PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7277 15306 1 SM

PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN
MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1
SURAKARTA
Wulan Merdeka Sari*
Salman Alfarisy Totalia
Sudarno
Progam Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Email: wulanmerdekasari@gmail.com
Abstrak. Wulan Merdeka Sari. PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP
KEPUTUSAN MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1
SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Nopember 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh
variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses
sebagai dimensi utama citra sekolah, secara simultan terhadap keputusan memilih
sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta, (2)ada tidaknya pengaruh variabel
produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai
dimensi utama citra sekolah,secara parsial terhadap keputusan memilih sekolah
pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan analisis regresi berganda.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kristen 1 Surakarta tahun
Pelajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 449 siswa. Jumlah sampel yang ditetapkan
sebanyak 113 responden. Penetapan responden dengan menggunakan
Nonprobability sampling yaitu Proportionate stratified random sampling.
Validitas data diperoleh melalui hasil tryout yang dilakukan kepada 30 responden.
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 + 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 +
0,006 X6 + 0,558 X7. Melalui hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar
(0,000). Hal ini berarti terdapat pengaruh secara simultan antara variabel produk,
harga, tempat, promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi
utama citra sekolah terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen
1 Surakarta. Hasil uji t variabel produk diperoleh nilai probabilitas sebesar
(0,001), uji t variabel promosi sebesar (0,022), uji t variabel proses sebesar
(0,011). Hal ini berarti terdapat pengaruh secara parsial antara variabel produk,
promosi, dan proses terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK
Kristen 1 Surakarta.
Kata Kunci: Citra Sekolah, Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang, Sarana dan
Prasarana, Proses, Keputusan Memilih Sekolah.
Abstract. Wulan Merdeka Sari. THE EFFECT OF SCHOOL IMAGE TOWARD
DECISION TO CHOOSE THE SCHOOL AT STUDENTS OF SMK KRISTEN 1

SURAKARTA. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta
Sebelas Maret University. November 2015.

1

The purposes of research was to find out: (1) whether or not there was an
effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as
main dimension of school image as simultaneously on the decision to choose the
school at students of SMK Kristen 1 Surakarta (2) whether or not there was an
effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as
main dimension of school image as partially on the decision to choose the school
at students of SMK Kristen 1 Surakarta. This research is quantitative research
using descriptive methods and multiple regression analysis. The population in
this research is class X, XI and XII SMK Kristen 1 Surakarta amount to 449
students. The samples amount are 113 samples, respondent determination is by
using nonprobability sampling that is proportionate stratified random sampling.
The data validity was obtained from the result of tryout conducted with 30
respondents.
From the analysis results, regression equation is obtained, that is: Y=
3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 + 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 + 0,006 X6 + 0,558

X7. Seen from the result of F-test obtaining probability value of (0,000). It mean
that there was a simultaneous effect of product, price, place, promotion, people,
physical evidence, process as main dimension of school image on the decision to
choose the school at students of SMK Kristen 1 Surakarta. The result of t-test on
product variables obtaining probability values of (0,001) respectively, t-test on
promotion variables values of (0,022) respectively, t-test on process variables
values of (0,011) respectively. It meant that there was a partial effect of product,
promotion, process variables on the decision to choose the school at students of
SMK Kristen 1 Surakarta.
Keywords: School Image, Product, Price, Place, Promotion, People, Physical
Evidence, Process, Decision to Choose the School.

selalu mempertimbangkan kualitas

PENDAHULUAN
Kualitas

atau

atau


mutu

dipilihnya.

pendidikan /lembaga pendidikan saat

dalam

ini menjadi perhatian oleh para

dunia

akan

utama

di

pendidikan/sekolah


kualitas atau mutu yang terbaik.

yang dimaksud adalah pemerintah,

Demikian juga dengan calon siswa,

dinas terkait, guru, orang tua siswa,

tentu akan memilih sekolah dengan

maupun siswa itu sendiri. Seperti
produk,

Konsumen

yang

tentu akan memilih produk dengan


pendidikan. Pemangku kepentingan

sebuah

sekolah

yaitu siswa itu sendiri. Konsumen

pemangku kepentingan di sektor

halnya

mutu

kualitas yang terbaik pula. Oleh

lembaga

karena itu, sekolah berlomba-lomba


pendidikan, dalam hal ini adalah

untuk menunjukkan kualitasnya serta

sekolah, memiliki konsumen yang
2

mempertahankan kualitas yang sudah

product, price, place, promotion,

terbentuk.

people,

Kualitas

inilah

yang


disebut sebagai image atau citra.

physical

evidence,

dan

process. Pemasaran yangberdasarkan

Sebagai sebuah produk, citra

pada 7P inilah yang saat ini gencar

sekolah juga dapat dibentuk melalui

dilakukan

pemasaran yang efektif. Pemasaran


pendidikan/sekolah.

oleh

semua

lembaga

mungkin memang masih asing di

Pemasaran yang efektif akan

dalam dunia pendidikan, namun

sangat membantu sekolah dalam

seiring

zaman,


menjaring siswa/calon siswa untuk

pemasaran adalah hal yang wajib

memilih sekolah tersebut. Pemasaran

dilakukan

sekolah saat ini banyak dilakukan

berkembangnya

oleh

pendidikan/sekolah.

lembaga
Pemasaran


terutama

oleh

sekolah-sekolah

dalam dunia pendidikan menjadi

swasta.

sebuah keharusan mengingat sekolah

senantiasa

sebagai suatu produk yang terus

mendapatkan tempat yang terbaik.

bersaing di pasar serta untuk selalu

Sekolah swasta ini harus selalu

meningkatkan kualitas produk dan

menerapkan pemasaran yang efektif

jumlah konsumennya, dalam hal ini

agar

adalah citra sekolah dan jumlah

mempertahankan citra atau image

siswa yang masuk setiap tahunnya.

mereka di mata konsumen, yaitu

Seperti

oleh

siswa/calon siswa. Dengan citra atau

&Prabowo

image yang baik diharapkan akan

yang

Muhaimin,

diungkapkan
Suti’ah,

Sekolah-sekolah

swasta

berlomba-lomba

dapat

meningkatkan

untuk

serta

(2009:101) bahwa:

mampu mempengaruhi

Fungsi pemasaran di lembaga
pendidikan adalah untuk
membentuk
citra
baik
terhadap
lembaga
dan
menarik minat sejumlah calon
siswa. Oleh karena itu,
pemasaran harus berorientasi
kepada pelanggan yang dalam
konteks ini adalah siswa.
Kotler et al (2002:9) dalam Riduwan

siswa dalam memilih sekolah. Sama

pemasaran yang dilakukan. Banyak

(2009)

dalam

cara yang ditempuh oleh sekolah-

elemen pemasaran pendidikan yaitu;

sekolah tersebut seperti melakukan

memaparkan

7P

halnya

dengan

keputusan

sekolah-sekolah

swasta lain yang ada di Indonesia,
sekolah-sekolah swasta yang ada di
Kota Surakarta juga aktif untuk
membangun image positif melalui

3

promosi melalui berbagai media,

tampung 250 siswa setiap tahun

memberikan

di

ajaran baru. Berikut data jumlah

sekolah yang lengkap, memberikan

siswa SMK Kristen 1 tahun ajaran

kemudahan

pembayaran

biaya

2014/2015:

pendidikan,

beasiswa

bagi

Tabel 1.1 Data Siswa SMK

siswa/calon siswa berprestasi. Hal ini

Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran

dilakukan

2014/2015

fasilitas

agar

belajar

sekolah-sekolah

swasta tetap diminati oleh calon
siswa serta dapat bersaing dengan
sekolah-sekolah

negeri

maupun

sekolah-sekolah swasta yang lain
dalam hal perekrutan siswa.
image

untuk

kepercayaan

calon

Membangun
mendapatkan

siswa juga selalu dilakukan oleh
SMK Kristen 1 Surakarta, dengan
cara-cara seperti ; (1) melakukan
presentasi mengenai SMK Kristen 1
Surakarta di SMP negeri maupun
swasta yang ada di Kota Surakarta,
(2) memasang spanduk di wilayah
Kota

Surakarta

dan

sekitarnya.

Meskipun setiap tahun SMK Kristen
1

Surakarta

telah

melakukan

promosi, namun jumlah siswa di
SMK Kristen 1 Surakarta tidak
memenuhi daya tampung sekolah.
Rata-rata siswa masuk setiap tahun
hanya 150 siswa (berdasarkan ratarata dari data jumlah siswa tahun
pelajaran 2014/2015). Padahal SMK
Kristen 1 Surakarta memiliki daya
4

NO

KELAS

JUMLAH
SISWA

1
2

X MULTIMEDIA 1
X MULTIMEDIA 2
X
3
KEPERAWATAN
4
X AKUNTANSI
X ADMINISTRASI
5
PERKANTORAN
6
X PEMASARAN
JUMLAH TOTAL
KELAS X
XI MULTIMEDIA
7
1
XI MULTIMEDIA
8
2
XI MULTIMEDIA
9
3
XI
10
KEPERAWATAN
11 XI AKUNTANSI
XI
12 ADMINISTRASI
PERKANTORAN 1
XI
13 ADMINISTRASI
PERKANTORAN 2
14 XI PEMASARAN
JUMLAH TOTAL
KELAS XI
XII MULTIMEDIA
15
1
XII MULTIMEDIA
16
2
XII
17
KEPERAWATAN
18 XII AKUNTANSI
XII
19 ADMINISTRASI
PERKANTORAN
20 XII PEMASARAN
JUMLAH TOTAL
KELAS XII
JUMLAH TOTAL
SISWA TA 2014/2015

Sumber

Data:

24
22

apakah kurangnya jumlah siswa dari

15

daya tampung sekolah di SMK

24

Kristen 1 Surakarta adalah sebagai

30

akibat dari image atau citra sekolah

13

di mata calon siswa. Penelitian ini

128

juga ingin mengungkapkan seberapa

26

besar pengaruh citra sekolah yang

26

memuat

24

terhadap keputusan memilih sekolah

Berdasarkan uraian dari latar

29

belakang di atas, peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian yang

24

berkaitan dengan citra sekolah yang

16

ada di SMK Kristen 1 Surakarta

196

terhadap keputusan siswa dalam
28

memilih sekolah.

23

Tujuan penelitian ini adalah
10

untuk menganalisis dan mengetahui

24

pengaruh

citra

sekolah

terhadap

29

keputusan siswa memilih sekolah

11

SMK Kristen 1 Surakarta secara

125

parsial dan simultan.
TINJAUAN PUSTAKA

449

Kesiswaan

dilakukan

7P

Surakarta.

28

Tinjauan tentang Citra

SMK

Definisi citra dikemukakan
oleh Alma dan Hurriyati (2008)
sebagai berikut:

Berdasarkan uraian tersebut,
akan

pemasaran

pada siswa di SMK Kristen 1

23

Kristen 1 Surakarta.

maka

strategi

penelitian
5

Citra adalah merupakan
impresi,
perasaan,
atau
konsepsi yang ada pada
publik mengenai perusahaan,
mengenai suatu object, orang
atau mengenai lembaga. Citra
ini tidak dapat dicetak seperti
mencetak barang di pabrik,
tetapi citra ini adalah kesan
yang diperoleh sesuai dengan
pengetahuan
pemahaman
seseorang tentang sesuatu.
Oleh sebab itu, penting sekali
organisasi memberi informasi
kepada publik agar dapat
membentuk citra yang baik
(hlm. 54-55).

yang akan membawa hasil
yang diinginkan
kepada
penerima, obyek, maupun
asset-aset
lainnya
yang
menjadi tanggungjawab dari
pembeli. Sebagai pertukaran
dari uang, waktu, dan upaya,
pelanggan jasa berharap akan
mendapatkan nilai (value)
dari suatu akses ke barangbarang, tenaga kerja, tenaga
ahli, fasilitas, jejaring dan
system tertentu; tetapi para
pelanggan biasanya tidak
akan mendapatkan hak milik
dari unsur-unsur fisik yang
terlibat dalam penyediaan
jasa tersebut. (hlm. 16).

Tinjauan tentang Pemasaran

Tinjauan tentang Pemasaran Jasa
Daryanto (2011) berpendapat,
“pemasaran merupakan kegiatan
bagaimana agar produksi terjual dan
dapat memuaskan keinginan pembeli
sehingga pembeli akan membeli
produk perusahaan yang sama
setelah merasa cocok dan puas akan
produk yang bersangkutan “(hlm.
77).

Pendidikan
Definisi
pemasaran
pendidikan
diungkapkan
Riduwan (2009):

jasa
oleh

Pemasaran
pendidikan
merupakan
langkah
pembaharuan ketika sebuah
lembaga pendidikan harus
mengikuti
ketatnya
persaingan
untuk
memperoleh costumer. Bagi
lembaga pendidikan yang
telah memiliki image atau
citra
yang
bagus
di
masyarakat
(katakanlah
sekolah favorit),implementasi
pemasaran pendidikan hanya
membutuhkan planning yang
lebih
menyempurnakan
keberadaan sekolah tersebut
dengan
melakukan
improvement quality yang
berkesinambungan
dengan
inovasi sebagai terobosan
baru dalam mengantisipasi

Tinjauan tentang Jasa
Jasa bukan merupakan barang
melainkan suatu proses atau aktivitas
yang tidak berwujud (Lupiyoadi,
2001). Seperti halnya diungkapkan
oleh Lovelock, Wirtz, dan Musry
(2010):
Jasa adalah suatu aktivitas
ekonomi yang ditawarkan
oleh suatu pihak kepada
pihak yang lain. Sering kali
kegiatan yang dilakukan
dalam jangka waktu tertentu
(time-based), dalam bentuk
suatu kegiatan(performances)
6

permintaan
dunia
kerja
sebagai
relevansi
dari
pendidikan (hlm. 348).
Tinjauan

tentang

7P

dalam

Pemasaran Jasa Pendidikan
1. Product (Produk)
Product

(produk)

yang

dimaksudkan adalah mutu dari
lembaga

4.

pendidikan/sekolah.

Sekolah

melakukan

upaya-upaya

pemasaran jasa berarti objek atau

memperkenalkan

proses

nilai

kepada masyarakat luas (Lie,

konsumen,

Andriono dan Prasasti,2014).

yang

memiliki

kepada

(Lupiyoadi, 2001).

Oleh

Price (Harga)
Harga

menurut

karena

untuk
dirinya

itu,

sekolah

harus menemukan cara/upaya
Riduwan

yang tepat dalam usahanya

(2009):

untuk memperkenalkan diri
Price
(harga)
merupakan
elemen
yang berjalan sejajar
dengan mutu produk,
dimana apabila mutu
produk baik, maka
calon
siswa/
mahasiswa
berani
membayar
lebih
tinggi
sepanjang
dirasa dalam batas
kejangkauan
pelanggan pendidikan
(hlm. 343).

3.

selalu

Produk (product) dalam konsep

manfaat

2.

dimana
jasa
disampaikan
merupakan
bagian
dari nilai dan manfaat
jasa
yang
dipersepsikan cukup
berperan
sebagai
bahan pertimbangan
dalam
menentukan
pilihan. (hlm. 343).
Promotion (Promosi)

kepada masyarakat luas.
Hal

ini

seperti

yang

diungkapkan
Departement
School

oleh
of

in

Doctoral
Marketing,

Transilvania University of
Brasov (2011) bahwa:

Place (Tempat)
Riduwan (2009) menyatakan:
Place atau tempat
letak lokasi sekolah
mempunyai peranan
yang sangat penting,
karena
lingkungan

5.

Lembaga pendidikan
harus
dapat
menemukan cara yang
efisien
untuk
mendapatkan
pelanggan, pelanggan
dalam hal ini adalah
siswa. (hlm. 27).
People (Orang)
People
disini

7

yang dimaksudkan
adalah

peranan

pemimpin

dan

jadwal,
pekerjaan,
mekanisme, aktivitas
dan hal-hal rutin,
dimana
jasa
dihasilkan
dan
disampaikan kepada
konsumen” (hlm. 64).

civitas

akademika

dalam

meningkatkan citra lembaga,
dalam

arti

semakin

berkualitas unsur pemimpin
dan civitas akademika dalam

Tinjauan

melakukan

Memilih Sekolah

pelayanan

pendidikan

maka

meningkatkan

Proses keputusan pembelian

jumlah

(Daryanto,2011):

(Riduwan, 2009).

a) Pengenalan Kebutuhan

Physical Evidence (Sarana

Merupakan

Prasarana)

pertama

Physical
merupakan

Evidence
bentuk

tahap
proses

keputusan pembeli, yaitu

dari

ketika

konsumen

penyediaan penyampaian jasa

mengenali

tersebut, dimana bangunan,

masalah atau kebutuhan.

sarana dan prasarana, desain

adanya

b) Pencarian Informasi

interior dan eksterior serta

Tahap yang merangsang

fasilitas

konsumen untuk mencari

sangat

7.

Keputusan

akan

costumer/pelanggan.

6.

tentang

penting

lainnya

mempengaruhi

terhadap

peningkatan

costumer

pendidikan

informasi lebih banyak.
c) Evaluasi Alternatif
Tahap ketika konsumen

(Riduwan, 2009).

menggunakan informasi

Process (Proses)

untuk

Lupiyoadi

(2001)

mengungkapkan
process

dalam

merek

pengertian

mengevaluasi
alternatif

dan

perangkat pilihan.

konsep

d) Keputusan Membeli

pemasaran jasa:

Tahap ketika konsumen

Process merupakan
gabungan
semua
aktivitas, umumnya
terdiri dari prosedur,

benar-benar
produk.

8

membeli

e) Tingkah

Laku

Pasca

Pembelian
Tahap ketika konsumen
mengambil
lebih

tindakan

lanjut

membeli

setelah

berdasarkan

pada rasa puas dan tidak
puas.

CITRA (X)
Product
(X1)
Keputusan
Memilih
Sekolah (Y)

Price (X2)
Place (X3)
Promotion
(X4)
People (X5)

Physical
evidence
(X6)
Process
(X7)
Keterangan:
: pengaruh secara simultan (bersama-sama)
: pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri)
Gambar : Kerangka Berpikir
9

POPULASI DAN SAMPEL

digunakan hasilnya akan sebaik baik

Populasi

sehingga

peneliti

mengambil

prosentase terbanyak. Penelitian ini

Sunyoto (2011) menjelaskan

mengambil sampel yaitu sejumlah

tentang populasi yaitu:

113 siswa.

Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang
memiliki
kuantitas
dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulan. Sedangkan yang
dimaksud dengan sampel
adalah bagian kecil dari suatu
populasi. (hlm. 202-203).

Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan pengambilan contoh
berstrata atau proportionate stratified
random

sampling.

Teknik

ini

digunakan untuk menentukan sampel
pada tiap tingkatan kelas. Menurut

Sedangkan dalam penelitian

Riduwan (2009: 60) rumus yang

ini terdapat populasi sebanyak 449

digunakan

siswa (jumlah seluruh siswa SMK

proporsional adalah sebagai berikut:

Kristen

1

tahun

pelajaran
�� =

2014/2015).

dari

100

maka

seluruhnya,

sampel

Ni = ukuran populasi strata i

sehingga

N = jumlah populasi total

menjadi penelitian populasi. Apabila
jumlah populasi lebih dari 100 maka

n = sampel total yang diambil

diambil sampel antara 10-15% atau
atau

lebih.

��

diambil untuk strata i

(2006) bahwa jika jumlah populasi

20-25%



alokasi

ni = jumlah sampel yang

Dikemukakan oleh Arikunto

diambil

��

Keterangan:

Sampel

kurang

untuk

(ukuran sampel)

Mengacu

pendapat ahli maka akan diambil
sampel sebanyak 25% dari populasi,
karena semakin banyak sampel yang
10

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Berganda
Tabel hasil analisis regresi berganda:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
Model
B
Error
Beta
1
(Constant)
3,597 3,376

Collinearity
Statistics
Toleran
T
Sig.
ce
VIF
1,065 0,289

Product
0,465 0,131
0,306 3,553 0,001 0,479 2,087
Price
0,220 0,161
0,111 1,363 0,176 0,534 1,873
Place
0,017 0,153
0,009 0,113 0,910 0,593 1,686
Promotion
0,422 0,182
0,214 2,321 0,022 0,417 2,396
People
0,074 0,114
0,054 0,649 0,518 0,509 1,965
Physical
0,006 0,243
0,003 0,025 0,980 0,235 4,261
Evidence
Process
0,558 0,214
0,265 2,605 0,011 0,343 2,916
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah
Berdasarkan tabel koefisien,
0, maka besarnya keputusan
maka

persamaan

regresi

yang

memilih sekolah (Y) nilainya

diperoleh adalah sebagai berikut:

sebesar 3,597 satuan.
b.

Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2

product

+ 0,017 X3 + 0,422 X4 +

artinya

0,074 X5 + 0,006 X6 + 0,558
Persamaan regresi di atas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
Konstanta

sebesar

(X2),

place

(X1)

variabel

sebesar

product

(produk)

pengaruh

positif

terhadap

memilih

sekolah

0,465

yang

keputusan
dan

setiap

peningkatan satu satuan variabel

3,597

product/produk dengan asumsi

menyatakan jika product (X1),
price

regresi

mempunyai

X7

a.

Koefisien

variabel bebas lainnya konstan,

(X3),

maka

promotion (X4), people (X5),

kenaikan

physical evidence (X6), process
(X7), secara matematika adalah
11

akan

menyebabkan

keputusan

memilih

sekolah

c.

pada

siswa

sebesar

peningkatan satu satuan variabel

0,465 satuan.

promotion/promosi

Koefisien regresi variabel price

asumsi variabel bebas lainnya

(X2) sebesar 0,220 artinya price

konstan,

(harga) mempunyai pengaruh

menyebabkan

yang positif terhadap keputusan

keputusan memilih sekolah pada

memilih

siswa sebesar 0,422 satuan.

sekolah

dan

setiap

peningkatan satu satuan variabel
price/harga

asumsi

akan
kenaikan

Koefisien regresi variabel people
(X5)

sebesar

0,074

artinya

people

maka

pengaruh yang positif terhadap

sekolah

akan

menyebabkan

keputusan
pada

siswa

(orang)

mempunyai

memilih

keputusan memilih sekolah dan

sebesar

setiap peningkatan satu satuan

0,220 satuan.

variabel people/orang dengan

Koefisien regresi variabel place

asumsi variabel bebas lainnya

(X3) sebesar 0,017 artinya place

konstan,

(tempat) mempunyai pengaruh

menyebabkan

yang positif terhadap keputusan

keputusan memilih sekolah pada

memilih

siswa sebesar 0,074 satuan.

sekolah

dan

setiap

peningkatan satu satuan variabel
place/tempat

g.

Koefisien

maka

akan
kenaikan

regresi

variabel

asumsi

physical evidence (X6) sebesar

variabel bebas lainnya konstan,

0,006 artinya physical evidence

maka

(sarana prasarana) mempunyai

sekolah

dengan

akan

kenaikan

menyebabkan

keputusan
pada

siswa

memilih

pengaruh yang positif terhadap

sebesar

keputusan memilih sekolah dan

0,017 satuan.
e.

maka

variabel bebas lainnya konstan,

kenaikan

d.

dengan

f.

dengan

Koefisien

setiap peningkatan satu satuan
regresi

variabel

variabel

promotion (X4) sebesar 0,422
artinya

promotion

mempunyai

(promosi)

pengaruh

positif

terhadap

memilih

sekolah

evidence/sarana

prasarana

dengan asumsi variabel bebas

yang

lainnya konstan, maka akan

keputusan
dan

physical

menyebabkan

setiap
12

kenaikan

h.

keputusan memilih sekolah pada

kenaikan

siswa sebesar 0,006 satuan.

sekolah

Koefisien

0,558 satuan.

process

regresi
(X7)

variabel

sebesar

process

artinya
mempunyai

0,558

terhadap

memilih

sekolah

pada

memilih

siswa

sebesar

Uji F

(proses)
yang

Jika Fhitung > Ftabel dan nilai

keputusan

probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

pengaruh

positif

keputusan

setiap

dan Ha diterima. Jika Fhitung ≤ Ftabel

peningkatan satu satuan variabel

dan nilai probabilitas > 0,05, maka

process/proses dengan asumsi

Ho diterima dan Ha ditolak.

dan

variabel bebas lainnya konstan,
maka

akan

Tabel hasil uji F:

menyebabkan
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

df

Mean Square

Regression

2035,383

7

290,769

Residual

1212,900

105

11,551

F

Sig.
0,000a

25,172

Total
3248,283
112
a. Predictors: (Constant), Process, Price, Place, Promotion, People, Product,
Physical Evidence
b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah
bersama-sama terhadap keputusan
memilih sekolah (Y).

Berdasarkan hasil uji F pada tabel
ANOVA, didapat nilai Fhitung>Ftabel

Uji t

yaitu sebesar 25,172 > 2,10 dan

Uji

probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05

mengetahui

yaitu sebesar 0,000 (p < 0,05),

signifikan

sehingga dapat disimpulkan bahwa

secara

Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

t

digunakan

untuk

pengaruh
antara

yang

variabel

sendiri-sendiri

bebas

(parsial)

terhadap variabel terikat.

berarti ada pengaruh yang signifikan

Jika thitung > ttabel dan nilai

antara variabel citra sekolah secara

probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
13

dan Ha diterima. Jika thitung ≤ ttabel dan

Nilai

ttabel

menggunakan

nilai probabilitas > 0,05, maka Ho

tingkat signifikansi 5% dengan nilai

diterima dan Ha ditolak.

df = n – k = 113 – 7 = 106, sehingga
diperoleh hasil sebesar 1,983.

Tabel hasil uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
Model
B
Error
Beta
1
(Constant)
3,597 3,376

Collinearity
Statistics
Toleran
T
Sig.
ce
VIF
1,065 0,289

Product
0,465 0,131
0,306 3,553
Price
0,220 0,161
0,111 1,363
Place
0,017 0,153
0,009 0,113
Promotion
0,422 0,182
0,214 2,321
People
0,074 0,114
0,054 0,649
Physical
0,006 0,243
0,003 0,025
Evidence
Process
0,558 0,214
0,265 2,605
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah

0,001
0,176
0,910
0,022
0,518
0,980

0,479
0,534
0,593
0,417
0,509
0,235

2,087
1,873
1,686
2,396
1,965
4,261

0,011

0,343 2,916

a. Nilai thitung product (X1) sebesar

sehingga diperoleh hasil bahwa

3,553 dan nilai ttabel sebesar 1,983,

1,363 < 1,983. Nilai probabilitas

sehingga diperoleh hasil bahwa

price (X2) lebih besar dari 0,05

3,553 > 1,983. Nilai probabilitas

yaitu sebesar 0,176. Nilai t dan

product (X1) lebih kecil dari 0,05

probabilitas menunjukkan bahwa

yaitu sebesar 0,001. Nilai t dan

Ho diterima dan Ha ditolak,

probabilitas menunjukkan bahwa

sehingga dapat disimpulkan tidak

Ho ditolak dan Ha diterima,

ada pengaruh secara parsial antara

sehingga dapat disimpulkan ada

variabel

pengaruh secara parsial antara

keputusan memilih sekolah (Y).

variabel product (X1) terhadap

c. Nilai thitung place (X3) sebesar

price

(X2)

terhadap

keputusan memilih sekolah (Y).

0,113 dan nilai ttabel sebesar 1,983,

b. Nilai thitung price (X2) sebesar

sehingga diperoleh hasil bahwa

1,363 dan nilai ttabel sebesar 1,983,

0,113 < 1,983. Nilai probabilitas
14

place (X3) lebih besar dari 0,05

variabel people (X5) terhadap

yaitu sebesar 0,910. Nilai t dan

keputusan memilih sekolah (Y).

probabilitas menunjukkan bahwa

f. Nilai thitung physical evidence (X6)

Ho diterima dan Ha ditolak,

sebesar 0,025 dan nilai ttabel

sehingga dapat disimpulkan tidak

sebesar 1,983, sehingga diperoleh

ada pengaruh secara parsial antara

hasil bahwa 0,025 < 1,983. Nilai

variabel

place

(X3)

terhadap

probabilitas

keputusan memilih sekolah (Y).

physical

evidence

(X6) lebih besar dari 0,05 yaitu

d. Nilai thitung promotion (X4) sebesar

sebesar

0,980.

Nilai

t

dan

2,321 dan nilai ttabel sebesar 1,983,

probabilitas menunjukkan bahwa

sehingga diperoleh hasil bahwa

Ho diterima dan Ha ditolak,

2,321 > 1,983. Nilai probabilitas

sehingga dapat disimpulkan tidak

promotion (X4) lebih kecil dari

ada pengaruh secara parsial antara

0,05 yaitu sebesar 0,022. Nilai t

variabel physical evidence (X6)

dan

terhadap

probabilitas

bahwa

Ho

menunjukkan

ditolak

dan

Ha

keputusan

memilih

sekolah (Y).

dapat

g. Nilai thitung process (X7) sebesar

disimpulkan ada pengaruh secara

2,605 dan nilai ttabel sebesar 1,983,

parsial antara variabel promotion

sehingga diperoleh hasil bahwa

(X4) terhadap keputusan memilih

2,605 > 1,983. Nilai probabilitas

sekolah (Y).

process (X7) lebih kecil dari 0,05

diterima,

sehingga

e. Nilai thitung people (X5) sebesar

yaitu sebesar 0,011. Nilai t dan

0,649 dan nilai ttabel sebesar 1,983,

probabilitas menunjukkan bahwa

sehingga diperoleh hasil bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima,

0,649 < 1,983. Nilai probabilitas

sehingga dapat disimpulkan ada

people (X5) lebih besar dari 0,05

pengaruh secara parsial antara

yaitu sebesar 0,518. Nilai t dan

variabel process (X7) terhadap

probabilitas menunjukkan bahwa

keputusan memilih sekolah (Y).

Ho diterima dan Ha ditolak,
sehingga dapat disimpulkan tidak
ada pengaruh secara parsial antara

15

yang diterangkan variabel bebas

Koefisien Determinasi (Adjusted
2

secara

R)
Uji

ini

bertujuan

bersama-sama.

Hasil

perhitungan Adjusted R Square dapat

untuk

dilihat pada output Model Summary.

menentukan proporsi atau presentase

Hasil uji koefisien determinasi dapat

total variasi dalam variabel terikat

dilihat pada tabel berikut:

Model Summaryb
Model

R

1

0,792a

Adjusted R
Square

R Square
0,627

Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson

0,602

3,399

1,879

a. Predictors: (Constant), Process, Price, Place, Promotion, People, Product,
Physical Evidence
b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah

uji

(X2), place (X3), promotion (X4),

koefisien determinasi pada tabel 4.7

people (X5), physical evidence

di atas, dapat dilihat bahwa nilai

(X6), process (X7) memiliki

koefisien determinasi (Adjusted R

pengaruh yang signifikan secara

Square) sebesar 0,602 atau 60,2%.

bersama-sama

Hal ini dapat diartikan bahwa 60,2%

terhadap

keputusan

variabel keputusan memilih sekolah

sekolah

pada

dipengaruhi oleh citra sekolah yang

Kristen 1 Surakarta.

Berdasarkan

hasil

terdiri atas product, price, place,
promotion,

people,

2.

physical

(simultan)
memilih

siswa

SMK

Variabel product (X1) memiliki
pengaruh secara parsial yang

evidence, process, sedangkan sisanya

signifikan

sebesar

keputusan memilih sekolah pada

39,8%

(100%-60,2%)

dipengaruhi faktor lain selain faktor
3.

Variabel

price

(X2)

tidak

memiliki pengaruh secara parsial

SIMPULAN
Variabel

terhadap

siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

yang diteliti dalam penelitian ini.

1.

terhadap

yang
citra

sekolah

yang

signifikan

terhadap

keputusan memilih sekolah pada

terdiri dari product (X1), price

siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
16

4.

5.

place

Variabel

(X3)

tidak

SMK

7.

9.

Surakarta

dipengaruhi oleh citra sekolah

yang

yang terdiri dari product, price,

signifikan

terhadap

keputusan memilih sekolah pada

place,

siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

physical

promotion

Variabel

(X4)

promotion,

people,

evidence,

process,

sisanya

sebesar

sedangkan

memiliki pengaruh secara parsial

39,8%

yang

terhadap

dipengaruhi faktor lain selain

memilih

faktor

signifikan

terhadap

keputusan

sekolah

pada

siswa

SMK

people

Variabel

(100%-60,2%)

yang

diteliti

dalam

penelitian ini.
Implikasi

(X5)

tidak

1.

Hasil

penelitian

memiliki pengaruh secara parsial

digunakan

yang

mengembangkan

signifikan

terhadap

ini

dapat
untuk

pengetahuan

keputusan memilih sekolah pada

mengenai

siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

aspek-aspek di dalamnya yang

Variabel physical evidence (X6)

mempengaruhi keputusan siswa

tidak memiliki pengaruh secara

memilih sekolah.

parsial yang signifikan terhadap

8.

1

memiliki pengaruh secara parsial

Kristen 1 Surakarta.
6.

Kristen

2.

citra

sekolah

dan

Setelah mengetahui aspek-aspek

keputusan memilih sekolah pada

apa saja yang mempengaruhi

siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

keputusan siswa dalam memilih

Variabel process (X7) memiliki

sekolah,

pengaruh secara parsial yang

digunakan

signifikan

mengembangkan

terhadap

terhadap

selanjutnya

dapat
untuk

aspek-aspek

keputusan memilih sekolah pada

tersebut agar dapat menarik

siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

minat siswa

Berdasarkan hasil uji koefisien

sekolah.

determinasi (Adjusted R Square)

3.

Penelitian

ini

dalam memilih

menunjukkan

diperoleh angka sebesar 0,602

bahwa citra sekolah memiliki

atau

pengaruh

60,2%.

diartikan

Hal

bahwa

ini

dapat

keputusan

terhadap

keputusan

memilih sekolah pada siswa.

memilih sekolah pada siswa
17

Citra sekolah yang baik akan

mampu

mempengaruhi persepsi calon

aspek tersebut agar mampu

siswa untuk memilih sekolah

menarik minat siswa lebih

tersebut. Oleh karena itu, pihak

banyak

sekolah harus dapat menciptakan

dengan

citra yang baik melalui aspek-

anggaran

aspek product, price, place,

menambah media promosi

promotion,

sekolah.

people,

physical

evidence, process agar calon

4.

2.

mempertahankan

lagi.

Contohnya
menyediakan

Aspek-aspek

khusus

yang

untuk

belum

siswa memilih untuk bersekolah

mempengaruhi keputusan siswa

di SMK Kristen 1 Surakarta.

memilih sekolah yaitu harga

Selain itu berdasarkan hasil

(price), tempat (place), orang

analisis penelitian menunjukkan

(people), dan sarana prasarana

bahwa

product,

variabel

evidence),

(physical

sekolah

promotion, process berpengaruh

hendaknya

positif terhadap keputusan siswa

kualitas aspek tersebut sehingga

memilih

membuat calon siswa lebih

sekolah

di

SMK

Kristen 1 Surakarta.

tertarik.

meningkatkan

Misalnya

Saran

menambah

1.

untuk semua program jurusan

Bagi Sekolah
a. Sekolah

hendaknya

meningkatkan

fasilitas

dengan
belajar

lebih

(wifi, komputer, laboratorium).

strategi

Biaya pendidikan hendaknya

pemasaran yang tepat guna

juga

meningkatakan image atau

peningkatan sarana prasarana

citra sekolah agar dapat

serta pelayanan bagi siswa.

menyaring lebih banyak lagi

Selain itu perlu juga diberikan

siswa.

beasiswa bagi siswa berprestasi

b. Berkaitan dengan produk,

diimbangi

dengan

secara rutin serta kemudahan

promosi, proses yang paling

fasilitas

berpengaruh

sekolah.

terhadap

keputusan siswa memilih
sekolah hendaknya sekolah
18

pembayaran

biaya

3.

Bagi Masyarakat
a. Masyarakat
maupun

yang baru diharapkan dapat
(calon
orang

siswa

memperkaya

tua)

pengetahuan.

diharapkan dapat memilih

b. Peneliti

selanjutnya

sekolah yang memiliki citra

sebaiknya

baik, hal ini dapat dilihat

mengandalkan

dari bagaimana cara sekolah

jawaban dari kuesioner tetapi

tersebut

juga

memperkenalkan

diri kepada masyarakat.

tidak

dapat

hanya

pada

hasil

melakukan

pengamatan

untuk

b. Untuk mengetahui apakah

memeriksa kembali jawaban

sekolah memiliki citra yang

siswa pada kuesioner dengan

baik, masyarakat/calon siswa

keadaan

maupun

sebenarnya.

orang

hendaknya

tua
mencari

informasi

sebanyak-

banyaknya

mengenai

sekolah

yang

DAFTAR REFERENSI
Alma ,B. &Hurriyati, R. (Ed).(2008).
Manajemen Corporate dan

sekolah tersebut yang dapat

Strategi Pemasaran Jasa

dilihat dari aspek product,

Pendidikan :Fokus Pada

price,

Mutu dan Layanan Prima.

place,

promotion,

people, physical evidence,

Bandung: Alfabeta.

process.
4.

ilmu

Arikunto, S. (2006).Prosedur

Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian: Suatu Pendekatan

a. Peneliti

Praktik. Jakarta: PT Rineka

selanjutnya

diharapkan
dalam

lebih

variatif

Cipto.
Daryanto.(2011). Sari Kuliah

mengembangkan

penelitian tentang variabel-

Manajemen Pemasaran.

variabel lain yang dapat

Bandung: PT Sarana Tutorial

mempengaruhi

Nurani Sejahtera.

keputusan

memilih sekolah pada siswa,

Enache, I.C. (2011). Marketing

tidak hanya terbatas pada

Higher Education Using The

variabel citra sekolah, dari

7 PS Framework. Bulletin of

hasil

the Transilvania University of

penelitian-penelitian
19

Brasov, 4 (53) 24-30.

Sunyoto, D. (2011). Praktik SPSS
untuk

Lie, A., Andriono, T., &Prasasti, S.
(2014).

Menjadi

Terbaik:

Sekolah

MuhaMedika.

Praktik-praktik

Strategis Dalam Pendidikan.
Jakarta: Tanoto Foundation.
Lovelock, C., Wirtz, J.,&Mussry, J.
(2010).

Pemasaran

Jasa:

Manusia, Teknologi, Strategi
Perspektif

Indonesia.

Terj.Dian Wulandari& Devri
Barnadi Putera. Jilid 1 (edisi
7). Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen
Pemasaran Jasa: Teori dan
Praktik.

Jakarta:

Salemba

Empat.
Muhaimin, Suti’ah, &Prabowo, S.L.
(2010). Manajemen
Pendidikan: Aplikasinya
dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan
Sekolah/Madrasah. Jakarta:
Prenada Media Group.
Riduwan.(Ed). (2008). Manajemen
Pendidikan.

Bandung:

Alfabeta.
____________.

(2009).

Kasus.Yogyakarta:

Belajar

Mudah Penelitian. Bandung:
Alfabeta.

20

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25