Pengaruh ekstrak etanol bungan-pagoda [Clerodendum paniculatum L.] terhadap waktu tidur mencit jantan dengan metode potensiasi narkose - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUNGA BUNGA-PAGODA

( Clerodendrum paniculatum L. ) TERHADAP WAKTU TIDUR MENCIT

  

JANTAN DENGAN METODE POTENSIASI NARKOSE

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  

Program Studi Ilmu Farmasi

Diajukan oleh:

Natalia Indu Maya

  

NIM : 038114058

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “Pengetahuan itu seperti angin yang membawa cinta untuk semua. Nubuat pun akan berakhir, kenangan akan dihapus dan pengetahuan akan dimusnahkan, namun

yang tersisa adalah cinta yang

tersampaikan melalui sebuah pengetahuan.”

  (dari seorang Sahabat)

  kupersembahkan salah satu karya yang terbaik ini untuk………

  Jesus, my lord Ayah dan Ibu t ercint a Adikku yang t ersayang Seseorang yang mengisi hat iku dan Almamat erku…………

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa oleh karena rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) Terhadap Waktu Tidur Mencit Jantan dengan Metode Potensiasi Narkose“ ini dengan baik.

  Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rita Suhadi, M. Si., Apt, selaku Dekan Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Mulyono, Apt, selaku dosen pembimbing utama skripsi atas segala dukungan, bimbingan, kritik dan masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini. 3. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes., selaku dosen penguji skripsi atas bantuan dan masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

  4. Erna Tri Wulandari, M. Si, Apt., selaku dosen penguji skripsi yang juga telah memberikan bantuan dan masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

  5. Ign. Kristio Budiasmoro, M.Si., Mas Sigit, dan Mas Andri, atas bantuan determinasi dan pembuatan herbarium bunga pagoda.

  6. Romo Drs. P. Sunu Hardiyanta, S, Si., S.J., atas bantuannya memberikan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Dr. Fx. Haryatno atas bantuan memperoleh sediaan Diazepam dan Tiopental.

  8. Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat, Mas Wagiran selaku laboran, atas segala bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

  9. Ayah, Ibu dan adikku Iksan yang selalu mendukung terutama dukungan moral, semangat dan kasih sayang selama ini.

  10. Sahabatku Dianita Yulianti, atas persahabatan, dan dukungannya.

  11. Setiya Adhi Nugraha atas kasih sayang, dukungan, penyertaan, dan perhatiannya.

  12. Rekan kerjaku Oliv dan Evelin terimakasih atas kerjasamanya.

  13. Teman-teman seperjuangan di laboratorium, Nia, Siska, Eka, Agnes, Rini terimakasih atas canda-tawa dan diskusi yang sangat membantu.

  14. Teman-teman kelas B terutama kelompok C atas pertemanan, suka dan duka selama ini.

  15. Teman–teman UKM Aikido atas kebersamaan dan hari-hari yang menyenangkan.

  16. Pihak–pihak lain yang turut membantu penulis namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi pembacanya.

  Yogyakarta, Januari 2008 Penulis

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  INTISARI

  Penggunaan tanaman bunga pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) didalam masyarakat secara empiris dipercaya mampu memberikan pengaruh menenangkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh serta besarnya pengaruh penggunaan tanaman bunga pagoda sebagai anticemas.

  Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah dengan subyek uji mencit jantan galur Swiss. Sebanyak 36 ekor subyek uji dibagi dalam 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6 ekor, yaitu kelompok I sebagai kontrol negatif CMC-Na 1 %, kelompok

  II sebagai kontrol positif diazepam dosis 0,4446 mg/kgBB, kelompok III, IV, V, dan

  VI sebagai kelompok perlakuan yang dipejani dengan ekstrak etanol bunga bunga- pagoda (EEBBP) dengan dosis 1375 mg/KgBB, 1980 mg/KgBB, 2857 mg/KgBB, dan 4123 mg/KgBB, 45 menit kemudian dipejani penginduksi Natrium Tiopental dosis 45,5 mg/kgBB.

  Pengaruh EEBBP terhadap waktu tidur diuji menggunakan metode potensiasi narkose. Data kuantitatif kumulatif perpanjangan waktu tidur (detik) dianalisis dengan uji Kolmogorof-Smirnov, Levene Statistic, dan dilanjutkan dengan uji

  

Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian

  menunjukkan bahwa EEBBP dapat memperpanjang waktu tidur dengan persentase dari 4 peringkat dosis diatas secara berturut-turut adalah sebesar 15,30; 275,14; 878,03; dan 255,55.

  Kata kunci : ekstrak etanol bunga bunga-pagoda, bunga bunga-pagoda (Clerodendrum paniculatum L. )

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  The usage of pagoda flower in the society is empirically trusted to be able to give calming effect. Therefore, the writer is interested to conduct the research to the effect of pagoda flower as antianxiety.

  This research was a pure experimental research with complete design of simple randomize design with Swiss groove male mice as the object to be tested. Thirty six mice of the test subject were devided into 6 groups. Each group consisted of 6 mice, they were: group I as the negative control CMC-Na 1 %, group II as a diazepam positive control with dosage of 0,4446 mg/kgBB, group III, IV, V, and VI as the groups which were injected with ethanol extract of the flower of pagoda flower (EEFPF) with the dosage of 1375 mg/kgBB, 1980 mg/kgBB , 2857 mg/kgBB, and 4123 mg/kgBB, 45 minutes later were injected with Sodium Thiopental with the dosage of 45,5 mg/kgBB.

  The effect of the ethanol extract of the flower of pagoda flower to the sleeping time was tested using narcose potentiation methode. The quantitative sum of the additional sleeping time (second)) data was analyzed using Kolmogorof-Smirnov, Lavene Statistic, and continued using Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test with 95% trust ratio. The result of the research showed that the effect of the ethanol extract of the flower of pagoda flower could longer the sleeping time with the percentage of 15,30; 275,14; 878,03; and 255,55 in the 4 ranks of dosage above.

  Key words : ethanol extract of the flower of pagoda flower, the flower of pagoda flower (Clerodendrum paniculatum L. )

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….... iii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… iv HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………… v PRAKATA……………………………………………………………………. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………… ix

  INTISARI…………………………………………………………………….. x …………………………………………………………………. xi

  ABSTRACT…

  DAFTAR ISI………………………………………………………………….. xii DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xvi DAFTAR GAMBAR………………………...……………………………….. xviii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xix

  BAB I PENGANTAR………………………………………………………... 1 A. Latar Belakang……………………………………………………... 1

  1. Permasalahan…………………………………………….. 2

  2. Keaslian Penelitian………………………………………………

  3 3. Manfaat Penelitian……………………………………………….

  3 a. Manfaat Teoritis.........................................................................

  3 b. Manfaat Praktis..........................................................................

  3 B. Tujuan Penelitian…………………………………………………... 4

  1. Tujuan Umum…………………………………………………… 4

  2. Tujuan Khusus…………………………………………………... 4

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA………………………………………... 5 A. Uraian Tanaman Bunga Pagoda……………………………………. 5

  1. Sistematika Tanaman……………………………………………. 5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Nama Daerah……………………………………………………. 5 4. Morfologi Tanaman……………………………………………..

  6

  5. Kandungan Kimia……………………………………………….. 6

  6. Sifat dan Khasiat………………………………………………… 6

  B. Ekstrak dan Perkolasi……………………..………………………... 7 1. Ekstrak…………………………………………………………...

  7

  2. Perkolasi…………………………………………………………

  7 C. Ansietas……………………………………………………………..

  9 D. Tidur………………………………………………………………...

  9 E. Hipnotik Sedatif…………………………………………………….

  10 1. Benzodiazepin…………………………………………………...

  13

  a. Struktur Kimia Diazepam…………………………………….. 14

  b. Mekanisme Kerja Diazepam…………………………………. 14

  c. Biotransformasi Diazepam…………………………………… 16 d. Indikasi………………………………………………………..

  17

  e. Kontra Indikasi……………………………………………….. 18 2. Barbiturat………………………………………………………...

  19

  a. Struktur Kimia Natrium Tiopental.......……………………….. 20 b. Farmakologi………………..………………………………….

  21

  c. Biotransformasi………………………………………………

  21 d. Indikasi………………………………………………………..

  21

  e. Kontra Indikasi……………………………………………….. 21 3. Interaksi Obat.…………………………………………………...

  22 a. Interaksi Farmasetis...................................................................

  22 b. Interaksi Farmakokinetika.........................................................

  23 c. Interaksi Farmakodinamik…………………………………….

  23 F. Uji efek Hipnotik Sedatif…………………………………………… 24

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Chimney Test................................................................................ 25 3. Traction Test..................................................................................

  25

  4. Jingle Test...................................................................................... 25 5. Evasion..........................................................................................

  26 G. Keterangan Empiris………………………………………………... 27

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………. 28 A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………. 28 B. Metode Penelitian………………………………………………….. 28 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……………………… 29

  1. Variabel Utama …………………………………………………. 29

  2. Variabel Pengacau Terkendali…………………………………... 29

  3. Variabel Pengacau Tak Terkendali……………………………... 30 4. Definisi Operasional……………………………………………..

  30 D. Bahan yang Digunakan…………………………………………….. 31

  1. Bahan Tumbuhan………………………………………………... 31

  2. Subyek Uji..................................................................................... 31

  3. Bahan – Bahan Kimia.................................................................... 31

  E. Alat yang Digunakan……………………………………………….. 32

  F. Tata Cara Penelitian………………………………………………… 33

  1. Identifikasi Tanaman……………………………………………. 33

  2. Pengumpulan Bahan…………………………………………….. 33

  3. Pembuatan Ekstrak Etanol............................................................. 33

  4. Penyiapan Hewan Uji.................................................................... 35 5. Pembuatan.....................................................................................

  35

  a. Larutan Pentotal......................................................................... 35

  b. Larutan Diazepam..................................................................... 35

  c. CMC-Na 1%.............................................................................. 36

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Penetapan Dosis............................................................................ 36 a. Pentotal......................................................................................

  36 b. Diazepam...................................................................................

  37

  c. Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda........................................ 38 7. Orientasi Waktu............................................................................

  40

  a. Penentuan Selang Waktu Pemberian Pentotal Setelah

  40 Pemberian Diazepam ................................................................

  b. Penentuan Selang Waktu Pemberian Pentotal Setelah

  40 Pemberian Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda......................

  8. Perlakuan Hewan Uji..................................................................... 41

  9. Penentuan Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda.......... 42

  10. Tata Cara Analisis Data............................................................... 42

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN…………………….. 44 A. Determinasi Tanaman……………………………………………… 44 B. Pembuatan Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda............................. 45 C. Uji Pendahuluan……………………………………………………. 46

  1. Penentuan Kriteria Lama Tidur (durasi) mencit………………… 46 2. Penentuan Dosis Pentotal…………………………...................

  46

  3. Penentuan Selang Waktu Pemberian Pentotal Setelah Pemberian Diazepam.......................................................................................

  48

  4. Penentuan Selang Waktu Pemberian Pentotal Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda( EEBBP)...........................

  52

  5. Penentuan Dosis Diazepam........................................................... 56

  6. Penentuan Kontrol Negatif............................................................ 60

  D. Pengujian Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Bunga-Pagoda............... 61

  BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 68 A. Kesimpulan…………………………………………………………

  68 B. Saran………………………………………………………………...

  68 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 69 LAMPIRAN…………………………………………………………………... 72 Biografi Penulis……………………………………………………………….. 112

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I Penentuan dosis pentotal.....................................................

  47 Tabel II Hasil analisis variansi satu arah rata-rata durasi tidur pada penentuan dosis pentotal.....................................................

  48 Tabel III Rata-rata perpanjangan waktu tidur (PWT) mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal dengan dosis 45,5 mg/kgBB…………………………………………….

  49 Tabel IV Hasil analisis variansi satu arah rata-rata PWT mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal………..

  51 Tabel V Hasil uji Scheffe rata-rata PWT mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal…………………………

  53 Tabel VI Rata-rata perpanjangan waktu tidur (PWT) mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal dengan dosis 45,5 mg/kgBB…………………………………………….

  53 Tabel VII Rata-rata perpanjangan waktu tidur (PWT) mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal……………..

  55 Tabel VIII Hasil uji Mann-Whitney rata-rata PWT mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal.....................

  55 Tabel IX Rata-rata jumlah kumulatif perpanjangan waktu tidur (PWT) pada penentuan dosis diazepam..............................

  57 Tabel X Hasil analisis variansi satu arah PWT pada penentuan dosis diazepam....................................................................

  58 Tabel XI Hasil uji Scheffe persen proteksi pada penentuan dosis diazepam.............................................................................

  59 Tabel XII Rata-rata jumlah kumulatif durasi tidur mencit pada penentuan kontrol negatif...................................................

  60

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengujian seluruh kelompok……………………………...

  62 Tabel XIV Analisis variansi satu arah persen PWT pada pengujian seluruh kelompok................................................................

  63 Tabel XV Hasil uji Mann-Whitney persen persen PWT pada pengujian seluruh kelompok……………………………...

  64 Tabel XVI Data lama waktu tidur (detik) pada penentuan dosis pentotal...............................................................................

  80 Tabel XVII Data lama waktu tidur mencit pada penentuan selang waktu pemberian Pentotal dosis 45,5 mg/kgBB setelah pemberian diazepam……………………………………...

  82 Tabel XVIII Data lama waktu tidur mencit pada selang waktu pemberian pentotal dosis 45,5 mg/kg BB setelah pemberian ekstrak………………………………………...

  85 Tabel XIX Data Jumlah PWT (detik) pada penentuan dosis diazepam…….……………………………………………

  90 Tabel XX Data jumlah PWT (detik) pada pengujian penentuan kontrol negatif………………………………………….....

  93 Tabel XXI Data jumlah PWT mencit pada pengujian seluruh kelompok………………………………………………….

  95 Tabel XXII Data rata-rata jumlah kumulatif PWT mencit pada pengujian seluruh kelompok……………………………... 195 Tabel XXIII Data persen PWT pada pengujian seluruh kelompok…………………………………………………. 104 Tabel XXIV Data potensi relatif ekstrak etanol bunga bunga-pagoda… 111

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Beberapa tempat ikatan pada reseptor GABA A ................... 12 Gambar 2 Struktur kimia benzodiazepine………………….………... 13 Gambar 3 Struktur kimia diazepam……………………….…………. 14 Gambar 4 Mekanisme kerja diazepam…………………..................... 15 Gambar 5 Skema biotransformasi dari diazepam…………….……… 17 Gambar 6 Struktur kimia barbiturat.....................................................

  19 Gambar 7 Struktur kimia Natrium Tiopental…………………..…….. 20 Gambar 8 Grafik rata-rata waktu tidur pada penentuan dosis pentotal.................................................................................

  47 Gambar 9 Grafik rata-rata PWT (detik) mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal.........................................

  50 Gambar 10 Grafik rata-rata PWT (detik) mencit pada penentuan selang waktu pemberian pentotal.........................................

  54 Gambar 11 Grafik rata-rata jumlah kumulatif PWT pada penentuan dosis diazepam.....................................................................

  58 Gambar 12 Grafik rata-rata waktu tidur mencit pada penentuan kontrol negatif......................................................................

  61 Gambar 13 (a) Grafik rata-rata jumlah kumulatif PWT pada pengujian pengaruh EEBBP terhadap waktu tidur..........

  63 (b) Grafik rata-rata persen PWT pada pengujian pengaruh EEBBP terhadap waktu tidur..........................................

  63 Gambar 14 Tanaman bunga pagoda…………………………………..

  73 Gambar 15 (a),(b) unga pagoda..........................................................

  74 Gambar 16 Serbuk bunga pagoda.........................................................

  75 Gambar 17 Ekstrak etanol kental bunga bunga-pagoda.....................

  75 Gambar 18 Perkolator…………………………………………………

  76 Gambar 19 Mencit pada posisi tidur………………………………….

  77

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Surat pengesahan determinasi.............................................

  72 Lampiran 2 Foto tanaman bunga pagoda………………………..….....

  73 Lampiran 3 Foto perkolator dan foto mencit pada posisi tidur..............

  76 Lampiran 4 Skema kerja perlakuan hewan uji.......................................

  78 Lampiran 5 Data lama waktu tidur mencit dan hasil analisis statistik pada penentuan dosis pentotal............................................

  80 Lampiran 6 Data lama waktu tidur mencit dan hasil analisis statistik pada penentuan selang waktu pemberian pentotal dosis 45,5 mg/kgBB setelah pemberian diazepam……………...

  82 Lampiran 7 Data lama waktu tidur mencit dan hasil analisis statistik pada penentuan selang waktu pemberian pentotal dosis 85 45,5 mg/kgBB setelah pemberian ekstrak……………….. Lampiran 8 Data lama waktu tidur mencit dan hasil analisis statistik pada penentuan dosis diazepam sebagai kontrol positif….

  90 Lampiran 9 Data lama waktu tidur mencit dan hasil analisis statistik pada penentuan kontrol negatif………...…………………

  93 Lampiran 10 Data rata-rata jumlah kumulatif PWT mencit dan hasil analisis statistik pada seluruh kelompok………………….

  95 Lampiran 11 Data persen PWT mencit dan hasil analisis statistik pada seluruh kelompok................................................................ 104 Lampiran 12 Hasil perhitungan potensi relatif efek sedatif pemberian ekstrak etanol bunga bunga-pagoda dalam empat peringkat dosis…………………….……………………... 111

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan tidak menyenangkan yang penyebabnya

  belum dapat diketahui secara pasti. Kecemasan merupakan gangguan yang sering dijumpai dalam masyarakat. Gejala yang sering dijumpai disertai dengan gelisah, berkeringat, gemetar, jantung berdebar, otot mengalami ketegangan, dan masih banyak lagi gejala yang muncul (Mycek, Harvey dan Pamela, 1997).

  Secara psikologis, wanita lebih banyak menderita kecemasan dibandingkan pria dengan rasio 2:1 (Kaplan cit., Idrus, 2006). Pertolongan bagi penderita gangguan ini yaitu pemberian obat penenang (hipnotik sedatif), pemberian obat penenang bertujuan untuk menidurkan penderita gangguan kecemasan.

  Berdasarkan gejala – gejala yang menyertai gangguan kecemasan, proses tidur diperlukan untuk mengembalikan fungsi tubuh menjadi normal. Proses tidur pada manusia dimulai dengan kehilangan kesadaran (kantuk), kemudian memejamkan mata dalam jangka waktu tertentu (dalam keadaan tidak sadarkan diri).

  Semakin meningkatnya penggunaan obat sedatif (senyawa kimia), masyarakat perlu menyadari bahwa pengggunaan senyawa kimia secara terus menerus mampu memberi dampak buruk bagi tubuh. Dewasa ini, pengobatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  alternatif sudah berkembang, sehingga memberikan alternatif pilihan pada penanganan gangguan kecemasan.

  Penggunaan tanaman bunga pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) didalam masyarakat secara empiris dipercaya mampu memberikan pengaruh hipnotik sedatif sebagai anticemas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan tanaman bunga pagoda sebagai anticemas. Secara khusus penulis akan meneliti pengaruh ekstrak etanol bunga bunga-pagoda terhadap waktu tidur dengan menggunakan metode potensiasi narkose, sehingga diharapkan mampu memberikan efek tidur secara optimal.

  Pemilihan sediaan berupa ekstrak etanol diharapkan mampu memperoleh semua kandungan kimia yang terdapat dalam bunga bunga-pagoda. Metode potensiasi narkose dipilih, karena metode ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat menginduksi tidur.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. apakah pengaruh ekstrak etanol bunga bunga-pagoda terhadap waktu tidur dengan menggunakan metode potensiasi narkose ? b. berapakah besar pengaruh pemberian ekstrak etanol bunga bunga-pagoda terhadap waktu tidur dengan menggunakan metode potensiasi narkose

  2. Keaslian penelitian

  Sejauh penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis, penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol bunga bunga-pagoda terhadap waktu tidur mencit jantan dengan menggunakan metode potensiasi narkose belum pernah dilakukan.

  3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan khususnya dalam pemanfaatan dan pendayagunaan obat tradisional.

  b. Manfaat Praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kebenaran, pengobatan anticemas ekstrak etanol bunga bunga- pagoda terhadap waktu tidur dengan menggunakan metode potensiasi narkose kepada masyarakat.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum

  Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran pengaruh pemberian ekstrak etanol bunga bunga-pagoda terhadap waktu tidur dengan menggunakan metode potensiasi narkose sebagai anticemas.

  2. Tujuan Khusus

  Penelitian ini dikerjakan untuk mendapatkan bukti bahwa pengaruh pemberian ekstrak etanol bunga bunga-pagoda terhadap waktu tidur dengan menggunakan metode potensiasi narkose dapat memberikan pengaruh anticemas secara optimum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Uraian Tanaman Bunga Pagoda

  1. Sistematika Tanaman

  Divisi : Spermatophyta Anak divisi : Angiospermae Kelas Bangsa : Solanales Suku : Verbenaceae Marga : Clerodendrum Spesies : Clerodendrum paniculatum L.

  (Backer, dan Bakhuizen van den Brink, 1965; Backer, dan Bakhuizen van den Brink, 1968; Anonim, 1997)

  2. Sinonim

  C. kaempferi (Jacq.) Sleb. (Nagai, 1986)

  3. Nama Daerah

  Nama daerah Bali: senggugu, tumbak raja (Nagai, 1986) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Morfologi Tanaman

  Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 meter. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji (Anonim,2003).

  5. Kandungan Kimia

  Kandungan kimia daun, bunga, dan batang adalah saponin, polifenol, alkaloida dan flavonoida (Anonim,2003).

  6. Sifat dan Khasiat

  Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah . Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat hipnotik sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis). Bunga pagoda itu sendiri memiliki khasiat untuk penambah darah, keputihan, wasir dan susah tidur (Anonim, 2003). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Ekstrak dan Perkolasi

1. Ekstrak

  Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan (Anonim, 1995).

  Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang mengandung etanol sebagai pelarut atau sebagai pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet; jika tidak dinyatakan lain, tiap ml ekstrak mengandung bahan aktif dari 1 g simplisia (Anonim, 1995).

2. Perkolasi

  Perkolasi adalah proses penyarian dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri atas tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan dan penampungan ekstrak), terus-menerus sampai diperoleh ekstrak atau perkolat (Anonim, 1986).

  Perkolasi merupakan cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.

  Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut: serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan (Anonim,1986).

  Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang digunakan untuk menyari disebut cairan penyari atau menstrum, larutan zat aktif yang keluar dari perkolator disebut perkolat atau sari, sedang sisa setelah penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi (Anonim,1986).

  Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain : gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adhesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). Cara perkolasi lebih baik daripada dengan cara maserasi karena: 1. aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi.

  2. ruangan di antara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tersebut maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas sehingga dapat meningkatkan perbedaan konsentrasi (Anonim,1986).

  Etanol digunakan sebagai penyari karena lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral, absorpsinya baik, dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan dan panas yang

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Ansietas

  Ansietas (cemas) merupakan pengalaman yang bersifat subjektif, tidak menyenangkan, tidak menentu, menakutkan dan mengkhawatirkan yang muncul dari penyebab yang tidak diketahui. Gejala ansietas berat serupa dengan takut (seperti takikardi, berkeringat, gemetar) dan aktivitas simpatik (seperti peningkatan denyut jantung). Ansietas ringan merupakan pengalaman hidup yang biasa dan tidak memerlukan pengobatan. Gejala ansietas yang cukup berat, kronis, mengganggu aktivitas sehari-hari, perlu diobati dengan obat antiansietas (Mycek, dkk , 1997).

D. Tidur

  Tidur merupakan keadaan bawah sadar dengan periode kelambanan dan rendahnya respon, dimana orang tersebut dapat dibangunkan oleh pemberian rangsangan dari luar secara terus menerus. (Guyton, 1994) Seseorang akan mengalami dua tipe tidur yang berbeda dan saling bergantian satu sama lain. Dua tipe tidur tersebut adalah :

  

1. tidur gelombang lambat, selanjutnya disebut NREM = Non Rapid Eye

Movement. Non Rapid Eye Movement merupakan keadaan tidur dengan

  gelombang otak yang sangat lambat. Keadaan ini dapat diketahui dengan menggunakan alat electroensefalograf (EEG). Tidur NREM terjadi oleh perangsangan nuklei raphe yang terletak diseparuh bagian bawah pons dan didalam medula. Ujung-ujung serat dari nuklei raphe ini akan mensekresikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  serotonin. Pembebasan serotonin mungkin akan menghambat sistem yang aktifkan reptikular menaik (ARAS).

  

2. tidur dengan gerakan bola mata, selanjutnya disebut REM = Rapid Eye

Movement. REM merupakan keadaan tidur dengan gerak bola mata yang cepat.

  Pada saat terjadinya tidur REM terjadi pembebasan noradrenalin dengan cara aktivasi neuron locus coeruleus, dan ini menyebabkan aktivitas yang berlebihan pada daerah-daerah tertentu dari otak, salah satunya pengaktifan gerakan mata.

  (Mutschler, 1986) Kondisi normal pada orang dewasa akan mengalami tidur NREM sebesar 75% sampai 80%, sedangkan tidur REM sebesar 20% sampai 25% dari waktu tidur keseluruhan waktu tidur (Guyton, 1994)

E. Hipnotik Sedatif

  Obat hipnotik sedatif merupakan depresan umum. Sedativa dapat mengurangi rasa cemas dengan cara menenangkan tanpa atau sedikit efek terhadap fungsi-fungsi mental dan motoris. Hipnotika harus dapat menyebabkan kantuk dan mengarah pada mula tidur dan mempertahankan keadaan tidur. Efek hipnotik meliputi depresi sistem saraf pusat yang lebih kuat daripada sedasi, dan ini dapat dicapai dengan semua obat sedatif melalui cara yang sederhana yaitu meningkatkan dosis (Katzung, 2002).