Studi Kitab Hadist Primer Hadist tentang

Studi Kitab Hadist Primer
Hadist tentang Istiqamah dan Iman

Disusun oleh :
Zainul Abidin (15530020)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016

Dari abu Amr, dikatakan abu amrah, Sufyan bin Abdullah ats –Tsaqafy,
disisbahkan ke pada tsaqif, suatu kabilah yang terkenal, dan dikatakan pula
kepadanya ath-Thaify karena beliau termasuk penduduk thaif, suatu kota yang
terkenal, beliau dijadikan Umar ra. Untuk mengurus sedekah Thaif. Beliau
meriwayatkan lima hadits, dan Muslim mengambil riwayat beliau satu hadist,
yaitu yang disebutkan oleh pengarang.
Beliau berkata, ‘’ Aku bertanya, wahai Rosulullah, katakanlah kepadaku
dalam ajaran Isla, yaitu agama syari’at islam suatu perkataan, yaitu lafal yang
mencakup berbagai perkara dan jelas, dimana aku tidak akan bertanya kepada
siapapun selainmu karena terkandung di dalamnya semua perkara dan

mencakup berbagai hal serta sangatlah jelas
Beliau Rosulullah SAW bersabda , ‘’Katakanlah, wahai sufyan aku beriman
kepada allah, artinya perbarui imanmu dalam keadaan kamu berzikir dengan
lisanmu dan mengingat dengan hatimu. Ada yang berpendapat bahwa
maknanya adalah hendaklah selalu menjaga imanmu kepada Allah. Pendapat
lain bahwa maknanya adalah tambahkan imanmu kepada Allah dengan
bertafakkur pada ciptan-Nya.

Kemudian beristiqomahlah. ‘’Artinya istiqamah dalammengerjakan
perintah dan menjauhi larangan. Puncakistiqamah adalah seorang hamba tidak
menoleh kepada selain Allah Ta’ala. Sehingga di katakan bahwa tidaklah
seseorang mampu melakukan istiqamah, kecuali para pembesar (yakni pada
kedudukannya di sisi Allah ). Karena tidak diperoleh, kecuali meninggalkan hal –
hal yang menyenangkan, berpisah dengan kebiasaan, dan melaksanakan
perintah Allah Ta’ala dengan kesungguhan dan benar sesuai hakikatnya.
Sebagian menyatakan bahwa istiqamah adaah taubat tanpa melanjutkan
perbuatan dosanya, beramal tanpa lelah, ikhlas tanpa menoleh, yakin tanpa
keimbangan, berserah diri tanpa rencana dan tawakkal tanpa ragu.
Sebagian menyatakan menyatakn bahwa istiqamah adalah mengikuti
sunnah rosul Saw. Serta disertai akhlak yang diridai.


Sebagian menyatakan bahwa istiqamah merupakan suatu tingkatan
hingga perkara menjadi sempurna, dan dengan keberadaannya mendapat
kebaikan.
Barangsiapa yang tidak istiqamah maka sia – sia usahanya dan merugi
kesungguhannya, sehingga dikatakan bahwa istiqamah itu lebih baik dari seribu
karamah. Tidaklah allah memuliakan seorang hamda dengan suatu kemuliaan
yang lebih baik dari pada istiqamah. Maka jadikalah orang yang beristiqamah
bukan mencari karamah. Karena mungkin saja seseorang diberi karamah
walaupun belum sempurna istiqamahnya. Bukankah kamu perhatikan bahwa
tidak dinukilkandari para sahabat ra. Kecuali tentang sedikit karamah mereka.
Adapun dengan selain mereka, orang orang selain mereka, dinukilkan lebih
banyak mendapatkan karamah, padahal sahabat berada pada derajat
istiqamahyang paling tinggi. Sehingga dapat diketahui bahwa munculnya
karamah, walaupun menunjukkan adanya istiqamah, tetapitidakmenunjukkan
ksempurnaannya.
Sayyidi Abu Abbas AL-Missiy berkata, ‘’bukanlah suatu kedudukan yang
perlu dibanggakan bilabumi dilipat baginya sehingga ia tiba –tiba berada di
makkah atau ditempat lainya dari berbagai negeri. Sesungguhnya kedudukan
yang dapat dibanggakan bila yang terlipatadalah sifat – sifat dirinya, sehingga ia

hanyalah hamba di sisituhannya.
Di sebutkan di hadapan Sahl bin Abdullah berbagai karamah maka beliau
berkata, ‘’Apakah karamah itu? Sesungguhnya karamah seperti itu akan berakhir
pada waktunya. Namun, termauk karamah yang paling besar adalah mengubah
akhlak terceladari dirimu dengan akhlah terpuji.
Dikatakan bahwa munculnya karamah bukan menunjukkan kelebihan
orang tersebut, tetapi menunjukkan keutamaannya. Sesungguhnya kelebihan
seseorang iyu dengan kuatnya iman, kesempurnaan makrifah, penyerahan diri
kpada allah yang Maha Pembalas dan menggunakan anggota tubuh dalam
beribadah dengan disertai adab danrasa takut kepadaNya.
Sayyidina Sa’id bin Jubair ra. Adalah salah seorang yang keadaanya
semacam ini. Dikisahkan bahwa hajjaj bin yusuf ketika menengar tentang said
bahwa ia mengutus panglimanya yang bernama mutalammis sin ahwash
bersama dua puluh orang dari syam, yang merupakan orang orang khususnya
untuk mencarinya. Ketika mencari, mereka bertmu dengan pendeta di tempat
pribadatannaya. Lalu mereka menyatakan tentang beliau maka pendeta itu
berkata, ‘’coba sebutkan sifat-sifatnya.’’ Mereka menyebutkan sifat –sifat beliau
maka pendeta itu menunjukkan dimana beliau berada. Mereka pun pergi dan
mendapati beliau sedang sujud bermunajat dengan suaranya yang keras. Mereka
mendekatinya dan memberi salam kepadanya maka beliay mengangkat

kepalanya dan menyempurnakan sisa shalatnya, lalu menjawab salam mereka.
Mereka berkata, ‘’ hajjaj mengirim kami kepadamu maka datanglah
mengharap kepadanya. ‘’ beliau bertanya, ‘’harus.’’ Beliau mengucapkan
hamdalah dan memuji allah dan bershalawat kepada nabi muhammad saw.
Kemudian berdiri dan berjalan bersama mereka hingga kembali bertemu

pendeta. Pendeta itu bertanya,’’Ya.’’Pendeta berkata,’’Naiklah masuk kerumah
karena singa betina dan jantan berada di sekeliling ruamh. Segeralah masuk
sebelum petang hari.’’ Merekapun melakukannya sedangkan abu Sa’id enggan
masuk kerumah itu. Mereka berkata, ‘’kami memili firasat bahwa kamu ingin lari
dari kami. ‘’beliau berkata, ‘’Tidak, tetapi aku tidak akan masuk rumah seorang
musyrik selama-lamanya. ‘’Mereka berkata, ‘’Kami tidak akan tinggalkan kamu
karena binatang buasakan membunuhmu. ‘’Said berkata, “”Sesungguhnya
bersamaku Tuhanku, Dialah yang menyingkirkan binatang buas dariku, bahkan
menjadikannya sebagai penjaga di sekitarku dari segala keburukan, dengan
kehendak allah ta’ala. ‘’Mereka bertanya, ‘’apakah kamu termasuk para nabi? ‘’
Beliau berkata, abu bukan termasuk para nabi, akan tetapi aku adalah seorang
hamba dari hamba – hamba allah yang bersalah dan berdosa. ‘’mereka berkata,
‘’bersumpahlah kepada kami bahwa kamu tidak akan meninggalkan tempat ini. ‘’
Beliau pun bersumpah kepada mereka.

Pendeta kepada mereka, ‘’naiklah ke rumah, buatlah aturan jaga agar
dapat mengusir binatang buas dari hamba saleh ini karena ia enggan masuk
dalam tempat pribadatanku.’’Mereka pun masuk dan bergilir menjaganya.
Muncullah singa betina dan mendekat kepada said. Singa itu hanya
mengusapkan tubuhnya dan duduk di dekatnya. Kemudian muncul pula singa
jantan, berbuat seperti singa betina. Tatkala pendeta itu melihat apa yang terjadi
maka ketika pagi hari pendeta itu turun dan menanyakan kepadanya tentang
syariat agamanya dan sunnah rosul saw. Said menjelaskan semua itu hingga
pendeta itu masuk islam dan menjalankan dengan baik.
Orang orang itu pun menghampiri said, meminta maaf kepadanya,
mencium tangan dan kakinya, dan mengambil debu bekan pijaknnya semalam
serta mendoakannya. Mereka berkata ‘’wahai said,sesungguhnya hajjaj telah
membuat kami bersumpah untuk mentalak istri dan membebaskan budak jika
kami melihatmu tetapi membiarkanmu dan tidak membawamu kepadanya.
Perintahkankepada kami apayang kami inginkan. ‘’ beliau berkata,’’ kerjakan
urusan kalian sesungguhnya aku merasa akan kembali kepada penciptaku, dan
tidak ada yang dapat menolak ketentuan allah.’’
Mereka melanjutkan perjalanan sampai ke kota Wasith suatu negri yang
berada pada kekuasaan hajjaj. Ketika perjalanan telah berakhir maka said
berkata kepada mereka,’’wahai kaum, aku telah menikmati perjalanan ini

bersama kalian, dan aku tidak ragu bahwa ajalku telah dekat, masa itu telah
berakhir maka bierkanlah aku malam ini mengambil bakal kematian dan
mempersiapkan diri menghadapi munkar dan nakir, mengingat siksa kubur dan
bagaimana aku akan di timbun tanah. Dan besok pagi akan kupenuhi janji antara
aku dan kalian di suatu tempat yang kalian inginkan.’’ Sebagian berkata, ‘’ kami
tidak menginginkan bekasnya setelah mendapatan orangnya.’’ Sebagian yang
lain berkata,’’ kalian telah mencapai harapan kalian, janganlah kalian lemah di
hadapannya.’’ Sebagian lain berkata,’’ dia berada dalam tanggunganku, aku
akan serahkan dia kepada kalian, insyallah.’’
Mereka meliat kepada said, kedua matanya telah berlinangan air
mata,wajahnya telah berubah, tidak makan dan tidak minum ertatidak tertawa

ejak mereka menjumpai dannmenamainya. Kemudian mereka
bersepakat ,’’wahai sebaik – baik penghuni bumi, andai saja kami tidak
mengenalmu dan tidak mengrimmu.celaka bagi kami bagaimana kami
membawamu. Mintakan maaf untuk kami pada pencipta kami di hari
kebangkitan karena dialah pemutus perkara yang berlaku adil dan tidak lazim.
‘’orang yang menanggung kepergiannya berkata, ‘’aku minta atas nama allah,
wahai .sa’id, bekalilah kami doa dan ucapanmu . kami tidak pernah menjumpai
seorang sepertimu. Said mendoakan mereka. Lalu mereka membebaskannya

berjalan. Ketika pagi hari, beliau datang mengentuk pintu dan mereka bertanya,
‘’siapa?’’ beliau berkata, ‘’teman kalian, demi Tuhan Ka’bah. ‘’mereka pun turun
dan menangis bersamanya dalam waktu yang lama.
Kemudian mereka membawanya menemui Hajjaj, mutalammis masuk dan
memberikan salam dan kabar gembira dengan kedatangan sa’id bin jubair.
Ketika beliau berdiri di hadapannya, hajjaj bertaya, ‘’siapakah namamu? ‘’
beliau berkata, beliau berkata, ‘’said binjubair.’’ Arti nama beliau secara bahasa
adalah orang yang bahagia dan anak dari orang yang menambal. Hajjaj berkata
‘’kamu syaqiy bin kusair.’’ Artinya orang yang celaka dan anak dari orang yang
terputus. Beliau menjawab, ‘’ibuku lebih mengetahui tentang namaku daripada
dirimu.’’hajjaj berkata, ‘’kamu celakadan ibumu jugacelaka.’’ Beliau menjawab,
‘’semua yangghaib itu diketahui oleh selain dirimu. ‘’
Hajjaj berkata, ‘’aku akan gantiakn dirimu di dunia dengan api yang
menyala. ‘’ beliau berkata, ‘’sekiranyaaku ketahui bahwa itu berada ditanganmu,
niscaya dirimuakan kujadiakan Tuhan. ‘’
Hajjaj berkata, ‘’apa pendapatmu tentang Muhammad? Beiau menjawab, ‘’
Nabi pembawa rahmat. ‘’ Hajjaj bertanya, ‘’apa pendapatmu tentang Ali, apakah
iadi surgaatau di neraka? Beliau menjawab, ‘’ jika aku telah masuk pada
keduanya dan aku mengetahui penghuni keduanya, niscaya aku tahu apa yang
ada dalam keduanya. ‘’

Hajjaj berkata, ‘’apa pendapatmu tentang para khilafah? ‘’ beliau
menjawab, ‘’ aku bukanlahpengurus mereka,’’ hajjaj bertanya’’siapakah diantara
mereka yang kamu sukai? ‘’ beliau menjawab, ‘’ orang yang di ridhai penciptaku.
‘’ hajjaj bertanya, ‘’siapakah yang paling diridhai pencipta? Beliau enjawab, ‘’
ilmu tersebut pada dzat yang mengetahui rahasia mereka dan bisikan mereka. ‘’
Hajjaj bertanya, ‘’ mengapa engkau tidak tertawa? ‘’ beliau menjawab,
apakah seseorang makhluk yang diciptakan dari tanah dapat tertawa,
sedangkantanah itu dapat termakan oleh api? Hajjaj bertanya, ‘’ mengapa kami
dapat tertawa? ‘’ beliau menjawab, ‘’hati setiap orang tidaklah sama.’’
Hajjaj memerintahkan untuk dibawakan mutiara, intan dan permata dan di
letakkan di hadapan Sa’id berkata, ‘’jika kamu mengumpulkan ini untuk
menebus dirimu dari ketakutan di hari kiamat maka itu adalah baik. Dan jika
tdak maka sekali tiupan yang sangat dasyat akan membuat setiapwanita yang
menyusui akanlupa dengan bayi yang disusuinya. Tidak ada kebaika pada
sesuatu yang di kumpulakan dari dunia , kecuali baik dan suci. ‘’

Kemudian hajjaj memerintahkanuntuk diamainkan alat music, sa’id
menangis lalu hajjaj berkata, ‘’celaka kamu wahai a’id, bagaimana cara
membunuh yang kamu inginkan ketika aku membunuhmu? ‘’beliau menjawab,
‘’pilihlah sendiri, wahai hajjaj. Demi allah, tidaklah kamu membunuhku dengan

suatu cara, kecuali allah akan membunuhmu sepertiyang kamu
lakukanterhadapku di akhirat.’’
Hajjaj berkata, ‘’ apakah kamuingin aku emaafkanmu?’’ beliau menjawab,
jikamaaf itu dari allah maka itu yang akuharapkan, dan jikadarimu maka akutidak
memerlukannya. ‘’hajjaj berkata, bawa dia dan bunuhla. ‘’ ketika beliau keluar
dari pintu, beliau tertawa maka hal itu diberitahukan kepada hajjaj maka hajjaj
perintahkanuntuk mengembalikannya dan bertanya, apa yang menyebabkan
kamutertawa? ‘’ beliaumenjawab,’’ aku heran dengan perbuatanmuyang
melampaui batas terhadap allah, dan bagaimana kebaikan allah terhadap dirimu.
‘’
Hajjaj perintahkan untuk dibawakan hamparan dari kulitdan di letakkan di
hadapannya, dan hajjaj berkata, ‘’ bunuhlah dia. Said membacakan ayat alqur’an, ‘’seungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar,
dan aku bukanlah termasuk orang orang yang mempersekutukan Tuhan, ‘’(Qs. Al
– An’am:79)
Hajjaj berkata, hadapkan ke selain kiblat, ‘’ maka kemanapun kalian
menghadap di situlah wajah Allah, ‘’ (Qs. AL-Baqarah: 115)
Hajjaj berkata, ‘’sungkurkan wajahnya ke tanah ‘’ sa’id menjawab, ‘’ dari
bumi (tanah) itulah kami menjadikan kaliandan kepadanya kami akan
mengembalikan kalian dan daripadanya kami akan mengeluarkan kalian pada

kali yang lain ,’’ (Qs. Thaha : 55)
Hajjaj berkata, sembeihlah dia. Said berkata, saya bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya, dan bahwasannya
Muhammad adalah hamba Utusan-Nya.’’ Kemudian ia berkata, ‘’ wahai allah,
janganlah engaku berikan kepadanya kekuasaan untuk membunuh orang
setelahku.’’
Beliau di sembelih di atas hamparan kulit, dan kepalanya setelah terputus
terucap, tidak ada tuhan selain allah. ‘’
Hajja hidup setelah membunuh Sa’id selama 15hari. Kejadian itu terjadi
pada tahun 95 H. Sedangkan umur sa’id adalah 49 tahun.
Hadist ini mempunyai tempat yang agung dan termasuk ucapan Nabi
Saw. Yang sikat dan padat maknanya. Karena Beliau Saw. Telah merangkumkan
bagi penannya ini seluruh makna islam dalam dua kalimat, yang di dalamnya
terangkum tauhid dan keta’atan. Tauhid terdapatpada kalimat pertama
sedangkan ketaatan dengan berbagai macamnya terkandung dalam kalimat
kedua, sehingga dapat dikatakan bahwa hadist ini adalah islam secara
keseluruhan.

Hadist ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, dalam riwayat Tirmizdi terdapat
tambahan penting, yaitu, ‘’aku katakan, wahai rosulullah, apakah yang paling

mengkhawatirkan dari suatu yang kamu takutkan terhadap diriku? Beliau Saw.
Memgang lisannya sendiri, lalu berkata, ‘ini. Sehingga terdapat peringatan
bahwa sesuatu yang paling agung untuk diperhatiakn dalam istiqamah setelah
hati adalah lisan karena lisan adalah penerjemah hati. Di riwayatkandari Abu
Sa’idAl- Khuzriy dalam hadist marfu’. ‘’manusia jika berada di pagi hari, anggota
tubuhnya berkata pada lisan, ‘’takutlah kepada Allah pada diri kami,
sesungguhnya jika kamu lurus maka kamipun akan lurus, dan jika kamu bengkok
maka kami pun akan bengok.