Hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN
MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Eva Ekayanti Pala
NIM : 108114185


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN
MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Eva Ekayanti Pala
NIM : 108114185

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecil ini untuk :
Keluargaku tercinta atas dukungan dan doanya
(Papa, Mama, Ryan, Isna, dan Varo)
Teman seperjuangan
(Swaseli Waskitajani)
Almamaterku

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan
anugerah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Hubungan antara Karakteristik Sosio-Demografi terhadap Tingkat

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep di
Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” yang dapat
terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini
tentunya tidak lepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan juga selaku Dosen Pembimbing
skripsi atas segala kesabaran, waktu dan tenaga dalam membimbing, memberi
masukan dan memotivasi kepada penulis selama melakukan penelitian dan
penyusunan skripsi ini. dan juga selaku dosen penguji.
2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang senantiasa
memberikan masukan kritik dan saran bagi penulis demi kesempurnaan
skripsi ini.

3. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan yang berharga bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis selama masa studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
5. Segenap dosen dan karyawan atas ilmu dan pembelajaran yang telah diberikan
kepada penulis.
6. Responden mahasiswa S1 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya
yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
7. Keluargaku terkasih, Bapak Juma, S.Pd, Mama Lince Palulun, Adik-adikku
Desryanto Palulun, Trisnawati Julinda dan Fernandes Cannavaro Naya yang
selalu setia memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayang kepada
penulis .
8. Swaseli Waskitajani, AA. Sagung Intan Kartika Wardhana, Realita Rosada

sebagai sahabat dan rekan kerja yang telah bersedia menyediakan waktu
dalam memberikan masukan serta bekerja bersama selama proses penelitian.
9. Mersi Tangdialla, Carolina Giovanni, Josepnabu, Merlinda Lusi Tangdialla,
Deasy Dasilva, Anastasia Evana, Catherine Maniar, Galih Prasetya sebagai
saudara dan sahabat yang selalu memberikan doa, semangat, dan kebersamaan
kepada penulis.
10. Teman-teman FKK B 2010 yang selalu memberikan semangat, canda dan
tawa selama proses pembelajaran di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
11. Teman-teman penghuni kost “Wisma Ananda” yang setia memberikan
dukungan kepada penulis selama proses penelitian ini.
12. Semua teman seperjuangan angkatan 2010 Fakultas Farmasi.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

13. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah ikut
berpartisipasi dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih jauh
dari kesempurnaan sehingga penulis sangat mengharapkan dengan tangan terbuka
untuk memberikan masukan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

iv

PERNYATAAN PUBLIKASI ...............................................................


v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................

vi

PRAKATA ..............................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

x

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xvii

INTISARI ...............................................................................................

xviii

ABSTRACT ............................................................................................

xix

BAB I PENGANTAR
A.

B.

Latar Belakang................................................................................

1

1. Permasalahan ............................................................................

4

2. Keaslian penelitian ...................................................................

5

3. Manfaat penelitian ....................................................................

6

Tujuan Penelitian ...........................................................................

7

1. Tujuan umum ...........................................................................

7

2. Tujuan khusus ..........................................................................

7

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A.

Karakteristik Sosio-Demografi ......................................................

9

B.

Pengetahuan...………………………..............................................

11

C.

Sikap...............................................................................................

15

D.

Tindakan.........................................................................................

17

E.

Antibiotika .....................................................................................

18

F.

Landasan Teori ...............................................................................

24

G.

Hipotesis .........................................................................................

26

BAB III METODE PENELITIAN
A.

Jenis dan Rancangan Penelitian .....................................................

28

B.

Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ................................

28

1. Variabel penelitian.....................................................................

28

2. Definisi operasional .................................................................

29

C.

Subjek Penelitian ............................................................................

32

D.

Sampling………………………….................................................

33

E.

Instrumen Penelitian………............................................................

35

F.

Waktu Penelitian….........................................................................

35

G.

Tata Cara Penelitian .......................................................................

36

1. Penentuan lokasi.......................................................................

36

2. Perijinan………………….........................................................

37

3. Pembuatan kuesioner ...............................................................

37

Analisis Hasil Penelitian.................................................................

40

1. Uji Normalitas ……..................................................................

40

H.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

I.

2. Uji chi-square ...........................................................................

41

Keterbatasan Penelitian ..................................................................

42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.

B.

Karakteristik Sosio-Demografi ......................................................

43

1. Umur responden ........................................................................

43

2. Jenis kelamin responden.. .........................................................

44

3. Prodi responden………. ...........................................................

45

4. Uang saku perbulan responden ………….................................

46

Tingkat Pengetahuan tentang Antibiotika, Sikap dan Tindakan
Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep............................................

47

1. Tingkat pengetahuan tentang antibiotika ...............................

47

2. Sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep ..............

52

3. Tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep ........

53

C.

Pola Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep …………...................

55

D.

Hubungan
Tingkat

antara

Karakteristik

Pengetahuan,

Sikap,

Sosio-Demografi
dan

Tindakan

terhadap

Penggunaan

Antibiotika Tanpa Resep ................................................................

55

1. Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan tingkat
pengetahuan tentang antibiotika ...............................................
2. Hubungan

karakteristik

sosio-demografi

dengan

55

sikap

penggunaan antibiotika tanpa resep ..........................................

57

3. Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep ..........................................

xii

59

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Hubungan

tingkat

pengetahuan

dengan

sikap

tentang

penggunaan antibiotika tanpa resep ..........................................

61

5. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep .........................................
6. Hubungan

antara

sikap

dengan

tindakan

62

penggunaan

antibiotika tanpa resep…….......................................................

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan ....................................................................................

66

B.

Saran ...............................................................................................

67

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

68

LAMPIRAN ............................................................................................

73

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................

141

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I

Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes
No.347/MENKES/SK/VII/1990)…….........................

Tabel II

Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes
No. 924/Menkes/Per/X/1993).......................................

Tabel III

21

21

Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes
No. 1176/Menkes/SK/X/1999).....................................

22

Tabel IV

Variabel penelitian…………………………................

28

Tabel V

Hasil uji reliabilitas………………………...................

39

Tabel VI

Hasil uji normalitas…...................................................

41

Tabel VII

Jenis antibiotika yang disebutkan responden……........

47

Tabel VIII

Tingkat pengetahuan mengenai antibiotika..................

52

Tabel IX

Nilai rata-rata sikap responden mengenai penggunaan
antibiotika tanpa resep……...........................................

Tabel X

Sikap responden mengenai penggunaan antibiotika
tanpa resep……………………….................................

Tabel XI

Nilai

rata-rata

tindakan

responden

Tindakan

responden

mengenai

Hubungan

karakteristik

sosio-demografi

54

dengan

tingkat pengetahuan tentang antibiotika…...………….

xiv

54

penggunaan

antibiotika tanpa resep………………………………...
Tabel XIII

53

mengenai

penggunaan antibiotika tanpa resep…..........................
Tabel XII

52

56

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel XIV

Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan sikap
tentang antibiotika tanpa resep......................................

Tabel XV

Hubungan

karakteristik

sosio-demografi

dengan

tindakan tentang antibiotika tanpa resep.......................
Tabel XVI

58

59

Tabulasi silang hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan sikap tentang penggunaan antibiotika tanpa
resep…………………………………………………..

Tabel XVII

Tabulasi silang hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan

tindakan

penggunaan

antibiotika

tanpa

resep…………………………………………………..
Tabel XVIII

62

63

Tabulasi silang hubungan antara sikap dengan
tindakan

tentang

penggunaan

antibiotika

tanpa

resep…………..………………………………………

xv

63

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.

Logo Obat Keras ..............................................................

Gambar 2.

Bagan hubungan antara karakteristik sosio-demografi,

20

tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan…………….....

26

Gambar 3.

Skema pengambilan sampel penelitian ............................

37

Gambar 4.

Karakteristik sosio-demografi responden berdasarkan
umur …............................................................................

Gambar 5.

Karakteristik sosio-demografi responden berdasarkan
jenis kelamin…................................................................

Gambar 6.

46

Karakteristik sosio- demografi responden berdasarkan
uang saku responden perbulan.......................................

Gambar 8.

45

Karakteristik sosio- demografi responden berdasarkan
prodi…..............................................................................

Gambar 7.

44

Persepsi

Responden

mengenai

cara

46

memperoleh

antibiotika……………....................................................

48

Gambar 9.

Pengetahuan tentang antibiotika secara umum.................

50

Gambar 10.

Skema ringkasan hasil-hasil analisis korelasi antara
variabel-variabel yang telah diuraikan diatas…................

xvi

64

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Kuesioner uji pemahan bahasa ..................................

Lampiran 2.

Contoh

kuesioner

uji

pemahaman

74

bahasa

responden….............................................................

80

Lampiran 3.

Hasil expert judgement .............................................

87

Lampiran 4.

Hasil uji reliabilitas ...................................................

94

Lampiran 5.

Contoh kuesioner yang telah diisi responden ..........

95

Lampiran 6.

Hasil uji kuesioner .....................................................

102

Lampiran 7.

Hasil uji normalitas ...................................................

116

Lampiran 8.

Distribusi karakteristik sosio-demografi, tingkat

Lampiran 9.

pengetahuan, sikap, dan tindakan ..............................

117

Hasil uji korelasi chi-square ....................................

126

Lampiran 10. Surat

permohonan

ijin

penelitian

ke

Biro

Administrasi Akademik (BAA) Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ....................................................

xvii

140

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Antibiotika merupakan obat keras yang harus dibeli dengan resep dokter.
Tetapi kenyataannya, antibiotika kerap kali dibeli tanpa resep dokter. Penelitian
ini mengidentifikasi hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap
tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di
kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi
cross-sectional, menggunakan kuesioner dengan jumlah 159 responden yang
dipilih secara sampling klaster di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji kolmogorovsmirnov Z .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden mengenal
antibiotika. Persentase karakteristik sosio-demografi terbesar responden yakni
berusia 20 tahun (34,59%), wanita (67%), memiliki uang saku perbulan sebanyak
Rp 300.000,00 – Rp 1.000.000,00 (62%) dan 20 responden dari prodi farmasi.
Sebesar 80,5% responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai
antibiotika, 53,5% responden cenderung berada pada pertengahan antara sikap
positif dan negatif (bersikap netral) mengenai antibiotika tanpa resep, dan 53,5%
responden cenderung mempunyai tindakan netral terhadap penggunaan antibiotika
tanpa resep. Pada penelitian pengetahuan berhubungan dengan sikap penggunaan
antibiotika tanpa resep dan sikap berhubungan dengan tindakan terkait dengan
penggunaan antibiotika tanpa resep.
Kata Kunci : antibiotika tanpa resep, karakteristik sosio-demografi, tingkat
pengetahuan, sikap, dan tindakan.

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Antibiotics are drug that must be purchased with prescription. But the
fact, antibiotics are often purchased without a prescription. This aim of this study
is investigated association between socio-demographic characteristics with
knowledge, attitude, and practice about nonprescribed antibiotic among students
Sanata Dharma University Yogyakarta.
This study using observational analytic design and cross-sectional
approach. Participant were recruited using cluster sampling among students
Sanata Dharma University in Yogyakarta with 159 participants involved. Data
were collected by the list of questionnaires and were analyzed using chi-square
test and the kolmogorov-smirnov Z.
The result showed that all respondents know about antibiotics. Sociodemographic characteristics in this study showed that respondents 20 years old
(34,59%), female (67%), has a monthly allowance of Rp.300.000,00Rp.1.000.000,00 (62%) and 20 respondents from the pharmacy. 80,5%
respondents had low knowledge about antibiotics, 53,5% of respondents had
neutral attitudes regarding nonprescribed antibiotics, and 53,5% of respondents
tend to have a neutral practice against use of nonprescribed antibiotics. In this
study, knowledge related to the use attitude of nonprescribed antibiotics and
attitude related to practice to the use of nonprescribed antibiotics.
Keywords : Noprescribed antibiotics, socio-demographic characteristics,
knowledge, attitude, and practice.

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang
Penggunaan antibiotika yang tidak rasional telah menjadi masalah yang
cukup penting diseluruh dunia dan merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya resistensi antibiotika (WHO, 2001). Hal ini juga menjadi
salah satu masalah utama dibidang kesehatan. Dampak tersebut harus
ditanggulangi dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan antibiotika
secara rasional, yaitu harus digunakan sesuai indikasi, dosis, cara pemberian
dengan interval waktu yang sama, lama pemberian dan harga yang terjangkau
(WHO, 2006).
Organisasi

Kesehatan

Dunia

(WHO)

mengkhawatirkan

tingginya

peningkatan jumlah resistensi antibiotika di semua wilayah didunia. Untuk
menciptakan koordinasi global, WHO meluncurkan strategi global pertama yang
dikenal sebagai WHO Global Strategy for Containment of Antimicrobial
Resistence (strategi global untuk menahan peningkatan resistensi antimikroba).
Strategi tersebut menganjurkan intervensi yang dapat memperlambat dan
mengurangi penyebaran resistensi antibiotika. Intervensi yang dapat diaplikasikan
di seluruh negara tersebut berupa pengenalan perundang-undangan dan peraturan
mengenai perkembangan, perijinan, distribusi dan perdagangan antibiotika
(WHO, 2001).

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Menurut WHO (2008), Indonesia menduduki peringkat ke-8 dari 27
negara dengan beban tinggi kekebalan antibiotika terhadap kuman di dunia.
Sekitar 80.000 warga di Cina meninggal pada setiap tahunnya karena
penggunaan antibiotika yang tidak rasional. Data yang diperoleh di negara Cina
bahwa 40% warga meninggal akibat penyalahgunaan antibiotika, dan 74% warga
meninggal akibat rujukan penggunaan antibiotika dari rumah sakit (Ginting,
2009).
Hadi et al. (2008) dalam penelitiannya tentang survei penggunaan
antibiotika di Indonesia khususnya di Surabaya dan Semarang, menemukan
bahwa penggunaan antibiotika tanpa resep sebesar 3% dari 2996 responden. Hasil
penelitian tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan antibiotika tanpa resep
sering kali digunakan pada penderita diare dan penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA). Pada penelitian Widayati, Suryawati, dan Crespigny
(2012), tentang penggunaan antibiotika sebagai sarana pengobatan sendiri di
Yogyakarta, mengungkapkan bahwa masyarakat Kota Yogyakarta sering
menggunakan antibiotika untuk gejala ringan (batuk, pilek, demam, dan sakit
tenggorokan). Alasan

penggunaan antibiotika untuk

pengobatan

sendiri

dikarenakan antibiotika sudah dikenal secara umum oleh masyarakat Yogyakarta.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan antibiotika
diantaranya ialah faktor karakteristik sosio-demografi dan pengetahuan tentang
antibiotika, selain itu aspek lain yang penting yang perlu dikaji seperti sikap dan
tindakan. Karakteristik sosio-demografi menggambarkan tentang perbedaan umur,
jenis kelamin, status, pekerjaan maupun tingkat pengetahuan. Gambaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

karakteristik sosio-demografi dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang
dan outcome dari kesehatan (Gibney, Margetts, Kearney, dan Arab, 2008).
Penelitian Widayati et al. (2012) menemukan adanya perbedaan karakteristik
sosio-demografi seseorang yang mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan
yang berbeda-beda termasuk perilaku seseorang dalam penggunaan antibiotika
tanpa resep.
Penelitian cross sectional di Universitas Sains Malaysia yang dilakukan
oleh Ali, Ibrahim, dan Palaian (2010) untuk mengetahui prevalensi, sikap dan
tindakan mahasiswa tentang penyimpanan dan pengobatan sendiri menemukan
bahwa prevalensi penyimpanan antibiotika yang tidak digunakan dan sikap
tentang pengobatan sendiri menggunakan antibiotika tergolong tinggi. Di Iran,
penelitian dilakukan pada mahasiswa kesehatan dan non kesehatan Universitas di
Ahwaz, Selatan Iran menemukan bahwa pengobatan sendiri dengan antibiotika
pada mahasiswa kesehatan sebesar 42,2% dan mahasiwa non kesehatan sebesar
73,3%. Antibiotika yang sering digunakan yaitu amoksisilin dan hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa di Ahwaz menggunakan antibiotika
dalam pengobatan sendiri tergolong tinggi (Sarahroodi, Arzi, Sawalha, dan
Ashtarinezhad, 2010). Penelitian di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang
dilakukan oleh Pratiwi (2012) menemukan bahwa pengetahuan mengenai
antibiotika di kalangan mahasiswa termasuk dalam kategori sedang (54%).
Berdasarkan temuan-temuan diatas mengenai penggunaan antibiotika yang
dilakukan di kalangan mahasiswa diberbagai tempat, maka perlu dilakukan
penelitian yang berjudul Hubungan antara Karakteristik Sosio-Demografi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penggunaan Antibiotika
Tanpa Resep di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka permasalahan
yang dapat timbul sebagai berikut :
a. Bagaimana karakteristik sosio-demografi yang meliputi umur, jenis kelamin,
prodi, dan uang saku perbulan di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta?
b. Bagaimana tingkat pengetahuan mengenai antibiotika, sikap, dan tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta?
c. Bagaimana pola penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
d. Apakah ada hubungan antara ;
1)

Karakteristik sosio-demografi dengan tingkat pengetahuan mengenai
antibiotika

di

kalangan

mahasiswa

Universitas

Sanata

Dharma

Yogyakarta?
2)

Karakteristik

sosio-demografi

dengan

sikap

tentang

penggunaan

antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3)

5

Karakteristik sosio-demografi dengan tindakan tentang penggunaan
antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta?

4)

Tingkat pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan antibiotika tanpa
resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

5)

Tingkat pengetahuan dengan tindakan tentang penggunaan antibiotika
tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta?

6)

Sikap dengan tindakan tentang penggunaan antibiotika tanpa resep di
kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Keaslian penelitian
Penelitian yang mirip dengan penelitian ini, antara lain:
a. Penelitian Djuang (2010) tentang “Hubungan antara Karakteristik
Masyarakat tentang Penggunaan Antibiotika yang Diperoleh Secara Bebas
di Kota Medan”. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada subyek,
lokasi penelitian dan waktu penelitian. Penelitian dari Djuang (2010)
dilaksanakan pada masyarakat di Medan pada tahun 2010, sedangkan
penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma di
Yogyakarta pada tahun 2013. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

b. Penelitian yang berjudul “Knowledge and Beliefs about Antibiotics Among
People in Yogyakarta City Indonesia: A Cross Sectional Population-Based
Survey” oleh Widayati et al. (2012). Responden yang dipilih ialah orang
dewasa (di atas 18 tahun) di Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian ini
terletak pada subyek, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Subyek yang
dimaksudkan dalam yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma di
Yogyakarta dengan waktu penelitian pada tahun 2013.
c. Penelitian

Pulungan

(2010)

dengan

judul

“Hubungan

Tingkat

Pengetahuan tentang Antibiotika dan Penggunaannya di Kalangan
Mahasiswa non Medis Universitas Sumatera Utara”. Perbedaan dengan
penelitian ini terletak pada subyek, lokasi dan waktu penelitian.
Sejauh pengetahuan penulis, bahwa penelitian tentang hubungan antara
karakteristik sosio-demografi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta belum pernah dilakukan sebelumnya.

3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
pengetahuan ilmu kesehatan tentang obat khususnya penggunaan
antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

b. Manfaat praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sumber informasi mengenai
penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap
tingkat pengetahuan mengenai antibiotika, sikap, dan tindakan penggunaan
antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Tujuan khusus
Untuk mencapai tujuan umum yang ada, maka penelitian ini secara khusus
ditujukan untuk:
a.

Mengidentifikasi karakteristik sosio-demografi yang meliputi umur, jenis
kelamin, prodi, dan uang saku perbulan di kalangan mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

b.

Mengidentifikasi tingkat pengetahuan mengenai antibiotika, sikap, dan
tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c.

Mengidentifikasi pola penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

d.

8

Mengidentifikasi adanya hubungan antara ;
1.

Karakteristik sosio-demografi dengan tingkat pengetahuan mengenai
antibiotika di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

2.

Karakteristik sosio-demografi dengan sikap tentang penggunaan
antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.

3.

Karakteristik sosio-demografi dengan tindakan tentang penggunaan
antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.

4.

Tingkat pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan antibiotika
tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

5.

Tingkat pengetahuan dengant tindakan tentang penggunaan antibiotika
tanpa resep di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

6.

Sikap dengan tindakan tentang penggunaan antibiotika tanpa resep di
kalangan

mahasiswa

Universitas

Sanata

Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Karakteristik Sosio-Demografi
Karakteristik sosio-demografi merupakan suatu ciri yang menggambarkan
perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi
geografi dan kelas sosial (Kotler dan Armstrong, 2001). Sosio-demografi dalam
kesehatan masyarakat dapat memberikan efek seseorang dalam pemilihan terapi
atau pengobatan yang tepat untuk jenis penyakit yang diderita. Dengan adanya
karakteristik sosio-demografi dapat juga mempengaruhi perilaku dan outcome
kesehatan masyarakat (Gibney et al. 2008).
Setiap individual memiliki perilakunya sendiri yang berbeda dengan
individu lain, termasuk pada kembar identik sekalipun. Perilaku tidak selalu
mengikuti urutan tertentu sehingga terbentuknya perilaku positif tidak selalu
dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap positif. Hal ini menunjukkan bahwa
perlaku dengan kekhasan dan keunikannya dipengaruhi oleh banyak variabel
contohnya faktor sosio-demografi dan ekonomi yang dimiliki setiap individu yang
dapat dijadikan sebagai acuan program-program kesehatan masyarakat (Maulana,
2007).
a. Umur
Sarwono (2008) mengungkapkan bahwa semakin muda umur seseorang
maka

semakin

sedikit

pengalaman

9

yang

dimiliki

seseorang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Pengalaman yang sedikit dapat berhubungan dengan tingkat pengetahuan
seseorang. Tingkat pengetahuan dapat dikategorikan rendah jika pengalaman yang
diperoleh seseorang juga semakin sedikit. Tetapi sebaliknya, jika semakin
bertambahnya umur seseorang maka semakin banyak pula pengalaman yang
dimiliki sehingga akan berhubungan terhadap bertambahnya pengetahuan.
b. Jenis kelamin
Dalam bermasyarakat wanita lebih cenderung memiliki pengetahuan
tentang kesehatan yang lebih luas dibanding dengan pria. Hal ini disebabkan
karena kebanyakan pria hanya cenderung memandang persoalan secara sistematis
dan kurang kesabaran. Sebaliknya pada wanita lebih memperhatikan diri dan
kesehatan (Anna dan Chandra, 2011). Tetapi WHO (2001) mengungkapkan jika
kebanyakan wanita lebih mudah untuk terserang suatu penyakit dibandingkan
dengan pria, dikarenakan adanya pengaruh biologis, ekonomi dan sosio-kultural.
c. Penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan mahasiswa
Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang menempuh pendidikan di
perguruan tinggi baik itu di universitas, institut maupun akademi (Darminta,
2005).
Penelitian secara observasi dilakukan di Master skill University Collage of
Health Sciences, Selangor Darul Ehsan, Malaysia tentang pengetahuan mahasiswa
keperawatan mengenai antibiotika yang meliputi pengetahuan umum, golongan,
efek samping dan kontraindikasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat
96,3% mahasiswa setuju bahwa penggunaan antibiotika adalah penting, sebesar
75,6% memahami bahwa antibiotika dapat menyembuhkan penyakit karena

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

diberikan sebagai profilaksis untuk menyembuhkan dari penyakit, sebesar 68,8%
memahami penggunaan antibiotika untuk melawan infeksi, sebesar 57,5%
mengungkapkan bahwa penisilin merupakan antibiotika yang pertama dan 25,6%
memahami bahwa antibiotika tidak perlu diberikan untuk mengobati penyakit
ringan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan mahasiswa mengenai
penggunaan antibiotika masih rendah (Satish, Santhosh, Gulzar, dan Naveen,
2011).
Pada penelitian di Ege University, Turki dilakukan untuk mengetahui
pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa mengenai penggunaan antibiotika.
Dalam penelitian tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A terdiri
dari fakultas Farmasi dan Dokter Gigi sebanyak 36,1% dan kelompok B terdiri
dari fakultas lain sebanyak 44,9% menggunakan antibiotika tanpa resep apabila
sakit. Sebanyak 11,7% kelompok A dan 27,3% kelompok B didapati
menggunakan antibiotika yang sama yaitu antibiotika yang telah diresepkan oleh
dokter sebelumnya untuk penggunaan berikutnya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa didapati penggunaan antibiotika yang tidak rasional dikalangan mahasiswa
di Turki (Buke et al. 2005).

B. Pengetahuan
Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), dikemukakan
bahwa pengetahuan ialah
“segala sesuatu yang telah diketahui dan berkenan dengan hasil”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Selain itu pengetahuan juga merupakan cara untuk mengukur ketahuan
dan pola pikir seseorang terhadap suatu objek tertentu melewati panca indera
manusia dengan cara mengetahui, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasikan dalam bermasyarakat (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan dan wawasan seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor
seperti fasilitas-fasilitas yang lengkap (televisi, radio, majalah, buku). Menurut
Widianti (2007) semakin banyak dan lengkap fasilitas yang dipunyai seseorang
maka informasi akan semakin lebih cepat untuk diperoleh dan pengetahuan pun
akan meningkat, serta semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai
pendidikan yang lebih rendah.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman-kedalaman yang ingin diukur dapat disesuaikan dengan
tingkat-tingkat pengetahuan di atas (Notoatmodjo, 2007).
Pengukuran dapat dilakukan sesuai dengan tingkatan pengetahuan yang
dimiliki, antara lain (Arikunto, 2006) :
1. Tingkat pengetahuan tergolong tinggi jika responden mampu menjawab
pernyataan dengan benar lebih dari 76-100%.
2. Tingkat pengetahuan tergolong sedang jika responden mampu menjawab
pernyataan dengan benar sebanyak 56% - 75%.
3. Tingkat pengetahuan tergolong rendah jika responden hanya mampu
menjawab pernyataan dengan benar kurang dari 56%.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Tingkat pengetahuan yang dikemukakan Notoatmodjo (2007) merupakan
domain kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
(overt behavior) dan mempunyai enam tingkatan pengetahuan, seperti :
a. Tahu (Know)
Tahu merupakan kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah
dipelajari, dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain:
menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis merupakan kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek dalam suatu komponen komponen tetapi masih dalam struktur organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesa (Synthesis)
Sintesa merupakan kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada. Kegiatan yang termasuk dalam tingkatan sintesa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

adalah menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu
rumusan-rumusan yang ada.
f.

Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek.
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.
2. Pendidikan
Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara
umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat
pendidikannya lebih rendah.
3. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya
pembuktian terlebih dahulu.
4. Fasilitas
Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan bukubuku.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

5. Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang.
Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu
untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.
6. Sosial budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

C. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2007).
Sikap meliputi rasa suka dan tidak suka terhadap objek, orang, situasi dan
aspek-aspek lainnya dan dapat menjadi suatu penilaian dan reaksi menyenangkan
maupun tak menyenangkan (King, 2010).
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen menurut Allport (1954) (cit.,
Notoatmodjo, 2012) yaitu:
a. Komponen kognitif (cognitive)
Komponen kognitif berisi kepercayaan atau keyakinan, ide atau konsep
seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
b. Komponen afektif (affective)
Komponen afektif menyangkut masalah emosional atau evaluasi subjektif
seseorang terhadap suatu sikap. Secara umum komponen ini disamakan
dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu objek.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

c. Komponen konatif (conative)
Komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku
atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan
dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa
kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi tindakan atau perilaku.
Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif (Azwar, 2009) :
1. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
mengharapkan obyek tertentu.
2. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,
membenci, tidak menyukai obyek tertentu.
Menurut

Gerungan (2000), sikap dapat pula diklasifikasikan menjadi

sikap individu dan sikap sosial. Sikap sosial dinyatakan oleh cara-cara kegiatan
yang sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial dan biasanya dinyatakan
oleh sekelompok orang atau masyarakat. Sikap individu adalah sikap yang
dimiliki dan dinyatakan oleh seseorang. Sikap seseorang pada akhirnya dapat
membentuk sikap sosial, manakala ada keseragaman sikap terhadap suatu obyek.
Menurut Azwar (2009), pengukuran sikap dapat dilakukan dengan
menggunakan skala Likert, dengan kategori pernyataan positif, sepeti Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Cara
untuk memberi interpretasi terhadap skor individual adalah membandingkan skor
tersebut dengan harga rata-rata skor kelompok dimana responden tersebut
termasuk. Perbandingan relatif ini menghasilkan interpretasi skor individual

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

sebagai

lebih

atau

kurang

favourabel

dibandingkan

dengan

rata-rata

kelompoknya.

D. Tindakan
Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa suatu sikap belum otomatis
terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap
menjadi suatu perbuatan nyata atau terbuka diperlukan faktor pendukung atau
suatu kondisi yang memungkinkan. Tindakan dibedakan atas beberapa tingkatan :
a. Persepsi (Perception)
Persepsi merupakan mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil.
b. Respon terpimpin (Guided Response)
Respon terpimpin dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar
dan sesuai dengan contoh.
c. Mekanisme (Mecanism)
Mekanisme, apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar
secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.
d. Adopsi (Adoption)
Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
baik.
Pengukuran perilaku dilakukan dengan 2 cara yaitu (Notoadmojo, 2012) :
1. Secara langsung, mengobservasi suatu tindakan atau kegiatan yang dialami
oleh subyek.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

2. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan
yang pernah dilakukan (recall) oleh subyek dalam waktu jam, hari, bulan
maupun tahun.
Perilaku dapat disebabkan karena berbagai macam faktor antara lain
keyakinan, nilai, motivasi, dan pengetahuan. Namun faktor pendukung terjadinya
suatu tindakan ialah adanya sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung
perilaku seseorang (Noorkasiani, 2009).

E. Antibiotika
1. Definisi dan mekanisme kerja antibiotika
Menurut BPOM tahun 2008, antibiotika adalah
“zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan jamur yang dapat
membunuh dan menghambat perkembangbiakan dari bakteri ataupun
mikroorganisme lainnya”.
Jenis antibiotika yang sering dijumpai seperti antibiotika golongan
penisilin (penisilin G, penisilin V, ampisilin, siklasilin, metisilin, tikarsilin),
golongan sefalosforin (sefapirin, sefaleksin, sefazolin, sefadroksil, sefonisid,
sefotetan,

sefoferason,

dan

sefazidim),

kelompok

tetrasiklin

(minosilin,

demoklosiklin, tetramisin) serta golongan kloramfenikol (tiamfenikol) (Sutedjo,
2008).
Mekanisme kerja antibiotika dapat dibagi dalam lima kelompok, antara
lain (Gunawan, Setiabudi, Nafrialdi, dan Elysabeth, 2007) :
a. Antibiotika yang menghambat metabolisme sel bakteri, contohnya ialah
golongan

sulfonamide,

trimetoprim,

sulfon,

dan

asam-p-aminosalisilat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

penghambatan metabolisme sel bakteri dengan cara menghambat pembentukan
asam folat serta dapat diperoleh efek bakteriostatik pada sel bakteri.
b. Antibiotika yang mengganggu keutuhan sel mikroba, contohnya ialah
polimiksin (golongan polien) dan antimikroba kemoteraupetik. Antibiotika
golongan polien dapat bekerja dengan struktur sterol yang terdapat pada membran
sel fungus sehingga akan mempengaruhi permeabilitas selektif membran.
Antibiotika pada golongan ini dapat merusak membran sel apabila bereaksi
dengan fosfat sehingga menyebabkan komponen penting (protein, asam nukleat,
nukleotida, dan lain-lain) dapat keluar dari dalam sel mikroba.
c. Antibiotika yang menghambat sintesis dinding sel mikroba, contohnya
ialah golongan β-laktam dan senyawa lain (vankomisin). Proses penghambatan
sintesis dinding sel mikroba untuk kelompok antibiotika tersebut adalah dengan
cara menghambat reaksi pembentukan dinding sel bakteri yang dimulai dari awal
pembentukan yaitu peptidoglikan hingga reaksi paling akhir yaitu transpeptidasi.
d. Antibiotika yang menghambat sintesis asam nukleat, contohnya ialah
golongan kuinolon dan rifampisin. Proses penghambatan sintesis asam nukleat
untuk kelompok antibiotika tersebut adalah dengan cara menghambat enzimenzim yang berfungsi untuk mensintesis asam nukleat.
e. Antibiotika yang menghambat sintesis protein sel, contohnya ialah
golongan tetrasiklin, kloramfenikol, linkomisin, makrolida, dan aminoglikosida.
Sintesis protein terjadi pada ribosom oleh bantuan mRNA, tRNA dan dua sub-unit
ribosom lainnya. Proses penghambatan sintesis protein sel untuk kelompok
antibiotika tersebut adalah dengan cara berikatan dengan sub-unit ribosom yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

pada ada sintesis protein sehingga dapat terjadi penghambatan sintesis protein
yang bersifat reversibel.
2. Penggolongan antibiotika sebagai Obat Keras
Obat-obat keras terbagi atas dua daftar kelompok yaitu daftar obat-obatan
berbahaya (G) dan daftar obat-obatan peringatan (W). Pasal 3 ayat 1 menurut
KepMenKes RI No. 2396/A/SK/VIII/86 mengenai tanda khusus daftar obatobatan G, menyatakan bahwa :
“tanda khusus untuk obat keras adalah lingkaran bulat berwarna merah dengan
garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi”

Gambar 1. Logo Obat Keras
Selain itu, ada beberapa daftar Obat Wajib Apotek yang dikeluarkan
berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat
yang diperbolehkan diserahkan tanpa resep dokter. Peraturan mengenai daftar
Obat Wajib Apotek tercantum dalam :
1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat
Wajib Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1, yang menyatakan
bahwa :
“Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker
kepada pasien di Apotek tanpa resep dokter”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

Tabel I. Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes
No.347/MENKES/SK/VII/1990)
No.

Kelas
terapi

Nama obat (Antibiotika)

Tetrasiklin/Oksitetrasiklin
Kloramfenikol

VII

Framisetine SO4
Obat Kulit
Topikal
Neomisin SO4
Gentamisin SO4
Eritromisin

Indikasi

Infeksi bakteri pada
kulit (lokal)
Infeksi bakteri pada
kulit (lokal)
Infeksi bakteri pada
kulit (lokal)
Infeksi bakteri pada
kulit (lokal)
Infeksi bakteri pada
kulit (lokal)
Acne vulgaris

Jumlah tiap
jenis obat per
pasien
Maksimal
1 tube
Maksimal
1 tube
Maksimal
2 lembar
Maksimal
1 tube
Maksimal
1 tube
Maksimal
1 botol

2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar
Obat Wajib Apotek No. 2
Tabel II. Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes No.
924/Menkes/Per/X/1993)
Nama generik obat
Bacitracin

Jumlah maksimal tiap
jenis obat per pasien
1 tube

Clindamicin

1 tube

Isoconazol

1 tube

Ketokonazole
Levamizole
Oxiconazole

Kadar < 2%:
• Krim 1 tube
• Scalp sol. 1 botol
Tab 50 mg, 3 tab
Kadar < 2%, 1 tube

Polymixin B Sulfate

1 tube

Silver Sulfadiazin

1 tube

Sulfasalazine
Tioconazole

20 tablet
1 tube

Pembatasan
Sebagai obat luar untuk infeksi pada
kulit
Sebagai obat luar untuk obat acne
Sebagai obat luar untuk infeksi
jamur lokal
Sebagai obat luar untuk infeksi
jamur lokal
Sebagai obat luar untuk infeksi
jamur
Lokal
Sebagai obat luar untuk infeksi
jamur
Sebagai obat luar untuk infeksi
bakteri pada kulit
Sebagai obat luar untuk infeksi
jamur lokal

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar
Obat Wajib Apotek No. 3
Tabel III. Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes No.
1176/Menkes/SK/X/1999)
Kelas
terapi

Antiinfeksi
umum

Obat kulit

Nama obat

Indikasi

1. Kategori (2HRZE/4H3R3)
Kombipak II
a. Isoniazid 300mg
b. Rifampisin 450 mg
c. Pirazinamid 1500 mg
d. Etambutol 750 mg
Komnipak III
a. Isoniazid 600 mg
b. Rifampisin 450 mg
2. Kategori II
(2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Kombipak II
Fase awal
a. Isoniazid 300mg
b. Rifampisin 450 mg
c. Pirazinamid 1500 mg
d.

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5 13 109

Hubungan antara persepsi mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma terhadap profesi psikolog dengan motif berprestasi - USD Repository

1 0 184

Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan - USD Repository

0 0 142

Sikap mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap perilaku seksual homoseks - USD Repository

0 0 111

Ketidakpuasan konsumen, tingkat karakteristik kategori produk, dan perpindahan merek : survei pengguna produk parfum pada kalangan mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 142

Sikap mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap keperawanan wanita - USD Repository

0 5 102

Kepuasan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap sepeda motor Yamaha, Honda dan Suzuki - USD Repository

0 0 194

Pengetahuan mengenai antibiotika di kalangan mahasiswa ilmu-ilmu kesehatan - USD Repository

0 0 10

Hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 0 165

Hubungan antara persepsi popularitas dengan terbentuknya konsep diri pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 90