Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Karo

Bab VI. Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Karo

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN KABUPATEN KARO

  Berdasarkan Perda Kabupaten Karo No 18 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas- dinas Daerah Kabupaten Karo. Perangkat daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Karo dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Karo BUPATI

PIMPINAN WAKIL DPRD BUPATI SETDAKAB SEKRETARIAT DPRD BADAN DINAS KECAMATAN KANTOR UPTD UPTD CABDIS KELURAHAN /DESA

  Keterangan : Badan Daerah terdiri atas :

  a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

  b. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas

  c. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

  d. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

  e. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

  f. Inspektorat Kabupaten

  Dinas Daerah terdiri atas :

  a. Dinas Pendidikan

  b. Dinas Kesehatan

  c. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

  d. Dinas Perhubungan

  e. Dinas Komunikasi, Informatika dan PDE

  f. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

  g. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

  h. Dinas Pekerjaan Umum

  i. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan j. Dinas Pertanian dan Perkebunan k. Dinas Peternakan dan Perikanan l. Dinas Kehutanan m. Dinas Pertambangan dan Energi n. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah o. Dinas Kebersihan dan Pertamanan p. Dinas Kepemudaan dan Olahraga

  Kantor Daerah, terdiri atas :

  a. Kantor Kearsipan, Perpustakaan dan Dokumentasi

  b. Kantor Ketahanan Pangan

  c. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

  d. Kantor Lingkungan Hidup

6.1.1. Badan Perencanaan Pembangunan

A. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI 1.

  Badan Perencanaan Pembangunan adalah merupakan unsur Perencana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

  2. Badan Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

  3. Badan Perencanaan Pembangunan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.

  b.

  Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

  d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

  4. Badan Perencanaan Pembangunan dipimpin oleh Kepala Badan.

  5. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1.

  Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan terdiri dari :

  a. Kepala Badan

  b. Sekretariat

  c. Bidang

  d. Sub.Bagian

  e. Sub.Bidang

  f. UPT Badan

  g. Jabatan Fungsional pada UPT

  2. Sekretariat membawahi : a. Sub.Bagian Keuangan.

  b. Sub Bagian Data dan Pelaporan.

  b. Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Fisik dan Prasarana membawahi :

  a. Sub.Bidang Sarana dan Prasarana

  b. Sub.Bidang Tata Ruang

  4. Bidang Ekonomi membawahi : a. Sub.Bidang Ekonomi dan Pertanian.

  b. Sub.Bidang Jasa, Tenaga Kerja dan Pemanfaatan SDA.

  5. Bidang Sosial Budaya membawahi : a. Sub.Bidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesra.

  b. Sub.Bidang Pemerintahan Umum.

  6. Bidang Penanaman Modal membawahi : a. Sub.Bidang Promosi, Kerjasama dan Pengawasan Investasi.

  b. Sub.Bidang Peningkatan Potensi Investasi.

  7. Bidang Bina Program, Litbang dan Statistik membawahi : a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan.

  b. Sub Bidang Bina Program dan Statistik.

  8. Pada Badan Perencanaan Pembangunan dapat dibentuk unit pelaksana teknis (UPT) untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan dan Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.2. Dinas Pekerjaan Umum

A. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI 1.

  Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.

  2. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Pekerjaan Umum dan Pengendalian Tata Ruang berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

  pasal ini menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

  b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dibidang Pekerjaan Umum seperti Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan pemanfaatan dan pengendalian Tata Ruang serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pekerjaan Umum seperti Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan pemanfaatan dan pengendalian Tata Ruang sesuai dengan lingkup tugasnya.

  d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

  4. Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

  5. Kepala Dinas Pekerjaan Umum berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM 1.

  Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

  a. Kepala Dinas

  b. Sekretariat

  c. Bidang

  d. Sub Bagian

  e. Seksi

  f. UPT Dinas

  g. Jabatan Fungsional pada UPT

  2. Sekretariat membawahi : a. Sub. Bagian Keuangan.

  b. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Bina Marga membawahi : a. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan.

  b. Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan.

  c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

  4. Bidang Cipta Karya membawahi : a. Seksi Pembangunan Sarana dan Prasana Keciptakaryaan.

  b. Seksi Peningkatan Sarana dan Prasarana Keciptakaryaan.

  c. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Keciptakaryaan.

  5. Bidang Sumber Daya Air membawahi : a. Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air. b. Seksi Peningkatan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air.

  c. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air.

  6. Bidang Perencanaan membawahi : a. Seksi Program dan Perencanaan.

  b. Seksi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.

  c. Seksi Tata Ruang/Pemanfaatan Ruang.

  7. Pada Dinas Pekerjaan Umum dibentuk unit pelaksana teknis dinas sebanyak 6 (enam) UPT untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan dan adanya Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan

A. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI 1.

  Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah.

  2. Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang kebersihan dan pertamanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

  3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini menyelenggarakan fungsi : a.

  Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

  b.

  Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dibidang pengelolaan kebersihan dan pertamanan sesuai dengan lingkup tugasnya.

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan kebersihan dan pertamanan sesuai dengan lingkup tugasnya.

  d.

  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

  4. Dinas Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

  5. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 1.

  Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari :

  a. Kepala Dinas b. Sekretariat

  c. Bidang

  d. Sub.Bagian

  e. Seksi

  f. UPT Dinas

  g. Jabatan Fungsional pada UPT 2. Sekretariat membawahi : a. Sub.Bagian Keuangan.

  b. Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Kebersihan membawahi :

  a. Seksi Kebersihan

  b. Seksi Pembinaan Kebersihan

  4. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan membawahi :

  a. Seksi Pertamanan b. Seksi Penerangan Jalan dan Taman Kota.

5. Bidang Teknisi Peralatan membawahi :

  a. Seksi Peralatan

  b. Seksi Perawatan dan Pemeliharaan 6. Bidang Perencanaan membawahi : a. Seksi Perencanaan Program dan Pengendalian.

  b. Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan.

  7. Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan dan adanya Kelompok Jabatan Fungsional.

6.1.4. Sumber Daya Manusia

  Pelayanan aparatur kepada masyarakat masih dirasakan kurang. Hal ini tercermin dari jumlah aparatur pemerintah yang masih kurang baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Begitu juga dengan sarana dan prasarana pelayanan yang masih terbatas.

  Harapan yang tinggi terhadap pemerintah oleh masyarakat, seharusnya menjadikan aparatur pemerintah lebih arif menyikapinya dalam bentuk menetapkan kebijakan pengeluaran daerah yang efisien dan efektif. Selama ini disadari bahwa pengeluaran pemerintah masih difokuskan pada pengadaan sarana dan prasarana yang memang masih serba kekurangan. Bantuan ke arah pengembangan perekonomian masyarakat terutama dari pemberian dana bergulir, disamping kegiatan lain seperti pengembangan teknologi tepat guna, sosialisasi dan pelatihan.

  Perubahan paradigma memberikan tuntutan terwujudnya aparatur yang profesional yang mampu menangani dinamika permasalahan di segala tingkatan di masyarakat secara cepat dan efektif. Untuk itu diperlukan langkah-langkah ke arah peningkatan SDM aparat. Dalam konteks penataan kelembagaan, SDM baik secara individual maupun Manajemen SDM yang diterapkan akan berpengaruh terhadap kelembagaan yang dibentuk. SDM yang berkualitas akan mengurangi besaran organisasi yang akan diterapkan begitu halnya dengan pola manajemen SDM yang profesional, dimulai dari proses rekrutmen, pengembangan pegawai sampai dengan berhenti (pensiun) akan berpegaruh terhadap organisasi yang ada.

Tabel 6.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan dan Unit Organisasi Kabupaten Karo Tahun 2014

  Lanjutan

Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Karo Tahun 2014

  Untuk menunjang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pemerintahan Kabupaten Karo, telah ditetapkan 7 (tujuh) program pembangunan, yaitu: 1.

  Program penerapan kepemerintahan yang baik (good governance).

  Bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, responsif, bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.

  2. Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara

  Bertujuan untuk menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit dalam mewujudkan aparatur negara yang bersih, akuntabel dan bebas KKN.

  3. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Bertujuan untuk menata dan menyempurnakan sistem kelembagaan dan manajemen pemerintahan agar lebih proporsional, efisien dan efektif.

  4. Program pengelolaan sumber daya manusia aparatur Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pembangunan.

  5. Program peningkatan kualitas pelayanan publik Bertujuan untuk mengembangkan manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat yang bermutu, akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan adil kepada kepada seluruh masyarakat guna menunjang kepentingan masyarakat dan kemudahan kegiatan usaha, serta mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

  6. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara lebih efisien dan efektif serta terpadu.

  7. Program penyelenggaraan pimpinan daerah Bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan pemerintahan.