Hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI OBAT
TRADISIONAL DAN OBAT MODERN TERHADAP TINDAKAN PEMILIHAN
OBAT PADA PENGOBATAN MANDIRI DI KALANGAN MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:
Eva Cristiana
NIM : 108114144

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI OBAT
TRADISIONAL DAN OBAT MODERN TERHADAP TINDAKAN PEMILIHAN
OBAT PADA PENGOBATAN MANDIRI DI KALANGAN MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi


Oleh:
Eva Cristiana
NIM : 108114144

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI OBAT
TRADISIONAL DAN OBAT MODERN TERHADAP TINDAKAN PEMILIHAN

OBAT PADA PENGOBATAN MANDIRI DI KALANGAN MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Oleh :
Eva Cristiana
NIM : 108114144

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal : ..........................

Mengetahui,
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
……………………………..

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

“Pelaut Hebat tidak akan lahir di laut yang tenang
Orang-orang hebat tidak akan lahir di situasi tanpa

tantangan dan cobaan”
(Jamil Azzaini)
“jika anda menjumpai jalan hidup yang tidak mempunyai
hambatan, mungkin saja anda tidak menuju kemanapun”
(Frank A. Clark)
“Janganlah kamu khawatir tentang apapun, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginan kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
(Filifi 4: 6)

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
Jesus Christ
Papah dan Mamah tercinta
Keluarga besar dan Teman-temanku
Almamater yang ku banggakan

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Eva Cristiana

Nomor Mahasiswa

: 108114144

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI

OBAT TRADISIONAL DAN OBAT MODERN TERHADAP
TINDAKAN PEMILIHAN OBAT PADA PENGOBATAN MANDIRI DI
KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 10 September 2014
Yang menyatakan,

(Eva Cristiana)

v

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

Yogyakarta, 10 September 2014
Penulis

Eva Cristiana

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya dalam penelitian dan
penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap
Mengenai Obat Tradisional dan Obat Modern terhadap Tindakan Pemilihan
Obat pada Pengobatan Mandiri Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta” sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, banyak kendala yang dihadapi
penulis. Akan tetapi, di tengah kesulitan tersebut penulis mendapat dukungan,
bimbingan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma dan sebagai Dosen Pembimbing

atas

kebijaksanaan, perhatian, kesabaran serta waktu, tenaga, dan pikiran
dalam membimbing penyusunan skripsi ini.
2. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan
skripsi ini.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


3. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt selaku Ketua Program Studi
Farmasi sekaligus Ketua Tim Panitia Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, Apt atas perhatian, pengarahan,
masukan, kritik, saran, dan kesabarannya dalam membimbing
penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf karyawan fakultas farmasi yang telah
mendukung dan memberikan ilmu kefarmasian serta membentu dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
7. Papah dan mamah tercinta yang selalu memberikan cinta dan kasih
sayang yang tak terhingga.
8. Sahabat-sahabat ku sejak SMA Rina, Vina, Nata, Topo, Tya yang
selalu memberikan semangat dan dukungannya.
9. Antonius Yuberto yang selalu memberikan semangat, motivasi dan
perhatian dari awal hingga skripsi ini dapat selesai.
10. Teman-teman angkatan 2010, khususnya FKK B dan FSM D 2010
11. Teman-teman terkasih yang telah membantu: Titie, Tari, There,
Mirsha, Anna Pransiska. Teman-teman kost putri Wisma Ananda,
teman-teman perantauan dari Kalimantan Tengah: Andika, Ori, Evan.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Terima kasih atas dukungan dan kebersamaan yang telah dilewati
bersama-sama.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah membantu dan memberikan dukungan dalam penelitian ini .
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis menerima segala ktitik dan saran yang bersifat membangun demi
sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan informasi kepada pembaca.

Yogyakarta, 10 September 2014
Penulis

Eva Cristiana

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………... .....

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………. .....

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................

vi

PRAKATA ..............................................................................................

vii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xvi

INTISARI ...............................................................................................
xvii
ABSTRACT .............................................................................................

xviii

BAB I. PENGANTAR ..........................................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................................
1. Permasalahan ..............................................................................
2. Keaslian penelitian ......................................................................
3. Manfaat penelitian ......................................................................
B. Tujuan Penelitian ..............................................................................
1. Tujuan umum ..............................................................................
2. Tujuan khusus .............................................................................

1
3
4
6
7
7
7

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................

8

A. Pengobatan Mandiri ....................................................................
B. Penggunaan Obat dalam Pengobatan Sendiri .............................
1. Obat .......................................................................................
a. Obat bebas .......................................................................
b. Obat bebas terbatas .........................................................
c. Obat wajib apotek (OWA) ..............................................
d. Obat tradisional ...............................................................
C. Perilaku Swaedikasi (Pengetahuan, Sikap dan Timdakan) .........
x

8
9
9
9
10
11
12
14

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Pengetahuan ..........................................................................
2. Sikap .....................................................................................
3. Tindakan ..............................................................................
D. Landasan Teori ............................................................................
E. Hipotesis .....................................................................................

14
16
16
16
17

BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................

19

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.

Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................
Variabel Penelitian ............................................................................
Definisi operasional ..........................................................................
Subjek dan Kriteria Inklusi Subjek Penelitian ..................................
Populasi dan Besar Sampel ...............................................................
Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................
Teknik Pengambilan Sampel ............................................................
Instrumen Penelitian .........................................................................
Tahapan Penelitian ............................................................................
1. Studi pustaka ...............................................................................
2. Penentuan lokasi penelitian .........................................................
3. Perijinan ......................................................................................
4. Penelusuran data populasi ..........................................................
5. Pembuatan kuesioner ..................................................................
a. Penyusunan kuesioner ...........................................................
b. Uji validitas dan uji pemahaman bahasa ...............................
c. Uji reliabilitas........................................................................
d. Pengumpulan data .................................................................
6. Analisis Hasil ..............................................................................
a. Editing ...................................................................................
b. Data coding ...........................................................................
c. Data entry ..............................................................................
d. Cleaning ...............................................................................
e. Uji normalitas........................................................................
J. Keterbatasan Penelitian .....................................................................

19
19
19
20
21
23
23
24
24
24
25
25
25
25
25
27
28
27
29
29
29
30
30
30
31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................

32

A. Karakteristik Responden ...................................................................
1. Jenis kelamin ...............................................................................
2. Usia responden ............................................................................
3. Program studi responden dari setiap fakultas .............................
4. Uang saku perbulan responden ...................................................

32
32
32
33
34

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Pengenalan Responden terhadap Pengobatan Mandiri .....................
C. Pengetahuan Responden terhadap Obat Tradisional dan Obat
Modern ..............................................................................................
1. Pengertian responden mengenai obat tradisional ........................
2. Pengetahuan responden mengenai bentuk sediaan obat
tradisional ....................................................................................
3. Pengetahuan responden mengenai dosis obat tradisional ...........
4. Pengetahuan responden mengenai penggolongan obat
tradisional ....................................................................................
5. Pengetahuan responden mengenai logo jamu ............................
6. Pengetahuan responden mengenai logo obat herbal terstandar .
7. Pengetahuan responden mengenai logo fitofarmaka .................
8. Pengetahuan responden mengenai indikasi obat tradisional .......
9. Pengetahuan responden mengenai aturan pakai obat tradisional
10. Pengetahuan responden mengenai efek samping obat
tradisional ...................................................................................
11. Pengetahuan responden mengenai kontraindikasi obat
tradisional ...................................................................................
12. Pengetahuan responden mengenai penggunaan obat tradisional
dalam pengobatan mandiri ..........................................................
13. Pengetahuan responden mengenai penggolongan obat moderen
(obat dengan bahan kimia) .........................................................
14. Pengetahuan responden mengenai logo obat bebas ...................
15. Pengetahuan responden mengenai logo obat keras .....................
16. Pengetahuan responden mengenai logo obat bebas terbatas .......
17. Pengetahuan responden tentang dimana mendapatkan obat
bebas/ bebas terbatas ...................................................................
18. Pengetahuan responden mengenai bentuk sediaan obat bebas/
bebas terbatas ..............................................................................
19. Pengetahuan responden mengenai dosis obat bebas/ bebas
terbatas .......................................................................................
20. Pengetahuan responden mengenai indikasi obat bebas/ bebas
terbatas .......................................................................................
21. Pengetahuan responden mengenai aturan pakai obat bebas/
bebas terbatas ..............................................................................
22. Pengetahuan responden mengenai efek samping obat bebas/
bebas terbatas ..............................................................................
23. Pengetahuan responden mengenai penggunaan obat bebas/
bebas terbatas dalam pengobatan mandiri ..................................
D. Sikap Responden terhadap Obat Tradisional dan Obat Moderen .....

xii

35
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
61
62
63
64
65
66
68

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Tindakan Responden terhadap Obat Tradisional dan Obat Moderen
F. Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan Responden
dalam Pemilihan Obat Tradisional dan Obat Moderen .....................

70

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................

73

A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran .................................................................................................

73
73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

75

LAMPIRAN...........................................................................................

79

BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................

120

xiii

70

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Logo obat bebas ....................................................................

10

Gambar 2. Logo obat bebas terbatas .......................................................

10

Gambar 3. Logo obat keras .....................................................................

11

Gambar 4. Presentase responden laki-laki dan perempuan.....................

32

Gambar 5. Presentase kelompok usia responden ...................................

33

Gambar 6. Presentase responden pada masing-masing fakultas .............

34

Gambar 7. Presentase uang saku perbulan responden ...........................

34

Gambar 8. Presentase pengetaahuan responden mengenai istilah
swamedikasi .........................................................................

35

Gambar 9. Presentase sumber informasi yang diperoleh responden
mengenai swamedikasi .........................................................

36

Gambar 10. Presentase pendapat responden mengenai swamedikasi .....

37

Gambar 11. Presentase kecenderungan pemilihan obat oleh responden
untuk swamedikasi ................................................................

38

Gambar 12. Frekuensi melakukan swamedikasi dalam 1 bulan terakhir

38

Gambar 13. Presentase jenis obat yang digunakan responden dalam
melakukan swamedikasi .......................................................

40

Gambar 14. Logo obat jamu ...................................................................

49

Gambar 15. Logo obat obat herbal terstandar .........................................

50

Gambar 16. Logo fitofarmaka .................................................................

52

Gambar 17. Logo obat bebas ..................................................................

58

Gambar 18. Logo obat keras ...................................................................

59

Gambar 19. Logo obat bebas terbatas .....................................................

60

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel I.

Perhitungan proporsi responden tiap fakultas .......................

22

Tabel II.

Distribusi pernyataan dalam kuesioner menggambarkan
pengetahuan yang diukur .....................................................

26

Tabel III. Distribusi pernyataan dalam kuesioner .................................

27

Tabel IV. Uji reliabilitas menggunakan Pearson Pruduct Moment ......

28

Tabel V.

Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov ............

31

Tabel VI. Swamedikasi untuk diri sendiri, keluarga dan teman ...........

39

Tabel VII. Penyakit yang diatasi dengan pengobatan mandiri ...............

39

Tabel VIII.Daftar obat yang digunakan responden .................................

40

Tabel IX.Tempat responden mendapatkan obat untuk swamedikasi ......

42

Tabel X.

Biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat ........................

43

Tabel XI. Alasan melakukan pengobatan mandiri ................................

43

Tabel XII. Presentase jawaban responden mengenai obat modern dan
Obat tradisional .....................................................................

44

Tabel XIII. Presentase kategori pengetahuan responden ........................

67

Tabel XIV. Persentase kategori pengetahuan berdasarkan fakultas .......

68

Tabel XV. Distribusi sikap responden terhadap obat tradisional............

68

Tabel XVI. Distribusi sikap responden terhadap obat modern ...............

69

Tabel XVII. Distribusi tindakan responden dalam menggunakan obat
tradisional ketika sakit .......................................................

70

Tabel XVIII. Distribusi tindakan responden dalam menggunakan obat
modern ketika sakit ............................................................

70

Tabel XIX. Hubungan pengetahuan dengan tindakan pemilihan obat
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov ............................

71

Tabel XX. Hubungan sikap dengan tindakan menggunakan uji Fisher

71

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin penelitian di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta ........................................................................

80

Lampiran 2. Informed Consent responden ............................................

81

Lampiran 3. Kuesioner penelitian .........................................................

83

Lampiran 4. Leaflet yang diberikan untuk responden sebagai edukasi ..

93

Lampiran 5. Uji reliabilitas dengan Pearson Pruduct Moment ..............

94

Lampiran 6. Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov .....................

96

Lampiran 7. Data demografi responden ..................................................

97

Lampiran 8. Jawaban responden mengenai pola pengobatan mandiri....

100

Lampiran 9. Frekuensi dan presentase pengetahuan responden .............

108

Lampiran 10. Frekuensi dan presentase sikap responden .......................

114

Lampiran 11. Frekuensi dan presentase tindakan responden ..................

117

Lampiran 12. Hubungan pengetahuan dengan tindakan menggunakan
uji Chi-Square dan Kolmogorov-Smirnov .......................

118

Lampiran 13. Hubungan pengetahuan dengan tindakan menggunakan
uji Chi-Square dan Fisher ...............................................

119

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Dalam lima dekade terakhir pengobatan mandiri telah terbukti masih
menjadi pilihan utama ketika sakit. Hal ini mengakibatkan pengobatan mandiri
akan terus meningkat dimasa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi farmasis
untuk lebih mengetahui tentang jenis obat yang digunakan masyarakat selain obat
tanpa resep termasuk obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat
modern dengan tindakan pemilihan jenis obat (modern atau tradisional) dalam
pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian yang
digunakan adalah cross-sectional menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan
sampel yaitu convenience sampling pada 109 orang responden. Data deskriptif
diolah dalam bentuk presentase dan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan
uji Fisher.
Hasil penelitian diperoleh pengetahuan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma mengenai obat tradisional dan obat modern yaitu sebesar 79,8% memiliki
pengetahuan yang sedang atau cukup. Nilai signifikansi yang didapat antara
pengetahuan dan tindakan adalah 0,666 sedangkan nilai signifikansi yang didapat
antara sikap dan tindakan yaitu 0,638. Artinya bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa mengenai obat
tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada pengobatan
mandiri.
Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan, pemilihan obat, obat tradisional, obat
modern, pengobatan mandiri

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
In the last five decade, self medication still becomes the first medication in
healing. As the result, self-medication will always improve so it’s important for
pharmacist to understand more about the drugs used by society besides a non
prescription medicine such as traditional medicine this research aims to find out
relation between knowledge and attitude about traditional medicine and modern
medicine for self-medication among students in Sanata Dharma University
Yogyakarta.
This study employs non experimental research using questionnaire. The
sampling used is convenience sampling with 109 respondents. Descriptive data
processed in a form of percentage and it uses Kolmogorov-Smirnov test and
Fisher test.
The result shows that the knowledge of Sanata Dharma University
students about traditional medicine and modern medicine 79,8% students have
fair knowledge. 11% of students have a good knowledge and 9,2% have a poor
knowledge. The signification obtained between knowledge and action is 0,666
meanwhile the signification is 0,638. There is a do not significant relations
between knowledge and attitudes of college students about traditional medicine
and modern medicine with the drugs selection for the self-medication.
Keyword: knowledge, attitude, action, the selection of medicine, traditional
medicine, modern

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dalam lima dekade terakhir pengobatan sendiri atau yang dikenal dengan
istilah swamedikasi telah terbukti masih menjadi pilihan utama pengobatan ketika
sakit. Data dari National Opinion Survey tahun 2003 menyebutkan bahwa 59%
masyarakat Amerika melakukan pengobatan sendiri dengan menggunakan obat
tanpa resep (Berardi, et al., 2006). Temuan yang lain, sekitar 80% masyarakat di
negara Inggris lebih memilih melakukan pengobatan sendiri dibanding pergi ke
professional care (PAGB, 2013). Sebagian besar masyarakat merasa nyaman
melakukan pengobatan sendiri karena dianggap mudah untuk dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengatasi penyakit ringan. Hal ini mengakibatkan
pengobatan sendiri akan terus meningkat dimasa depan. Oleh karena, itu sangat
penting bagi farmasis untuk lebih mengetahui tentang jenis obat yang digunakan
masyarakat selain obat tanpa resep termasuk obat herbal dan suplemen (Berardi,
et al., 2006).
Menurut Suryawati (cit., Melita, 2008) sebagian besar masyarakat memilih
pengobatan sendiri untuk menanggulangi keluhannya karena di pandang dapat
lebih menghemat biaya dan waktu. Pengobatan mandiri dapat diartikan sebagai
pemilihan dan pengunaan obat-obatan oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan
penyakit ringan (minor illnesses), atau gejala yang sudah dikenali sendiri, tanpa
resep atau intervensi dokter. Pengobatan mandiri meliputi penggunaan obat
tradisional seperti produk herbal dan bahan alam serta penggunaan obat-obatan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

modern dalam hal ini dibatasi hanya obat bebas dan obat bebas terbatas yang
dapat di beli tanpa resep dokter (OTR) serta obat keras yang masuk dalam daftar
Obat Wajib Apotek yang dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter.
Di masyarakat terdapat berbagai macam pandangan tentang obat
tradisional maupun obat modern. Menurut Hakim (cit., Noviana, 2011) beberapa
sangat fanatik terhadap obat tradisional maupun yang tidak percaya terhadap obat
tradisional. Umumnya masyarakat yang tidak percaya terhadap obat tradisional,
karena dianggap tidak semanjur obat modern. Namun banyak juga masyarakat
yang fanatik terhadap obat tradisional karena mereka beranggapan obat tradisional
lebih manjur dan lebih aman jika dibanding obat kimiawi karena mempunyai efek
samping yang lebih rendah dari obat-obatan kimiawi Karena banyaknya jenis obat
yang beredar dipasaran, sehingga masyarakat juga harus lebih selektif lagi
memilih jenis obat yang lebih baik untuk penyakit yang dideritanya. Oleh karena
itu pengetahuan dan sikap merupakan bagian penting untuk membentuk suatu
tindakan, termasuk pemilihan jenis obat yang akan digunakan kelak.
Mahasiswa merupakan masyarakat yang sedang menjalani pendidikan
formal guna menjadi masyarakat yang lebih baik. Peran mahasiswa di masyarakat
yaitu sebagai sumber informasi dan memberikan contoh yang baik kepada
masyarakat sekitar. Mahasiswa juga memiliki peran sosial, dimana keberadaan
dan segala perbuatannya tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi
lingkungan sekitar (Sarwono, 1978).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa umumnya menggunakan obat
modern dan obat tradisional. Penelitian oleh Angkoso (2006) mengenai pola
pengobatan mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Kampus III Paingan, yaitu sebesar lebih dari 75% responden pria maupun wanita
melakukan penilaian sendiri terhadap kondisi tubuhnya dibandingkan langsung
pergi ke dokter. Berdasarkan penelitian tersebut 80% mahasiswa menggunakan
obat tanpa resep dibandingkan obat dengan resep dokter. Kemudian sebesar lebih
dari 70% mahasiswa menggunakan obat modern dan sebesar 20% menggunakan
obat tradisional. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dijadikan acuan untuk
dilakukan penelitian lagi tentang hubungan pengetahuan dan sikap terhadap
tindakan pemilihan obat dalam pengobatan mandiri.
Penelitian ini menarik untuk diteliti karena untuk melihat hubungan
pengetahuan dan sikap terhadap tindakan dalam memilih antara obat tradisional
dan obat modern dalam pengobatan sendiri di kalangan mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, permasalahan yang ingin dipecahkan adalah :
1. Seperti apa pengetahuan dan sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta mengenai obat tradisional dan modern?
2. Seperti apa pola dan alasan pengobatan mandiri yang dilakukan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

3. Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa mengenai obat
tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada
pengobatan mandiri?

2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengobatan mandiri yang
pernah dipublikasikan antara lain sebagai berikut :
1. “Kajian Pengetahuan dan Alasan Pemilihan Obat Herbal Pada Pasien Geriatri
di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta” (Noviana, 2011), menitikberatkan pada
perilaku penggunaan obat herbal dengan mengkaji pengetahuan dan alasan
pemilihan obat herbal pada pasien geriatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Hasil dari penelitian ini yaitu pengetahuan responden terhadap obat herbal
tergolong sedang sebesar 73% dengan alasan terbanyak memilih obat herbal
di bandingkan obat konvensional sebesar 34,85% dengan alasan karena efek
samping ringan (relatif aman).
2. Penelitian oleh Kurniawan (2008), yaitu “Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Tingkat Pendapatan dengan Perilaku Swamedikasi Penyakit Infeksi Jamur
Kulit oleh Ibu-ibu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian ini
lebih menfokuskan pada swamedikasi dalam pengatasan penyakit infeksi
jamur oleh ibu-ibu. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan
bermakna antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan. Tidak terdapat
hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan dengan sikap. Tidak
terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan tindakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

swamedikasi dan Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat
pendapatan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan swamedikasi.
3. Penelitian oleh Handayani (2008), yaitu “Hubungan Tingkat Pendidikan dan
Tingkat Pendapatan dengan Perilaku Swamedikasi Penyakit Common Cold
oleh Ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian ini
menfokuskan swamedikasi dalam pengatasan penyakit common cold oleh
ibu-ibu. Hasil dari penelitian ini yaitu ada hubungan bermakna antara tingkat
pendidikan dengan pengetahuan dan tindakan swamedikasi common cold,
namun tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dan
sikap.
4. Penelitian oleh Vania (2009), yaitu ”Studi Tentang Pemahaman Mahasiswa
Fakultas Farmasi terhadap Obat Tradisional Kelompok Fitofarmaka, Obat
Herbal Terstandar, Jamu dan Obat Tradisional Non Registrasi di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menfokuskan pada pemahaman
mahasiswa fakultas farmasi mengenai obat tradisional serta bagaimana
pemahaman mahasiswa yang belum dan telah menempuh mata kuliah
mengenai obat tradisional dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
obat tradisional oleh mahasiswa farmasi. Hasil penelitian yaitu 52% memiliki
pemahaman yang cukup dan mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
mengenai obat tradisional lebih tinggi daripada yang belum menempuh mata
kuliah obat tradisional. Faktor yang mempengaruhi pemilihan Obat
tradisional yaitu adanya izin edar, adanya lambang pada kemasan dan
berdasarkan pengalaman turun-temurun.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

5. Penelitian oleh Angkoso (2006) yang berjudul “Pola Perilaku Pengobatan
Mandiri di antara Pria dan Wanita di Kalangan Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma, Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta”, lebih menitikberatkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mendorong mahasiswa melakukan pengobatan mandiri. Hasil dari
penelitian ini adalah sebesar 52,03% responden pria menjawab karena hemat
biaya dan sebesar 36,59% untuk responden wanita.
Sejauh

pengetahuan

peneliti,

penelitian

mengenai

“Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Mengenai Obat Tradisional dan Obat Modern terhadap
Tindakan Pemilihan Pengobatan di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta”, belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Memberikan deskripsi tentang hubungan pengetah uan dan sikap terhadap
tindakan pemilihan obat oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma, terkait obat
tradisional dan obat modern dalam pengobatan mandiri.
b. Manfaat praktis
Sebagai gambaran bagi instansi terkait untuk mengembangkan upayaupaya lebih lanjut untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai obat
dalam konteks pengobatan mandiri.
Bagi para farmasis dapat sebagai sumber informasi dan pertimbangan
untuk pemberian informasi terutama terkait dengan pengobatan mandiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

Bagi masyarakat terutama kalangan mahasiswa, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan gambaran dan informasi kepada masyarakat terutama dalam
melakukan pengobatan mandiri.

B. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan jenis
obat (modern atau tradisional) untuk pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Tujuan khusus
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap mahasiswa Universitas Sanata
Dharma mengenai obat tradisional dan obat modern
b. Mengidentifikasi pola dan alasan pengobatan mandiri yang dilakukan
oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma
c. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa
mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan
obat pada pengobatan mandiri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengobatan Mandiri
Pengobatan mandiri sering juga disebut dengan swamedikasi (self
medication). Pengobatan mandiri dapat didefinisikan sebagai pemilihan dan
penggunaan obat, tidak semata-mata obat modern saja, tetapi juga obat tradisional,
obat herbal berstandar dan fitofarmaka oleh diri sendiri untuk mengobati penyakit
(WHO, 1998). Menurut Manurung (2010), pengobatan sendiri merupakan
tindakan penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter oleh masyarakat atas inisiatif
mereka sendiri. Keuntungan pengobatan sendiri yaitu praktis, ekonomis, mudah
diperoleh, efisien, aman apabila digunakan sesuai petunjuk. Kerugiannya yaitu
kurangnya pengetahuan tentang obat dapat menimbulkan efek samping (tidak
mengetahui indikasi, tidak memperhatikan peringatan dan kontra indikasi obat)
salah diagnosa, salah memilih terapi. Pengobatan sendiri juga didefinisikan
sebagai upaya pengobatan yang mengacu pada kemampuan sendiri, tanpa
petunjuk dokter atau tenaga medis, untuk mengatasi sakit atau keluhan penyakit
ringan dengan menggunakan obat modern maupun tradisional yang di ada rumah
atau membeli langsung ke toko obat atau apotek (Berardi, et.al., 2006).
Penelitian oleh Angkoso (2006) mengenai pola pengobatan mandiri yang
dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus III Paingan, yaitu
sebesar lebih dari 75% responden pria maupun wanita melakukan penilaian
sendiri terhadap kondisi tubuhnya dibandingkan langsung pergi ke dokter.
Berdasarkan penelitian tersebut 80% mahasiswa menggunakan obat tanpa resep

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dibandingkan obat dengan resep dokter. Kemudian

9

sebesar lebih dari 70%

mahasiswa menggunakan obat modern dan sebesar 20% menggunakan obat
tradisional.

B. Penggunaan Obat dalam Pengobatan Sendiri
1. Obat
Obat merupakan salah satu komponen yang tak tergantikan dalam
pelayanan kesehatan. Obat menurut UU no. 36 tahun 2009 adalah: bahan atau
paduan bahan-bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan,

penyembuhan

dan

pemulihan,

peningkatan

kesehatan

dan

kontrasepsi, untuk manusia.

Dalam hal pengobatan mandiri dapat digunakan beberapa golongan obat
diantaranya obat tradisional, obat bebas dan obat bebas terbatas serta obat keras
yang masuk dalam daftar Obat Wajib Apotek (OWA) yang dapat diserahkan oleh
apoteker tanpa resep dokter (Departement of Health and Ageing, 2012).
a. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter.
Obat ini biasa menjadi pilihan saat ada kebutuhan untuk melakukan
pengobatan sendiri. Pada wadah obat terdapat tanda khusus obat bebas,
berupa lingkaran hijau dengan

garis tepi berwarna hitam.

Contoh:

vitamin A, B1, B6, B12, C, D, E atau multivitamin, beberapa obat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

analgetik-antipiretik (seperti: parasetamol). Obat ini dapat dibeli bebas di
apotek, toko obat dan warung (DitJen Bina Kefarmasian, 2006).

Gambar. 1.
Logo obat bebas

b. Obat bebas terbatas
Disebut daftar W, obat golongan ini masih termasuk obat keras
tapi dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat bebas terbatas ditandai dengan
lingkaran berwarna biru dengan garis tepi lingkaran berwarna hitam. Pada
wadah obat terdapat tanda khusus obat bebas terbatas. Obat-obatan yang
termasuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza,
obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetikantipiretik), obat kumur, obat tetes mata, anti muntah. Terdapat pula tanda
peringatan ”P” dalam labelnya. Label ”P” ada beberapa macam yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

P.No. 1: Awas! Obat Keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan.
P.No. 3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan.
P.No. 4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 6: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
(DitJen Bina Kefarmasian, 2006).

Gambar 2.
Logo obat bebas terbatas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

c. Obat wajib apotek (OWA)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/ MENKES/SK/VII /1990
OWA yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek kepada
pasien tanpa menggunakan resep dokter. Obat yang termasuk dalam OWA
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dalam surat keputusan dilampiri dengan Daftar
Obat Wajib Apotek No. 1. Berdasarkan No.1176/MENKES/PER/X/1999 Jumlah
obat yang ditetapkan sebagai OWA bertambah menjadi Daftar Obat Wajib Apotek
No.2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan

No.1176/MENKES/PER/X/1999

dilampiri Daftar Obat Wajib Apotek No.3.
Pertimbangan kebijakan obat wajib apotik, yaitu :
a. Bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan dirasa perlu ditunjang
dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat,
aman, dan rasional;
b. Bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman, dan rasional
dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan untuk
pengobatan sendiri sekaligus menjamin penggunaan obat secara tepat,
aman dan rasional;
c. Bahwa oleh karena itu, peran apoteker di apotik dalam pelayanan KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada
masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan
sendiri;
d. Bahwa untuk itu, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
obat keras yang dapat di serahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di
apotik.
(KepMenKes, 1990)

Gambar 3.
Logo obat keras

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

d. Obat tradisional
Dalam Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan
bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman dan dapat di terapkan sebagai norma yang berlaku di
masyarakat. Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari
budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat sejak berabad-abad yang
lalu sebelum dikenalnya pengobatan secara modern (Moeloek, 2005).
Adanya pandangan yang keliru bahwa obat tradisional selalu aman, tidak
ada resiko bahaya bagi kesehatan dan keselamatan konsumen. Tetapi dalam
kenyataannya beberapa jenis obat tradisional dan atau bahannya diketahui toksik,
baik sebagai bawaannya maupun akibat kandungan bahan asing yang berbahaya
atau tidak diizinkan seperti terkontaminasi bahan/mikroba berbahaya seperti
logam berat, mikroba patogen dan residu agrokimia (KepMenKes, 2007).
Pemerintah telah berupaya memperbaiki citra, mutu dan penampilan obat
tradisional dengan cara meningkatkan pengawasan kualitas dan khasiat melalui
prosedur registrasi. Sampai saat ini terdapat tiga macam obat teregistrasi yang
beredar yaitu jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka (Moeloek, 2005).
Penggunaan obat tradisional akan terus meningkat dari tahun ke tahun,
70%-95% di tiap negara di dunia menggunakan obat tradisional sebagai pilihan
utama ketika sakit. Obat tradisional telah digunakan seperti obat tanpa resep
(OTC) dalam pengobatan mandiri (WHO, 2011).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Menurut Handayani dan Suharmiati (2002), sumber pembuat atau
memproduksi obat tradisional, dikelompokan menjadi tiga, yaitu :
1. Obat tradisional buatan sendiri
Obat tradisional jenis ini merupakan akar dari pengembangan obat
tradisional di Indonesia saat ini. Kemampuan untuk menyediakan ramuan
obat tradisional yang lebih mengarah kepada self care untuk menjaga
kesehatan anggota keluarga serta penanganan penyakit ringan yang
dialami oleh anggota keluarga. Sumber tanaman disediakan oleh
masyarakat sendiri, baik secara individu, keluarga, maupun kolektif dalam
suatu lingkungan masyarakat.
2. Obat tradisional berasal dari pembuat jamu/herbalist
Penjual jamu gendong, peracik tradisional, tabib lokal dan sinshe,
termasuk penbuat jamu herbalist.
3. Obat tradisional buatan industri
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.246/Menkes/Per/V/1990,
Industri obat tradisional digolongkan menjadi industri obat tradisional dan
industri kecil obat tradisional. Dengan semakin maraknya obat tradisional,
tampaknya industri farmasi mulai tertarik untuk memproduksi obat
tradisional. Tetapi, pada umumnya yang berbentuk sediaan modern seperti
bentuk tablet, kapsul, pil, salep dan krim.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

C. Perilaku Pengobatan Mandiri (Pengetahuan, Sikap dan Tindakan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan
lingkungan. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana
seseorang dapat merespon baik secara pasif (mengetahui dan bersikap tentang
sakit yang ada pada dirinya) maupun aktif berupa tindakan yang dilakukan
sehubung dengan penyakit dan sakit tersebut (Notoatmodjo, 1993). Karena itu
pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki peran penting dalam menentukan
perilaku seseorang untuk mengatasi sakit yang dideritanya.
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi yang disimpan dalam ingatan seseorang
hingga menimbulkan persepsi terhadap suatu obyek. Pengetahuan merupakan
hasil dari tahu setelah seseorang melakukan pengindraan suatu obyek. Sebagian
besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo,
1993). Pada dasarnya mahasiswa berumur sekitar 18-24 tahun, berada dalam masa
remaja akhir dan dewasa awal. Mahasiswa sudah mampu berpikir secara abstrak,
hipotesis dan kritis. Cara

berpikir mahasiswa sudah memungkinkan mandiri

sehingga mampu mengambil keputusan di masa depan secara bertanggung jawab
(Nurhayati, 2011). Mahasiswa dianggap sebagai kaum intelek yang memiliki
pengetahuan yang baik karena telah menempuh jenjang pendidikan yang lebih
tinggi (Ali dan Asrori, 2009). Pengetahuan mahasiswa dianggap baik karena tidak
hanya berasal dari ilmu yang diterimanya melalui perkuliahan, tetapi juga berasal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

dari pendidikan orang tua yang diperoleh secara turun-temurun dan melalui
teman-teman di sekitar (Sarwono, 1994).
Pengetahuan tercakup dalam domain kognitif mempunyai beberapa
tingkatan diantaranya, tahu (know) merupakan kegiatan mengingat sesuatu yang
telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Pengetahuan seseorang dapat dilihat dari cara orang tersebut
menyebutkan, menguraikan dan mendefinisikan hal-hal yang sudah dipelajari.
Memahami (Comprehension) merupakan suatu kemampuan menjelaskan dan
menginterpretasikan secara tepat tentang obyek yang diketahui. Seseorang
dikatakan paham apabila dapat menyebutkan dan menjelaskan contoh terhadap
obyek tersebut. Analisis (Analysis) adalah suatu kemampuan menjabarkan materi
ke dalam komponen-komponen yang masih berkaitan satu sama lain. Kemampuan
analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, menggambarkan, membedakan
dan sebagainya. Evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau obyek berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan (Notoadmodjo, 1993).
Tingkat pengetahuan seseorang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
bagian. Pengetahuan dikatakan baik apabila skor akhir pengetahuan responden
>75%. Pengetahuan dikatakan cukup apabila skor akhir pengetahuan responden
berkisar antara 50-75%, sedangkan pengetahuan dikatakan kurang apabila skor
akhir pengetahuan responden

Dokumen yang terkait

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

0 0 90

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat di televisi terhadap tindakan penggunaan obat di kalangan ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 : studi kasus obat sakit kepala.

0 1 171

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun 2014.

0 2 196

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5 13 109

Perkembangan obat tradisional modern dar

0 0 7

Program bantu pemilihan obat di Apotek Sanata Dharma - USD Repository

0 0 215

Studi tentang pemahaman mahasiswa Fakultas Farmasi terhadap obat tradisional kelompok fitofarmaka, obat herbal terstandar, jamu dan obat tradisional non registrasi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 1 154

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142

Hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 161