Perlindungan Hukum Pemegang Hak Tanggungan Terhadap Barang Jaminan yang Disita Oleh Kantor Pajak

ABSTRAK

Berdasarkan Pasal 21 UU KUP Negara mempunyai hak untuk mendahului
atas tagihan pajak walaupun barang sitaan pajak itu telah terpasang Hak Tanggungan.
Dalam hal ini ada kedudukan kreditur menjadi lemah walaupun kreditur tersebut
sebagai pemegang Hak Tanggungan yang memiliki hak preference (hak yang
didahulukan) atas piutang debitur. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tesis “Perlindungan Hukum
Pemegang Hak Tanggungan Terhadap Barang Jaminan Yang Disita Oleh Kantor
Pajak”. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut (1) Bagaimana kedudukan hukum barang jaminan yang
telah dipasang Hak Tanggungan yang disita oleh kantor pajak (2) Bagaimana
ketentuan penyitaan yang dilakukan oleh kantor pajak atas barang jaminan yang telah
dipasang Hak Tanggungan (3) Bagaimana perlindungan hukum terhadap kreditur
pemegang Hak Tanggungan terhadap barang jaminan yang disita oleh kantor pajak.
Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan
metode pendekatan perundang-undangan (Statute Aproach).
Hasil Penelitian diketahui bahwa Kedudukan barang jaminan yang telah
dipasang Hak Tanggungan yang disita oleh negara tidak menghilangkan sifat droit de
suit dari barang jaminan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 7 UUHT yang
menyatakan bahwa Hak Tanggungan mengikuti objeknya dalam tangan siapapun

objek tersebut berada sehingga Hak Tanggungan tidak akan berakhir sekalipun objek
Hak Tanggungan itu beralih kepihak lain dalam hal ini objek Hak Tanggungan
tersebut disita oleh Kantor Pajak. Kreditur pemegang Hak Tanggungan wajib
dilindungi haknya dikarenakan adanya hak droit de suite yang mengikuti kemanapun
benda itu berada sehingga tidak menghilangkan hak istimewa yang dimiliki oleh
pemegang Hak Tanggungan. Bank telah melakukan pengikatan Hak Tanggungan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam UUHT. Dengan dilakukannya
pengikatan jaminan Hak Tanggungan terhadap Sertifikat Hak Milik tersebut maka
kewenangan atas Sertifikat Hak Milik tersebut tidak lagi menjadi milik dari debitur
pemberi hak tanggungan namun sudah menjadi kewenangan sepenuhnya dari kreditur
pemegang Hak Tanggungan untuk mengeksekusi barang jaminan tersebut apabila
debitur tidak mampu melunasi utangnya. Hak Pemilik barang jaminan akan kembali
apabila telah dilakukan roya Hak Tanggungan karena utangnya telah dilunasi.

Kata Kunci : Perlindungan Hak Tanggungan, Utang Pajak, Barang jaminan

i

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Based on Article 21 of UUKUP, the State has the authority to precede
tax bill although hypothecation has been attached on the confiscation object. In this
casen the position of creditor is weak although, as the hypothecation holder, he has
preference right on debtor’s loan. The title of the thesis is “Legal Protection for
Hypothecation Holder on Collateral Confiscated by Tax Office.” The research
problems are as follows: (1) how about legal domicile of collateral with
hypothecation on it, (2) how about the procedure of confiscation done by Tax Office
on collateral with hypothecation on it, and (3) how about legal protection for creditor
as the hypothecation holder on collateral confiscated by Tax Office.
This research used judicial normative method with Statute approach.
The result of the research showed that the position of collateral with
hypothecation on it and has been confiscated by the State will not eliminate its droit
de suit according to Article 7 of UUHT which states that Hypothecation follows it
object regardless of who holds it so that hypothecation will not end although it is
transferred to another party (in this case, it is confiscated by Tax Office). The right of
creditor as the hypothecation holder must be protected due to droit de suite which is
attached to the object so that the privilege of hypothecation holder cannot be
eliminated. The Bank has bound hypothecation according to the regulation in UUHT.

The binding of hypothecation with Ownership Certificate has caused the ownership
certificate not to be owned by debtor as the hypothecation giver, but it becomes the
authority of the creditor as the hypothecation holder to execute the collateral when
the debtor is not able to pay off his debt. The right of the collateral owner will be
returned when hypothecation is cancelled because the loan has been paid off.

Keywords: Hypothecation Protection, Taxes Payable, Collateral

ii

Universitas Sumatera Utara