S PAUD 1008796 Chapter3

(1)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Barokah dengan alamat Jalan Kopo Komplek Nata Endah blok D.59 Rt.09 Rw 02 Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung 40228 .

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berada di kelas B TK Al-Barokah Tahun Ajaran 2013-2014 sebanyak 8 anak yang terdiri atas 6 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.

No Nama Anak TTL Jenis

Kelamin

1 Afifah Qurrotuaini Bandung, 28-07-2007 P

2 M.Akmalul Muzaki Bandung, 05-01-2008 L

3 Mohammad Zulfikar Nugraha Bandung, 24-07-2008 L 4 Muhammad Hafizh Satria Bandung, 25-06-2008 L

5 Muhammad Nicko Bandung, 23-11-2008 L


(2)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

7 Mutiara Fayda Bandung, 20-12-2007 P

8 Romi Agustia Bandung, 15-08-2007 L

Adapun alasan peneliti memilih lokasi Penelitian dan subjek penelitian ini karena dalam pelaksanaan kegiatan menari di TK tersebut selalu memanggil pelatih dari luar sehingga kebebasan anak untuk berekspresi jadi terhambat sehingga kecerdasan intrapersonalnya kurang berkembang dengan optimal. Peneliti merasa lebih tertantang agar bisa mengembangkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.

B.Desain Penelitian

Desain Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang

dikembangkan oleh John Elliott. Elliot dalam

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ (diakses tanggal 19 Februari 2014) mengemukakan bahwa :

dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi atau tindakan sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa subpokok bahasan atau materi pelajaran.

Desain tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :

PELAKSANAAN

PERENCANAAN PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

PERENCANAAN PENGAMATAN

REFLEKSI SIKLUS 1


(3)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

Sumber :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. (Suhardjono, 2007:75-80)

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakkan tersebut akan dilakukan.

2. Pelaksanaaan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.

3. Pengamatan

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakkan berlangsung.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakkan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakkan berikutnya.

C.Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan atas dasar permasalahan yang muncul dilapangan yaitu kurang optimalnya kecerdasan intrapersonal anak pada saat dilakukan kegiatan menari dengan tema profesi dengan memanggil pelatih tari dari luar, sedangkan pelatih tersebut kurang memahami karakter anak usia dini serta pembelajaran seni tari untuk anak dini. Penelitian ini dimaksudkan untuk


(4)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

memperbaiki proses pelaksanaan kegiatan menari di TK Al-Barokah yang telah dilaksanakan oleh guru serta meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak melalui kegiatan menari dengan pengayaan tema.

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) disingkat dengan PTK. Menurut Ari Kunto (2007:2-3) mengemukaan ada 3 kata yang membentuk penelitian tindakan kelas yaitu :

1. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan

Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas

Dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Pendapat lain menyatakan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah: penelitian tindakan (action reserch) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. PTK berfokus paada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas, bukan pada input

kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas. (Suhardjono, 2007:58)

Menurut Sukanti dalam Rahmawati

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/diana-rahmawati-msi/penelitian-tindakan-kelas.pdf (diakses tanggal 19 februari 2014)

mengemukakan “Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan didalam kelas. Penelitian tindakan


(5)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

kelas dapat dijadikan sarana bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

secara efektif”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.

.

D.Penjelasan Istilah

Melalui penelitian mengenai Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari di Kelompok B TK Al Barokah Kabupaten Bandung (PTK Dalam Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari Petani Dengan Pengayaan Tema Tahun Ajaran 2013-2014) maka yang menjadi yang menjadi penjelasan istilah adalah sebagai berikut:

1. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kekuatan memahami diri (kekuatan dan keterbatasan) ; kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri. (Gardner dalam Armstrong, 2004:4) 2. Dewi dalam penelitian dengan judul meningkatkan Kreativitas Anak TK dalam

Pembelajaran Tari Kreatif yang dilakukan oleh Hayati (2011:30-31) mengemukakan mengenai pembelajaran menari di TK antara lain dapat memberikan stimulasi untuk beberapa kecerdasan, antara lain kecerdasan intrapersonal, sebagai berikut :

Tari merupakan ekspresi diri (expressive dance) anak secara bebas melalui gerakan pribadinya. Yang menyatakan pikiran, imajinasi, harapan maupun perasaannya. Sesuai dengan perkembangan anak usia dini, saat menari guru harus membimbing anak dengan cara menggunakan berbagai media permainan serta media tubuhnya sendiri, agar anak memperoleh stimulasi untuk berimajinasi kreatif serta mengekspresikan gerakan pribadinya. Misalnya dengan didahului cerita guru yang mengunakan buku cerita besar bergambar, boneka, musik dan lain-lain, untuk


(6)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

mengembangkan imajinasi kreatif gerak tari anak. Belajar menari dapat menumbuhkembangkan aspek-aspek yang positif pada anak antara lain yaitu percaya diri, motivasi diri, fokus, pemahaman diri, dan kreatif.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dibuat dan dikembangkan oleh peneliti berupa indikator, dan indikator tersebut diturunkan dari konsep karakteristik anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Instrumen yang digunakan diadopsi dari kesimpulan beberapa pendapat tentang karakteristik anak yang cerdas intrapersonal, seperti yang sudah diuraikan di bab 2.

Kisi-Kisi Instrumen Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Melalui Kegiatan Menari

Variabel Indikator Pernyataan

Hasil Pengamatan

Alat Pengumpul Data

B C K

Kecerdasan Intrapersonal

Mandiri

Anak dapat menari sendiri tanpa harus ditemani oleh temannya Anak tidak ditemani orangtua ketika menari

Anak dapat mempersiapkan alat-alat menari sendiri

Disiplin

Anak selalu mengikuti kegiatan menari dan selalu hadir tepat waktu Anak mampu melakukan kegiatan menari sampai selesai


(7)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

dan kostum menari ke tempatnya

Wawancara dan Observasi Percaya diri

Anak percaya diri dalam melakukan tarian

Anak percaya diri mengenakan kostum tarian

Anak tidak malu mengenakan kostum tarian

Tanggungjawab

Anak bertanggungjawab melakukan tarian dengan baik

Anak bertangungjawab

mempersiapkan alat-alat dan kostum menari

Anak dapat mempersiapkan kostum menari

Mengekspresikan emosi

Anak dapat mengekspresikan perasaan secara akurat melalui kegiatan menari

Anak mampu bercerita tentang perasaan ketika menari

Anak dapat memperlihatkan mimik wajah ketika melakukan kegiatan menari

Tidak mudah menyerah/optimis

Anak memiliki kemauan yang keras untuk melakukan tarian dengan baik Anak mampu untuk tetap menari ketika melakukan kesalahan Anak mampu untuk tetap menari ketika diejek/ditertawakan temannya

Mampu memperbaiki diri

Anak mampu menerima kegagalan dan keberhasilan secara wajar dalam melakukan kegiatan menari

Anak dapat menerima saran dan kritik ketika melakukan tarian

Anak dapat menerima saran dan kritik ketika melakukan tarian


(8)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

B : Baik (nilai 3) C : Cukup (nilai 2) K : Kurang (nilai 1)

Skor 21 – 35 = Kurang Skor 36 – 50 = Cukup Skor 51 – 63 = Baik

B : Baik, yaitu anak mampu melakukan semua kegiatan tanpa bantuan guru

C : Cukup, yaitu anak mampu melakukan semua kegiatan tetapi masih memerlukan bantuan guru atau orang lain

K : Kurang, yaitu anak belum mampu melakukan semua kegiatan serta masih memerlukan bantuan guru atau orang lain

Pedoman Wawancara Tentang Kondisi Awal Kecerdasan Intrapersonal Anak

Nama Orangtua :

Nama Anak :

Usia :

Jenis Kelamin : Tanggal Wawancara :

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Bagaimana kemandirian anak dalam kesehariannya?


(9)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 apapun?

3 Apakah anak mempunyai kepercayaan diri dalam kesehariannya di rumah?

4 Apakah anak bisa mengeluarkan ekspresi atau perasaan hatinya?

5 Apakah anak mempunyai sifat tidak mudah menyerah?

6 Bagaimana kondisi anak apabila diberi tugas di rumah?

7 Bagaimana sikap anak apabila diberi saran atau dikritik?

Pedoman Wawancara Tentang Kondisi Awal Kecerdasan Intrapersonal Anak

Nama Guru yang diwawancara : Jenis Kelamin : Tanggal Wawancara : Tempat Wawancara :


(10)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34 Apakah anak mandiri dalam melakukan kegiatan Apakah anak memiliki kepercayaan diri apabila melakukan suatu kegiatan Apakah anak memiliki sifat tidak mudah menyerah Apakah anak memiliki kedisiplinan dan tanggungja wab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya Apakah anak mau dikritik atau diberi saran Apakah anak mampu mengekspre sikan emosinya

1 Afifah Qurrotuaini

2 M.Akmalul Muzaki

3 Mohammad

Zulfikar Nugraha

4 Muhammad Hafizh

Satria

5 Muhammad Nicko

6 Muhammad Nicky

7 Mutiara Fayda 8 Romi Agustia

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan teknik observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan studi dokmentasi.

1. Observasi (Pengamatan)

Data-data yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam suatu catatan atau lembar observasi. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati


(11)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

pelaksanaan kegiatan menari petani dengan pengayaan tema yang dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak. Observasi atau pengamaottan dilakukan setiap proses pelaksaan kegiatan menari petani, dengan tujuan untuk melihat perkembangan kecerdasan intrapersonal anak dalam setiap siklus. 2. Wawancara (interview)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan responden yaitu guru dan orangtua anak, dengan mengemukakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kecerdasan intrapersonal anak dan kegiatan menari di Taman Kanak-kanak Al Barokah. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema. Bentuk wawancara yang dipilih yaitu wawancara terstruktur, dimana peneliti sudah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu berupa foto dan video yang diambil pada saat kegiatan menari petani dengan pengayaan tema berlangsung, dan laporan-laporan berupa RKH.

G.Analisis Data

Data berupa data kualitatif yaitu data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dari kegiatan menari petani dengan pengayaan tema dalam upaya meningkatkan kecerdasan intrapersonal di Taman Kanak-kanak Al Barokah, dianalisis melalui perhitungan persentase. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan intrapersonal sesudah diadakannya kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

P = ƒ x 100


(12)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36 P = Persentase

ƒ = Banyaknya anak yang mencapai tingkat perkembangan tertentu

n = Jumlah anak yang dijadikan sample penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu reduksi data, display data, serta verifikasi dan kesimpulan.

1. Reduksi data

Reduksi data dimulai dengan membuat rangkuman dari setiap data agar data mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori dari permasalahan yang diteliti. Data yang sudah disusun kemudian dipilih lagi, sedangkan data yang tidak relevan dengan aspek yang diteliti tidak akan digunakan.

2. Display data

Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk grafik maupun deskripsi yang menyeluruh pada setiap aspek yang diteliti. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan peneliti dalam membaca data yang diperoleh.

3. Verifikasi dan kesimpulan

Langkah terakhir dari tahap analisis data adalah menafsirkan atau menginterprestasikan data yang telah disusun. Data yang terkumpul dari penelitian ini diinterprestasikan berdasarkan teori kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema, yang disesuaikan dengan hasil temuan di lapangan. Hasil interprestasi tesebut dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.


(1)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

dan kostum menari ke tempatnya

Wawancara dan Observasi Percaya diri

Anak percaya diri dalam melakukan tarian

Anak percaya diri mengenakan kostum tarian

Anak tidak malu mengenakan kostum tarian

Tanggungjawab

Anak bertanggungjawab melakukan tarian dengan baik

Anak bertangungjawab

mempersiapkan alat-alat dan kostum menari

Anak dapat mempersiapkan kostum menari

Mengekspresikan emosi

Anak dapat mengekspresikan perasaan secara akurat melalui kegiatan menari

Anak mampu bercerita tentang perasaan ketika menari

Anak dapat memperlihatkan mimik wajah ketika melakukan kegiatan menari

Tidak mudah menyerah/optimis

Anak memiliki kemauan yang keras untuk melakukan tarian dengan baik Anak mampu untuk tetap menari ketika melakukan kesalahan Anak mampu untuk tetap menari ketika diejek/ditertawakan temannya

Mampu memperbaiki diri

Anak mampu menerima kegagalan dan keberhasilan secara wajar dalam melakukan kegiatan menari

Anak dapat menerima saran dan kritik ketika melakukan tarian

Anak dapat menerima saran dan kritik ketika melakukan tarian


(2)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32 B : Baik (nilai 3)

C : Cukup (nilai 2) K : Kurang (nilai 1)

Skor 21 – 35 = Kurang Skor 36 – 50 = Cukup Skor 51 – 63 = Baik

B : Baik, yaitu anak mampu melakukan semua kegiatan tanpa bantuan guru C : Cukup, yaitu anak mampu melakukan semua kegiatan tetapi masih

memerlukan bantuan guru atau orang lain

K : Kurang, yaitu anak belum mampu melakukan semua kegiatan serta masih memerlukan bantuan guru atau orang lain

Pedoman Wawancara Tentang Kondisi Awal Kecerdasan Intrapersonal Anak

Nama Orangtua :

Nama Anak :

Usia :

Jenis Kelamin : Tanggal Wawancara :

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Bagaimana kemandirian anak dalam kesehariannya?


(3)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 apapun?

3 Apakah anak mempunyai kepercayaan diri dalam kesehariannya di rumah?

4 Apakah anak bisa mengeluarkan ekspresi atau perasaan hatinya?

5 Apakah anak mempunyai sifat tidak mudah menyerah?

6 Bagaimana kondisi anak apabila diberi tugas di rumah?

7 Bagaimana sikap anak apabila diberi saran atau dikritik?

Pedoman Wawancara Tentang Kondisi Awal Kecerdasan Intrapersonal Anak

Nama Guru yang diwawancara : Jenis Kelamin : Tanggal Wawancara : Tempat Wawancara :


(4)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34 Apakah anak mandiri dalam melakukan kegiatan Apakah anak memiliki kepercayaan diri apabila melakukan suatu kegiatan Apakah anak memiliki sifat tidak mudah menyerah Apakah anak memiliki kedisiplinan dan tanggungja wab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya Apakah anak mau dikritik atau diberi saran Apakah anak mampu mengekspre sikan emosinya

1 Afifah Qurrotuaini 2 M.Akmalul Muzaki 3 Mohammad

Zulfikar Nugraha 4 Muhammad Hafizh

Satria

5 Muhammad Nicko 6 Muhammad Nicky 7 Mutiara Fayda 8 Romi Agustia

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan teknik observasi (pengamatan), wawancara (interview), dan studi dokmentasi.

1. Observasi (Pengamatan)

Data-data yang diperoleh dalam observasi ini dicatat dalam suatu catatan atau lembar observasi. Observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati


(5)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

pelaksanaan kegiatan menari petani dengan pengayaan tema yang dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak. Observasi atau pengamaottan dilakukan setiap proses pelaksaan kegiatan menari petani, dengan tujuan untuk melihat perkembangan kecerdasan intrapersonal anak dalam setiap siklus. 2. Wawancara (interview)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan responden yaitu guru dan orangtua anak, dengan mengemukakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kecerdasan intrapersonal anak dan kegiatan menari di Taman Kanak-kanak Al Barokah. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema. Bentuk wawancara yang dipilih yaitu wawancara terstruktur, dimana peneliti sudah mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu berupa foto dan video yang diambil pada saat kegiatan menari petani dengan pengayaan tema berlangsung, dan laporan-laporan berupa RKH.

G.Analisis Data

Data berupa data kualitatif yaitu data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dari kegiatan menari petani dengan pengayaan tema dalam upaya meningkatkan kecerdasan intrapersonal di Taman Kanak-kanak Al Barokah, dianalisis melalui perhitungan persentase. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan intrapersonal sesudah diadakannya kegiatan menari petani dengan pengayaan tema.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

P = ƒ x 100


(6)

Yanti Oktavianingsih, 2014

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari di kelompok b Tk Al Barokah Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36 P = Persentase

ƒ = Banyaknya anak yang mencapai tingkat perkembangan tertentu

n = Jumlah anak yang dijadikan sample penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu reduksi data, display data, serta verifikasi dan kesimpulan.

1. Reduksi data

Reduksi data dimulai dengan membuat rangkuman dari setiap data agar data mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori dari permasalahan yang diteliti. Data yang sudah disusun kemudian dipilih lagi, sedangkan data yang tidak relevan dengan aspek yang diteliti tidak akan digunakan.

2. Display data

Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk grafik maupun deskripsi yang menyeluruh pada setiap aspek yang diteliti. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan peneliti dalam membaca data yang diperoleh.

3. Verifikasi dan kesimpulan

Langkah terakhir dari tahap analisis data adalah menafsirkan atau menginterprestasikan data yang telah disusun. Data yang terkumpul dari penelitian ini diinterprestasikan berdasarkan teori kecerdasan intrapersonal melalui kegiatan menari petani dengan pengayaan tema, yang disesuaikan dengan hasil temuan di lapangan. Hasil interprestasi tesebut dijadikan acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.