Hasil belajar bahan . docx

Hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa
dari   hasil   evaluasi   setelah   kegiatan   proses   pembelajaran.
Menurut   Winkel   (1991:   28)   meyataka   bahwa   hasil   belajar
adalah   bukti   keberhasilan   dan   usaha   yang   dilakuakan   dan
merupakan   kecakapan   yang   diperoleh   melalui   kegiatan
pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka.
Selanjutnya Soemantri (2001: 1) mengatakan bahw hasil
belajar merupakan suatu indikator dari perubahan yang terjadi
pada   diri   siswa   setelah   mengalami   proses   belajar   dimana
untuk   mengungkapnya   biasanya   menggunakan   suatu   alat
penilaian   yang   ditetapkan   sekolah   oleh   guru.   Dalam   dunia
pendidikan khususnya sekolah hasil belajar merupakan nilai
yang diperoleh siswa terhadap suatu mata pelajaran tertentu.
Sejalan   dengan   pendapat   tersebut   Mappa   (1988:   20)
 berpendapat   bahwa   hasil   belajar   adalah   hasil   yang   dicapai
oleh siswa dalam bidang studi tertentu yang menggunakan tes

standar   alat   ukur   keberhasilan   belajar   seorang   siswa.   Jadi
dalam   hal   ini   keberhasilan   belajar   seorang   siswa   dalam
menempuh proses belajar disekolah dapat dilihat dari standar
yang   digunakan.   Sedangkan   menurut   Usman   dan   Setiawati

(1995: 4) menjelaskan bahwa belajar menghasilkan perubahan
dalam diri seseorang sebagai hasil dari belajar atau prestasi
dari belajarnya itu.
Hasil   belajar   adalah   perubahan   yang   terjadi   pada   diri
individu yang belajar, bukan saja perubahan yang mengenai
pengetahuan,   tetapi   juga   kemampuan   untuk   membentuk
kecakapan   dalam   bersikap.   Hasil   belajar   merupakan   hasil
yang dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dalam
waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi
tertentu.
Suryabrata   (1988:   56)   mengemukakan   bahwa   ada   dua
factor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang, yaitu: (1)

faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, yaitu faktor social
dan faktor non sosial, (2) faktor yang berasal dari dalam diri
pelajar, yaitu faktor psikologis dan fisiologis. Hal ini sejalan
dengan pendapat hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi
oleh   dua   faktor   utama   yaitu:   faktor   dari   dalam   siswa   dan
faktor yang datang dari luar diri siswa atau lingkungan. Faktor
dari dalam diri siswa terutama menyangkut kemampuan yang

dimiliki siswa. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa,
selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi
belajar, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,
kondisi ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Sedangkan faktor
dari luar atau lingkungan yang paling dominan mempengaruhi
hasil   belajar   adalah   kualitas   pembelajaran   (   Angkowo   dan
Kosasih, 2007: 50).
Menurut   Rusyan   (1989:   24)   bahwa   faktor­faktor   yang
mempengaruhi proses hasil belajar dapat digolongkan dalam

empat   kelompok,   yaitu:   (1)   bahan   atau   hal   yang   harus
dipelajari, yaitu banyaknya bahan dan tingkat kesulitan bahan
akan mempengaruhi hasil belajar siswa, (2) faktor lingkugan,
baik lingkungan alam maupun sosial, (3) sarana dan prasarana
belajar,   wujudnya   berupa   perangkat   keras   seperti   gedung,
perlengkapan   dan   sebagainya   dan   perangkat   lunak   seperti
kurikulum, pedoman belajar, program belajar dan sebagainya,
(4) kondisi individu siswa, yang meliputi kondisi fisikologis
berupa keadaan jasmani dan kondisi psikologis yang berupa
perhatian, intelegensi, bakat dan sebagainya.

Hasil belajar ini jika dikaitkan dengan hasil belajar IPS
maka dapat ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku pada diri
siswa, baik aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Perubahan
itu   terjadi   setelah   adanya   proses   penbelajaran   IPS   yang
dilaksanakan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah
yang diukur dengan menggunakan alat ukur dalam bentuk tes

dan non tes. Dan hasil belajar itu dipengaruhi oleh berbagai
dua faktor yaitu: faktor yang berasal dari luar diri si pelajar,
yaitu   faktor   sosial   dan   faktor   non   sosial,   selain   faktor
kemampuan,   ada   juga   faktor   lain   yaitu   motivasi   belajar,
minat, perhatian, sikap. Kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi
ekonomi,   kondisi   fisik   dan   psikis.   Dan   faktor   yang   berasal
dari   dalam   diri   pelajar,   yaitu   faktor   psikologis   dan   faktor
fisiologis   dan   yang   paling   dominan   mempengaruhi   hasil
belajar

 

adalah


 

kualitas

 

pembelajaran.

Download serta lihat artikel lainya di sini dan salam sukses semoga

bermanfaat
Ditulis Oleh Addy Sumoharjo
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Tanggapan Kalian
Newer Post Older Post Home

Halaman



DAFTAR ISI



TULISANKU



DUNIA INFORMASI



ADDY FACE BLOG



TV ONLINE




PASANG IKLAN



ACCOUNTING



IMAGINATION

DAFTAR ISI


► 2014 (1)



► 2013 (83)




► 2012 (241)



▼ 2011 (163)
o ▼ December (89)


TIPS UNTUK MENINGKATKAN KARIR



PERBEDAAN ORANG BODOH DENGAN ORANG PINTAR



GOOGLE BISA MEMBUAT ORANG BODOH




KATA TERMAHAL DI GOOGLE



JIN QARIN SANG PENDAMPING MANUSIA SEJAK LAHIR



50 SITUS ANEH YANG BEREDAR DI INTERNET



TIPS MEMBUAT PRESENTASI LEBIH MENARIK



PENGHASILAN TAMBAHAN DARI SUKSES IKLAN




CIRI PRIA YANG SIAP MENIKAH



PENYEBAB SESEORANG TIDAK CEPAT KAYA



KISAH UANG 1,000 DAN 100,000



ILMU LADUNNI NABI KHIDR DAPAT DITURUNKAN KE
MANUSI...



JUMLAH ZODIAK DI TAHUN 2011 MENJADI 13




CARA MEMIKAT HATI WANITA



7 POSISI HIDUP KITA SEBAGAI MANUSIA



10 MENIT UNTUK MENJAGA KEBUGARAN TUBUH



PENYEBAB UMUM SAKIT KEPALA



PENYAKIT ORANG YANG KURANG TIDUR




CARA PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH



MENGUNCI FOLDER RAHASIA TANPA APLIKASI



DAMPAK KEINGINAN TENAR DI FACEBOOK



PENELITIAN ILMU SANTET DARI DUKUN



HANTU DALAM PERMAINAN JELANGKUNG



DEFINISI PENGARUH NILAI TUKAR VALUTA ASING



DEFINISI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN



STRUKTUR, PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD



PERENCANAAN SISTEM UTILITAS PASAR SENTRAL
ANDUONOH...



PRINSIP AJARAN HIDUP ALBERT EINSTEIN



PENTINGNYA SEORANG AYAH BUATMU??



KHASIAT DAN MANFAAT AIR KELAPA BAGI KESEHATAN



PERBEDAAN ORANG BERHASIL DAN GAGAL



LANGIT PECAH KARENA DAKWA PUNYA ANAK



PENTINGNYA KATA INSYA ALLAH



ISLAM ITU DUNIA BARAT ATAU TIMUR??



KEJUJURAN YANG MULAI LANGKA



DEFINISI DAN KRITERIA HOTEL RESORT



PREDIKSI RAMALAN 2012 UNTUK INDONESIA



123 KATA MUTIARA DAN ISPIRARATIF BUAT HIDUP KITA



PERENCANAAN HOTEL



DEFINISI KONSEP HASIL BELAJAR



DEFINISI KONSEP PEMBELAJARAN



DEFINISI KONSEP BELAJAR



TUGAS-TUGAS LEMBAGA NEGARA INDONESIA



HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA DI INDONESIA



PENELITIAN TINDAKAN KELAS



CARA MENGETAHUI ORANG YANG COPY PASTE BLOGMU



CARA MENGETAHUI HARGA JUAL BLOG ATAU WEBSITE



KIRIM SMS SECARA ONLINE



KESALAHAN DALAM PEMBUATAN WEB PERUSAHAAN



PENYEBAB KOMPUTER KITA HANG



MAJUNYA INDUSTRI SEKS KOMERSIAL KARENA FACEBOOK



PENTING FACEBOOK DARIPADA KELUARGA



CARA DAN TIPS BIAYA INTERNETAN MURAH



HANDPONE DAPAT MENINGKATKAN IQ ANAK



FACEBOOK PENYEBAB STRESS



FACEBOOK TERNYATA DIDOMINASI OLEH ANAK-ANAK



CARA SEHAT BERINTERNET



CARA MEMATIKAN FASILITAS AUTORUN VIRUS



CARA MEMPERBAIKI REGISTRY WINDOWS YANG RUSAK



CARA AKSES INTERNET LEBIH CEPAT



MEMPERCANTIK BACKGROUND FLASHDISK



CARA MEMPERCEPAT KONEKSI INTERNET



12 AZAB TINGGALKAN SHOLAT



10 SHOLAT YANG TIDAK DITERIMA



BERKAH MEMBACA BISMILLAH



LIDAH ADALAH JAMINAN KESELAMATAN



AYAT SUCI AL-QURAN DALAM DNA MANUSIA



KEAJAIBAN JARI JEMARI



KEAJAIBAN SIDIK JARI



10 TIPS BANGKIT DARI KESEDIHAN



ANGAN-ANGAN MEMPERDAYA PIKIRAN



10 CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI



10 CARA MENGASAH SENI MENDENGAR



10 CARA MEMPERTAJAM INGATAN



10 CARA JADI KREATIF



10 BUAH YANG BERKHASIAT UNTUK TUBUH



SHALAT DALAM ILMU MATEMATIKA



UMUR ALAM SEMESTA DALAM AL-QUR'AN



BENCANA BAGI PEMELUK AGAMA ISLAM



BEKERJA DAPAT MENGHAPUS DOSA



BEKAL HIDUP DALAM MENCAPAI KEBAHAGIAAN



KEUTAMAAN BERBAHASA YANG BAIK



KEUTAMAAN BERJAMAAH DALAM ISLAM



KONDISI UMAT ISLAM PADA AKHIR ZAMAN



KORUPSI DALAM DUNIA ISLAM



AKIBAT BURUK MENANGIS DAN TERTAWA



HUKUM AMANAH DAN JANJI



APAKAH ALLAH BERSAMA KITA??



RAHASIA ALAM DUNIA

o ► November (59)
o ► July (6)
o ► June (9)

POPULAR POSTS


JENIS-JENIS USAHA KECIL MENENGAH
Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga
jenis usaha tersebut adalah : a. Usaha Manufakur (Manufactu...



CARA MENYATAKAN CINTA PADA WANITA LEWAT SMS
Mungkin ada yang bilang kalo nembak pacar atau nembak cewek lewat sms itu cemen
alias ga gentle. Tapi itu sah-sah saja, kare...



CARA CEPAT MENJADI SEORANG HACKER
Apakah anda ingin menjadi Hacker? Apakah anda ingin tahu bagaimana cara menjadi
hacker dengan cepat? apakah anda ingin tahu apa s...



STRUKTUR, PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBD
Latar Belakang Untuk mengatur kegiatan perekonomian daerah, maka suatu daerah
harus membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). P...



DEFINISI DAN KRITERIA HOTEL RESORT
Pengertian Hotel Resort Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hotel resort adalah suatu
jenis akomodasi di daerah peristirahatan yang mempe...



10 GAMBAR BARU DINOSAURUS

Dinosaurus tidak seperti yang digambarkan . Saya tidak berbicara tentang burung
yang berevolusi menjadi dinosaurus dan semua itu, tapi tent...


DEFINISI KONSEP HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupak a n hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah
kegiatan proses p...



PRODUK BUATAN INDONESIA YANG MENDUNIA
mungkin anda banyak menemui produk - produk ini di jual di banyak toko-toko,
sebagian menjadi barang yang cukup mewah dan hanya ada di o...



TUGAS-TUGAS LEMBAGA NEGARA INDONESIA
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah
salah satu lembaga neg...



KONSEP-KONSEP DALAM ANTROPOLOGI
A.
Kebudayaan (culture) Konsep paling esensial dalam antropologi adalah
konsep kebudayaan. Pada tiap disiplin ilmu sosial terdapat k...

342423
By Addy Sumoharjo S1 Arsitektur Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara.
Template images by borchee. Powered by Blogger.
Thanks For Copying My Blog Article, Read more at:
http://addyarchy07.blogspot.com/2011/12/definisi-konsep-hasil-Penelitian Sebagai Upaya
Sistematik Dalam Menemukan Dan Atau Mengembangkan Pengetahuan Yang
Benar Beserta Contohnya.
Oleh Wahyu Nur H

Aktivitas penelitian di berbagai bidang ipteks secara substansi ditandai oleh
empat hal, yaitu adanya upaya bersifat sistematik, adanya sesuatu hasil temuan,
adanya kebermanfaatan dan adanya tindak lanjut penyebarluasan temuan
(Mukhadis, 2013:70).

Upaya sistematik dalam konteks ini ditandai dengan adanya kejelasan langkahlangkah yang ditempuh secara eksplisit, jelas dan lugas mulai dari penentuan
masalah sampai penarikan kesimpulan dan atau generalisasi (perampatan) dan
dapat direplikasi oleh peneliti lain temuan (Mukhadis, 2013:70). Penelitian
sebagai upaya sistematik memiliki arti bahwa untuk dapat memperoleh
pengetahuan yang benar, penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode
ilmiah oleh peneliti yang memiliki integritas ilmiah. Penelitian dilaksanakan
berdasarkan teori-teori, prinsip-prinsip, serta asumsi-asumsi dasar ilmu

pengetahuan dengan menggunakan penalaran deduktif serta prosedur dan
teknik sistematik.

Sebagai contoh, Creswell (2012:8-11) menyebutkan setidaknya terdapat 6
sistematika penelitian yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) mencari
literatur yang sesuai dan mendukung, (3) menspesifikkan tujuan penelitian, (4)
mengumpulkan data, (5) menganalisa dan mengintepretasikan data, dan (6)
membuat laporan dan evaluasi penelitian.

Sistematika penelitian menurut (Sumber: Creswell, 2012:8)

Aspek temuan dari suatu penelitian dalam bidang Ipteks secara umum
dapat dikelompokkan menjadi

dua kelompok besar,

yaitu

sebagai hasil

‘menemukan’ dan ‘mengembangkan’ (Mukhadis, 2013:70). Hasil penelitian
dikelompokkan ke dalam kategori menemukan apabila dari masalah, metode
dan hasil penelitian tersebut memenuhi indikator aspek kebaruan dan belum
pernah diteliti oleh peneliti lain sebelumnya. Sedangkan hasil penelitian
dikatakan mengembangkan apabila temuan tersebut berupa penyem purnaan
atau modifikasi dari berbagai hasil penelitian sebelumnya yang berorientasi
menghasilkan produk, yang memiliki nilai tambah yang dignifikan terhadap
produk yang telah ada sebelumnya.
Kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar sebagai
penyempurnaan pengetahuan sebelumnya telah dilaksanakan oleh para peneliti
dan ilmuan dalam bidang ilmunya masing-masing. Pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi, dan teori-teori yang telah
dihasilkan dari berbagai penelitian itu merupakan sumbangan penting bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang.
Disamping itu hasil penelitian juga telah memungkinkan manusia dapat lebih
baik memecahkan masalah-masalah praktis yang dihadapi dalam hidupnya.
Berikut akan dijabarkan secara kompleks tentang bentuk-bentuk konkret
dari penelitian –pengertian beserta contohnya- antara lain:
a.

Eksperimen
Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha
untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan
dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek
atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain,
perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya
diamati pada variabel terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) desain penelitian
ekperimen dibagi menjadi empat bentuk yakni, pre-experimental design, true
experimental design, quasy experimental design dan factorial design.
Contoh:
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran TANDUR Berbantuan Web Interaktif
Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VII SMPN
3 Malang. (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Malang
Tahun Ajaran 2010/2011). (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang,
skripsi tidak diterbitkan).

b.

Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang ditujukan untuk

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau
saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan
pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penggambaran

kondisi

bisa

individual

atau

menggunakan

angka-angka.

(Sukmadinata, 2006:5)
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, penelitian
demikian disebut penelitan perkembangan (Developmental Studies). Dalam
penelitian perkembangan ini ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang
waktu dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.
Contoh:

Manajemen Pengembagan Kinerja Guru SMK se-Kabupaten Kuningan:

Studi

Tentang Kepemimpinan Entrepeuneur Dan Sistem kompensasi Kreativitas dan
Kinerja Inovatif. (Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak
diterbitkan).

c.

Korelasional
Penelitian

korelasi

adalah

suatu

penelitian

yang

melibatkan

tindakan

pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel
yang penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti
akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. (Sukardi,
2003:166)
Penelitian korelasi merupakan bentuk penelitian untuk memeriksa hubungan
diantara dua konsep. Secara umum ada dua jenis pernyataan yang menyatakan
hubungan, yaitu: (1) gabungan antara dua konsep, ada semacam pengaruh dari
suatu konsep terhadap konsep yang lain; (2) hubungan kausal, ada hubungan
sebab akibat. Pada hubungan kausal, penyebab diferensikan sebagai varibel
bebas dan akibat direferensikan sebagai variabel terikat. Pada penelitian korelasi
tidak ada kontrol atau manipulasi terhadap variabel.
Contoh:
Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kompetensi Interpersonal Pada
Remaja (Studi korelasi pada remaja tunanetra yang mengalami ketunanetraan
tidak

sejak

dari

lahir

di

PSBN

Wyata

Guna

Bandung).

( Sumber:

repository.upi.edu).

d.

Komparatif
Penelitian kausal komparatif atau penelitian ex post facto adalah penyelidikan
empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas
secara langsung karena eksistensi variabel tersebut telah terjadi. Pendekatan
dasar

klausa

komparatif

melibatkan

kegiatan

peneliti

yang

diawali

dari

mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya kemudian dia
berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.

Penelitian komparatif membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasisituasi paralel yang berbeda, khusunya apabila peneliti tidak memiliki kontrol
terhadap situasi yang diteliti. Penelitian ini bisa memiliki perspektif makro (misal:
internasional,nasional) dan mikro (misal: komunitas, individu).
Contoh:
Studi Komparatif Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL)
dengan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik dan
Elektronika Di SMKN 12 Bandung. (Sumber: repository.upi.edu).

e.

Evaluasi
Penelitian evaluasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk memriksa
proses perjalanan suatu program

sekaligus menguraikan fakta-fakta yang

bersifat kompleks dan terlibat di dalam program. Misalnya adalah keefektifan,
efisiensi dan kemenarikan suatu program (Mukhadis, 2013:61).
Contoh:
Evaluasi Proses Pembelajaran TIK SMA Negeri di Kota Malang Berdasarkan Pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
Tentang Standar Proses. (Deskriptif tentang kondisi proses pembelajaran mata
pelajaran TIK SMA di Kota Malang Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah
populasi 10 SMA Negeri dan sampel penelitian sebanyak 5 SMA Negeri).
(Sumber: perpustakaan Universitas Negeri Malang, skripsi tidak diterbitkan ).

f.

Simulasi
Penelitian simulasi merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mencari
gambaran melalui sebuah sistem berskala kecil atau sederhana (model) dimana
di dalam model tersebut akan dilakukan manipulasi atau kontrol untuk melihat
pengaruhnya.

Penelitian

ini

mirip

dengan

penelitian

eksperimental,

perbedaannya adalah di dalam penelitian ini membutuhkan lingkungan yang
benar-benar serupa dengan keadaan atau sistem yang asli.
Contoh:
Penggunaan Simulasi Monte Carlo Untuk Menentukan Nilai Outcome Pada

Pengambilan Keputusan (Studi Kasus Pengambilan Keputusan pada Toko NAFC
Collection). (Sumber: repository.upi.edu)

g.

Survey
Survey research designs are procedures in quantitative research in which
investigators administer a survey to a sample or to the entire population of
people to describe the attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the
population. (Creswell, 2012: 376)
Penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Populasi
tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi dan unitunit kemasyarakatan dan lain-lain, tetapi sumber utamanya adalah orang.
Desain survey tergantung pada penggunaan jenis kuisoner. Survey memerlukan
populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi
nyata, semakin besar sample survey semakin memberikan hasil akurat.
Penelitian survei memiliki tiga tujuan utama yaitu menggambarkan keadaan saat
itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk membandinkan,
menentukan hubungan kejadian yang spesifik.
Contoh:
Stress and Burnout in Rural and Urban Secondary School Teachers. Journal of
Educational Research. 1999. 92, pg. 287–293. (dalam Creswell, 2012:378)

h.

Studi Kasus
Sebuah studi kasus adalah eksplorasi mendalam dari sistem terikat (misalnya,
kegiatan, acara, proses, atau individu) berdasarkan pengumpulan data yang
luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus, yang dapat didefinisikan sebagai
suatu entitas atau objek studi yang dibatasi, atau terpisah untuk penelitian
dalam hal waktu, tempat, atau batas-batas fisik. Penting untuk memahami
bahwa kasus dapat berupa individu, program, kegiatan, sekolah, ruang kelas,
atau kelompok. Setelah kasus didefinisikan dengan jelas, peneliti menyelidiki
mereka

secara

mendalam,

biasanya

menggunakan

beberapa

metode

pengumpulan data, seperti wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi.

Studi kasus kolektif; (a) melibatkan beberapa kasus, (b) dapat terjadi selama
bertahun situs, dan (c) menggunakan banyak individu. Kerangka konseptual
untuk studi kasus adalah bahwa dengan mengumpulkan informasi mendalam
tentang kasus, peneliti akan mencapai pemahaman mendalam tentang kasus ini,
apakah kasus itu adalah seorang individu, kelompok, kelas, atau sekolah.
Contoh:
Butera, G. 2005. Collaboration in the context of Appalachia: The case of Cassie.
The Journal of Special Education, 39(2): 106–116.
Butera (2005) menggunakan studi kasus dan data yang dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan dokumen untuk menggambarkan kolaborasi tim
dengan anak 4 tahun di West Virginia. (Stoner, 2010: 21)

i.

Teori Dasar (Grounded Theory)
Grounded Theory merupakan pendekatan yang memungkinkan peneliti untuk
mengembangkan atau menemukan teori yang didasarkan pada studi fenomena.
Dengan menggunakan grounded theory, peneliti sengaja (a) memilih peserta
yang mengalami fenomena yang sedang dipelajari, (b) menganalisis data (yaitu,
wawancara, dokumen, dan catatan), dan (c) mendekati fenomena yang diteliti
tanpa prasangka pengertian. Kerangka konseptual ini memungkinkan suara
peserta muncul , mensyaratkan bahwa peneliti mengidentifikasi tema utama
atau konsep dari data peserta , dan memberikan jalan untuk mengembangkan
teori dari perspektif peserta .
Most grounded theory researchers will begin with research questions but they do
not start with a hypothesis, nor do they begin their investigation with a thorough
review of the literature relating to their topic. They build up theory from their
data and they do not wait until all data are collected before they begin the
analysis stage. (Bell, 2005: 19)
Contoh:
Bays, D. A., & Crockett, J. B. 2007. Investigating Instructional Leadership For
Special Education. Exceptionality, 15(3): 143–161.

Pendekatan grounded theory digunakan oleh Bays dan Crockett (2007) untuk
menyelidiki kepemimpinan instruksional untuk pendidikan khusus di sekolah
dasar. (Stoner, 2010: 22)

j.

Etnograf
Ethnographic researchers attempt to develop an understanding of how a culture
works and many methods and techniques are used in this such us: participant
observation, interview, mapping and charting, interaction analysis, study of
historical records and current public documents, the use of demographic data.
(Bell, 2005:16)
Etnografi adalah analisis mendalam dari kelompok sosial. Data biasanya
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Jenis penelitian ini
berfokus pada membangun catatan perilaku dan kepercayaan dari kelompok dari
waktu ke waktu. Etnografi mengharuskan peneliti berpartisipasi, baik sebagai
pengamat atau peserta aktif, waktu interaksi yang cukup lama dengan kelompok
yang diteliti. Kerangka konseptual etnografi adalah bahwa keterlibatan langsung
ke dalam budaya kelompok akan memungkinkan peneliti untuk melihat dunia
dari perspektif kelompok, dan melihat yang akan memberikan pemahaman
tentang perilaku dan keyakinan kelompok.
Contoh:
Harry, Klingner, & Hart. 2005. African American families under fire: Ethno graphic
views of family strengths. Remedial and Special Education, 26(2): 101–112.
Harry, Klingner, dan Hart (2005) menerbitkan sebuah studi etnografi siswa
Amerika keturunan Afrika dalam pendidikan khusus di sebuah distrik sekolah
beragam budaya perkotaan. (Stoner, 2010: 22)

k.

Kultural
Penelitian kultural (budaya) merupakan penelitian yang dilakukan atas objek
berupa unsur atau gejala budaya dengan menggunakan perangkat metodologis
yang tercakup di dalam ilmu pengetahuan budaya. Unsur atau gejala budaya
adalah unsur atau gejala yang terdapat di dalam suatu masyarakat yang
berkaitan dengan perangkat nilai-nilai, pemikiran, dan hasil budi daya dalam

bentuk interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya atau segi hasil
pemikiran atau kreasi anggotanya yang terungkap dalam wujud tulisan atau
benda-benda.
Contoh:
Identifikasi Ajen Budaya Sunda Dina Wawacan Jaka Bayawak.
(Sumber: repository.upi.edu).

l.

Historis
Penelitian historikal merupakan bentuk penelitian yang memiliki tujuan untuk
menggambarkan fakta dan menarik kesimpulan atas kejadian masa lalu. Data
primer dari penelitian ini adalah data yang bersifat historis, misalnya para
arkeolog menggunakan sumber data berupa dokumentasi tentang masa lalu.
Penelitian historikal dapat digunakan untuk menemukan solusi sementara
berdasarkan kejadian masa lalu dan menggambarkan tren masa kini atau masa
depan.
Kothari (2004) mengategorikan jenis penelitian histori ke dalam dua pendekatan,
yaitu pendekatan perspektif –mempelajari kegiatan/agenda masa lampau sampai
sekarang- dan pendekatan retroperpektif –mempelajari kegiatan/agenda saat ini
kemudian dihubungkan dengan hal serupa di masa lalu-.
Contoh:
Seni Tradisi Gembyung di Kampung Ganceuy Kabupaten Subang 1975-1999
(Suatu

Kajian

Historis

Terhadap

Sosial

Budaya

Masyarakat).

( Sumber:

repository.upi.edu).

m. Etnologi
Penelitian etnologi merupakan penelitian yang fokus kepada perilaku manusia.
Peneliti lebih condong menggunakan interpretasi langsung dari perilaku subjek
yang diteliti daripada melakukan interpretasi dari segi teoritik. Peneliti harus
berusaha untuk tidak nampak sebagai peneliti, karena bila tidak demikian
interpretasi atas data yang didapat dari responden akan terpengaruh.
Contoh:

Eufemisme Dalam Bahasa Simalungun (Suatu Kajian Sosiolinguistik) ( Sumber:
repository.usu.ac.id).

n.

Penelitian Praktis (Penelitian Tindakan/Action Reasearch)
Action research designs often utilize both quantitative and qualitative data, but
they focus more on procedures useful in addressing practical problems in
schools and the classrooms. Action research designs are systematic procedures
used by teachers (or other individuals in an educational setting) to gather
quantitative and qualitative data to address improvements in their educational
setting, their teaching, and the learning of their students (Creswell, 2012:577).
Penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian yang berisi berbagai macam
prosedur untuk menguraikan kasus-kasus yang bersifat mikro atau khusus.
Simpulan dari penelitian tindakan langsung diberlakukan hanya untuk kasus
yang diteliti dan tidak bisa digeneralisasikan. Penelitian tindakan lebih condok ke
metode kualitatif yang sangat bergantung pada data penagamatan yang bersifat
behavioralistik.
Contoh:
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Tentang Pemecahan
Masalah Yang Melibatkan Uang Melalui Metode Simulasi (Penelitian Tindakan
Kelas pada Siswa Kelas III B SDN Cicadas 03 Gunung Putri Bogor). ( Sumber:
repository.upi.edu).
3 comments:
obbzs blog mengatakan...

keren gan informasinya, skian ane ada tgas ni, thanks
23 Maret 2015 19.21

Anonim mengatakan...

Sangat bermanfaat :)
31 Maret 2015 10.38

st.i. munifa mengatakan...

terimakasih, sangat membantu
6 September 2015 09.47
Poskan Komentar

Pages 22 1234 »

Subscribe to our RSS feed!
Follow me on Twitter!

Wahyu Penjual Mimpi
Wahyu Penjual Mimpi

Labels


Coretan (55)



Download (18)



informatika (32)



islam (22)



jaringan (3)



Kejuruan (7)



metodologi penelitian (11)



metpend (13)



Motivasi (9)



Pemrograman (10)



pendidikan (28)



pengetahuan (5)



PKJTI (1)



Profil (2)



PTI478 (18)



Puisi (26)



SMP (11)



software (10)



Tokoh (10)



tutorial (2)

Ping Me!!
Blog Archive


▼ 2014 (21)
o

► Desember (1)

o

► Oktober (3)

o

▼ September (17)



Perbedaan Simpulan dan Saran



Perbedaan Latar belakang dan Kajian Pustaka



Perbedaan Antara Masalah dan Hipotesis



Contoh Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Peng...



Perbedaan antara Penelitian Kuantitaif, Kualitatif...



Jenis-Jenis Metode Penelitian Beserta Contohnya



Briefing Kelas Inspirasi Malang 2014



Lirik dan Chords Payung Teduh



Contoh Aplikasi Kaidah The Logic of Inquiry dan Th...



kaidah "The Empirical Testing" dalam Mencari Keben...



Kaidah "The Logic of Inquiry" dalam Menemukan Kebe...



RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF KARAKTERISTIK, JEN...



MASALAH, VARIABEL, HIPOTESIS DAN DATA PENELITIAN K...



MACAM, FUNGSI, PENELUSURAN, PENGKAJIAN DAN
PEREKAM...



Penelitian Sebagai Upaya Sistematik Dalam Menemuka...



Seperempat Abad ku Disini



Profil Diri



► 2011 (24)



► 2010 (121)



► 2009 (6)



► 2008 (2)

pengunjung

Followers
Translate

belajar.html#ixzz3oGvaeNYT