S PAUD 1008796 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berfikir seseorang yang dapat
dijadikan modal untuk belajar. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat
yang besar bagi diri sendiri dan untuk pergaulannya di masyarakat.

Pada

umumnya tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang akan menentukan
penghargaan orang lain terhadap dirinya. Setiap orangtua menginginkan anaknya
menjadi cerdas, tetapi untuk mewujudkan anak yang cerdas tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Anak perlu mendapatkan kesempatan agar dapat
mengembangkan seluruh aspek kecerdasannya.
Usia Dini merupakan masa keemasan perkembangan anak atau yang biasa
disebut Golden Age. Pada masa itu anak mengalami proses lompatan kemajuan
yang luar biasa secara fisik, emosional, dan sosial. Untuk melejitkan potensi
perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi yang seimbang,
perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih sayang, dan rangsangan pendidikan
yang sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan masing-masing anak.

Sehingga seluruh aspek kecerdasannya bisa berkembang secara optimal.
Seorang psikolog Harvard yang bernama Howard Gardner mengemukakan
sekurang-kurangnya ada delapan kecerdasan dasar yaitu kecerdasan linguistik,
kecerdasan matematika logis, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan
kecerdasan naturalis.
Menurut Gardner (Musfiroh, 2004) kecerdasan adalah kemampuan untuk
menyelesaikan masalah atau menghasilkan produk yang dibuat dalam satu atau
beberapa budaya. Salah satu kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner adalah
kecerdasan intrapersonal. Gardner dalam Armstrong (2004:4) mengungkapkan
Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2

“kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri dan

bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kekuatan
memahami diri (kekuatan dan keterbatasan) ; kesadaran akan suasana hati,
maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri,
memahami dan menghargai diri”.
Pada umumnya orang memberikan predikat cerdas kepada orang yang
mempunyai intelektual tinggi saja. Padahal kecerdasan seseorang tidak hanya
dinilai dari aspek intelektual atau kognitifnya saja, tetapi bisa dilihat dari sisi
psikomotor atau keterampilan yang dimilikinya, afektif (sikap) yang ada pada
dirinya, serta aspek spiritualnya.
Cerdas, pintar kalkulasi, memang penting. Apalagi bila ditambah luwes
bersosialisasi dan punya rasa seni. Ketika anak berusia 4-6 tahun, anak sudah
menyadari keberadaan dirinya (aku). Perasaan atau emosi yang berkembang pada
usia ini adalah kemampuan mengenal perasaan dengan baik, emosi anak berfungsi
sebagai sarana untuk mengkomunikasikan kebutuhan, suasana hati, dan perasaan
yang dialaminya. Anak pada usia tersebut membutuhkan sarana atau stimulasi
agar anak dapat mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan atau emosinya.
Seni sebagai alat terapi, ungkapan dan komunikasi.

Melalui kegiatan


menari khususnya tarian anak-anak, maka anak-anak usia taman kanak-kanak
diharapkan dapat mengekspresikan emosi atau perasaannya, dan anak dapat
mengungkapkan pengalaman-pengalaman hidup mereka sendiri melalui tarian.
Anak-anak juga biasanya akan merasa bangga dan senang apabila hasil
kreasinya biasa dilihat atau ditonton oleh orang lain, terutama kedua orangtuanya.
Dan tontonan itu bisa direalisasikan melalui pertunjukkan tari.

Tentu saja

pertunjukkan tari anak. Hal ini bisa memotivasi anak untuk lebih percaya diri
serta berani menunjukkan kemampuan atau bakatnya serta kreasinya. Melalui
kegiatan menari, anak juga diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap tugas
yang diberikan kepadanya.

Dalam hal ini anak bertanggungjawab untuk

Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


2

3

menampikan tarian yang terbaik ketika tarian tersebut akan dipertontonkan kepada
orang lain. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Desfina (2005:4) tari untuk
anak TK adalah gerak berirama yang ritmis dan indah sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak usia TK, kegiatannya bersifat kreatif dan kontruktif serta
menumbuhkan kreativitas bagi siswa, serta dapat dijadikan sebagai aktivitas
rekreasi atau alat ekspresi untuk sebuah seni pertunjukkan.
Anak-anak dapat mengasah kemampuan intra dan interpersonalnya
melalui kegiatan menari. Tarian dapat diajarkan kepada anak-anak tanpa harus
memandang faktor usia, kondisi fisik, maupun mental seorang anak. Oleh karena
itu, seni tari sebaiknya diajarkan sedari kecil yaitu mulai usia taman kanak-kanak.
Tarian yang diajarkan tentunya tari anak-anak. Melalui tarian, tentu saja tari
anak-anak, mereka diajak untuk berkreasi, berkoordinasi dengan teman-temannya
dan belajar bercerita melalui menari. Melalui tari, anak-anak dapat belajar sambil
bermain.
Anak usia dini biasanya menciptakan gerakan berdasarkan pengamatan

terhadap sesuatu yang biasa dilihat, misalnya berbagai macam profesi yang
dikenalnya, pasti akan bermunculan gerak-gerak yang lucu berbeda satu dengan
yang lainnya.

Tidak tertutup kemungkinan akan munculnya gerak sambil

bersuara atau berteriak mengekspesikan hasil pengamatannya. Dengan demikian
anak dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya melalui tarian.
tarian beberapa pun kecerdasan dapat terstimulasi.

Melalui

Tetapi yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah mengenai meningkatkan kecerdasan intrapersonal
melalui kegiatan menari.
Dalam merangsang kecerdasan intrapersonal anak di Taman Kanak-kanak
Al-Barokah, dilakukanlah kegiatan menari yang membuat anak anak dapat
mengekspresikan emosi dan perasaannya, agar anak berani menampilkan kreasi
serta bakatnya, dan agar anak lebih percaya diri.


Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

4

Kegiatan menari untuk anak usia dini di Taman Kanak-kanak Al Barokah
menstimulasi anak untuk lebih ekspresif dalam melakukan berbagai gerakan
dalam tarian.

Hal ini pernah dilakukan di sekolah tersebut melalui kegiatan

menari yang mengambil tema “Profesi”.

Akan tetapi kendala yang dihadapi


sekolah saat ini adalah ketidak sabaran orang tua yang ingin anaknya tampil
dengan sempurna dalam pertunjukkan tersebut, baik sempurna dalam penampilan
(kostum) maupun gerakkan-gerakan tarian. Pada akhirnya pihak sekolah dalam
melakukan kegiatan menari selalu mengandalkan atau memanggil pelatih tari.
Sedangkan pelatih tersebut kurang memahami karakter anak usia dini serta
pembelajaran seni tari untuk anak dini.

Sehingga dalam melakukan gerakan

tarian, anak selalu meniru atau mencontoh gerakkan yang diajarkan pelatih
tersebut. Dan hal ini dapat menghambat kebebasan anak dalam berkreasi serta
mengungkapkan emosi atau perasaannya.
Padahal pihak sekolah menginginkan kegiatan menari tersebut dapat
mengembangkan potensi anak, salah satunya kecerdasan intrapersonal. Tetapi
pada kenyataannya dalam melakukan kegiatan menari tersebut, tidak semua anak
mampu untuk mengkomunikasikan atau menunjukkan perasaannya kepada orang
lain. Bahkan ada beberapa anak yang tidak percaya diri (minder) serta selalu
bergantung kepada orang dewasa.

Anak juga belum sepenuhnya memiliki


kepercayaan diri serta tanggungjawab untuk menampilkan tarian yang terbaik.
Berdasarkan observasi para guru di Taman Kanak-kanak Al Barokah, kurang
lebih hanya sekitar 40% anak yang sudah mampu menunjukkan perasaannya
kepada orang lain dan memiliki rasa percaya diri. Hal ini dirasakan oleh para
guru di Taman Kanak-kanak Al Barokah bahwa dalam melakukan kegiatan
menari untuk anak usia dini yang mengambil tema “Profesi” kurang maksimal
dalam merangsang atau menstimulasi kecerdasan intrapersonal anak.
Tentu saja hal ini tidak selaras dengan tujuan pendidikan kesenian yang
diungkapkan oleh Iyus Rusliana yaitu tujuan pendidikan kesenian terutama
Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

5

pendidikan seni tari di sekolah dasar dan taman kanak-kanak, bertujuan agar anakanak memiliki pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan yang memadai

sesuai dengan tingkat perkembangannya. Melalui pendidikan seni tari anak-anak
diharapkan mampu mengungkapkan ide-idenya, imajinasinya dan fantasinya
secara kreatif (Abdurachman dan Rusliana, 1979:3).
Menyadari tentang pentingnya kegiatan menari sebagai sarana yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal, maka Guru dan
peneliti tidak ingin membatasi kreatifitas anak dalam melakukan kegiatan menari.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas bahwa kegiatan
menari di Taman Kanak-kanak Al Barokah yang mengambil tema “Profesi”
dirasakan kurang optimal dalam mengembangkan kecerdasan intrapersonal, maka
penulis mencoba melakukan penelitian yang difokuskan pada Meningkatkan
Kecerdasan Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari di Kelompok B TK Al
Barokah

Kabupaten

Bandung

(PTK

Dalam


Meningkatkan

Kecerdasan

Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari Petani Dengan Pengayaan Tema Tahun
Ajaran 2013-2014).

B. Identifikasi Masalah
Agar permasalahan yang diungkapkan tidak terlalu luas, maka penelitian
ini dibatasi sebagai berikut :
1.

Kondisi awal kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al-Barokah.

2.

Pelaksanaan kegiatan menari di kelompok B TK Al Barokah yang dapat
meningkatkan kecerdasan intrapersonal.


3.

Peningkatan kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al Barokah
sesudah dilakukan kegiatan menari.

C. Rumusan Masalah

Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

6

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.

Bagaimana kondisi awal kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK
Al-Barokah?

2.

Bagaimana pelaksanaan kegiatan menari di kelompok B TK Al Barokah yang
dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal?

3.

Bagaimana peningkatan kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B TK Al
Barokah sesudah dilakukan kegiatan menari?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan
diadakannya kegiatan menari dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal
sehingga para guru ataupun orang tua dapat mengetahui cara yang tepat dalam
meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak usia taman kanak-kanak.
2.

Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini, sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kondisi awal kecerdasan intrapersonal anak di kelompok B
TK Al-Barokah.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan menari di kelompok B TK Al Barokah
yang dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal.
c. Untuk mengetahui peningkatan kecerdasan intrapersonal di kelompok B TK Al
Barokah sesudah dilakukan kegiatan menari.

E. Manfaat Penelitian
1.

Teoritis

Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

7

Mengembangkan strategi pembelajaran yang melibat aktifkan anak dalam
kegiatan menari khususnya dalam meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui
kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.
2.

Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis. Lebih rinci

dijelaskan sebagai berikut:
a. Guru
Memberikan pemahaman mengenai pembelajaran seni tari anak usia taman
kanak-kanak, memberikan masukan bagi guru untuk berupaya meningkatkan
kecerdasan intrapersonal anak melalui kegiatan menari petani dengan
pengayaan tema.
b. Lembaga pendidikan taman kanak-kanak
Dapat digunakan sebagai masukan baik materi maupun bahan bagi calon guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seni tari terutama dalam
meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak melalui kegiatan menari petani
dengan pengayaan tema.

F. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Adapun struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab
berdasarkan atas Pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian
dan pembahasan, dan dibagian akhir atau bab ke lima, peneliti memberikan
simpulan dan rekomendasi.
Rincian struktur organisasi penulisan skripsi adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur oganisasi penulisan skripsi.

Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

8

BAB II

MENINGKATKAN

KECERDASAN

INTRAPERSONAL

MELALUI KEGIATAN MENARI DI KELOMPOK B TAMAN
KANAK-KANAK AL BAROKAH KABUPATEN BANDUNG
Berisi tentang konsep kecerdasan, konsep kecerdasan intrapersonal, konsep
seni tari, kegiatan menari untuk anak usia dini, dan hubungan kegiatan menari
dengan kecerdasan intrapersonal

BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang lokasi dan subjek penelitan, desain penelitian, metode penelitian,
penjelasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari pengolahan atau analisis
data dan pembahasan atau analisis temuan

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisi tentang kesimpulan dari penelitian, serta saran yang direkomendasikan
untuk peneliti, guru, orangtua, dan peneliti berikutnya.

Yanti Oktavianingsih, 2014
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al
Barokah Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8