BAB IV - DOCRPIJM 1504110247BAB IV

BAB IV PROFIL KABUPATEN KLATEN

  4.1 GAMBARAN GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI Kabupaten Klaten dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota yang mempunyai nilai strategis dan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan wilayah di Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Klaten terletak di jalur yang sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari sisi bentangan garis katulistiwa, Kabupaten Klaten terletak antara 7032`19” Lintang Selatan sampai 7048`33” Lintang Selatan dan antara 110026`14” Bujur

  Timur sampai 110047`51” Bujur Timur. Kabupaten Klaten mempunyai luas wilayah 65.556 ha (655,56 km2) atau seluas 2,014% dari luas Provinsi Jawa Tengah, yang luasnya 3.254.412 ha.

  Luas wilayah tersebut mencakup seluruh wilayah administrasi di Kabupaten Klaten yang terdiri dari 26 Kecamatan, 391 Desa serta 10 Kelurahan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali,

  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo,

  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul ( DIY), dan 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman (DIY).

  Jarak Kota Klaten Dengan Kota Lain Se Karisidenan Surakarta : Kabupaten Klaten ke Kabupaten Boyolali :

  38 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Wonogiri :

  67 Km Kabupaten Klaten ke Kota Solo :

  36 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Karanganyar :

  49 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Sukoharjo :

  47 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Sragen :

  63 Km Secara administratif Kabupaten Klaten terdiri dari 26 kecamatan yang terbagi dalam 391 Desa, 10 Kelurahan, 3.703 Dukuh. Ibukota yang terletak di Kecamatan Klaten Tengah. Banyaknya Kecamatan, Desa, Kelurahan, Dukuh, dan Luas Wilayah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Banyaknya Desa, Kelurahan, Dukuh, beserta Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Klaten Tahun 2014

  16. Juwiring 19 - 208 29,79

  6 2 124 10,38 Jumlah 2014 391 10 3.703 655,56

  26. Klaten Utara

  6 97 8,92

  3

  25. Klaten Tengah

  11 1 112 14,43

  24. Klaten Selatan

  23. Kemalang 13 - 214 51,66

  17 1 207 35,53

  22. Jatinom

  21. Tulung 18 - 185 32,00

  19. Polanharjo 18 - 44 23,84 20 . Karanganom 19 - 48 24,06

  18. Delanggu 16 - 37 18,78

  17. Wonosari 18 - 149 31,14

  15. Karangdowo 19 - 161 29,23

  Kecamatan Desa Kelurahan Dukuh

  06. Trucuk 18 - 171 33,81

  Luas Wilayah ( Km2 )

  (1) (2) (3) (4) (5) 01. Prambanan 16 - 183 24,43

  02. Gantiwarno 16 - 149 25,64

  03. Wedi 19 - 178 24,38

  04. Bayat 18 - 228 39,43

  05. Cawas 20 - 238 34,47

  07. Kalikotes 7 - 99 12,98

  14. Pedan 14 - 151 19,17

  08. Kebonarum 7 - 65 9,67

  09. Jogonalan 18 - 202 26,70

  10. Manisrenggo 16 - 252 26,96

  11. Karangnongko 14 - 35 26,74

  12. Ngawen 13 - 124 16,97

  13. Ceper 18 - 42 24,45

  Sumber: Klaten dalam Angka 2014 Gambaran Peta Wilayah Kabupaten Klaten berdasar Kecamatan, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kabupaten Klaten

  Sumber : RTRW Kab. Klaten 2011-2031

  4.2 GAMBARAN DEMOGRAFI Jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 1.461.706 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 724.859 jiwa, dan perempuan sebanyak 736.847 jiwa. Penambahan penduduk sebanyak 130.687 jiwa, dengan laju pertumbuhan 0,90% dan Kepadatan penduduk 2.230 jiwa/km2.

  Di samping itu, adanya pertambahan jumlah penduduk telah mengakibatkan terjadinya pertambahan jumlah Kepala Keluarga (KK). Pada tahun 2012 jumlah KK sebesar 349.631 KK, atau terjadi peningkatan jumlah Kepala Keluarga sebesar 0,99 % bila dibandingkan dengan kondisi di tahun 2012 yang jumlahnya sebanyak 353.849 KK.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Klaten Kecamatan Laki – Laki Wanita Jumlah Rasio Jenis Kelamin

  21 Tulung 20.803 1.102 41.905

  99

  17 Wonosari 24.049 4.561 48.610

  98

  18 Delanggu 25.938 6.096 52.034

  99

  19 Polanharjo 30.728 1.321 62.049

  98

  20 Karanganom 33.267 33.537 66.804

  99

  99

  99

  22 Jatinom 25.630 5.758 51.388 100

  23 Kemalang 20.438 0.614 41.052

  99

  24 Klaten Selatan 23.289 3.956 47.245

  97

  25 Klaten Tengah 25.330 5.474 50.804

  99

  26 Klaten Utara 24.804 5.266 50.070

  98 Jumlah 2014 730.397 738.856 1.469.253

  99 Sumber: Klaten dalam Angka 2014

  16 Juwiring 24.764 4.975 49.739

  15 Karangdowo 35.069 5.557 70.626

  (1) (2) (3) (4) (5)

  07 Kalikotes 11.672 2.189 23.861

  01 Prambanan 28.962 9.750 58.712

  97

  02 Gantiwarno 24.778 4.853 49.631 100

  03 Wedi 31.817 2.473 64.290

  98

  04 Bayat 37.471 7.365 74.836 100

  05 Cawas 34.864 5.207 70.071

  99

  06 Trucuk 43.873 3.653 87.526 101

  96

  99

  08 Kebonarum 34.057 4.203 68.260 100

  09 Jogonalan 23.511 4.573 48.084

  96

  10 Manisrenggo 20.794 1.288 42.082

  98

  11 Karangnongko 36.951 6.784 73.735 100

  12 Ngawen 27.326 7.181 54.507 101

  13 Ceper 26.304 6.757 53.061

  98

  14 Pedan 33.908 4.363 68.271

  Kecamatan dengan pertambahan penduduk terbanyak pada tahun 2014 adalah Kecamatan Karanganom 503 jiwa, Kecamatan Bayat 411 jiwa, dan Kecamatan Karangdowo 405 jiwa, sedangkan jumlah pertambahan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Wedi (-110) Jiwa dan Kecamatan Kalikotes (-29) jiwa. Dari sudut kepadatan penduduk, tertinggi Kecamatan Klaten Tengah (5.297 jiwa/Km2), Kecamatan Klaten Selatan (4.894 jiwa/Km2), dan Kecamatan Klaten Utara (3.470 jiwa/Km2) sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Tulung (811 jiwa/Km2).

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Laju Pertumbuhan Di Kabupaten Klaten Kecamatan 2013 2014 Penambahan Penduduk (Jiwa ) Laju Pertumbuhan ( % ) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

  14 Pedan 68.172 68.271 99 0,15 2.292

  26 Klaten Utara 50.010 50.070 60 0,12 3.470 Jumlah 1.464.523 1.469.253 4.730 0,32 2.241

  25 Klaten Tengah 47.033 47.245 212 0,45 5.297

  24 Klaten Selatan 50.480 50.804 324 0,64 4.894

  23 Kemalang 40.724 41.052 328 0,81 3.163

  22 Jatinom 51.168 51.388 220 0,43 3.028

  21 Tulung 41.625 41.905 280 0,67 811

  20 Karanganom 66.301 66.804 503 0,76 1.880

  19 Polanharjo 61.865 62.049 184 0,30 1.939

  18 Delanggu 51.879 52.034 155 0,30 2.163

  17 Wonosari 48.438 48.610 172 0,36 2.039

  16 Juwiring 49.736 49.739 3 0,01 2.649

  15 Karangdowo 70.221 70.626 405 0,58 2.268

  13 Ceper 53.061 53.061 0,00 1.815

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  12 Ngawen 54.408 54.507 99 0,18 2.843

  11 Karangnongko 73.337 73.735 398 0,54 3.016

  10 Manisrenggo 41.888 42.082 194 0,46 1.574

  09 Jogonalan 47.902 48.084 182 0,38 1.784

  08 Kebonarum 68.250 68.260 10 0,01 2.557

  07 Kalikotes 23.890 23.861 -29 -0,12 2.468

  06 Trucuk 87.397 87.526 129 0,15 2.589

  05 Cawas 69.967 70.071 104 0,15 2.033

  04 Bayat 74.425 74.836 411 0,55 1.898

  03 Wedi 64.400 64.290 -110 -0,17 2.637

  02 Gantiwarno 49.498 49.631 133 0,27 1.936

  01 Prambanan 58.448 58.712 264 0,45 2.403

  Sumber: Klaten dalam Angka 2014 Menurut data Dinsoskertrans Kabupaten Klaten Tahun 2014, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja pada lapangan usaha industri pengolahan mencapai 19.507 orang dengan jumlah tertinggi dibandingkan dengan lapangan usaha jenis lainnya. Untuk penduduk yang bekerja pada lapangan usaha pertanian mencapai 1.418 orang, lapangan usaha perdagangan 9.221 orang, bidang jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan berjumlah 3.387 orang; serta lapangan usaha lainnya mencapai 7.321 orang.

Tabel 4.4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja

  

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2010

  • – 2014

  Jasa Kemasyarakatan,

  Pertanian Industri Perdagangan Lainnya Tahun

  Sosial dan Perorangan 2010 3.097 16.278 4.167 7.059 4.075

  2011 3.097 16.796 5.186 7.661 4.470 2012 3.097 19.010 5.195 7.223 4.589 2013 3.097 26.800 9.721 1.085 6.794 2014 1.418 19.507 9.221 3.387 7.321

  Sumber : Dinsoskertrans Kabupaten Klaten , 2015 diolah.

  4.3 GAMBARAN TOPOGRAFI Kondisi topografi wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu, dan dengan ketinggian antara 76

  • – 1.60 m dpl (di atas permukaan laut). Selanjutnya, terbagi ke dalam 3 (tiga) wilayah, yaitu: Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran : 1.

  Wilayah Lereng Gunung Merapi (wilayah bagian utara) membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung.

  2. Wilayah Dataran (wilayah bagian tengah) yang meliputi wilayah kecamatan : Manisrenggo, Klaten Tengah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Kalikotes, Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom dan Polanharjo.

  3. Wilayah Berbukit/Gunung Kapur (wilayah bagian selatan) yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat, Cawas dan sebagian Gantiwarno. Dari sisi topografi wilayah Kabupaten Klaten, dirinci sebagai berikut: 1.

  Wilayah dengan ketinggian kurang dari 100 m di atas permukaan laut (dpl) meliputi sebagian dari kecamatan : Juwiring, Karangdowo dan Cawas.

  2. Wilayah dengan ketinggian antara 100 – 200 m dpl meliputi Kecamatan: Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas (di bagian barat), Trucuk, Kalikotes, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten Utara, Kebonarum (di bagian selatan), Ngawen (di bagian selatan dan timur), Ceper, Pedan,

  Karanganom (di bagian timur), Polanharjo (di bagian timur), Delanggu, Juwiring (di bagian barat) dan Wonosari (di bagian barat).

  3. Wilayah dengan ketinggian antara 200 – 400 m dpl meliputi Kecamatan: Manisrenggo, Jogonalan (di bagian utara), Karangnongko, Kebonarum (di bagian utara), Ngawen (di bagian utara), Jatinom, Karanganom (di bagian barat), Tulung (sebagian besar) dan Polanharjo (bagian barat).

  4. Wilayah dengan ketinggian antara 400 – 1000 m dpl meliputi Kecamatan: Kemalang (sebagian besar), Manisrenggo (sebagian besar), Jatinom (sebagian kecil) dan Tulung (sebagian kecil).

5. Wilayah dengan ketinggian 1.000 – 2000 m dpl berada di Kecamatan Kemalang.

  4.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI Kabupaten Klaten dilalui 80 sungai dengan berbagai klasifikasi (ordo), yaitu: (i) 1 sungai berklasifikasi induk yaitu Bengawan Solo, (ii) 1 sungai berklasifikasi Ordo I yaitu sungai Dengkeng, (iii) 24 sungai dengan klasifikasi ordo II, dan (iv) 54 sungai dengan Ordo III. Potensi air lainnya adalah sumber mata air.

  Terdapat 174 titik sumber mata air yang tersebar di 20 (dua puluh) Kecamatan. Dimana sumber air terbanyak terdapat di Kecamatan Tulung (24 lokasi) dan Manisrenggo (24 lokasi). Selanjutnya terlihat dalam peta di bawah ini:

Gambar 4.2 Peta Hidrogeologi Kabupaten Klaten

  Sumber : RTRW Kab. Klaten 2011-2031

  4.5. GAMBARAN GEOLOGI Klasifikasi Tanah di Kabupaten Klaten dibagi dalam 5 (lima) jenis tanah, sebagai berikut:

  1. Litosol : Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah Kecamatan Bayat.

  2. Regosol Kelabu : Bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di Kecamatan Cawas, Trucuk, Klaten Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten Selatan,

Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper, Pedan, Karangdowo, Juwiring,

Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom, Tulung dan Jatinom.

  3. Grumusol KelabuTua : Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah Kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan.

  4. Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua : Bahan induk berupa batu apurnapal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan Kalikotes sebelah selatan.

  5. Regosol Coklat Kekelabuan: Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno dan Wedi. Klasifikasi Tanah di Kabupaten Klaten dapat dilihat dalam peta jenis tanah di bawah ini:

Gambar 4.3 Peta Jenis Tanah Kabupaten Klaten

  Sumber : RTRW Kab. Klaten 2011-2031

4.6 KONDISI KERAWANAN BENCANA

  Berdasarkan kondisi geografis, klimotologis, geologis dan hidrologi seluruh kawasan Kabupaten Klaten menyebabkan adanya kerawanan bencana. Kawasan rawan bencana alam terdiri atas: 1.

  Kawasan rawan bencana alam tanah longsor meliputi: Kecamatan Bayat, Kecamatan Cawas, Gantiwarno, Kemalang, Manisrenggo, Prambanan dan Wedi.

  2. Kawasan rawan bencana alam banjir sebagaimana meliputi: Kecamatan Bayat, Cawas, Ceper, Gantiwarno, Juwiring, Karangdowo, Pedan, Prambanan, Trucuk, Wedi dan Wonosari.

3. Kawasan rawan bencana angin topan meliputi seluruh wilayah di Kabupaten.

  Kawasan rawan bencana alam geologi terdiri atas:

  1. Kawasan rawan letusan gunung berapi berupa kawasan rawan bencana letusan Gunung Merapi meliputi: a.

  Kawasan Rawan Bencana (KRB) III berupa kawasan yang letaknya dekat dengan sumber bahaya yang sering terlanda awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat berada di Kecamatan Kemalang; b.

  Kawasan Rawan Bencana (KRB) II berupa kawasan yang berpotensi terjadi aliran massa berupa awan panas, aliran lava, dan lahar serta lontaran berupa material jatuhan dan lontaran batu pijar berada di Kecamatan Kemalang; dan c.

  Kawasan Rawan Bencana (KRB) I berupa kawasan yang berpotensi terlanda lahar/banjir dan tidak menutup kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas dan aliran lahar berada di sekitar Sungai Woro Kecamatan Kemalang, Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Prambanan, dan Kecamatan Jogonalan. Kawasan rawan bencana letusan Gunung Merapi dapat dilihat dalam peta di bawah ini:

Gambar 4.4 Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi

  Sumber : RTRW Kab. Klaten 2011-2031

  2. Kawasan rawan bencana gempa bumi meliputi seluruh wilayah di Kabupaten dengan tingkat resiko paling tinggi berada pada jalur patahan aktif. Kawasan rawan bencana letusan Gunung Merapi dapat dilihat dalam peta di bawah ini:

Gambar 4.5 Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi

  Sumber : RTRW Kab. Klaten 2011-2031

4.7 KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

4.7.1 Kondisi Sosial

  Kondisi sosial budaya masyarakat Kabupaten Klaten tidak lepas dari kondisi kesehatan masyarakatnya, sebagai indikator adalah angka kematian bayi dan ibu, angka kelahiran, angka kematian, umur harapan hidup dan sebagai indikator lainnya yang tidak langsung adalah air bersih, tempat permukiman, sarana pembuangan air limbah. Kondisi sosial secara umum dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Klaten Tahun 2010-2014

  Tahun Indikator

  IPM 2010 2011 2012 2013 2014*) Angka 71,50 71,67 71,84 72,16 72,35 harapan Hidup Angka 89,90 89,92 89,93 90,01 90,17 melek huruf Rata-rata 8,27 8,28 8,31 8,33 8,52 lama sekolah Pengeluaran 644.210 646.390 649.490 652.610 654.760 Per kapita

  IPM 73,83 74,10 74,46 74,91 75,25

  Sumber : IPM Kabupaten Klaten, 2015 Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Klaten pada tahun 2014 dapat dilihat dari rasio Puskesmas, Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Rasio Puskesmas, Puskesmas Keliling, Pustu per Satuan Penduduk

  Tahun Puskesmas Puskesmas Pustu Keliling Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio 2010

  34 0,003 34 0,003 86 0,007 2011 34 0,003 34 0,003 86 0,007 2012 34 0,003 34 0,003 86 0,007 2013 34 0,003 34 0,003 86 0,007 2014 34 0,003 34 0,003 86 0,007 Sumber : KKDA Kabupaten Klaten , 2014 diolah.

  Sedangkan berdasarkan pentahapan Keluarga Sejahtera (KS), selama tahun 2010-2014 terjadi penurunan keluarga Pra Sejahtera dan peningkatan dalam Keluarga Sejahtera I (KS I), Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus (KS III dan KS Plus). Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1 Perkembangan Jumlah Tahapan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Klaten Tahun 2011

  • – 2014 (dalam satuan Kepala)

  140,000 124,583

  117,588 120,000

  113,259 109,684

  108,853 100,000

  85,912 86,438 85,966 74,674 84,582

  Pra KS 75,559

  74,637 74,905 75,429 80,000 73,848

  KS I 69,243

  68,039 67,205

  73,040 65,271

  KS II 60,000

  KS III KS III +

  40,000 20,000

  12,731 12,294 12,737 12,402 12,048 2010 2011 2012 2013 2014

  Sumber : Kantor PP dan KB Kabupaten Klaten , 2015 dolah.

  Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Klaten selama tahun 2009-2013 cenderung mengalami penurunan walaupun penurunannya relatif lambat. Jumlah penduduk miskin tahun 2013 sebanyak 179.500 Jiwa (15,6 %) lebih rendah dibanding tahun 2012 sebanyak 141.300 jiwa (16,71%), sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 203.052 jiwa (17,95%). Kondisi kemiskinan di Kabupaten Klaten masih di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Sebaran penduduk miskin di Kabupaten Klaten pada tahun 2011 berdasarkan data PPLS menunjukkan bahwa penduduk miskin sebagaian besar di wilayah pedesaan. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Jumlah Rumah Tangga Sasaran di Kabupaten Klaten Tahun 2011

  21 Tulung 2.225 1.978 2.000 6.203

  15 Karangdowo 2.397 1.859 1.625 5.881

  16 Juwiring 2.383 2.139 1.925 6.447

  17 Wonosari 2.712 2.308 2.113 7.133

  18 Delanggu 1.194 1.303 1.223 3.720

  19 Polanharjo 1.053 1.096 1.314 3.463

  20 Karanganom 1.259 1.265 1.670 4.194

  22 Jatinom 2.351 2.263 2.127 6.741

  13 Ceper 2.517 2.219 2.356 7.092

  23 Kemalang 1.371 1.530 1.705 4.606

  24 Klaten Selatan 666 778 915 2.359

  25 Klaten Tengah 624 595 1.060 2.279

  26 Klaten Utara 834 738 801 2.373 Jumlah 2011 48.455 44.512 44.784 137.746

  Sumber : PPLS di Kabupaten Klaten 2011

  Untuk mengetahui perkembangan perekonomian dapat dilihat salah satunya dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun. Selama tahun 2013 dapat dilihat pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Klaten atas Dasar Harga Konstan 2000 tumbuh secara positif. Gambaran selengkapnya Nilai PDRB atas dasar Harga Konstan Tahun 2000, di Kabupaten Klaten salama tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 4.8.

  14 Pedan 2.044 1.781 1.746 5.571

  12 Ngawen 1.353 1.506 1.669 4.528

  Kecamatan Status Kesejahteraan (RTS)

  03 Wedi 2.434 2.159 2.161 6.754

  Miskin Hampir Miskin

  Sangat Miskin

  Jumlah RTS

  (1)

  01 Prambanan 1.584 1.674 1.923 5.181

  02 Gantiwarno 1.715 1.929 1.894 5.538

  04 Bayat 4.058 3.198 2.562 9.838

  11 Karangnongko 1.397 1.241 1.222 3.860

  05 Cawas 2.785 2.748 2.733 8.266

  06 Trucuk 4.649 3.251 2.750 10.650

  07 Kalikotes 932 933 949 2.814

  08 Kebonarum 488 540 611 1.639

  09 Jogonalan 1.907 1.766 1.890 5.538

  10 Manisrenggo 1.523 1.715 1.840 5.078

4.7.2 Kondisi Ekonomi

Tabel 4.8 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan di Kabupaten Klaten Tahun 2010-2014 (dalam Rp.Juta)

  PDRB Atas Dasar Harga Konstan No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014

  1 Pertanian 949998,50 834.237,50 899.442,04 941.216,93 967.504,00

  2 Pertambangan 69776,92 65.265,73 67.876,36 72.403,71 79.848,52 Industri 3 978879,71 1.044.666,44 1.080.067,12 1.134.645,98 1.204.001,00 Pengolahan Listrik, gas & air 4 37084,34 39.760,63 43.945,74 48.181,62 52.952,72 minum Bangunan 5 353549,64 363.710,10 379.683,53 402.084,86 427.535,00 Konstruksi Perdagangan, 6 1399425,71 1.470.038,30 1.558.290,60 1.665.715,19 1.763.442,13 Hotel & restoran Angkutan & 7 144864,43 153.490,05 164.106,40 174.188,39 183.522,48 komunikasi Keuangan,

  8 Persewaan dan 191236,65 201.717,05 213.786,41 230.727,77 247.939,00 jasa Perusahaan

  9 Jasa-jasa 718431,38 765.164,75 804.608,96 844.143,41 874.946,79 PDRB Harga Konstan 4.761.018,67 4843247,28 4.938.050,65 5.211.757,16 5.801.701,64 Sumber : Bappeda Kabupaten Klaten, 2015.

  Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa PDRB atas dasar Harga Konstan di Kabupaten Klaten selama tahun 2010-2014 mengalami kenaikan dari sebesar Rp. 4.761.018,67 juta pada tahun 2010, meningkat menjadi sebesar Rp. 5.801.701,64 pada tahun 2014. Sementara itu, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Klaten Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000, pada tahun 2010-2014 pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2000, di Kabupaten Klaten Tahun 2010-2014 (dlm Rp.Juta)

  6 Perdagangan, Hotel & restoran

  10.358.526,02 11.272.386,97 12.186.800,75 15.217.800,78 16.607.045,69 Sumber : Bappeda Kabupaten Klaten, 2015.

  9 Jasa-jasa 1.906.009,21 2.159.010,63 2.397.677,21 2.666.835,00 2.896.371,09 PDRB Harga Berlaku

  456.356,43 507.058,68 551.446,07 627.695,73 700.587,12

  8 Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan

  7 Angkutan & komunikasi 363.836,24 399.156,62 446.608,78 506.812,57 558.944,08

  2.988.373,87 3.323.195,52 3.694.228,69 4.213.257,28 4.568.132,19

  841.481,12 888.361,92 951.016,03 1.048.114,77 1.180.916,07

  No Lapangan Usaha PDRB Atas dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 2013 2014

  5 Bangunan Konstruksi

  4 Listrik, gas & air minum 129.435,88 143.944,74 163.559,71 193.794,88 215.254,03

  2.320.434,34 2.602.055,16 2.840.601,85 3.154.722,31 3.466.344,11

  3 Industri Pengolahan

  2 Pertambangan 203.884,26 206.924,77 229.830,28 263.453,97 304.593,00

  1 Pertanian 2.062.575,62 1.957.092,71 2.257.353,08 2.543.114,27 2.715.904,00

  Sementara itu dari sisi perkembangan distribusi dan kontribusi sektor PDRB di Kabupaten Klaten selama kurun waktu 2010-2014, maka dapat diketahui bahwa sektor dengan kontribusi terbesar adalah sektor industri pengolahan. Selama lima tahun, sektor ini mengalami peningkatan positif. Begitu pula sektor lainnya, yang selalu mengalami peningkatan kontribusi positif terhadap PDRB Kabupaten Klaten, kecuali sektor pertanian, yang menunjukkan penurunan kontribusi dari tahun 2010-2014. PDRB per kapita dapat dijadikan salah satu indikator guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah. Perkembangan PDRB per kapita di Kabupaten Klaten menunjukkan adanya kinerja yang bersifat fluktuatif. Pada tahun 2010 sebesar Rp. 3.794.564,89, pada tahun 2011 turun menjadi Rp. 3.774.209,11, sedangkan tahun 2012 naik menjadi sebesar Rp. 3.971.195,42 pada tahun 2013 turun menjadi sebesar Rp. 4.190.820,33,00. Dan tahun 2014 menjadi sebesar Rp. 4.131.724,25. Faktor penting lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah adalah penanaman modal/investasi, Penanaman modal/investasi tidak bisa dilepaskan dari sektor usaha industri, semakin besar dan berkembang industri di suatu daerah semakin besar investasi yang ditanamkan dalam daerah tersebut. Perkembangan realisasi PMDN di Kabupaten Klaten tahun 2011-2014 sebagaimana Tabel 2.29.

Tabel 4.10 Perkembangan Realisasi PMDN di Kabupaten Klaten Tahun 2011-2014Tabel 4.30 Perkembangan Realisasi PMA di Kabupaten Klaten Tahun 2011-2014

  4 Nilai Produksi

  607.730.280 619.884.886 622.984.311 623.604.195

  3 Nilai Investasi

  12.543 12.543 12.606 12.618

  2 Jumlah Tenaga Kerja

  1 Jumlah Unit Usaha 126 126 130 131

  No Uraian PMA 2011 2012 2013 2014

  Faktor lainnya adalah Penanaman Modal Asing (PMA) Jumlah dan target realisasi investor PMA di Kabupaten Klaten dalam kurun waktu tahun 2011- 2014 mengalami peningkatan. Perkembangan realisasi PMA di Kabupaten Klaten Tahun 2011-2014 sebagaimana Tabel 2. 30.

  No Uraian PMDN 2011 2012 2013 2014

  4.002.287.700 4.080.691.341 4.101.094.798 4.105.175.489 Sumber : Diperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten, 2015 diolah.

  4 Nilai Produksi

  3 Nilai Investasi 963.015.000 980.329.361 985.231.008 986.211.337

  136.857 138.216 138.907 139.045

  2 Jumlah Tenaga Kerja

  33.937 33.951 34.121 34.155

  1 Jumlah Unit Usaha

  2.766.140.844 2.849.125.069 2.863.370.694 2.866.219.819 Sumber : Diperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten, 2015. Fasilitas perekonomian di Kabupaten Klaten berupa pasar, kios dan toko tersebar di hampir semua kecamatan. Pasar merupakan pendukung keberhasilan daerah dalam memasarkan produk daerah. Fasilitas pasar di Kabupaten Klaten menurut kepemilikannya, dapat dibedakan menjadi: (i) milik pemerintah, (ii) milik desa, dan (iii) milik perorangan. Gambaran Jumlah Pasar Kios, Los dan Pedagang sebagaimana Tabel 4.31.

Tabel 4.31 Jumlah Pasar Kios, Los dan Pedagang Menurut Kecamatan di Kabupaten Klaten Tahun 2014 Kecamatan Pasar Jumlah

  3 1 - 89 160 249

  14 78 1.050

  2 1 -

  23 Kemalang

  2 1 - 108 225 333

  22 Jatinom

  1 5 - 64 383 447

  21 Tulung

  20 Karanganom

  1 1 -

  5

  5

  19 Polanharjo - 1 - -

  18 Delanggu 1 - - 129 125 334

  1 1 - 19 134 203

  17 Wonosari

  3 1 - 171 125 475

  24 Klaten Selatan

  9

  49 30 285

  48

  47

  39 1 3.553 867 12.889 2010

  47

  2011

  39 1 .553 867 12.889

  47

  39 1 3.582 867 12.937 2012

   2013

  4

  49 48 - 3.655 1.823 11.189

  Jumlah 2014

  66 27 226

  4 4 -

  26 Klaten Utara

  25 Klaten Tengah 6 - - 1.567 101 1.482

  96

  16 Juwiring

  1 3 -

  Pemerintahan Desa Perorangan Kios Los Pedagang

  3 4 - 230 57 572

  2 6 -

  06 Trucuk

  2 4 - 234 77 1.173

  05 Cawas

  79 54 549

  3 2 -

  04 Bayat

  03 Wedi

  07 Kalikotes

  36 9 240

  2 2 -

  02 Gantiwarno

  83 26 311

  3 1 -

  01 Prabanan

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  88 18 301

  1 2 - 117 62 443

  15 Karangdowo

  12 Ngawen

  1 1 - 225 46 1.041

  14 Pedan

  51

  7

  13 Ceper - 2 - -

  51 10 246

  1 2 -

  85 16 191

  08 Kebonarum 1 - - 8 - 123

  11 Karangnongko 2 - -

  60 16 290

  2 1 -

  10 Manisrenggo

  74 28 473

  1 2 -

  09 Jogonalan

  39 1 3.553 867 12.745 Sumber : Diperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten, 2015. Perkembangan perekonomian tidak lepas dari kemudahan aksesbilitas manusia, barang dan jasa. Kondisi infrastruktur jalan yang baik akan memperlancar arus distribusi demand and supply yang ada di wilayah Kabupaten Klaten. Jaringan transportasi yang berupa panjang jalan di Kabupaten Klaten pada tahun 2014 sepanjang 777 km terdiri dari jalan aspal, jalan kerikil dan jalan tanah. Berdasarkan kondisi jalan yang ada, tingkat kerusakan jalan di Kabupaten Klaten pada tahun 2014. Perincian

selengkapnya dapat dilihat pada sebagaimana Tabel 4.32 sebagai berikut:

Tabel 4.32 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Kondisi dan Kelas Jalan Di Kabupaten Klaten Tahun 2014 ( Km )*

  Status Jalan Keadaan Jalan Provinsi Jalan Negara Jalan Kabupaten

  2014 2014 2014 2013 2013 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

  I Jenis Permukaan a.Aspal/Hotmix/ 324 690,76 45.272 39.916 34.238 41.360

  Lapen/sandsheet

  b. Berbatu/ 430,52 1,63

  • Macadam

  c. Hotmix

  • 1,63

  d. Kerikil -

  e. Tanah/ 19,95 21,37 Jalan Belum

  Tembus

  f. beton 10,41 13,81 Jumlah - I 45.272 39.916 34.238 41.360 777 777

  II Kondisi Jalan 492.95 317,55

  a. Baik

  b. Sedang 65.91 225,97

  c. Rusak 174.57 96,24

  d. Rusak Berat 53.57 138,24 - - - - Jumlah - II 45.272 39.916 34.238 41.360 777 777

  III Kelas Jalan

  • a.Kelas I
  • >b.Kelas II 45.272 39.916
  • c.Kelas III - 34.238 41.360>d.Kelas IIIA
  • - - - e.Kelas IIIB

  • >

    - 777 777 - - f.Kelas IIIC