Perkembangan Kurikulum di Indonesia kele

3. Kurikulum 1968
a. Karakteristik kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok.
b. Kelebihan Kurikulum 1968
Pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat
c. Kekurangan Kurikulum 1968
Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan.
2. Kurikulum 1975
Di dalam kurikulum 1975, pada setiap bidang studi dicantumkan tujuan kurikulum,
sedangkan pada setiap pokok bahasan diberikan tujuan instruksional umum yang
dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai satuan bahasan yang memiliki tujuan
instruksional khusus. Dalam proses pembelajaran, guru harus berusaha agar tujuan
instruksional khusus dapat dicapai oleh peserta didik, setelah mata pelajaran atau

pokok bahasan tertentu disajikan oleh guru. Metode penyampaian satun bahasa ini
disebut prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Melalui PPSI ini dibuat
satuan pelajaran yang berupa rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
a. Karakteristik kurikulum 1975
Berorientasi pada tujuan
Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran
memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang
lebih integratif.
Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah
kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam
bentuk tingkah laku siswa.
Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
b. Kelebihan Kurikulum 1975
Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya
dan waktu
Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang
spesifik,dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa

c. Kelemahan Kurikulum 1975
Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran
3.
a.

KURIKULUM 1984 (KURIKULUM CBSA)
Karakteristik Kurikulum 1984

Mengusung process skill approach. Meski
mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini
juga sering disebut "kurikulum1975 yang disempurnakan".
CBSA merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan
dan pembelajaran pada saat itu. Pendekatannya menitikberatkan pada keaktifan
siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar.
Dalam CBSA kegiatan belajarnya diwujudkan dalam berbagai bentuk
kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan,
memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya.
Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral
adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan

kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang
sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yangdiberikan.
Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru
kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat
peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang
dipelajarinya
Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan
penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,
semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif
dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari
sederhana menuju ke kompleks.
Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses
adalah pendekatan belajar mengajar yang memberi tekanan kepada proses
pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan
perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif
dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.
b. Kelebihan kurikulum 1984 (CBSA)
Pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intlektual dan emosional dengan harapan
siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif,
afektip, maupun psikomotor.
c. Kekurangan Kurikulum 1984 (CBSA)
Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, yang terlihat adalah
suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan
gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajaar model berceramah.
4. Kurikulum 1994
a. Karakteristik kurikulum 1994
Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan.
Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem
kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum
inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri
disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan

sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang
mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari
satu jawaban) dan penyelidikan.
Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan
kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga
diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
b. Kelebihan Kurikulum 1994
Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara
mental, fisik, dan social.
Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah
ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
c. Kekurangan Kurikulum 1994
Aspek yang di kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.
Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait

dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk
pemantapan pemahaman.
5. KURIKULUM 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK))
a. Karakteristik Kurikulum 2004
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
b. Kelebihan Kurikulum 2004
Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber belajar yang bervariasi.
c. Kekurangan Kurikulum 2004

Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan
kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan.
6. KURIKULUM 2006-Sekarang (KTSP)
Kurikulum 2006 atau yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang berlaku dewasa ini di

Indonesia. KTSP diberlakukan mulai tahun ajaran 2006/2007 yang menggantikan
kurikulum 2004 (KBK). Kurikulum ini lahir seiring dengan pemberlakuan Undangundang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional serta Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu
perbedaan KTSP dibandingkan dengan kurikulum yang pernah berlaku sebelumnya
di Indonesia adalah terletak pada sistem pengembangannya. Pengembangan
kurikulum sebelum KTSP dilakukan secara terpusat (sentralistik), sedangkan KTSP
merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
dengan memperhatikan karakteristik dan perbedaan daerah (desentralistik).
a. Karakteristik KTSP
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual,
maupun klasikal.
Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman.

Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsure edukatif.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
b. Kelebihan KTSP
Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
Sumber belajar yang bervariasi.
seorang guru benar-benar digerakkan menjadi manusia yang professional
yang menuntut kekereatifitasan.
c. Kekurangan KTSP
Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung
pendidikan dan terutama sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan
mengembangkan kurikulum sendiri.
Kurikulum 1947
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rentjana
Pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah

digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam psoses perjuangan
merebut kemerdekaan.
Ciri-ciri kurikulum 1947 :
 Lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan
sejajar dengan bangsa lain.
 Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam
pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran.
Kelebihan dari kurikulum 1947 :
 lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan
sejajar dengan bangsa lain.
Kekurangan dari kurikulum 1947 :
 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan
kolonial Belanda dan Jepang.
2. Kurikulum 1952

Pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. Dengan berganti
nama menjadi Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
Ciri-ciri kurikulum 1952 :
 Setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari.

 Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok
bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/ artistik, keprigelan
(keterampilan), dan jasmaniah.
Kelebihan dari kurikulum 1952 :
 Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.
Kekurangan dari kurikulum 1952 :
 Masih kurangnya tenanga pengajar.
 Tidak didukung dengan fasilitas yang memadai.
3. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 ditandai dengan pendekatan peng-organisasian materi pelajaran
dengan pengelompokan suatu pelajaran yang berbeda, yang dilakukan secara
korelasional (correlated subject curriculum).
Ciri-ciri kurikulum 1968 :
 Mata pelajaran yang dikolerasikan dengan mata pelajaran yang lain,
walaupun batas demokrasi antar mata pelajaran masih terlihat jelas.
 Penjurusan di SMA dilakukan di kelas II, dan disederhanakan menjadi dua
jurusan, yaitu Sastra Sosial Budaya dan Ilmu Pasti Pengetahuan Alam
(PASPAL).
 Menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan

Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya
9.
Kelebihan dari kurikulum 1968 :
 Bertujuan pada pembentukan manusia Pancasila Sejati.
 struktur pendiddikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kekurangan dari kurikulum 1968 :
 Muatan materi masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis dan
belum terikat erat dengan keadaan nyata dalam lingkungan sekitar.
4. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 yang melatarbelakangi adalah
pengaruh konsep di bidang manajemen. Menurut Mudjito (dalam Dwitagama: 2008)
Zaman ini dikenal dengan istilah satuan pelajaran yaitu pelajaran setiap satuan
bahasan.
Ciri-ciri kurikulum 1975 :
 Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembangan Sistem Instruksi (PPSI).
 Setiap satuan dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksional khusus (TIK),
materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.
Kelebihan dari kurikulum 1975 :
 Menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
 Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
 Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus
respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
Kekurangan dari kurikulum 1975 :

Kurikulum 1975 banyak dikritik.
Guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN 1983
menyiratkan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari
kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itula pada tahun 1984 pemerintah
menetapkan pergantian kurikulum 1975 oleh kurikulum 1984.
5. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 yang
disempurnakan.
Ciri-ciri kurikulum 1984 :
 Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
·
Mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan itu penting.
·
Posisi siswa ditempatkan sebgai subyek belajar. Dari mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan,hingga melaporkan.
Kelebihan dari kurikulum 1984 :
·
Mengusung proses skill approach.
 Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsepkonsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru
kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian
alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami
konsep yang dipelajarinya.
Kekurangan dari kurikulum 1984 :
·
Kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran.
6. Kurukulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984, proses pembelajaran
menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar
dengan kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena
berkesesuaian suasan pendidikan di LPTK (lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan) pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar.
Akibatnya, pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya
ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. Tim ini memandang bahwa materi (isi)
pelajaran harus diberikan cukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai
mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran
yang cukup banyak.
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan
sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Ciri-ciri kurikulum 1994 :
 Adanya perubahan dari sistem semester ke sistem caturwulan.
 Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
 Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem
kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat
kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan
pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sekitar.



Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik,
dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal
yang mengarah kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka,
dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan penyelidikan.
 Pengajaran dari hal yang konkrit ke ha yang abstrak, dari hal yang mudah ke
hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
 Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk
pemantapan pemahaman.
Kelebihan dari kurikulum 1994 :
 Adanya perubahan dari sistem semester ke sistem caturwulan.
 Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup
padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
 Guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik
secara mental, fisik, dan sosial.
Kekurangan dari kurikulum 1994 :
·
Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
·
Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan
aplikasi kehidupan sehari-hari.
7. Kurikulum 2004
Implementasi pendidikan di sekolah mengacu pada seperangkat kurikulum. Salah
satu bentuk invovasi yang dikembangkan pemerintah guna meningkatkan mutu
pendidikan adalah melakukan inovasi di bidang kurikulum. Kurikulum 1994
disempurnakan lagi sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam
pemerintahan dari sentralistik menjadi disentralistik sebagai konsekuensi logis
dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 tentang otonomi daerah.
Pada era ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar
mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum sekolah (Depdiknas, 2002). Kurikulum ini menitik beratkan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa
penguasaan terhadap serangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat
peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan
dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
Ciri-ciri kurikulum 2004 :
·
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupu
klasikal.
·
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
·
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
·
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
·
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.
Kelebihan dari kurikulum 2004 :


Guru sebagai fasilitator.
Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan
minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
·
Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu
mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta
didik.
Kekurangan dari kurikulum 2004 :
 Kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni
ujian. Ujian akhir sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda.
Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak
pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar
pemahaman dan kompetensi siswa.
·
Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar
kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang
pembelajaran secara berkelanjutan.
8. Kurikulum 2006
Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk implementasi dari UU
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam
sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang
perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu:
(1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar
pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan.
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,
pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan
kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.
Ciri-ciri kurikulum 2006 :
 Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
 Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,
kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan
pekerjaan masyarakat sekitar.
 KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
 Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
 Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah,
kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
Kelebihan dari kurikulum 2006 :
 Guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai
dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
 Siswa sebagai pusat pembelajaran.



Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan programprogram pendidikan.
 Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
 Berpusat pada siswa.
 Menggunakan berbagai sumber belajar.
 kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan.
Kekurangan dari lurikulum 2006 :
 Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan
sekolah.
 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .
 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan.
 Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban
mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan
tunjangan profesi.
















Kurikulum 2013
Kekurangan-kekurangann yang terdapat pada kurikulum 2013 adalah :
 Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan kurikulum hanya
didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum 2013 tidak didasarkan pada
evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga
dalam pelaksanaannya bisa membingungkan guru dan pemangku pendidikan.
 Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum
2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
 Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih
diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali
tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya
mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga
memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
 Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang
pendidikan dasar.
2. Kelebihan kurikulum 2013.
Sulit juga menyimpulkan kelebihan dari kurikulum 2013,mungkin yang menjadi
kelebihan dari kurikulum 2013 adalah setiap anak atau siswa dituntut kreatif dan

inovatif,selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter yang telah
diintegrasikan kedalam semua program studi.