Prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor

14

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan gigi anak di Indonesia merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan perhatian orangtua. Masih banyak orangtua
beranggapan bahwa gigi sulung tidak memerlukan perawatan khusus, hal ini
disebabkan karena keberadaan gigi sulung yang hanya bersifat sementara dan
nantinya akan digantikan oleh gigi permanen. Trauma gigi sulung anterior adalah
salah satu masalah kesehatan gigi anak.1
Trauma gigi anterior merupakan kerusakan jaringan keras gigi dan atau
periodontal karena kontak yang keras dengan suatu benda, dapat terjadi pada satu
atau lebih, baik pada gigi sulung atau permanen pada rahang atas maupun rahang
bawah atau kedua-duanya.2,3 Kebanyakan trauma pada gigi sulung terjadi pada anak
antara usia 2-4 tahun, hal ini disebabkan karena anak-anak yang mulai aktif belajar
jalan dan sering jatuh ke depan dengan bertumpu pada tangan dan lutut.4,5 Trauma
gigi adalah masalah yang sangat signifikan pada gigi sulung karena memiliki dampak
fisik, estetis, psikologis dan tidak hanya pada anak tetapi juga pada orangtuanya.6,7
Berdasarkan hasil survei di Nigeria pada tahun 1996 dari 1.401 anak usia 1-5

tahun memiliki prevalensi kejadian trauma gigi sulung pada anak mencapai 30,8%
dan di Afrika Selatan pada survei tahun 1999 dari 1.464 anak usia 1-5 tahun
mencapai 15%. Survei yang dilakukan di tempat penitipan anak di Nigeria dan Brazil
hanya berbeda sedikit, di Brazil pada tahun 2003 dari 1.545 anak usia 0-5 tahun
persentase trauma mencapai 33,5%, tahun 2006 dari 2.651 anak usia 1-5 tahun
memilik data persentase kejadian trauma pada gigi sulung yang meningkat mencapai
36,8% dan pada tahun 2007 dari 892 anak usia 0,5-5 tahun mencapai 9,4%.8 Hasil
prevalensi trauma gigi sulung di India pada tahun 2011 menunjukkan anak usia 1-3
tahun memiliki kejadian sebesar 30%.9

Universitas Sumatera Utara

15

Berdasarkan uraian di atas tingginya prevalensi trauma gigi sulung anterior,
kondisi ini yang dapat mengakibatkan berbagai dampak terhadap anak serta masih
kurangnya penelitian di Indonesia maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang trauma gigi sulung anterior dikota Madya Medan. Peneliti juga akan meneliti
tentang etiologi dan tindakan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya yang
mengalami trauma. Peneliti menggunakan klasifikasi Andreasen yang telah diadopsi

oleh World Health Organization (WHO), yang dapat diperiksa secara klinis dan
riwayat trauma berdasarkan wawancara dengan ibu dan pemeriksaan pada anak.
Sampel pada peneliti adalah anak usia 1-4 tahun yang diambil secara multistage
sampling dari satu kecamatan lingkar luar dan satu kecamatan lingkar dalam di Kota
Medan di karenakan adanya pengaruh keadaan sosial ekonomi yang mungkin
mempengaruhi kejadian trauma.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Umum
1. Berapakah prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor ?
2. Bagaimana etiologi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor?
3. Bagaimanakah tindakan yang dilakukan orangtua pada anak yang
mengalami trauma gigi sulung anterior usia 1-4 tahun

di TK dan Posyandu

Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor ?


Rumusan Khusus
1. Berapa prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
berdasarkan klasifikasi WHO gigi di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan
Medan Johor ?
2. Berapakah prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
berdasarkan elemen gigi di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan
Johor ?

Universitas Sumatera Utara

16

3. Berapakah prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
di TK dan Posyandu berdasarkan usia di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru
dan Medan Johor ?
4. Berapakah prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
berdasarkan jenis kelamin di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan
Johor ?
5. Berapakah prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun
berdasarkan lokasi kejadian trauma gigi sulung anterior di TK dan Posyandu

Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor ?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
1. Untuk mengetahui prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 14 tahun di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor.
2. Untuk mengetahui etiologi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4
tahun di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan Johor.
3. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan orangtua pada anak usia 1-4
tahun yang mengalami trauma gigi sulung anterior di TK dan Posyandu Kecamatan
Medan Baru dan Medan Johor.

Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 14 tahun berdasarkan klasifikasi WHO gigi di TK dan Posyandu Kecamatan Medan
Baru dan Medan Johor.
2. Untuk mengetahui prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 14 tahun berdasarkan elemen gigi di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan
Medan Johor.
3. Untuk mengetahui prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 14 tahun berdasarkan usia di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan Medan
Johor.

Universitas Sumatera Utara


17

4. Untuk mengetahui prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 14 tahun berdasarkan jenis kelamin di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Baru dan
Medan Johor.
5. Untuk mengetahui prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 14 tahun berdasarkan lokasi kejadian traum di TK dan Posyandu Kecamatan Medan
Baru dan Medan Johor.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Manfaat untuk ilmu pengetahuan:
Memberikan informasi terutama di bidang Ilmu Kedokteran Gigi Anak
mengenai prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak sehingga dapat dipakai
sebagai acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat untuk masyarakat:
Memberikan informasi kepada orangtua mengenai dampak trauma gigi sulung
anterior pada anak agar orangtua dapat mencegah terjadinya trauma gigi sulung
anterior pada anak khususnya di Kota Medan.
3. Manfaat secara klinis:
Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian khususnya terhadap

anak-anak dan menambah wawasan dan menganalisis dampak trauma gigi sulung
anterior pada anak.

Universitas Sumatera Utara