3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang - DOCRPIJM e669faf525 BAB IIIBab 3
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN
DAN RENCANA
STRATEGIS
INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan
Penataan Ruang
Rencana pembangunan infrastruktur permukiman disusun dengan yang mengacu pada
rencana tata ruang maupun rencana pembangunan, baik skala nasional maupun skala
provinsi dan kabupaten/kota. Dengan memperhatikan kondisi eksisting, perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya juga mengacu pada amanat
pembangunan nasional dan amanat internasional seperti Agenda Habitat, Amanat RIO
+20, amanat Milenium Development Goals (MDGs), dan amanat pembangunan
internasional lain. Pembangunan bidang Cipta Karya juga memperhatikan isu-isu
strategis yang mempengaruhi pembangunan pada suatu wilayah seperti lokasi rawan
bencana alam, dampak terjadinya perubahan iklim, faktor daya beli masyarakat akibat
kemiskinan, reformasi birokrasi, kepadatan penduduk khususnya pada kawasan
perkotaan, pengarusutamaan gender serta green economy. Pelaksanaan pembangunan
bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan melibatkan unsur masyarakat dan stakeholder dari dunia
usaha (swasta) supaya tercipta Permukiman yang Layak Huni dan Berkelanjutan.
Penjabaran rencana pembangunan tersebut akan disusun secara sistematis dengan
berlandaskan pada rencana kerangka jangka menengah yang menjadi dasar pada
penjabaran rencana kerja bidang Cipta Karya, dan juga mengacu pada Rencana Strategis
Halaman |3 - 1
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
(Renstra) Cipta Karya. Untuk itu, sesuai dengan yang telah digariskan pada Rencana
Strategis, diperlukan penyusunan rencana yang lebih teknis, yang didasarkan pada
skenario pemanfaatan dan perwujudan struktur dan pola ruang yang diwujudkan dalam
strategi pengembangan wilayah dan strategi pengembangan sektor. Rencana yang lebih
teknis tersebut disusun dalam kerangka jangka menengah dan dijabarkan pada tataran
kegiatan yang lebih rinci dari berbagai macam aspek, seperti rencana pendanaan,
sumber pendanaan dan kerangka pelaksanaannya. Dokumen perencanaan tersebut
diwujudkan dalam bentuk Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2-JM) bidang Cipta Karya.
Gambar 3.1
Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaannya nanti RPI2-JM Bidang Cipta Karya yang merupakan perencanaan
investasi jangka menengah, akan menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran atau rencana kerja tahunan, baik di tingkat pusat maupun di
tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam arti bahwa rencana pembangunan dalam
RPI2-JM tersebut harus tertuang dalam rencana kerja/RKP/RKPD.
Halaman |3 - 2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Dengan demikian jelas bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya merupakan perwujudan
rencana dari berbagai macam kebijakan yang menyangkut pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya, sesuai dengan sistem perencanaan pembangunan nasional yang
berlaku Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Penyusunan Program bidang Cipta Karya merupakan rangkaian
aktivitas penyiapan usulan kegiatan ke-Cipta Karya-an di tingkat kabupaten/kota sampai
dengan provinsi yang selaras dengan pencapaian sasaran kinerja DJCK dan penanganan
isu-isu strategis bidang Cipta Karya bersumber pada dokumen RPI2-JM.
Dasar penyusunan program DJCK yaitu Renstra Kementerian PU 2010-2014 dan Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kab/Kota bidang Cipta Karya. Keluaran
proses Penyusunan Program berupa Memorandum Program (MP) Provinsi.
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan
pada beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan,
reformasi birokrasi, kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta
green economy. Disamping isu umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada
masing-masing daerah, sehingga dukungan seluruh stakeholders pada penyusunan
RPIJM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan.
A. RPJP Nasional 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional yang merupakan jabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan
Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional
untuk masa 20 tahun ke depan yang mencakupi kurun waktu mulai dari tahun 2005
hingga tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 –
2025, selanjutnya disebut RPJP Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun
2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi
seluruh komponen bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) di dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah
Halaman |3 - 3
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh
pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.
RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan dokumen
perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan
secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 20052025. Dalam dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi Indonesia pada tahun 2025
adalah
“Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”
Dalam penjabarannya RPJPN mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut dalam
pembangunan bidang Cipta Karya, yaitu:
a. Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti
industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut
dilakukan melalui
pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive approach) dan pendekatan
terpadu dengan sektor sumber daya alam dan lingkungan hidup, sumber daya air,
serta kesehatan.
b. Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam
penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum
dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan
sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumber-sumber
pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
c. Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan
kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada
perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran swasta
Halaman |3 - 4
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama untuk
proyek-proyek yang bersifat komersial.
d. Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap tahapan
RPJMN, yaitu :
RPJMN ke 2 (2010-2014): Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui
percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama
antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan
permukiman.
RPJMN ke 3 (2015-2019): Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh masyarakat
terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka
panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Kondisi itu semakin
mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
RPJMN ke 4 (2020-2024): terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005–2025 adalah mewujudkan bangsa
yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya
menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945.
1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,
dan beradab
Terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat
penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi,
tenggang rasa, dan harmonis.
Di samping itu, kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan identitas
nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim
kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon
modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
Kemampuan bangsa untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya
kemajuan dan kemakmuran bangsa. Daya saing yang tinggi, akan menjadikan
Indonesia
siap
menghadapi
tantangan-tantangan
globalisasi
dan
mampu
Halaman |3 - 5
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing bangsa,
pembangunan nasional dalam jangka panjang diarahkan untuk:
a. Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya
saing.
b. Memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah
menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi,
distribusi, dan pelayanan di dalam negeri
c. Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan; dan
d. Membangun infrastruktur yang maju; serta
e. Melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.
3. Mewujudkan Indonesia yang demokratis berlandaskan hukum
Demokratis yang berlandaskan hukum merupakan landasan penting untuk
mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, mandiri dan adil. Demokrasi dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan, dan
memaksimalkan potensi masyarakat, serta meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dalam penyelenggaraan negara. Hukum pada dasarnya bertujuan untuk
memastikan munculnya aspek-aspek positif dan menghambat aspek negatif
kemanusiaan serta memastikan terlaksananya keadilan untuk semua warga negara
tanpa memandang dan membedakan kelas sosial, ras, etnis, agama, maupun gender.
Hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan ketertiban dan keterjaminan hakhak dasar masyarakat secara maksimal.
4. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan bersatu
Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan
negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Adanya gangguan keamanan dalam berbagai bentuk kejahatan
dan potensi konflik horisontal akan meresahkan dan berakibat pada pudarnya rasa
aman masyarakat. Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat
merupakan syarat penting bagi terlaksananya pembangunan di berbagai bidang.
5. Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan
Pembangunan yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di
berbagai wilayah Indonesia akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
Halaman |3 - 6
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
pembangunan, mengurangi gangguan keamanan, serta menghapuskan potensi
konflik sosial untuk tercapainya Indonesia yang maju, mandiri dan adil.
6. Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari
Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modal pembangunan nasional
dan, sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Sumber daya alam yang lestari
akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan.
Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan adil, sumber daya alam
dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan
pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan
di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai
kegiatan pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional
Pembangunan kelautan pada masa yang akan datang diarahkan pada pola
pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut berbasiskan
ekosistem, yang meliputi aspek-aspek sumber daya manusia dan kelembagaan,
politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan
teknologi.
8. Mewujudkan Indonesia yang berperan aktif dalam pergaulan internasional
Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial merupakan amanat konstitusi yang harus diperjuangkan secara
konsisten. Sebagai negara yang besar secara geografis dan jumlah penduduk,
Indonesia sesungguhnya memiliki peluang dan potensi untuk mempengaruhi dan
membentuk opini internasional dalam rangka memperjuangkan kepentingan
nasional. Dalam rangka mewujudkan Indonesia maju, mandiri, adil dan makmur,
Indonesia sangat penting untuk berperan aktif dalam politik luar negeri dan kerja
sama lainnya baik di tingkat regional maupun internasional, mengingat konstelasi
politik dan hubungan internasional lainnya yang terus mengalami perubahanperubahan yang sangat cepat.
B. RPJM Nasional 2015-2019
Halaman |3 - 7
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah tahapan
ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang
telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007. Dengan berpayung
kepada UUD 1945 dan UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP tadi, RPJMN 2015-2019,
disusun sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Agenda (Nawa Cita) Presiden/Wakil
Presiden, Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan
Teknokratik yang telah disusun Bappenas dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025.
RPJMN 2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi Presiden,
RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan nasional dengan tujuan
di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan RPJPN 2005–2025.
Untuk menuju sasaran jangka panjang dan tujuan hakiki dalam membangun,
pembangunan nasional Indonesia lima tahun ke depan perlu memprioritaskan pada
upaya mencapai kedaulatan pangan, kecukupan energi dan pengelolaan sumber daya
maritim dan kelautan. Seiring dengan itu, pembangunan lima tahun ke depan juga harus
makin mengarah kepada kondisi peningkatan kesejahteraan berkelanjutan, warganya
berkepribadian dan berjiwa gotong royong, dan masyarakatnya memiliki keharmonisan
antarkelompok sosial, dan postur perekonomian makin mencerminkan pertumbuhan
yang berkualitas, yakni bersifat inklusif, berbasis luas, berlandaskan keunggulan sumber
daya manusia serta kemampuan iptek sambil bergerak menuju kepada keseimbangan
antarsektor ekonomi dan antarwilayah, serta makin mencerminkan keharmonisan
antara manusia dan lingkungan.
Agenda satu tahun pertama dalam Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019, juga
dimaksudkan sebagai upaya membangun fondasi untuk melakukan akselerasi yang
berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, disamping melayani kebutuhan-kebutuhan
dasar masyarakat yang tergolong mendesak. Dengan berlandaskan fondasi yang lebih
kuat, pembangunan pada tahun-tahun berikutnya dapat dilaksanakan dengan lancar.
Sementara, agenda lima tahun selama tahun 2015-2019 sendiri diharapkan juga akan
meletakkan fondasi yang kokoh bagi tahap-tahap pembangunan selanjutnya. Dengan
demikian, strategi pembangunan jangka menengah, termasuk di dalamnya strategi pada
tahun pertama, adalah strategi untuk menghasilkan pertumbuhan bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.
Upaya mewujudkan tujuan negara dilaksanakan melalui proses yang bertahap,
terencana, terpadu dan berkesinambungan.UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Halaman |3 - 8
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 menetapkan bahwa visi
pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Mandiri :
berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan
bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan
sendiri.
2. Maju
:
dengan tingkat kemakmuran yang juga tinggi disertai dengan sistem dan
kelembagaan politik dan hukum yang mantap.
3. Adil
:
berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik
antarindividu, gender, maupun wilayah.
4. Makmur :
berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi
sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa
lain.
Dalam mewujudkan visi tersebut dilaksanakan 8 (delapan) misi yaitu:
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan falsafah Pancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter
bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan
internal
dan
antarumat
beragama,
melaksanakan
interaksi
antarbudaya,
mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilailuhur budaya bangsa, dan
memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual, moral, dan
etika pembangunan bangsa.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing dengan membangun sumber daya manusia
berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek
melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara
berkelanjutan; pembangunan infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang
hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis
keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun
keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa
dalam negeri.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum dengan memantapkan
kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil;
memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan
Halaman |3 - 9
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat;
dan membenahi struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan
hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu dengan membangun kekuatan TNI
hingga melampui kekuatan esensial minimum serta disegani di kawasan regional dan
internasional; memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri
untuk melindungi dan mengayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan
menuntaskan tindak kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan
kontra-intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan
kesiapan komponen cadangan, komponen pendukung pertahanan dan kontribusi
industri pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan dengan meningkatkan
pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh,
keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah;
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses
yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan
prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek
termasuk gender.
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari dengan memperbaiki pengelolaan
pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan,
keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan
masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk
permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan
pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan;
memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk
mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan; serta
meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai
modal pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi
masyarakat dan pemerintah; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang
berwawasan kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan
Halaman |3 - 10
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu
dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
dengan memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan
kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan
identitas dan pemantapan integrasi internasional dan regional; dan mendorong kerja
sama internasional, regional dan bilateral antarmasyarakat, antarkelompok, serta
antarlembaga di berbagai bidang.
Gambar 3.2
Pentahapan pembangunan RPJPN 2005 – 2025
Dari tahapan tersebut di atas, maka pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019)
diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
1) Kebijakan Pembangunan Nasional
a) Visi Misi Pembangunan
Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan
yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan
nasional untuk tahun 2015-2019 adalah :
Halaman |3 - 11
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-Royong”
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkeseimbangan,
dan
demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
b) Strategi Pembangunan Nasional
Secara umum Strategi Pembangunan Nasional ditunjukkan dalam gambar yang
menggariskan hal-hal sebagai berikut:
1. Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
a. Membangun
untuk
meningkatkan
kualitas
hidup
manusia
dan
masyarakat.
b. Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas
tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar yang dapat
merusak keseimbangan
pembangunan.
Perhatian
khusus
kepada
peningkatan produk-tivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa
menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan
pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertum-buhan. Hal ini
dimaksudkan
untuk
menciptakan
pertum-buhan
ekonomi
yang
berkelanjutan.
Halaman |3 - 12
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
c. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung
lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Tiga Dimensi Pembangunan;
a. Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat.
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kualitas ma-nusia dan
masyarakat yang menghasilkan manusia-manusia Indonesia unggul
dengan meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui
pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi. Manusia Indonesia unggul
tersebut diharap-kan juga mempunyai mental dan karakter yang tangguh
dengan perilaku yang positif dan konstruktif. Karena itu pembangunan
mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama pembangunan,
tidak hanya di birokrasi tetapi juga pada seluruh komponen masyarakat,
sehingga akan dihasilkan pengusaha yang kreatif, inovatif, punya etos
bisnis dan mau mengambil risiko; pekerja yang berde-dikasi, disiplin, kerja
keras, taat aturan dan paham terhadap karakter usaha tempatnya
bekerja; serta masyarakat yang tertib dan terbuka sebagai modal sosial
yang positif bagi pembangunan, serta memberikan rasa aman dan
nyaman bagi sesama.
b. Dimensi pembangunan sektor unggulan dengan prioritas:
•
Kedaulatan pangan. Indonesia mempunyai modal yang cukup untuk
memenuhi kedaulatan pangan bagi seluruh rakyat, sehingga tidak
boleh tergantung secara berlebihan kepada negara lain.
•
Kedaulatan
energi
dan
ketenagalistrikan.
Dilakukan
dengan
memanfaatkan sebesar-besarnya sumber daya energi (gas, batubara, dan tenaga air) dalam negeri.
•
Kemaritiman dan kelautan. Kekayaan laut dan maritim Indonesia
harus dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan nasional
dan kesejahteraan rakyat.
•
Pariwisata
dan
industri.
Potensi
keindahan
alam
dan
keanekaragaman budaya yang unik merupakan modal untuk
pengembangan
pariwisata
nasional.
Sedangkan
industri
diprioritaskan agar tercipta ekonomi yang berbasiskan penciptaan
Halaman |3 - 13
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
nilai tambah dengan muatan iptek, keterampilan, keahlian, dan SDM
yang unggul.
c. Dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Pembangunan bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi untuk
seluruh masyarakat di seluruh wilayah. Karena itu pembangunan harus
dapat
menghilangkan/memperkecil
kesenjangan
antarkelompok
kesenjangan
pendapatan,
yang
maupun
ada,
baik
kesenjangan
antarwilayah, dengan prioritas:
• Wilayah desa, untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, karena
penduduk miskin sebagian besar tinggal di desa;
• Wilayah pinggiran;
• Luar Jawa;
• Kawasan Timur.
3. Kondisi sosial, politik, hukum, dan keamanan yang stabil diperlu-kan sebagai
prasyarat pembangunan yang berkualitas. Kondisi perlu tersebut antara lain:
a. Kepastian dan penegakan hukum;
b. Keamanan dan ketertiban;
c. Politik dan demokrasi; dan
d. Tetakelola dan reformasi birokrasi.
Halaman |3 - 14
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Gambar 3.3
Strategi Pembangunan Nasional
4. Quickwins (hasil pembangunan yang dapat segera dilihat hasilnya).
Pembangunan merupakan proses yang terus menerus dan membutuhkan
waktu yang lama. Karena itu dibutuhkan output cepat yang dapat dijadikan
contoh dan acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang
berjalan, sekaligus untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat.
c) Sembilan Agenda Prioritas
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda
prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
Halaman |3 - 15
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa.
9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
d) Sasaran Pokok Pembangunan Nasional
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri,
dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong
Royong”,
maka
pembangunan nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran
utama yang mencakup:
1) Sasaran Makro;
2) Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:
3) Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4) Sasaran Dimensi Pemerataan;
5) Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
6) Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019
akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama terutama dalam Infrastruktur Bidang
Cipta Karya adalah untuk Aksess Air Minum Layak baseline 2014 adalah 70% dan sasaran
2019 100% dan untuk Sanitasi Layak baseline 2014 adalah 60,5% dan sasaran 2019
100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel 3.1
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019 Terkait Sektor Keciptakaryaan
NO
PEMBANGUNAN
BASELINE 2014
SASARAN 2019
Halaman |3 - 16
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
1
Infrastruktur Dasar dan Konektivitas
a)
Kapasitas pembangkit (GW)
50,7
86,6
b)
Rasio elektrifikasi (%)
81,5
96,6
c)
Konsumsi Listrik Perkapita
843 KWh
1.200 KWh
d)
Kawasan permukiman kumuh perkotaan
38.431 Ha
0 ha
e)
7,6 juta
5 juta
f)
Kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan
perspektif menghuni
Akses Air Minum Layak
70%
100%
g)
Akses Sanitasi Layak
60,90%
100%
2.
a)
Pelayanan Dasar Bagi Penduduk Rentan dan Kurang
Mampu (40% penduduk berpendapatan terendah)
Akses air minum
55,70%
100%
b)
Akses sanitasi layak
20,24%
100%
c)
Akses penerangan
52,30%
100%
C. MP3EI
(Masterplan
Percepatan
dan
Perluasan
Pembangunan Indonesia)
Dalam rangka transformasi ekonomi menuju negara maju dengan pertumbuhan
ekonomi 7-9 persen per tahun, Pemerintah menyusun MP3EI yang ditetapkan melalui
Perpres No. 32 Tahun 2011. Dalam dokumen tersebut pembangunan setiap koridor
ekonomi dilakukan sesuai tema pembangunan masing-masing dengan prioritas pada
kawasan perhatian investasi (KPI MP3EI). Ditjen Cipta Karya diharapkan dapat
mendukung penyediaan infrastruktur permukiman pada KPI Prioritas untuk menunjang
kegiatan ekonomi di kawasan tersebut. Kawasan Perhatian Investasi atau KPI dalam
MP3EI adalah adalah satu atau lebih kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang
terikat atau terhubung dengan satu atau lebih faktor konektivitas dan SDM IPTEK.
Pendekatan KPI dilakukan untuk mempermudah identifikasi, pemantauan, dan evaluasi
atas kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat dengan faktor konektivitas dan
SDM IPTEK yang sama.
Halaman |3 - 17
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan
ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program utama yang terdiri dari 22 (dua
puluh dua) kegiatan ekonomi utama. Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan
mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama yaitu:
1. Mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia,
yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi
Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan
Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku
2. Memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung
secara global (locally integrated, globally connected)
3. Memperkuat
kemampuan
SDM
dan
IPTEK
nasional
untuk
mendukung
pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.
Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam UndangUndang No. 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
2005 – 2025, maka visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
adalah
“Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”
Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan
menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per
kapita yang berkisar antara USD 14.250 – USD 15.500 dengan nilai total perekonomian
Halaman |3 - 18
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
(PDB) berkisar antara USD 4,0 – 4,5 triliun. Untuk mewujudkannya diperlukan
pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 – 7,5 persen pada periode 2011 – 2014, dan
sekitar 8,0 – 9,0 persen pada periode 2015 – 2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan
dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011 – 2014
menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu
mencerminkan karakteristik negara maju.
Dalam periode 2015-2019, perekonomian Indonesia diperkirakan dapat tumbuh lebih
tinggi dengan laju inflasi yang lebih rendah dan postur transaksi berjalan yang lebih
sehat. Nilai tukar diperkirakan akan masih menghadapi tekanan sehingga asumsi nilai
tukar Rp12.000,00/USD berlanjut hingga tahun 2019. Prognosa ini sangat bergantung
pada kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan struktural yang saat ini masih
menyelimuti perekonomian domestik. Prospek perekonomian dalam jangka menengah
diperkirakan akan berada dalam tren membaik seiring dengan implementasi kebijakankebijakan reformasi struktural di berbagai bidang. Koordinasi antara Pemerintah dan
Bank Indonesia akan terus ditingkatkan dalam rangka mempercepat implementasi
kebijakan-kebijakan tersebut.
Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu:
1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi
dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui
penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antarkawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta
integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan
perekonomian nasional.
3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun
pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju
innovation-driven economy.
Sebagai dokumen kerja, MP3EI berisikan arahan pengembangan kegiatan ekonomi
utama yang sudah lebih spesifik, lengkap dengan kebutuhan infrastruktur dan
rekomendasi perubahan/revisi terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu
dilakukan maupun pemberlakuan peraturan-perundangan baru yang diperlukan untuk
mendorong percepatan dan perluasan investasi.
Halaman |3 - 19
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Selanjutnya MP3EI menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. MP3EI bukan dimaksudkan untuk mengganti dokumen
perencanaan pembangunan yang telah ada seperti Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional, namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan
komplementer yang penting serta khusus untuk melakukan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi. MP3EI juga dirumuskan dengan memperhatikan Rencana Aksi
Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) karena merupakan komitmen nasional yang
berkenaan dengan perubahan iklim global.
Gambar 3.4
Posisi MP3EI Di Dalam Rencana Pembangunan Pemerintahan
Halaman |3 - 20
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Gambar 3.5
Kerangka Desain Pendekatan Masterplan P3EI
D. MP3KI (Masterplan Percepatan
Pengentasan Kemiskinan Indonesia)
dan
Perluasan
Sesuai dengan agenda RPJMN 2010-2014, pertumbuhan ekonomi perlu diimbangi
dengan upaya pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Untuk itu, telah ditetapkan
MP3KI
dimana
semua
upaya
penanggulangan
kemiskinan
diarahkan
untuk
mempercepat laju penurunan angka kemiskinan dan memperluas jangkauan penurunan
tingkat kemiskinan di semua daerah dan di semua kelompok masyarakat. Dalam
mencapai misi penanggulangan kemiskinan pada tahun 2025, MP3KI bertumpu pada
sinergi dari tiga strategi utama, yaitu:
a. Mewujudkan sistem perlindungan sosial nasional yang menyeluruh, terintegrasi,dan
mampu melindungi masyarakat dari kerentanan dan goncangan,
b. Meningkatkan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan sehingga dapat
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia di masa mendatang,
c. Mengembangkan penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood) masyarakat
miskin dan rentan melalui berbagai kebijakan dan dukungan di tingkat lokal dan
regional dengan memperhatikan aspek.
Halaman |3 - 21
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
d. Fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama, penanggulangan
kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial. Lalu
di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah program
prorakyat. Kedua,
transformasi
pengembangan livelihood,
perlindungan
pemberdayaan,
akses
dan
bantuan
berusaha
sosial. Ketiga,
&
kredit,
dan
pengembangan kawasan berbasis potensi lokal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada diagram dibawah ini:
Gambar 3.6
Fokus kerja MP3KI, Tertuang Dalam Sejumlah Program
Kementerian Pekerjaan Umum, khususnya Ditjen Cipta Karya, berperan penting dalam
pelaksanaan MP3KI, terutama terkait dengan pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat (PNPMPerkotaan/ P2KP, PPIP, Pamsimas, Sanimas dsb) serta Program Pro
Rakyat.
Halaman |3 - 22
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Tahapan pelaksanaan MP3KI menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu:
TAHAP 1 (Periode 2013-2014)
1. Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% -10% pada
tahun 2014;
2. Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara
“KEROYOKAN” DI KANTONG-KANTONG KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN
WAKTU, SERTA PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di
Menko Kesra);
3. Sustainable livelihood sebagai penguatan kegiatan usaha masyarakat miskin,
termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;
4. Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .
TAHAP 2 (Periode 2015 –2019)
1. Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;
2. Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju universal
coverage;
3. Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;
4. Penguatan sustainable livelihood.
TAHAP 3 (Periode 2020-2025)
1. Pemantapan system penanggulangan kemiskinan secara terpadu;
2. Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage
Halaman |3 - 23
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
E. KEK (UU No. 39 Tahun 2009)
UU No. 39 Tahun 2009 menjelaskan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus adalah kawasan
dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas
tertentu. KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan
geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor,
impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing
internasional. Di samping zona ekonomi, KEK juga dilengkapi zona fasilitas pendukung
dan perumahan bagi pekerja. Ditjen Cipta Karya dalam hal ini diharapkan dapat
mendukung infrastruktur permukiman pada kawasan tersebut sehingga menunjang
kegiatan ekonomi di KEK.
KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona: (i) Pengolahan ekspor; (ii) Logistik; (iii) Industri;
(iv) Pengembangan teknologi; (v) Pariwisata; (vi) Energi; dan/atau (vii) Ekonomi lain.
Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja. Di dalam
setiap KEK disediakan lokasi untuk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), dan koperasi,
baik sebagai Pelaku Usaha maupun sebagai pendukung kegiatan perusahaan yang
berada di dalam KEK. Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus memenuhi
kriteria:
1. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu
kawasan lindung
2. Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan mendukung KEK;
3. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau
dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada
wilayah potensi sumber daya unggulan, dan;
4. Mempunyai batas yang jelas.
F. Direktif Presiden (Inpres No. 3 Tahun 2010)
Direktif Presiden tercantum dalam Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 mengatur
tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional di Tahun 2010.
Adapun Direktif Presiden ini berisikan mengenai :
PERTAMA : Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan
kewenangan
masing-masing,
dalam
rangka
pelaksanaan
program-program
Halaman |3 - 24
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
pembangunan yang berkeadilan sebagaimana termuat dalam Lampiran Instruksi
Presiden ini, yang meliputi program:
1. Pro rakyat;
2. Keadilan untuk semua (justice for all);
3. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals MDG’s).
KEDUA : Dalam rangka pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA:
1. Untuk program pro rakyat, memfokuskan pada:
Program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga;
Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat;
Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan
kecil;
2. Untuk program keadilan untuk semua, memfokuskan pada:
Program keadilan bagi anak;
Program keadilan bagi perempuan;
Program keadilan di bidang ketenagakerjaan;
Program keadilan di bidang bantuan hukum;
Program keadilan di bidang reformasi hukum dan peradilan;
Program keadilan bagi kelompok miskin dan terpinggirkan;
3. Untuk program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium, memfokuskan pada:
Program pemberantasan kemiskinan dan kelaparan;
Program pencapaian pendidikan dasar untuk semua;
Program pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;
Program penurunan angka kematian anak;
Program kesehatan ibu;
Program pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya;
Program penjaminan kelestarian lingkungan hidup;
Program pendukung percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium.
KETIGA : Dalam mengambil langkah-langkah pelaksanaan program sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014, dan merujuk pada hasil Rapat Kerja Presiden
dengan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur dan Ketua Dewan Perwakilan
Halaman |3 - 25
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Rakyat Daerah Provinsi se-Indonesia, serta hasil diskusi yang mendalam dengan para
pakar, perwakilan dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya, pada tanggal 19-21
April 2010 di Istana Tampak Siring, Bali.
KEEMPAT : Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini, para Menteri Koordinator
mengoordinasikan program-program Kementerian/ Lembaga yang berada di bawah
ruang lingkup tugas dan koordinasi masing-masing.
KELIMA :
1. Para Menteri dan Kepala Lembaga yang bertindak sebagai penanggung jawab
pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Instruksi
Presiden ini, mengoordi-nasikan pelaksanaan program-program tersebut sesuai tugas
dan tanggung jawab masing-masing;
2. Para Menteri dan Kepala Lembaga sebagaimana dimaksud pada angka 1 melaporkan
secara berkala pelaksanaan program-program tersebut kepada Menteri Koordinator
sesuai lingkup bidang tugasnya, dengan tembusan kepada Kepala Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.
KEENAM : Para Gubernur:
1. Melaksanakan program-program yang menjadi tanggung jawabnya sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA;
2. Mengoordinasikan
Bupati/Walikota
dalam
pelaksanaan
programprogram
di
wilayahnya masing-masing.
KETUJUH : Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini, sepanjang terdapat
program yang berkaitan dengan kewenangan Mahkamah Agung dan/ atau Bank
Indonesia, Menteri/Kepala Lembaga yang terkait agar berkoordinasi dengan Ketua
Mahkamah Agung dan/atau Gubernur Bank Indonesia.
KEDELAPAN
:
Kepala
Unit
Kerja
Presiden
Bidang
Pengawasan
dan
PengendalianPembangunan melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini
secara
terintegrasi
dengan
pemantauan
dan
pengendalian
program-program
sebagaimana termuat dalam Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 2010, dan melaporkan
hasilnya kepada Presiden.
KESEMBILAN : Para Menteri Koordinator melaporkan secara berkala hasil koordinasi
pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT kepada
Presiden dalam Sidang Kabinet.
Halaman |3 - 26
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
KESEPULUH : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab.
G. Peraturan Perundangan Pembangunan Bidang PU/CK
1. UU No. 1 Tahun
Permukiman
2011
Tentang
Perumahan
dan
Perumahan berasal dari kata rumah, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya serta aset bagi pemiliknya. Terdapat beberapa macam jenis rumah yang
meliputi rumah komersial, rumah swadaya, rumah umum, rumah khusus dan rumah
Negara.
Adapun pengertian perumahan menurut UU No 1 Tahun 2011 adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi
dengan sarana, prasarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenenuhan rumah
yang layak huni. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Adapun maksud dari lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian adalah bagian
dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.
Permukiman itu sendiri adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasaranan, sarana, utilitas umum serta
mempuyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kulaitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem
pembiayaan serta peran masyarakat.
Adapun Undang – Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman
mengatur mengenai : (i) Ketentuan Umum; (ii) Asas, Tujuan, dan Ruang Lingkup; (iii)
Pembinaan; (iv) Tugas dan Wewenang; (v) Penyelenggaraan Perumahan; (vi)
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman; (vii) Pemeliharaan dan Perbaikan; (viii)
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan (ix)
Halaman |3 - 27
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Permukiman Kumuh; (x) Penyediaan Tanah; (xi) Pendanaan dan Sistem Pembiayaan; (xii)
Hak dan Kewajiban; (xiii) Peran Masyarakat; (xiv) Larangan; (xv) Penyelesaian Sengketa;
(xvi) Sanksi Administratif; (xvii) Ketentuan Pidana; (xviii) Ketentuan Peralihan; (xix)
Ketentuan Penutup.
Dan tugas dari pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan permukiman adalah
sebagai berikut:
a.
Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat Kabupaten/Kota
di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada
kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b.
Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota
c.
Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan
kebijakan Kabupaten/Kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman,
lingkungan hunian dan kawasan permukiman,
d.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, kebijakan, strategi serta program, di bidang perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota.
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN
DAN RENCANA
STRATEGIS
INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA
3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan
Penataan Ruang
Rencana pembangunan infrastruktur permukiman disusun dengan yang mengacu pada
rencana tata ruang maupun rencana pembangunan, baik skala nasional maupun skala
provinsi dan kabupaten/kota. Dengan memperhatikan kondisi eksisting, perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya juga mengacu pada amanat
pembangunan nasional dan amanat internasional seperti Agenda Habitat, Amanat RIO
+20, amanat Milenium Development Goals (MDGs), dan amanat pembangunan
internasional lain. Pembangunan bidang Cipta Karya juga memperhatikan isu-isu
strategis yang mempengaruhi pembangunan pada suatu wilayah seperti lokasi rawan
bencana alam, dampak terjadinya perubahan iklim, faktor daya beli masyarakat akibat
kemiskinan, reformasi birokrasi, kepadatan penduduk khususnya pada kawasan
perkotaan, pengarusutamaan gender serta green economy. Pelaksanaan pembangunan
bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan melibatkan unsur masyarakat dan stakeholder dari dunia
usaha (swasta) supaya tercipta Permukiman yang Layak Huni dan Berkelanjutan.
Penjabaran rencana pembangunan tersebut akan disusun secara sistematis dengan
berlandaskan pada rencana kerangka jangka menengah yang menjadi dasar pada
penjabaran rencana kerja bidang Cipta Karya, dan juga mengacu pada Rencana Strategis
Halaman |3 - 1
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
(Renstra) Cipta Karya. Untuk itu, sesuai dengan yang telah digariskan pada Rencana
Strategis, diperlukan penyusunan rencana yang lebih teknis, yang didasarkan pada
skenario pemanfaatan dan perwujudan struktur dan pola ruang yang diwujudkan dalam
strategi pengembangan wilayah dan strategi pengembangan sektor. Rencana yang lebih
teknis tersebut disusun dalam kerangka jangka menengah dan dijabarkan pada tataran
kegiatan yang lebih rinci dari berbagai macam aspek, seperti rencana pendanaan,
sumber pendanaan dan kerangka pelaksanaannya. Dokumen perencanaan tersebut
diwujudkan dalam bentuk Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2-JM) bidang Cipta Karya.
Gambar 3.1
Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaannya nanti RPI2-JM Bidang Cipta Karya yang merupakan perencanaan
investasi jangka menengah, akan menjadi salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran atau rencana kerja tahunan, baik di tingkat pusat maupun di
tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam arti bahwa rencana pembangunan dalam
RPI2-JM tersebut harus tertuang dalam rencana kerja/RKP/RKPD.
Halaman |3 - 2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Dengan demikian jelas bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya merupakan perwujudan
rencana dari berbagai macam kebijakan yang menyangkut pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya, sesuai dengan sistem perencanaan pembangunan nasional yang
berlaku Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Penyusunan Program bidang Cipta Karya merupakan rangkaian
aktivitas penyiapan usulan kegiatan ke-Cipta Karya-an di tingkat kabupaten/kota sampai
dengan provinsi yang selaras dengan pencapaian sasaran kinerja DJCK dan penanganan
isu-isu strategis bidang Cipta Karya bersumber pada dokumen RPI2-JM.
Dasar penyusunan program DJCK yaitu Renstra Kementerian PU 2010-2014 dan Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kab/Kota bidang Cipta Karya. Keluaran
proses Penyusunan Program berupa Memorandum Program (MP) Provinsi.
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan
pada beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan,
reformasi birokrasi, kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta
green economy. Disamping isu umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada
masing-masing daerah, sehingga dukungan seluruh stakeholders pada penyusunan
RPIJM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan.
A. RPJP Nasional 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional yang merupakan jabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan
Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional
untuk masa 20 tahun ke depan yang mencakupi kurun waktu mulai dari tahun 2005
hingga tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 –
2025, selanjutnya disebut RPJP Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun
2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi
seluruh komponen bangsa (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) di dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah
Halaman |3 - 3
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh
pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan
lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak.
RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan dokumen
perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan
secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 20052025. Dalam dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi Indonesia pada tahun 2025
adalah
“Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”
Dalam penjabarannya RPJPN mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut dalam
pembangunan bidang Cipta Karya, yaitu:
a. Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti
industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut
dilakukan melalui
pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive approach) dan pendekatan
terpadu dengan sektor sumber daya alam dan lingkungan hidup, sumber daya air,
serta kesehatan.
b. Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam
penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum
dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan
sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumber-sumber
pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
c. Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan
kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada
perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran swasta
Halaman |3 - 4
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama untuk
proyek-proyek yang bersifat komersial.
d. Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap tahapan
RPJMN, yaitu :
RPJMN ke 2 (2010-2014): Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui
percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama
antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan
permukiman.
RPJMN ke 3 (2015-2019): Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh masyarakat
terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka
panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Kondisi itu semakin
mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
RPJMN ke 4 (2020-2024): terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005–2025 adalah mewujudkan bangsa
yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya
menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945.
1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,
dan beradab
Terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat
penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi,
tenggang rasa, dan harmonis.
Di samping itu, kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan identitas
nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim
kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon
modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
Kemampuan bangsa untuk berdaya saing tinggi adalah kunci bagi tercapainya
kemajuan dan kemakmuran bangsa. Daya saing yang tinggi, akan menjadikan
Indonesia
siap
menghadapi
tantangan-tantangan
globalisasi
dan
mampu
Halaman |3 - 5
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
memanfaatkan peluang yang ada. Untuk memperkuat daya saing bangsa,
pembangunan nasional dalam jangka panjang diarahkan untuk:
a. Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya
saing.
b. Memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah
menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi,
distribusi, dan pelayanan di dalam negeri
c. Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan; dan
d. Membangun infrastruktur yang maju; serta
e. Melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.
3. Mewujudkan Indonesia yang demokratis berlandaskan hukum
Demokratis yang berlandaskan hukum merupakan landasan penting untuk
mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, mandiri dan adil. Demokrasi dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan, dan
memaksimalkan potensi masyarakat, serta meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dalam penyelenggaraan negara. Hukum pada dasarnya bertujuan untuk
memastikan munculnya aspek-aspek positif dan menghambat aspek negatif
kemanusiaan serta memastikan terlaksananya keadilan untuk semua warga negara
tanpa memandang dan membedakan kelas sosial, ras, etnis, agama, maupun gender.
Hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan ketertiban dan keterjaminan hakhak dasar masyarakat secara maksimal.
4. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan bersatu
Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan
negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Adanya gangguan keamanan dalam berbagai bentuk kejahatan
dan potensi konflik horisontal akan meresahkan dan berakibat pada pudarnya rasa
aman masyarakat. Terjaminnya keamanan dan adanya rasa aman bagi masyarakat
merupakan syarat penting bagi terlaksananya pembangunan di berbagai bidang.
5. Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan
Pembangunan yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di
berbagai wilayah Indonesia akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam
Halaman |3 - 6
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
pembangunan, mengurangi gangguan keamanan, serta menghapuskan potensi
konflik sosial untuk tercapainya Indonesia yang maju, mandiri dan adil.
6. Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari
Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modal pembangunan nasional
dan, sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Sumber daya alam yang lestari
akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan.
Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena
itu, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan adil, sumber daya alam
dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan
pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan
di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai
kegiatan pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional
Pembangunan kelautan pada masa yang akan datang diarahkan pada pola
pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut berbasiskan
ekosistem, yang meliputi aspek-aspek sumber daya manusia dan kelembagaan,
politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan
teknologi.
8. Mewujudkan Indonesia yang berperan aktif dalam pergaulan internasional
Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial merupakan amanat konstitusi yang harus diperjuangkan secara
konsisten. Sebagai negara yang besar secara geografis dan jumlah penduduk,
Indonesia sesungguhnya memiliki peluang dan potensi untuk mempengaruhi dan
membentuk opini internasional dalam rangka memperjuangkan kepentingan
nasional. Dalam rangka mewujudkan Indonesia maju, mandiri, adil dan makmur,
Indonesia sangat penting untuk berperan aktif dalam politik luar negeri dan kerja
sama lainnya baik di tingkat regional maupun internasional, mengingat konstelasi
politik dan hubungan internasional lainnya yang terus mengalami perubahanperubahan yang sangat cepat.
B. RPJM Nasional 2015-2019
Halaman |3 - 7
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah tahapan
ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang
telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007. Dengan berpayung
kepada UUD 1945 dan UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP tadi, RPJMN 2015-2019,
disusun sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Agenda (Nawa Cita) Presiden/Wakil
Presiden, Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan
Teknokratik yang telah disusun Bappenas dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025.
RPJMN 2015-2019 adalah pedoman untuk menjamin pencapaian visi dan misi Presiden,
RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan nasional dengan tujuan
di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan RPJPN 2005–2025.
Untuk menuju sasaran jangka panjang dan tujuan hakiki dalam membangun,
pembangunan nasional Indonesia lima tahun ke depan perlu memprioritaskan pada
upaya mencapai kedaulatan pangan, kecukupan energi dan pengelolaan sumber daya
maritim dan kelautan. Seiring dengan itu, pembangunan lima tahun ke depan juga harus
makin mengarah kepada kondisi peningkatan kesejahteraan berkelanjutan, warganya
berkepribadian dan berjiwa gotong royong, dan masyarakatnya memiliki keharmonisan
antarkelompok sosial, dan postur perekonomian makin mencerminkan pertumbuhan
yang berkualitas, yakni bersifat inklusif, berbasis luas, berlandaskan keunggulan sumber
daya manusia serta kemampuan iptek sambil bergerak menuju kepada keseimbangan
antarsektor ekonomi dan antarwilayah, serta makin mencerminkan keharmonisan
antara manusia dan lingkungan.
Agenda satu tahun pertama dalam Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019, juga
dimaksudkan sebagai upaya membangun fondasi untuk melakukan akselerasi yang
berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, disamping melayani kebutuhan-kebutuhan
dasar masyarakat yang tergolong mendesak. Dengan berlandaskan fondasi yang lebih
kuat, pembangunan pada tahun-tahun berikutnya dapat dilaksanakan dengan lancar.
Sementara, agenda lima tahun selama tahun 2015-2019 sendiri diharapkan juga akan
meletakkan fondasi yang kokoh bagi tahap-tahap pembangunan selanjutnya. Dengan
demikian, strategi pembangunan jangka menengah, termasuk di dalamnya strategi pada
tahun pertama, adalah strategi untuk menghasilkan pertumbuhan bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.
Upaya mewujudkan tujuan negara dilaksanakan melalui proses yang bertahap,
terencana, terpadu dan berkesinambungan.UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Halaman |3 - 8
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 menetapkan bahwa visi
pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU,
ADIL DAN MAKMUR, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Mandiri :
berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan
bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan
sendiri.
2. Maju
:
dengan tingkat kemakmuran yang juga tinggi disertai dengan sistem dan
kelembagaan politik dan hukum yang mantap.
3. Adil
:
berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik
antarindividu, gender, maupun wilayah.
4. Makmur :
berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi
sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa
lain.
Dalam mewujudkan visi tersebut dilaksanakan 8 (delapan) misi yaitu:
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan falsafah Pancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter
bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan
internal
dan
antarumat
beragama,
melaksanakan
interaksi
antarbudaya,
mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilailuhur budaya bangsa, dan
memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual, moral, dan
etika pembangunan bangsa.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing dengan membangun sumber daya manusia
berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek
melalui penelitian, pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara
berkelanjutan; pembangunan infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang
hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis
keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun
keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa
dalam negeri.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum dengan memantapkan
kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil;
memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan
Halaman |3 - 9
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat;
dan membenahi struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan
hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu dengan membangun kekuatan TNI
hingga melampui kekuatan esensial minimum serta disegani di kawasan regional dan
internasional; memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri
untuk melindungi dan mengayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan
menuntaskan tindak kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan
kontra-intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan
kesiapan komponen cadangan, komponen pendukung pertahanan dan kontribusi
industri pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan dengan meningkatkan
pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh,
keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah;
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses
yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan
prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek
termasuk gender.
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari dengan memperbaiki pengelolaan
pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan, keberlanjutan,
keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan
masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk
permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan
pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan;
memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk
mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan; serta
meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai
modal pembangunan.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi
masyarakat dan pemerintah; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang
berwawasan kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan
Halaman |3 - 10
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu
dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
dengan memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan
kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan
identitas dan pemantapan integrasi internasional dan regional; dan mendorong kerja
sama internasional, regional dan bilateral antarmasyarakat, antarkelompok, serta
antarlembaga di berbagai bidang.
Gambar 3.2
Pentahapan pembangunan RPJPN 2005 – 2025
Dari tahapan tersebut di atas, maka pembangunan dalam RPJMN ke-3 (2015-2019)
diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
1) Kebijakan Pembangunan Nasional
a) Visi Misi Pembangunan
Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan
yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan
nasional untuk tahun 2015-2019 adalah :
Halaman |3 - 11
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-Royong”
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkeseimbangan,
dan
demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
b) Strategi Pembangunan Nasional
Secara umum Strategi Pembangunan Nasional ditunjukkan dalam gambar yang
menggariskan hal-hal sebagai berikut:
1. Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
a. Membangun
untuk
meningkatkan
kualitas
hidup
manusia
dan
masyarakat.
b. Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas
tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar yang dapat
merusak keseimbangan
pembangunan.
Perhatian
khusus
kepada
peningkatan produk-tivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa
menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan
pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertum-buhan. Hal ini
dimaksudkan
untuk
menciptakan
pertum-buhan
ekonomi
yang
berkelanjutan.
Halaman |3 - 12
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
c. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung
lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Tiga Dimensi Pembangunan;
a. Dimensi pembangunan manusia dan masyarakat.
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kualitas ma-nusia dan
masyarakat yang menghasilkan manusia-manusia Indonesia unggul
dengan meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan fisik melalui
pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi. Manusia Indonesia unggul
tersebut diharap-kan juga mempunyai mental dan karakter yang tangguh
dengan perilaku yang positif dan konstruktif. Karena itu pembangunan
mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama pembangunan,
tidak hanya di birokrasi tetapi juga pada seluruh komponen masyarakat,
sehingga akan dihasilkan pengusaha yang kreatif, inovatif, punya etos
bisnis dan mau mengambil risiko; pekerja yang berde-dikasi, disiplin, kerja
keras, taat aturan dan paham terhadap karakter usaha tempatnya
bekerja; serta masyarakat yang tertib dan terbuka sebagai modal sosial
yang positif bagi pembangunan, serta memberikan rasa aman dan
nyaman bagi sesama.
b. Dimensi pembangunan sektor unggulan dengan prioritas:
•
Kedaulatan pangan. Indonesia mempunyai modal yang cukup untuk
memenuhi kedaulatan pangan bagi seluruh rakyat, sehingga tidak
boleh tergantung secara berlebihan kepada negara lain.
•
Kedaulatan
energi
dan
ketenagalistrikan.
Dilakukan
dengan
memanfaatkan sebesar-besarnya sumber daya energi (gas, batubara, dan tenaga air) dalam negeri.
•
Kemaritiman dan kelautan. Kekayaan laut dan maritim Indonesia
harus dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan nasional
dan kesejahteraan rakyat.
•
Pariwisata
dan
industri.
Potensi
keindahan
alam
dan
keanekaragaman budaya yang unik merupakan modal untuk
pengembangan
pariwisata
nasional.
Sedangkan
industri
diprioritaskan agar tercipta ekonomi yang berbasiskan penciptaan
Halaman |3 - 13
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
nilai tambah dengan muatan iptek, keterampilan, keahlian, dan SDM
yang unggul.
c. Dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Pembangunan bukan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi untuk
seluruh masyarakat di seluruh wilayah. Karena itu pembangunan harus
dapat
menghilangkan/memperkecil
kesenjangan
antarkelompok
kesenjangan
pendapatan,
yang
maupun
ada,
baik
kesenjangan
antarwilayah, dengan prioritas:
• Wilayah desa, untuk mengurangi jumlah penduduk miskin, karena
penduduk miskin sebagian besar tinggal di desa;
• Wilayah pinggiran;
• Luar Jawa;
• Kawasan Timur.
3. Kondisi sosial, politik, hukum, dan keamanan yang stabil diperlu-kan sebagai
prasyarat pembangunan yang berkualitas. Kondisi perlu tersebut antara lain:
a. Kepastian dan penegakan hukum;
b. Keamanan dan ketertiban;
c. Politik dan demokrasi; dan
d. Tetakelola dan reformasi birokrasi.
Halaman |3 - 14
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Gambar 3.3
Strategi Pembangunan Nasional
4. Quickwins (hasil pembangunan yang dapat segera dilihat hasilnya).
Pembangunan merupakan proses yang terus menerus dan membutuhkan
waktu yang lama. Karena itu dibutuhkan output cepat yang dapat dijadikan
contoh dan acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang
berjalan, sekaligus untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat.
c) Sembilan Agenda Prioritas
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang
berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda
prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
Halaman |3 - 15
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa.
9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
d) Sasaran Pokok Pembangunan Nasional
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri,
dan
Berkepribadian
Berlandaskan
Gotong
Royong”,
maka
pembangunan nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran
utama yang mencakup:
1) Sasaran Makro;
2) Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:
3) Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4) Sasaran Dimensi Pemerataan;
5) Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
6) Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019
akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama terutama dalam Infrastruktur Bidang
Cipta Karya adalah untuk Aksess Air Minum Layak baseline 2014 adalah 70% dan sasaran
2019 100% dan untuk Sanitasi Layak baseline 2014 adalah 60,5% dan sasaran 2019
100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel 3.1
Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019 Terkait Sektor Keciptakaryaan
NO
PEMBANGUNAN
BASELINE 2014
SASARAN 2019
Halaman |3 - 16
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
1
Infrastruktur Dasar dan Konektivitas
a)
Kapasitas pembangkit (GW)
50,7
86,6
b)
Rasio elektrifikasi (%)
81,5
96,6
c)
Konsumsi Listrik Perkapita
843 KWh
1.200 KWh
d)
Kawasan permukiman kumuh perkotaan
38.431 Ha
0 ha
e)
7,6 juta
5 juta
f)
Kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan
perspektif menghuni
Akses Air Minum Layak
70%
100%
g)
Akses Sanitasi Layak
60,90%
100%
2.
a)
Pelayanan Dasar Bagi Penduduk Rentan dan Kurang
Mampu (40% penduduk berpendapatan terendah)
Akses air minum
55,70%
100%
b)
Akses sanitasi layak
20,24%
100%
c)
Akses penerangan
52,30%
100%
C. MP3EI
(Masterplan
Percepatan
dan
Perluasan
Pembangunan Indonesia)
Dalam rangka transformasi ekonomi menuju negara maju dengan pertumbuhan
ekonomi 7-9 persen per tahun, Pemerintah menyusun MP3EI yang ditetapkan melalui
Perpres No. 32 Tahun 2011. Dalam dokumen tersebut pembangunan setiap koridor
ekonomi dilakukan sesuai tema pembangunan masing-masing dengan prioritas pada
kawasan perhatian investasi (KPI MP3EI). Ditjen Cipta Karya diharapkan dapat
mendukung penyediaan infrastruktur permukiman pada KPI Prioritas untuk menunjang
kegiatan ekonomi di kawasan tersebut. Kawasan Perhatian Investasi atau KPI dalam
MP3EI adalah adalah satu atau lebih kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang
terikat atau terhubung dengan satu atau lebih faktor konektivitas dan SDM IPTEK.
Pendekatan KPI dilakukan untuk mempermudah identifikasi, pemantauan, dan evaluasi
atas kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat dengan faktor konektivitas dan
SDM IPTEK yang sama.
Halaman |3 - 17
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas pembangunan
ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program utama yang terdiri dari 22 (dua
puluh dua) kegiatan ekonomi utama. Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan
mengintegrasikan 3 (tiga) elemen utama yaitu:
1. Mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia,
yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi
Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara, dan
Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku
2. Memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung
secara global (locally integrated, globally connected)
3. Memperkuat
kemampuan
SDM
dan
IPTEK
nasional
untuk
mendukung
pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.
Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam UndangUndang No. 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
2005 – 2025, maka visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
adalah
“Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”
Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan
menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per
kapita yang berkisar antara USD 14.250 – USD 15.500 dengan nilai total perekonomian
Halaman |3 - 18
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
(PDB) berkisar antara USD 4,0 – 4,5 triliun. Untuk mewujudkannya diperlukan
pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 – 7,5 persen pada periode 2011 – 2014, dan
sekitar 8,0 – 9,0 persen pada periode 2015 – 2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan
dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011 – 2014
menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu
mencerminkan karakteristik negara maju.
Dalam periode 2015-2019, perekonomian Indonesia diperkirakan dapat tumbuh lebih
tinggi dengan laju inflasi yang lebih rendah dan postur transaksi berjalan yang lebih
sehat. Nilai tukar diperkirakan akan masih menghadapi tekanan sehingga asumsi nilai
tukar Rp12.000,00/USD berlanjut hingga tahun 2019. Prognosa ini sangat bergantung
pada kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan struktural yang saat ini masih
menyelimuti perekonomian domestik. Prospek perekonomian dalam jangka menengah
diperkirakan akan berada dalam tren membaik seiring dengan implementasi kebijakankebijakan reformasi struktural di berbagai bidang. Koordinasi antara Pemerintah dan
Bank Indonesia akan terus ditingkatkan dalam rangka mempercepat implementasi
kebijakan-kebijakan tersebut.
Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu:
1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi
dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui
penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antarkawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta
integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan
perekonomian nasional.
3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun
pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju
innovation-driven economy.
Sebagai dokumen kerja, MP3EI berisikan arahan pengembangan kegiatan ekonomi
utama yang sudah lebih spesifik, lengkap dengan kebutuhan infrastruktur dan
rekomendasi perubahan/revisi terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu
dilakukan maupun pemberlakuan peraturan-perundangan baru yang diperlukan untuk
mendorong percepatan dan perluasan investasi.
Halaman |3 - 19
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Selanjutnya MP3EI menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. MP3EI bukan dimaksudkan untuk mengganti dokumen
perencanaan pembangunan yang telah ada seperti Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional, namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan
komplementer yang penting serta khusus untuk melakukan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi. MP3EI juga dirumuskan dengan memperhatikan Rencana Aksi
Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) karena merupakan komitmen nasional yang
berkenaan dengan perubahan iklim global.
Gambar 3.4
Posisi MP3EI Di Dalam Rencana Pembangunan Pemerintahan
Halaman |3 - 20
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Gambar 3.5
Kerangka Desain Pendekatan Masterplan P3EI
D. MP3KI (Masterplan Percepatan
Pengentasan Kemiskinan Indonesia)
dan
Perluasan
Sesuai dengan agenda RPJMN 2010-2014, pertumbuhan ekonomi perlu diimbangi
dengan upaya pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Untuk itu, telah ditetapkan
MP3KI
dimana
semua
upaya
penanggulangan
kemiskinan
diarahkan
untuk
mempercepat laju penurunan angka kemiskinan dan memperluas jangkauan penurunan
tingkat kemiskinan di semua daerah dan di semua kelompok masyarakat. Dalam
mencapai misi penanggulangan kemiskinan pada tahun 2025, MP3KI bertumpu pada
sinergi dari tiga strategi utama, yaitu:
a. Mewujudkan sistem perlindungan sosial nasional yang menyeluruh, terintegrasi,dan
mampu melindungi masyarakat dari kerentanan dan goncangan,
b. Meningkatkan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan sehingga dapat
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia di masa mendatang,
c. Mengembangkan penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood) masyarakat
miskin dan rentan melalui berbagai kebijakan dan dukungan di tingkat lokal dan
regional dengan memperhatikan aspek.
Halaman |3 - 21
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
d. Fokus kerja MP3KI tertuang dalam sejumlah program, pertama, penanggulangan
kemiskinan eksisting Klaster I, berupa bantuan dan jaminan/perlindungan sosial. Lalu
di Klaster II adalah pemberdayaan masyarakat, Klaster III tentang Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), dan Klaster IV adalah program
prorakyat. Kedua,
transformasi
pengembangan livelihood,
perlindungan
pemberdayaan,
akses
dan
bantuan
berusaha
sosial. Ketiga,
&
kredit,
dan
pengembangan kawasan berbasis potensi lokal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada diagram dibawah ini:
Gambar 3.6
Fokus kerja MP3KI, Tertuang Dalam Sejumlah Program
Kementerian Pekerjaan Umum, khususnya Ditjen Cipta Karya, berperan penting dalam
pelaksanaan MP3KI, terutama terkait dengan pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat (PNPMPerkotaan/ P2KP, PPIP, Pamsimas, Sanimas dsb) serta Program Pro
Rakyat.
Halaman |3 - 22
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Tahapan pelaksanaan MP3KI menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu:
TAHAP 1 (Periode 2013-2014)
1. Percepatan pengurangan kemiskinan untuk mencapai target 8% -10% pada
tahun 2014;
2. Tidak ada program baru kemiskinan. Perbaikan pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan yang berjalan selama ini, melalui cara
“KEROYOKAN” DI KANTONG-KANTONG KEMISKINAN, SINERGI LOKASI DAN
WAKTU, SERTA PERBAIKAN SASARAN (seperti : Program Gerbang Kampung di
Menko Kesra);
3. Sustainable livelihood sebagai penguatan kegiatan usaha masyarakat miskin,
termasuk membangun keterkaitan dengan MP3EI;
4. Terbentuknya BPJS kesehatan pada tahun 2014 .
TAHAP 2 (Periode 2015 –2019)
1. Transformasi program-program pengurangan kemiskinan;
2. Peningkatan cakupan, terutama untuk Sistem Jaminan Sosial menuju universal
coverage;
3. Terbentuknya BPJS Tenaga Kerja;
4. Penguatan sustainable livelihood.
TAHAP 3 (Periode 2020-2025)
1. Pemantapan system penanggulangan kemiskinan secara terpadu;
2. Sistem jaminan sosial mencapai universal coverage
Halaman |3 - 23
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
E. KEK (UU No. 39 Tahun 2009)
UU No. 39 Tahun 2009 menjelaskan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus adalah kawasan
dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas
tertentu. KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan
geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor,
impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing
internasional. Di samping zona ekonomi, KEK juga dilengkapi zona fasilitas pendukung
dan perumahan bagi pekerja. Ditjen Cipta Karya dalam hal ini diharapkan dapat
mendukung infrastruktur permukiman pada kawasan tersebut sehingga menunjang
kegiatan ekonomi di KEK.
KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona: (i) Pengolahan ekspor; (ii) Logistik; (iii) Industri;
(iv) Pengembangan teknologi; (v) Pariwisata; (vi) Energi; dan/atau (vii) Ekonomi lain.
Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja. Di dalam
setiap KEK disediakan lokasi untuk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), dan koperasi,
baik sebagai Pelaku Usaha maupun sebagai pendukung kegiatan perusahaan yang
berada di dalam KEK. Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus memenuhi
kriteria:
1. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu
kawasan lindung
2. Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan mendukung KEK;
3. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau
dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada
wilayah potensi sumber daya unggulan, dan;
4. Mempunyai batas yang jelas.
F. Direktif Presiden (Inpres No. 3 Tahun 2010)
Direktif Presiden tercantum dalam Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 mengatur
tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional di Tahun 2010.
Adapun Direktif Presiden ini berisikan mengenai :
PERTAMA : Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan
kewenangan
masing-masing,
dalam
rangka
pelaksanaan
program-program
Halaman |3 - 24
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
pembangunan yang berkeadilan sebagaimana termuat dalam Lampiran Instruksi
Presiden ini, yang meliputi program:
1. Pro rakyat;
2. Keadilan untuk semua (justice for all);
3. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals MDG’s).
KEDUA : Dalam rangka pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA:
1. Untuk program pro rakyat, memfokuskan pada:
Program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga;
Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat;
Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan
kecil;
2. Untuk program keadilan untuk semua, memfokuskan pada:
Program keadilan bagi anak;
Program keadilan bagi perempuan;
Program keadilan di bidang ketenagakerjaan;
Program keadilan di bidang bantuan hukum;
Program keadilan di bidang reformasi hukum dan peradilan;
Program keadilan bagi kelompok miskin dan terpinggirkan;
3. Untuk program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium, memfokuskan pada:
Program pemberantasan kemiskinan dan kelaparan;
Program pencapaian pendidikan dasar untuk semua;
Program pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;
Program penurunan angka kematian anak;
Program kesehatan ibu;
Program pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya;
Program penjaminan kelestarian lingkungan hidup;
Program pendukung percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium.
KETIGA : Dalam mengambil langkah-langkah pelaksanaan program sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014, dan merujuk pada hasil Rapat Kerja Presiden
dengan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur dan Ketua Dewan Perwakilan
Halaman |3 - 25
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Rakyat Daerah Provinsi se-Indonesia, serta hasil diskusi yang mendalam dengan para
pakar, perwakilan dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya, pada tanggal 19-21
April 2010 di Istana Tampak Siring, Bali.
KEEMPAT : Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini, para Menteri Koordinator
mengoordinasikan program-program Kementerian/ Lembaga yang berada di bawah
ruang lingkup tugas dan koordinasi masing-masing.
KELIMA :
1. Para Menteri dan Kepala Lembaga yang bertindak sebagai penanggung jawab
pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Instruksi
Presiden ini, mengoordi-nasikan pelaksanaan program-program tersebut sesuai tugas
dan tanggung jawab masing-masing;
2. Para Menteri dan Kepala Lembaga sebagaimana dimaksud pada angka 1 melaporkan
secara berkala pelaksanaan program-program tersebut kepada Menteri Koordinator
sesuai lingkup bidang tugasnya, dengan tembusan kepada Kepala Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.
KEENAM : Para Gubernur:
1. Melaksanakan program-program yang menjadi tanggung jawabnya sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA;
2. Mengoordinasikan
Bupati/Walikota
dalam
pelaksanaan
programprogram
di
wilayahnya masing-masing.
KETUJUH : Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden ini, sepanjang terdapat
program yang berkaitan dengan kewenangan Mahkamah Agung dan/ atau Bank
Indonesia, Menteri/Kepala Lembaga yang terkait agar berkoordinasi dengan Ketua
Mahkamah Agung dan/atau Gubernur Bank Indonesia.
KEDELAPAN
:
Kepala
Unit
Kerja
Presiden
Bidang
Pengawasan
dan
PengendalianPembangunan melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini
secara
terintegrasi
dengan
pemantauan
dan
pengendalian
program-program
sebagaimana termuat dalam Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 2010, dan melaporkan
hasilnya kepada Presiden.
KESEMBILAN : Para Menteri Koordinator melaporkan secara berkala hasil koordinasi
pelaksanaan program-program sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT kepada
Presiden dalam Sidang Kabinet.
Halaman |3 - 26
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
KESEPULUH : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab.
G. Peraturan Perundangan Pembangunan Bidang PU/CK
1. UU No. 1 Tahun
Permukiman
2011
Tentang
Perumahan
dan
Perumahan berasal dari kata rumah, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya serta aset bagi pemiliknya. Terdapat beberapa macam jenis rumah yang
meliputi rumah komersial, rumah swadaya, rumah umum, rumah khusus dan rumah
Negara.
Adapun pengertian perumahan menurut UU No 1 Tahun 2011 adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi
dengan sarana, prasarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenenuhan rumah
yang layak huni. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Adapun maksud dari lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian adalah bagian
dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman.
Permukiman itu sendiri adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasaranan, sarana, utilitas umum serta
mempuyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kulaitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem
pembiayaan serta peran masyarakat.
Adapun Undang – Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman
mengatur mengenai : (i) Ketentuan Umum; (ii) Asas, Tujuan, dan Ruang Lingkup; (iii)
Pembinaan; (iv) Tugas dan Wewenang; (v) Penyelenggaraan Perumahan; (vi)
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman; (vii) Pemeliharaan dan Perbaikan; (viii)
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan (ix)
Halaman |3 - 27
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Kota Cirebon
Tahun 2017-2022
Permukiman Kumuh; (x) Penyediaan Tanah; (xi) Pendanaan dan Sistem Pembiayaan; (xii)
Hak dan Kewajiban; (xiii) Peran Masyarakat; (xiv) Larangan; (xv) Penyelesaian Sengketa;
(xvi) Sanksi Administratif; (xvii) Ketentuan Pidana; (xviii) Ketentuan Peralihan; (xix)
Ketentuan Penutup.
Dan tugas dari pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan permukiman adalah
sebagai berikut:
a.
Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat Kabupaten/Kota
di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada
kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b.
Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota
c.
Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan
kebijakan Kabupaten/Kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman,
lingkungan hunian dan kawasan permukiman,
d.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, kebijakan, strategi serta program, di bidang perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten/Kota.