50/1.000 KH
846 kasus 12,50 NA Dinkes
Prevalensi Gizi Buruk
0,05% 340 kasus 0,05 NA Dinkes
Penemuan kasus baru TB BTA positif (Case Detection Rate)
116 9.881
kasus
116 NA Dinkes
Penemuan Kasus baru HIV/AIDS
1.584 kasus 254/186 NA Dinkes
Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence)
0,07 0,008 0,07 100 Dinkes
Angka kesakitan DBD
< 20/100.000
penduduk
5,94 <20/100.000
penduduk
(23)
II-23
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
c.Peningkatan penanganan PMKS dengan rehabilitasi, pemberdayaan sosial,
pemberian jaminan, perlindungan sosial dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS);
Keluarga Rawan Sosial Eko-nomi (KRSE) & Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) men-dapatkan bantuan Modal UEP.
3.500 orang Seleksi Motivaasi dan Pemantap an PKKKRSE 2.400 KK . Seleksi WRSE 1.100 Orang Motivaasi dan Pemantap-an WRSE 850 Orang
100 Dinsos
Keluarga Komunitas Terpencil mendapat bimsos dan bantuan UEP
200 orang 200 Orang Seleksi Motivaasi dan Pemantapan KAT 200 Orang.
200 orang 100 Dinsos
Masyarakat Desa di Kabupaten
Tertinggal mendapatkan pelatihan
penanganan PMKS berbasis partisipatif
80 orang
80 Orang NA Dinsos
Terbantu dan tertanganinya Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya
300 orang 266 Orang Seleksi Veteran dan Keluarganya
300 orang 88,67 Dinsos
Tertangani dan terehabilitasinya penyandang cacat.
1.700 orang 460 orang 27,06 Dinsos
Tertangani dan terehabilitasinya Anak Nakal dan Anak Jalanan
500 anak
A N 200
Orang A Ja 300
Orang
NA Dinsos
Tertangani dan terlindunginya Lanjut Usia Terlantar Potensial dan Non Potensial serta dukungan pada operasionali-sasi Komda Lansia Provinsi Jawa Tengah
500 orang dan 1 Komda Lansia
300 Orang Bantuan
Kepada LU Non Potensial Tahap 1
500 Orang 60 Dinsos
Tertangani dan terehabilta-sinya Pekerja Migran Berma-salah Sosial (PMBS) dan Korban Tindak Kekerasan (KTKPM) melalui Pemberian Bantuan Sosial
300 orang Seleksi KTKPM 300 Orang Bimbingan Pemantapan 180 Orang
(24)
II-24
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Tertangani dan terlayaninya penyandang Tuna Sosial : BWBLP, eks PSK, ODHA, PGOT, Eks Korban
Narkoba/NAPZA
900 orang - Eks PGOT Seleksi 500 Org Bimb. 175 Org - WBLP
Seleksi 100 Org Bimb. 100 Org - Eks PSK
Seleksi 100 Org Bimb. 40 Org - ODHA
Seleksi 50 Org Bimb. 20 Org - Eks
Korban Narkoba /Napza Seleksi 150 Org Bimbing an 140
Org - Eks
PGOT 500 Org - BWBLP
100 Org '- Eks PSK 100 Org - ODHA 50
Org - Eks
Napza
150 Org
55,5 Dinsos
Tertangani dan terehabilita-sinya PGOT melalui Penjari-ngan, Bimbingan Sosial dan Mental, serta Bantuan UEP
1.300 orang 75 Org 500 Org
- Penjari-ngan dan Pendampi ngan PGOT Seleksi 300 Org Bimb.
150 org. - 75 Org
Pemb. Karakter di Rindam
IV Dip. '- 500 Org
Hasil Penjaring an TRC
(25)
II-25
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Terlaksananya pemberdayaan dan penguatan kapasitas lembaga kesos (LKS dan PSKS) dalam penanganan PMKS antara lain : Lembaga JKS-GR, Karang Taruna, Dunia Usaha, PSM, Orsos, TKSK, LK3 serta Penyuluh Sosial Masyarakat
5 klp JKS-GR, 70 KT (700 orang), 400 DU, 100 orang PSM, 70 Orsos, 573 TKSK, 35 LK3, dan 75 orang Penyuluh Sosial
- Motivasi Sosial dan Pemb.Kl p 4 Klp.JKS GR - Seleksi
70 KT Bimb. Tap. 20 KT (40 org) - Seleksi
PSM 15 Paguyub an - Seleksi
ORSOS 70 orsos - Taliasih
573 TKSK Triwu-lan I -
Pembi-naan LK3 19
Lokasi
5 Klp JKS-GR 70 KT (700) Org
400 DU 100 Org
PSM
70 ORSOS 573 TKSK
35 LK3 200 Org
Penyuluh Sosial Masy.
80 Dinsos
d.Peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar; serta penanganan korban kekerasan berbasis gender, anak dan trafficking;
Jumlah kebijakan peningkatan kualitas perlindungan perempuan yang diterbitkan.
2 dokumen 2 dokumen Tak ada
dalam DPA
100 BP3AKB
Jumlah SKPD yang telah menerapkan penganggaran responsif anak.
2 SKPD 2 SKPD
Direncana-kan Bulan Mei
100 BP3AKB
Prosentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPRG
11,4% (4 Kabupaten)
11,4 % ( 4 Kabupaten)
5,71% ( 2 Kab) Sukoharjo, Purworejo
Sesuai dengan DPA
100 BP3AKB
Jumlah SKPD Provinsi yang melaksanakan PUG
4 SKPD 4 SKPD 2 SKPD ( Biro
Bangda, Badan Diklat)
Sesuai dengan DPA
100 BP3AKB
Jumlah
Kabupaten/Kota yang menerapkan sistem perlindungan anak
1 Kabupaten
1 Kabupaten
1 Kab (Banyu-mas)
Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap anak semula RKO Septemb menjadi Maret
(26)
II-26
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Jumlah SKPD yang menerapkan sistem perlindungan anak
1 SKPD 1 SKPD 1 SKPD
(BP3AKB)
Kegiatan dimajukan terkait dg berbagai kasus kekerasan terhadap anak semula RKO Septem menjadi Maret
100 BP3AKB
Prosentase Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan GSIB
17% (6 Kabupaten)
17% (6 Kabupaten)
14,3 % (5 Kab)
Kab Banjarnega ra,
Kab.Pemala ng, Kab Banyumas, Kab. Tegal dan Brebes,
100 BP3AKB
Jumlah
Kabupaten/Kota yang melaksanakan PPEP.
9 Kabupaten
9 kabupaten
9 Kabupaten
100 BP3AKB
Jumlah
Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pemberdayaan politik perempuan di Kabupaten dengan IDG rendah
2 Kabupaten
2 Kabupaten
17 Kabupaten
100 BP3AKB
Prosentase korban yang mendapatkan pelayanan :
BP3AKB
a. Layanan rujukan PPT Provinsi
100%, 100% 100% 56 korban
yang dirujuk
100 BP3AKB
b.Layanan pengaduan oleh tenaga terlatih
61,70% 61,70% 51% 100 BP3AKB
c. Layanan bantuan hukum oleh tenaga terlatih
20,05% 20,05% 51% 100 BP3AKB
Jumlah
Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan perlindungan perempuan kelompok rentan
BP3AKB
a. IRT dengan HIV/AIDS
2 Kabupaten
2 Kabupaten
Direncanak
an bulan April
100 BP3AKB
b.Pokja Bina Keluarga TKI
2 Kabupaten
2 Kabupaten
Direncanak
an Bulan Juli dan Agustus
100 BP3AKB
c. Lansia perempuan
1 Kabupaten
1 Kabupaten
Direncanak
an Bulan Juni
100 BP3AKB
Jumlah Kabupaten yang menuju KLA
5 Kabupaten
5 Kabupaten
Direncanak
an bulan Mei
(27)
II-27
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
Meningkatnya pemahaman 100% bagi Pengambil kebijakan di kab/kota terpilih dalam penanganan anak yang
berkonflik dengan hukum melalui pendekatan
restorative justice
150 orang 150 orang 150 orang 100 BP3AKB
Tertanganinya 100% Layanan
penanganan ABH oleh petugas TESA 129 bagi
masyarakat.
100% 100% 15 kali
layanan pendam-pingan penanga-nan ABH
100 BP3AKB
Meningkatnya pemahaman bagi anggota Gugus Tugas KLA Kab./Kota dalam Implementasi RAD KLA
35 Kab/Kota
35 Kab/Kota
35 Kab/Kota
100 BP3AKB
Jumlah anak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
80 orang 80 orang Direncanak
an Bulan Juni
100
BP3AKB
Jumlah Kabupaten yang melaksanakan PUG dalam PNPM
2 Kabupaten
2 Kabupaten
Direncanak
an pada bulan Oktober
100
BP3AKB
e.Pengendalian laju
pertumbuhan penduduk dengan peningkatan dan perluasan cakupan layanan KB serta fasilitasi pelaksanaan transmigrasi untuk pemerataan penduduk;
Meningkatnya kepesertaan dan Kemandirian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
1,1% dari target keseluruhan (35.000 Akseptor)
1,1% dari target keseluruh an (35.000 Akseptor)
6.621 akseptor terdiri dari 71 MOP; 727 MOW; 1359 IUD; 4464 implant)
100 BP3AKB
f.Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja serta perluasan kesempatan kerja dan berusaha dengan
pengembangan kewirausahaan, peningkatan
Meningkatnya kompetensi tenaga kerja di Jawa Tengah sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
75-80% terserap pasar kerja atau berwirausa ha mandiri
Penduduk yang bekerja
16,75 Juta
Berdasar kan keadaan ketenagak erjaan Jawa Tengah Februari 2014. (Berita Statistik Provinsi Jawa Tengah )
TPAK : 72,27 %
NA Dinaker
trans duk
(28)
II-28
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
profesionalisme tenaga pelatih dan instruktur BLK serta peningkatan kualitas dan relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja;
Tertanganinya kasus-kasus ketenagakerjaan terhadap
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan TKI
100% kasus tertangani
100 % kasus tertangani
- Penyele-saian Kasus melalui Bipartit,M ediasi dan PHI : 52
kasus, -Data
kasus TKI = 263 orang terdiri 11 orang, Deportasi Malaysia 252 orang.
-Penangan an kasus kecelakaa n kerja : 12 kasus
Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI) = 3.500 kasus
100 Dinaker
trans duk
g.Peningkatan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek serta inovasi di berbagai bidang dengan
pemasyarakata n teknologi terapan.
Peningkatan Pengembangan dan Penerapan IPTEK 1.Rekomendasi
kebijakan bidang Pemerintah dan Sosial Budaya;
3 Rekomen-dasi
0 3 0 Balit
bang
2.Rekomendasi kebijakan bidang Prasarana Wilayah;
3 Rekomen-dasi
0 3 0 Balit
bang
3.Rekomendasi kebijakan bidang Ekonomi;
3 Rekomen-dasi
0 3 0 Balit
bang 4.Rekomendasi
kebijakan dari hasil riset unggulan dan kajian strategis: a.Jumlah Riset
Unggulan Daerah (RUD)
10 RUD 0 10 0 Balit
bang b.Jumlah Kajian
Strategis (rekomendasi).
12 Rekomenda
si
5 12 0 Balit
bang c.Jumlah
Penelitian Mandiri.
6 Penelitian 0 6 0 Balit
bang
1.Kegiatan pengembangan dan penerapan IPTEK:
a.Jumlah Pengembangan dan penerapan IPTEK
(Kegiatan).
4 Jenis 0 4 0 Balit
(29)
II-29
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
b.Jumlah
Business
Technology
Center (Keg)
4 unit BTC 1 4 25 Balit
bang
c.Kreativitas Inovasi masyarakat – krenova (Kegiatan)
10 org/kelomp
ok
0 10 0 Balit
bang
d.Incubator Teknologi (Kegiatan)
2 klaster 0 2 0 Balit
bang
2.Kegiatan pengembangan SIDa:
a. Jumlah peningkatan kapasitas kelembagaan Kab/Kota (Paket).
1 paket 1 1 100 Balit
bang
b.Jumlah pengemba-ngan Klaster Inovatif (unit/paket).
6 lokasi 1 6 16,6 Balit
bang
c. Jumlah Pengemba-ngan Desa Inovatif (Desa/Kelura-han).
5 lokasi 2 9 40 Balit
bang
d.Jumlah Pengemba-ngan Kab/Kota Inovatif (Kabupaten/ Kota)
3 lokasi 0 3 0 Balit
bang
a.Pelestarian dan pengembangan nilai-nilai kekayaan budaya daerah dengan
pengembangan kualitas
kesenian budaya daerah dan pelestarian benda cagar budaya;
Pelestarian dan Pengem-bangan seni budaya daerah :
1.Jumlah orang yang dilakukan pembinaan nilai budaya
745 orang 230 orang 30,87 Dinbud
par
2.Jumlah seniman yang dibina
4.725 seniman
350 Seniman
7,41 Dinbud
par Pengembangan
Cagar Budaya : 1.Jumlah museum
yang
dioptimalkan
8 museum 3 museum 37,50 Dinbud
par 2.Jumlah BCB
yang dilakukan pelestarian
5 BCB 0 museum 0 Dinbud
par a.Peningkatan
kualitas dan kapasitas
Peningkatan Partisipasi dan Pemberdayaan Pemuda
(30)
II-30
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
kepemudaan dengan
pengembangan kelembagaan dan
kewirausahaan pemuda serta optimalisasi penyelenggaraan pusat
pendidikan dan latihan pelajar dalam rangka peningkatan pembinaan keolahragaan;
1.Jumlah pemuda kader yang mendapat fasilitasi penanaman wawasan kebangsaan dan bela negara
3.500 orang 1.014
orang
28,97 Din
pora
2.Jumlah pemuda kader sebagai pemuda pelopor
175 orang 0 0 Din
pora 3.Jumlah sarjana
penggerak pembangunan pendesaan
40 orang 40 orang 40 orang 100 Din
pora
4.Jumlah pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang mendapat fasilitasi pembinaan kapasitas organisasi
570 orang 100 orang 17,54 Din
pora
5.Jumlah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam pengembangan pemuda
55 OK 0 57 OK 0 Din
pora
Peningkatan Kualitas dan Kecakapan Hidup Pemuda
1.Jumlah pemuda kader
kewirausahaan yang difasilitasi dalam pelatihan kewirausahaan
560 orang 0 560 orang 0 Din
pora
2.Jumlah kelompok usaha pemuda yang terbentuk dan mendapat bantuan
modal/peralatan usaha
80 kelompok
0 80
kelompok
0 Din
pora
Peningkatan
Pembibitan, Budaya dan prestasi
Olahraga
1.Jumlah atlet yang dibina melalui PPLPD
142 atlet 142 orang 142 atlet 100 Din
(1)
II-34
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD
2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
f.
PeningkatanRasio Elektrifikasi melalui
Jaringan Listrik Pedesaan
Elektrifikasi
Prioritas 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup serta
Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai
dengan Triwulan I.
Pencapaian prioritas Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup serta pengurangan risiko bencana ditunjukkan dengan 24
indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam RKPD
tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 6 indikator telah mencapai
target RKPD, sejumlah 1 indikator memiliki capaian kinerja namun belum
sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 9 indikator
memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 8 indikator belum diketahui
capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih rendah yaitu
sebagai berikut:
1.
Rehabilitasi dan konservasi dengan komoditas perkebunan
2.
Pembangunan sumur resapan
3.
Pembangunan sumur pantau
4.
Raklamasi lahan tambang
5.
Sertifikasi benih dan bibit
6.
Penanaman mangrove
7.
Bangunan pencegah abrasi/erosi
8.
Transplantasi Karang
9.
Terumbu karang buatan
Secara rinci Pencapaian prioritas Pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana RKPD tahun 2014
sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
(2)
II-35
Hidup Serta Pengurangan Risiko Bencana RKPD Tahun 2014 Sampai
dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
4.Pengelolaan
sumber daya alam dan
lingkungan hidup serta
pengurangan risiko bencana, dengan fokus pada :
a. Pengendalian
alih fungsi hutan dan lahan produktif menjadi lahan budidaya lainnya untuk mendukung perwujudan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan menjamin kelestarian lingkungan hidup;
b. Rehabilitasi
hutan dan lahan serta konservasi DAS, pesisir dan laut, dengan pengembang-an hutpengembang-an rakyat, penanganan lahan kritis, penanaman mangrove, pembangunan sabuk pantai transplantasi karang dan terumbu buatan, serta penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat sekitar hutan dan pesisir;
c. Peningkatan
kualitas dan kuantitas Ruang
Terbuka Hijau (RTH), dengan peningkatan sebaran dan proporsi
Rehabilitasi hutan dan lahan
10.000 Ha Dalam
proses
Menunggu musim hujan
NA Dinhut
Pengembangan hutan rakyat
25.000 Ha Dalam
proses
Menunggu musinm hujan
NA Dinhut
Pengembangan tanaman bawah tegakan
300 Ha Dalam
proses
Menunggu musim hujan
NA Dinhut
Peningkatan tutupan lahan di kawasan lindung di luar kawasan hutan, karst, sumber mata air dan resapan air
186.000 batang / 372 Ha
Dalam proses
Menunggu musim hujan
NA Dinhut
Rehabilitasi dan konservasi dengan komoditas
perkebunan
500 ha 0 Kegiatan
yang dilakukan baru berupa sosialisasi di 4 kabupate n dari total 10 kabupate n. Untuk penanam an masih di akhir tahun.
0 Dinbun
Penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS)
7 lokasi 7 lokasi 100 Dinas
PSDA Penanganan
kerusakan lahan akibat gangguan lingkungan & pemanasan global, melalui :
10.Pembangunan
sumur resapan
14 unit 0 unit 0 Dinas
ESDM
11.Pembangunan
sumur pantau
6 unit 0 unit 0 Dinas
ESDM
12.Raklamasi
lahan tambang
3 lokasi di 3 Kab
0 lokasi 0 Dinas
ESDM 13.Sertifikasi benih
dan bibit
1 jenis 0 0 Dinbun
Penanganan kerusakan pesisir dan laut, melalui:
a. Penanaman
mangrove
130.000 batang dan
300.000 batang
0 Penanam
an Mangrove dapat dilaksana kan pada awal penghuja n (musim tanam)
0 Dinlut
(3)
II-36
Prioritas dan Fokus Pembangunan Daerah Indikator Target RKPD 2014 Realisasi Capaian Ketera-ngan Target RPJMD pada tahun 2014 % Capaian SKPD luasan RTH; d. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan teresterial maupun pesisir dengan pengembanga n teknologi ramah lingkungan, peningkatan pengawasan dan penegakan hukum lingkungan; e. Peningkatan pengelolaan keanekaragam an hayati berbasis masyarakat dengan penanganan kawasan lindung di luar kawasan hutan dan pengembanga n plasma nutfah; f. Peningkatan upaya penanggulang an bencana dalam rangka pengurangan risiko dan pemulihan dampak bencana, dengan perencanaan penanggulang an bencana, peningkatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat serta rehabilitasi – rekonstruksi pasca bencana termasuk peningkatan pengendalian banjir dan pengamanan pantai dengan perbaikan prasarana dan sarana pengendalian dan pengamanan pantai. b. Bangunan pencegah abrasi/erosi1.040 m 0 0 Dinlut
kan
c. Transplantasi
Karang
60 unit 0 0 Dinlut
kan
d. Terumbu
karang buatan
52 unit 0 Akan
dilaksana kan pada Bulan Agustus sampai dengan Septembe r karena di bulan tersebut merupaka n puncak kemarau (perairan jernih)
0 Dinlut
kan
Pengembangan komoditas unggulan hasil hutan bukan kayu
Penyiapan kelembaga-an (Bambu grobogan & pekalongan, kapulogo tegal)
100 Dinhut
Penurunan gangguan keamanan dan kebakaran hutan Gangguan keamanan dan kebakaran hutan menurun
20 lokasi 100 Dinhut
Peningkatan tutupan lahan pada Ruang Terbuka Hijau
35.000 batang/87, 5 Ha di 4 wilayah perkotaan
26.412 batang (66,03 Ha)
75,46 BLH
Pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemar 2 klaster UMKM 100 usaha &/atau kegiatan menengah besar 2 kluster UMKM/Obye k domestik 100 usaha dan/atau kegiatan memengah besar
100 BLH
Pengawasan dan Penegakan hukum 30 usaha &/atau kegiatan 30 usaha dan/atau kegiatan
100 BLH
Perbaikan kinerja pengelolaan B3 dan limbah B3 100 usaha &/atau kegiatan 100 usaha dan/atau kegiatan
100 BLH
Terlaksananya pelayanan so-sial dasar (dapur umum) bagi korban bencana
10.000 orang
NA BPBD
Terlaksananya Pengerahan Taruna Siaga Bencana (TAGA-NA) dalam bidang Rekoferi (Pembersihan Bencana) pasca kejadian bencana 13 Lokasi Kejadian Bencana
NA BPBD
Terlaksananya kegiatan bimbingan Pemantapan
(4)
II-37
PembangunanDaerah
Indikator RKPD
2014 Capaian ngan
pada tahun
2014
Capaian SKPD TAGANA
Penanganan prasarana dan sarana
pengendalian banjir
10 lokasi NA BPBD
Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014 Sampai dengan
Triwulan I
Pencapaian prioritas Tata Kelola Pemerintahan ditunjukkan dengan
12 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang tercantum dalam
RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 5 indikator telah
mencapai target RKPD, sejumlah 4 indikator memiliki capaian kinerja
namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%), dan sejumlah 2
indikator memiliki capaian yang rendah (<25%), dan 1 indikator belum
diketahui capaian kinerjanya. Daftar Indikator yang capaiannya masih
rendah yaitu sebagai berikut:
1.
Diklat Teknis
2.
Diklat Pim
Secara rinci Pencapaian prioritas Tata Kelola Pemerintahan RKPD
tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Tabel 2.18
Pencapaian Prioritas 6. Tata Kelola Pemerintahan RKPD Tahun 2014
Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
5. Tata Kelola
Pemerintahan, dengan fokus pada:
a.Peningkatan
akuntabilitas, transparansi berbasis teknologi informasi, partisipasi masyarakat serta peningkatan kompetensi dan profesionalisme
Meningkatnya pelayanan informasi tentang penyeleng-garaan pemerintahan dan pembangunan teknologi informasi:Penga-daan B/J LPSE
1.200 paket 699 paket 58,25 Dishub
kominfo
Meningkatnya Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yg sesuai dengan peraturan perundangan
60 obyek pemeriksaan lingkup Prov. dan 19 obyek pemeriksaan lingkup Kab/Kota
16 kab/kota 45,71 Inspek
torat
Terlaksananya Aksi PPK sebagai
Pemerintah Provinsi dan
1 provinsi 14 kab/kota
47,22 Biro
(5)
II-38
Prioritas danFokus Pembangunan
Daerah
Indikator Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD aparatur dalam
penyelenggara-an
pemerintahan; b.Aksi
pencegahan dan pemberantasan korupsi sesuai kewenangan daerah;
c.Peningkatan
pengelolaan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
d.Peningkatan
kualitas pelayanan publik berdasarkan SPM;
e.Peningkatan
pengelolaan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD.
upaya pencegahan korupsi
35 Kabupaten /Kota
2 kab/kota m
Meningkatnya kompetensi aparatur Provinsi Jawa Tengah:
3. Diklat Teknis 2.380 orang, 315 orang 13,24 Badan
Diklat /BKD
4. Diklat
Fungsional
750 orang, 200 orang 26,67 Badan
Diklat /BKD
5. Diklat Pim 920 orang 0 0 Badan
Diklat /BKD
6. Tes
Kompetensi Pejabat Struktural Prov
24 orang 60 0rang 250,00 BKD
7. Tes
Kompetensi Pejabat Struktural Kab/Kota
108 orang 320 orang 296,30 BKD
Terlayaninya administrasi ke-pendudukan bagi masyarakat
Tersedianya data terbaru tentang Administrasi kepen-dudukan di 35 Kab/Kota
1)Rasio penduduk memiliki e-ktp per wajib KTP 85,99 %; 2) 78,57 % penduduk 0-18 tahun memiliki akta
kelahiran; 3) 35 Kab/kota mengoperasi kan SIAK
1)Rasio penduduk memiliki e-ktp per wajib e-ktp; 2)% penduduk 0-18 tahun memiliki akta kelahiran; 3)Jumlah kabupaten /kota mengopera sikan SIAK
100 Disna
kertra nsduk
Percepatan penerapan SPM pada layanan sosial dasar masyarakat
9 bidang urusan Pemerintah Provinsi dan 15 bidang urusan kab/kota
9 bidang urusan Pemerintah Provinsi dan 22 kab/kota
146,66 Otdak
er
UPP
Pem.prov.Jateng yang menerapkan SMM dengan baik dan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008
3 UPP 3 UP3AD 100 DPPA
D
Inventarisasi asset daerah dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah.
35 Kab/Kota 48 SKPD NA DPPA
(6)
II-39
Sampai dengan Triwulan I
Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah
ditunjukkan dengan 3 indikator/target kinerja. Dari indikator kinerja yang
tercantum dalam RKPD tahun 2014 sampai dengan triwulan I sebanyak 2
indikator telah mencapai target RKPD, dan sejumlah 1 indikator memiliki
capaian kinerja namun belum sesuai dengan target RKPD (25% s/d <100%).
Secara rinci Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah
RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Secara rinci Pencapaian prioritas Demokratisasi dan Kondusivitas
Daerah RKPD tahun 2014 sampai dengan Triwulan I adalah sebagai berikut:
Tabel 2.19
Pencapaian Prioritas 7. Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah RKPD
Tahun 2014 Sampai dengan Triwulan I
Prioritas dan Fokus Pembangunan
Daerah
Indikator
Target RKPD 2014
Realisasi Capaian
Ketera-ngan
Target RPJMD
pada tahun
2014
%
Capaian SKPD
6.Demokratisasi
dan Kondusivitas Daerah, dengan fokus pada :
a.Peningkatan
demokratisasi dan pendidikan politik
masyarakat, penegakan hukum dan HAM;
b.Peningkatan
peran serta seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban dalam
mendukung kondusivitas daerah termasuk pelaksanaan Pemilu Tahun 2014
c.Rencana Aksi
Terpadu Gangguan Kamtrantibbum
Jumlah Kab/Kota untuk pelaksanaan peningkatan pendidikan politik bagi masyarakat.
35 kab/kota
35 kab/kota
100 Badan
Kes bang polin mas Jumlah Kab/Kota
untuk
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan
35 kab/kota
35 kab/kota
100 Badan
Kes bang polin mas
Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota yang menyusun Rencana Aksi Terpadu Gangguan Kamtrantibbum sebagai upaya pencegahan konflik sosial
Pemerintah Provinsi
dan 35 kab/kota
18 kab/kota
3 kab/kota
telah menyusun
rencana aksi
51,42 Badan
Kes bang polin mas