Perbandingan Hasil Perawatan Maloklusi Klas I Dengan Pencabutan dan Tanpa Pencabutan Menggunakan Grading System ABO Chapter III VI

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional dengan metode
case control, karena sampel tidak menerima perlakuan dan pengukuran
dilakukan dalam satu waktu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik PPDGS Ortodonti Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Pendidikan FKG USU.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember 2016.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi penelitian
Populasi diambil dari pasien di Klinik PPDGS Ortodonti Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Pendidikan FKG USU yang telah selesai masa perawatan.
3.3.2 Sampel penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah pasien maloklusi skeletal Klas I yang
telah selesai menjalani perawatan di Klinik PPDGS Ortodonti Rumah Sakit

Gigi dan Mulut Pendidikan FKG USU.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan perhitungan rumus besar sampel maka sampel yang diperlukan
sebanyak minimal 20 sampel.

n1 = n2 = 2 (Za + Zβ) S
X1-X2

2

Keterangan :
NI=N2 = besar sampel
Zα = nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya bergantung pada nilai α yang
besarnya ditentukan. Nilai α =0,05  Zα = 1,64
Zβ = nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya bergantung pada nilai β yang
ditentukan. Nilai β = 0,2  Zβ = o,84
SD = simpangan baku
X1-X2 = selisih rerata minimal yang dianggap bermakna yang didapat dari data

penelitian sebelumnya atau jika tidak ada dapat ditentukan peneliti
Sampel yang dipilih pada penelitian ini ditentukan dengan kriteria
sebagai berikut :
Kriteria inklusi:
1. Telah selesai menjalani masa perawatan.
2. Tersedia data sebelum dan sesudah perawatan.
3. Pasien dengan diagnosa maloklusi skeletal Klas I (ANB 2º±2º)

Universitas Sumatera Utara

4. Perawatan

dilakukan

dengan

pencabutan

dan


tanpa

pencabutan

menggunakan braket Edgewise standar
5. Jumlah gigi normal tanpa memperhitungkan ada tidaknya gigi molar
ketiga
6. Tidak ada riwayat trauma rongga mulut
7. Tidak ada kelainan pertumbuhan dan perkembangan
Kriteria eksklusi:
1. Model studi dan foto panoramik dalam keadaan tidak baik atau rusak
2. Sampel model studi dengan pemakaian protesa
3. Terdapat

anomali dentofasial seperti celah bibir dan palatum serta

congenital missing teeth
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah Perawatan maloklusi Klas I

dengan pencabutan dan tanpa pencabutan.
3.4.2 Variabel tergantung
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah indeks ABO yang terdiri
dari:
1. Alignment
2. Tepi marginal
3. Inklinasi bukolingual
4. Relasi oklusal

Universitas Sumatera Utara

5. Kontak oklusal
6. Overjet
7. Kontak interproksimal
8. Angulasi akar.

3.4.3 Variabel terkendali
Variabel yang dikendalikan pada penelitian ini adalah :
1. Maloklusi skeletal Klas I dengan sudut ANB 2º±2º
2. Bracket standar Edgewise slot 0.018

3. Pasien telah selesai dilakukan perawatan maloklusi skeletal Klas I.
3.4.4 Variabel tidak terkendali
Variabel tak terkendali pada penelitian ini adalah :
1. Lama perawatan
2. Variasi dalam berat ringannya diskrepansi lengkung gigi.
3. Jenis kelamin
4. Umur
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional, cara ukur, hasil ukur, dan alat ukur dari masingmasing variabel penelitian dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Definisi operasional, alat ukur, dan skala ukur dari variabel
bebas dan tergantung dari penelitian

Universitas Sumatera Utara

Variabel

Definisi

Cara dan


Kategori

Skala ukur

alat ukur
Maloklusi

Klasifikasi maloklusi Foto

Klas I skeletal : sudut

skeletal

berdasarkan

ANB 2º±2º

Klas I


maksila

relasi sefalometri
dan lateral

mandibula.
Perawatan Perawatan

Data pasien

maloklusi

maloklusi

Klas I

untuk memperoleh

Klas


stabilitas

1. Dengan
pencabutan (case)

I

2. Tanpa

hasil

pencabutan

perawatan
Indeks ABO 1. Alignment
2. Tepi marginal

Nominal

(control)

Pengukur
ABO

1. ≤

27

perawatan

Interval

berhasil
2. ≥ 27 perawatan tidak

3. Inklinasi

berhasil

bukolingual
4. Relasi oklusal

5. Kontak oklusal
6. Overjet
7. Kontak
interproksimal
8. Angulasi akar.

Universitas Sumatera Utara

3.6 Alat dan Bahan Penelitian
3.6.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut (Gambar 25) :
1. Pengukur ABO
2. Tracing box
3. Alat tulis

A

C
B


Gambar 25. Alat penelitian A. Pengukur ABO; B.Tracing Box; C. Alat tulis.

Universitas Sumatera Utara

3.6.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Gambar
26) :
1. Model studi maksila dan mandibula Klas I dengan pencabutan dan tanpa
pencabutan yang telah selesai perawatan
2. Radiografi panoramik

A

B

Gambar 26. Bahan penelitian A.Model studi; B. Radiografi panoramik.

3.7 Pelaksanaan Penelitian
3.7.1 Tahap pengumpulan data
Pengumpulan

model

studi

dan radiografi panoramik yang telah

selesai dilakukan perawatan sesuai degan kriteria inklusi

penelitian dari

RSGMP PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara. Kemudian dilakukan pengukuran menggunakan pengukur ABO
3.7.2 Tahap pengukuran
Pengukuran delapan parameter grading system yaitu, alignment, tepi
marginal, inklinasi bukolingual, relasi oklusal, kontak oklusal, overjet, kontak

Universitas Sumatera Utara

interproksimal, dan angulasi akar dilakukan sesuai dengan standar pengukuran
ABO. Tujuh kriteria indeks ABO diukur dari model sesudah perawatan
menggunakan pengukur khusus dari ABO, sedangkan kriteria terakhir yaitu
angulasi akar menggunakan radiografi panoramik.
Setiap hasil pengukuran dicatat pada hasil lembaran pemeriksaan.
Pengukuran dilakukan oleh 2 orang. Hasil pengukuran kemudian dijumlahkan,
jumlah skor untuk setiap sampel yang telah dievaluasi dianggap sebagai
perawatan yang berhasil jika berkisar lebih kecil atau sama dengan 27.

3.8 Analisa Data
Data akan dianalisis secara deskriptif untuk melihat rerata indeks ABO
pada maloklusi Klas I dengan dan tanpa pencabutan. Selanjutnya dianalisis
secara inferensial dengan menggunakan uji T independen jika data terdistribusi
normal atau Mann Whitney jika tidak terdistribusi normal. Nilai kebermaknaan