Isolasi Pati dari Ubi Kayu (Manihot utilissima Pohl.) yang Memenuhi Standar Farmakope Indonesia

ISOLASI PATI DARI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl.) YANG
MEMENUHI STANDAR FARMAKOPE INDONESIA
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya akan hasil sumber daya alam,
salah satu hasilnya adalah umbi-umbian seperti ubi kayu (Manihot utillisima Pohl.).
Umbi ubi kayu dalam bidang farmasi digunakan sebagai bahan baku pembuatan
amilum/pati yang berfungsi sebagai bahan pengisi, bahan pengikat, dan bahan
penghancur dalam formulasi tablet. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
sedian farmasi 90% masih impor termasuk amilum/pati. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membuat amilum/pati dari ubi kayu (Manihot utillissima Pohl.) yang
sesuai dengan standar Farmakope Indonesia dengan menggunakan variabel perbedaan
pelarut pada saat ekstraksi pati antara akuades dengan air PAM.
Umbi ubi kayu yang digunakan pada penelitian ini diambil dari tiga daerah
berbeda diolah, masing-masing menggunakan dua pelarut yaitu akuades dan air PAM
sehingga dihasilkan 6 sampel pati yaitu sampel pati IA, IB, IIA, IIB, IIIA, dan IIIB.
Masing-masing sampel dilakukan pemeriksaan pemerian, pemeriksaan kelarutan,
pemeriksaan mikroskopik, identifikasi, penetapan keasaman, penetapan susut
pengeringan, penetapan susut pemijaran, dan pemeriksaan mikrobiologi yaitu batas
mikroba dan bahan organik asing sesuai dengan prosedur yang ada didalam
Farmakope Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan pemerian,

pemeriksaan kelarutan, pemeriksaan mikroskopik, identifikasi, penetapan keasaman,
penetapan susut pengeringan, penetapan sisa pemijaran dan pemeriksaan
mikrobiologi batas mikroba, keenam sampel memenuhi syarat yang tertera dalam
Farmakope Indonesia. Hasil pemeriksaan mikrobiologi bahan organik asing
menunjukkan bahwa sampel yang menggunakan pelarut air PAM memiliki TPC
>1000 cfu/g dan menunjukkan adanya jamur jenis Rhizopus sp. Pati yang memenuhi
standar Farmakope Indonesia adalah pati yang diekstraksi menggunakan akuades
yaitu sampel IA, IIA, dan IIIA, sedangkan pati yang diekstraksi menggunakanan air
PAM yaitu sampel IB, IIB, dan IIIB dinyatakan tidak memenuhi standar Farmakope
Indonesia.
Kata kunci: Manihot utillissima Pohl, Pati, Standar Farmakope Indonesia

vi

Universitas Sumatera Utara

ISOLATION OF STARCH FROM CASSAVA TUBERS (Manihot utilissima
Pohl.) ACCORDING TO INDONESIAN PHARMACOPOEIA STANDARD
ABSTRACT
Indonesia is a tropical region that is rich in natural resources. One result is

tubers such as cassava (Manihot utillisima Pohl.). In the pharmaceutical field cassava
tubers are used as raw material for the manufacture of starch, which serves as a filler,
binder and material crushers in tablet formulations. During this time the ingredients to
make the pharmaceutical perfomed 90% was imported. Not only the active ingredient
alone, even additional materials contained in the actual sort of domestic, imported, for
example starch. The purpose of this study is to make starch from cassava (Manihot
utillissima) in accordance with the Indonesian Pharmacopoeia standards by using a
variable difference between the distilled water with PAM water.
In this study, cassava tubers taken from three different areas treated, each
using two solvents are distilled water and PAM water so that the resulting 6 samples
of starch and known as samples IA, IB, IIA, IIB, IIIA, and IIIB. Then each sample
solubility examination, microscopic examination, identification, determination of
acidity, drying shrinkage determination, the determination of shrinkage incandescent,
and microbiology examination ie foreign organic materials inspection, and
delimitation of microbes, all these procedures are done in accordance wirh the
Indonesian Pharmacopoeia.
The results showed that there were differences between the results on the
characterization of starch solvent distilled water with PAM water. For solubility
examination, microscopic examination, identification, determination of acidity,
determination of drying shrinkage, residual annealed and microbial limit examination

of all samples remain eligible listed in the Indonesian Pharmacopoeia. The results of
microbiological examination of foreign organic material indicates that the samples
using PAM water as the solvent has a TPC> 1000 cfu / g and showed a fungus
Rhizopus sp. Starch that meet the standards of Pharmacopoeia Indonesia is a starch
extracted using distilled water is sampled IA, IIA, and IIIA, while the starch is
extracted menggunakanan tap water is sampled IB, IIB, and IIIB otherwise does not
meet the standards of Pharmacopoeia Indonesia.
Keywords

: Manihot utillissima
Standard

Pohl, Starch, Indonesian

vii

Pharmacopoeia

Universitas Sumatera Utara