PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI PEMANFAATAN ENERGI DENGAN METODE TEKS ACAK PADA SISWA KELAS IV SD TUNTANG 04 TAHUN AJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 pada

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI PEMANFAATAN ENERGI DENGAN METODE

TEKS ACAK PADA SISWA KELAS IV SD TUNTANG 04

TAHUN AJARAN 2013/2014

S K R I P S I

  

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata 1 pada Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

Oleh :

Nama : Yuni Astutik

NIM : 11510057

  

FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2015

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI PEMANFAATAN ENERGI DENGAN METODE

TEKS ACAK PADA SISWA KELAS IV SD TUNTANG 04

TAHUN AJARAN 2013/2014

S K R I P S I

  

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata 1 pada Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

Oleh :

Nama : Yuni Astutik

NIM : 11510057

  

FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2015

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang paling utama

  PERSEMBAHAN Untuk mamaku, kakakku tercinta yang menjadi motivasku Untuk keluarga besar Panti Putri Aisyiyah Tuntang

  Untuk M.Nasirul.H yang selalu memotivasi, dan menyemangatiku Untuk teman-teman PGMI 2010

  

Kata Pengantar

  Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Rahman dan Rahim yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW yan telah menuntun manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akherat.

  P enulisan skripsi dengan judul“ Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Pemanfaatan Energi dengan Metode Teks Acak Pada Siswa Kelas IV SD Tuntang 04 Kabupaten Semarang Tahun 2014” ini tidak akan selesai tanpa adanya motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait, sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi,M. Pd. , Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. , Dekan FTIIC Tarbiyah IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti,S.Si, M.Si. , ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Bapak Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, mengarahkan, dan memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga dan Segenap karyawan IAIN Salatiga, yang telah banyak memberikan ilmu dan layanan serta bantuan kepada penulis.

  6. Bapak Ibu guru dan para siswa siswi SD Tuntang 04, terimakasih atas kerjasamanya, sehingga peneliti dapat berjalan dengan baik.

  

ABSTRAK

Yuni Astutik. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Pemanfaatan

  Energi Dengan Metode Teks Acak Pada Siswa Kelas IV SD Tuntang 04 Kabupaten Semarang Tahun 2014 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru

  Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Fatchurrohman,S.Ag., M.Pd.

  Kata Kunci: Metode Teks Acak

  Bahasa merupakan hal pokok dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya atau cara menyampaikan pesan pada orang lain. Karena pentingnya bahasa ini maka bahasa diajarkan sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga. Kemudian dilanjutkan disekolah. Bahasa pokok dalam setiap jenjang sekolah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut, Apakah metode teks acak dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Tuntang 04 sesuai standar KKM ? Dari rumusan masalah tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah metode teks acak dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia kelas IV SD Tuntang 04.

  Dari penelitian ini penulis ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar bahasa indonesia materi pemanfaatan energi dengan metode teks acak pada siswa kelas IV SD Tuntang 04 Kabupaten Semarang tahun 2014. Metode penelitian menggunakan teks acak.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia materi pemanfaatan energi dengan metode teks acak pada siswa SD Tuntang 04 menunjukkan adanya peningkatan setelah menggunakan metode teks acak dalam pembelajaran bahasa Indonesia terjadi peningkatan prestasi belajar siswa, sebelum tindakan hanya 5 siswa yang tuntas, pada siklus I menjadi 9 siswa. Atau terjadi peningkatan sebesar 26,7%. Jadi pada siklus I ini siswa yang telah memenuhi KKM mencapai 60%. Pada siklus II, terjadi peningkatan 26.7% dari siklus I. siswa yang memenuhi KKM sebanyak 13 siswa, atau 86,7 %. Penerapan metode teks acak pada pembelajaran Bahasa Indonesia cukup efektif

  DAFTAR ISI

  Halaman

  

SAMPUL .......................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii

JUDUL .............................................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 F. Definisi Operasional ................................................................ 5 G. Metode Penelitian ..................................................................... 7 H. Sistematika Penulisan .............................................................. 11 ...................................................................................................

  A.

  Prestasi Belajar ......................................................................... 13 1.

  Pengertian Prestasi ............................................................. 13 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ......... 17 B. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................................... 24 C. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia Kelas IV ............................ 26 D.

  Metode ..................................................................................... 29 1.

  Pengertian Metode ............................................................. 29 2. Tujuan Metode ................................................................... 30 E. Metode Teks Acak .................................................................... 33 1.

  Pengertian Metode Teks Acak ........................................... 33 2. Langkah-langkah Metode Teks Acak ................................ 33 3. Kelebihan Metode Teks Acak ............................................ 34 4. Kekurangan Metode Teks Acak ......................................... 34

  BAB III : GAMBARAN SD TUNTANG

  04 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

  A. Gambaran Umum SD Tuntang 04 Kabupaten Semarang ........ 35 1.

  Subyek Penelitian SD Tuntang 04 ...................................... 35 2. Pelaksanaan Penelitian SD Tuntang 04 ............................. 35 3. Letak Geografis SD Tuntang 04 ........................................ 36 4. Sarana dan Prasarana SD Tuntang 04 ................................ 37 5. Keadaan Guru SD Tuntang 04 ........................................... 37 6. Keadaan Siswa SD Tuntang 04 ......................................... 38 7. Visi dan Misi SD Tuntang 04 ............................................ 38 8. Tujuan Pendidikan SD Tuntang 04 ................................... 39 9. Kurikulum SD Tuntang 04 ................................................ 40

  B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................. 41

  1. Perencanaan Siklus I ........................................................... 41

  2. Pelaksanaan Siklus I ........................................................... 41

  3. Pengamatan Siklus I ............................................................ 43

  4. Refleksi ............................................................................... 44

  C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................... 44

  1. Perencanaan Siklus II .......................................................... 44

  2. Pelaksanaan Siklus II .......................................................... 45

  3. Pengamatan Siklus II .......................................................... 47

  4. Refleksi ............................................................................... 47

  BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data dan Hasil Tindakan ......................................... 49

  1. Diskripsi Kondisi Awal ....................................................... 49

  2. Diskripsi Data Siklus I ........................................................ 52

  3. Diskripsi Data Siklus II ....................................................... 61

  B. Analisis Data ............................................................................ 69 Hasil Tes Prestasi Belajar Bahasa Indonesia ........................... 69

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 72

  BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................. 76 B. Saran .............................................................................................................. 76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Siswa ....................................................................................... 36Tabel 3.2 Data Guru ........................................................................................... 37Tabel 3.3 Keadaan Siswa ................................................................................... 38Tabel 4.1 Hasil Tes Prestasi Belajar Sebelum Tindakan ................................. 51Tabel 4.2 Data Kegiatan Pembelajaran Siklus I ............................................... 55Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I ............................................. 58Tabel 4.4 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I ................................. 60Tabel 4.5 Data Kegiatan Pembelajaran Siklus II .............................................. 64Tabel 4.6 Hasil Pengamatan siswa pada Siklus II ............................................ 67Tabel 4.7 Hasil Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..................................... 68Tabel 4.8 Tes Hasil Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II .......... 70Tabel 4.9 Hasil Pengamatan siswa pada Siklus I dan Siklus II ........................ 71

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran II : Soal dan Kunci Jawaban Lampiran III : Dokumentasi pelaksanaan Lampiran IV : Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran V : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran VI : Surat Pembimbing Skripsi Lampiran VII : Daftar Nilai SKK Lampiran VIII : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran IX : Daftar Riwayat Hidup

BAB I A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal pokok dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya atau cara

  menyampaikan pesan pada orang lain. Karena pentingnya bahasa ini maka bahasa diajarkan sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga. Kemudian dilanjutkan disekolah.

  Bahasa pokok dalam setiap jenjang sekolah.

  Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, ilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratif serta bertanggung jawab (UU No.20 Th 2003:5)

  Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu penguasaan dan pemahaman bahasa yang baik. Melalui pelajaran bahasa Indonesia siswa diajarkan memperdalam pengetahuan bahasa secara baik, sehingga diharapkan siswa mampu berkomunikasi dengan benar.

  Belajar merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh para anak bangsa, termasuk kita anak-anak bangsa Indonesia. Hal ini menjadi wajib karena anak-anak adalah generasi mampu penerus bangsa, terlebih lagi mereka mampu mengangkat dan memajukan bangsa dan negara yang sudah diperjuangkan dengan semangat tak kenal lelah dan rasa gigih oleh para pahlawan. Salah satu cara menghargai perjuangan para pahlawan adalah dengan belajar sebaik-baiknya sehingga mampu meneruskan perjuangan

  Pembelajaran merupakan proses perubahan tingkah laku dari siswa yang pada awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang pada awalnya tidak bisa menjadi bisa. Untuk merubah siswa dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa menjadi bisa, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan dan variasi dalam mengajar. Tidak hanya menggunakan media dan metode yang membosankan seperti metode ceramah.

  Dengan menggunakan media seorang guru tidak harus melakukan ceramah yang cenderung membuat siswa merasa bosan. Dijaman yang sudah canggih dan modern ini guru diharapkan mampu memvariasi media-media dan metode-metode yang digunakan atau dilakukan ketika dalam proses pembelajaran. Selain itu penggunaan media dan metode akan mampu membantu guru ketika menyampaikan atau menguraikan sebuah materi pembelajaran. Siswa akan mampu menemukan hal-hal dan pengalaman- pengalaman baru yang terekam dalam ingatan mereka, hal ini mempermudah seorang guru dalam menanamkan suatu pengetahuan bagi para siswanya.

  Dalam pelajaran Bahasa Indonesia seorang guru dapat menggunakan metode yang mempermudah guru menyampaikan materi. Metode ini dikenal lebih memberi pengaruh positif untuk peserta didik dan mempermudah pemahaman bila dibandingkan dengan metode lain. metode yang disampaikan oleh guru dapat menumbuhkan dan mengembangkan minat dan antusias peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Gurupun tidak akan mengalami kesulitan dalam menyampaikannya.

  Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan dikatakan berhasil jika terjadi interaksi timbal balik antara guru dan peserta didik. Tidak hanya guru saja yang aktif menjelaskan tetapi juga keaktifan peserta didik sangat diharapkan. Dengan adanya metode teks acak dapat membantu guru dalam proses pembelajaran khususnya pembalajaran bahasa indonesia dalam upaya peningkatkan prestasi belajar bahasa.

  Bahasa jauh lebih sulit dari pada menulis, banyak orang yang sangat hebat dalam menulis namun sangat payah ketika harus berbahasa dengan baik dan benar. Banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak bisa berbahasa karena tidak memiliki bakat. Sesungguhnya kemampuan berbahasa bukanlah suatu bakat,melainkan sebuah ketrampilan yang bisa dimiliki melalui latihan, sebab seberapapun besar bakat sesorang untuk berbahasa namun tidak pernah dilatih maka bakat itu tidak akan mungkin berkembang. Bakat yang dimiliki peserta didik menjadi kewajiban dari seorang guru untuk mengembangkanya. Melatih dan memberikan pengajaran secara maksimal haruslah dilakukan seorang guru. Dari mulai pengenalan huruf, mengeja hingga akhirnya dapat membaca. Terkait dengan hal diatas maka penulis terdorong meneliti hal tersebut dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI

  PEMANFAATAN ENERGI MELALUI METODE TEKS ACAK SISWA KELAS IV SD TUNTANG 04 TAHUN PEL AJARAN 2013/2104”

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah metode teks acak dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia materi pemanfaatan energi pada siswa kelas IV SD Tuntang 04 sesuai standar KKM ?

  C. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui metode teks acak dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia materi pemanfaatan energi pada siswa kelas IV SD Tuntang 04 D.

   Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap penelitian yang kebenarannya masih diuji secara impiris (Surabaya,2009:21) Jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah metode teks acak dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Tuntang 04.

  2. Indikator keberhasilan Dalam penerapan metode teks acak ini dikatakan efektif apabila prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Tuntang 04 mencapai KKM (7,0).

E. Manfaat Penelitian 1.

  Secara teoritik Dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan pada umumnya. Khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan islam yang diperoleh dari lapangan.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

  b.

  Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan metode teks acak.

  c.

  Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

F. Definisi Operasianal

  Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul diatas, maka dijelaskan beberapa istilah sebagai batasan penelitian.

  1. Peningkatan Membuat naik atau mempertinggi sesuatu(poerwadarminta, 1982:1281).

  Maksudnya adalah usaha seseorang untuk memperoleh nilai yang lebih dari sebelumnya, dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan yang ada.

  2. Prestasi belajar Bahasa Indonesia Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2007:895) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Pengertian bahasa pertama menyatakan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh ucap manusia dan juga bahasa merupakan sistem komunikasi yang mempergunakan simbul-simbul vocal yang bersifat arbitrer.

  3. Metode Teks Acak Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien ( Suwardi, 2007:61 ). Salah satu strategi dalam pembelajaran aktif adalah metode teks acak. Metode teks acak merupakan metode pembelajaran dengan membagikan lembar kerja yang dipotong-potong yang nantinya di isi siswa dengan cara disesuaikan. Metode teks acak ini dikembangkan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan dan ketrampilan menjawab pertanyaan. Pada dasarnya metode teks acak ini merupakan modifikasi dari metode tanya jawab yang merupakan kolaborasi dengan menggunakan lembar kerja yang jawabanya di acak susunannya.

G. Metode Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

  

memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru

dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas.

  Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkembang dari istilah penelitian

  

tindakan (action research) (Sanjaya, hal. 24). Oleh karena itu, untuk memahami

pengertian PTK perlu ditelusuri pengertian penelitian tindakan terlebih dahulu. Penelitian

tindakan mulai berkembang di Amerika dan berbagai negara di Eropa, khususnya

dikembangkan oleh mereka yang bergerak di bidang ilmu sosial (Basrowi & Suwandi,

hal. 24-25). Orang-orang yang bergerak di bidang itu dituntut untuk terjun

mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Mereka berarti langsung

mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan tindakan

yang diberikan tersebut. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu

bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk

meningkatkan penalaran praktik sosial mereka (Sanjaya, hal. 24). Dalam hal ini,

penelitian tindakan memiliki kawasan yang lebih luas daripada PTK. Penelitian tindakan

diterapkan di berbagai bidang ilmu di luar pendidikan, misalnya dalam kegiatan praktik

bidang kedokteran, manajemen, dan industri (Basrowi & Suwandi, hal. 25). Bila

penelitian tindakan yang berkaitan pada bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan

sebuah kelas, maka penelitian tindakan ini disebut PTK.

  Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta

  

membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah

(Muslich, hal. 10).

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut dijadikan obyek penelitian, maka siswa yang berada dikelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

  1. Subyek Penelitian

  Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Tuntang 04, yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Peneliti memilih kelas

  IV karena pada kelas ini siswa telah memasuki masa belajar yang sesungguhnya. Karena itu sering terjadi kesulitan bagi siswa dalam beradaptasi dengan suasana belajar yang baru.

  2. Langkah-Langkah Penelitian

  Tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting ( Arikunto, 2008:16 ), yaitu: a.

  Tahap rencana ( planning ) 1)

  Membuat skinario atau konsep pembelajaran dengan penerapan metode teks acak (silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Membuat potongan perkalimat pada bacaan. 3)

  Membagi kelompok kecil 4) Membuat similasi perbaikan.

  b.

  Tahap Tindakan Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan.

  c.

  Tahap pengamatan

  Pada tahap ini segala aktifitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama pembelajaran berlangsung.

  d.

  Tahap analisis dan refleksi Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian:

  Tahap refleksi:

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

  2) Evaluasi hasil observasi

  3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan siklus III.

3. Instrumen Penelitian

  Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan dapat dipahami dari dua sisi yaitu proses dan hal yang diamati.

  a.

  Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran kelas serta penelitian hasil belajar.

  b.

  Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran, masing-masing rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) berisi standart kompetensi, kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan khusus, kegiatan belajar mengajar dan beberapa soal latihan.

  c.

  Soal pre test dan post test, yaitu tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi.

  Adapun pre test dilakukan diawal pembelajaran dan post test diakhir pembelajaran. d.

  Lembar observasi, untuk mengamati guru selama pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode teks acak berlangsung.

4. Pengumpulan data

  Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara: a. Tes

  Tes dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang telah dilakukan b. Dokumenter

  Metode dokumenter digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama siswa dari siswa kelas IV SD Tuntang 04.

  c.

  Pengamatan Pengamatan dilakukan pada tiap siklus. Pengamatan siklus I dipakai untuk direfleksikan pada siklus 2.

  d.

  Analisis Data Data hasil pengamatan dan tes diolah dengan analisis kualitatif deskriptif untuk menggambarkan keadaan pentingnya keadaan peningkatan pencapaian indikator tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan dengan media metode teks acak pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

  Model Utama Tahapan Pelaksanaan PTK

  perencanaan tindakan Siklus refleksi pengamatan

H. Sitematika Penulisan

  Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

  1. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, lembar penge Sahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran.

  2. Bagian inti terdiri dari :

  Bab 1 menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penelitian

  Bab II menjelaskan tentang kajian putaka yang mencakup pretasi belajar, metode pembelajaran, metode teks acak, karakteristik pembelajaran bahasa indonesia. Bab III Menjelaskan tentang gambaran umum subyek gambaran penelitian yang meliputi deskripsi, pelaksanaan setiap siklus

  Bab IV menjelaskan tentang data hasil pengamatan atau pembahasan dari setiap siklus Bab V menjelaskan bagian akhir penulisan yang mencakup kesimpulan dan saran.

  3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan dokumentasi.

BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie,

  kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah hasil yang dicapai. Prestasi adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, ditunjukkan dengan nilai tes (KBBI, 2008:895). Menurut Muhibbin Syah, prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program (2010: 141) Sumdi Suryabrata mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah nilai yang merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan prestasi belajar selama masa tertentu (2007:297)

  Pendapat senada juga diungkapkan oleh James P. Chaplin (2002: 5) bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar yang telah dicapai atau hasil keahlian dalam karya akademis yang dinilai oleh guru/dosen, lewat tes-tes yang dilakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut. Hal ini misalnya prestasi belajar mahasiswa selama satu semester yang diukur dengan nilai beberapa mata kuliah yang harus ditempuh selama satu semester tersebut, jika mahasiswa bisa mengumpulkan nilai yang tinggi dalam masing-masing mata kuliah dan mengumpulkan jumlah yang tinggi atau lebih dari yang lain berarti mahasiswa tersebut mempunyai prestasi belajar yang tinggi.

  W.S Winkel (2004: 162) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapai.

  Sejalan dengan pendapat tersebut Nana Sudjana (2006: 3) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan kriteria-kriteria tertentu. Sementara Nasution S. (2000: 162) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

  Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi belajar kurang memuaskan jika seorang belum mampu memenuhi target ketiga kriteria tersebut.

  Dari beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil dari suatu usaha yang telah dikerjakan sebelumnya. Prestasi dikatakan baik, apabila telah mencapai tujuan yang telah ditentukan, sehingga seseorang yang dinilai berprestasi baik, akan mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam mengerjakan suatu hal.

  Dalam bidang pendidikan, Syah (2003:30) menyatakan bahwa prestasi belajar dapat dilihat dari adanya sembilan wujud perubahan, yaitu:

  1. Kebiasaan Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan dalam belajar akan menjadikan seseorang berperilaku positif yang relatif menetap dan otomatis.

  2. Ketrampilan Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, hasil belajar dapat dilihat dari tingkat ketrampilan yang dimiliki individu.

  3. Pengamatan Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan, dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang obyektif dan benar.

  4. Berpikir asosiatif dan daya ingat Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif maksudnya adalah berpikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. Orang yang belajar akan mudah berpikir asosiatif tersebut. Selain itu, juga akan memiliki daya ingat yang tinggi.

  5. Berpikir rasional dan kritis Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.

  6. Sikap Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk mereaksi terhadap suatu hal. Hasil belajar akan ditandai dengan munculnya kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu obyek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya.

  7. Inhibisi Inhibisi dapat diartikan sebagai kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat dari adanya kesanggupan untuk melakukan suatu hal dengan baik.

  8. Apresiasi Hasil belajar dapat dilihat dari adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Dengan belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap suatu obyek tertentu.

  9. Tingkah laku efektif Orang yang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Maksudnya, seseorang berhasil belajar, jika ia memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Menurut Anas Sudjono (1995:29), prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal, dan faktor internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a.

   Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu.

  Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor sosial, dan faktor nonsosial. 1)

  Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia.

  Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat ( termasuk teman pergaulan ) misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah, dan sebagainya. 2)

  Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar diri individu yang berupa kondisi fisik yang ada dalam lingkungan belajar. Misalnya, cuaca, gedung, alat peraga, dan sejenisnya.

  Menurut pendapat Bahn Diamarah( 1997:96), faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: a.

  Faktor keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luarnya menambah motivasi untuk belajar. Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Pendidikan memerlukan kerja sama yang baik antara orang tua dan guru supaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua dapat menjadi dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun karena memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

  b.

  Faktor keadaan sekolah Faktor sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran (metode mengajar), kurikulum, hubungan guru dengan siswa, dan alat-alat pelajaran. Oleh karena itu sekolah harus dapat mewujudkan semua itu dengan baik untuk menunjang prestasi siswa semaksimal mungkin.

  Faktor keadaan sekolah dibagi menjadi beberapa macam: 1)

  Guru Guru adalah tenaga pendidik memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan penalaran tekhnik karena sikap guru harus memiliki kompetensi atau kemampuan professional. Adanya pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa telah ditunjukkan oleh hasil penelitian. Hasil belajar siwa atau prestasi siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan penguasaan materi pelajaran dan sikap guru terhadap mata pelajaran. Jadi dari penjelasan diatas memang factor guru sangat mempengaruhi sekali terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, semakin guru professional dalam proses belajar mengajar maka siswa pasti akan senang dalam proses belajar mengajar tersebut, mereka akan senang dalam menerima materi dan semangat. 2)

  Metode mengajar Salah satu faktor yang menunjang prestasi belajar atau keberhasilan dalam proses belajar adalah adanya metode mengajar. Pemakaian metode mengajar yang bervariasi, efektif dan efisien, yang tepat guna akan membantu siswa dalam melakukan proses belajar dengan baik, siswa akan lebih aktif, pelajaran akan lebih menarik, menjadi kongkrit, mudah difahami, hemat waktu serta siswa tidak akan jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar. 3)

  Pendekatan pengajaran

  Pendekatan pengajaran merupakan gambaran umum perbuatan guru dan siswa di dalam kegiatan pembelajran pendekatan dalam pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan sempurna untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dan memperoleh kemampuan dalam mengembangkan efektifitas belajar yang dilakuan oleh guru dan siswa. Jadi pendekatan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 4)

  Strategi pembelajaran Penggunaan strategi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran juga sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit dicapai secara optimal. Jadi pembelajaran tidak akan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

b. Faktor Internal

  Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis, dan faktor psikologis.

  1) Faktor fisiologis

  Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang ada dalam diri individu. Terdiri dari :

a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya.

  Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat, maka akan mendukung hasil belajar.

  Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat, juga akan menghambat hasil belajar.

b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu.

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang berkaitan dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

  2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

  Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lainnya.

  1) Kecerdasan / Intelegensi

  Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi. 2)

  Bakat atau Kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan yang berbeda karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan, jadi jelas bahwa timbulnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya, sehubungan dengan bakat ini dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama ketrampilan bakat memegang peran yang sangat penting dalam mencapai suatu hasil atau prestasi yang baik.

  3) Minat

  Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan . Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa atau prestasi siswa. Seseorang yang mempunyai minat yang tinggi terhadap suatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai yang diinginkan.

  4) Motivasi

  Motivasi adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan belajar. Dalam memberikan motivasi, guru berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab orang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.

  Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu tidak berhubungan dengan kebutuhannya.

  Motivasi muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya sehingga memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar.

  Adapun macam-macam motivasi ada dua, yaitu:

  a) Keadaan yang datang dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong nya untuk melakukan tindakan belajar. b) Keadaan yang datang dari luar individu siswa yang dapat mendorong melakukan kegiatan belajar.

  Adapun fungsi motivasi:

  a) Mendorong manusia untuk berbuat, menjadi sebagai penggerak

  b) Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang dicapai

  c) Menyeleksi perbuatan, menentukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia

  Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

  Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

  Bredekamp (1987:3) menyatakan bahwa anak berkembang pada semua aspek perkembangannya baik fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Tidak ada jalan lain kecuali guru harus memiliki tanggungjawab dan perhatian penuh bagi keutuhan perkembangan anak

  Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan untuk meningkatkan kemampuan

  

intelektual dan kesusasteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju pemahaman

tersebut.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI KELAS VIII SEMESTER II DI MTs NEGERI 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

0 0 19

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II MAN MODEL PALANGKA RAYATAHUN AJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I

0 0 21

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 2 9

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Dalam Bidang Antropologi

0 0 13

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 9

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 11

EFEKTIVITAS PERMAINAN KARTU GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB ANAK DI RAUDHOTUL ATHFAL AL-MUTTAQIN SECANG KABUPATENG MAGELANG TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D

0 0 93

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH . (Ditinjau dari Segi Pendidikan Islam) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 90

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

0 1 118

PENGARUH KONDISI EKONOMI DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BANYUBIRU 04 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 106