PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH DAN PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2005-2015 -

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH
DAERAH DAN PENERIMAAN PAJAK DAERAH
TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN DEMAK TAHUN 2005-2015

Tugas Akhir
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar ahli madya
program studi statistika terapan dan komputasi

oleh
Dirta Sugiarti
4112313003

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

ii


iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :
 Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan
sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tentram hatimu
karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah (Q.S. Al Isro‟: 36)
 Mereka yang terlalu sibuk melihat kesalahan orang lain, akan kehilangan
kesempatan untuk memperbaiki diri sendiri (Daud Antonius)

Kupersembahkan Tugas Akhir ini Kepada:
1. Ayahku Hadi Sutikno dan Ibuku Sutini serta
ayahku Rahmat Heri Setiawan dan Ibuku Yamtin
tercinta dan tersayang, terimakasih atas doa dan
dukungannya yang tak pernah putus.
2. Kakak – kakakku Zaenuri dan Dani Sunarto,S.E

yang kusayang.
3. Keluarga besar Mbah Tijo yang saya sayangi
4. Teman – teman Staterkom 2013
5. Sahabatku (Ririn dan Bella) yang senantiasa
menemaniku dalam senang dan duka
6. Teman-teman Pasadena kost 37A yang senantiasa
memberikan semangat
7. Almamaterku, Unnes

v

PRAKATA
Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan
Pengeluaran Pemerintah Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten
Demak Tahun 2005-2015.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas akhir dan wajib bagi setiap
mahasiswa Universitas Negeri Semarang Jurusan Matematika yang akan
menyelesaikan studi Diploma III.

Pemilihan judul laporan ini dilatarbelakangi oleh rasa ingin tahu penulis
tentang pengaruh penerimaan pajak daerah dan pengeluaran Pemerintah Daerah
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Demak pada periode 2005-2015.
Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bantuan, motivasi serta dorongan semangat dari beberapa pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum.,selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Prof. Dr. Zaenuri Mastur, S.E., M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
dan Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan
memberikan kemudahan dalam penyusunan tugas akhir.

vi

3. Drs. Arief Agoestanto,M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Wardono, M.Si, Ketua Prodi D3 Statistik Terapan dan Komputasi
FMIPA Universitas Negeri Semarang dan Pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan memberikan kemudahan dalam

penyusunan tugas akhir.
5. Bapak dan Ibu tercinta serta keluarga besarku yang telah memberikan
motivasi dan dorongan semangat dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.
6. Sahabat-sahabat seperjuangan Staterkom 2013 yang telah memberikan
banyak saran kepada penulis.
7. Sahabatku (Ririn dan Bella) yang senantiasa menemaniku dalam
senang dan susah.
8. Teman-teman Pasadena kost 37A yang senantiasa memberikan
semangat.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
Semoga bantuan, motivasi, serta dorongan semangat yang telah diberikan
kepada penulis dapat bermanfaat dan mendapat pahala dari Allah SWT.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, masih banyak sekali kekurangan dan
jauh dari sempurna, maka dengan senang hati kami mengharap saran dan kritik
yang sifatnya membangun.

vii

Akhir kata penulis harapkan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, September 2016
penulis

viii

ABSTRAK
Dirta Sugiarti. 2016. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah dan
Penerimaan Pajak Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Demak
Tahun 2005-2015 Tugas Akhir, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr.
Wardono, M.Si dan Pembimbing Pendamping Prof.Dr. Zaenuri, S.E, M.Si, Akt
Kata kunci: pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, pertumbuhan
ekonomi
Kemajuan suatu wilayah dapat dilihat dengan peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi wilayah tersebut. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari
pengeluaran pemerintah daerah dan penerimaan pajak daerah terhadap
pertumbuhan ekonomi studi kasus pada Kabupaten Demak tahun anggaran 20052015. Untuk itu dibuat Tugas Akhir Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah
dan Penerimaan Pajak Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten
Demak Pada Tahun 2005-2015.

Dalam penelitian menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan
data di antaranya adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Data-data
yang digunakan sebagai bahan analisis diperoleh dari BPS Kabupaten Demak.
Dalam melakukan pengujian, penulis menggunakan Analisis Regresi Ganda.
Dengan melakukan uji normalitas dapat diketahui bahwa data-data yang
digunakan berdistribusi normal. Juga untuk mengetahui bahwa ketiga variabel
memiliki hubungan yang signifikan. Hasil pengujian tersebut digunakan untuk
membantu menentukan apakah data-data tersebut layak menjadi data untuk diuji
dengan menggunakan Analisis Regresi Ganda atau tidak. Jika data tersebut layak,
maka akan didapat persamaan Regresi Ganda dan menguji apakah Koefisien
Korelasinya berarti. Besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) dapat dilihat dari besarnya Koefisien Determinasi (R2) yang kemudian
disajikan dalam bentuk presentase.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh persamaan Regresi
Ganda ̂
. Karena dari uji kelinieran dan
keberartian yang menunjukkan bahwa persamaan regresi tidak linier dan tidak
berarti, maka variabel pengeluaran pemerintah (X1) dikeluarkan. Sehingga
persamaannya menjadi ̂
. Dari data yang digunakan,

diperoleh koefisien korelasi R = 0,696 dan koefisien determinasi R2 = 0,485. Nilai
ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi oleh variabel
Pengeluaran Penerimaan Pajak Daerah sebesar 48,5% sedangkan sisanya 51,5 %
variabel Pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel
Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penerimaan Pajak Daerah.

ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . ............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN . .............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . ................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN . ............................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN . .......................................................... v
PRAKATA . ............................................................................................ vi
ABSTRAK . ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI . ......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR . ............................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan. ........................................... 4
1.2.1

Rumusan Masalah . ......................................................... 4

1.2.2

Pembatasan Masalah . ..................................................... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan . ................................................... 5
1.3.1

Tujuan Kegiatan . ............................................................ 5

1.3.2

Manfaat Penelitian .......................................................... 5


1.4 Penegasan istilah . ....................................................................... 6
1.5 Sistematika Penulisan . ................................................................ 8

x

BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Profil Daerah. .................................................................................... 10
2.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Demak. ............................... 10
2.1.2 Letak Kabupaten Demak. ................................................... 10
2.1.3 Batas Wilayah Kabupaten Demak. ..................................... 11
2.1.4 Luas Wilayah. ..................................................................... 11
2.2 Pengeluaran Pemerintah . .................................................................... 12
2.2.1 Teori Pengeluaran Pemerintah . ......................................... 15
2.2.1.1 Teori Makro . ......................................................... 15
2.2.1.2 Teori Mikro . ......................................................... 16
2.2.2 Efek Ekonomi dari Pengeluaran Pemerintah . ................... 19
2.2.3 Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Demak . ....... 23
2.3 Penerimaan Pajak . .............................................................................. 25
2.3.1 Teori Penerimaan Pajak . ................................................... 27

2.3.1.1 Teori Asumsi ......................................................... 27
2.3.1.2 Teori Kepentingan. ................................................ 27
2.3.1.3 Teori Bakti . ........................................................... 27
2.3.1.4 Teori Daya Pikul . .................................................. 28
2.3.1.5 Teori Daya Beli . .................................................... 28
2.3.2 Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Demak . .................. 28
2.4 Pertumbuhan Ekonomi . .................................................................... 29

xi

2.4.1 Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi . ........................... 30
2.4.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi . ........................................... 31
2.4.3 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi. ............................... 31
2.4.3.1 Faktor Sumber Daya Manusia . ............................. 31
2.4.3.2 Faktor Sumber Daya Alam . .................................. 31
2.4.3.3 Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . ............. 32
2.4.3.4 Faktor Budaya . ...................................................... 32
2.4.3.5 Faktor Daya Modal . .............................................. 33
2.4.4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Demak. ....................... 33
2.5 Analisis Regresi . ............................................................................. 34

2.5.1 Definisi Regresi . ................................................................ 34
2.5.2 Regresi Sederhana. ............................................................. 34
2.5.2.1 Uji kelinieran dan keberartian regresi linier sederhana
. ............................................................................................. 35
2.5.2.2 Menentukan koefisien determinan . ......................... 36
2.5.3 Regresi Ganda. ................................................................... 36
2.6 Analisis Data . .................................................................................. 38
2.6.1 Variabel Penelitian . ........................................................... 38
2.6.2 Hipotesis . ........................................................................... 39
2.7 Pengujian Asumsi Klasik Regresi Ganda . ....................................... 39
2.8 SPSS 20 . ........................................................................................... 42

xii

2.8.1 File. ..................................................................................... 49
2.8.2 Edit. .................................................................................... 50
2.8.3 View . ................................................................................. 51
2.8.4 Data . .................................................................................. 51
2.8.5 Transform . ......................................................................... 52
2.8.6 Analyze . ............................................................................. 53
2.8.7 Graphs . .............................................................................. 53
2.8.8 Untilities . ........................................................................... 53
2.8.9 Add-Ons . ........................................................................... 53
2.8.10 Window . .......................................................................... 53
2.8.11 Help . ................................................................................ 54
2.9 Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan Penerimaan Pajak terhadap
Pertumbuhan Ekonomi ................................................................... 54
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup . ................................................................................ 56
3.1.1 Populasi. ............................................................................. 56
3.1.2 Sampel. ............................................................................... 56
3.2 Variabel . ........................................................................................... 56
3.3 Metode Pengumpulan Data. .............................................................. 57
3.3.1 Metode Dokumentasi. ........................................................ 57
3.3.2 Metode Kepustakaan/Literatur. .......................................... 57

xiii

3.4 Analisis Data. .................................................................................... 58
3.4.1 Uji Normalitas Data . ......................................................... 58
3.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana. .................................... 60
3.4.2.1 Membuat Persamaan regresi linier sederhana . ........ 60
3.4.2.2 Uji kelinierann dan keberartian regresi linier sederhana
. ............................................................................................. 62
3.4.2.3 Menentukan koefisien determinan. .......................... 62
3.4.3 Analisis Regresi Linier Ganda. .......................................... 63
3.4.3.1 Uji Multikolinieritas. ................................................ 63
3.4.3.2 Uji Autokorelasi. ...................................................... 65
3.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas. ............................................ 66
3.4.3.4 Membuat Persamaan Regresi Linier Ganda . ........... 69
3.4.3.5 Uji kelinieran dan keberartian koefisien regresi linier ganda
. ............................................................................................. 70
BAB 4 HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan dan Pembahasan. ...................................................... 74
4.1.1 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah daerah, penerimaan pajak
daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Demak . ............. 74
4.1.2 Perhitungan Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Demak .. 76
4.1.3 Perhitungan Penerimaan Pajak Kabupaten Demak ............ 78
4.1.4 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Demak .... 79

xiv

4.1.5 Uji Normalitas Data Pertumbuhan Ekonomi . ................... 82
4.1.3 Analisis Regresi Linier Ganda. .......................................... 83
4.1.3.1 Uji Asumsi................................................................ 83
4.1.3.1.1 Uji Multikolinieritas. ...................................... 83
4.1.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas. .................................. 84
4.1.3.1.3 Uji Autokorelasi. ............................................ 85
4.1.3.2 Persamaan Regresi Ganda. ....................................... 86
4.1.3.2.1 Uji Kelinieran Persamaan Model Regresi ...... 86
4.1.3.2.2 Uji Keberartian Koefisien Regresi Ganda...... 87
4.1.3.2.3 Persamaan Regresi Linier Ganda . ................. 88
4.1.3.2.4 Uji Parsial Regresi Ganda. ............................. 90
4.1.3.2.5 Koefisien Korelasi dan Determinan Regresi... 91
4.2 Pembahasan. ...................................................................................... 92
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan. ...................................................................................... 96
5.2 Saran . ................................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA . ........................................................................... 98
LAMPIRAN . .......................................................................................... 102

xv

DAFTAR GAMBAR
Gambar No.

Halaman

2.1 Jendela SPSS ........................................................................ 48
2.2 Sheet Data View SPSS ......................................................... 48
2.3 Sheet Variabel View SPSS ................................................... 49
3.1 Perintah Uji Normalitas ........................................................ 59
3.2 Perintah Uji Kolmogorof-Smirnov ...................................... 59
3.3 Perintah Uji Linear Sederhana untuk Variabel Pengeluaran
Pemerintah Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi ............. 61
3.4 Perintah Uji Regresi Sederhana untuk Penerimaan Pajak Daerah
(X2) dengan Pertumbuhan Ekonomi (Y) ............................... 61
3.5 Perintah Uji Multikolinieritas ................................................ 64
3.6 Perintah Uji Autokorelasi ...................................................... 66
3.7 Perintah Uji Heteroskedastisitas ............................................ 69
3.8 Perintah Uji Linier Ganda untuk Variabel Pengeluaran Pemerintah
dan Penerimaan Pajak dengan Pertumbuhan Ekonomi ........ 70
4.1 Grafik Perkembangan Pengeluaran Pemerintah, Penerimaan Pajak
dan Pertumbuhan Ekonomi . ............................................... 75

xvi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Target dan Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Demak Tahun
Anggaran 2014 ...............................................................................

77

Tabel 4.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Demak tahun
2014 .................................................................................................

79

Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan PDRB Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha
Tahun 2011-2014.............................................................................

81

Tabel 4.4 Hasil Output SPSS Uji Kolmogorof-Smirnov .................................

82

Tabel 4.5 Hasil Output SPSS Uji Multikolinieritas .........................................

83

Tabel 4.6 Hasil Output SPSS Uji Heterokedastisitas.......................................

85

Tabel 4.7 Hasil Output SPSS Uji Autokorelasi ...............................................

86

Tabel 4.8 Uji Kelinieran Regresi Linier Ganda ...............................................

87

Tabel 4.9 Uji Keberartian Koefisien Regresi Ganda .......................................

87

Tabel 4.10 Uji Regresi Ganda Pertumbuhan Ekonomi (Y) dengan Pengeluaran
Pemerintah Daerah (X1) dan Penerimaan Pajak Daerah (X2) ..........................

88

Tabel 4.11 Uji Regresi Penerimaan Pajak Daerah (X2) dengan Pertumbuhan
Ekonomi (Y) ....................................................................................................

89

Tabel 4.12 Uji Parsial Regresi Ganda ..............................................................

91

Tabel 4.13 Koefisien Korelasi dan Determinan Regresi ...............................

92

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Pengeluaran Pemerintah Daerah, Penerimaan Pajak Daerah dan
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Demak Tahun 2005-2015 .... 103
Lampiran 2 Data Target dan Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Demak
Tahun Anggaran 2014 ................................................................. 104
Lampiran 3 Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kabupaten Demak
Tahun Anggaran 2014 ................................................................. 105
Lampiran 4 Data Laju Pertumbuhan PDRB Konstan 2010 menurut Lapangan
Usaha Kabupaten Demak Tahun 2011-2014 ............................... 106
Lampiran 5 Surat keterangan dari BPS ............................................................. 107
Lampiran 6 Gambar perintah uji SPSS ............................................................. 108
Lampiran 7 Output SPSS hasil pengujian ......................................................... 111
Lampiran 8 Surat Pengajuan Pembimbing........................................................ 116
Lampiran 9 Surat Penetapan Pembimbing ........................................................ 117

xviii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan utama perekonomian. Sekarang
ini Indonesia sudah melaksanakan otonomi daerah yang memberi tanggung jawab
kepada pemerintah daerah dalam mengelola perekonomiannya. Ini ditandai
dengan keluarnya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang
kemudian direvisi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, dearah diberi kewenangan
yang luas untuk mengurus rumah tangganya sendiri dengan sedikit mungkin
campur tangan pemerintah pusat. Dalam era otonomi daerah tidak lagi sekedar
menjalankan instruksi dari pusat, tetapi benar-benar mempunyai kekuasaan untuk
meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan potensi yang selama era
otonomi bisa dikatakan terpasung. Pemerintah daerah diharapkan semakin
mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat, bukan hanya
terkait dengan pembiayaan, tetapi juga terkait dengan kemampuan daerah.
Pemerintah daerah diharapkan semakin mendekatkan diri dalam berbagai kegiatan
pelayanan publik guna meningkatkan tingkat kepercayaan, diharapkan tingkat
partisipasi publik terhadap pemerintah daerah juga semakin meningkat.
Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah
daerah, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk
menjelaskan bahwa suatu daerah itu mampu secara finansial atau sejahtera.
Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari

1

2

suatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu juga tanpa
pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Semakin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya
semakin tinggi pula kesejahteraan masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi di
suatu daerah tergantung kepada banyak faktor salah satunya adalah kebijakan
pemerintah itu sendiri, ini harus dikenali dan diidentifikasi secara tepat supaya
faktor tersebut dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.
Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu
faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah
dikenal sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah
(pemerintah daerah), di samping pos pendapatan pemerintah daerah. Semakin
besar

belanja

daerah

diharapkan

akan

makin

meningkatkan

kegiatan

perekonomian daerah (terjadi ekspansi perekonomian).
Pajak daerah yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi/badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdassarkan peraturan perundang-udangan yan berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.
Pemerintah dalam membiayai pengeluaran belanja daerah atau penegluaran
pemerintah daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bersumber dari
penerimaan pajak.

3

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diukur dengan melihat Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dan laju pertumbuhannya atas dasar harga
konstan. Pertumbuhan Ekonomi ini digunakan sebagai alat ukur untuk melihat
tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu daerah dan merupakan alat ukur yang
dapat menggambarkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah.
Walaupun pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak mengelami kenaikan dan
penurunan dari tahun ke tahun.
Untuk mengetahui pengaruh tersebut perlu menggunakan teknologi
komputer yang akan mempercepat proses analisis. Saat ini di pasaran telah ada
beberapa software aplikasi komputer untuk membantu dalam melakukan analisis
yang cepat dan akurat, terutama yang menggunakan analisis data hasil riset
lapangan. Diantara program komputer statistik yang populer saat ini adalah SPSS.
Program SPSS for windows pada umumnya digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan riset atau bisnis dalam hal statistika atau manajemen data,
khususnya dalam penelitian dan analisis. Cara kerjanya adalah dengan
membandingkan suatu data ke dalam suatu paket analisis. Keunggulan SPSS
antara lain lebih mudah dalam penggunaan dan mudah dipahami. Selain itu SPSS
merupakan suatu bagian integral tentang proses analisis, menyediakan
kemampuan untuk akses data, persiapan dan manajemen data, serta dalam hal
pelaporan.
Berdasarkan

uraian

diatas,

maka

penelitian

mengenai

Pengaruh

Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penerimaan Pajak Daerah terhadap

4

Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Demak pada Periode 2005-2015 menjadi
layak untuk dilaksanakan.
1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasannya
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka secara terperinci yang diteliti
adalah:
1. Adakah pengaruh penerimaan pajak daerah dan pengeluaran pemerintah
daerah terhadap Pertumbuhan ekonomi Tahun 2005-2015?
2. Berapa besar konstribusi penerimaan pajak daerah dan pengeluaran
pememerintah daerah terhadap Pertumbuhan ekonomi Tahun 2005-2015?
3. Sektor manakah yang memiliki konstribusi secara signifikan paling besar
terhadap perekonomian masyarakat Kabupaten Demak ditinjau dari
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak tahun 2005-2015?
1.2.2 Pembatasan Masalah
Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis hanya mengambil data
pengeluaran pemerintah daerah, penerimaan pajak daerah dan laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak dari tahun 2005-2015. Dengan
diperolehnya data tersebut maka penulis ingin menganalisis dan
mengetahui besarnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Demak tahun
2005-2015.

5

1.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan
1.3.1

Tujuan Kegiatan

Tujuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan pajak daerah dan pengeluaran
pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak
Tahun 2005-2015.
b. Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi penerimaan pajak daerah
dan pengeluaran pemerintah daerah

terhadap

pertumbuhan ekonomi

Tahun 2005-2015.
c. Untuk mengetahui sektor manakah yang memiliki konstribusi

secara

signifikan paling besar terhadap perekonomian masyarakan Kabupaten
Demak ditinjau dari pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2015.
1.3.2

Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dalam kegiatan ini adalah:
a. Bagi Pemerintah
Bagi Pemerintah Kabupaten Demak, hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan informasi sejauh mana penerimaan pajak daerah dan
pengeluaran

pemerintah

daerah

berpengaruh

pada

perekonomian

masyarakat Kabupaten Demak, sehingga hasil yang diperoleh dalam
penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan produk
hukum di Kabupaten Demak untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Demak.

6

b. Bagi Universitas


Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus pembaca
dan acuan bagi mahasiswa.



Hasil penelitian dihapkan dapat menambah informasi dan referensi
bacaan serta bahan masukkan yang berguna untuk melakukan
penelitian selanjutnya.



Sebagai bahan referensi bagi pihak perpustakaan dan bahan bacaan
yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.

c. Bagi Penulis


Menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan sehingga
dapat menunjang persiapan untuk persaingan di dunia kerja.



Menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan statistik yang
berhubungan dengan regresi.



Dapat menguji apakah kemampuan pribadi yang diperoleh selama
perkuliahan

mampu

digunakan

dalam

berhubungan

dengan

masyarakat di dalam dunia kerja.
1.4 Penegasan Istilah
Ada beberapa variabel atau komponen dalam Tugas Akhir ini yang perlu
didefinisikan lebih lanjut agar pembahasan dalam Tugas Akhir ini semakin jelas.
Beberapa variabel atau komponen tersebut adalah sebagai berikut:

7

1. Analisis Pengaruh
Analisis pengaruh merupakan prosedur menganalisis dalam
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan alat statistik
tertentu.
2. Pengeluaran Pemerintah Daerah
Pengeluaran pemerintah adalah bagian dari kebijakan fiskal, yaitu
suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya perekonomian
dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran
pemerintah setiap tahunnya, yang tercermin dalam dokumen Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk nasional dan

Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk daerah atau regional.
3. Pajak Daerah
Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara maupun daerah
yang paling pokok. Perpajakan menyangkut dua masalah pokok, yaitu
bagaimana sistem administrasi membiayai pengadaan dan penyediaan
barang dan jasa kolektif yang sukar dapat disediakan melalui mekanisme
pasar serta bagaimanakah membiayai program-program yang dapat
menghindarkan akibat sampingan dalam mekanisme pasar.

8

4. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah
daerah, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk
menjelaskan bahwa suatu daerah itu mampu secara finansial atau
sejahtera. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi
barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Dengan demikian
pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat
pada periode tertentu.
5. Program SPSS 20
SPSS merupakan suatu bagian integral tentang proses analisis,
menyediakan kemampuan untuk akses data, persiapan dan manajemen
data, serta dalam hal pelaporan. SPSS pada umumnya digunakan untuk
memecahkan suatu permasalahan riset atau bisnis dalam hal statistika
atau manajemen data, khususnya dalam penelitian dan analisis.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan Bab 1 yaitu pendahuluan, pada bab ini akan
diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, dan pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat kegiatan, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan.

9

Bab 2 Landasan Teori, pada bab ini berisikan teori-teori yang
berhubungan dalam penulisan penelitian ini, pengeluaran pemerintah,
penerimaan pajak, pertumbuhan ekonomi, analisis regresi dan aplikasinya.
Bab 3 Metode Penelitian, bab ini berisi ruang lingkup, variabel, metode
pengambilan data, analisis data, metode pengumpulan data, dan analisis data.
Bab 4 Pembahasan, bab ini berisikan mengenai analisis atau penyelesaian
dari data yang ada yang akan dibahas secara terperinci.
Bab yang terakhir adalah Bab yang ke 5 yaitu Penutup, bab ini berisikan
kesimpulan dan saran hasil penelitian.

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Profil Daerah
2.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Demak
Secara administrative luas wilayah Kabupaten Demak adalah 89.743 Ha,
terdiri atas 14 kecamatan, 243 desa, dan 6 kelurahan sebagai daerah agraris
yang kebanyakan penduduknya hidup dari pertanian sebagian besar wilayah
Kabupaten Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 50.915 Ha
(56,73 persen) dan selebihnya adalah lahan kering. Dilihat dari ketinggian
permukaan tanah dari permukaan laut wilayah Demak terletak mulai dari 0
meter sampai 100 meter di atas permukaan air laut. Sedangkan tekstur
tanahnya, wilayah Demak terdiri atas tanah halus (tanah liat) seluas 49.066 Ha
dan tekstur tanah sedang (lempung) seluas 40.677 Ha.
(Situs resmi Kabupaten Demak : http://demakkab.go.id)
2.1.2 Letak Kabupaten Demak
Kabupaten Demak merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Tengah, terletak antara
lintang selatan (LS), serta

sampai
sampai

garis
garis bujur timur

(BT). Jarak terjauh dari barat ke timur 49 km dan dari utara ke selatan
sepanjang 41 km, dengan luas wilayah 89.743 Ha.
(Situs resmi Kabupaten Demak : http://demakkab.go.id)

10

11

2.1.3 Batas Wilayah Kabupaten Demak
Secara administratif Kabupaten Demak berbatasan langsung dengan Lima
Kabupaten yaitu:


Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jeparan, dan Laut Jawa;



Sebelah Timur bebatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten
Grobogan;



Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan
Kabupaten Semarang;



Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kota Semarang

Jarak tempuh dari ibukota Kabupaten Demak ke ibukota kabupaten/kota
sekitarnya:


Demak – Semarang = 26 km



Demak – Kudus = 25 km



Demak – Jepara = 45 km



Demak – Purwodadi = 38 km

(Situs resmi Kabupaten Demak : http://demakkab.go.id)
2.1.4

Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Demak 89.743 Ha. Dilihat dari ketinggian
permukaan tanah, wilayah Demak teretak mulai dari 0 meter sampai 100
meter dari permukaan air laut. Sedangkan tekstur tanahnya, wilayah
Demak terdiri atas tanah halus (tanah liat) seluas 49.066 Ha dan tekstur
tanah sedang (tanah lempung) seluas 40.677 Ha. Penggunaaan tanah di
Kabupaten Demak tanah sawah mencapai 50.760 Ha (56,56%)

dan

12

selebihnya adalah tanah kering. Secara adminstratif terbagi

dalam 14

kecamatan, 243 desa dan 6 kelurahan. Adapun ke 14 kecamatan tersebut
yaitu (1) Kecamatan Mranggen (2) Kecamatan Karangawen (3)
Kecamatan Guntur (4) Kecamatan Sayung (5) Kecamatan Karang Tengah
(6) Kecamatan Bonang (7) Kecamatan Demak (8) Kecamatan wonosalam
(9) Kecamatan Dempet (10) Kecamatan Gajah (11) Kecamatan
Karanganyar (12) Kecamatan Mijen (13) Kecamatan Wedung (14)
Kecamatan Kebonagung
(Situs resmi Kabupaten Demak : http://demakkab.go.id) .
2.2 Pengeluaran Pemerintah
Menurut Mankiv dalam Ardiyanto (2012) menyebutkan bahwa
pendapatan total perekonomian dalam jangka pendek sangat ditentukan oleh
keinginan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah untuk membelanjakan
pendapatannya. Kenaikan pengeluaran yang direncanakan akan menyebabkan
peningkatan permintaan agregat. Permintaan agragat akan mendorong produksi
barang dan jasa yang akan menyebabkan pendapatan juga akan meningkat.
Pengeluaran pemerintah menurut Sitaniapessy (2013) adalah
bagian dari kebijakan fiskal, yaitu suatu tindakan pemerintah untuk mengatur
jalannya perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan
pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yang tercermin dalam dokumen
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk nasional dan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk daerah atau regional. Tujuan dari
kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka menstabilkan harga, tingkat output,

13

maupun kesempatan kerja dan memacu atau mendorong pertumbuhan
ekonomi.
Bahwa peranan atau campur tangan pemerintah masih sangat
diperlukan yaitu apabila perekonomian sepenuhnya diatur oleh kegiatan di
pasar bebas, bukan saja perekonomian tidak selalu mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh tetapi juga kestabilan kegiatan ekonomi tidak dapat
diwujudkan. Akan tetapi fluktuasi kegiatan ekonomi yang lebar dari satu
periode ke periode lainnya dan ini akan menimbulkan implikasi yang serius
kepada kesempatan kerja dan pengangguran dan tingkat harga.
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa,
pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Pemerintah tentu saja tidak
hanya

melakukan

pengeluaran,

tetapi

juga

memperoleh

penerimaan.

Penerimaan dan pengeluaran pemerintah dimasukkan dalam suatu konsep
terpadu mengenai pendapatan dan belanja negara. Peranan ini dapat dilakukan
dalam bentuk intervensi secara langsung maupun tidak langsung.
Dumairy (1996) menyebutkan bahwa pemerintah melakukan banyak
sekali pengeluaran untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Pengeluaranpengeluaran itu bukan saja untuk menjalankan roda pemerintahan sehari-hari,
akan tetapi juga membiayai kegiatan perekonomian. Bukan berarti pemerintah
turut berbisnis, melainkan dalam arti pemerintah harus menggerakkan dan
merangsang kegiatan ekonomi secara umum. Pemerintah yang baik harus

14

senantiasa berusaha menghindari dan memperbaiki kegagalan pasar demi
tercapainya efisiensi.
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah apabila
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa.
Pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah

untuk

meleksanakan

kebijakan

tersebut.

Teori

mengenai

pengeluaran pemerintah terdiri dari pendekatan teori makro (Basri dan Subri,
2003).
Hasil penelitian Alfirman dan Sutriono (2006) yang meneliti hubungan
pengeluaran pemerintah dan produk domestik bruto dengan pendekatan
granger causality dan vector autoregression di Indonesia selama periode 19702003. Hasil studinya menemukan bahwa terdapat hubungan kausalitas (timbal
balik) antara pengeluaran pemerintah dan produk domestik bruto. Artinya
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh semakin
meningkatnya pengeluaran pemerintah dan sebaliknya besarnya pengeluaran
pemerintah dipengaruhi oleh semakin tingginya pertumbuhan ekonomi di
Indonesia selama kurun waktu penelitian.
Penelitian yang dilakukan Dogan dan Tang (2006) yang mengkaji
hubungan pengeluaran pemerintah dan pendapatan nasional di 5 negara
ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Philipina). Hasil
empirisnya tidak menemukan adanya hubungan kausal (timbal balik) diantara
kedua variabel tersebut dan hanya menemukan hubungan searah di Philipina,

15

yakni pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
nasional di Philipina.
Konsekuensi keterlibatan pemerintah di bidang ekonomi menyebabkan
pemerintah membutuhkan aparat, invesrasi, sarana dan prasarana yang berarti
harus melakukan pengeluaran untuk mencapai tujuan pembangunan. Guna
membiayai pengeluaran tersebut, maka pemerintah harus mencari sumber
dana/penerimaan. Rincian tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah
setiap tahunnya akan nampak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara/Daerah (APBN/D). Dan melalui peran pemerintah diharapkan pula
terciptanya distribusi pembagian pendapatan nasional yang lebih adil (Widodo,
1990 dalam Manik, Rikwan E.S. dan Hidayat, Paidi. 2010. Analisis Kausaitas
antara PengeluaranPemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara.
Jurnal Keuangan dan Bisnis Volume 2 No. 1, Maret 2010)
2.2.1

Teori Pengeluaran Pemerintah

2.2.1.1 Teori Makro
Pengeluaran pemerintah dalam arti riil dapat dipakai sebagai
indikator

besarnya

kegiatan

pemerintah

yang

dibiayai

oleh

pengeluaran pemerintah. Semakin besar dan banyak kegiatan
pemerintah semakin besar pula pengeluaran pemerintah yang
bersangkutan. Dalam teori ekonomi makro, pengeluaran pemerintah
terdiri dari pos utama yang dapat digolongkan sebagai berikut:
(Boediono,1999 dalam tesis Ferry Prasetya (Ed),Teori Pengeluaran
Pemerintah (hal 3).Malang: Universitas Brawijaya Malang)

16

a) Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa.
b) Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai.
Perubahan gaji pegawai mempunyai pengaruh terhadap proses
makro

ekonomi,

dimana

perubahan

gaji

pegawai

akan

mempengaruhi tingkat permintaan secara tidak langsung.
c) Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment. Transfer paymen
bukan pembelian barang atau jasa oleh pemerintah di pasar
barang melainkan mencatat pembayaran atau pembelian langsung
kepada warganya yang meliputi, misalnya pembayaran subsidi
atau bantuan langsung kepada berbagai golongan masyarakat,
pembayaran

pensiun,

pembayaran

bunga

untu

pinjaman

pemerintah kepada masyarakat. Secara ekonomis trasfer payment
mempunyai status dan pengaruh yang sama dengan pos gaji
pegawai meskipun secara administrasi keduanya berbeda.
2.2.1.2 Teori Mikro
Tujuan dari teori mikro mengenai perkembangan pengeluaran
pemerintah

adalah

untuk

menganalisis

faktor-faktor

yang

menimbulkan permintaan akan barang publik dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tersedianya

barang publik . Interaksi antara

permintaan dan penawaran untuk barang publik menentukan jumlah
barang publik yang akan disediakan melalui anggaran belanja. Jumlah
barang publik yang akan disediakan tersebut selanjutnya akan

17

menimbulkan permintaan akan barang lain. Teori mikro mengenai
pengeluaran pemerintah dapat dirumuskan sebagai berikut:
Penentuan Permintaan
Ui = f (G,X)
G = vektor dari barang publik
X = vektor barang swasta
i = individu; = 1,...., m
U = fungsi utilitas
Seorang individu mempunyai permintaan akan barang publik dan
swasta. Akan tetapi, permintaan efektif akan barang tersebut
(pemerintah dan swasta) tergantung pada kendala anggaran (budget
constraints). Misalkan seorang individu (i) membutuhkan barang
publik (K) sebanyak Gk. Untuk menghasilkan i barang K sebanyak
Gk, pemerintah harus mengatur sejumlah kegiatan. Misalnya
pemerintah berusaha untuk meningkatkan penjagaan keamanan.
Dalam pelaksanaan usaha meningkatkan keamanan tersebut tidak
mungkin bagi pemerintah untuk menghapuskan sama sekali angka
kejahatan. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus menetapkan
suatu tingkat keamanan yang dapat ditolerir oleh masyarakat. Suatu
tingkat keamanan tertentu dapat dicapai dengan berbagai kombinasi
aktivitas atau dengan menggunakan berbagai fungsi produksi.
Penentuan tingkat output
Up = g (X, G, S)

18

Up = fungsi utilitas
S = keuntungan yang diperoleh politisi dalam bentuk materi
atau kedudukan
G = vector barang public
X = vector barang swasta
Kita asumsikan bahwa fungsi utilitas masyarakat diwakili seorang
pemilih :
Max Ui = f(X, G)
Dengan pemuasan dibatasi kendala anggaran sehingga rumusnya :
P xX + t B < Mi
P = vektor harga barang swasta
X = vektor barang swasta
Bi = basis pajak individu 1
Mi = total pendapatan individu 1
T = tariff pajak
Kurva permintaan dari pemilik yang mewakili masyarakat
ditentukan oleh 2 proses , yaitu dengan mengasumsikan pemilik tidak
punya kemampuan mempengaruhi tarif pajak, sehingga dia bertindak
sebagai pengambil harga (Price Taker). Atau, asumsikan kedua
pemilik tidak bisa menentukan jumlah barang public, sehingga Ia
bertindak sebagai pengambil output (Output Taker).

19

2.2.2

Efek Ekonomi dari Pengeluaran Pemerintah
Pembelian barang dan jasa. Dengan membeli barang dan jasa
dari perusahaan swasta dan mempekerjakan para pekerja, pemerintah
menyediakan berbagai macam layanan, biasanya tanpa biaya eksplisit,
ke seluruh masyarakat. Sifat dari kegiatan atau barang-barang ini, yaitu
mencakup barang-barang penting seperti jalan raya, rudal, pendidikan,
dan polisi. Di sini difokuskan dengan dua karakteristik kesamaan dari
semua program tersebut. Fakta bahwa barang dan jasa ini melibatkan
penggunaan dalam sumber daya pemerintah, dan bahwa jasa yang
dihasilkan diberikan kepada masyarakat baik secara gratis atau harga
nominal. Pekerjaan pemerintah pada sumber daya riil seperti tanah,
tenaga kerja, bangunan, dan mesin mengartikan bahwa tidak ada barang
yang bisa digunakan untuk menghasilkan output di sektor swasta.
Untuk sebagian besar, belanja semua barang dan jasa pemerintah
melibatkan pengorbanan untuk output swasta. Dari sudut pandang
ekonomi, program pemerintah seperti yang diinginkan tercipta hanya
jika manfaat terhadap masyarakat melebihi nilai kerugian barang dan
jasa sektor swasta. Idealnya, dalam kata lain, nilai dari penggunaan
sumber daya baru dalam program pemerintah harus seimbang terhadap
program pemerintah yang lebih unggul lainnya. Jika satu program
pemerintah lebih baik dari yang lainnya, maka yang terakhir harus
ditolak, dan bahkan yang pertama harus dilepaskan jika sektor swasta

20

menggunakan sumber daya yang sama yang akan menghasilkan
manfaat yang lebih besar.
Pembayaran transfer. Pengeluaran pemerintah, seperti hibah
bantuan pengangguran, pembayaran jaminan sosial kepada orang tua,
atau subsidi produsen, meningkatkan pendapatan dari penerima tetapi
tidak membawa layanan atau produk yang berharga kepada pemerintah
sebagai imbalan. Transfer unilateral ini diesensikan negatif dalam
pajak, dan pengaruhnya juga.
Pembayaran transfer biasanya meningkatkan permintaan untuk
output kurang daripada jumlah yang sama dari belanja barang dan jasa
pemerintah yang baru. Yang terakhir ini tidak hanya meningkatkan
output nasional dengan jumlah uang yang dihabiskan, tetapi dengan
meningkatkan pendapatan masyarakat dengan aliran sekunder belanja
konsumen yang terus meningkat untuk beberapa waktu. Pembayaran
transfer bisa sama-sama ekspansif jika penerima menghabiskan jumlah
penuh pada keluaran baru. Karena, dalam sebagian besar keadaan,
bagian dari transfer akan diselamatkan oleh penerima, peningkatan
langsung dalam pengeluaran akan lebih kecil dari jumlah transfer.
Pembelian tanah dan aset yang berjalan. Ketika pemerintah
menggunakan sumber daya baru untuk sebuah proyek, itu tidak perlu.
Tanah sering diperlukan dan pembelian aset digunakan untuk berbagai
jenis alasan ekonomi, terutama jika pemerintah atau kongres bertekad
untuk menekan tingkat pengeluaran pemerintah. Sementara pembelian

21

tanah dan aset lainnya tidak membawa peningkatan output nasional,
pembelian meningkatkan pendapatan masyarakat dengan penawaran
atas harga aset yang bersangkutan.
Pinjaman langsung pada masyarakat dan pinjaman swasta.
Walaupun

pinjaman

langsung

pemerintah

tidak

meningkatkan

permintaan untuk output baru atau menghasilkan tambahan pendapatan
swasta, mereka biasanya akan mendorong peminjam untuk melakukan
keduanya. Setidaknya bagian dari pencairan pinjaman, dengan kata lain,
kemungkinan besar akan digunakan untuk membeli barang dan jasa
baru yang lain, transaksi ini akan menciptakan tambahan pendapatan
masyarakat dan pendapatan tambahan tersebut akan memulai aliran
sekunder pengeluaran yang meningkat. Dengan bersaing dengan bank
swasta, instansi kredit pemerintah dapat membawa liberalisasi tentang
persyaratan pinjaman swasta yang akan meningkatkan permintaan baik
untuk kredit dan untuk output baru pada bagian dari semua peminjam.
Pinjaman harus dibayar dan akibatnya tidak harus sebagai efek
ekspansif sebagai hadiah langsung dan hibah. Jika pembayaran pokok
kontrak konsumsi swasta dan investasi untuk persis tingkat yang sama
seperti penyaluran kredit meningkatkan, program pinjaman., Selama
seumur hidup nya, tidak akan berpengaruh pada tingkat total
pengeluaran. Ini akan, bagaimanapun mengubah waktu pengeluaran
pribadi, incrising mereka selama tahun-tahun awal program pinjaman
saat penyaluran kredit melebihi pembayaran pokok dan mengurangi

22

mereka dalam tahun kemudian ketika hubungan terbalik berlaku. Jika
ini sebenarnya efek ekonomi dari pinjaman pemerintah, prosedur
standars diadopsi dalam anggaran federal hanya menampilkan aliran
kredit bersih. Mungkin wee bisa, bagaimanapun, bahwa pembayaran
pokok pinjaman tidak menekan pengeluaran pribadi sebanyak pinjaman
baru meningkatkannya. Jika hal ini terjadi, pencairan dan pembayaran
tidak boleh hanya diimbangi tetapi harus disajikan terpisah pada
anggaran pemerintah.
Pemerintah menjamin pemberi pinjaman swasta terhadap kerugian
pinjaman macet yang mungkin memiliki efek ekonomi yang sama
seperti pinjaman langsung pemerintah. Sebagai akibat dari pergeseran
kredit yang berisiko pemerintah, pemberi pinjaman swasta tidak hanya
menawarkan pinjaman kepada debitur yang dinyatakan tidak akan
mampu untuk memenuhi syarat untuk kredit. Dalam hal ini, jaminan
pinjaman dapat meningkatkan aliran kredit swasta. Terlepas dari efek
penting, bagaimanapun, jaminan pinjaman pemerintah biasanya akan
melibatkan pengeluaran masyaakat dengan jumlah hanya sangat kecil.
Pengeluaran pemerintah termasuk kedalam kebijakan fiskal
bersama dengan pajak. Perubahan pengeluaran pemerintah ini akan
mengubah ekuilibrium jangka pendek perekonomian. Perubahan fiskal
akan memengaruhi pengeluaran yang direncanakan dan menggeser
kurva IS. Model IS LM menunjukkan bagaimana pergeseran dalam
kurva IS ini memengaruhi pendapatan nasional dan tingkat bunga.

23

Kenaikan pengeluaran pemerintah misalkan terjadi sebesar ΔG.
Pengganda pengeluaran pemerintah dalam perpotongan Keynesian
menyatakan bahwa pada tingkat bunga berapapun, perubahan dalam
kebijakan fiskal ini menaikkan pendapatan sebesar ΔG/(1-MPC).
Sebagaimana kurva diatas, kurva IS bergeser ke kanan sebesar jumlah
ini. Ekuilibrium perekonomian bergerak dari titik A ke titik B, kenaikan
pengeluaran pemerintah akan meningkatkan pendapatan dan bunga.
Pengeluaran

yang

direncanakan

akan

naik

ketika

pemerintah

meningkatkan belanjanya atas barang dan jasa. Kenaikan pengeluaran
yang direncanakan ini akan mendorong produksi barang dan jasa, yang
menyebabkan pendapatan total Y meningkat.
2.2.3

Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Demak
Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Demak dapat digolongkan kedalam
4 sub kelompok yaitu:
1. Belanja Operasi
Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan atau jasa yang
habis pakai untuk memproduksi barang dan atau jasa yang

24

dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan barang
yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat
di luar kriteria belanja bantuan sosial serta belanja perjalanan.
Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial dan bantuan-bantuan keuangan.
2. Belanja Modal
Belanja Modal merupakan salah satu belanja langsung yang
dilakukan

pemerintah

daerah.

Belanja

modal

merupakan

pengeluaran yang ditujukan dalam rangka memperoleh atau
menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akutansi serta melebihi batasan minimal
kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah.
Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan seharihari suatu satuan kerja bukan untuk dijual (Prakarsa, 2014).

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25