Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Temu giring (Curcuma heyneana Valeton & Zijp) Segar dan Kering Secara GC-MS Chapter I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak menguap atau minyak
terbang. Minyak atsiri merupakan senyawa yang berwujud cair, diperoleh dari
bagian tanaman seperti akar, rimpang, kulit batang, buah, daun, biji, bunga atau
bagian lainnya dengan cara penyulingan, cara ekstraksi dengan menggunakan
pelarut organik, cara pemerasan dan secara enzimatik (Sastrohamidjojo, 2004).
Sifat minyak atsiri yang utama antara lain mudah menguap pada suhu
kamar, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan aroma tumbuhan
yang menghasilkannya dan umumnya larut dalam pelarut organik. Penggunaan
minyak atsiri sangat beragam, dalam industri kosmetik sebagai sabun, pasta
gigi, shampo, lotion, dalam industri makanan digunakan sebagai bahan
penyedap atau penambah cita rasa, pada industri parfum sebagai pewangi,
dalam industri farmasi sebagai anti nyeri, anti bakteri, karminativum dan
memperlancar peredaran darah, dalam industri lain juga digunakan sebagai
pengawet dan sebagai bahan insektisida (Lutony, 1994).
Indonesia memiliki banyak jenis tumbuhan yang mengandung minyak
atsiri. Salah satu diantaranya adalah Curcuma heyneana Val. & Zijp dari
familia Zingiberaceae yang dikenal sebagai temu giring. Temu giring

mengandung amilum, lemak, tanin, serta minyak atsiri dengan kadar 1,5-3%.
Rimpang temu giring (Curcuma heyneana) digolongkan sebagai tumbuhan

1
Universitas Sumatera Utara

yang memiliki khasiat obat, seperti rimpangnya yang pahit digunakan untuk
mendegradasi lemak dan menjaga stamina serta sebagai obat cacing. Selain itu
rimpangnya juga digunakan sebagai pendingin dan dalam sabun pembersih
yang berguna untuk mengatasi penyakit kulit sehingga saat ini rimpang temu
giring banyak digunakan oleh salon-salon kecantikan modern (Agoes, 2010).
Alasan pemilihan metode penyulingan dengan air (water distillation)
adalah kemudahan prosesnya karena menggunakan metode yang sangat
sederhana yaitu perebusan dan waktu yang dibutuhkan singkat. Penelitian
terdahulu, isolasi minyak atsiri rimpang temu giring telah dilakukan dengan
metode destilasi uap. Hasilnya menunjukkan komponen minyak atsiri dengan
komponen utama yaitu senyawa -pinene, kamfen,

-pinen, 1,8 sineol dan


linalool (Afridatul, 2011).
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang meliputi karakterisasi simplisia, isolasi serta analisis komponen
minyak atsiri rimpang temu giring secara Gas Chromatography-Mass
Spectrometer (GC-MS) dari rimpang temu giring dengan membandingkan
rimpang segar dan kering melalui proses penyulingan air.
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
untuk dapat mengembangkan penelitian tentang bahan alam penghasil minyak
atsiri yang banyak terdapat di Indonesia dan dapat memberikan informasi
komponen minyak atsiri dari rimpang temu giring segar dan kering.

2
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
1.

Apakah karakteristik simplisia rimpang temu giring sesuai dengan
yang tertera pada Materia Medika Indonesia?


2.

Apakah perbedaan karakteristik minyak atsiri rimpang segar dan
simplisia rimpang temu giring?

3.

Apakah ada perbedaan kadar dan komponen minyak atsiri rimpang
segar dan simplisia rimpang temu giring?

1.3 Hipotesis
1. Karakteristik simplisia rimpang temu giring sesuai dengan yang
tertera pada Materia Medika Indonesia.
2. Terdapat perbedaan karakteristik minyak atsiri rimpang temu giring
segar dan simplisia.
3. Terdapat perbedaan komponen dan kadar komponen minyak atsiri
rimpang segar dan simplisia rimpang temu giring.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik simplisia rimpang temu giring sesuai
dengan yang tertera di materia medika.

2. Untuk mengetahui perbedaan karakteristik minyak atsiri rimpang
temu giring segar dan simplisia temu giring.
3. Untuk mengetahui perbedaan komponen dan kadar komponen
minyak atsiri rimpang temu giring segar dan simplisia rimpang temu
giring.

3
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang
karakteristik, isolasi dan analisis komponen minyak atsiri secara GC-MS dari
rimpang temu giring segar dan simplisianya serta bermanfaat bagi ilmu
pengetaahuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan untuk dapat
mengembangkan penelitian tentang bahan alam penghasil minyak atsiri yang
terdapat di Indonesia.

4
Universitas Sumatera Utara