Komponen Komponen Dalam Pengembangan Kur
Komponen-Komponen Dalam Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran
Fitri Aminatus Sholikhah (1505922)
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
[email protected]
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Sebagai suatu sistem setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu
komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen
lainnya, maka sistem kurikulum juga terganggu. Beberapa komponen dalam kurikulum yaitu
tujuan, materi atau pengalaman belajar, organisasi dan evaluasi (Dr.Dimyati & Drs. Mudjiono,
2013:8 ). Mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia, hampir di setiap negara telah
mewajibkan para warganya untuk mengikuti kegiatan pendidikan, melalui berbagai ragam teknis
penyelenggaraannya, yang disesuaikan dengan falsafah negara, keadaan sosial-politik
kemampuan sumber daya dan keadaan lingkungannya masing-masing. Sebuah progam ilmu
dibangun dengan menerapkan kurikulum tertentu akan diharapkan memiliki pola yang bisa
dimengerti oleh tenaga kependidikan dan tidak akan hanya menjadi alternatif yang harus diikuti.
Tujuan dalam kurikulum dijadikan sebagai acuan atau arahan dari segala kegiatan
pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran disekolah dapat diukur
dari seberapa jauh dan seberapa banyak pencapaian tujuan – tujuan tersebut. Selain itu dalam
menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat dan teori pendidikan
dikembangkan. Seperti pengembangan kurikulum yang didasari filsafat klasik (perenialisme,
essensialisme, eksistensialisme) penguasaan materi pembelajaran menjadi hal yang utama.
Organisasi atau Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana
kurikulum itu dilaksanakan disekolah. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi
pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah. Evaluasi
kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada
umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri. Hasil – hasil
evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru dalam memahami dan membantu
perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu
pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
Daftar Pustaka:
Akhmad Sudrajat. (2008). Komponen-Komponen Kurikulum. Retreived from
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum/
Dr.Dimyati & Drs. Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ulin Linna. (2013). Komponen-Komponen Kurikulum. Retreived from http://ulinlinna.blogspot.co.id/2013/04/komponen-komponen-kurikulum.html
Robert Karplus. (1964). The Science Curriculum Improvement Study. Journal of
research in science teaching. (2)293-303, 1.
Tim Pengembang MKDK. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Pembelajaran
Fitri Aminatus Sholikhah (1505922)
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
[email protected]
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Sebagai suatu sistem setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu
komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen
lainnya, maka sistem kurikulum juga terganggu. Beberapa komponen dalam kurikulum yaitu
tujuan, materi atau pengalaman belajar, organisasi dan evaluasi (Dr.Dimyati & Drs. Mudjiono,
2013:8 ). Mengingat pentingnya pendidikan bagi manusia, hampir di setiap negara telah
mewajibkan para warganya untuk mengikuti kegiatan pendidikan, melalui berbagai ragam teknis
penyelenggaraannya, yang disesuaikan dengan falsafah negara, keadaan sosial-politik
kemampuan sumber daya dan keadaan lingkungannya masing-masing. Sebuah progam ilmu
dibangun dengan menerapkan kurikulum tertentu akan diharapkan memiliki pola yang bisa
dimengerti oleh tenaga kependidikan dan tidak akan hanya menjadi alternatif yang harus diikuti.
Tujuan dalam kurikulum dijadikan sebagai acuan atau arahan dari segala kegiatan
pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran disekolah dapat diukur
dari seberapa jauh dan seberapa banyak pencapaian tujuan – tujuan tersebut. Selain itu dalam
menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat dan teori pendidikan
dikembangkan. Seperti pengembangan kurikulum yang didasari filsafat klasik (perenialisme,
essensialisme, eksistensialisme) penguasaan materi pembelajaran menjadi hal yang utama.
Organisasi atau Strategi pelaksanaan kurikulum berhubungan dengan bagaimana
kurikulum itu dilaksanakan disekolah. Komponen strategi pelaksanaan kurikulum meliputi
pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan dan pengaturan kegiatan sekolah. Evaluasi
kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada
umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri. Hasil – hasil
evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru dalam memahami dan membantu
perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu
pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
Daftar Pustaka:
Akhmad Sudrajat. (2008). Komponen-Komponen Kurikulum. Retreived from
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum/
Dr.Dimyati & Drs. Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ulin Linna. (2013). Komponen-Komponen Kurikulum. Retreived from http://ulinlinna.blogspot.co.id/2013/04/komponen-komponen-kurikulum.html
Robert Karplus. (1964). The Science Curriculum Improvement Study. Journal of
research in science teaching. (2)293-303, 1.
Tim Pengembang MKDK. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.