Nursekhamaulida RANGKUMAN MATERI PENGANT pdf
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
2
Lainnya Blog Berikut»
Buat Blog Masuk
nursekhamaulida
nur sekha Maulida
+ ke lingkaran
30 memiliki saya di lingkaran
Torrents Search Engine
Search Engine
TORRENTS
Lihat semua
Senin, 11 Februari 2013
RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
tugas pengantar pendidikan
Arsip Blog
Arsip Blog
Bloc Note
Personnalisa
ble Gratuit
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2013
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
Tujuan Pendidikan……………………………………………………..(1)
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
1/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
1. Type new task here
AliranAliran Pendidikan……………………………………………...(3)
Pendidikan Formal…………………………………………………….(4)
Pendidikan Non Formal dan Informal………………………………...(6)
Pendidikan Manusia Seutuhnya………………………………………(8)
Pendidikan Seumur Hidup…………………………………………....(9)
Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi)……………………………...(12)
Bloc Note
Personnalisa
ble Gratuit
TUJUAN PENDIDIKAN
1. Type new task here
Mengenai
Saya
nur sekha
Maulida
Ikuti
Lihat profil
lengkapku
30
Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai
sudut.
Definisi Umum : Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikapsikap yang diharapkan
dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan
mendidik.
Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga
meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apaapa yang tidak ditemui
di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi
masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak
mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai
berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar
atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
Alqur’an.
Alqur’an merupakan pedoman tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita
hidup di dunia. Dalam Alqur’an kita bisa menemukan semua permasalahan
hidup termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah Alqur’an, dengan demikian hadist juga
merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
indonesia. Tujuan pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum.
1
Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah
dan pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas
pendidikan islam bertujuan untuk:
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
2/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Pembinaan Akhlak
Penguasaan Ilmu
Keterampilan bekerja dalam masyarakat
Mengembangkan akal dan Akhlak
Pengajaran Kebudayaan
Pembentukan kepribadian
Menghambakan diri kepada Allah
Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.
Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2.Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional
juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran
pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta
berorientasi masa depan.
3.TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang
pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk
membentuk manusiamanusia pembangun yang berpancasila dan untuk
membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab
dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan
yang termaktub dalam UUD 1945.
2
ALIRANALIRAN PENDIDIKAN
Pengertian aliran pendidikan
Aliranaliran pendidikan adalah pemikiranpemikiran yang membawa
pembaharuan pendidikan. Aliranaliran pendidikan telah dimulai sejak awal
hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan
generasi muda keturunannya yang memerlukan kehidupan yang lebih baik dari
orang tuanya. Didalam berbagai kepustakaan tentang aliranaliran pendidikan,
pemikiranpemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari aman yunani kuno
sampai sekarang.
Macammacam aliran pendidikan
Macammacam aliran pendidikan itu hanya dibatasi pada beberapa
rumpun aliran klasik saja, yaitu:
1. Aliran empirisme
Aliran empirisme bertolak dari lockean tradition yang mementingkan
stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan.
2. Aliran nativisme
Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzion Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga factor lingkungan, termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
3. Aliran naturalisme
Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran
naturalism yang dipelopori oleh seorang filsuf prancis J.J Rousseau. Berbeda
dengan Schopenhauer, Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru
dilahirkan mempunyai pembawaan buruk.
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
3/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Menurut teori konvergensi
a. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan
b. Pendidikan di artikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada
anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah
berkembangnya potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang
kurang baik.
c. Yang mengatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.
3
PENDIDIKAN FORMAL
Pengertian pendidikan formal
Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur,
bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf
dengannya; termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi
akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
Manfaat dan fungsi pendidikan:
1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)
2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
5. Sebagai Identitas Diri
6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Karakteristik Proses Pendidikan
Ada beberapaKrateristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah
yaitu;
1. Pendidikandiselengarakansecarakhususdandibagiatasjenjang yang
memilikihubunganhierarki
2. Usiaanakdidik di suatujenjangpendidikan relative homogen.
3. Waktupendidikanrelatif lama sesuaidengan program pendidikan yang
harusdiselesaikan.
4. Materiatauisipendidikanlebihbanyakbersifatakademisdanumum.
5. Adanyapenekanantentangkualitaspendidikansebagaijawabankebutuhandi
masa yang akandatang.
Satuan Penyelenggaraan Pendidikan
1. TK (Taman kanakkanak)
adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun
atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal.
2. SD (Sekolah Dasar)
adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas
6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu
Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat
melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (atau sederajat).
4
3. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
(disingkat SMP, Bahasa Inggris: junior high school) adalah jenjang
pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus
sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam
waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
4. SMA (Sekolah Menengah Atas)
(disingkatSMA; bahasaInggris: Senior High School),
adalahjenjangpendidikanmenengahpadapendidikan formal di
Indonesiasetelah lulus SekolahMenengahPertama (atausederajat).
Sekolahmenengahatasditempuhdalamwaktu 3 tahun, mulaidarikelas 10
sampai kelas 12.
5. Perguruan tinggi
adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta
didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
4/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
menjadi dua:
Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan
oleh pemerintah.
Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan
oleh pihak swasta.
Pengelolaandanregulasiperguruantinggi di Indonesia dilakukanoleh
KementerianPendidikanNasional.
RektorPerguruanTinggiNegerimerupakanpejabateselon di
bawahMenteriPendidikanNasional.
Selainitujugaterdapatperguruantinggi yang
dikelolaolehkementerianataulembagapemerintahnonkementerian yang
umumnyamerupakanperguruantinggikedinasan,
misalnyaSekolahTinggiAkuntansi Negara yang
dikelolaolehKementerianKeuangan.
Selanjutnya, berdasarkanundangundang yang berlaku,
setiapperguruantinggi di Indonesia
harusmemilikiBadanHukumPendidikan yang
berfungsimemberikanpelayanan yang
adildanbermutukepadapesertadidik, berprinsipnirlaba,
dandapatmengeloladanasecaramandiriuntukmemajukanpendidikannasio
nal.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Proses Belajar
Faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar
mengajar dapat dibedakan menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal diantaranya adalah sebagai berikut :
- Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa individu
yang sedang belajar.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.
Faktor internal meliputi minat, jasmani, intelegensi, pengelolaan diri yang
tepat, motivasi dan kesehatan.
Fungsi Pendidikan Berdasarkan Asasasas Tanggung jawab
Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah mencari fungsi
pendidikan berdasarkan asasasas tanggungjawab:
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang ditetapkan menurut ketentuanketentuan yang berlaku. Dalam hal
ini undangundang pendidikan UUSPN nomor 20 tahun 2003.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan kepadanya masyarakat oleh masyarakat dan bangsa.
3. Tanggungjawab fungsional ialah: Tanggungjawab professional pengelola
dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan
ketentuanketentuan jabatannya. Tanggungjawab ini merupakan
pelimpahan tanggungjawab dan kepercayaan orang tua (masyarakat)
kepada sekolah dari para guru.
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Pendidikan Non Formal
Pengertian Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan
secara teratur, dengan sadar (sengaja) dilakukan tetapi tidak terlalu ketat
mengikuti peraturanperaturan yang tetap/ tidak terikat oleh jenjang pendidikan
seperti pendidikan formal di sekolah. Tujuan terpenting dari pendidikan non
formal adalah programprogram yang ditawarkan kepada masyarakat harus
sejalan dengan programprogram pembangunan yang dibutuhkan oleh
masyarakat banyak.
Pendidikan non formal juga berarti suatu kegiatan pendidikan di luar
keluarga dan di luar sekolah yang kegiatankegiatannya ditujukan kepada :
1. Anakanak yang belum pernah sekolah.
2. Anakanak yang meninggalkan pendidikan SD/ SLTP dan tidak meneruskan
sekolah lagi (di bawah umur 18 tahun).
3. Orangorang dewasa (adult education)
4. Anakanak di bawah umur 18 tahun yang memerlukan reedukasi.
5. Orangorang dewasa yang memerlukan reedukasi.
6. Masyarakat sebagai satu lingkungan budaya (comunity education).
6
Macammacam pendidikan itu dapat dikelompokkan sebagai program
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
5/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
kegiatan pendidikan luar sekolah yang terorganisir yaitu :
1.Pendidikan masyarakat adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang
dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar, dan
dilakukan di luar lingkungan dan sistem pengajaran sekolah biasa.
2.Pendidikan kemasyarakatan adalah konfirmasi antara kedewasaan yang
diwakili pendidik dan kebelum dewasaan yang diwakili oleh anak didik yang
berdiri sendiri. Atau dikatakan sebagai pendidikan yang meliputi bagian
pendidikan yang mempersiapkan anakanak untuk tugasnya sebagai penghasil
dan sebagai pemakai.
3. Pendidikan rakyat adalah tindakantindakan pendidikan atau pengaruh yang
kadangkadang mengenai seluruh rakyat, tetapi biasanya khusus mengenai
rakyat lapisan bawah.
4. Mass Education adalah pendidikan yang diberikan ke orang dewasa di luar
sekolah, yang bertujuan memberikan kecakapan baca tulis dan pengetahuan
umum untuk dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan hidup
sekelilingnya. Dalam hal ini termasuk pula latihanlatihan untuk mendidik
calon pemimpin yang akan mempelopori pelaksanaan usahanya di dalam
masyarakat.
5. Adult education (pendidikan orang dewasa) adalah usaha atau kegiatan yang
pada umumnya dilakukan dengan kemauan sendiri (bukan dipaksa dari atas)
oleh orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas tertinggi masa kewajiban
belajar dan dilangsungkan di luar lingkungan sekolah biasa.
6. Extention education adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar
lingkungan sekolah biasa, diselenggarakan oleh perguruanperguruan tinggi
untuk mengimbangi hasrat masyarakat yang ingin menjadi peserta aktif dlm
pergolakan jaman.
7. Fundamental education adalah menolong masyarakat untuk mencapai
kemajuan sosial ekonomi agar dengan demikian mereka dapat menduduki
tempat yang layak dalam dunia modern.
Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengalaman dalam hidup seharihari dengan sadar atau tidak
sadar, sejak seorang lahir sampai ke liang kubur di dalam lingkungan keluarga,
masyarakat atau dalam lingkungan pekerjaan seharihari. Contoh pengemudi
becak. Bagi pengemudi becak, jelas tidak ada pendidikan formalnya. Jika
seseorang pertama kali mencoba mengemudi (mengendalikan becak), ia akan
menemui kesulitan.
7
PENDIDIKAN MANUSIA SEUTUHNYA
Pengertian Pendidikan Manusia Seutuhnya
Manusia utuh berarti adalah sosok manusia yang tidak parsial, fragmental.
Apalagi split personality. Utuh artinya adalah lengkap, meliputi semua hal
yang ada pada diri manusia. Manusia menuntut terpenuhinya kebutuhan
jasmani, rohani, akal, fisik dan psikisnya. Berdasarkan pikiran dimikian dapat
diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup
pengertian sebagai berikut:
1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.2.
2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang
menghayati dan yakin akan citacita dan tujuan hidupnya.
Pendidikan manusia seutuhnya, pada dasarnya merupakan tujuan yang
hedak dicapai dalam konsep Value Education atau General Education yakni:
1) manusia yang memiliki wawasan menyeluruh tentang segala aspek
kehidupan, serta
2) memiliki kepribadian yang utuh. Istilah menyeluruh dan utuh merupakan
dua terminologi yang memerlukan isi dan bentuk yang disesuaikan dengan
konteks sosial budaya dan keyakinan suatu bangsa yang dalam bahasa lain
pendidikan yang dapat melahirkan:
a) pribadi yang dapat bertaqarrub kepada Allah dengan benar, dan b) layak
hidup sebagaimanusia.
Untuk dapat menghasilkan manusia yang utuh, diperlukan suri tauadan
bersama antar keluarga, masyarakat, dan guru di sekolah sebagai wakil
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
6/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
pemerintah. Patut diingat bahwa pembentukan jati diri manusia utuh berada
pada tataran afeksi, dan pembelajarannya dunia afeksi hanya akan berhasil
apabila dilakukan melalui metode pelakonan, pembiasaan, dan suri tauladan
dari orang dewasa.
Pendidikan Manusia Seutuhnya
Prinsip pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup
didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi :
8
1. DasarDasar Filosofis
Filosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan
integralsegisegi(potensipotensi): (esensial): Manusia sebagai makhluk pribadi
(individualbeing),Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing), Menusia
sebagai makhluk susila (moralbeing).
2. DasarDasar Psikofisis
Merupakan dasardasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas
psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan
antara potensipotensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa,
cipta, dan budi nurani.
3. DasarDasar Sosial Budaya
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan namun manusia
terbina pula oleh tata nilai sosiobudaya sendiri.Inilah segisegi buhaya bangsa
dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan.
Tujuan Pendidikan Manusia Seutuhnya
Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan kodrat dan
hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
Adapun aspek pembawaan(potensi manusia)meliputi:
Potensi jasmani, yaitu fisiologis dan pancaindra
Potensi rohaniah, yaitu psikologis dan budi nurani.
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Dasardasar pendidikan seumur hidup
Prinsip pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung seumur hidup
didasarkan atas sebagai landasan yang meliputi:
a.Dasardasar filosofis
Bahwa sesungguhnya secara filosofis hakekat kodrat martabat manusia
merupakan kesatuan integral segisegi atau potensipotensi (essensia):
9
1. Manusia sebagai makhluk pribadi
2. Manusia sebagai makhluk social
3. Manusia sebagai makhluk susila
b. Dasardasar psikofisis
Yang dimaksud dasardasar psikofisis ialah dasardasar kejiwan dan
kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan, bahwa pribadi
manusia merupakan kesatuan antara:
1. Potensipotensi dan kesadaran rokhaniah baik segi pikiran, rasa, karsa, cipta,
maupun budi nurani.
2. Potensiipotensi dan kesadaran jasmaniah yakni jasmani yang sehat dengan
pancaindra yang normal yang secara fisiologis bekerja sama dengan system
syaraf dan kejiwaan
3. Potensipotensi psikifisis ini juga barada di dalam suatu lingkungan hidupnya
baik alamiah maupun socialbudaya
d. Dasardasar sosiobudaya
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
7/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang merupakan bagian
dari umat manusia dan alam semesta, namun manusia Indonesia terbina pula
oleh tata nilai sosiobudayanya sendiri. Segisegi sosiobudaya bangsa
mencakup:
1. Tata nilai warisan budaya bangsa yang mencakup yang menjadi filsafat
rakyatnya
2. Nilainilai filsafat negaranya
3. Nilainilai budaya dan tradisi bangsanya
4. Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik yang non
formal maupun yang fomal.
Tujuan dari pendidikan seumur hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dengan meningat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
10
Implikasi dari pendidikan seumur hidup
Sebagai salah satu kebijakan yang mendasar dalam memandang
hakekat pendidikan manusia dapat dijelaskan segi implikasi ini sebagai
berikut:
a. pengertian implikasi
ialah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan.
b. segisegi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan seumur
hidup:
1. Manusia seutuhnya sebagai subyek dikatakan sasaran didik.
2. proses berlangsungnya pendidikan, yakni seumur hidup manusia
Isi yang didikan, antara lain:
1. potensi jasmani dan panca indera
2. potensi pikir
3. potensi perasaan
4. potensi karsa
5. potensipotensi cipta
6. potensi karya
7. potensi budi nurani
Lembagalembaga yang terkait dengan pendidikan seumur hidup
Lembagalembaga yang terkait dengan pendidikan seumur hidup,
antara lain:
a. lembaga pelaksana dan wahana pendidikan
1. dalam lingkungan rumah tangga, sebagai unit masyarakat pertama dan
utama
2. dalam lingkungan sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal
3. dalam lingkungan msyarakat, sebagai lembaga dan lingkungan
pendidikan non formal
b. lembaga penanggung jawab pendidikan mencakup kwajiban dan kerjasama
tiga lembaga yang wajar dalam kehidupan.
11
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)
Pengertian Andragogi
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
8/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Dapat juga dikatakan bahwa
andragogi merupakan suatu ilmu (science) dan seni (art) dalam membantu
orang dewasa belajar (Knowles:1980). Sedangkan istilah lain yang sering
dipergunakan sebagai perbandingan adalah "pedagogi", yang ditarik dari kata
"paid" artinya anak dan "agogos" artinya membimbing atau memimpin. Maka
dengan demikian secara harafiah "pedagogi" berarti seni atau pengetahuan
membimbing atau memimpin atau mengajar anak.
Perbedaan antara anakanak dan dewasa dapat ditinjau dari 3 hal yaitu :
a. Usia, individu yang berumur lebih dari 16 tahun dapat dikatakan sebagai
orang dewasa dan kurang dari 16 tahun masih disebut anakanak.
b. Ciri psikologis, individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, tidak
selalu tergantung dengan oranglain, bertanggung jawab, mandiri, berani
mengambil resiko, mampu mengambil keputusan merupakan ciri orang
dewasa.
c. Ciri biologis, individu dikatakan dewasa apabila telah menunjukkan
tandatanda kelamin sekunder.
Beberapa defenisi Pendidikan Orang Dewasa, menurut :
A. UNESCO(Townsend Coles, 1977), pendidikan orang dewasa
merupakan keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi,
tingkatan,metodenya baik formal dan tidak, yang melanjutkan maupun yang
menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan universitas serta
latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat
mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya,
meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan
perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan
pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi dan
budaya yang seimbang dan bebas.
12
B. Bryson, menyatakan bahwa pendidikan orang dewasa adalah semua
aktifitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan
seharihari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk
mendapatkan tambahan intelektual.
C. Reeves,et al, pendidikan orang dewasa adalah suatu usaha yang
ditujukan untuk pengembangan diri yang dilakukan individu tanpa paksaan
legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya.
Karakteritik Pendidikan Orang Dewasa
Memiliki lebih banyak pengalaman hidup.
Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Orang dewasa
termotivasi untuk belajar karena ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik
dan berprestasi secara personal, keputusan dan perwujudan diri.
Banyak peranan dan tanggung jawab yang dimiliki. Menimbulkan
persaingan terhadap permintaan waktu antar setiap peranan yang ia miliki.
Menyebabkan keterbatasan waktu untuk belajar. Penting bagi pendidik orang
dewasa untuk memiliki sensitifitas dan memahami adanya persaingan
penggunaan waktu.
Kurang percaya diri atas kemampuan diri yang mereka miliki untuk
belajar kembali. Kepercayaan – kepercayaan yang tidak benar tentang belajar,
usia lanjut dan faktor fisik juga dapat meningkatkan ketidakpercayaan diri
orang dewasa untuk kembali belajar.
Pengalaman dan tujuan hidup orang dewasa lebih beragam daripada
para pemuda. Dan hal ini dapat dijadikan suatu kekuatan yang positif yang
dapat dimanfaatkan melalui pertukaran pengalaman dikalangan pembelajar
orang dewasa.
Makna belajar bagi orang dewasa. Belajar adalah suatu proses mental
yang terjadi dalam benak seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir. Bagi
pendidikan orang dewasa melalui pengalamanpengalaman belajar makna
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
9/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
belajar diberikan.
13
Beberapa Asumsi Dasar dan Implikasinya
Konsep Diri
konsep diri yang dimiliki orang dewasa berbeda dengan konsep diri
anak. Jika konsep diri anak bahwa dirinya tergantung dengan orang lain. Orang
dewasa telah mempunyai kemauan sendiri (pengarahan diri) untuk belajar.
Implikasi :
a. Iklim belajar diciptakan sesuai dengan keadaan orang dewasa. Seperti :
ruangan, kursi, meja dan sejenisnya disusun sesuai keinginan orang dewasa.
Dengan demikian diharapkan terciptanya kenyamanan belajar.
b. Pelajar dilibatkan dalam proses merancang perencanaan belajar.
c. Pelajar diikutsertakan dalam mendiagnosa kebutuhan belajar. Mereka akan
lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar jika hal yang akan dipelajari sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Pengalaman
pengalaman yang dimiliki merupakan akibat dari masa mudanya.
Seiring berjalannya waktu maka pengalaman yang dimilikinya pun semakin
banyak.
Implikasi :
a. Proses belajar lebih ditekankan pada metode yang menyaring pengalaman
mereka, seperti melalui diskusi kelompok, metode kasus, metode insiden kritis,
simulasi dll.
b. Penekanan pada proses belajar aplikasi praktis. Untuk memberikan
pengenalan konsep baru pengajar memberikan penjelasan melalui pengalaman
yang berasal dari pelajar itu sendiri.
Kesiapan Untuk Belajar,
Kesiapan belajar yang dimiliki individu sebagai akibat dari peranan
sosial yang dimilikinya. Havinghurts (1953) membagi masa dewasa menjadi
tiga, yaitu : masa dewasa awal (1830 tahun), dewasa madya (3055 tahun),
dewasa akhir (lebih dari 55 tahun). Dan membagi 10 peranan sosial yaitu
sebagai pekerja, kawan, orangtua, kepala rumah tangga, anak, warga Negara,
anggota organisasi, rekan kerja, anggota keagamaan, pemakai waktu luang.
14
Implikasi :
a. Urutan kurikulum disusun berdasarkan tugas perkembangan bukan
berdasarkan urutan mata pelajaran atau kebutuhan lembaga.
b. Konsep mengenai tugas perkembangan orang dewasa memberikan petunjuk
dalam belajar kelompok.
Orientasi Terhadap Belajar
Orang dewasa cenderung mempunyai perspektif untuk secepatnya
mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pendidikan bagi orang
dewasa dipandang sebagai suatu proses untuk meningkatkan kemampuan
dalam memecahkan masalah hidup yang ia hadapi.
Implikasi :
a. pendidik berperan sebagai pemberi bantuan kepada pelajar dewasa bukan
sebagai guru yang mengajar materi.
b. Kurikulum POD tidak berorientasi pada mata pelajaran tertentu, tetapi
berorientasi pada masalah.
c. Karena orang dewasa berorientasi pada masalah maka pengalaman belajar
yang dirancang didasarkan pada masalah dan hal yang menjadi bahan perhatian
mereka juga.
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
10/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Fungsi Dasar
Fungsi dasar pendidikan orang dewasa adalah instruksi, konseling,
perkembangan program dan administrasi. Proses pengembangan program
melibatkan penilaian pada kebutuhan pelajar, membuat dan mengeksekusi
keputusan yang diperlukan dalam aktivitas belajar untuk memposisikan dan
mengevaluasi hasil.
Keunikan dan keterpusatan fungsi pengembangan program dalam pendidikan
orang dewasa berasal dari perbedaan tujuan dan kebutuhan pendidik orang
dewasa.
Sebuah upaya dilakukan untuk mempertemukan bermacammacam perubahan
individu dan kebutuhan kelompok walaupun berupa program jangka pendek.
Hal ini mengikuti pernyataan bahwa pendidikan orang dewasa lebih
distandarisasi seperti dalam program remidi atau kesempatan kedua yang
mensejajarkan kurikulum pendidikan remaja, dan fungsi pengembangan
program tidaklah begitu penting.
15
Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
Houle (1972), menggambarkan enam orientasi yang dipegang oleh
pendidik orang dewasa, yaitu :
1. Memusatkan pada tujuan.
2. Memenuhi kebutuhan dan minat.
3. Menyerupai sekolahan.
4. Menguatkan kepemimpinan.
5. Mengembangkan lembaga pendidikan orang dewasa.
6. Meningkatkan informalisasi.
Bergeivin mengemukakan tujuan pendidikan orang dewasa sebagai
berikut :
a. Membantu pelajar mencapai suatu tingkatan kebahagiaan dan makna hidup.
b. Membantu pelajar memahami dirinya sendiri, bakatnya, keterbatasannya dan
hubungan interpersonalnya
c. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan lifelong education.
d. Memberikan kondisi dan kesempatan untuk membantu mencapai kemajuan
proses pematangan secara spiritual, budaya, fisik, politik dan kejujuran.
e. Memberikan kemampuan melek huruf, keterampilan kejujuran dan
kesehatan bagi orang dewasa yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan
untuk belajar.
Alasan pentingnya berpikir filsafat dalam pendidikan orang dewasa, karena
1. Perlu acuan pertanyaan dalam menetapkan program yang akan datang.
2. Seringkali pendidik merasa hanya menjadi bagian kecil pada suatu
lembaga besar, sehingga ia memandang lembaga menjadi sumber
acuannya.
3. Perlu landasan pendidikan untuk menilai keterkaitan antar
masalah/personal.
. Pendidik perlu melihat keterkaitan antara pendidikan orang dewasa
dengan aktifitas masyarakat.
. Berpikir filsafat yang dikembangkan dengan baik dapat menyiapkan
pendidik.
Prinsip Belajar Untuk Orang Dewasa Menurut Hommonds
Terdapat prinsip belajar yang dapat digunakan untuk mempercepat
proses perubahan perilaku pelajar, yaitu :
1
1. Prinsip latihan (praktik), ketika kita telah menerima materi dan melakukan
aktifitas yang konkrit dan juga yang tidak nyata seperti aktifitas penggunaan
indera, susunan syaraf dan pusat susunan syaraf. Pelajar akan terdorong untuk
mengaplikasikan ilmu yang ia terima sebelumnya. Hal ini akan mempercepat
perkembangan dan perubahan kualitas pelajar.
2. Prinsip hubungan, Kejadian atau pengalaman dimasa lampau dapat
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
11/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
dijadikan pedoman untuk meramalkan akibat atau hasil yang akan mungkin
akan terjadi dari suatu proses.
3. Prinsip akibat, Dalam pendidikan orang dewasa, emosi, perasaan,
lingkungan belajar, hingga pendidik yang memberikan materi sangat
mempengaruhi keberhasilan atau tidak tercapainya keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu, sangat diperlukan pendidik yang peka
terhadap kepuasan pelajar yang berkaitan dengan segala hal yang berkaitan
dengan proses belajar pendidikan orang dewasa. Dengan adanya kepuasan
diharapkan pelajar dapat mencapai keberhasilan dan tujuan pembelajaran.
. Prinsip kesiapan, Kesiapan diri pelajar akan menentukan manfaat
yang dapat diperoleh dari proses belajar. Baik fisik maupun mental
pembelajar sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Dengan adanya
kesiapan mental dan fisik diharapkan pelajar dapat mencurahkan seluruh
perhatiannya pada materi yang sedang dihadapi. Dengan demikian
diharapkan, pelajar dapat memaksimalkan usaha pencapaian dan dapat
mengatasi rintangan belajar, agar dapat berprestasi.
1
Diposkan oleh nur sekha Maulida di 20.05
+2 Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
12/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Posting Lebih Baru
Beranda
Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Template Dynamic Views. Gambar template oleh ranplett. Diberdayakan oleh Blogger.
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
13/13
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
2
Lainnya Blog Berikut»
Buat Blog Masuk
nursekhamaulida
nur sekha Maulida
+ ke lingkaran
30 memiliki saya di lingkaran
Torrents Search Engine
Search Engine
TORRENTS
Lihat semua
Senin, 11 Februari 2013
RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
tugas pengantar pendidikan
Arsip Blog
Arsip Blog
Bloc Note
Personnalisa
ble Gratuit
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2013
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
Tujuan Pendidikan……………………………………………………..(1)
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
1/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
1. Type new task here
AliranAliran Pendidikan……………………………………………...(3)
Pendidikan Formal…………………………………………………….(4)
Pendidikan Non Formal dan Informal………………………………...(6)
Pendidikan Manusia Seutuhnya………………………………………(8)
Pendidikan Seumur Hidup…………………………………………....(9)
Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi)……………………………...(12)
Bloc Note
Personnalisa
ble Gratuit
TUJUAN PENDIDIKAN
1. Type new task here
Mengenai
Saya
nur sekha
Maulida
Ikuti
Lihat profil
lengkapku
30
Pendidikan memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai
sudut.
Definisi Umum : Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikapsikap yang diharapkan
dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pendidikan adalah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara dan pembuatan
mendidik.
Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga
meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apaapa yang tidak ditemui
di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi
masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak
mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai
berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar
atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
Alqur’an.
Alqur’an merupakan pedoman tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita
hidup di dunia. Dalam Alqur’an kita bisa menemukan semua permasalahan
hidup termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah Alqur’an, dengan demikian hadist juga
merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
indonesia. Tujuan pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
menurut islam dan tujuan pendidikan secara umum.
1
Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah
dan pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas
pendidikan islam bertujuan untuk:
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
2/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Pembinaan Akhlak
Penguasaan Ilmu
Keterampilan bekerja dalam masyarakat
Mengembangkan akal dan Akhlak
Pengajaran Kebudayaan
Pembentukan kepribadian
Menghambakan diri kepada Allah
Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.
Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa
dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2.Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu
Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional
juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran
pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta
berorientasi masa depan.
3.TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang
pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk
membentuk manusiamanusia pembangun yang berpancasila dan untuk
membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab
dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan
yang termaktub dalam UUD 1945.
2
ALIRANALIRAN PENDIDIKAN
Pengertian aliran pendidikan
Aliranaliran pendidikan adalah pemikiranpemikiran yang membawa
pembaharuan pendidikan. Aliranaliran pendidikan telah dimulai sejak awal
hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan
generasi muda keturunannya yang memerlukan kehidupan yang lebih baik dari
orang tuanya. Didalam berbagai kepustakaan tentang aliranaliran pendidikan,
pemikiranpemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari aman yunani kuno
sampai sekarang.
Macammacam aliran pendidikan
Macammacam aliran pendidikan itu hanya dibatasi pada beberapa
rumpun aliran klasik saja, yaitu:
1. Aliran empirisme
Aliran empirisme bertolak dari lockean tradition yang mementingkan
stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan.
2. Aliran nativisme
Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzion Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga factor lingkungan, termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
3. Aliran naturalisme
Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran
naturalism yang dipelopori oleh seorang filsuf prancis J.J Rousseau. Berbeda
dengan Schopenhauer, Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru
dilahirkan mempunyai pembawaan buruk.
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
3/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Menurut teori konvergensi
a. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan
b. Pendidikan di artikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada
anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah
berkembangnya potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang
kurang baik.
c. Yang mengatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.
3
PENDIDIKAN FORMAL
Pengertian pendidikan formal
Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur,
bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf
dengannya; termasuk didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi
akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
Manfaat dan fungsi pendidikan:
1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)
2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
5. Sebagai Identitas Diri
6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Karakteristik Proses Pendidikan
Ada beberapaKrateristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah
yaitu;
1. Pendidikandiselengarakansecarakhususdandibagiatasjenjang yang
memilikihubunganhierarki
2. Usiaanakdidik di suatujenjangpendidikan relative homogen.
3. Waktupendidikanrelatif lama sesuaidengan program pendidikan yang
harusdiselesaikan.
4. Materiatauisipendidikanlebihbanyakbersifatakademisdanumum.
5. Adanyapenekanantentangkualitaspendidikansebagaijawabankebutuhandi
masa yang akandatang.
Satuan Penyelenggaraan Pendidikan
1. TK (Taman kanakkanak)
adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun
atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal.
2. SD (Sekolah Dasar)
adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia.
Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas
6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu
Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat
melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (atau sederajat).
4
3. SMP (Sekolah Menengah Pertama)
(disingkat SMP, Bahasa Inggris: junior high school) adalah jenjang
pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus
sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam
waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
4. SMA (Sekolah Menengah Atas)
(disingkatSMA; bahasaInggris: Senior High School),
adalahjenjangpendidikanmenengahpadapendidikan formal di
Indonesiasetelah lulus SekolahMenengahPertama (atausederajat).
Sekolahmenengahatasditempuhdalamwaktu 3 tahun, mulaidarikelas 10
sampai kelas 12.
5. Perguruan tinggi
adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta
didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
4/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
menjadi dua:
Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan
oleh pemerintah.
Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan
oleh pihak swasta.
Pengelolaandanregulasiperguruantinggi di Indonesia dilakukanoleh
KementerianPendidikanNasional.
RektorPerguruanTinggiNegerimerupakanpejabateselon di
bawahMenteriPendidikanNasional.
Selainitujugaterdapatperguruantinggi yang
dikelolaolehkementerianataulembagapemerintahnonkementerian yang
umumnyamerupakanperguruantinggikedinasan,
misalnyaSekolahTinggiAkuntansi Negara yang
dikelolaolehKementerianKeuangan.
Selanjutnya, berdasarkanundangundang yang berlaku,
setiapperguruantinggi di Indonesia
harusmemilikiBadanHukumPendidikan yang
berfungsimemberikanpelayanan yang
adildanbermutukepadapesertadidik, berprinsipnirlaba,
dandapatmengeloladanasecaramandiriuntukmemajukanpendidikannasio
nal.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Proses Belajar
Faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar
mengajar dapat dibedakan menjadi 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal diantaranya adalah sebagai berikut :
- Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa individu
yang sedang belajar.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.
Faktor internal meliputi minat, jasmani, intelegensi, pengelolaan diri yang
tepat, motivasi dan kesehatan.
Fungsi Pendidikan Berdasarkan Asasasas Tanggung jawab
Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah mencari fungsi
pendidikan berdasarkan asasasas tanggungjawab:
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang ditetapkan menurut ketentuanketentuan yang berlaku. Dalam hal
ini undangundang pendidikan UUSPN nomor 20 tahun 2003.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan kepadanya masyarakat oleh masyarakat dan bangsa.
3. Tanggungjawab fungsional ialah: Tanggungjawab professional pengelola
dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan
ketentuanketentuan jabatannya. Tanggungjawab ini merupakan
pelimpahan tanggungjawab dan kepercayaan orang tua (masyarakat)
kepada sekolah dari para guru.
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Pendidikan Non Formal
Pengertian Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan
secara teratur, dengan sadar (sengaja) dilakukan tetapi tidak terlalu ketat
mengikuti peraturanperaturan yang tetap/ tidak terikat oleh jenjang pendidikan
seperti pendidikan formal di sekolah. Tujuan terpenting dari pendidikan non
formal adalah programprogram yang ditawarkan kepada masyarakat harus
sejalan dengan programprogram pembangunan yang dibutuhkan oleh
masyarakat banyak.
Pendidikan non formal juga berarti suatu kegiatan pendidikan di luar
keluarga dan di luar sekolah yang kegiatankegiatannya ditujukan kepada :
1. Anakanak yang belum pernah sekolah.
2. Anakanak yang meninggalkan pendidikan SD/ SLTP dan tidak meneruskan
sekolah lagi (di bawah umur 18 tahun).
3. Orangorang dewasa (adult education)
4. Anakanak di bawah umur 18 tahun yang memerlukan reedukasi.
5. Orangorang dewasa yang memerlukan reedukasi.
6. Masyarakat sebagai satu lingkungan budaya (comunity education).
6
Macammacam pendidikan itu dapat dikelompokkan sebagai program
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
5/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
kegiatan pendidikan luar sekolah yang terorganisir yaitu :
1.Pendidikan masyarakat adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang
dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar, dan
dilakukan di luar lingkungan dan sistem pengajaran sekolah biasa.
2.Pendidikan kemasyarakatan adalah konfirmasi antara kedewasaan yang
diwakili pendidik dan kebelum dewasaan yang diwakili oleh anak didik yang
berdiri sendiri. Atau dikatakan sebagai pendidikan yang meliputi bagian
pendidikan yang mempersiapkan anakanak untuk tugasnya sebagai penghasil
dan sebagai pemakai.
3. Pendidikan rakyat adalah tindakantindakan pendidikan atau pengaruh yang
kadangkadang mengenai seluruh rakyat, tetapi biasanya khusus mengenai
rakyat lapisan bawah.
4. Mass Education adalah pendidikan yang diberikan ke orang dewasa di luar
sekolah, yang bertujuan memberikan kecakapan baca tulis dan pengetahuan
umum untuk dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan hidup
sekelilingnya. Dalam hal ini termasuk pula latihanlatihan untuk mendidik
calon pemimpin yang akan mempelopori pelaksanaan usahanya di dalam
masyarakat.
5. Adult education (pendidikan orang dewasa) adalah usaha atau kegiatan yang
pada umumnya dilakukan dengan kemauan sendiri (bukan dipaksa dari atas)
oleh orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas tertinggi masa kewajiban
belajar dan dilangsungkan di luar lingkungan sekolah biasa.
6. Extention education adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar
lingkungan sekolah biasa, diselenggarakan oleh perguruanperguruan tinggi
untuk mengimbangi hasrat masyarakat yang ingin menjadi peserta aktif dlm
pergolakan jaman.
7. Fundamental education adalah menolong masyarakat untuk mencapai
kemajuan sosial ekonomi agar dengan demikian mereka dapat menduduki
tempat yang layak dalam dunia modern.
Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengalaman dalam hidup seharihari dengan sadar atau tidak
sadar, sejak seorang lahir sampai ke liang kubur di dalam lingkungan keluarga,
masyarakat atau dalam lingkungan pekerjaan seharihari. Contoh pengemudi
becak. Bagi pengemudi becak, jelas tidak ada pendidikan formalnya. Jika
seseorang pertama kali mencoba mengemudi (mengendalikan becak), ia akan
menemui kesulitan.
7
PENDIDIKAN MANUSIA SEUTUHNYA
Pengertian Pendidikan Manusia Seutuhnya
Manusia utuh berarti adalah sosok manusia yang tidak parsial, fragmental.
Apalagi split personality. Utuh artinya adalah lengkap, meliputi semua hal
yang ada pada diri manusia. Manusia menuntut terpenuhinya kebutuhan
jasmani, rohani, akal, fisik dan psikisnya. Berdasarkan pikiran dimikian dapat
diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup
pengertian sebagai berikut:
1. Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.2.
2. Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang
menghayati dan yakin akan citacita dan tujuan hidupnya.
Pendidikan manusia seutuhnya, pada dasarnya merupakan tujuan yang
hedak dicapai dalam konsep Value Education atau General Education yakni:
1) manusia yang memiliki wawasan menyeluruh tentang segala aspek
kehidupan, serta
2) memiliki kepribadian yang utuh. Istilah menyeluruh dan utuh merupakan
dua terminologi yang memerlukan isi dan bentuk yang disesuaikan dengan
konteks sosial budaya dan keyakinan suatu bangsa yang dalam bahasa lain
pendidikan yang dapat melahirkan:
a) pribadi yang dapat bertaqarrub kepada Allah dengan benar, dan b) layak
hidup sebagaimanusia.
Untuk dapat menghasilkan manusia yang utuh, diperlukan suri tauadan
bersama antar keluarga, masyarakat, dan guru di sekolah sebagai wakil
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
6/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
pemerintah. Patut diingat bahwa pembentukan jati diri manusia utuh berada
pada tataran afeksi, dan pembelajarannya dunia afeksi hanya akan berhasil
apabila dilakukan melalui metode pelakonan, pembiasaan, dan suri tauladan
dari orang dewasa.
Pendidikan Manusia Seutuhnya
Prinsip pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup
didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi :
8
1. DasarDasar Filosofis
Filosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan
integralsegisegi(potensipotensi): (esensial): Manusia sebagai makhluk pribadi
(individualbeing),Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing), Menusia
sebagai makhluk susila (moralbeing).
2. DasarDasar Psikofisis
Merupakan dasardasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas
psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan
antara potensipotensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa,
cipta, dan budi nurani.
3. DasarDasar Sosial Budaya
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan namun manusia
terbina pula oleh tata nilai sosiobudaya sendiri.Inilah segisegi buhaya bangsa
dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan.
Tujuan Pendidikan Manusia Seutuhnya
Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan kodrat dan
hakekatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
Adapun aspek pembawaan(potensi manusia)meliputi:
Potensi jasmani, yaitu fisiologis dan pancaindra
Potensi rohaniah, yaitu psikologis dan budi nurani.
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Dasardasar pendidikan seumur hidup
Prinsip pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung seumur hidup
didasarkan atas sebagai landasan yang meliputi:
a.Dasardasar filosofis
Bahwa sesungguhnya secara filosofis hakekat kodrat martabat manusia
merupakan kesatuan integral segisegi atau potensipotensi (essensia):
9
1. Manusia sebagai makhluk pribadi
2. Manusia sebagai makhluk social
3. Manusia sebagai makhluk susila
b. Dasardasar psikofisis
Yang dimaksud dasardasar psikofisis ialah dasardasar kejiwan dan
kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan, bahwa pribadi
manusia merupakan kesatuan antara:
1. Potensipotensi dan kesadaran rokhaniah baik segi pikiran, rasa, karsa, cipta,
maupun budi nurani.
2. Potensiipotensi dan kesadaran jasmaniah yakni jasmani yang sehat dengan
pancaindra yang normal yang secara fisiologis bekerja sama dengan system
syaraf dan kejiwaan
3. Potensipotensi psikifisis ini juga barada di dalam suatu lingkungan hidupnya
baik alamiah maupun socialbudaya
d. Dasardasar sosiobudaya
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
7/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang merupakan bagian
dari umat manusia dan alam semesta, namun manusia Indonesia terbina pula
oleh tata nilai sosiobudayanya sendiri. Segisegi sosiobudaya bangsa
mencakup:
1. Tata nilai warisan budaya bangsa yang mencakup yang menjadi filsafat
rakyatnya
2. Nilainilai filsafat negaranya
3. Nilainilai budaya dan tradisi bangsanya
4. Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik yang non
formal maupun yang fomal.
Tujuan dari pendidikan seumur hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup:
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan
hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dengan meningat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
10
Implikasi dari pendidikan seumur hidup
Sebagai salah satu kebijakan yang mendasar dalam memandang
hakekat pendidikan manusia dapat dijelaskan segi implikasi ini sebagai
berikut:
a. pengertian implikasi
ialah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan.
b. segisegi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan seumur
hidup:
1. Manusia seutuhnya sebagai subyek dikatakan sasaran didik.
2. proses berlangsungnya pendidikan, yakni seumur hidup manusia
Isi yang didikan, antara lain:
1. potensi jasmani dan panca indera
2. potensi pikir
3. potensi perasaan
4. potensi karsa
5. potensipotensi cipta
6. potensi karya
7. potensi budi nurani
Lembagalembaga yang terkait dengan pendidikan seumur hidup
Lembagalembaga yang terkait dengan pendidikan seumur hidup,
antara lain:
a. lembaga pelaksana dan wahana pendidikan
1. dalam lingkungan rumah tangga, sebagai unit masyarakat pertama dan
utama
2. dalam lingkungan sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal
3. dalam lingkungan msyarakat, sebagai lembaga dan lingkungan
pendidikan non formal
b. lembaga penanggung jawab pendidikan mencakup kwajiban dan kerjasama
tiga lembaga yang wajar dalam kehidupan.
11
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)
Pengertian Andragogi
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni Andra berarti
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
8/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Dapat juga dikatakan bahwa
andragogi merupakan suatu ilmu (science) dan seni (art) dalam membantu
orang dewasa belajar (Knowles:1980). Sedangkan istilah lain yang sering
dipergunakan sebagai perbandingan adalah "pedagogi", yang ditarik dari kata
"paid" artinya anak dan "agogos" artinya membimbing atau memimpin. Maka
dengan demikian secara harafiah "pedagogi" berarti seni atau pengetahuan
membimbing atau memimpin atau mengajar anak.
Perbedaan antara anakanak dan dewasa dapat ditinjau dari 3 hal yaitu :
a. Usia, individu yang berumur lebih dari 16 tahun dapat dikatakan sebagai
orang dewasa dan kurang dari 16 tahun masih disebut anakanak.
b. Ciri psikologis, individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, tidak
selalu tergantung dengan oranglain, bertanggung jawab, mandiri, berani
mengambil resiko, mampu mengambil keputusan merupakan ciri orang
dewasa.
c. Ciri biologis, individu dikatakan dewasa apabila telah menunjukkan
tandatanda kelamin sekunder.
Beberapa defenisi Pendidikan Orang Dewasa, menurut :
A. UNESCO(Townsend Coles, 1977), pendidikan orang dewasa
merupakan keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi,
tingkatan,metodenya baik formal dan tidak, yang melanjutkan maupun yang
menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan universitas serta
latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat
mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya,
meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan
perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan
pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi dan
budaya yang seimbang dan bebas.
12
B. Bryson, menyatakan bahwa pendidikan orang dewasa adalah semua
aktifitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan
seharihari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk
mendapatkan tambahan intelektual.
C. Reeves,et al, pendidikan orang dewasa adalah suatu usaha yang
ditujukan untuk pengembangan diri yang dilakukan individu tanpa paksaan
legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya.
Karakteritik Pendidikan Orang Dewasa
Memiliki lebih banyak pengalaman hidup.
Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Orang dewasa
termotivasi untuk belajar karena ingin memperoleh pekerjaan yang lebih baik
dan berprestasi secara personal, keputusan dan perwujudan diri.
Banyak peranan dan tanggung jawab yang dimiliki. Menimbulkan
persaingan terhadap permintaan waktu antar setiap peranan yang ia miliki.
Menyebabkan keterbatasan waktu untuk belajar. Penting bagi pendidik orang
dewasa untuk memiliki sensitifitas dan memahami adanya persaingan
penggunaan waktu.
Kurang percaya diri atas kemampuan diri yang mereka miliki untuk
belajar kembali. Kepercayaan – kepercayaan yang tidak benar tentang belajar,
usia lanjut dan faktor fisik juga dapat meningkatkan ketidakpercayaan diri
orang dewasa untuk kembali belajar.
Pengalaman dan tujuan hidup orang dewasa lebih beragam daripada
para pemuda. Dan hal ini dapat dijadikan suatu kekuatan yang positif yang
dapat dimanfaatkan melalui pertukaran pengalaman dikalangan pembelajar
orang dewasa.
Makna belajar bagi orang dewasa. Belajar adalah suatu proses mental
yang terjadi dalam benak seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir. Bagi
pendidikan orang dewasa melalui pengalamanpengalaman belajar makna
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
9/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
belajar diberikan.
13
Beberapa Asumsi Dasar dan Implikasinya
Konsep Diri
konsep diri yang dimiliki orang dewasa berbeda dengan konsep diri
anak. Jika konsep diri anak bahwa dirinya tergantung dengan orang lain. Orang
dewasa telah mempunyai kemauan sendiri (pengarahan diri) untuk belajar.
Implikasi :
a. Iklim belajar diciptakan sesuai dengan keadaan orang dewasa. Seperti :
ruangan, kursi, meja dan sejenisnya disusun sesuai keinginan orang dewasa.
Dengan demikian diharapkan terciptanya kenyamanan belajar.
b. Pelajar dilibatkan dalam proses merancang perencanaan belajar.
c. Pelajar diikutsertakan dalam mendiagnosa kebutuhan belajar. Mereka akan
lebih terlibat dan termotivasi untuk belajar jika hal yang akan dipelajari sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Pengalaman
pengalaman yang dimiliki merupakan akibat dari masa mudanya.
Seiring berjalannya waktu maka pengalaman yang dimilikinya pun semakin
banyak.
Implikasi :
a. Proses belajar lebih ditekankan pada metode yang menyaring pengalaman
mereka, seperti melalui diskusi kelompok, metode kasus, metode insiden kritis,
simulasi dll.
b. Penekanan pada proses belajar aplikasi praktis. Untuk memberikan
pengenalan konsep baru pengajar memberikan penjelasan melalui pengalaman
yang berasal dari pelajar itu sendiri.
Kesiapan Untuk Belajar,
Kesiapan belajar yang dimiliki individu sebagai akibat dari peranan
sosial yang dimilikinya. Havinghurts (1953) membagi masa dewasa menjadi
tiga, yaitu : masa dewasa awal (1830 tahun), dewasa madya (3055 tahun),
dewasa akhir (lebih dari 55 tahun). Dan membagi 10 peranan sosial yaitu
sebagai pekerja, kawan, orangtua, kepala rumah tangga, anak, warga Negara,
anggota organisasi, rekan kerja, anggota keagamaan, pemakai waktu luang.
14
Implikasi :
a. Urutan kurikulum disusun berdasarkan tugas perkembangan bukan
berdasarkan urutan mata pelajaran atau kebutuhan lembaga.
b. Konsep mengenai tugas perkembangan orang dewasa memberikan petunjuk
dalam belajar kelompok.
Orientasi Terhadap Belajar
Orang dewasa cenderung mempunyai perspektif untuk secepatnya
mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pendidikan bagi orang
dewasa dipandang sebagai suatu proses untuk meningkatkan kemampuan
dalam memecahkan masalah hidup yang ia hadapi.
Implikasi :
a. pendidik berperan sebagai pemberi bantuan kepada pelajar dewasa bukan
sebagai guru yang mengajar materi.
b. Kurikulum POD tidak berorientasi pada mata pelajaran tertentu, tetapi
berorientasi pada masalah.
c. Karena orang dewasa berorientasi pada masalah maka pengalaman belajar
yang dirancang didasarkan pada masalah dan hal yang menjadi bahan perhatian
mereka juga.
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
10/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Fungsi Dasar
Fungsi dasar pendidikan orang dewasa adalah instruksi, konseling,
perkembangan program dan administrasi. Proses pengembangan program
melibatkan penilaian pada kebutuhan pelajar, membuat dan mengeksekusi
keputusan yang diperlukan dalam aktivitas belajar untuk memposisikan dan
mengevaluasi hasil.
Keunikan dan keterpusatan fungsi pengembangan program dalam pendidikan
orang dewasa berasal dari perbedaan tujuan dan kebutuhan pendidik orang
dewasa.
Sebuah upaya dilakukan untuk mempertemukan bermacammacam perubahan
individu dan kebutuhan kelompok walaupun berupa program jangka pendek.
Hal ini mengikuti pernyataan bahwa pendidikan orang dewasa lebih
distandarisasi seperti dalam program remidi atau kesempatan kedua yang
mensejajarkan kurikulum pendidikan remaja, dan fungsi pengembangan
program tidaklah begitu penting.
15
Tujuan Pendidikan Orang Dewasa
Houle (1972), menggambarkan enam orientasi yang dipegang oleh
pendidik orang dewasa, yaitu :
1. Memusatkan pada tujuan.
2. Memenuhi kebutuhan dan minat.
3. Menyerupai sekolahan.
4. Menguatkan kepemimpinan.
5. Mengembangkan lembaga pendidikan orang dewasa.
6. Meningkatkan informalisasi.
Bergeivin mengemukakan tujuan pendidikan orang dewasa sebagai
berikut :
a. Membantu pelajar mencapai suatu tingkatan kebahagiaan dan makna hidup.
b. Membantu pelajar memahami dirinya sendiri, bakatnya, keterbatasannya dan
hubungan interpersonalnya
c. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan lifelong education.
d. Memberikan kondisi dan kesempatan untuk membantu mencapai kemajuan
proses pematangan secara spiritual, budaya, fisik, politik dan kejujuran.
e. Memberikan kemampuan melek huruf, keterampilan kejujuran dan
kesehatan bagi orang dewasa yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan
untuk belajar.
Alasan pentingnya berpikir filsafat dalam pendidikan orang dewasa, karena
1. Perlu acuan pertanyaan dalam menetapkan program yang akan datang.
2. Seringkali pendidik merasa hanya menjadi bagian kecil pada suatu
lembaga besar, sehingga ia memandang lembaga menjadi sumber
acuannya.
3. Perlu landasan pendidikan untuk menilai keterkaitan antar
masalah/personal.
. Pendidik perlu melihat keterkaitan antara pendidikan orang dewasa
dengan aktifitas masyarakat.
. Berpikir filsafat yang dikembangkan dengan baik dapat menyiapkan
pendidik.
Prinsip Belajar Untuk Orang Dewasa Menurut Hommonds
Terdapat prinsip belajar yang dapat digunakan untuk mempercepat
proses perubahan perilaku pelajar, yaitu :
1
1. Prinsip latihan (praktik), ketika kita telah menerima materi dan melakukan
aktifitas yang konkrit dan juga yang tidak nyata seperti aktifitas penggunaan
indera, susunan syaraf dan pusat susunan syaraf. Pelajar akan terdorong untuk
mengaplikasikan ilmu yang ia terima sebelumnya. Hal ini akan mempercepat
perkembangan dan perubahan kualitas pelajar.
2. Prinsip hubungan, Kejadian atau pengalaman dimasa lampau dapat
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
11/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
dijadikan pedoman untuk meramalkan akibat atau hasil yang akan mungkin
akan terjadi dari suatu proses.
3. Prinsip akibat, Dalam pendidikan orang dewasa, emosi, perasaan,
lingkungan belajar, hingga pendidik yang memberikan materi sangat
mempengaruhi keberhasilan atau tidak tercapainya keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Oleh karena itu, sangat diperlukan pendidik yang peka
terhadap kepuasan pelajar yang berkaitan dengan segala hal yang berkaitan
dengan proses belajar pendidikan orang dewasa. Dengan adanya kepuasan
diharapkan pelajar dapat mencapai keberhasilan dan tujuan pembelajaran.
. Prinsip kesiapan, Kesiapan diri pelajar akan menentukan manfaat
yang dapat diperoleh dari proses belajar. Baik fisik maupun mental
pembelajar sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Dengan adanya
kesiapan mental dan fisik diharapkan pelajar dapat mencurahkan seluruh
perhatiannya pada materi yang sedang dihadapi. Dengan demikian
diharapkan, pelajar dapat memaksimalkan usaha pencapaian dan dapat
mengatasi rintangan belajar, agar dapat berprestasi.
1
Diposkan oleh nur sekha Maulida di 20.05
+2 Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
12/13
11/24/2015
nursekhamaulida: RANGKUMAN MATERI PENGANTAR PENDIDIKAN
Posting Lebih Baru
Beranda
Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Template Dynamic Views. Gambar template oleh ranplett. Diberdayakan oleh Blogger.
http://nursekhamaulidapmtkbunisma.blogspot.co.id/2013/02/rangkumanmateripengantarpendidikan.html
13/13