Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teori
Pada suatu penelitian teori diperlukan sebagai landasan kerangka berpikir
mendukung masalah secara sistematis. Untuk itu perlu disusun kerangka teori
yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang akan dapat menggambarkan dari
sudut mana masalah peniliti akan dibahas.
Teori dalam suatu penelitian berfungsi untuk membantu peniliti menjelaskan
fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori
adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan preposisi yang mengemukakan
pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel,
untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono,2010:43).
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah
2.1.1

Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris, berasal dari
bahasa Latin yaitu communis yang berarti “sama”; communico, communicatio,
atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common)” (Mulyana,

2007). “Sama” disini memiliki maksud yakni memiliki makna yang sama. Ketika
seorang individu sedang berkomunikasi dalam bentuk percakapan dengan lawan
bicaranya, hal ini dapat berlangsung dengan baik jika keduanya memiliki
kesamaan makna mengenai apa yang sedang diperbincangkan dalam komunikasi
tersebut (Effendy, 2002).
Menurut Harold Dwight Lasswell menjelaskan definisi komunikasi
dengan baik ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What
In Which Channel To Whom With What Effect. Apabila dipaparkan menjadi,Who
(siapa yang mengatakan), Says What (apa yang disampaikan?), In Which Channel
(dengan saluran apa disampaikan?), To Whom (kepada siapa disampaikan?), dan
With What Effect (apa pengaruhnya?). Sehingga, berdasarkan paradigma Lasswell

Universitas Sumatera Utara

tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2011:10).
2.1.1.2 Unsur Komunikasi
Untuk memahami pengertian komunikasi secara mendalam, terlebih dahulu
harus memahami unsur-unsur yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut.
Adapun unsur-unsur komunikasi tersebut adalah (Cangara, 2006):

1. Sumber
Sumber merupakan semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber
sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut pengirim
(sender) atau komunikator.
2. Pesan
Pesan dalam proses komunikasi merupakan sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima baik secara tatap muka ataupun melalui media
komunikasi.
3. Media
Media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari pengirim kepada penerima. Media juga diartikan sebagai alat yang
dapat menghubungkan antara sumber dengan penerima yang sifatnya terbuka,
dimana manusia dapat melihat, membaca, maupun mendengarnya.
4. Penerima
Penerima merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber atau pengirim. Sama seperti pengirim, penerima juga dapat terdiri dari
satu orang saja maupun lebih. Penerima yang pada umumnya disebut juga dengan
receiver atau audience menjadi elemen penting dalam proses komunikasi, karena
dialah yang menjadi sasaran dari terjadinya komunikasi ini. Memahami atau
mengetahui karakteristik penerima menjadi suatu peluang untuk mencapai

keberhasilan dari proses komunikasi ini.

Universitas Sumatera Utara

5. Pengaruh
Pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini
dapat terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Oleh sebab itu,
pengaruh juga dapat diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan pada
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
6. Tanggapan Balik (Umpan Balik)
Tanggapan Balik (Umpan Balik) merupakan salah satu bentuk daripada
pengaruh yang berasal dari penerima, tetapi dapat juga berasal dari unsur lain
seperti pesan dan media. Umpan balik menjadi tanggapan balik yang diterima
pengirim dari penerima.
7. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi
jalannya proses komunikasi. Unsur lingkungan ini terbagi menjadi 4 (empat)
jenis, yaitu lingkungan fisik, lingkungan sosial, dimensi psikologis, dan dimensi
waktu.

Keseluruhan unsur komunikasi tersebut memiliki peranan penting dan
ketergantungan antara satu dengan yang lainnya dalam membangun proses
komunikasi.
2.1.1.3 Fungsi Komunikasi
Sean MacBride mengemukakan bahwa komunikasi tidak bisa diartikan
sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu da
kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide. Karena itu komunikasi
memiliki fungsi yaitu:
a. Informasi; yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta
dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahuui keadaan yang
terajdi diluar dirinya, apakah itu dalam ingkungan daerah,nasional atau
internasional.

Universitas Sumatera Utara

b. Sosialisasi; yakni mneyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan
bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai
anggota masyarakat secara efektif.
c. Motivasi; yakni menorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain
melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media.

d. Bahan diskusi; menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk
mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai halhal yang
menyangkut orang banyak.
e. Pendidikan; yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan
secara luas, baik untuk pendidikan formal disekolah maupun untuk diluar sekolah
juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan
mengesankan.
f.

Memajukan

kebudayaan;

media

menyebarluaskan

hasil-hasil

kebudayaan melalui pertukaran informasi dengan media. Pertukaran informasi ini

akan memungkinkan meningkatkan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan
nasional masing-masing negara, serta mempertinggi kerja sama hubungan
antarnegara.
g. Hiburan; media telah menyita banyak waktu luang semua golongan
masyarakat dengan fungsinya sebagai alat hiburan dalam sebuah rumah tangga.
Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi maupun
gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti
halnya kebutuhan pokok lainnya.
h. Integrasi : banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh
kepentingan-kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras.
Komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani
perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh kesatuan bangsa

Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Komunikasi Massa
Komunikasi masa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human
communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat
mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah
publistik dimulai dengan setengah abad setelah ditemukannya mesin cetak oleh

Johannes Guttenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman yang dikenal sebagai zaman
publistik atau awal dari era komunikasi massa. Istilah publistik sering dipakai
dalam arti yang identifk dengan istilah komunikasi massa. Lee dalam bukunya
publistik pers mendefenisikan ilmu publistik sebagai ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari gejala komunikasi massa dalam seginya. Di Amerika Serikat,
komunikasi massa sebagai ilmu baru lahir pada tahun 1940-an, ketika para
ilmuwan sosial mulai melakukan pendekatan-pendekatan ilmiah mengenai gejala
komunikasi. Di Indonesia, gejala komunikasi baru dipelajari di perguruan tinggi
sekitar tahun 1950-an.
Pada dekade sebelum abad ke-20, alat-alat mekanik yang mengiringi
lahirnya publistik atau komunikasi massa adalah alat-alat percetakan (press
perinted) yang menghasilkan surat kabar, buku-buku, majalah, brosur dan materi
cetakan yang lain. Gejala ini makin meluas pada dasawarsa pertama abad 20,
ketika film, dan radio mulai digunakan secara meluas yang disusul dengan televisi
pada dekade berikutnya. Kini kita sudah memasuki era komunikasi dengan sistem
satelit ruang angkasa dan jaringan komputer dengan serat fiber yang berada di
bawah laut.
Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa Inggris yakni mass
communication kependekatan dari mass media communication atau komunikasi
media massa. Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau

komunikasi yang “mass mediated”. Massa disini bukan hanya diartikan sebagai
orang banyak di suatu lokasi yang sama, tetapi meliputi semua orang yang
menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pihak lain dari
saluran. Pool mendefenisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang
berlangsung dalam siatuasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak
terjadi kontak secara langsung. Pesan-pesan komunikasi mengalir kepada

Universitas Sumatera Utara

penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti majalah, surat kabar, radio,
film, atau televisi (Wiryanto, 2001).
Selain itu, komunikasi massa juga didefenisikan sebagai suatu proses
dimana oraganisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkan kepada
publik, little John menambahkan bahwa sental studi komunikasi masa adalah pada
media. Bila dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam
konteks yang lebih besar yakni politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan, maka
studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan
keberadaan fungsi media massa dalam masyarakat.
Karakteristik terpenting komunikasi massa adalah sifatnya yang satu arah
dan kedua, selalu ada proses seleksi. Misalnya setiap media memilih khayalak,

contohnya koran Ner Wonker untuk kalangan menengah keatas saja. Ketiga,
karena media mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang
diajukan sebenarnya tidak terlau banyak, sehingga kompetisinya berlangsung
ketat. Keempat, untuk meraih khayalak sebanyak mungkin harus berusaha
membidik sasaran khyalak tertentu. Misalnya, televisi merancang programnya
untuk memikat segmen khayalak tertentu yang akan menyebarkarluaskan
contohnya opera sabun untuk ibu-ibu rumah tangga. Kelima, komunikasi
dilakukan oleh institusi social yang harus peka terhadap kondisi lingkungannya.
Media tidak hanya mempengaruhi khayalak yang mengkonsumsinya, tetapi juga
dipengaruhi olehnya (Rivers,2003).
Michael W. Gamble dan Teri K.Gamble (1986) akan semakin
memperjelas apa itu komunikasi massa dengan mendefenisikan komunikasi massa
jika mencakup :
1. Komunikator dalam komunikasi masa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepda khayalak luas dan
tersebar.
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling
kenal atau mengetahui satu sama lain


Universitas Sumatera Utara

3. Pesan adalah publik, artinya pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak
orang. Karena itu dijadikan publik.
4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasinya formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper artinya pesan-pesan yang
disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga
tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Dalam komunikasi
massa, komunikasi yang dilakukan lewat media massa umpan balik dari
komunikan tidak bisa langsung dilakukan (Nurudin, 2004).
Sedangkan, Jay Black dan Frederick C.Whitney (1988) disebutkan bahwa
komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi
secara massa disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anomim dan
heterogen (Nurudin, 2004).
Dari defenisi-defenisi diatas, komunikasi massa dapat didefenisikan dalam tiga
ciri yaitu :
1. Komunikasi massa diarahkan pada audies yang relatif besar, heterogen dan
anonim

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, dijadwalkan bisa mencapai
sebanyak mungkin audiens secara serempak dan sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada dalam sebuah organisasi yang kompleks yang
membutuhkan biaya yang besar.
2.1.3 Teori Uses and Gratifcations
Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu
menggunakan media untuk pemuas kebutuhanya. Penganut teori ini meyakini
bahwa individu sebagai mahluk supra rasional dan sangat selektif. Menurut Katz,
Gurevitch,

dan

Haas,

(Onong

Uchjana:1993),

model

Uses

and

Universitas Sumatera Utara

Gratifcationsmemulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang
menentukan kebutuhan kita.
Sementara Schramm dan Porter dalam bukunya Men, Women, Message
and Media (1982) pernah memberikan formula untuk menjelaskan bekerjanya
teori ini.

Imbalan di sini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima (segera)
atau imbalan yang tertunda. Imbalan memenuhi kebutuhan khalayak. Misalnya,
anda akan menonton suatu acara televisi

tertentu karena media tersebut

menyediakan atau memuaskan anda akan kebutuhan informasi atau hiburan.
Mengapa pula khalayak aktif memilih media? Alasannya adalah karen
masing-masing orang berbeda tingkat pemanfaatan medianya. Misalnya saja,
Metro TV tentu akan lebih banyak dipilih oleh mereka yang ingin mencari
kepuasan dalam perolehan informasi dan berita dibanding khalayakyang ingin
memperoleh suatu pelarian dari rasa khawatir.
Teori Uses and Gratifcations beroperasi dalam beberapa cara yang dapat
dilihat dalam bagan di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Sumber
pemuasan
kebutuhan (non
media):
- Keluarga dan
Teman
Lingkungan sosial:
1.

Ciri-Ciri
Demografis

2.

Afiliasi
Kelompok
Karakteristik
Individu

3.

Kebutuhan Khalayak:
1.

Koginitif

-Komunikasi
interpersonal

2.

Afektif

- Hobi

3.

Integratif
Personal

- Tidur

4.

Integrasi Sosial

5.

Pelepasan
Ketegangan

Penggunaan
Media Massa

Pemuasan Media
(Fungsi):
1.

Pengamatan
Lingkungan

2.

Diversi Hiburan

3.

Identitas Sosial

4.

Hubungan Sosial

- Jenis Media
SK, Majalah,
Radio, , TV
dan Film

Gambar 2.1
Sumber: Nurudin (2007: 194)

- Isi Media
- Terpaan
Media
- Konteks
Sosial

Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri
kepribadian. Kebutuhan individual (individual’s needs) dikategorikan sebagai
berikut:
a. Cognitive needs (kebutuhan kognitif) : Kebutuhan yang berkaitan
dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai
lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami
dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan
dorongan untuk penyelidikan kita.
b. Affective needs (kebutuhan efektif): Kebutuhan yang berkaitan dengan
peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan
emosional.

Universitas Sumatera Utara

c. Personal integrative needs (kebutuhan peribadi secara integratif):
Kebutuhan

yang

berkaitan

dengan

peneguhan

kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut
diperoleh dari hasrat akan harga diri.
d. Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif):
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
untuk berfiliasi.
e. Escapist needs (kebutuhan pelepasan): Kebutuhan yang berkaitan
dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan
keanekaragaman.
Menurut para pendirinya Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael
gurevitch, Uses and Gratifcations meneliti asal asal mula kebutuhan secara
psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan
(atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan
dan akibat-akibat lain. Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang
dikemukakan oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun
oleh McQuail (2005).
Asumsi-asumsi dasar tersebut antara lain adalah :
1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar
menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal maupun
kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu.
2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan
serta memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif khalayak.
3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif,
gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diterima secara prinsip dapat
diukur karena khalayak memiliki kesadaran diri yang memadai mengenai
penggunaan media, kepentingan dan motivasinya sehingga dapat menjadi bukti
bagi peneliti.

Universitas Sumatera Utara

Pentingnya pendekatan Uses and Gratifcations ialah bahwa orang-orang
berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi massa yang sama untuk tujuan
berbeda (Tommy Suprapto, 2006:41).
Maka penjabaran uses and gratification digambarkan sebagai berikut :
Anteseden→

Motif→

Penggunaan media→

Efek

Individual

• Kognitif

• Hubungan

• Kepuasan

• Variabel

• Diversi

• Macam isi

• Pengetahuan

Lingkungan

• Personal

• Hubungan

•Dependensi

Identity

dengan isi

• Variabel

Gambar 2.2 (Sumber: Rakhmat: 2004)
Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis
seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel
lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif dapat
dioperasionalkan dengan berbagai cara: unfungsional (hasrat melarikan diri,
kontak sosial, atau bermain), bifungsional (informasi-edukasi, fantasistescapist,
atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat fungsional (diversi, hubungan
personal, identitas personal dan surveillance; atau surveillance (bentuk-bentuk
pencarian informasi), korelasi, hiburan, transmisi budaya) dan multifungsional.
Penggunaan media terdiri

dari jumlah waktu

yang digunakan

dalam

berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara
individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media
secara keseluruhan (Rakhmat, 2004:). Efek media dapat dioperasionalkan sebagai
evaluasi

kemampuan

media

untuk

memberikan

kepuasan,

sebagai

depedensi media, dan sebagai pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara

2.1.3.1 Sejarah Teori Uses and Gratifcations
Teori Uses and Gratifcations ( kegunaan dan kepuasan ) pertama kali
dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya
The Uses On Mass Communications: Current Perspectives on Gratifications
Research. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif
untuk memilih dan menggunakan media tersebut, dengan kata lain pengguna
media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media
berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha
memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori Uses and Gratifcations mengasumsikan
bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhan.
(Nurudin, 2011).
Teori uses and gratifcationsmenekankan bahwa audience aktif dalam
memilih media mana yang harus dipilih untuk memenuhu kebutuhannya. Teori ini
lebih menekankan padad pendekatan manusiawi didalam melihat media, artinya
manusia itu memiliki otonomi atau wewenang untuk memperlakukan media.
Berdasarkan Blumer Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khlayak
untuk menggunakan media dan sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak
alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut teori ini konsumen media
memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media
dan bebas memilih media mana yang mampu memuaskan kebutuhan informasi
khalayak, serta bagaimana media itu akan berdampak bagi khalayak itu sendiri.
Teori ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of
the past, suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Teori yang tidak
tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Angota khalayak
dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan
psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi.
(Rakhmat,2004).
Banyak orang membaca karena merasa bahwa hal itu berterima secara
sosial dan sebagian orang merasa bahwa media merupakan hal yang tak

Universitas Sumatera Utara

tergantikan dalam mencari informasi mengenai berbagai persoalan yang ada
didunia. Namun demikian, banyak juga yang mencari pelarian, relaksasi hiburan,
dan prestise sosial. Orang-orang ini mengerti bahwa kesadaran akan persoalanpersoalan umum sangat berharga dalam percakapan. Sebagian yang lain mencari
bantuan untuk kehidupan sehari-hari mereka dengan membaca media berkenaan
dengan mode, resep makanan, ramalan cuaca maupun informasi yang bermanfaat
lainnya.
Riset Uses and Grafitications bermula dari pandangan bahwa komunikasi
(khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan mempengaruhi khalayak.
Inti teori Uses and Gratifcations adalah khalayak pada dasarnya menggunakan
media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha
memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi ini terpenuhi maka kebutuhan
khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi
kebutuhan khalayak disebut media yang efektif (Kriyantono, 2006).
Perkembangan teori Uses and Gratifcations, media dibedakan dalam tiga
fase yaitu :
• Fase pertama, ditandai oleh Elihu Katz dan Blumler (1947) memberikan
deskripsi tentang orientasi subgroup audience untuk memilih dari ragam isi
media. Dalam fase ini masih terdapat kelemahan metodologis dan konseptual
dalam meneliti orientasi audience.
• Fase kedua, Elihu Katz dan Blumler menawarkan operasionalisasi variabelvariabel sosial dan psikologis yang diperkirakan memberi pengaruh terhadap
perbedaan pola-pola konsumsi media. Fase ini juga menandai dimulainya
perhatian pada tipologi penelitian gratifikasi media.
• Fase ketiga, ditandai adanya usaha menggunakan data gratifikasi untuk
menjelaskan cara lain dalam proses komunikasi, dimana harapan dan motif
audience mungkin berhubungan.

Universitas Sumatera Utara

2.1.4

Teknologi Komunikasi
Komunikasi manusia muncul seiring dengan bertumbuhnya manusia

itu. Komunikasi juga berkembang seiring dengan berkembangnya pemikiran
manusia sehingga menghasilkan teknologi komunikasi yang kita gunakanpada
saat ini. Komunikasi antarmanusia dimulai dengan dikenalnya bahasa yang
memungkinkan antar manusia untuk bisa bekerjasama dan bertahan serta
berkembang dengan manusia lainnya. Setelah ditemukannya bahasa komunikasi
antarmanusia berkembang dengan ditemukannya tulisan yang kemudain disusul
dengan kehadiran mesin cetak yang mempermudah manusia untuk berhubungan
antara satu dengan yang lain. Kehadiran tulisan dan mesin cetak ini juga menjadi
dasar

berkembangnya

pendidikan

manusia

yang

memungkinkan

untuk

memperbanyak kegiatan komunikasi antar manusia itu sendiri.Seiring dengan
perkembangan pendidikan manusia, maka mulailah muncul getaran-getaran
elektronik dengan melahirkan penemuan-penemuan baru secara berturut-turut
yang dimulai dengan penemuan fotografi di atas besi plat (1827), telegraf oleh
Samuel Morse (1844), telegraf cetak oleh David Hughes (1955), Cable
Transatlantik (1866), telepon oleh Alexander Graham Bell (1876), radio telegraf
oleh Guglielmo (1895), dan keberhasilan Amerika dalam mendemostrasikan
pesawat tv hitam putih tahun 1927. Penemuan ini masih berlanjut dengan
ditemukannya komputer pertama kali pada tahun 1942, fotocopy Xerox tahun
1946 oleh Chester Carson, dan televisi berwarna pada tahun 1951. Penemuan
berbagai teknologi komunikasi ini tidak berhenti hingga disitu, tahun 1957 Rusia
berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke luar angkasa yang kemudian disusul
dengan meluncurnya satelit Telstar pada tahun 1962 milik Amerika Serikat.
Peluncuran ini membuktikan bahwa semakin berkembangnya komunikasi
mengakibatkan berkembangnya pemikiran manusia. Tahun 1990 penemuan
telepon selular dan jaringan internet ditemukan dan semakin memberi pengaruh
terhadap cara manusia berkomunikasi (Cangara, 2006:).
Saat ini semua informasi yang kita butuhkan dapat diterima dalam
hitungan detik saja. Komunikasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya,
menembus ruang dan waktu. Komunikasi dapat menjembatani antara pikiran,

Universitas Sumatera Utara

perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi membantu
seseorang memperluas dunianya dengan bantuan teknologi yang ada. Teknologi
menjadi salah satu faktor yang dianggap dapat membentuk ekonomi dan
perubahan budaya, pengaruh teknologi terhadap seseorang bergantung pada
bagaimana orang tersebut menggunakan teknologi dalam budaya atau
kebiasaannya sehari-hari. Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi inilah
yang memberikan kekuatan bagi teknologi untuk dapat merubah budaya yang
telah ada, termasuk budaya dalam teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi
sebagai salah satu penerapan ilmu pengetahuan berperan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Teknologi komunikasi diciptakan
untuk membantu manusia agar lebih mudah untuk berkomunikasi dalam hal
memenuhi kebutuhan informasinya.
“Rogers (1986) mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat
perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan,
untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan
orang lain” (Lubis, 2005).
Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak
orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”
(Severin, 2007)”.
Setiap perkembangan teknologi yang terjadi, sudah pasti memiliki
kelebihan tersendiri dari teknologi yang sebelumnya. Seperti telepon yang lebih
unggul dari pada surat kabar, dimana telepon bisa lebih cepat mengabarkan
sesuatu dengan jarak jauh dibandingkan dengan surat kabar. Begitu juga dengan
teknologi komunikasi dizaman sekarang ini, dengan adanya teknologi komunikasi
berbasis elektronik maka proses komunikasi bisa berlangsung dengan sangat
cepat. Hadirnya teknologi komunikasi berbasis elektronik ini memudahkan
masyarakat atau komunikan untuk memilih jenis informasi yang bagaimana yang
diinginkan dan kapan memerlukan informasi tersebut, hal ini juga menjadi suatu
keunggulan bagi teknologi komunikasi berbasis elektronik atau kadang juga kita
menyebutnya dengan teknologi digital. Teknologi digital yang baru menjanjikan

Universitas Sumatera Utara

jangkauan khalayak yang lebih luas, dan hampir sampai pada titik khalayak yang
terdiri dari perorangan.
“Teknologi dapat menjadi teman baik kita, tetapi teknologi juga dapat
menjadi pihak yang paling menyiksa dalam kehidupan kita. Teknologi
dapat merintangi cerita kita, menghalangi kemampuan kita untuk memiliki
pemikiran atau mimpi-mimpi membayangkan sesuatu yang indah karena
kita terlalu sibuk menggunakan telepon genggam ketika kita berjalan dari
kantin untuk kembali ke kantor.” (Baran: 2012).
Hal ini menunjukan bahwa dalam penggunaan teknologi kita harus cermat,
bijaksana dan bertanggung jawab.
2.1.5

Media Baru (New Media)
Media baru (new media) adalah bukti nyata dari perkembangan teknologi

komunikasi yang bisa langsung kita rasakan. Media baru merupakan
perkembangan dari teknologi media yang sudah ada sebelumnya. Salah satu
bentuk new media yang sekarang ini dapat dengan mudah kita temui dan tidak
lepas dari kehidupan kita adalah internet. Menurut Internet Society (ISOC),
internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global yang
cepat, mekanisme penyebaran informasi dan media kolaborasi dan interaksi antara
individu dan komputer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis (Purwanto,
2011).
Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya.
Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan
image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh
sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang
terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang
disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan
telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009:).

Universitas Sumatera Utara

Dennis Mc.Quail memberikan lima konsep pembeda antara media baru
dan media lama, antara lain :
1. Derajat interaksitivitas, dimana interaksi dalam new media lebih
fleksibel dan lebih tinggi dibanding media konvensional.
2. Derajat social presence (keberadaan sosial) dimana media massa
bersifat lebih personal, mengurangi ambiguitas. Media baru memungkinkan
audience untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melalui kontak
langsung.
3. Derajat otonomi, dimana pengguna media memiliki kemampuan untuk
mengontrol isi dan penggunaan medianya sendiri dan menjadi sumber
independen. Penggunaan new media bisa memiliki media sendiri dan diolah
sendiri.
4. Derajat playfullness, kemampuan media menyediakan hiburan bagi user
5. Derajat privasi, yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para
pengguna media. Mereka bebas menampilkan apa pun di media baru (internet)
sehingga menghasilkan media yang unik (berbeda) dan personal. (Mc.Quail:
2009)
Selain menjelaskan menganai konsep pembeda antara media baru dan
media lama, Mc. Quail juga menunjukkan perbedaan antara media lama dan
media baru, yaitu :
1. Media lama konsepnya satu objek berbicara pada banyak orang,
sementara media baru bersifat decentralized, yang artinya semua memiliki
kesempatan berbicara kepada siapa pun.
2. Media lama adalah one way communication, sementara media baru two
ways communication yang memungkinkan adanya feedback dari audience.

Universitas Sumatera Utara

3. Media lama dibawah kontrol negara, sementara media baru diluar
kontrol negara, bahkan bisa dinikmati oleh siapa pun yang ada di dunia tanpa
batasan negara.
4. Media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah
memproduksi konsep demokratisasi.
5. Media lama memfragmentasikan audience sementara media baru
meletakan audience pada posisi yang sama.
6. Media lama membentuk kebingungan sosial sedangkan media baru
berorientasi pada individu.
Karakter internet yang berbentuk digital memudahkan khalayak untuk
saling bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Tetapi penggunaan
internet ini juga masih harus diperhatikan, karena dapat menimbulkan efek
negatif. Untuk itu perkembangan internet sebagai new media juga harus diikuti
dengan kebijakan dan pertanggung jawaban khalayak pengguna. Jika ada sisi
negatif maka akan ada pula sisi positif yang diperoleh dari penggunaan new media
ini, seperti media baru atau new media ini dapat merubah pola pikir masyarakat,
pola kehidupan dan juga budaya masyarakat. Seperti pada pemenuhan kebutuhan
informasi melalui internet yang kini banyak diakses oleh khalayak.

2.1.6

Media Sosial
Dewasa ini masyarakat sudah tidak bisa lagi dipisahkan dengan

berbagai aplikasi media sosial yang beredar dikalangan masyarakat. Kita
mengenal berbagai jenis media sosial

yang berkembang di kalangan

masyarakat, sebagian dari media sosial tersebut sudah mulai pudar di
kalangan masyarakat, tapi ada beberapa media sosial yang hingga kini
masih dipergunakan oleh masyarakat dengan alasan dibutuhkan dan sudah
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Media sosial dibutuhkan karena
kekuatan informasi, komunikasi, dan jejaring sosial yang terkandungdidalamnya.
Saat

ini

masyarakat

sampai

pada

titik

kesadaran

dimana

jika

belum memiliki media sosial. Berdasarkan asal-usul katanya, media sosial berasal

Universitas Sumatera Utara

dari dua kata yaitu media yang dapat dimaknai sebagai medium atau wadah dan
sosial yang berarti masyarakat. Berangkat dari pengertian media sosial di atas,
dapat dipahami bahwa media sosial adalah wadah di mana banyak orang yang
dapat berinteraksi layaknya di dalam sebuah masyarakat melalui medium internet.
Tentu saja ketika kita berinteraksi menggunakan media sosial, kita bisa
menemukan orang-orang saling ngobrol, berbagi informasi atau file, berkomentar,
berdebat, mencari pasangan hingga memasarkan produk. Semua hal itu sama
seperti aktivitas di masyarakat. Namun, aktivitas masyarakat di media sosial
terjadi dengan perantara internet. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010)
mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”
Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), ada enam jenis media sosial, yaitu:
1. Proyek Kolaborasi
Jenis website yang mengijinkan penggunanya untuk dapat mengubah,
menambah, ataupun menghapus konten – konten yang ada di website tersebut.
Website tersebut antara lain:
a. Wiki
Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk menambahkan,
menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.
b. Aplikasi Bookmark Sosial
Aplikasi bookmark sosial, dimana memungkinkan adanya pengumpulan
berbasis kelompok dan rating dari link internet atau konten media.
2. Blog
Pengguna blog lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blognya,
seperti menceritakan pengalaman pribadi ataupun mengkritik kebijakan
pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

3. Konten
Para pengguna dari website jenis ini saling berbagi konten – konten media,
baik seperti video, e-book, gambar, dan lain – lain.
4. Jejaring sosial / microblog
Aplikasi yang mengizinkan pengguna untuk dapat terhubung dengan cara
membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.
Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto, video, moment, lokasi, dan lainlain.
5. Virtual Game world
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana pengguna
bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi
dengan orang lain selayaknya di dunia nyata.
6. Virtual social world
Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual,
sama seperti virtual Game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual
social world lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan.
2.1.6.1 LineToday
LineToday adalah media informasi yang dimiliki dan dibangun oleh
LINECorporation. Line merupakan salah satu aplikasi pesan singkat gratis yang
tidak hanya memungkinkan untuk mengirimkan pesan teks saja, tetapi juga pesan
gambar, video, pesan suara, serta melakukan panggilan suara maupun video
dengan bantuan jaringan internet. Aplikasi yang sedang populer di berbagai
kalangan ini ternyata tidak hanya bisa diakses melalui smartphone saja, tetapi juga
dapat diakses melalui lapTop, komputer dan juga tablet. Aplikasi Line yang
merupakan bagian dari NHN Corporation diluncurkan pada bulan Juni 2011 silam
ini sudah digunakan oleh 30 juta pengguna aktif untuk wilayah Indonesia.
Aplikasi pesan instan yang terinspirasi dari kerusakan sistem komunikasi saat
terjadi gempa di Jepang ini diklaim menjadi aplikasi pengiriman pesan instan

Universitas Sumatera Utara

terlaris di 42 negara didunia. Karena banyaknya jumlah pengguna aplikasi pada
bulan Oktober 2011 mengalami gangguan.
Untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat mengunduh aplikasi ini
secara gratis melalui google play dan juga app store serta mendaftar dengan
menggunakan nomor telepon seluler saja, sehingga pengguna dapat terhubung
langsung dengan pengguuna lainnya yang ada dalam daftar kontak telepon seluler
pengguna. Selain cara mendaftar yang cukup mudah, aplikasi ini juga
menyediakan emoji yang menggambarkan kepala dengan erbagai Macam
ekspresi, emoticons yang berupa susunan karakter teks yang juga membentuk
ekspresi, serta stickers unik dengan gambar icon yang lucu yang berukuran besar
dan lebih berekspresif.
Selain menjadi aplikasi pesan singkat saja, Line juga memiliki beberapa
fitur lain yang menjadi pembeda dengan aplikasi singkat lainnya. Line
meyediakan fitur Free Calldan video call yang memungkinkan pengguna
melakukan pembicaraan secara langsung serta bertatap muka. Line juga
memungkinkan penggunanya untuk mengganti latar pesan singkat mereka sesuai
dengan keinginan mereka, dan yang terakhir adalah Line tidak hanya
menyediakan aplikasi pesan singkat saja, tetapi juga aplikasi permainan yaitu
LineGames

seperti

Linepokopang,

get

rich,

bubble

dan

lainlain

(http://Line.me/en/).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka LineCorporation sendiri mendirikan
suatu wadah berita yang dinamakan LineToday. LineToday diyakini sebagai
wadah pengetahuan dan berita-berita untuk pengguna Line itu sendiri, dan
LineToday sendiri hanya tersedia pada aplikasi Line. Untuk dapat mengakses
LineToday, kita bisa mendownload aplikasi Line sendiri di Play Storeataupun App
Store. LineToday terkenal dengan informasi-informasi menarik seputar Teknologi,
Berita Harian, Entertainment dan Lifestyle. Dengan artikel-artikel yang disaring
oleh tim LINECorporation pada situs resmi LineToday, berita-berita yang
disajikan untuk kamu tentu sangat menarik atau berita-berita yang sedang menjadi
pembahasan viral saat ini.

Universitas Sumatera Utara

Adapun, jenis-jenis berita yang ada di LineToday itu sendiri adalah :
a. Top
b. News
c. Entertainment
d. Biz & Technology
e. Lifestyle
f. Sports.
Maka, dari apa yang ditawarkan oleh LineToday tentu saja dapat dilihat
sasaran dari perusahaan penyedia jasa pengiriman pesan gratis ini adalah
masyarakat muda yang sepenuhnya mengakses internet.

2.2 Kerangka Konsep
Variabel penelitian yang terdapat pada judul atau masalah penelitian
perludibatasi pengertiannya untuk menghindari salah maksud dalam menafsirkan
konsep tersebut antara peneliti dan pembaca hasil penelitiannya, serta untuk
membatasi penelitian itu sendiri. Tidak semua judul atau masalah dibatasi
konsepnya secara harafiah, tetapi hanya konsep yang akan diuji. Pembatasan
konsep dalam penelitian tidak saja menghindari salah maksud dalam memahami
konsep penelitian dan membatasi penelitian, tetapi batasan konsep amat
diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel
(Bungin, 2001).
Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis, yang merupakan jawaban sementara dari
masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti, makan harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel dapat
dijelaskan sebagai ciri atau aspek dari fakta sosial yang dapat dibuat bervariasi,
dengan kata lain variabel adalah fakta sosial yang memiliki nilai lebih dari satu.
Variabel adalah konsep. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak semua konsep

Universitas Sumatera Utara

dapat dinyatakan sebagai variabel. Variabel adalah suatu konsep yang dapat
mewujud kedalam dua atau lebih dari dua kesatuan variasi (Suyatno, 2005).
Model Teoritis
Mahasiswa

LineToday

Kebutuhan

(Gambar 2.3)
2.3 Variabel Penelitian
Variabel

Variabel Operasional

Mahasiswa

Pemenuhan Kebutuhan

Ciri-Ciri Demografis
-

Usia

-

Jenis Kelamin

-

Stambuk/Angkatan

-

Kognitif

-

Afektif

-

Integratif Personal

-

Integrasi Sosial

-

Pelepasan Ketegangan
Klasifikasi Isi LineToday

Jenis Media (LineToday)

Pemuasan Informasi

-

News

-

Entertainment

-

Biz & Tech

-

Lifestyle

-

Sport

-

Pengamatan Lingkungan

-

Diversi Hiburan

-

Identitas Sosial

-

Hubungan Sosial

Universitas Sumatera Utara

2.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep
yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah
suatu petunjuk pelaksanaaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabelvariabel.
Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa
Ciri-Ciri Demografis
Adapun pembagian dari ciri-ciri demografis adalah :
1. Usia
Usia para responden dari penelitian ini adalah mahasiswa yang kisaran
usianya dari 19-22 tahun.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin dari responden penelitian ini adalah pria dan wanita.
3. Stambuk/Angkatan
Para responden dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013
dan 2014.

b. Pemenuhan Kebutuhan
Ada beberapa aspek pendukung untuk pemenuhan kebutuhan bagi para
pengguna, yaitu :
1. Kebutuhan Kognitif
User yang mengakses LineToday adalah user yang membutuhkan
informasi berupa pengetahuan yang berupa informasi mengenai halhal di lingkungan sekitar.

2. Kebutuhan Afektif
User yang mengakses berita di LineToday adalah user yang
membutuhka informasi berupa hal-hal yang berhubungan baik secara

Universitas Sumatera Utara

emosional terhadap dirinya. Hal-hal yang diakses bisa saja berkaitan
dengan berita hiburan.
3. Personal Integratif
Pada umumnya, user yang mengakses berita sesuai dengan kebutuha
integratifnya adalah user yang hanya ingin mempertahankan
keeksistensian dirinya di lingkungannya. Tujuannya hanya ingin
mengetahui berita-berita terbaru agar tidak ketinggalan.

4. Social Integrative
User yang mengakses berita sesuai dengan kebutuhan sosialnya
biasanya dipengaruhi oleh pembicaraan dari berita-berita yang ada di
lingkungannya, seperti di lingkungan keluarga, teman dan kolega.

5. Pelepasan Ketegangan
User yang memiliki kebutuhan ini, biasanya adalah user-user yang
hanya mengakses berita-berita untuk menghilangkan stres atau
ketegangan akibat banyak hal. Biasanya, berita-berita yang diakses
adalah berita-berita yang ringan-ringan.

c. Jenis Media (LineToday)
Adapun informasi yang tercakup dalam definisi operasional ini adalah
klasifikasi isi berita, yaitu berita yang mana-mana saja yang paling banyak
diakses oleh user.
1. Top
Jenis berita yang diakses user rata-rata adalah berita yang terbaru
maupun berita uptodate. Biasanya jenis berita yang diakses oleh user ini
sangat mudah berganti sesuai dengan timeLine peristiwa di luar.

2. News
Isi berita yang diakses oleh user berhubungan dengan peristiwaperistiwa yang berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang
terjadi baik di dalam maupun luar negeri.

Universitas Sumatera Utara

3. Entertainment
User yang mengakses jenis berita ini untuk mengatahui informasi
seputar dunia hiburan, contohnya saja untuk mengetahui info mengenai
selebritis atau artis yang disukainya.

4. Biz&Tech
Kebanyakan user yang memilih jenis berita ini untuk mengetahui
informasi tentang tekhnologi termutakhir yang ada di pasaran.

5. Lifestyle
User yang mengakses jenis berita ini adalah user yang tertarik untuk
mengetahui dan mengikuti perkembangan dunia fashion terkini atau bisa
juga user yang ingin melihat trend berpakaian agar ia bisa mengikutinya.

6. Sports
User yang mengakses jenis berita ini adalah user yang tertarik untuk
mengikuti berita-berita terkait dengan olahraga. Baik itu nasional maupun
mancanegara.

d. Pemuasan Informasi
Pemuasan informasi di penelitian ini adalah hasil-hasil yang dicapai
setelah mengakses berita di LineToday, adapun pemuasan informasi terbagi
atas beberapa, yaitu :
1.

Pengamatan Lingkungan

User yang mengakses berita di LineToday biasanya mendapatkan
pemuasan akan informasi, sehingga user tersebut dapat menggunakan
informasi dari berita tersebut untuk dijadikan acuan mengamati
lingkungan sekitar.

Universitas Sumatera Utara

2. Diversi Hiburan
User yang telah mengakses LineToday merasa mendapatkan pengganti
hiburan dari media berita yang telah dia akses.

3.

Identitas Sosial

Bagi user yang telah mengakses LineToday akan mendapat pemuasan
berupa pemahaman tentang dirinya sendiri terhadap pemberitaan yang
diakses.

4.

Hubungan Sosial

User yang telah mengakses LineToday hubungannya menjadi semakin erat
dengan orang-orang di sekitarnya. Pada umumnya, informasi yang didapat
dari mengakses LineToday, dapat dijadikan bahan pembicaraan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi dokumentasi tentang kecenderungan penelitian mahasiswa departemen ilmu komunikasi fakultas ilmu social dan ilmu politik Universitas Sumatra Utara 2010 - 2013

0 26 123

Fenomena Judi Sepakbola di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

7 62 94

Tren Facebook Di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Tren Facebook di Kalangan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 58 120

Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dalam Media Sosial Instagram)

6 40 132

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 15

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 5

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 1 2

Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 0 54

Demokrasi di Kalangan Mahasiswa (Studi Etnografi tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

0 2 12