MATERI SEJARAH

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
-CAROLINE REGINA SOMPIE
-JIMMY PATIUNG
-MARGARETHA ISA PENI
-PHILIPUS SKUKUBUN

Latar Belakang Dilaksanakan Tanam Paksa
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Di eropa, Belanda terlibat dalam peperangan pada masa
kejayaan Napoleon sehingga mengabiskan dana yang besar.
Terjadi perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan
pemisahan dari Belanda pada tahun 1830
Terjadi perang Diponogoro yang merupakan perlawanan

rakyat jajahan termahal bagi Belanda yang menghabiskan
biaya sekitar 20.000.000 gulden
Kas negara belanda kosong dan utang yang ditanggung
Belanda cukup berat
Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
Gagal mempraktik gagasan liberal berarti gagal juga
mengeksploitasi tanah jajahan untuk memberikan keuntungan
yang besar pada Belanda

Mengevaluasi Ketentuan – Ketentuan dalam
Tanam Paksa
1.

2.

3.

4.

Persetujuan-persetujuan akan diadakan dengan penduduk

agar mereka menyediakan sebagian dari tanahnya untuk
penanaman tanaman dagang ynag dapt dijual di pasaran
Eropa.
Bagian dari tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk
tujuan ini tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian
yang di miliki penduduk desa .
Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman
dagangan tidak boleh melebihi pekerjaan yang diperlukan
untuk menanam padi.
Bagian dari tanah yang disediakan untuk menanam tanaman
dagangan dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.

5. Tanaman dagangan yang dihasilkan di tanah-tanah yang
disediakan, wajib diserahkan kepada pemerintah pemerintah
Hindia belanda, jika nilai hasil-hasil tanaman dagangan yang
ditaksir melebihi pajak yang harus dibayar rakyat, maka
selisih positifnya harus diserahkan kepada rakyat.
6. Panen tanaman dagangan yang gagal harus dibebankan
kepada pemerintah, sedikit-dikitnya jika kegagalan ini tidak
disebabkan oleh kurang rajin atau ketekunan pihak rakyat.

7.Penduduk desa mengerjakan tanah-tanah mereka dibawah
pengawasan kepala-kepala mereka, sedangkan pegawai –
pegawai Eropa hanya membatasi diri pada pengawasan
apakah pengawasan pembajakan tanah, panen, dan
pengangkutan tanaman-tanaman agar berjalan dengan baik
dan tepat waktu.

SEBAB-SEBAB
SEBAB-SEBAB DILAKSANAKANNYA
DILAKSANAKANNYA
USAHA
USAHA SWASTA
SWASTA DAN
DAN DIAKHIRINYA
DIAKHIRINYA
SISTEM
SISTEM TANAM
TANAM PAKSA
PAKSA


Dengan kemenangan golongan liberal di parlemen Belanda
maka mulai ditetapkan system ekonomi liberal yang ditandai
dengan masuknya nodal asing ke Indonesia . masa itu
disebut Politik Pintu Terbuka atau politik ekonomi liberal
colonial dilandasi oleh beberapa undang-undang antara lain:
1.      Comptabiliteitswet tahun 1867 yang
menyatakan bahwa anggaran belanja hindia-belanda harus
ditetapkan dengan undang-undang , jadi dengan
persetujuan parlemen belanda.
2.      Suikerwet 1870 (UU gula) berisi ketetapan bahwa
tanaman tebu sebagai tanaman monopoli pemerintah
berangsur-angsur akan dihilangkan sehingga di pulau jawa
dapat diusahakan oleh pengusaha swasta.
3.      Agrarichwet 1870 (UU Agraria) berisi antara lain
:
a.       Tanah di Indonesia di bedakan menjadi 2 bagian yaitu
tanah rakyat dan tanah pemerintah.
b.      Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik yang sifatnya
bebas dan tanah desa yang tidak bebas. Tanah rakyat tidak
boleh dijual kepada bangsa asing , hanya boleh disewakan.

c.       Tanah pemerintah dapat dijual untuk tanah

Adapun tujuan dari UU Agraria adalah melindungi petani
agar tidak kehilangan tanahnya serta membuka peluang orang
asing untuk menyewa tanah dari rakyat Indonesia.
Golongan pengusaha menghendaki kebebasan
berusaha,dengan alasan bahwa sistem tanam paksa tidak sesuai
dengan ekonomi liberal.Akibat reaksi dari orang-orang Belanda
yang didukung oleh kaum liberal mulai tahun 1865 sistem tanam
paksa dihapuskan.Hasil dari perdebatan diparlemen belanda
adalah dihapuskannya cultuure stelsel secara bertahap.Karena
banyaknya protes dan reaksi atas pelaksanaan sistem tanam
paksa yang tidak berperi kemanusiaan tidak hanya di negara
indonesia namun dinegeri belanda,maka sistem tanam paksa
dihapuskan dan digantikan oleh politik liberal ekonomi yaitu
dilaksanakannya usaha swasta.

MENGANALISIS PRAKTEK DAN
BERBAGAI PENYELEWENGAN
TANAM PAKSA

a.         PRAKTEK DALAM TANAM PAKSA

Pelaksanaan Tanam Paksa pada dasarnya melibatkan berbagai unsur
pokok, antara lain yaitu birokrasi pemerintahan Barat, para kepalakepala pribumi, organisasi desa, tanah pertanian rakyat, tenaga kerja
rakyat, pengusaha dan modal swasta Barat.

Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena
seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan
hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang
digunakan untuk praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak.
Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama
setahun penuh di lahan pertanian.

Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi
Hindia Belanda Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam
dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan
penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.

b.         PENYELEWENGAN DALAM PELAKSANAAN TANAM PAKSA
Penyimpangan-penyimpangan tersebut, antara lain:

1)
Perjanjian tersebut seharusnya dilakukan dengan sukarela, tetapi dalam
pelaksanannya dilakukan dengan cara paksaan
2)
Di dalam perjanjian, tanah yang digunakan untuk Culturstelsel adalah
seperlia sawah, namun dalam prakteknya dijumpai lebih dari seperlima tanah,
yaitu sepertiga atau setengah sawa
3)
Waktu untuk bekerja untuk tanaman yang dikehendaki pemerintah
Belanda, jauh melebihi waktu yang telah ditentukan.
4)
Orang yang dipekerjakan berasal dari tempat-tempat yang jauh dari
kampungnya, padahal manakan harus disediakan sendiri;
5)
Tanah yang digunakan untuk penanaman tetap saja dikenakan pajak
sehngga tidak sesuai dengan perjanjian;
6)
Kelebihan hasil tidak dikembalikan kepada rakyat atau pemilik tanah, tetapi
dipaksa untuk dijual kepada pihak Belanda dengan harga yang sangat murah;
7)

Dengan adanya sistem persen yang diberikan kepada para pejabat lokal,
maka para pejabat itu memaksa orang-orangnya supaya tanamannnya bisa
menghasilkan lebih banyak.
8)
Tanaman pemerintah harus didahulukan baru kemudian menanam
tanaman mereka sendiri. Kadang-kadang waktu untuk menanam; tanamannya
sendiri itu tinggal sedikit sehingga hasilnya kurang maksima;
9)
Kegagalan panen tetap menjadi tanggung jawab para pemilik tanah.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Dokumen yang terkait

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERPEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMP

1 60 18

PENGAJARAN MATERI FISIKA DASAR UNTUK MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

9 106 43

MAKALAH SEJARAH BULUTANGKIS DAN TENIS

0 2 6

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN INEZ

2 50 4

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

DAMPAK PERBEDAAN URAIAN MATERI YANG DISAMPAIKAN GURU DENGAN MATERI SOAL DALAM LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA KELAS VII DI MTs AL-MUHAJIRIN

2 70 88

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY DI KELAS VB SD NEGERI 5 SUMBEREJO KECAMATAN KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

7 63 30

EFEKTIVITAS MODEL LEARNING CYCLE 6E PADA MATERI KOLOID DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

2 37 45

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60