PENGARUH SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP
PENGARUH SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH
Disusun oleh:
Aris Munandar
(12810030)
Miftakhul Ilmiyah
(12810031)
M. Lutfi Maulana
(12810029)
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
PENGARUH SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Oleh:
Aris Munandar, Miftakhul Ilmiyah, dan M. Lutfi Maulana
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel
makroekonomi (tingkat suku bunga dan tingkat inflasi terhadap profitabilitas
perbankan syariah (seluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di
Indonesia). Profitabilitas perbankan syariah dalam penelitian ini diproksikan
dengan ROE (Return on Equity). Metode yang dipakai adalah kuantitatif
deskriptif yaitu menggunakan metode regresi OLS (Ordinary Least Square). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 persen (α = 0,05),
variabel suku bunga dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
ROE (Return on Equity). Suku bunga berpengaruh negatif, sementara variabel
inflasi berpengaruh positif terhadap ROE.
Kata kunci: Variabel Makroekonomi, ROE, Ordinary Least Square
1. PENDAHULUAN
Keadaan ekonomi indonesia tetap terus tumbuh walau pada saat yang
bersamaan keadaan ekonomi dunia sedang melambat karena dampak krisis
Amerika pada tahun 2008 yang merembet juga ke Eropa. Walau beberapa sektor
sedikit terpengaruh karena krisis Amerika tersebut, tetapi secara garis besar
pengaruhnya tidak terlalu besar bagi Indonesia. Hal ini disebabkan karena
keadaan fundamental ekonomi Indonesia yang baik.
Keadaan ekonomi Indonesia yang kondusif mendorong sektor-sektor bisnis
untuk tetap tumbuh juga. Keadaan variabel makro seperti suku bunga dan inflasi
yang stabil, memberikan gairah serta iklim bisnis yang sangat baik. Begitu juga
dengan sektor perbankan syariah yang terus menunjukkan pertumbuhan. Pada
bulan Juni 2013 (kuartal dua) pertumbuhan aset perbankan syariah (yoy)
mencapai 40,64 persen, meningkat dari Rp 155,41 triliun di tahun 2012 menjadi
Rp 218,57 di tahun 2013. Secara sekilas terjadi keterkaitan antara variabel makro
ekonomi dengan pertumbuhan perbankan syariah itu sendiri. Perbankan syariah
dapat terus tumbuh karena didorong oleh tingkat profitabilitasnya juga yang
menjanjikan. Maka dari itu, menarik untuk diteliti apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah.
Penelitian yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas perbankan syariah pernah dilakukan oleh Anto dan M. Ghafur
Wibowo pada tahun 2012. Penelitian tersebut menggunakan metode ECM (Error
Correction Model) dengan menggunakan variabel inflasi, pendapatan nasional,
suku bunga, market share perbankan syariah, dan jumlah uang beredar. Hasilnya
adalah hanya variabel tingkat suku bunga yang berpengaruh negatif dan
signifikan. Sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah. Penelitian tersebut hanya
menggunakan tiga bank syariah saja sebagai sampel yaitu Bank Muamalat
Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Syariah Mega
Indonesia (BSMI). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh variable makroekonomi terhadap profitabilitas perbankan
syariah di Indonesia dengan menggunakan sampel seluruh Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah yang tersebar di Indonesia. Variabel
makroekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel suku bunga
dan inflasi.
Organisasi penulisan paper ini tersusun sebagai berikut. Seksi dua akan diulas
mengenai tinjauan pustaka. Selanjutnya seksi tiga akan mengupas metodologi
yang digunakan dilanjutkan dengan seksi empat yang membahas diskusi hasil
temuan. Kemudian paper ini ditutup dengan kesimpulan pada seksi terakhir.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas
perbankan syariah. Beberapa penelitan telah dilakukan untuk menguji variabelvariabel lain terhadap profitabilitas perbankan syariah. Penelitian yang membahas
tentang profitabilitas perbankan syariah pernah dilakukan oleh Suryani (2011)
dengan tujuan untuk menganalisis kondisi Financing to Deposit Ratio (FDR) dan
Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) pada Perbankan
Syariah di Indonesia. Hasilnya menunjukkan tidak adanya pengaruh signfikan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Asset (ROA).
Penelitian lainnya juga pernah dilakukan oleh Fahrul (2012) dengan tujuan
untuk menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang Banda
Aceh. Variabel yang digunakan adalah NPL, NPF, ROA, ROE dan Musyarokah
Ratio. Sampelnya hanya menggunakan satu bank yaitu Bank Aceh Syariah cabang
Banda Aceh. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah dan
risiko pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank
Syariah cabang Banda Aceh.
A. Pengertian Suku Bunga
Menurut Budiono (1995), pengertian dasar tingkat suku bunga adalah sebagai
harga dari penggunaan uang untuk jangka tertentu. Suku bunga adalah sebagai
imbal kompensasi atas pengguanaan uang. Pada penelitian ini, suku bunga
diproksikan dengan SBI atau suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
B. Pengertian Inflasi
Menurut Samuelson (2001), inflasi merupakan kenaikan di dalam tingkat
harga umum. Inflasi dihitung dengan menggunakan indeks harga rata-rata
tertimbang dari harga ribuan produk individual. Indeks harga konsumen (IHK)
mengukur kenaikan rata-rata harga barang. Pada penelitian ini, inflasi diproksikan
dengan tingkat inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik.
C. Pengertian Profitabilitas
Menurut Guru (2000), profitabilitas bank ditentukan oleh faktor-faktor yang
dapat dikendalikan oleh manajemen dan faktor-faktor diluar kendali manajemen.
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajemen merupakan faktor-faktor yang
menggambarkan kebijakan dan keputusan manajemen bank itu sendiri, seperti
penghimpunan dana, manajemen modal, manajemen likuiditas, dan manajemen
biaya. Sedangkan faktor-faktor diluar kendali manajemen mencakup faktor
lingkungan dan karakteristik bank, faktor lingkungan meliputi struktur pasar,
regulasi, inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan pasar. Faktor karakteristik
bank meliputi: ukuran perusahaan dan kepemilikan.
Pada hal ini, profitabilitas perbankan syariah diproksikan dengan ROE (Return
on Equity). Menurut Kasmir (2012), Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Sedangkan menurut
Irha, (2012), ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba ekuitas.
3. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini akan menitik beratkan pada bagaimana pengaruh variabel makro seperti suku
bunga dan inflasi terhadap profitabilitas perbankan syariah.
B. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah tingkat profitabilitas perbankan syariah di
Indonesia. Perbankan syariah yang dimaksud adalah seluruh Bank Umum Syariah
(BUS), dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia dan yang
laporan keuangannya terpublikasi oleh Bank Indonesia.
C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari publikasi
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Periode
pengamatannya adalah dari bulan Januari tahun 2011 sampai bulan Agustus tahun
2014.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel terikat
(variabel dependen) dan variabel bebas (variable independen). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas perbankan syariah yang akan
diproksikan dengan ROE (return on equity). Kemudian variable independennya
adalah variabel makro yang akan diproksikan dengan variabel suku bunga, dan
Inflasi.
E. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
model regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square) yang dirumuskan
sebagai berikut:
(1)
Dimana:
= Return on Equity
= Konstanta
= Tingkat Suku Bunga
= Tingkat Inflasi
= Error Term
F. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1, Data ROE, Suku Bunga, dan Inflasi (dalam persen)
Suku
Tahun
2011
2012
Bulan
ROE
Bunga
Inflasi
Januari
19.99
6.5
7.02
Februari
15.49
6.75
6.84
Maret
18.22
6.75
6.65
April
17.6
6.75
6.16
Mei
17.15
6.75
5.98
Juni
17.01
6.75
5.54
Juli
17.09
6.75
4.61
Agustus
16.98
6.75
4.79
September
17.09
6.75
4.61
Oktober
17.43
6.5
4.42
Nopember
17.54
6
4.15
Desember
15.73
6
3.79
Januari
10.11
6
3.65
Februari
20.08
5.75
3.56
Maret
20.78
5.75
3.97
April
18.96
5.75
4.5
Mei
21.09
5.75
4.45
Juni
23.59
5.75
4.53
Juli
24.06
5.75
4.56
Agustus
24.27
5.75
4.58
September
24.94
5.75
4.31
Oktober
25.51
5.75
4.61
Nopember
24.06
5.75
4.32
Desember
24.06
5.75
4.3
2013
2014
Januari
23.98
5.75
4.57
Februari
21.52
5.75
5.31
Maret
22.25
5.75
5.9
April
22.48
5.75
5.57
Mei
24.34
5.75
5.47
Juni
19.33
6
5.9
Juli
18.27
6.5
8.61
Agustus
17.97
6.75
8.79
September
18.05
7.25
8.4
Oktober
17.24
7.25
8.32
Nopember
17.24
7.5
8.37
Desember
17.24
7.5
8.38
Januari
11.87
7.5
8.22
Februari
16.58
7.5
7.75
Maret
15.94
7.5
7.32
April
12.58
7.5
7.25
Mei
12.58
7.5
7.32
Juni
12.58
7.5
6.7
Juli
12.58
7.5
4.53
Agustus
12.58
7.5
3.99
Sumber: Badan Pusat Statistik, dan Otoritas Jasa Keuangan
4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Regresi OLS (Ordinary Least Square)
Penelitian ini menggunakan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least
Square) untuk mengetahui pengaruh variabel suku bunga dan inflasi terhadap
ROE (Return on Equity). Hasil estimasi dengan menggunakan software Eviews 7
adalah sebagai berikut:
Tabel 2, Output Hasil Regresi OLS
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:23
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
50.20245
3.633989
13.81470
0.0000
SBI
-5.620872
0.697693
-8.056370
0.0000
INF
0.844480
0.306561
2.754693
0.0087
R-squared
0.651763
Mean dependent var
18.54623
Adjusted R-squared
0.634776
S.D. dependent var
4.029748
S.E. of regression
2.435328
Akaike info criterion
4.683786
Sum squared resid
243.1638
Schwarz criterion
4.805436
Hannan-Quinn criter.
4.728900
Durbin-Watson stat
1.079198
Log likelihood
-100.0433
F-statistic
38.36799
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Dari tabel 2, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
(2)
Berdasarkan persamaan (2), dapat disimpulkan bahwa jika suku bunga (SBI)
naik sebesar satu persen, maka ROE akan turun sebesar 5,62 persen. Kemudian
jika inflasi (INF) naik sebesar satu persen, maka ROE akan naik sebesar 0,85
persen. Hubungan suku bunga dengan ROE adalah negatif, yaitu ketika suku
bunga naik maka ROE turun. Kemudian hubungan inflasi dan ROE adalah positif,
yaitu ketika inflasi naik maka ROE juga ikut naik.
B. Uji Statistik
1. Uji Determinasi (R2)
Uji determinasi (R2) adalah uji ketepatan perkiraan koefisien
determinasi atau Goodness of Fit, dari tabel (2) diperoleh nilai R2 =
0,6518. Nilai R2 mencerminkan besarnya variasi dari variabel terikat
ROE yang dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas suku bunga
dan inflasi. Dengan kata lain, ROE dapat dijelaskan oleh variabel suku
bunga (SBI) dan inflasi (INF) sebesar 65,18 persen, sedangkan sisanya
sebesar 34,82 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam model (diwakili oleh error term).
2. Uji T
Dengan membandingkan nilai Prob. t-Statistic seperti disajikan dalam
tabel (2) dengan nilai α (5%), diperoleh kesimpulan berikut:
-
Variabel suku bunga (SBI) mempunyai nilai Prob. t-Statistic lebih
kecil dari α (0,000 < 0.05), dengan demikian variabel SBI secara
individual atau secara parsial signifikan mempengaruhi variabel
ROE dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Variabel inflasi (INF) mempunyai nilai Prob. t-Statistic lebih kecil
dari α (0,0087 < 0.05), dengan demikian variabel INF secara
individual atau secara parsial signifikan mempengaruhi variabel
ROE dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Pada tabel (2), diketahui nilai
Prob. (F-statistic) sebesar 0,0000, dibanding dengan nilai α sebesar
0,05. Nilai Prob. (F-statistic) lebih kecil dari nilai α, ini menunjukkan
bahwa cukup bukti untuk menyatakan bahwa variabel bebas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat atau
dengan kata lain variabel suku bunga (SBI) dan inflasi (INF) secara
bersama-sama mempengaruhi variabel ROE.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Gambar 1, Output Hasil Uji Normalitas
12
Series: Residuals
Sample 2011M01 2014M08
Observations 44
10
8
6
4
2
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
-3.81e-15
0.239540
3.734511
-9.449570
2.378018
-1.425531
6.806389
Jarque-Bera
Probability
41.46479
0.000000
0
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan gambar (1), dapat dilihat bahwa p-value Jarque-Bera = 0,0000 <
0,05, hal ini menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 persen, error term
terdistribusi tidak normal.
2. Uji Autokorelasi
Tabel 3, Output Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic
5.204843
Prob. F(2,39)
0.0099
Obs*R-squared
9.269967
Prob. Chi-Square(2)
0.0097
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:52
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
-0.256775
3.319783
-0.077347
0.9387
SBI
0.073152
0.640353
0.114237
0.9096
INF
-0.035905
0.282693
-0.127009
0.8996
RESID(-1)
0.460684
0.160475
2.870758
0.0066
RESID(-2)
6.96E-05
0.162456
0.000428
0.9997
R-squared
0.210681
Mean dependent var
-3.81E-15
Adjusted R-squared
0.129725
S.D. dependent var
2.378018
S.E. of regression
2.218418
Akaike info criterion
4.538111
Sum squared resid
191.9338
Schwarz criterion
4.740859
Hannan-Quinn criter.
4.613300
Durbin-Watson stat
1.992767
Log likelihood
-94.83843
F-statistic
2.602421
Prob(F-statistic)
0.050664
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan tabel (3) dapat dilihat bahwa p-value Obs*R-square = 0.0093 <
0,05. Hal ini menunjukkan dengan tingkat keyakinan 95 persen, terdapat
autokorelasi dalam model.
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4, Output Hasil Uji Multikolinearitas
SBI
INF
SBI
1.000000
0.661944
INF
0.661944
1.000000
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan tabel (4), tidak ditemukan korelasi yang memiliki koefisien yang
tinggi (koefisien > 0.85) sehingga dapat disimpulkan bahwa diantara variabel
independen tidak terdapat hubungan linier atau tidak terjadi multikolinieritas.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah
multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5, Output Hasil Uji Heteroskedastistias
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
0.813966
Prob. F(2,41)
0.4501
Obs*R-squared
1.680331
Prob. Chi-Square(2)
0.4316
Scaled explained SS
4.235779
Prob. Chi-Square(2)
0.1203
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:46
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
14.18189
10.18361
1.392618
0.1712
SBI^2
-0.135551
0.292346
-0.463668
0.6453
INF^2
-0.080883
0.136831
-0.591118
0.5577
R-squared
0.038189
Mean dependent var
5.526450
-0.008728
S.D. dependent var
13.47074
S.E. of regression
13.52940
Akaike info criterion
8.113353
Sum squared resid
7504.830
Schwarz criterion
8.235002
Hannan-Quinn criter.
8.158467
Durbin-Watson stat
1.861042
Adjusted R-squared
Log likelihood
-175.4938
F-statistic
0.813966
Prob(F-statistic)
0.450129
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan tabel (5), dapat dilihat bahwa p-value Obs*R-square = 0.4316 >
0,05. Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95 persen, tidak terdapat
heteroskedastisitas dalam model.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
tingkat suku bunga dan inflasi terhadap profitabilitas perbankan syariah. Suku
bunga terhadap profitabilitas perbankan syariah mempunyai pengaruh yang
negatif, itu artinya jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga, maka tingkat
profitabilitas perbankan syariah akan turun. Sedangkan inflasi terhadap
profitabilitas perbankan syariah mempunyai pengaruh yang positif, itu artinya jika
terjadi kenaikan pada tingkat inflasi, maka profitabilitas perbankan syariah juga
ikut naik. Suku bunga dan inflasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah.
Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model OLS pada persamaan (2)
kurang baik sebagai alat prediksi atau alat forecasting. Hal itu karena model
tersebut tidak lolos pada uji normalitas data dan uji autokorelasi, walaupun model
tersebut lolos uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
DAFTAR PUSTAKA
Anto dan M. Ghafur Wibowo. “Faktor-faktor Penentu Tingkat Profitabilitas
Bank umum Syariah di Indonesia”. La Riba: Jurnal Ekonomi Islam. UII
Yogyakarta. Volume VI, No. 2, Desember 2012.
Boediono. 1995. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE UGM.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Fahrul, Fauzan. Muhammad Arfan dan Darwanis. "Pengaruh Tingkat Risiko
Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank Syariah (Studi Pada Bank Aceh Syariah
Cabang Banda Aceh)". Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala. Volume 2, No. 1, November 2012.
Guru, Balanhandher K., J. Staunton dan B. Shanmugam. “Determinan of
Commercial Bank Profitability in Malaysia”. Asian Academy of
Management Journal. USM Malaysia. Vol 5, No. 2, Juli 2000.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2001. Ilmu Makroekonomi.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Suryani. "Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (Fdr)Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia". Jurnal Analisis
Pengaruh Financing to Deposit Rasio (FDR). STAIN Malikussaleh
Lhokseumawe Walisongo. Volume 19, Nomor 1, Mei 2011
PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH
Disusun oleh:
Aris Munandar
(12810030)
Miftakhul Ilmiyah
(12810031)
M. Lutfi Maulana
(12810029)
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
PENGARUH SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP
PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Oleh:
Aris Munandar, Miftakhul Ilmiyah, dan M. Lutfi Maulana
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel
makroekonomi (tingkat suku bunga dan tingkat inflasi terhadap profitabilitas
perbankan syariah (seluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di
Indonesia). Profitabilitas perbankan syariah dalam penelitian ini diproksikan
dengan ROE (Return on Equity). Metode yang dipakai adalah kuantitatif
deskriptif yaitu menggunakan metode regresi OLS (Ordinary Least Square). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95 persen (α = 0,05),
variabel suku bunga dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
ROE (Return on Equity). Suku bunga berpengaruh negatif, sementara variabel
inflasi berpengaruh positif terhadap ROE.
Kata kunci: Variabel Makroekonomi, ROE, Ordinary Least Square
1. PENDAHULUAN
Keadaan ekonomi indonesia tetap terus tumbuh walau pada saat yang
bersamaan keadaan ekonomi dunia sedang melambat karena dampak krisis
Amerika pada tahun 2008 yang merembet juga ke Eropa. Walau beberapa sektor
sedikit terpengaruh karena krisis Amerika tersebut, tetapi secara garis besar
pengaruhnya tidak terlalu besar bagi Indonesia. Hal ini disebabkan karena
keadaan fundamental ekonomi Indonesia yang baik.
Keadaan ekonomi Indonesia yang kondusif mendorong sektor-sektor bisnis
untuk tetap tumbuh juga. Keadaan variabel makro seperti suku bunga dan inflasi
yang stabil, memberikan gairah serta iklim bisnis yang sangat baik. Begitu juga
dengan sektor perbankan syariah yang terus menunjukkan pertumbuhan. Pada
bulan Juni 2013 (kuartal dua) pertumbuhan aset perbankan syariah (yoy)
mencapai 40,64 persen, meningkat dari Rp 155,41 triliun di tahun 2012 menjadi
Rp 218,57 di tahun 2013. Secara sekilas terjadi keterkaitan antara variabel makro
ekonomi dengan pertumbuhan perbankan syariah itu sendiri. Perbankan syariah
dapat terus tumbuh karena didorong oleh tingkat profitabilitasnya juga yang
menjanjikan. Maka dari itu, menarik untuk diteliti apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah.
Penelitian yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas perbankan syariah pernah dilakukan oleh Anto dan M. Ghafur
Wibowo pada tahun 2012. Penelitian tersebut menggunakan metode ECM (Error
Correction Model) dengan menggunakan variabel inflasi, pendapatan nasional,
suku bunga, market share perbankan syariah, dan jumlah uang beredar. Hasilnya
adalah hanya variabel tingkat suku bunga yang berpengaruh negatif dan
signifikan. Sedangkan variabel yang lainnya tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah. Penelitian tersebut hanya
menggunakan tiga bank syariah saja sebagai sampel yaitu Bank Muamalat
Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Syariah Mega
Indonesia (BSMI). Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh variable makroekonomi terhadap profitabilitas perbankan
syariah di Indonesia dengan menggunakan sampel seluruh Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah yang tersebar di Indonesia. Variabel
makroekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel suku bunga
dan inflasi.
Organisasi penulisan paper ini tersusun sebagai berikut. Seksi dua akan diulas
mengenai tinjauan pustaka. Selanjutnya seksi tiga akan mengupas metodologi
yang digunakan dilanjutkan dengan seksi empat yang membahas diskusi hasil
temuan. Kemudian paper ini ditutup dengan kesimpulan pada seksi terakhir.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas
perbankan syariah. Beberapa penelitan telah dilakukan untuk menguji variabelvariabel lain terhadap profitabilitas perbankan syariah. Penelitian yang membahas
tentang profitabilitas perbankan syariah pernah dilakukan oleh Suryani (2011)
dengan tujuan untuk menganalisis kondisi Financing to Deposit Ratio (FDR) dan
Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) pada Perbankan
Syariah di Indonesia. Hasilnya menunjukkan tidak adanya pengaruh signfikan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Asset (ROA).
Penelitian lainnya juga pernah dilakukan oleh Fahrul (2012) dengan tujuan
untuk menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang Banda
Aceh. Variabel yang digunakan adalah NPL, NPF, ROA, ROE dan Musyarokah
Ratio. Sampelnya hanya menggunakan satu bank yaitu Bank Aceh Syariah cabang
Banda Aceh. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah dan
risiko pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank
Syariah cabang Banda Aceh.
A. Pengertian Suku Bunga
Menurut Budiono (1995), pengertian dasar tingkat suku bunga adalah sebagai
harga dari penggunaan uang untuk jangka tertentu. Suku bunga adalah sebagai
imbal kompensasi atas pengguanaan uang. Pada penelitian ini, suku bunga
diproksikan dengan SBI atau suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
B. Pengertian Inflasi
Menurut Samuelson (2001), inflasi merupakan kenaikan di dalam tingkat
harga umum. Inflasi dihitung dengan menggunakan indeks harga rata-rata
tertimbang dari harga ribuan produk individual. Indeks harga konsumen (IHK)
mengukur kenaikan rata-rata harga barang. Pada penelitian ini, inflasi diproksikan
dengan tingkat inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik.
C. Pengertian Profitabilitas
Menurut Guru (2000), profitabilitas bank ditentukan oleh faktor-faktor yang
dapat dikendalikan oleh manajemen dan faktor-faktor diluar kendali manajemen.
Faktor-faktor yang dapat dikendalikan manajemen merupakan faktor-faktor yang
menggambarkan kebijakan dan keputusan manajemen bank itu sendiri, seperti
penghimpunan dana, manajemen modal, manajemen likuiditas, dan manajemen
biaya. Sedangkan faktor-faktor diluar kendali manajemen mencakup faktor
lingkungan dan karakteristik bank, faktor lingkungan meliputi struktur pasar,
regulasi, inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan pasar. Faktor karakteristik
bank meliputi: ukuran perusahaan dan kepemilikan.
Pada hal ini, profitabilitas perbankan syariah diproksikan dengan ROE (Return
on Equity). Menurut Kasmir (2012), Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Sedangkan menurut
Irha, (2012), ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba ekuitas.
3. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini akan menitik beratkan pada bagaimana pengaruh variabel makro seperti suku
bunga dan inflasi terhadap profitabilitas perbankan syariah.
B. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah tingkat profitabilitas perbankan syariah di
Indonesia. Perbankan syariah yang dimaksud adalah seluruh Bank Umum Syariah
(BUS), dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia dan yang
laporan keuangannya terpublikasi oleh Bank Indonesia.
C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari publikasi
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Periode
pengamatannya adalah dari bulan Januari tahun 2011 sampai bulan Agustus tahun
2014.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu variabel terikat
(variabel dependen) dan variabel bebas (variable independen). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas perbankan syariah yang akan
diproksikan dengan ROE (return on equity). Kemudian variable independennya
adalah variabel makro yang akan diproksikan dengan variabel suku bunga, dan
Inflasi.
E. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
model regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square) yang dirumuskan
sebagai berikut:
(1)
Dimana:
= Return on Equity
= Konstanta
= Tingkat Suku Bunga
= Tingkat Inflasi
= Error Term
F. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1, Data ROE, Suku Bunga, dan Inflasi (dalam persen)
Suku
Tahun
2011
2012
Bulan
ROE
Bunga
Inflasi
Januari
19.99
6.5
7.02
Februari
15.49
6.75
6.84
Maret
18.22
6.75
6.65
April
17.6
6.75
6.16
Mei
17.15
6.75
5.98
Juni
17.01
6.75
5.54
Juli
17.09
6.75
4.61
Agustus
16.98
6.75
4.79
September
17.09
6.75
4.61
Oktober
17.43
6.5
4.42
Nopember
17.54
6
4.15
Desember
15.73
6
3.79
Januari
10.11
6
3.65
Februari
20.08
5.75
3.56
Maret
20.78
5.75
3.97
April
18.96
5.75
4.5
Mei
21.09
5.75
4.45
Juni
23.59
5.75
4.53
Juli
24.06
5.75
4.56
Agustus
24.27
5.75
4.58
September
24.94
5.75
4.31
Oktober
25.51
5.75
4.61
Nopember
24.06
5.75
4.32
Desember
24.06
5.75
4.3
2013
2014
Januari
23.98
5.75
4.57
Februari
21.52
5.75
5.31
Maret
22.25
5.75
5.9
April
22.48
5.75
5.57
Mei
24.34
5.75
5.47
Juni
19.33
6
5.9
Juli
18.27
6.5
8.61
Agustus
17.97
6.75
8.79
September
18.05
7.25
8.4
Oktober
17.24
7.25
8.32
Nopember
17.24
7.5
8.37
Desember
17.24
7.5
8.38
Januari
11.87
7.5
8.22
Februari
16.58
7.5
7.75
Maret
15.94
7.5
7.32
April
12.58
7.5
7.25
Mei
12.58
7.5
7.32
Juni
12.58
7.5
6.7
Juli
12.58
7.5
4.53
Agustus
12.58
7.5
3.99
Sumber: Badan Pusat Statistik, dan Otoritas Jasa Keuangan
4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Regresi OLS (Ordinary Least Square)
Penelitian ini menggunakan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least
Square) untuk mengetahui pengaruh variabel suku bunga dan inflasi terhadap
ROE (Return on Equity). Hasil estimasi dengan menggunakan software Eviews 7
adalah sebagai berikut:
Tabel 2, Output Hasil Regresi OLS
Dependent Variable: ROE
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:23
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
50.20245
3.633989
13.81470
0.0000
SBI
-5.620872
0.697693
-8.056370
0.0000
INF
0.844480
0.306561
2.754693
0.0087
R-squared
0.651763
Mean dependent var
18.54623
Adjusted R-squared
0.634776
S.D. dependent var
4.029748
S.E. of regression
2.435328
Akaike info criterion
4.683786
Sum squared resid
243.1638
Schwarz criterion
4.805436
Hannan-Quinn criter.
4.728900
Durbin-Watson stat
1.079198
Log likelihood
-100.0433
F-statistic
38.36799
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Dari tabel 2, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
(2)
Berdasarkan persamaan (2), dapat disimpulkan bahwa jika suku bunga (SBI)
naik sebesar satu persen, maka ROE akan turun sebesar 5,62 persen. Kemudian
jika inflasi (INF) naik sebesar satu persen, maka ROE akan naik sebesar 0,85
persen. Hubungan suku bunga dengan ROE adalah negatif, yaitu ketika suku
bunga naik maka ROE turun. Kemudian hubungan inflasi dan ROE adalah positif,
yaitu ketika inflasi naik maka ROE juga ikut naik.
B. Uji Statistik
1. Uji Determinasi (R2)
Uji determinasi (R2) adalah uji ketepatan perkiraan koefisien
determinasi atau Goodness of Fit, dari tabel (2) diperoleh nilai R2 =
0,6518. Nilai R2 mencerminkan besarnya variasi dari variabel terikat
ROE yang dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas suku bunga
dan inflasi. Dengan kata lain, ROE dapat dijelaskan oleh variabel suku
bunga (SBI) dan inflasi (INF) sebesar 65,18 persen, sedangkan sisanya
sebesar 34,82 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam model (diwakili oleh error term).
2. Uji T
Dengan membandingkan nilai Prob. t-Statistic seperti disajikan dalam
tabel (2) dengan nilai α (5%), diperoleh kesimpulan berikut:
-
Variabel suku bunga (SBI) mempunyai nilai Prob. t-Statistic lebih
kecil dari α (0,000 < 0.05), dengan demikian variabel SBI secara
individual atau secara parsial signifikan mempengaruhi variabel
ROE dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Variabel inflasi (INF) mempunyai nilai Prob. t-Statistic lebih kecil
dari α (0,0087 < 0.05), dengan demikian variabel INF secara
individual atau secara parsial signifikan mempengaruhi variabel
ROE dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Pada tabel (2), diketahui nilai
Prob. (F-statistic) sebesar 0,0000, dibanding dengan nilai α sebesar
0,05. Nilai Prob. (F-statistic) lebih kecil dari nilai α, ini menunjukkan
bahwa cukup bukti untuk menyatakan bahwa variabel bebas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat atau
dengan kata lain variabel suku bunga (SBI) dan inflasi (INF) secara
bersama-sama mempengaruhi variabel ROE.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Gambar 1, Output Hasil Uji Normalitas
12
Series: Residuals
Sample 2011M01 2014M08
Observations 44
10
8
6
4
2
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
-3.81e-15
0.239540
3.734511
-9.449570
2.378018
-1.425531
6.806389
Jarque-Bera
Probability
41.46479
0.000000
0
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan gambar (1), dapat dilihat bahwa p-value Jarque-Bera = 0,0000 <
0,05, hal ini menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95 persen, error term
terdistribusi tidak normal.
2. Uji Autokorelasi
Tabel 3, Output Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic
5.204843
Prob. F(2,39)
0.0099
Obs*R-squared
9.269967
Prob. Chi-Square(2)
0.0097
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:52
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
-0.256775
3.319783
-0.077347
0.9387
SBI
0.073152
0.640353
0.114237
0.9096
INF
-0.035905
0.282693
-0.127009
0.8996
RESID(-1)
0.460684
0.160475
2.870758
0.0066
RESID(-2)
6.96E-05
0.162456
0.000428
0.9997
R-squared
0.210681
Mean dependent var
-3.81E-15
Adjusted R-squared
0.129725
S.D. dependent var
2.378018
S.E. of regression
2.218418
Akaike info criterion
4.538111
Sum squared resid
191.9338
Schwarz criterion
4.740859
Hannan-Quinn criter.
4.613300
Durbin-Watson stat
1.992767
Log likelihood
-94.83843
F-statistic
2.602421
Prob(F-statistic)
0.050664
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan tabel (3) dapat dilihat bahwa p-value Obs*R-square = 0.0093 <
0,05. Hal ini menunjukkan dengan tingkat keyakinan 95 persen, terdapat
autokorelasi dalam model.
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4, Output Hasil Uji Multikolinearitas
SBI
INF
SBI
1.000000
0.661944
INF
0.661944
1.000000
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan tabel (4), tidak ditemukan korelasi yang memiliki koefisien yang
tinggi (koefisien > 0.85) sehingga dapat disimpulkan bahwa diantara variabel
independen tidak terdapat hubungan linier atau tidak terjadi multikolinieritas.
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah
multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5, Output Hasil Uji Heteroskedastistias
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
0.813966
Prob. F(2,41)
0.4501
Obs*R-squared
1.680331
Prob. Chi-Square(2)
0.4316
Scaled explained SS
4.235779
Prob. Chi-Square(2)
0.1203
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/14/15 Time: 15:46
Sample: 2011M01 2014M08
Included observations: 44
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
14.18189
10.18361
1.392618
0.1712
SBI^2
-0.135551
0.292346
-0.463668
0.6453
INF^2
-0.080883
0.136831
-0.591118
0.5577
R-squared
0.038189
Mean dependent var
5.526450
-0.008728
S.D. dependent var
13.47074
S.E. of regression
13.52940
Akaike info criterion
8.113353
Sum squared resid
7504.830
Schwarz criterion
8.235002
Hannan-Quinn criter.
8.158467
Durbin-Watson stat
1.861042
Adjusted R-squared
Log likelihood
-175.4938
F-statistic
0.813966
Prob(F-statistic)
0.450129
Sumber: Data diolah, Eviews 7
Berdasarkan tabel (5), dapat dilihat bahwa p-value Obs*R-square = 0.4316 >
0,05. Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 95 persen, tidak terdapat
heteroskedastisitas dalam model.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
tingkat suku bunga dan inflasi terhadap profitabilitas perbankan syariah. Suku
bunga terhadap profitabilitas perbankan syariah mempunyai pengaruh yang
negatif, itu artinya jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga, maka tingkat
profitabilitas perbankan syariah akan turun. Sedangkan inflasi terhadap
profitabilitas perbankan syariah mempunyai pengaruh yang positif, itu artinya jika
terjadi kenaikan pada tingkat inflasi, maka profitabilitas perbankan syariah juga
ikut naik. Suku bunga dan inflasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah.
Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model OLS pada persamaan (2)
kurang baik sebagai alat prediksi atau alat forecasting. Hal itu karena model
tersebut tidak lolos pada uji normalitas data dan uji autokorelasi, walaupun model
tersebut lolos uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
DAFTAR PUSTAKA
Anto dan M. Ghafur Wibowo. “Faktor-faktor Penentu Tingkat Profitabilitas
Bank umum Syariah di Indonesia”. La Riba: Jurnal Ekonomi Islam. UII
Yogyakarta. Volume VI, No. 2, Desember 2012.
Boediono. 1995. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE UGM.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Fahrul, Fauzan. Muhammad Arfan dan Darwanis. "Pengaruh Tingkat Risiko
Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap
Tingkat Profitabilitas Bank Syariah (Studi Pada Bank Aceh Syariah
Cabang Banda Aceh)". Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala. Volume 2, No. 1, November 2012.
Guru, Balanhandher K., J. Staunton dan B. Shanmugam. “Determinan of
Commercial Bank Profitability in Malaysia”. Asian Academy of
Management Journal. USM Malaysia. Vol 5, No. 2, Juli 2000.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2001. Ilmu Makroekonomi.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Suryani. "Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (Fdr)Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia". Jurnal Analisis
Pengaruh Financing to Deposit Rasio (FDR). STAIN Malikussaleh
Lhokseumawe Walisongo. Volume 19, Nomor 1, Mei 2011