BAB IV - DOCRPIJM 15091794334 BAB IV DOK

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

BAB IV
PROFIL KABUPATEN
ACEH TENGGARA
4.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ACEH TENGGARA
Secara geografis Kabupaten Aceh Tenggara terletak antara 3055’23” – 4016’37”
Lintang Utara dan 96043’23’ – 98010’32” Bujur Timur dengan topografi yang
bervariasi. Daerah Kabupaten Aceh Tenggara merupakan suatu dataran yang
dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan yang merupakan gugusan Bukit
Barisan. Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman Nasional
Gunung Leuser. Ketinggian tempat di Kabupaten Aceh Tenggara berkisar antara
50 m dpl – 400 m dpl (lihat Peta 4.1).
Kabupaten Aceh Tenggara memiliki wilayah seluas 4.231,41 km2 dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara

: Berbatas dengan Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten
Langkat Provinsi Sumatera Utara;


Sebelah Selatan: Berbatas dengan Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh
Selatan dan Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatera
Utara;
Sebelah Timur : Berbatas dengan Kabupaten Langkat dan Tanah Karo
Provinsi Sumatera Utara; dan
Sebelah Barat

: Berbatas dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Kota
Subulussalam.

Ibukota Kabupaten Aceh Tenggara terletak di Kota Kutacane yang berjarak sekitar
900 km dari Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh. Kabupaten Aceh
Tenggara secara administratif terdiri dari 16 kecamatan, 385 desa. Kecamatan
dengan luasan wilayah terbesar adalah Kecamatan Darul Hasanah yaitu seluas
655.48 km2 dan kecamatan dengan luasan terkecil adalah Kecamatan
1

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019


Babussalam yaitu seluas 12,50 km2. Keterangan mengenai luas beserta jumlah
wilayah administrasi Kabupaten Aceh Tenggara secara lengkap disajikan dalam
Tabel 4.1 dan Peta 4.1.

1.

Tabel 4.1.
Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
Luas
Luas Berdasarkan
2
Kecamatan
Desa
Kelurahan
berdasarkan BPS
GIS (Km )
2
(Km )
Lawe Alas
28

663,48
1.027,10

2.

Babul Rahmah

27

-

798,32

850,28

3.

Tanoh Alas

14


-

491,75

38,69

4.

Lawe Sigala-Gala

35

-

60,2

72,38

5.


Babul Makmur

21

-

64,05

83,49

6.

Semadam

19

-

35,34


42,98

7.

Leuser

23

-

164,62

212,93

8.

Bambel

33


-

56,26

23,30

9.

Bukit Tusam

23

-

46,60

40,32

10.


Lawe Sumur

18

-

20,50

36,88

11.

Babussalam

27

-

12,50


9,48

12.

Lawe Bulan

24

-

53,69

37,14

13.

Badar

18


-

414,42

93,18

14.

Darul Hasanah

28

-

655,48

1.346,72

15.


Ketambe

25

-

500,91

255,07

16.

Deleng Pokhkisen

22

-

193,29

72,08

Jumlah/Total

385

-

4.231,41

4.242,04

No

Sumber: BPS Kabupaten Aceh Tenggara, 2011 dan Hasil Perhitungan GIS, 2013

2

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

3

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

4.2. GAMBARAN DEMOGRAFI
A. Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui bahwa total penduduk Kabupaten Aceh
Tenggara sampai pada akhir tahun 2013 mencapai jumlah ± 184.150 jiwa. Jika
dilihat menurut data per kecamatan, maka kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar adalah Kecamatan Babussalam yaitu sebesar ± 25.742 jiwa. Sementara
itu, kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Tanoh Alas
dengan jumlah ± 3.679 jiwa.
Bila dilihat dari tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Aceh
Tenggara

tingkat

kepadatan

penduduk

tertinggi

adalah

pada

Kecamatan

Babussalam yaitu sebanyak ± 1.289 jiwa/Km 2. Sedangkan daerah dengan tingkat
kepadatan penduduk terendah adalah pada Kecamatan Darul Hasanah dan
Kecamatan Babul Rahmah yaitu sebanyak ± 9 jiwa/Km 2. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 4.2.
B.

Struktur Penduduk
a. Struktur Umur dan Jenis Kelamin Penduduk
Dari data struktur jenis kelamin penduduk terlihat bahwa jumlah penduduk
laki-laki pada tahun 2013 yang berjumlah 91.880 jiwa, sedikit lebih banyak
dari pada penduduk perempuan yang berjumlah 92.270 jiwa. Berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya angka tertinggi umumnya didominasi
oleh penduduk perempuan. Lebih jelasnya rasio jenis kelamin penduduk di
Kabupaten Aceh Tenggara dapat dilihat pada Tabel 4.3.

4

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

1.

Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara Menurut Kecamatan
Tahun 2013
Penduduk
Kepadatan Penduduk
2
Kecamatan
Luas (Km )
2
(Jiwa)
(Jiwa/Km )
Lawe Alas
663,48
13.384
13

2.

Babul Rahmah

798,32

7.653

9

3.

Tanoh Alas

491,75

3.679

92

4.

Lawe Sigala-Gala

60,2

17.929

243

5.

Babul Makmur

64,05

12.942

151

6.

Semadam

35,34

11.009

252

7.

Leuser

164,62

5.015

25

8.

Bambel

56,26

15.524

654

9.

Bukit Tusam

46,60

9.503

224

10.

Lawe Sumur

20,50

6.889

182

11.

Babussalam

12,50

25.742

1.289

12.

Lawe Bulan

53,69

13.811

361

13.

Badar

414,42

12.466

130

14.

Darul Hasanah

655,48

11.818

9

15.

Ketambe

500,91

9.539

37

16.

Deleng Pokhkisen

193,29

7.247

98

4.231,41

184.150

42

No

Jumlah

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara, Tahun 2013

b.

Struktur Penduduk Menurut Agama dan Suku Bangsa
Secara umum, agama yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara adalah Islam, Protestan dan Katolik. Mayoritas penduduknya
menganut agama Islam dengan persentase 58,22%, Protestan 37,75%
dan Katolik 4,03%. Penduduk di kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari
beberapa suku. Mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Tenggara adalah
suku Alas dan yang lainnya adalah suku Gayo, Singkil, Jawa, Karo dan
Batak.

5

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

c.

Struktur Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu
Sekolah dan Madrasah. Menurut data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Tenggara dan Kantor
Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui
bahwa penduduk Kabupaten Aceh Tenggara yang sedang menjalani
masa pendidikan baik Sekolah maupun Madrasah, dari tingkat dasar
hingga tingkat atas mencapai jumlah ± 55.839 jiwa.

d.

Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Aceh Tenggara meliputi
berbagai sektor, seperti sektor pertanian, perdagangan, bangunan,
perhubungan, keuangan, listrik, gas dan air, pertambangan dan industri
pengolahan. Namun, secara garis besar mata pencaharian penduduk
kabupaten Aceh Tenggara terutama pada sektor pertanian (39,46%),
sektor bangunan dan jasa perdagangan yang masing-masing sebesar
5.21% dan 4,95%.

6

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

Tabel 4.3.
Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan
di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No

Kecamatan

2013
LK

PR

Sex Ratio

1.

Lawe Alas

6.373

6.711

100

2.

Babul Rahmah

3.796

3.857

99

3.

Tanoh Alas

1.877

1.802

104

4.

Lawe Sigala-Gala

8.844

8.085

98

5.

Babul Makmur

6.354

6.588

97

6.

Semadam

5.452

5.557

98

7.

Leuser

2.618

2.397

109

8.

Bambel

7.667

7.857

98

9.

Bukit Tusam

4.703

4.800

98

10.

Lawe Sumur

3.371

3.518

96

11.

Babussalam

12.812

12.930

99

12.

Lawe Bulan

6.931

6.880

101

13.

Badar

6.312

6.154

103

14.

Darul Hasanah

5.993

5.825

103

15.

Ketambe

4.888

4.651

105

16.

Deleng Pokhkisen

3.589

3.658

98

91.880

92.270

100

JUMLAH

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara,
Tahun 2013

4.3.

GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Keadaan topografi yang berbukit dan bergunung mengakibatkan banyak sungai di
wilayah ini mempunyai aliran yang cukup deras. Hidrologi di Kabupaten Aceh
Tenggara dicirikan oleh sungai yang panjang, yaitu Sungai Lawe Alas dan anakanak sungai (ratusan jumlahnya) yang berhulu dari banyak gunung, diantaranya
Gunung Leuser, Gunung Kemiri, Gunung Bendahara dan Gunung Perkison.
Umumnya anak-anak sungai tersebut selalu berair sepanjang tahun. Kondisi
topografi yang demikian juga menyebabkan air sungai mengalir melalui celah-celah
7

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

bukit dan lereng yang terjal terkadang dapat pula membentuk kantong-kantong air
kecil di perbukitan yang diakibatkan oleh penyumbatan pada aliran sungai.
Kawasan tangkapan air di Kabupaten Aceh Tenggara antara lain di Gunung
Perkison dan Gunung Bendahara yang merupakan sumber air bagi sungai-sungai
yang mengalir ke pantai Timur. Selain untuk pengairan dan fasilitas perhubungan,
sungai juga dipakai sebagai saluran pembuangan air kotor dan air hujan. Keadaan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut ini.

Tabel 4.4
Nama dan Keadaan Sungai Di Kawasan Kabupaten Aceh Tenggara
NO.

NAMA SUNGAI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Lawe Alas
Lawe Mamas
Lawe Pungga
Lawe Geger
Lawe Natam
Lawe Sikap
Lawe Buuk
Lawe Bulan

9.
10.
11.
12.
13.

Lawe Kinga
Lawe Kisam
Lawe Pangkat
Lawe Rutung
Lawe Sempilang

HULU

MUARA

KETERANGAN

Gn. Leuser
Gn. Leuser
Gn. Leuser
Gn. Perkison
Gn. Perkison
Gn. Perkison

Singkil
Lawe Alas
Lawe Alas
P. Cingkam
Lawe Alas
Gulo
Tanjung
Terutung Payung
Lawe Alas
Lawe Kinga
Lawe Alas
Tanjung lama
Kutacane lama
Kutacane lama

Arus deras dan banyak ikan
Arus deras dan besar
Arus Tidak Deras
Arus sedang
Arus sedang
Arus sedang
Arus sedang

-

Arus sedang
Arus sedang
Arus Tidak Deras
Arus Tidak Deras
Arus sedang

Sumber: Kantor Bupati Kabupaten Aceh Tenggara

4.4.

GAMBARAN KEMIRINGAN LERENG DAN STRUKTUR TANAH

Kemiringan lereng di Kabupaten Aceh Tenggara bervariasi dari 0% hingga
kemiringan 40% atau lebih. Berdasarkan kelas kemiringan lereng, wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara dapat dibagi ke dalam 4 wilayah, yaitu:


Kelas kemiringan 0 - 8%



Kelas kemiringan 8 - 15%
8

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019



Kelas kemiringan 15 - 40%



Kelas kemiringan > 40%

Wilayah datar dengan kelas kemiringan 0 - 8% ini tersebar di wilayah Kuta Panjang,
Kutacane dan Bambel. Jenis tanah yang terdapat pada kelas lereng ini adalah
podsolik merah kuning dan litosol. Pada kelas kemiringan 8 – 15% ditandai dengan
daerah yang bergelombang sampai agak berbukit. Wilayah ini tersebar di pinggir
Lembah Alas bagian selatan kabupaten. Jenis tanah di daerah ini adalah podsolik
merah kuning, komplek podsolik coklat, padsol dan litosol, komplek podsolik merah
kuning dan litosol. Wilayah agak berbukit dengan kemiringan 15 – 40% tersebar
merata di wilayah kabupaten Aceh Tenggara, terutama di wilayah Kecamatan
Ketambe, Kecamatan Badar dan di sebelah selatan Kecamatan Lawe Alas. Jenis
tanah di wilayah ini adalah podsolik merah kuning, komplek podsolik coklat, podso
litosol serta andosol.
Untuk wilayah dengan kelas kemiringan lebih dari 40% ini hampir meliputi sebagian
besar wilayah Kabupaten Aceh Tenggara. Daerah ini ditandai dengan daerah yang
berbukit sampai bergunung. Jenis tanah di wilayah ini adalah podsolik merah
kuning, andosol dan komplek podsolik merah kuning. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Peta 4.2. dan 4.3.

9

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

10

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

11

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

4.5.

KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

4.5.1. Kependudukan
A.

Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk

Berdasarkan data penduduk yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui bahwa total penduduk Kabupaten Aceh
Tenggara sampai pada akhir tahun 2013 mencapai jumlah ± 179.010 jiwa. Jika
dilihat menurut data per kecamatan, maka kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar adalah Kecamatan Babussalam yaitu sebesar ± 25.023 jiwa. Sementara
itu, kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Tanoh Alas
dengan jumlah ± 3.576 jiwa.
Besar

jumlah

penduduk

yang

menempati

suatu

daerah

tidak

selalu

mengindikasikan padatnya atau tingginya tingkat kepadatan penduduk daerah
tersebut. Karena mungkin saja jumlah penduduk yang besar didukung dengan
luas areal yang besar pula. Dari data diatas, dengan membandingkan jumlah
penduduk dengan luas areal pada masing-masing kecamatan, didapat bahwa
daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah pada Kecamatan
Babussalam yaitu sebanyak ± 1.289 jiwa/Km2. Sedangkan daerah dengan tingkat
kepadatan penduduk terendah adalah pada Kecamatan Darul Hasanah dan
Kecamatan Babul Rahmah yaitu sebanyak ± 9 jiwa/Km 2. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 4.5.

12

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara Menurut
Kecamatan Tahun 2013
No

Kecamatan

2

Luas (Km )

1.

Lawe Alas

663,48

2.

Babul Rahmah

798,32

3.

Tanoh Alas

491,75

4.

Lawe Sigala-Gala

5.

Babul Makmur

64,05

6.

Semadam

35,34

7.

Leuser

164,62

8.

Bambel

56,26

9.

Bukit Tusam

46,60

10.

Lawe Sumur

20,50

11.

Babussalam

12,50

12.

Lawe Bulan

53,69

13.

Badar

414,42

14.

Darul Hasanah

655,48

15.

Ketambe

500,91

16.

Deleng Pokhkisen

193,29

Jumlah

60,2

4.231,41

Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
2
(Jiwa/Km )

13.384

13

7.653

9

3.679

92

17.929

243

12.942

151

11.009

252

5.015

25

15.524

654

9.503

224

6.889

182

25.742

1.289

13.811

361

12.466

130

11.818

9

9.539

37

7.247
184.150

98
42

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara, Tahun
2013

B. Struktur Penduduk
a.

Struktur Umur dan Jenis Kelamin Penduduk
Dari data struktur jenis kelamin penduduk terlihat bahwa jumlah
penduduk laki-laki pada tahun 2013 yang berjumlah 91.880 jiwa, sedikit
lebih banyak dari pada penduduk perempuan yang berjumlah 92.270
jiwa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya angka tertinggi
umumnya didominasi oleh penduduk perempuan. Lebih jelasnya rasio

13

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

jenis kelamin penduduk di Kabupaten Aceh Tenggara dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
b.

Struktur Penduduk Menurut Agama dan Suku Bangsa
Secara umum, agama yang dianut oleh masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara adalah Islam, Protestan dan Katolik. Mayoritas penduduknya
menganut agama Islam dengan persentase 58,22%, Protestan 37,75%
dan Katolik 4,03%. Penduduk di kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari
beberapa suku.Mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Tenggara adalah
suku Alas dan yang lainnya adalah suku Gayo, Singkil, Jawa, Karo dan
Batak.

c.

Struktur Penduduk Menurut Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu
Sekolah dan Madrasah. Menurut data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Aceh Tenggara dan Kantor
Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013 diketahui
bahwa penduduk Kabupaten Aceh Tenggara yang sedang menjalani
masa pendidikan baik Sekolah maupun Madrasah, dari tingkat dasar
hingga tingkat atas mencapai jumlah ± 55.839 jiwa.

d.

Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Aceh Tenggara meliputi
berbagai sektor, seperti sektor pertanan, perdagangan, bangunan,
perhubungan, keuangan, listrik, gas dan air, pertambangan dan industri
pengolahan. Namun, secara garis besar mata pencaharian penduduk
kabupaten Aceh Tenggara terutama pada sektor pertanian (39,46%),
sektor bangunan dan jasa perdagangan yang masing-masing sebesar
5.21% dan 4,95%.

14

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019
Tabel 4.6
Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan
di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No

Kecamatan

2013
Lk

Pr

Sex Ratio

1.

Lawe Alas

6.373

6.711

100

2.

Babul Rahmah

3.796

3.857

99

3.

Tanoh Alas

1.877

1.802

104

4.

Lawe Sigala-Gala

8.844

8.085

98

5.

Babul Makmur

6.354

6.588

97

6.

Semadam

5.452

5.557

98

7.

Leuser

2.618

2.397

109

8.

Bambel

7.667

7.857

98

9.

Bukit Tusam

4.703

4.800

98

10.

Lawe Sumur

3.371

3.518

96

11.

Babussalam

12.812

12.930

99

12.

Lawe Bulan

6.931

6.880

101

13.

Badar

6.312

6.154

103

14.

Darul Hasanah

5.993

5.825

103

15.

Ketambe

4.888

4.651

105

16.

Deleng Pokhkisen

3.589

3.658

98

JUMLAH

89.414

91.880

92..270

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Aceh Tenggara,
Tahun 2013

4.5.2. Fasilitas Layanan Umum
A.

Fasilitas Sosial
a.

Fasilitas Perumahan
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan
pertambahan luas ruang atau dengan kata lain kebutuhan akan
perumahan di Kabupaten Aceh Tenggara akan semakin meningkat.
Permasalahannya adalah bahwa kawasan perumahan yang tergolong
ke dalam kawasan budidaya, ketersediaannya hanya 18% dari luas
wilayah Kabupaten Aceh Tenggara. Sementara sisanya merupakan
kawasan lindung Taman Nasional Gunung Leuser. Dengan demikian,
diperlukan langkah yang bijaksana guna pemenuhan kebutuhan akan
areal perumahan yaitu dengan cara pemanfaatan lahan seefisien
mungkin.

15

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

b.

Fasilitas Pendidikan
Pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara mulai dari tingkat dasar,
menengah hingga tingkat atas dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu
Sekolah dan Madrasah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan

dan

Pengajaran

Kabupaten

Aceh

Tenggara

dan

Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013 terdapat
38 unit Taman Kanak-kanak (TK) Negeri dan swasta, 155 unit SD
(Negeri dan swasta), 49 Unit SLTP (negeri dan swasta), 32 unit
SLTA/SMK (negeri dan swasta), 27 unit Madrasah Ibtidaiyah (negeri
dan swasta), 18 unit Madrasah Tsanawiyah (negeri dan swasta), 12
unit Madrasah Aliyah (negeri dan swasta) dan 40 unit Pesantren. Lihat
Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Banyaknya fasilitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara
NO

KECAMATAN

TK

SD

SLTP

SLTA

MI

MT

MA

Pesantren

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Lawe Alas
Babul Rahmah
Tanoh Alas
Lawe Sigala-Gala
Babul Makmur
Semadam
Leuser
Bambel
Bukit Tusam
Lawe Sumur
Babussalam
Lawe Bulan
Badar
Darul Hasanah
Ketambe
Deleng Pokhkisen
Jumlah

3
2
3
2
3
4
1
10
4
3
3
4
1
38

10
14
3
16
10
10
8
14
7
4
18
9
12
7
8
5
155

3
3
1
6
6
3
2
2
2
7
2
5
3
3
1
49

2
1
1
4
7
2
1
5
2
4
1
2
32

5
1
4
5
5
3
4
27

3
4
5
2
2
2
18

2
1
4
2
2
1
12

9
3
3
2
6
2
6
1
2
6
40

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tenggara, Tahun 2013

c.

Fasilitas Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara tediri dari
Mesjid, Meunasah, Gereja Protestan dan Gereja

Katolik. Jumlah

fasilitas Mesjid ada sebanyak 212 unit, fasilitas Meunasah sebanyak

16

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

128 unit, Gereja Protestan sebanyak 120 unit dan Gereja Katolik
sebanyak 8 unit. Lihat Tabel 4.8.

Tabel 4.8
Banyaknya Rumah Ibadat Dirinci Menurut Jenis Dan Kecamatan
Dalam Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
NO

KECAMATAN

MESJID

MEUNASAH

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Lawe Alas
Babul Rahmah
Tanoh Alas
Lawe Sigala-gala
Babul Makmur
Semadam
Leuser
Bambel
Bukit Tusam
Lawe Sumur
Babussalam
Lawe Bulan
Badar
Darul Hasanah
Ketambe
Deleng Pokhkisen
Jumlah

29
11
5
14
6
9
3
19
13
12
23
14
19
18
10
7
212

17
3
3
6
1
2
1
17
3
5
22
6
16
21
4
1
128

GEREJA
PROTESTAN
19
28
28
10
12
1
3
6
6
7
120

GEREJA
KATOLIK
2
1
2
1
1
1
8

Sumber: Departemen Agama Kabupaten Aceh Tenggara, Tahun 2013

Fasilitas Mesjid dan Meunasah tersebar di 16 kecamatan seperti pada
Tabel 4.8 diatas. Demikian halnya dengan keberadaan fasilitas Gereja
Protestan tersebar di 10 kecamatan dan fasilitas Gereja Katolik
tersebar di 6 kecamatan.
d.

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh Tenggara terdiri atas Rumah
Sakit dan Puskesmas. Fasilitas Puskesmas yang dimaksud meliputi
Rumah Sakit berjumlah 1 unit, Pusekesmas berjumlah 18 unit,
Puskesmas Pembantu berjumlah 38 unit dan Pos Kesehatan Desa
berjumlah 106 unit. Detail data mengenai fasilitas kesehatan di
kabupaten Aceh Tenggara dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

17

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019
Tabel 4.9
Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang Ada
Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
N0.

KECAMATAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.11.
12.
13.
14.
15.
16.

Lawe Alas
Babul Rahmah
Tanoh Alas
Lawe Sigala-Gala
Babul Makmur
Semadam
Leuser
Bambel
Bukit Tusam
Lawe Sumur
Babussalam
Lawe Bulan
Badar
Darul Hasanah
Ketambe
Deleng Pokhkisen
Jumlah

Rumah
Sakit
1
1

SARANA KESEHATAN
Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
1
3
1
3
1
1
1
5
2
1
1
4
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
4
1
2
1
3
18
38

Poskesdes
6
5
9
3
1
5
14
11
3
3
4
8
2
8
8
5
106

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara, 2013

e.

Fasilitas Rekreasi dan Kepariwisataan
Dalam sektor kepariwisataan, kabupaten Aceh Tenggara dikenal
terutama pada wisata alamnya, yaitu kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser, yang dikenal mempunyai keindahan alam dan
kekayaan flora dan fauna yang tergolong langka, dengan luas areal
mencapai 282.512 Ha yang meliputi 5 wilayah kecamatan yaitu
Kecamatan Lawe Alas, Kecamatan Babul Rahmah, Kecamatan Tanoh
Alas, Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Ketambe.
Menurut data dari Balai Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten
Aceh Tenggara, ada sebanyak 1.306 orang pengunjung yang datang
ke kawasan ini dari awal hingga akhir tahun 2013. Para pengunjung
tersebut umumnya adalah turis dan peneliti yang berasal baik dari
dalam ataupun dari luar negeri. Pengunjung ini jumlahnya didominasi
oleh pengunjung yang berasal dari dalam negeri, yaitu sebanyak 1.149
orang pengunjung. Sementara pengunjung yang berasal dari luar

18

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

negeri berjumlah 715 orang pengunjung. Jumlah pengunjung ini
mengalami

peningkatan

pada

bulan

September

dan

Oktober,

khususnya untuk pengunjung yang berasal dari dalam negeri. Data
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut.
Tabel 4.10
Banyaknya Pengunjung Taman Nasional Gunung Leuser Sepanjang
Tahun 2013
WNA
WNI
Banyaknya
No.
BULAN
Pengunjung
Peneliti Tourist
Peneliti
Tourist
1. Januari
3
7
7
60
77
2. Februari
17
55
72
3. Maret
12
62
74
4. April
18
59
77
5. Mei
8
43
51
6. Juni
15
65
80
7. Juli
14
71
85
8. Agustus
19
32
51
9. September
10
492
502
10. Oktober
16
86
102
11. November
7
44
51
12. Desember
11
73
84
Jumlah
3
154
7
1.142
1.306
Sumber: Balai Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Aceh Tenggara, 2013

B.

Utilitas

Utilitas untuk penyusunan tata ruang wilayah Kabupaten Aceh Tenggara terbagi
atas 4 bagian yaitu penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi dan pengelolaan
sampah dan limbah.
a. Penyediaan Air Bersih
Ada 3 sumber air yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara untuk memenuhi kebutuhannya akan air, antara lain air tanah
(sumur), sungai (Lawe Alas, Lawe Bulan, Lawe Kisam dan Lawe Kinga) dan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Tirta Agara). Berdasarkan data yang
diperoleh dari PDAM Tirta Agara tahun 2012, dari 16 kecamatan yang ada
baru 8 kecamatan yang telah terjangkau oleh PDAM Tirta Agara, yaitu
Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan Babul Makmur, Kecamatan
Semadam, Kecamatan Bukit Tusam, Kecamatan Lawe Sumur, Kecamatan
Babussalam, Kecamatan Lawe Bulan Kecamatan Badar dan Kecamatan

19

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

Deleng Pokhison dengan jumlah pelanggan sebanyak 4.429 unit pelanggan.
Data selengkapnya tersedia pada Tabel 4.11 berikut.
Hingga tahun 2013 PDAM Tirta Agara telah mengoperasikan 8 buah sumur
air yang mendukung daya produksinya yang bersumber dari Lawe Harum,
Lawe Sikap, Lawe Sigala-gala, Bambel/Lawe Dua, Berandang Simpang
Semadam, Lawe Desky dan Lawe Pakam. Kapasitas produksi air minum
PDAM Tirta Agara dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.11
Banyaknya Pelanggan (Rumah Tempat Tinggal)
PDAM Tirta Agara Menurut Kecamatan dalam Wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.11.
12.
13.
14.
15.
16.

KECAMATAN

JUMLAH PELANGGAN

Lawe Alas
Babul Rahman
Tanoh Alas
Lawe Sigala-gala
Babul Makmur
Semadam
Leuser
Bambel
Bukit Tusam
Lawe Sumur
Babussalam
Lawe Bulan
Badar
Darul Hasanah
Ketambe
Deleng Pokhisen
Jumlah

464
486
224
57
2.105
37
1.045
11
4.429

Sumber: PDAM Tirta Agara Kabupaten Aceh Tenggara, 2013

Tabel 4.12
Kapasitas produksi air minum pada PDAM Tirta Agara
Menurut sumber air dalam wilayah Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2013
Kapasitas Produksi
No
SUMBER
(ltr/det)
1. SUMUR I INTAKE LAWE HARUM
40
2. SUMUR II INTAKE LAWE SIKAP
60
3. SUMUR III INTAKE LAWE SIGALA-GALA
20
4. SUMUR IV INTAKE BAMBEL
15
5. SUMUR V INTAKE SIMP. SEMADAM
10
6. SUMUR VI INTAKE LAWE DESKY
10
7. SUMUR VII INTAKE LAWE PAKAM
10
Sumber: PDAM Tirta Agara Kabupaten Aceh Tenggara, 2013

20

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

b.

Listrik
Secara umum seluruh kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten
Aceh Tenggara telah mendapat pasokan arus listrik. Namun belum
semua warga di setiap kecamatan turut mengkonsumsi arus listrik dari
PLN. Masyarakat yang belum mengkonsumsi arus listrik dari PLN
umumnya menggunakan penerangan dengan petromak dan lampu
tempel. Banyaknya pelanggan PLN pada setiap kecamatan dapat
dilihat pada Tabel 4.13.
Hingga akhir tahun 2013 PT. PLN (Persero) ranting Kutacane telah
memproduksi 57.291.320 Kwh listrik. Banyaknya Kwh yang diproduksi
oleh PLN Ranting Kutacane dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4. 13
Pelanggan PLN berdasarkan kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara 2013
Jumlah Pelanggan
No
Kecamatan
(Rumah Tempat
Tinggal)
1.
Lawe Alas
1.655
2.
Babul Rahmah
2.484
3.
Tanoh Alas
992
4.
Lawe Sigala-gala
3.795
5.
Babul Makmur
2.166
6.
Semadam
1.763
7.
Leuser
863
8.
Bambel
3.635
9.
Bukit Tusam
2.241
10
Lawe Sumur
1.675
.11. Babussalam
2.280
12. Lawe Bulan
2.751
13. Badar
2.406
14. Darul Hasanah
3.633
15. Ketambe
4.111
16. Deleng Pokhkisen
1.520
Jumlah
37.970
Sumber: PT. PLN (Persero) Ranting Kutacane, 2013

21

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Tabel 4.14
Banyaknya KWH yang diproduksi dirinci
Menurut jenis penggunaan dan bulan pemakaian
Pada PLN Ranting Kutacane tahun 2013
Jenis Penggunaan (KWH)
Produksi
Disalurkan
Bulan
Pemakaian
(kwh)
pada
Sendiri
pelanggan
Januari
2.830.340
27.892
4.631.317
Februari
2.630.010
23.328
4.210.477
Maret
2.814.995
29.096
4.750.738
April
2.946.195
16.753
4.451.197
Mei
2.499.270
14.116
4.872.083
Juni
2.425.015
6.584
4.718.804
Juli
2.156.055
7.168
4.990.783
Agustus
2.087.670
14.685
5.000.494
Sepember
2.523.055
7.002
4.793.504
Oktober
2.883.910
11.341
4.884.041
November
2.821.895
8.159
4.740.244
Desember
3.137.175
21.353
5.060.161
JUMLAH
31.755.585
187.477
57.103.843

Sumber: PT. PLN (Persero) Ranting Kutacane, 2013

c.

Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan sarana berpindahnya informasi yang
peranannya

sangat

berpengaruh

dalam

mendukung

program

pengembangan daerah atau wilayah dalah hal ini Kabupaten Aceh
Tenggara. Di Kabupaten Aceh Tenggara sendiri telekomunikasi dibagi
dalam 2 bagian, yaitu PT. Telekomunikasi (Telkom) dan Kantor Pos.
Hingga tahun 2013 sambungan telepon di Kabupaten Aceh Tenggara
mencapai 288 sambungan telepon induk.
Kantor Pos sebagai salah satu pemegang fungsi telekomunikasi di
Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari Kantor Pos dan Pos Keliling.
Data selengkapnya disajikan pada Tabel 4.15. berikut.

22

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019
Tabel 4.15
Banyaknya Kantor Pos dan Pos Keliling
Menurut Kecamatan dalam
Kabupaten Aceh Tenggara
No

Kecamatan

Kantor Pos

Pos Keliling

1.

Lawe Alas

-

1

2.

Babul Rahman

-

-

3.

Lawe Sigala-gala

1

1

4.

Babul Makmur

-

-

5.

Semadam

-

2

6.

Bambel

-

1

7.

Bukit Tusam

-

-

8.

Babussalam

1

1

9.

Lawe Bulan

-

-

10.

Badar

-

1

11.

Darul Hasanah

-

-

2

7

Jumlah

Sumber: PT. Pos Indonesia (Persero) Kutacane, 2013

d.

Pengelolaan Sampah dan Limbah
Pengelolaan sampah dan limbah di Kabupaten Aceh Tenggara
dilakukan oleh Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran serta
Bapedalda. Secara khusus, masalah sampah dikelola oleh Kantor
Kebersihan, Pertamanan dan Kebakaran Kabupaten Aceh Tenggara.
Sementara

masalah

melaksanakan

limbah

fungsinya,

dikelola

Kantor

oleh

Bapedalda.

Kebersihan,

Pertamanan

Untuk
dan

Kebakaran didukung oleh beberapa fasilitas berikut:


Mobil angkut sampah (5 unit), 4 dalam kodisi baik dan 1 rusak



Bak sampah (2 buah)



Tong sampah (15 buah)

Sebagai tempat pemrosesan akhir (TPA) untuk sampah, telah
disediakan 2 lokasi yang terletak di Desa Batu Mberong (Kecamatan
Badar) dan di Desa Lawe Serke (Kecamatan Lawe Sigala-gala).
Tempat pemrosesan akhir (TPA) yang ada di Desa Batu Mberong
memiliki luas ± 2 Ha dan melayani pembuangan sampah dari
Kutacane

(Kecamatan

Babussalam,

Lawe

Bulan,

Badar

dan

23

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

Kecamatan Bambel).

Frekuensi angkutan sampah menuju TPA di

Desa Batu Mberong dilakukan setiap hari pada pagi hari (4 truk) dan
siang hari (4 truk). Sedangkan TPA yang ada di Desa Lawe Serke
melayani pembuangan sampah dari Kuning (Kecamatan Bambel),
Lawe Sigala-gala hingga Lawe Desky. Frekuensi pengangkutan
sampah menuju TPA ini seminggu sekali (1 truk). Total sampah yang
diangkut sekitar 53 m3/hari.
Namun, lokasi TPA di Desa Batu Mberong direncanakan akan diganti
dengan lokasi yang lain yang juga masih berada di kawasan Desa
Batu Mberong. Lokasi tersebut berada di sebelah Timur jalan Arah ke
Blangkejeren, sekitar 1 Km masuk dari perkampungan Batu Mberong.
Penggantian lokasi ini dikarenakan kondisi kelayakan TPA yang tidak
sesuai lagi. Lokasi TPA ini sangat berdekatan dengan Sungai Lawe
Alas. Sehingga saat hujan turun maka ada sampah yang terbawa oleh
air hujan masuk ke badan sungai.
Pengelolaan sampah di Kabupaten Aceh Tenggara masih terfokus
pada wilayah Kutacane, yang meliputi Kecamatan Babussalam, Lawe
Bulan, Badar dan Kecamatan Bambel. Untuk wilayah lain belum
dikelola oleh kantor ini. Berbeda dengan masalah limbah industri,
memang belum dilaksanakan dikarenakan tidak adanya industri
(terutama industri yang mengeluarkan limbah cair dan padat yang
berbahaya). Industri kecil pada umumnya adalah industri pengolahan
hasil pertanian, seperti tahu, tempe, gula aren, minyak nilam, anyaman
rotan, tiang antik, bubut kayu dan batu bara. Namun begitu,
pengelolaan limbah rumah tangga juga belum dilaksanakan dengan
baik karena pada umumnya limbah rumah tangga dibuang ke sungai
atau saluran pembuangan/selokan di sekitar pemukiman.
C.

Fasilitas Transportasi
a.

Jalan Raya
Berdasarkan data dalam Aceh Tenggara Dalam Angka Tahun 2013,
panjang ruas jalan di Kabupaten Aceh Tenggara adalah sekitar 564,925

24

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

Km yang tediri dari 247,325 Km HOTMIX, 5,1 Km LAPEN, 205,85 Km
KERIKIL dan 106,65 Km TANAH. Daerah dengan ruas jalan terpanjang
adalah ruas jalan yang ada di Kecamatan Babussalam sepanjang 116,8
Km. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.16
b.

Fasilitas Transportasi
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh
Tenggara hingga tahun 2013 telah tersedia 1 unit terminal tipe B di
Kecamatan Babussalam dan 1 unit terminal tipe C yang berada di
Kecamatan Lawe Bulan. Selain terminal, dari 16 kecamatan yang ada,
7 kecamatan diantaranya sudah memiliki fasilitas layanan naik turun
penumpang berupa halte, yaitu Kecamatan Lawe Alas, Tanoh Alas,
Lawe Sigala-Gala, Babul Makmur, Semadam, Bambel dan Darul
Hasanah.
Sampai dengan awal tahun 2013 jumlah kendaraan umum (angkutan
kota/pedesaan dan bus/L300) yang tersedia ada sebanyak 328 unit,
melayani 31 trayek dengan 17 perusahaan yang beroperasi. Kondisi
angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Aceh Tenggara dapat
dilihat pada Tabel 4.17

25

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

Tabel 4.16
Panjang ruas jalan di Kabupaten Aceh Tengggara dirinci
Menurut kecamatan tahun 2013
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
10.
11.

Nama Ruas
Lawe Alas
Babul Rahman
Lawe Sigala -gala
Babul Makmur
Semadam
Bukit Tusam
Bambel
Babussalam
Lawe Bulan
Badar
Darul Hasanah
JUMLAH

Panjang
Ruas
(Km)
49,25
53,9
32,1
38,3
32,875
43,9
77,85
116,8
19,1
76,75
24,1
564,925

Hotmix (Km)

Lapen (Km)

Kerikil (Km)

Tanah (Km)

Baik

Sedang

Rusak

Baik

Sedang

Rusak

Baik

Sedang

Rusak

Baik

Sedang

Rusak

8,15
3,5
3
4,075
2,5
16,55
49,45
11,2
13,2
1
112,625

5,6
12,6
17,5
15,7
13,3
14,5
23,5
7,9
5
4
119,6

1,1
3,5
10,5
15,1

2,3
2,3

2
0,8
2,8

-

20,7
40,4
11,5
4,3
13,1
1,5
20,3
3,5
41
19,1
175,4

2,4
2,5
21,05
25,95

4,5
4,5

6,4
2
18
5,5
31,9

2,75
2,75

6
7,5
5
14,5
3
17,5
4,5
14
72

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Tenggara, Tahun 2013

26

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019
Tabel 4.17
Banyaknya Terminal Angkutan Antar Kota dalam Daerah
dan Antar Provinsi/Kabupaten di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
Banyaknya Terminal
No
Kecamatan
Antar Kota Dalam
Antar
Daerah
Propinsi/Kabupaten
1.
Lawe Alas
1
2.
Babul Rahman
3.
Tanoh Alas
1
4.
Lawe Sigala –gala
1
5.
Babul Makmur
2
6.
Semadam
1
7.
Bambel
1
8.
Bukit Tusam
9.
Babussalam
1
10. Lawe Bulan
1
11. Badar
12. Darul Hasanah
1
JUMLAH
9
1
Sumber: Dinas Perhubungan KabupatenAaceh Tenggara

Tabel 4.18
Kondisi Angkutan Umum yang Beroperasi
di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013
No

1.

2.

3.
4.
5.

6.

1.
2.
3.

Kecamatan

Trayek

Angkutan Kota/Pedesaan
Kutacane - Lawe Pakam
Kutacane - Engkeran
Kutacane - Kumbang
Kutacane - Jonggar
CV. Leuser Transport
Kutacane - Lawe pakam
Kutacane - Kumbang
Kutacane - Jonggar
MS. Sebayang
Kutacane - Lawe Pakam
Kop. Ulang Kisat
Kutacane - Lawe Pakam
Kutacane - Tarutung Payung
CV. Sepakat Segenep
Kutacane - Lawe Pakam
Kutacane - Engkeran
Kutacane - Kumbang
Kutacane - Jonggar
Kutacane - Lawe Sumur Tarutung Payung
CV
Kutacane - Lawe Pakam
Sub Total
Bus (L300)
MS. Sebayang
Kutacane - Subussalam
CV. Atrabu
Kutacane - Banda Aceh
CV. Mentari
Kutacane - Banda Aceh
Kop. Aceh Tenggara
Transport

Jumlah
Mobil/bus
(Unit)
22
2
3
33
15
1
4
19
2
4
35
21
6
9
23
1
201
4
4
4

27

RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015-2019

No

Kecamatan

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

CV. Pelamboyan
CV. Bahtera
CV. A. Tengah
CV. A.A. Tour
CV. Rosna
CV. Argalus
CV. Leuser Transport
Kop. Galtra
CV. Karsima

13.
14.

CV. BTN
PO. Pinem

Trayek
Kutacane - Banda Aceh
Kutacane - Banda Aceh
Kutacane - Takengon
Kutacane - Tapak Tuan
Kutacane - Blangkejeren
Kutacane - Blangkejeren
Kutacane - Blangkejeren
Kutacane - Blangkejeren
Kutacane - Subussalam
Kutacane - Medan
Kutacane - Medan
Kutacane - Medan
Sub Total
Total

Jumlah
Mobil/bus
(Unit)
4
4
2
2
7
4
13
4
2
39
30
4
127
328

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tenggara, 2013

Untuk kendaraan angkutan barang terdapat 97 kendaraan yang beroperasi dan
terdata oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tenggara. Selain itu,
kendaraan umum yang sangat mendukung kondisi transportasi khususnya di kota
Kutacane yaitu angkutan becak motor (bentor) yang jumahnya mencapai 200 unit.
Sementara itu, untuk transportasi udara, telah tersedia sebuah bandar udara yang
berlokasi meliputi Kecamatan Semadam dan Kecamatan Bukit Tusam. Frekuensi
penerbangannya 2 kali seminggu dengan tujuan Banda Aceh dan Medan, yang
dilayani oleh 2 maskapai penerbangan dengan menggunakan pesawat twin otter
(SMAC).

28