Pembatalan Perjanjian Baku yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K Pdt.Sus-Bpsk 2013

PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR
UNDANG-UNDANG STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013

TESIS

Oleh

IMMANUEL SIHITE
137011057/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR
UNDANG-UNDANG STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR 368 K/PDT.SUS-BPSK/2013


TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

IMMANUEL SIHITE
137011057/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis


Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: PEMBATALAN
PERJANJIAN BAKU YANG
MELANGGAR UNDANG-UNDANG STUDI KASUS
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 368
K/PDT.SUS-BPSK/2013
: IMMANUEL SIHITE
: 137011057
: KENOTARIATAN

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS)

Pembimbing


(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)

Ketua Program Studi,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)

Pembimbing

(Prof. Dr. Hasim Purba, SH, MHum)

Dekan,

(Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

Tanggal lulus : 23 Agustus 2016

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada

Tanggal : 23 Agustus 2016

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS

Anggota

: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Prof. Dr. Hasim Purba, SH, MHum
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum

Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama


:

IMMANUEL SIHITE

Nim

:

137011057

Program Studi

:

Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

:


PEMBATALAN
PERJANJIAN BAKU YANG
MELANGGAR UNDANG-UNDANG STUDI KASUS
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 368
K/PDT.SUS-BPSK/2013

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.

Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : IMMANUEL SIHITE

Nim : 137011057

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Perjanjian baku adalah perjanjian yang mengikat para pihak yang
menandatanganinya, setiap kerugian yang timbul dikemudian hari akan tetap ditanggung
oleh para pihak berdasarkan klausula perjanjian tersebut, kecuali jika klausula tersebut
yang dilarang berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Masalah muncul ketika adanya kontrak atau perjanjian
ditetapkan secara sepihak yang lazimnya dilakukan oleh pelaku usaha, disebut dengan
kontrak baku atau kontrak adhesi (standard contract) yang klausulanya mengandung
keadaan yang bersifat membatasi kewajiban pelaku usaha dalam pelaksanaan perjanjian
yang disebut dengan nama klausula eksonerasi. Yang menjadi kajian dalam penelitian ini
adalah putusan Mahkamah Agung Nomor 368K/Pdt.Sus-BPSK/2013 dalam memeriksa
perkara perdata khusus tentang keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen pada tingkat kasasi dalam perkara antara: Penggugat PT. Express Limo
Nusantara sebagi pelaku usaha melawan Dedek Cahyo sebagai konsumen.
Permasalah yang menjadi fokus kajian dalam tesis ini adalah: Bagaimana bentuk
perjanjian baku yang melanggar undang-undang berdasarkan putusan Mahkamah Agung

(Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013), Bagaimana akibat hukum pembatalan perjanjian
baku yang melanggar undang-undang berdasarkan putusan Mahkamah Agung (Nomor
368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013), Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha
Yang Mengalami Kerugian Atas Pembatalan Perjanjian Baku Yang Melanggar UndangUndang. Penelitian ini menggunakan teori teori kepastian hukum. Penelitian ini bersifat
deskriptif analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif.
Hasil penelitian diketahui bahwa: 1) Pasal-pasal di dalam perjanjian kerjasama
pelaku usaha dan konsumen termasuk kepada 8 (delapan) daftar negative Klausula Baku
yang dilarang Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 dan di
dalamnya terdapat klausula eksonerasi yaitu syarat yang secara khusus membebaskan
pengusaha dari tanggung jawab terhadap akibat yang merugikan yang timbul dari
pelaksanaan perjanjian. 2) Surat Perjanjian Kerjasama pelaku usaha dan konsumen
adalah merupakan klausa yang dilarang oleh UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun
1999 yang berakibat batal demi hukum. 3) Perjanjian kerjasama antara pengusaha dan
konsumen merupakan tanggung jawab pada isi dan apa yang ditanda tanganinya, tidak
ada alasan bagi konsumen merasa ditipu oleh pengusaha atas perjanjian kerjasama yang
telah mereka sepakati. Dalam kasus ini telah terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh
konsumen kepada pelaku usaha yang mengakibatkan kerugian materil. Disarankan perlu
diperjelas lebih spesifik tentang pembuatan klausula baku, agar dalam pembuatannya
tidak melanggar undang-undang. Perlunya putusan yang lebih memberikan keadilan bagi
pihak yang seharusnya mendapatkan perlindungan hukum, agar tercapainya kepastian

hukum dan keadilan dalam memutuskan suatu perkara, sehingga terdapat keseimbangan
dalam putusan tersebut. Hakim seharusnya lebih memberikan putusan yang lebih adil,
dan memberikan sanksi kepada konsumen yang telah melakukan wanprestasi.
Kata Kunci : Perjanjian Baku, Pelaku Usaha, Konsumen.

i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Standard contract is a binding agreement of the stakeholders who sign it. Any
loss which occurs later will be their responsibility, based on the clause of the
contract, unless the clause is forbidden according to Article 18 of Law No 8/1999 on
Consumer Protection. The problem arises when the contract is signed unilaterally,
usually by business people; it is called standard contract which clause limits business
people to implement the agreement which is called exoneration clause. The analysis
of the research is the Supreme Court’s Ruling No. 368/Pdt.Sus-BPSK/2013 in
examining a special civil case on complaint about the Decision of Consumer Dispute
Settlement Body in the cassation appeal between PT Express Limon Nusantara as

business person and Dedek Cahyo as consumer.
The research problems are as follows: how about standard contract which
violates law based on the Supreme Court’s Ruling No. 368/Pdt.Sus-BPSK/2013, how
about legal consequence of the cancellation of standard contract which violates law
based on the Supreme Court’s Ruling No. 368/Pdt.Sus-BPSK/2013, and how about
legal protection for standard contract which violates law. The research used theory
of legal certainty with judicial normative and descriptive analytic methods.
The result of the research showed that 1) articles in the mutual agreement
between business person and consumer in 8 (eight) negative list of standard contract
which is forbidden by Law on Consumer Protection No. 8/1999 which contains
exoneration clause, a special requirement for exempting business person from
liability for the harmful effect as the result of the contract, 2) Mutual Agreement
certificate between business person and consumer is not allowed by Law on
Consumer Protection No. 8/1999 is cancelled by law, 3) Mutual agreement between
business person and consumer is the responsibility in the contents and signature;
there is no reason for consumer to be felt deceived by the business person on the
cataract which has been signed by both parties. In this case, consumer has breached
the contract (default) toward business person that causes financial loss. It is
recommended that standard clause be specific so that it does not violate law. The
ruling should have the sense of justice for those who should get legal protection so

that legal certainty and justice in handing down a ruling so that there will balance in
the ruling. A judge has to be fair in his ruling and give sanction upon consumers who
have breached a contract.
Keywords: Standard Contract, Business Person, Consumer

ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Pembatalan Perjanjian Baku
Yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung
Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013”.
Penyusunan Tesis ini bertujuan untuk melengkapi syarat untuk memperoleh
gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan tesis ini penulis mendapatkan semangat dan doa dari
banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan
saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan. Oleh sebab itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan sedalam-dalamnya kepada yang
terhormat Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S., Bapak Prof. Dr. Muhammad
Yamin, S.H., M.S., C.N. dan Bapak Prof. Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum. selaku
Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan
arahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N.,
M.Hum dan Bapak Notaris Syafnil Gani, S.H., M.Hum. selaku Komisi Penguji atas
semua masukan dan arahan yang telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum. selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister
Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

iii

Universitas Sumatera Utara

2. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum, selaku
Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas
yang diberikan kepada Penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
3. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H., M.S., C.N, selaku
Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera
menyelesaikan penulisan tesis ini.
4. Yang terhormat Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., C.N, M.Hum, selaku
Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada Penulis untuk segera
menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Yang terhormat Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Seluruh Staff Administrasi di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu segala
keperluan administrasi kepada penulis selama menjalani pendidikan;
7. Yang terhormat Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Staff Administrasi di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu segala
keperluan administrasi kepada penulis selama menjalani pendidikan;
9. Motivator terbesar dalam hidup Penulis yang selalu memberikan cinta, kasih
sayang, dukungan dan doa yang tak putus-putusnya dari Ayahanda Albert Sihite,
SH. dan Ibunda Tinorma MR Situmeang, S.H. serta adik-adik penulis Imelda
Three Febrianty Sihite, S.E. dan Immario Altino Sihite yang telah memberikan
semangat dan doa kepada Penulis.

iv

Universitas Sumatera Utara

10. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, atas segala keceriaan, motivasi, dan bantuan
dan dukungan dalam menyelesaikan tesis ini.
Mengingat banyaknya bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
motivasi, bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan dengan baik, semoga Tuhan membalas semua amal baik yang telah
diberikan kepada penulis, agar selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan
dan rezeki yang melimpah kepada kita semua.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa tesis ini sangat jauh
dari sempurna, karena itu penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran positif
dari para pembacanya untuk penyempurnaan tesis ini, sehingga tesis ini dapat lebih
baik dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah
kepustakaan di bidang Kenotariatan serta berguna bagi masyarakat.

Medan,

Agustus 2016
Penulis

Immanuel Sihite

v

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama

:

Immanuel Sihite

2. Tempat/Tanggal Lahir

:

Medan / 25-04-1990

3. Jenis Kelamin

:

Laki-laki

4. Status

:

Belum Menikah

5. Agama

:

Kristen Protestan

6. Alamat

:

Jl. Kebon Kopi Psr 7 Marindal I Kec.
Patumbak Kab. Deli Serdang

7. Email

:

emmanuelsht@yahoo.com

1. Nama Ayah

:

Albert Sihite, SH.

2. Nama Ibu

:

Tinorma MR Situmeang, SH

1. Sekolah Dasar

:

SD Santo Yoseph Medan (1996-2002)

2. Sekolah Menengah Pertama

:

SMP Santa Maria Medan(2002-2005)

3. Sekolah Menengah Atas

:

SMA Santa Maria Medan(2005-2008)

4. Perguruan Tinggi Strata-1

:

Fakultas Hukum Uninersitas HKBP
Nommensen (2008-2012).

5. Perguruan Tinggi Strata-2

:

Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara (2013-2016)

II. DATA ORANG TUA

III. PENDIDIKAN

vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................

i

ABSTRACT ...........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................

vi

DAFTAR ISI.........................................................................................................

vii

DAFTAR ISTILAH .............................................................................................

x

DAFTAR SINGKATAN...................................................................................... xiii
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ..............................................................................

1

A. Latar Belakang ...............................................................................

1

B. Perumusan Masalah .......................................................................

11

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

11

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

12

E. Keaslian Penelitian.........................................................................

13

F. Kerangka Teori dan Konsepsi........................................................

15

G. Metode Penelitian ..........................................................................

23

FAKTOR YANG MENYEBABKAN BENTUK PERJANJIAN
BAKU
YANG
MELANGGAR
UNDANG-UNDANG
DIBATALKAN PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
(Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013)..................................................... 27
A. Tinjauan Umum Mengenai Hukum Perjanjian .................................. 27
1. Pengertian Perjanjian ................................................................... 27
2. Syarat Sahnya Perjanjian ............................................................. 30
3. Unsur-unsur Perjanjian ................................................................ 41
4. Macam-macam Perjanjian............................................................ 45
5. Akibat Suatu Perjanjian ............................................................... 56
6. Berakhirnya Suatu Perjanjian ...................................................... 58
B. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Baku ........................................ 59
1. Pengertian Perjanjian Baku.......................................................... 59

vii

Universitas Sumatera Utara

2. Ciri-ciri Perjanjian Baku .............................................................. 62
3. Macam-macam Perjanjian Baku .................................................. 64
C. Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Perjanjian Baku Yang
Melanggar Undang-Undang Dibatalkan Pada Putusan Mahkamah
Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013) ..................................... 66
1. Bentuk Perjanjian Baku Yang Melanggar Undang-Undang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen .............................................................. 66
2. Faktor Yang Menyebabkan Bentuk Perjanjian Baku Yang
Melanggar Undang-Undang Dibatalkan Pada Putusan
Mahkamah Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013) ............ 68
BAB III

AKIBAT
HUKUM
TERHADAP
PEMBATALAN
PERJANJIAN
BAKU
YANG MELANGGAR UNDANGUNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
(Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013)..................................................... 74
A. Prestasi dan Wanprestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Operasi ....... 74
1. Prestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Operasi............................. 74
a. Prestasi Dalam Perjanjian ...................................................... 74
b. Prestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Operasi....................... 76
2. Wanprestasi Dalam Perjanjian Baku (Perjanjian Kerjasama
Operasi)........................................................................................ 80
a. Wanprestasi Dalam Perjanjian ............................................... 80
b. Wanprestasi Perjanjian Baku (Perjanjian Kerjasama
Operasi) Di Dalam Putusan Mahkamah Agung (Nomor 368
K/Pdt.Sus-BPSK/2013).......................................................... 83
B. Akibat Hukum Terhadap Pembatalan Perjanjian Baku Yang
Melanggar Undang-Undang Berdasarkan Putusan Mahkamah
Agung (Nomor 368 K/Pdt.Sus-BPSK/2013) ..................................... 84

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA
YANG MENGALAMI KERUGIAN ATAS PEMBATALAN
PERJANJIAN BAKU YANG MELANGGAR UNDANGUNDANG PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR
368 K/PDT.SUS-BPSK/2013 ................................................................. 90
A. Kasus Posisi ....................................................................................... 90
B. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Mahkamah Agung ....................110
viii

Universitas Sumatera Utara

C. Analisis Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K/Pdt.SusBPSK/2013 ........................................................................................111
D. Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Yang Mengalami
Kerugian Atas Pembatalan Perjanjian Baku Yang Melanggar
Undang-Undang Pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 368
K/PDT.SUS-BPSK/2013 ...................................................................119
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................122
A. Kesimpulan.........................................................................................122
B. Saran ..................................................................................................124

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................126

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH

Law making process

: Tata cara pembentukannya

Gesetzliches Recht

:

Hukum itu positif, dengan maksud
bahwa hukum adalah perundangundangan

Library research

:

Penelitian kepustakaan

Acceptance

:

Penerimaan tawaran

Bargaining position

:

Tidak
adanya
restriksi-restriksi
substsansial
yang
mampu
menyeimbangkan posisi tawar.

Bevel

:

Perintah

Bevist overeenkomst

:

Perjanjian
dimana
seseorang
membebaskan pihak lin dari suatu
kewajiban

By law

Hukum yang demi hukum

Contracting parties

:

Keberlakuan
dari
hukum
yang
diciptakan oleh masing-masing warga
negara tersebut hanyalah mengikat
sebagai hukum diantara pihak-pihak
yang setuju untuk terikat padanya

Down Payment

:

Uang muka

Dwang contract

:

Perjanjian paksa

Fiat justitia et pereat mundus

:

Meskipun dunia runtuh hukum harus
ditegakkan
Kebebasan berkontrak

freedom of contract
Homo hominilupus

:

Manusia adalah serigala bagimanusia
lainnya

Jictie van wi! en vertrouwen

:

Berdasarkan fiksi adanya kemauan dan
kepercayaan

x

Universitas Sumatera Utara

Klausula eksonerasi.

:

Pencantuman klausula yang bersifat
membatasi kewajiban pelaku usaha
dalam pelaksanaan perjanjian.

Law and order

:

Hukum dan ketertiban

law making process

:

Tata cara pembentukannya

Legio Particuliere wetgever

:

Pembentuk undang-undang swasta

Liberatior overeenkomst

:

Perjanjian
dimana
seorang
membebaskan pihak lain dari suatu
kewajiban

Multitafsir

:

Tidak menimbulkan keragu-raguan

Norm

:

Kaedah

Offer

:

Penawaran

Offer and acceptance

:

Penawaran dan Penerimaan

Onrectitmatighedaad

:

Tindakan melawan hokum

Party authonomy

:

Kewenangan masing-masing pihak

Performance

:

Prestasi

Perjanjian non obligator

:

Perjanjiam yang tidak mewajibkan
seseorang untuk menyerahkan atau
membayar sesuatu

Perjanjian obligator

:

Perjanjian obligator adalah perjanjian
yang mewajibkan seseorang untuk
menyerahkan atau membayar sesuatu

Regelend/Aanvullend recht

:

Mengatur/Menambah

Sicherkeit Des Rechts Selbst

:

Kepastian mengenai hukum itu sendiri

Standard contract

:

Kontrak baku atau Kontrak adhesi

Standard
agreement
Standart form

contract,

Standard :

Perjanjian baku disebut juga perjanjian
standar

:

Perjanjian-perjanjian yang telah dibuat
secara baku

xi

Universitas Sumatera Utara

Take it or leave it

:

Ambil atau tidak ambil

Tatsachen

:

Hukum itu didasarkan pada fakta
Unsur ini berkaitan dengan unsur
perjanjian yang ditambahkan para pihak
karena tidak diatur dalam undangundang

Unsur Accidentalia

Unsur Esentialia

:

Unsur perjanjian yang selalu harus ada
atau unsur mutlak

Unsur Naturalia

:

Bagian perjanjian yang berdasar
sifatnya dianggap ada tanpa perlu
diperjanjiakan secara khusus oleh para
pihak

Vacum

:

Tidak ada sama sekali

Vaststelling overeenkomst

:

Perjanjian untuk mengakhiri kerahuan
mengenai isi dan luas perhubungan
hukum diantara para pihak

Vriwaren

:

Kewajiban penjual untuk menanggung
biaya penyerahan dan untuk menjamin

Zaakwarneming

:

Tindakan penyelenggaraan kepentingan

Zakelijk overeenkomst

:

Perjajian yang menetapkan suatu hak
dari seseorang kepada orang lain

xii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

BPSK

:

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

DP

:

Down Payment

DPR

:

Dewan Perwakilan Rakyat

KUHPerdata

:

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

PT

:

Perseroan Terbatas

STNK

:

Surat Tanda Nomor Kendaraan

UU

:

Undang-Undang

UUPK

:

Undang-Undang Perlindungan Konsumen

xiii

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 890K/PDT.SUS/2012 TAHUN 2013 MENGENAI PEMBATALAN MEREK WHITE HORSE DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 1

Putusan Mahkamah Agung No. 295K/Pdt.Sus/2013 Tentang Pembatalan Paten Sederhana Dihubungkan Dengan Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten.

0 1 1

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 582.K/PDT.SUS/2011 TENTANG PEMBATALAN PUTUSAN KPPU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 DAN HUKUM ACARA PERDATA (HIR).

0 0 1

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 K/Pdt.Sus/HKI(M)/2013 TENTANG PEMBATALAN MEREK DAGANG BABY DIOR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 1

Pembatalan Putusan Pengadilan Niaga Oleh Mahkamah Agung Dalam Hal Terjadi Kesalahan Penerapan Hukum Pembuktian (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor : 45 K/Pdt.Sus/2013).

0 1 14

Pembatalan Perjanjian Baku yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K Pdt.Sus-Bpsk 2013

1 1 2

Pembatalan Perjanjian Baku yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K Pdt.Sus-Bpsk 2013

1 1 26

Pembatalan Perjanjian Baku yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K Pdt.Sus-Bpsk 2013

0 0 47

Pembatalan Perjanjian Baku yang Melanggar Undang-Undang Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 368 K Pdt.Sus-Bpsk 2013

0 0 5