Rancangan Alat Bantu Kerja Operator Angkat Buah Kelapa Sawit Pada Stasiun Pemanenan Di UD. Jerry Dolok Masihul
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Permasalahan
Pemanenan TBS di UD. Jerry Dolok Masihul masih menggunakan alat
yang sederhana dimana alat yang digunakan adalah tojok aktual dengan bentuk
letter “T”. Alat tersebut masih kurang ergonomis untuk digunakan operator
angkat buah TBS karena pada saat menggunakan tojok aktual terdapat keluhan
rasa sakit pada lengan atas kiri sebesar (5,92%), pergelangan tangan kiri (9,24%),
tangan kiri (8,16%) hasil ini diperoleh dari tinjauan pendahuluan yang dilakukan
peneliti dengan menyebarkan kuesioner SNQ secara langsung kepada operator
angkat buah TBS. Operator angkat buah TBS masih mengikuti bentuk tojok
aktual pada saat melakukan kerja sehingga postur tubuh terganggu pada saat
melakukan penyortiran TBS dimana dari peninjauan yang dilakukan peneliti nilai
postur tubuh operator angkat buah kelapa sawit dengan metode REBA terdapat
nilai 6 untuk tubuh bagian kanan dan nilai 5 dengan kategori perlu tindakan, pada
saat melakukan pengangkatan TBS tubuh bagian kanan dan kiri memiliki nilai
sama 11 dengan kategori perlu tindakan sekarang juga serta pada saat menaikkan
TBS ke atas truk tubuh bagian kanan memilik nilai 11 dan tubuh bagian kiri
memiliki nilai 13 dengan kategori perlu tindakan sekarang juga. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan Ayu Karmila (2014) kemudian diteruskan M. Syafi’i
(2014) dimana dengan menggunakan alat aktual
nilai biomekanika yang
diperoleh dengan menggunakan tojok masih dalam kategori berbahaya pada saat
mengangkat TBS, sehinnga diperlukan perancangan alat yang sesuai dengan
antropometri tubuh operator angkat buah TBS dimana antropometri dapat
dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia dan juga diperlukan QFD untuk menguji kelayakan tingkat kesulitan
pembuatan alat, derajat kepentingan, perkiraan biaya dan juga karakteristik teknik
pembuatan tojok.
Tandan Buah Segar (TBS) merupakan bagian dari kelapa sawit yang diproses
untuk
menghasilkan
minyak.
Berdasarkan
hasil
pemanenan
kelapa
sawit
menghasilkan 3 jenis fraksi buah, yaitu buah mentah, buah busuk dan juga buah
matang. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran TBS dengan
menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama dilakukan adalah
penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir atau dimasukkan
ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1. Bekerja dengan kondisi
alat yang tidak ergonomis dapat memicu berbagai masalah kesehatan terhadap
penggunanya antara lain nyeri, kelelahan bahkan kecelakaan sehingga
akan
menimbulkan berbagai dampak negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, itu dikarenakan kemampuan manusia yang terbatas dalam melakukan
pekerjaan..
Kebun UD Jerry memiliki 8 (delapan) orang operator dan termasuk pemilik
kebun, pemilik kebun setiap hari selalu membagi tugas operatornya demi kelancaran
dan kekompakan kerja. Pembagian tugas yang dilakukan adalah perawatan kebun,
pendodosan dan juga penyortiran. Pendodosan dilakukan operator di dalam kebun
dengan cara menggunakan alat egrek, dimana fungsi alat egrek tersebut adalah untuk
menurunkan TBS dari pohon kelapa sawit. TBS yang sudah terkumpul di dalam
kebun kemudian diangkut dengan menggunakan sepeda motor dimana pada bagian
belakang sepeda motor diletakkan keranjang penampungan TBS. TBS dalam
keranjang dimasukkan dengan cara menggunakan tojok kemudian operator mengantar
TBS ke bagian penyortiran TBS. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran
TBS dengan menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama
dilakukan adalah penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir
atau dimasukkan ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1.
Banyaknya buah kelapa sawit dalam setiap panen adalah sekitar 10 ton dengan
operator penyortiran sebanyak tiga orang dengan rata rata berat per buah adalah 35
kg dengan menggunakan waktu selama delapan jam kerja. Kegiatan dilakukan
operator secara berulang dengan kondisi alat yang digunakan tidak ergonomis dan
sikap kerja yang tidak alamiah sehingga menimbulkan rasa sakit dan cidera pada
tubuh operator.
memiliki pembatas mata tojok berupa baut dan juga terdapat bahan
tambahan pegangan berupa busa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti
sebelumnya, didapatkan beberapa kelemahan dari tojok hasil rancangan yaitu
tojok rancangan yang terlalu berat sehingga menambahkan berat beban angkat.
Lengkungan alat yang terlalu banyak sehingga menimbulkan kurang nyaman saat
menggunakan, Mata tojok kurang tajam.
Peneliti telah melakukan studi pendahuluan dengan melakukan kerja
praktek di PTPN IV Unit Pabatu. Kerja praktek dilakukan di stasiun sortasi yaitu
proses menurunkan TBS dari truk ke loading ramp dan juga proses menaikkan
TBS yang busuk dan yang belum matang ke dalam truk. Peneliti melakukan
pengukuran dengan menggunakan metode REBA dimana pada saat menurunkan
TBS dari dalam truk ke dalam loading ramp operator mendapatkan skor REBA 12
level resiko sangat tinggi, level tindakan skor 4 sehingga perlu dilakukan tindakan
sekarang juga.
Berdasarkan perbedaan dari kedua alat bantu sortasi di atas, maka peneliti
akan menganalisis dan melakukan perancangan ulang alat bantu TBS sesuai
dengan karakteristik yang diinginkan oleh operator dengan menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD).
1.2
Perumusan Masalah
Perancangan alat bantu tojok dari rancangan 1 sebelumnya masih belum
ergonomis dikarenakan terdapatnya keluhan rasa sakit operator saat melakukan
penyortiran TBS.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan model alat
bantu pemanenan Tandan Buah Sawit (TBS) yang ergonomis.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian adalah :
1.5
Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian :
1Asumsi yang Digunakan
Asumsi penelitian ini adalah:
1.6
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan
latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan. Pada bab ini juga diuraikan
rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan
dicari solusinya. Setelah itu disusun tujuan penelitian yang mengurai
tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Kemudian
ditetapkan batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian.
Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya
cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok
permasalahan penelitian dapat dicari. Pada bab ini juga dijelaskan
manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas
sarjana.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambaran umum perkebunan berisi mengenai sejarah usaha,
kegiatan operasional usaha, visi misi usaha, struktur organisasi,
deskripsi tugas dan tanggung jawab pekerja di UD. Jerry, jumlah
pekerja dan jam kerja.
BAB III
LANDASAN TEORI
Landasan Teori menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai
landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian
yang berisi teori-teori SNQ, metode REBA, defenisi beban kerja
fisik, biomekanika dan QFD.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan
data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ,
data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode
REBA, data atribut produk tojok dari hasil kuesioner terbuka dan
data derajat kepentingan dari hasil kuesioner tertutup. Sedangkan
pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan
muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level
tindakan postur kerja dengan metode REBA, perhitungan validitas
dan reabilitas serta penentuan karakteristik dengan Quality Function
Deployment (QFD).
BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini diuraikan mengenai analisis SNQ, postur kerja,
biomekanika, korelasi dari penelitian sehingga memperjelas hasil
pengolahan data dan karakteristik perancangan tojok dengan QFD.
Selain itu juga diuraikan evaluasi dari hasil penelitian yang
dilakukan, yaitu berupa perancangan alat bantu untuk mereduksi
risiko MSDs.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari masalah yang dibahas dalam
penelitian dan menjawab tujuan tentang risiko MSDs. Sedangkan
saran yang diberikan berisi tentang usulan metode kerja baru serta
rancangan alat bantu operator di UD. Jerry.
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Permasalahan
Pemanenan TBS di UD. Jerry Dolok Masihul masih menggunakan alat
yang sederhana dimana alat yang digunakan adalah tojok aktual dengan bentuk
letter “T”. Alat tersebut masih kurang ergonomis untuk digunakan operator
angkat buah TBS karena pada saat menggunakan tojok aktual terdapat keluhan
rasa sakit pada lengan atas kiri sebesar (5,92%), pergelangan tangan kiri (9,24%),
tangan kiri (8,16%) hasil ini diperoleh dari tinjauan pendahuluan yang dilakukan
peneliti dengan menyebarkan kuesioner SNQ secara langsung kepada operator
angkat buah TBS. Operator angkat buah TBS masih mengikuti bentuk tojok
aktual pada saat melakukan kerja sehingga postur tubuh terganggu pada saat
melakukan penyortiran TBS dimana dari peninjauan yang dilakukan peneliti nilai
postur tubuh operator angkat buah kelapa sawit dengan metode REBA terdapat
nilai 6 untuk tubuh bagian kanan dan nilai 5 dengan kategori perlu tindakan, pada
saat melakukan pengangkatan TBS tubuh bagian kanan dan kiri memiliki nilai
sama 11 dengan kategori perlu tindakan sekarang juga serta pada saat menaikkan
TBS ke atas truk tubuh bagian kanan memilik nilai 11 dan tubuh bagian kiri
memiliki nilai 13 dengan kategori perlu tindakan sekarang juga. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan Ayu Karmila (2014) kemudian diteruskan M. Syafi’i
(2014) dimana dengan menggunakan alat aktual
nilai biomekanika yang
diperoleh dengan menggunakan tojok masih dalam kategori berbahaya pada saat
mengangkat TBS, sehinnga diperlukan perancangan alat yang sesuai dengan
antropometri tubuh operator angkat buah TBS dimana antropometri dapat
dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia dan juga diperlukan QFD untuk menguji kelayakan tingkat kesulitan
pembuatan alat, derajat kepentingan, perkiraan biaya dan juga karakteristik teknik
pembuatan tojok.
Tandan Buah Segar (TBS) merupakan bagian dari kelapa sawit yang diproses
untuk
menghasilkan
minyak.
Berdasarkan
hasil
pemanenan
kelapa
sawit
menghasilkan 3 jenis fraksi buah, yaitu buah mentah, buah busuk dan juga buah
matang. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran TBS dengan
menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama dilakukan adalah
penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir atau dimasukkan
ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1. Bekerja dengan kondisi
alat yang tidak ergonomis dapat memicu berbagai masalah kesehatan terhadap
penggunanya antara lain nyeri, kelelahan bahkan kecelakaan sehingga
akan
menimbulkan berbagai dampak negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, itu dikarenakan kemampuan manusia yang terbatas dalam melakukan
pekerjaan..
Kebun UD Jerry memiliki 8 (delapan) orang operator dan termasuk pemilik
kebun, pemilik kebun setiap hari selalu membagi tugas operatornya demi kelancaran
dan kekompakan kerja. Pembagian tugas yang dilakukan adalah perawatan kebun,
pendodosan dan juga penyortiran. Pendodosan dilakukan operator di dalam kebun
dengan cara menggunakan alat egrek, dimana fungsi alat egrek tersebut adalah untuk
menurunkan TBS dari pohon kelapa sawit. TBS yang sudah terkumpul di dalam
kebun kemudian diangkut dengan menggunakan sepeda motor dimana pada bagian
belakang sepeda motor diletakkan keranjang penampungan TBS. TBS dalam
keranjang dimasukkan dengan cara menggunakan tojok kemudian operator mengantar
TBS ke bagian penyortiran TBS. Operator bagian penyortiran melakukan penyortiran
TBS dengan menggunakan tojok rancangan 1, proses penyortiran tahap pertama
dilakukan adalah penimbangan TBS, tahap kedua buah yang sudah ditimbang disortir
atau dimasukkan ke dalam truk dengan menggunakan alat tojok rancangan 1.
Banyaknya buah kelapa sawit dalam setiap panen adalah sekitar 10 ton dengan
operator penyortiran sebanyak tiga orang dengan rata rata berat per buah adalah 35
kg dengan menggunakan waktu selama delapan jam kerja. Kegiatan dilakukan
operator secara berulang dengan kondisi alat yang digunakan tidak ergonomis dan
sikap kerja yang tidak alamiah sehingga menimbulkan rasa sakit dan cidera pada
tubuh operator.
memiliki pembatas mata tojok berupa baut dan juga terdapat bahan
tambahan pegangan berupa busa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti
sebelumnya, didapatkan beberapa kelemahan dari tojok hasil rancangan yaitu
tojok rancangan yang terlalu berat sehingga menambahkan berat beban angkat.
Lengkungan alat yang terlalu banyak sehingga menimbulkan kurang nyaman saat
menggunakan, Mata tojok kurang tajam.
Peneliti telah melakukan studi pendahuluan dengan melakukan kerja
praktek di PTPN IV Unit Pabatu. Kerja praktek dilakukan di stasiun sortasi yaitu
proses menurunkan TBS dari truk ke loading ramp dan juga proses menaikkan
TBS yang busuk dan yang belum matang ke dalam truk. Peneliti melakukan
pengukuran dengan menggunakan metode REBA dimana pada saat menurunkan
TBS dari dalam truk ke dalam loading ramp operator mendapatkan skor REBA 12
level resiko sangat tinggi, level tindakan skor 4 sehingga perlu dilakukan tindakan
sekarang juga.
Berdasarkan perbedaan dari kedua alat bantu sortasi di atas, maka peneliti
akan menganalisis dan melakukan perancangan ulang alat bantu TBS sesuai
dengan karakteristik yang diinginkan oleh operator dengan menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD).
1.2
Perumusan Masalah
Perancangan alat bantu tojok dari rancangan 1 sebelumnya masih belum
ergonomis dikarenakan terdapatnya keluhan rasa sakit operator saat melakukan
penyortiran TBS.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan model alat
bantu pemanenan Tandan Buah Sawit (TBS) yang ergonomis.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian adalah :
1.5
Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian :
1Asumsi yang Digunakan
Asumsi penelitian ini adalah:
1.6
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan
latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan. Pada bab ini juga diuraikan
rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan
dicari solusinya. Setelah itu disusun tujuan penelitian yang mengurai
tujuan penelitian secara umum dan secara khusus. Kemudian
ditetapkan batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian.
Batasan dan asumsi ini digunakan untuk menghindari supaya
cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok
permasalahan penelitian dapat dicari. Pada bab ini juga dijelaskan
manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan tugas
sarjana.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambaran umum perkebunan berisi mengenai sejarah usaha,
kegiatan operasional usaha, visi misi usaha, struktur organisasi,
deskripsi tugas dan tanggung jawab pekerja di UD. Jerry, jumlah
pekerja dan jam kerja.
BAB III
LANDASAN TEORI
Landasan Teori menguraikan mengenai tinjauan pustaka sebagai
landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan penelitian
yang berisi teori-teori SNQ, metode REBA, defenisi beban kerja
fisik, biomekanika dan QFD.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan
data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ,
data penilaian elemen gerakan kerja dengan menggunakan metode
REBA, data atribut produk tojok dari hasil kuesioner terbuka dan
data derajat kepentingan dari hasil kuesioner tertutup. Sedangkan
pengolahan data yang dilakukan adalah identifikasi keluhan
muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, penentuan level
tindakan postur kerja dengan metode REBA, perhitungan validitas
dan reabilitas serta penentuan karakteristik dengan Quality Function
Deployment (QFD).
BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini diuraikan mengenai analisis SNQ, postur kerja,
biomekanika, korelasi dari penelitian sehingga memperjelas hasil
pengolahan data dan karakteristik perancangan tojok dengan QFD.
Selain itu juga diuraikan evaluasi dari hasil penelitian yang
dilakukan, yaitu berupa perancangan alat bantu untuk mereduksi
risiko MSDs.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari masalah yang dibahas dalam
penelitian dan menjawab tujuan tentang risiko MSDs. Sedangkan
saran yang diberikan berisi tentang usulan metode kerja baru serta
rancangan alat bantu operator di UD. Jerry.
BAB II