Analisis Program Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Indolakto Jl. Raya Medan Km 11.5 Tanjung Morawa Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan tingkat ekplanasinya penelitian ini termasuk penelitian asosiatif
yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Sangadji dan
Sopiah, 2010:30) penelitian ini untuk menganalisis pengaruh program kompensasi
dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Indolakto Jl. Raya Medan, Km
11,5 Tanjung Morawa”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada PT. Indolakto Jl. Raya Medan, Km 11,5
Tanjung Morawa. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober
2014 sampai dengan Desember 2014.

3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang
simpang siur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan
masalah yang telah ditentukan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor – faktor
sebagai berikut:
1.


Variabel bebas (independent), X : Kompensasi dan Motivasi terdiri dari:
(X1 ) = Kompensasi
(X2 ) = Motivasi

Universitas Sumatera Utara

2. Variabel terikat (dependent), Y : Kinerja Karyawan.

3.4 Definisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel digunakan untuk memahami variabel variabel
dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian, terdiri dari:
Table 3.1
Operasionalisai Variabel
No
1

2

Variabel

Kompensasi
(X1)

Motivasi
(X2)

Definisi
Segala sesuatu yang diterima oleh
para pegawai sebagai balas jasa
atas kerja mereka.

Pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja para
karyawam agar mereka mau
melakukan suatu perbuatan atau
pekerjaan.

Dimensi

Indikator


1. Kompensai
langsung

a. Gaji
b. Insentif

2. Kompensasi
tidak
langsung

a. Tunjangan Hari
Raya
b. BPJS Kesehatan

1. Kebutuhan
Fisiologis

a. Pemberian gaji
tepat waktu.

b. Pemberian fasilitas
dalam bekerja.

2. Kebutuhan
Rasa Aman

a. Jaminan pekerjaan.
b. Asuransi.

3. Kebutuhan
Sosial

a. Hubungan kerja
sama dengan
atasan.
kerja
b. Hubungan
sama dalam tim.

Skala

Pengukur
an

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

3

Kinerja
(Y)

Hasil dari kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai
oleh
seseorang
karyawan
dalam

melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
.

1. Kuantitas
kerja

2. kualitas kerja

a.

b.

Pelaksanaan
pekerjaan
berdasarkan
target.
Hasil pekerjaan


a.
b.

Ketelitian kerja.
Efisiensi Waktu.

a.

Datang bekerja
tepat waktu
Bertanggung
jawab dalam
bekerja.

3. Disiplin kerja
b.

Likert

Sumber : Sulistiyani dan Rosidah (2003:206), Hasibuan (2005:118), Mangkunegara(2006:9)


3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan skala likert,
indikator yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tola untuk menyusun item – item
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2006:86)

No

Tabel 3.2
Indikator Skala Likert
Pernyataan

Skor

1

Sangat Setuju (SS)


5

2

Setuju (S)

4

3

Kurang Setuju (KS)

3

4

Tidak Setuju (TS)

2


5

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Sumber:Sugiyono (2006:86)

Universitas Sumatera Utara

3.6 Populasi
Menurut Sugiyono (2006:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang

ditetapkan

oleh


peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada seluruh sales PT.
Indolakto Jl. Raya Medan, Km 11,5 Tanjung Morawa yang berjumlah 105 orang.

3.7 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2006:73). Karena populasi relatif besar sehingga
menggunakan metode sampel yang pengumpulan datanya hanya dilakukan pada
sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability
sampling dengan simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel (Sugiyono 2006:73). Jumlah sampel dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin dengan rumus sebagai berikut :

N
n =
1 + Ne2
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = ukuran sampel
e = tingkat kesalahan

Universitas Sumatera Utara

Dengan populasi sebesar 105 orang dan tingkat kesalahan 10% maka
besarnya sampel adalah
105
n =
1 + 105 (0,1)2
n = 51,2
jumlah sampel dibulatkan menjadi 52 orang.

3.8 Jenis Data
Peneitian ini menggunakan jenis data sebagai berikut :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer dari penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner dan wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan
literatur dengan mempelajari berbagai tulisan dan buku – buku, jurnal –
jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

3.9 Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu jenis pengumpuan data dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan lisan terhadap narasumber untuk mendapatkan informasi.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpuan data dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan kepada para sales PT. Indolakto Jl. Raya Medan, Km 11,5
Tanjung Morawa.
c. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dan mempelajari data dari buku – buku, jurnal – jurnal
penelitian, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.10

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.10.1 Uji Validitias
Pengujian validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa
yang harusnya diukur (Situmorang, 2010:68). Uji validitas untuk menguji data
yang didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan yaitu
kuesioner. Dalam hal ini uji validitas diberikan kepada 30 orang responden diluar
dari responden penelitian yaitu karyawan yang bekerja sebagai sales pada PT.
Indolakto Jl. Raya Medan, Km 11,5 Tanjung Morawa. Pengujian Validitas
Dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0, dengan kriteria
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan pengamatan dan
penelitian kepada responden yang diambil dari luar sampel penelitian yang
dilakukan di PT. Indolakto Tanjung Morawa yang berjumlah 30 orang sales.
Berikut hasil uji validitas untuk seluruh variabel :
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
rhitung
rtabel
0,361
0,443

No.
1

Pernyataan
P1

Keterangan
Valid

2

P2

0,373

0,361

Valid

3

P3

0,408

0,361

Valid

4

P4

0,380

0,361

Valid

5

P5

0,382

0,361

Valid

6

P6

0,394

0,361

Valid

7

P7

0,377

0,361

Valid

8

P8

0,403

0,361

Valid

9

P9

0,418

0,361

Valid

10

P10

0,398

0,361

Valid

11

P11

0,388

0,361

Valid

12

P12

0,372

0,361

Valid

13

P13

0,411

0,361

Valid

14

P14

0,421

0,361

Valid

15

P15

0,414

0,361

Valid

16

P16

0,406

0,361

Valid

17

P17

0,366

0,361

Valid

18

P18

0,445

0,361

Valid

Universitas Sumatera Utara

19

P19

0,473

0,361

Valid

20

P20

0,465

0,361

Valid

21

P21

0,418

0,361

Valid

22

P22

0,498

0,361

Valid

23

P23

0,398

0,361

Valid

24

P24

0,472

0,361

Valid

25

P25

0,381

0,361

Valid

26

P26

0,391

0,361

Valid

27

P27

0,414

0,361

Valid

28

P28

0,406

0,361

Valid

29

P29

0,366

0,361

Valid

30

P30

0,445

0,361

Valid

31

P31

0,408

0,361

Valid

32

P32

0,372

0,361

Valid

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena
r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap
pengujian reliabilitas.
3.10.2 Uji Reliabilitas
Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya
adalah menguji reliabilitas instrumen. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.(Situmorang dan Lutfi,
2011:79). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00.
Ghozali (2005) dalam Ginting dan Situmorang (2008: 179) menyatakan suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60 atau Cronbach Alpha > 0,80 menurut Kuncoro (2003) dalam Ginting dan

Universitas Sumatera Utara

Situmorang (2008: 179). Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji
validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1.

Jika ralpha > r tabel maka pernyataan reliabel

2.

Jika ralpha < r tabel maka pernyataan tidak reliabel

Pada Tabel 3.4 berikut dapat dilihat hasil Uji Reliabilitas variabel
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
.837

N of Items
.829

32

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas dengan nilai
alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,837, ini berarti 0,837 > 0,60 dan 0,837
> 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan
dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

Universitas Sumatera Utara

3.11

Teknis Analisis Data

3.11.1 Analisis Deskriptif
Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan
mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan data
sehingga dapat memberikan gambaran mengenai topik yang dibahas.
3.11.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis linier. Beberapa tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Uji Normalitas Data
Uji normalitas data untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang
dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau
mendekati normal yakni tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk
melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality
Probability Plot dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik (Situmorang dan Lufti, 2011 : 100).

2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varian
gangguan berbeda dari suatu pengamatan, model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika sebuah varian sama, maka
dikatakan homokedastisitas dan apabila varian berbeda, maka dikatakan
terjadi heterokedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi dua yaitu, dengan

Universitas Sumatera Utara

analasis grafik dan analisis residual yang berupa statistic (Situmorang dan
Lufti, 2011 : 108)
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya
gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS.
Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai
adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas (Situmorang dan Lufti, 2011 : 133).
3.11.3

Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti
menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product for Service
Solution) versi 16.00, agar hasil yang diperoleh lebih terarah.
Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.00, dengan rumus :

Dimana:

� = � + �1 �1 + �2 �2 + �

Y

= Kinerja karyawan PT. Indolakto Jl. Raya Medan, Km 11,5



= Konstanta

�1 �2

= Koefisien Regresi Berganda

Universitas Sumatera Utara

X1

= Kompensasi

X2

= Motivasi



= Standar Error

3.11.4 Pengujian Hipotesis
1.

Uji Signifikansi Secara Simultan / Serempak (Uji-F)
Menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap

variabel terikat dilakukan dengan uji-F. Bentuk pengujiannya adalah sebagai
berikut :
a. Ho : b1=b2 = 0 , artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2).
b.

Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel
terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
b. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2. Uji Signifikansi secara Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara
individual terhadap variabel teikat.
a.

Ho : b1 = b2 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel
terikat (Y).

Universitas Sumatera Utara

b.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) erhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a. Ho diterima jika t hitung < ttabel pada α = 5%
b. Ha diterima jika t hitung > ttabel pada α = 5%

3. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2) adalah besar
terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerapkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap veriabel terikat.
Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal
ini berarti model yang digunakan tidak kuat.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Indomilk adalah salah satu perusahaan milik swasta yang Independen
dimana kegiatan usahanya bergerak dibidang Industri. Perusahaan ini didirkan
pada tahun 1967 dan telah terdaftar pada Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia yang terdaftar dengan nama PT.Australia
Indonesian Milk Industries ( PT.Indomilk ) yang meluncurkan product Susu
Kental Manis Merk Indomilk yang diproses secara modern di Indonesia .
Dalam pengembangannya PT. Indomilk bersama dengan 200 karyawan
mengembangkan usaha dan product hingga pada tahun 1970 – 1971 diluncurkan
product lainnya seperti susu pasteurisasi bermerk Indomilk, product Mentega
dengan Merk Orchid Butter dan Golden Churn. Pada tahun 1972 PT.Indomilk
menerbitkan product Ice Cream bermerk Indo Ice Cream Meiji, tahun 1985
meluncurkan product Susu Bubuk Indomilk yang di produksi dengan system Toll
Manufacturing .
Pada tahun 1986 PT. Indomilk memperoleh status PMDN ( Penanam Modal
Dalam Negeri ) setelah terjadinya alih tekhnologi dan pemodalan.Dan setelah
perubahan status product berikutnya yang diluncurkan adalah Susu Kental Manis
Cap Enaak. Tahun 1988 Susu Kental Manis produksi Indomilk telah di Import ke

Universitas Sumatera Utara

berbagai Negara seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, Vietnam, Taiwan,
Miyanmar, Timur Tengan, Afrika dan Amerika Latin.
Sejalan dengan pengembangan usaha Indomilk Dairy Group telah
melahirkan beberapa perusahaan dengan productnya masing masing bersama
dengan 2.651 karyawan. Hingga pada tahun 2008 Indomilk Dairy Group telah
menaungi beberpa anak perusahaan berbagai product Susu. Untuk memperkuat
sinergi dalam badan perusahaan maka pada bulan April 2008 dilakukan merger
terhadap PT.Australia Dairy Industries ( PT.Indomilk

), PT.Indomurni Dairy

Industries, PT.Ultrindo, PT. Indolakto dan PT. Indoeskrim ke dalam satu payung
usaha yakni PT.Indolakto.
PT. Indomilk adalah salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang
memperoleh rekomondasi untuk mencantumkan label Halal departemen agama
dan MUI pada awal 1994 dalam hal :
1. Bahan Baku
2. Formula
3. Pengolahan
4. Peralatan
5. Kebersihan Sarana Kerja
6. Kontrol Mutu
7. Kemasan
8. Limbah
Pada Maret 2007 PT.Indolakto Mendapatkan Piagam Bintang Tiga
Keamanan Pangan ( Food Star Award ) dari badan POM Republik Indonesia atas

Universitas Sumatera Utara

prestasinya dalam menerapkan Manajemen Keaman Pangan berdasarkan system
HACCP, ISO 22000 secara konsisten.
Perusahaan menetapkan panduan Sistem Jaminan Halal dalam rangka
menjamin kehalalan produk. Sistem Jaminan Halal merupakan sistem terpadu
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan mutu perusahaan, ISO
9001:2008, ISO 22000:2005, GMP, Internal Halal Audit yang berlaku di
perusahaan sehingga dapat memberikan jaminan halal kepada konsumen atau
pengguna produk.
Panduan Sistem Jaminan Halal ditetapkan untuk dipahami oleh seluruh
jajaran manajemen dan karyawan. Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan
mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM-MUI dengan
kategori A (Baik).
Perusahaan sangat peduli terhadap mutu produk yang dihasilkan dan
karena itu menerapkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan serta
sistem jaminan halal dalam rangka menghasilkan produk yang bermutu, aman,
dan halal untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
PT. Indolakto telah mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2000 hingga
sekarang. Pada November 2008 perusahaan mendapatkan sertifikat ISO
22000:2005 untuk sistem manajemen keamanan pangan meliputi proses
penerimaan raw material, proses produksi, pengendalian mutu dan penyimpanan
barang jadi. Pada Oktober 2009 perusahaan mendapatkan ISO 9001:2008 untuk
sistem manajemen mutu yang diterapkan untuk seluruh pabriknya.

Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Visi dan Misi
VISI
Menjadi pemimpn pasar susu di Indonesia dan membangun citra
terkemuka dinegara lain melalui product product berkwalitas.
MISI
Menciptakan nilai tambahan perusahaan yang berkelanjutan dengan
menghadirkan product PT. Indolakto yang berkwalitas di seluruh Indonesia
melalui manajemen usaha yang baik dan pemanfaatan peluang untuk bekerja sama
dengan pihak asing maupun dalam negeri dengan sebaik baiknya.
4.1.3 Logo Perusahaan

Sumber: PT. Indolakto Cabang Medan
Gambar 4.1
Logo PT. Indolakto Cabang Medan

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan spesifikasi pembagian aktivitas kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan
sampai batas tertentu, dan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Pada umumnya
setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan
usahanya. Struktur organisasi merupakan faktor yang memegang peranan penting
sebagai petunjuk dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian,

Universitas Sumatera Utara

selain itu struktur organisasi dapat berfungsi sebagai upaya untuk mencapai
lancarnya kegiatan perusahaan.
Pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu
perusahaan berjalan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain struktur organisasi
berguna untukk menghindari terjadinya penyelewengan-penyelewengan sehingga
tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Dengan demikian, struktur organisasi
perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi
departemen atau posisi pegawai dalam perusahaan serta bagaimana hubungan
antar satu sama lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan
komunikasi formal. Dengan hal tersebut, dapat tercapai suatu tim kerja yang solid
dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Struktur organisasi PT. Indolakto menunjukan kedudukan, tugas dan
wewenang serta tanggung jawab yang berada dalam suatu struktur organisasi.
Struktur ini mengandung unsur unsur spesialisasi kerja. Hubungan kerjasama
dalam organisasi dapat diketahui secara jelas dengan melihat struktur organisasi
yang ada pada PT. Indolakto khususnya Cabang Medan dalam menjalankan
aktifitas sehari hari terdiri dari beberapa bagian dimana bagian yang satu dan
bagian yang lainnya saling berkaitan erat.

Universitas Sumatera Utara

Struktur organisasi PT. Indolakto Cabang Medan dapat dilihat pada gambar
4.2 beikut :
Area Sales Promotion Manager
(ASPM )
Staff Admin

Area Sales
Promotion
Salesman
Sumber: Pt. Indolakto Cabang Medan
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Indolakto Cabang Medan

4.1.5 Uraian Tugas
Ada pun tugas pokok dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Area Sales Promotion Manager :
A. Tugas Pokok :
1. Memimpin jalannya operasional Cabang Medan secara penuh,.
2. Mengemban misi untuk mencapai tujuan serta sasaran perusahaan,
mempunyai

fungsimmerencanakan,

membina,

dan

mengendalikan

kegiatan serta mengkoordinasikan kantor cabang medan.
B. Uruaian tugas :
1. Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional cabang
medan.
2. Mengendalikan seluruh kegitan operasional.
3. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas.

Universitas Sumatera Utara

4. Mendelegasikan wewenang kepada ASPR untuk memperhatikan kondisi
dan kebutuhan para team salesman.
5. Mempunyai wewenang untuk menentukan keputusan yang sifatnya tidak
terprogram.
2. Area Sales Promotion Representative (ASPR)
A. Tugas Pokok :
1. Masing masing ASPR akan ditentukan area yang akan menjadi tanggung
jawabnya.
2. Membantu Branch Manager dalam hal mengawasi dan memberikan
informasi tentang kegiatan operasional sehari hari khususnya penjualan
dan distribusi product.
3. Memberikan masukan terhadap suatu permasalahan yang dihadapi oleh
Cabang.
B. Uraian Tugas :
1. Melakukan kunjungan rutin kepada customer.
2. Melakukan promosi secara beretika dan berkomunikasi atas dasar
kejujuran dan ketulusan.
3. Menjalin hubungan dan relasi yang baik dengan customer dalam jangka
panjang.
4. Mengelola area coveragenya secara profesional sehingga memberikan
hasil yang optimal.

Universitas Sumatera Utara

5. Memberikan laporan secara lisan dan tertulis kepada atasannya secara
teratur yang berisi rencana kunjungan, hasil kunjungan, evaluasi
kunjungan, aktifitas kompetitor, dan sales yang dihasilkan.
6. Market Survey untuk mengenai pola peresepan dokter terhadap produk
sendiri maupun kompetitor.
7. Mengkoordinir tim penjualan, agar dapat meningkatkan tingkat penjualan
dan apakah penjualan sesuai dengan target.
8. Menentukan pemberian diskon produk kepada tim sales dengan
persetujuan dari Area Sales Promotion Manager terlebih dahulu.
3. Salesman ( Tradisional Market )
A. Tugas Pokok :
1. Tugas utama seorang Salesman adalah mempromosikan produk yang
dibawanya ke toko, sehingga toko tersebut mau memesan produknya.
B. Uraian Tugas :
1. Membuat daftar pelanggan sesuai dengan segmentasi yang diinginkan
Perusahaan.
2. Melakukan proses penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan
dan disepakati bersama dengan ASPR.
3. Menyiapkan materi/tools yang akan digunakan dalam proses penjualan ke
pelanggan dan melalukan presentasi.
4. Melakukan proses penjualan mulai dari awal perkenalan, negosiasi sampai
dengan pembuatan kontrak dengan pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

5. Membuat laporan aktivasi Sales mingguan sesuai format laporan yang
disepakati dengan ASPR dan laporan bulanan sesuai format laporan yang
sudah ditentukan.
6. Membina hubungan dengan divisi-divisi lain dibantu oleh ASPR untuk
proses-proses internal yang terkait proses penjualan ke pelanggan.
7. Secara terus-menerus menambah pengetahuan terhadap produk atau
layanan yang akan dijual dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan
pembinaan hubungan dan penjualan ke pelanggan.
8. Memaintance pelanggan yang sudah ada.
4. Staff Administrasi
A. Tugas Pokok :
1. Membantu

Kepala

Staf

Administrasi

dalam

merencanakan,

dan

melaksanakan, kegiatan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan rencana
kerja. Bertanggungjawab kepada ASPM atas pelaksanaan bebagai kegiatan
dan pelayanan. Menggunakan semua sarana dan prasarana yang ada di dan
bagi demi efektivitas dan efisiensi kerja serta pelayanan.
B. Uraian Tugas :
1. Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar.
2. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar.
3. Membantu pengelolaan Kas Kecil.
4. Mempersiapkan Seminar/Pertemuan Ilmiah rutin / Diskusi

yang

diselenggarakan LPPM ( mencari ruangan, mengurus snack/konsumsi dan
penerima tamu ).

Universitas Sumatera Utara

5. Menyiapkan rapat-rapat di Perusahaan ( konfirmasi ke peserta rapat dan
konsumsi ).
6. Mengurus Pelatihan/seminar/diskusi yang diadakan perusahanan (mencari
ruangan, mengurus snack/konsumsi dan penerima tamu).
7.

Memonitor kebutuhan-kebutuhan ATK Perusahaan.

8. Menjadwalkan kegiatan ASPM.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif
4.2.1 Karakteristik Responden
Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang
berjumlah 52 orang, di distribusikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
Jumlah
Presentase
21 – 30 Tahun
17
32,6 %
31 – 40 Tahun
23
44,2 %
41 – 50 Tahun
12
23,2 %
52
100 %
TOTAL
Sumber: Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 31 40 Tahun dengan presentase sebesar 44,2%, 21 - 30 Tahun dengan presentase
sebesar 32,6%, dan 41 - 50 Tahun sebesar 23,2%.

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
Laki – Laki
32
61,5 %
Perempuan
20
38,5 %
52
100%
TOTAL
Sumber: Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Universitas Sumatera Utara

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki Laki dengan presentase sebesar 61,5%, dan Perempuan sebesar 38,5%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
Jumlah
Presentase
< 1 Tahun
6
11,5 %
1 – 5 Tahun
13
25 %
6 – 10 Tahun
15
28,8 %
> 10 Tahun
18
34,7 %
52
100%
TOTAL
Sumber: Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah lama
bekerja > 10 Tahun dengan presentase sebesar 34,7%, 6 – 10 Tahun dengan
persentase sebesar 28,8%, 1 - 5 Tahun dengan persentase sebesar 25%, dan < 1
Tahun dengan persentase sebesar 11,5%.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Jumlah
Presentase
SMA
3
5,7 %
D-III
13
25 %
S-1
24
46,2 %
S-2
12
23,1 %
52
100%
TOTAL
Sumber: Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir
responden adalah S-1 dengan presentase sebesar 46,2%, D-III dengan persentase
sebesar 25%, S-2 dengan presentase sebesar 23,1%, dan SMA dengan persentase
sebesar 5,7%.

Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompensasi,
Motivasi, dan Kinerja Karyawan
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompensasi (X1)
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Kata Kunci
Gaji yang saya terima sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati dengan pihak
perusahaan
Gaji yang saya terima dapat memenuhi
kebutuhan keluarga saya
Insentif yang diberikan sesuai dengan target
penjualan yang saya capai
Insentif yang diberikan ada peningkatan
sesuai dengan kinerja saya
Tunjangan hari raya yang diberikan sesuai
dengan kebijakan perusahaan
Tunjangan hari raya yang diberikan sangat
bermanfaat bagi saya
Pemberian BPJS Ketenagakerjaan membuat
saya merasa dihargai oleh perusahaan
Pemberian
BPJS
Ketenagakerjaan
membuat saya merasa loyal dalam bekerja
Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

F

STS
%

F

TS
%

F

KS
%

F

S
%

F

SS
%

1

1,9

1

1,9

1

1,9

16

30,8

33

63,5

52

100

1

1,9

1

1,9

1
7

32,7

24

46,2

9

17,3

52

100

1

1,9

1

1,9

9

17,3

24

46,2

17

32,7

52

100

1

1,9

1

1,9

1

1,9

13

25

36

69,2

52

100

1

1,9

1

1,9

8

15,4

28

53,8

14

26,9

52

100

1

1,9

2

3,8

1

1,9

14

26,9

34

65,4

52

100

1

1,9

1

1,9

1

1,9

14

26,9

35

67,3

52

100

2

3,8

1

1,9

1

1,9

16

30,8

32

61,5

52

100

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui frekeuensi jawaban responden tentang variabel
motivasi adalah sebagai berikut:
1. Pada pernyataan pertama, dari 52 responden, sebanyak 63,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Gaji yang saya terima sesuai dengan jadwal
yang telah disepakati dengan pihak perusahaan, 30,8% menyatakan setuju,
1,9% menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9%
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 52 responden, sebanyak 17,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Gaji yang saya terima dapat memenuhi
kebutuhan keluarga saya, 46,2% menyatakan setuju, 32,7% menyatakan kurang

Universitas Sumatera Utara

TOTAL
F
%

setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 52 responden, sebanyak 32,7% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Insentif yang diberikan sesuai dengan target
penjualan

yang saya capai, 46,2% menyatakan setuju, 17,3% menyatakan

kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 52 responden, sebanyak 69,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Insentif yang diberikan ada peningkatan
sesuai dengan kinerja saya, 25% menyatakan setuju, 1,9% menyatakan kurang
setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 52 responden, sebanyak 26,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Tunjangan hari raya yang diberikan sesuai
dengan kebijakan perusahaan, 53,8% menyatakan setuju, 15,4% menyatakan
kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 52 responden, sebanyak 65,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Tunjangan hari raya yang diberikan sangat
bermanfaat bagi saya, 26,9% menyatakan setuju, 1,9% menyatakan kurang
setuju, 3,8% menyatakan tidak setuju, 1,9% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 52 responden, sebanyak 67,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pemberian BPJS Ketenagakerjaan membuat
saya merasa dihargai oleh perusahaan, 26,9% menyatakan setuju, 1,9%
menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 52 responden, sebanyak 61,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pemberian BPJS Ketenagakerjaan membuat
saya merasa loyal dalam bekerja, 30,8% menyatakan setuju, 1,9% menyatakan
kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 3,8% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Analisis deskripstif dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari 52
responden paling banyak menyatakan 69,2 % responden menyatakan sangat
setuju bahwa insentif yang diberikan ada peningkatan sesuai dengan kinerja
saya. Ini menunjukkan bahwa inesntif yang diteria sales berdasarkan sebarapa
bagus kinerja yang sudah dicapai para sales. Apabila para sales mencapai
target dan meningkatkan kinerjanya maka akan berpengaruh terhadap berapa
besarnya insentif yang akan diterima para sales, yaitu semakin meningkat pula
insentif yang diterima sales.
Disisi lain, 23,7% responden menyatakan kurang setuju bahwa gaji terima
dapat memenuhi kebutuhan keluarga saya. Ini menunjukkan bahwa untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, para sales tidak hanya bisa mengharapkan gaji
yang diterima setiap bulannya, melainkan dari pemberian insentif dan

Universitas Sumatera Utara

tunjangan hari raya sangat bermanfaat bagi para sales untuk bisa memenuhi
kebutuhan keluarganya.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi (X2)
No

STS

Kata Kunci

TS

KS

S

SS

TOTA
L
F
%

F

%

F

%

F

%

F

%

F

%

1

1,9

1

1,9

6

11,5

36

69,2

8

15,4

52

100

1

1,9

1

1,9

7

13,5

34

65,4

9

17,3

52

100

1

1,9

1

1,9

4

7,7

24

46,2

22

42,3

52

100

1

1,9

2

3,8

7

13,5

31

59,6

11

21,2

52

100

5

Adanya program jenjang karir yang
diberikan perusahaan membuat saya
berusaha meningkatkan kualitas kerja saya

1

1,9

1

1,9

6

11,5

38

73,1

6

11,5

52

100

6

Adanya program jenjang karir yang
diberikan perusahaan mendorong saya
bekerja mencapai target penjualan yang
ditentukan

1

1,9

1

1,9

6

11,5

37

71,2

7

13,5

52

100

7

Adanya asuransi kesehatan yang diberikan
perusahaan membuat saya merasa aman
ketika bekerja

1

1,9

1

1,9

2

3,8

15

28,8

33

63,5

52

100

2

3,8

1

1,9

1

1,9

12

23,1

36

69,2

52

100

2

3,8

3

5,8

2

3,8

7

13,5

38

73,1

52

100

1
2

3

4

8
9

Pemberian gaji tepat waktu dapat
mendorong saya untuk lebih bersemangat
dalam bekerja
Pemberian gaji tepat waktu mendorong saya
untuk meningkatkan kinerja saya
Pemberian
fasilitas
transportasi
mempermudah
saya
bekerja
dalam
mencapai target yang ditentukan
Pemberian fasilitas transportasi dalam
bekerja
memotivasi
saya
untuk
menyelesaikan pekerjaan secara efektif

Adanya asuransi kesehatan yang diberikan
perusahaan
membuat
saya
merasa
diperhatikan oleh perusahaan
Saya memiliki atasan yang mendukung
kinerja saya

10

Saya memiliki atasan yang dapat membantu
saya menyelesaikan masalah pekerjaan
yang muncul

2

3,8

2

3,8

2

3,8

8

15,4

38

73,1

52

100

11

Saya memiliki hubungan kerja sama yang
harmonis dalam satu tim yang membuat
saya bekerja lebih semangat lagi

3

5,8

2

3,8

5

9,6

22

42,3

20

38,5

52

100

12

Rekan kerja satu tim saya membantu saya
dalam bekerja lebih baik

2

3,8

2

3,8

5

9,6

26

50

17

32,7

52

100

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Universitas Sumatera Utara

Pada Tabel 4.6 diatas dapat diketahui frekeuensi jawaban responden tentang
variabel motivasi adalah sebagai berikut:
1. Pada pernyataan pertama, dari 52 responden, sebanyak 15,4% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pemberian gaji tepat waktu dapat mendorong
saya untuk lebih bersemangat dalam bekerja, 69,2% menyatakan setuju, 11,5%
menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 52 responden, sebanyak 17,3% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pemberian gaji tepat waktu mendorong saya
untuk meningkatkan kinerja saya, 65,4% menyatakan setuju, 13,5%
menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 52 responden, sebanyak 42,3% responden
menyatakan

sangat

setuju

bahwa

Pemberian

fasilitas

transportasi

mempermudah saya bekerja dalam mencapai target yang ditentukan, 46,2%
menyatakan setuju, 7,7% menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak
setuju, dan 1,9% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 52 responden, sebanyak 11,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pemberian fasilitas transportasi dalam bekerja
memotivasi saya untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif, 73,1%
menyatakan setuju, 11,5% menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak

Universitas Sumatera Utara

setuju, dan 1,9% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, dari 52 responden, sebanyak 11,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Adanya program jenjang karir yang diberikan
perusahaan membuat saya berusaha meningkatkan kualitas kerja saya, 73,1%
menyatakan setuju, 11,5% menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak
setuju, dan 1,9% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 52 responden, sebanyak 13,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Adanya program jenjang karir yang diberikan
perusahaan mendorong saya bekerja mencapai target penjualan yang
ditentukan, 71,2% menyatakan setuju, 11,5% menyatakan kurang setuju, 1,9%
menyatakan tidak setuju, dan 1,9% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, dari 52 responden, sebanyak 63,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Adanya asuransi kesehatan yang diberikan
perusahaan membuat saya merasa aman ketika bekerja, 28,8% menyatakan
setuju, 3,8% menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak setuju, dan
1,9% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 52 responden, sebanyak 69,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Adanya asuransi kesehatan yang diberikan
perusahaan membuat saya merasa diperhatikan oleh perusahaan, 23,1%
menyatakan setuju, 1,9% menyatakan kurang setuju, 1,9% menyatakan tidak

Universitas Sumatera Utara

setuju, dan 3,8% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, dari 52 responden, sebanyak 73,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya memiliki atasan yang mendukung
kinerja saya, 13,5% menyatakan setuju, 3,8% menyatakan kurang setuju, 5,8%
menyatakan tidak setuju, dan 3,8% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 52 responden, sebanyak 73,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya memiliki atasan yang dapat membantu
saya menyelesaikan masalah pekerjaan yang muncul, 15,4% menyatakan
setuju, 3,8% menyatakan kurang setuju, 3,8% menyatakan tidak setuju, dan
3,8% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
11. Pada pernyataan kesebelas, dari 52 responden, sebanyak 38,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya memiliki hubungan kerja sama yang
harmonis dalam satu tim yang membuat saya bekerja lebih semangat lagi,
42,3% menyatakan setuju, 9,6% menyatakan kurang setuju, 3,8% menyatakan
tidak setuju, dan 5,8% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
12. Pada pernyataan keduabelas, dari 52 responden, sebanyak 32,7% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Rekan kerja satu tim saya membantu saya
dalam bekerja lebih baik, 50% menyatakan setuju, 9,6% menyatakan kurang
setuju, 3,8% menyatakan tidak setuju, dan 3,8% responden menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Analisis deskripstif dalam penelitian ini menunjukkan bahwa paling banyak
responden menyatakan sangat setuju sebanyak 73,1% Saya memiliki atasan yang
mendukung kinerja saya, dan sebanyak 73,1% responden juga menyatakan Saya
memiliki atasan yang dapat membantu saya menyelesaikan masalah pekerjaan yang
muncul. Hal ini menunjukkan bahwa seberapa pentingnya dukungan dan motivasi
dari atasan bagi para sales untuk mendorong semangat kerja para sales sehingga
para sales merasa di perhatikan oleh atasan.
Dan dari 52 responden menyatakan 13,5% kurang setuju pemberian gaji tepat
waktu mendorong saya untuk meningkatkan kinerja saya, dan menyatkan sebesar
13,5% juga menyatkan kurang setuju bahwa pemberian fasilitas transportasi dalam
bekerja memotivasi saya untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif.

Universitas Sumatera Utara

No.
Item
1

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
STS
TS
KS
S
SS
Kata Kunci
F
%
F %
F
%
F
%
F
%
Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan target
0
0
0
0
5
9,6
35 67,3 12
23,1
penjualan yang ditentukan

TOTAL
F
%
52

100

2

Saya pernah mencapai hasil kerja dibawah
target penjualan yang ditentukan

0

0

0

0

6

11,5

31

59,6

15

28,8

52

100

3

Saya mampu memberikan hasil pekerjaan
yang terbaik

0

0

0

0

3

5,8

21

40,4

28

53,8

52

100

4

Hasil pekerjaan yang saya berikan sesuai
dengan tanggung jawab pekerjaan saya

0

0

0

0

6

11,5

30

57,7

16

30,8

52

100

0

0

0

0

5

9,6

36

69,2

11

21,2

52

100

0

0

0

0

5

9,6

36

69,2

11

21,2

52

100

7

Saya berusaha menggunakan waktu
seefisien mungkin dalam bekerja agar dapat
mencapai target penjualan yang telah
ditentukan

0

0

0

0

1

1,9

12

23,1

39

75

52

100

8

Pengetahuan pekerjaan yang saya miliki
membuat saya dapat menghemat waktu
dalam bekerja

0

0

0

0

0

0

12

23,1

40

76,9

52

100

0

0

0

0

1

1,9

8

15,4

43

82,7

52

100

5

6

9

Saya selalu melakukan pekerjaan dengan
teliti agar memberikan hasil kerja yang
maksimal
Saya selalu melakukan pekerjaan dengan
teliti untuk menghindari permasalahan –
permasalah pekerjaan yang muncul

Saya selalu hadir tepat waktu

10

Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu

0

0

0

0

0

0

8

15,4

44

84,6

52

100

11

Saya selalu menjelaskan kualitas dari
produk

6

11,5

5

9,6

12

23,1

11

21,2

18

34,6

52

100

12

Saya selalu melakuan pekerjan sesuai
dengan proseddur dari perusahaan.

3

5,8

4

7,7

2

23,1

19

36,5

14

26,9

52

100

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Universitas Sumatera Utara

Pada Tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bagaimana frekuensi jawaban
responden tentang variabel kinerja karyawan adalah:
1. Pada pernyataan pertama, dari 52 responden, sebanyak 23,1% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan target penjualan yang, 67,3% menyatakan setuju, 9,6% menyatakan
kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan
sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, dari 52 responden, sebanyak 28,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya pernah mencapai hasil kerja dibawah
target penjualan yang ditentukan, 59,6% menyatakan setuju, 11,5%
menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, dari 46 responden, sebanyak 53,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya mampu memberikan hasil pekerjaan
yang terbaik, 40,4% menyatakan setuju, 5,8% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, dari 52 responden, sebanyak 30,8% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Hasil pekerjaan yang saya berikan sesuai
dengan tanggung jawab pekerjaan saya, 57,7% menyatakan setuju, 11,5%
menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

5. Pada pernyataan kelima, dari 52 responden, sebanyak 21,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti
agar memberikan hasil kerja yang maksimal, 69,2% menyatakan setuju, 9,6%
menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, dari 52 responden, sebanyak 21,2% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti
untuk menghindari permasalahan – permasalah pekerjaan yang muncul, 69,2%
menyatakan setuju, 9,6% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, dari 52 responden, sebanyak 75% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya berusaha menggunakan waktu seefisien
mungkin dalam bekerja agar dapat mencapai target penjualan yang telah
ditentukan, 23,1% menyatakan setuju, 1,9% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, dari 52 responden, sebanyak 76,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Pengetahuan pekerjaan yang saya miliki
membuat saya dapat menghemat waktu dalam bekerja, 23,1% menyatakan
setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0%
responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

9. Pada pernyataan kesembilan, dari 52 responden, sebanyak 82,7% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu hadir tepat waktu, 15,4%
menyatakan setuju, 1,9% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak
setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.
10. Pada pernyataan kesepuluh, dari 52 responden, sebanyak 84,6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu, 15,4% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
11. Pada pernyataan kesebelas, dari 52 responden, sebanyak 34,6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu menjelaskan kualitas dari produk,
21,2% menyatakan setuju, 23,1% menyatakan kurang setuju, 9,6% menyatakan
tidak setuju, dan 11,5% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
12. Pada pernyataan keduabelas, dari 52 responden, sebanyak 26,9% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Saya selalu melakuan pekerjan sesuai dengan
proseddur dari perusahaan, 23,1% menyatakan kurang setuju, 7,7%
menyatakan tidak setuju, dan 5,8% responden menyatakan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
Analisis deskripstif dalam penelitian ini menunjukkan bahwa paling banyak
responden menyatakan 84,6% sangat setuju angat setuju bahwa selalu
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu,. Ini menunjukkan bahwa para sales selalu

Universitas Sumatera Utara

melakukan pekerjaan dengan maksimal sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu, sehingga pekerjaan para sales selalu menunjukkan standar kerja yang
baik.
Akan tetapi, sebesar 9,6% reponden menyatakan kurang setuju bahwa para
sales selalu menjelaskan kualitas dari produk. Ini menunjukkan bahwa masih ada
sales yang tidak menjelaskan kualitas dari produk yang di pasarkan, sehingga
akan menyebabkan beberapa pelanggan tidak mengetahui kualitas dari produk
yang diterima sehingga manfaat dan kegunaan produk tidak secara baik dapat di
terima konsumen.

Universitas Sumatera Utara

4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.
1. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat
seperti Gambar 4.3, dan Gambar 4.4.

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.3
Pengujian Normalitas Histogram

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena
grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun
melennceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa
data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)
Gambar 4.4
Pengujian Normalitas P-P Plot
Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan
cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang
dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak
untuk diuji dengan model regresi.

Universitas Sumatera Utara

2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih
besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih
kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis
tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan
dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).
Tabel 4.8
Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters

52
a,,b

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000
3.76226364

Absolute

.088

Positive

.054

Negative

-.088

Kolmogorov-Smirnov Z

.633

Asymp. Sig. (2-tailed)

.818

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2015

Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah
0,818, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5% (0.05), dengan kata lain
variabel tersebut berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot)
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut

heteroskedastisitas.

Model regresi

yang

baik

adalah

yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :
1. Analisis Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.

Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Gambar 4.5
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Analisis Statistik
Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara
statistik