Kejadian Relaps Penderita Sindrom Nefrotik pada Anak Tahun 2011-2012 di RSUP H. Adam Malik Medan

ABSTRAK
Latar belakang : Sindrom nefrotik merupakan salah satu penyakit ginjal yang
sering dijumpai pada anak, yang ditandai dengan proteinuria, hipoalbuminemia,
edema, dan hiperkolesterolemia. Pengobatan dan peningkatan hasil akhir pada
penderita sindroma nefrotik masih menjadi tantangan dalam bidang kedokteran
oleh itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian relaps pada penderita
sindrom nefrotik.
Tujuan : Untuk meneliti kejadian relaps pada penderita sindrom nefrotik pada
anak pada tahun 2011-2012 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
(RSUP HAM).
Metode penelitian : Dalam penelitian ini, pendekatan deskriptif dengan desain
penelitian cross sectional study digunakan. Data penelitian diambil secara
retrospektif (sekunder) dari rekam medis yaitu pada tahun 2011-2012 untuk
mengetahui kejadian relaps penderita sindroma nefrotik di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik. Sampel penelitian adalah semua penderita sindrom
nefrotik di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan dari periode 2011-2012. Pengolahan data telah dilakukan dengan
menggunakan komputer dengan perisian SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences) kemudian dianalisa dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi.
Hasil : Jumlah kasus penderita sindrom nefrotik di RSUP. H. Adam Malik dari
periode 2011-2012 berjumlah 25 kasus. Proporsi terbanyak penderita sindrom

nefrotik berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahawa laki-laki sebanyak 17
orang yaitu 68% daripada keseluruhan penderita SN. Sementara perempuan
sebanyak 8 orang yaitu 32% daripada keseluruhan penderita SN dan berdasarkan
kelompok usia menunjukkan bahawa kelompok usia yang paling tinggi adalah 14 tahun yaitu sebanyak 9 orang (36%). Berdasarkan hasil penelitian 25 orang
(100%) penderita sindroma nefrotik sebanyak 6 orang yaitu 24% telah mengalami
relaps jarang dan 5 orang yaitu 20% mengalami relaps sering dan 4 orang
mengalami relaps dependen steroid. Sebanyak 10 orang yaitu 40% tidak
mengalami relaps.
Kesimpulan dan saran : Pada pihak Rumah Sakit disarankan untuk melengkapi
sistem pencatatan yang sudah ada tentang penderita sindroma nefrotik yang
dirawat untuk dipergunakan pada penelitian lebih lanjut. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kriteria inklusi
serta eksklusi yang lebih ketat.Semua penderita sindroma nefrotik harus segera
diperiksa parameter labotarium yang dapat memperburuk sehingga segera dapat
dilakukan koreksi untuk mencegah hasil akhir klinis yang lebih buruk.
Kata kunci : Sindrom nefrotik, anak, relaps

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Background: Nephrotic syndrome is a kidney disease that is often found in
children, characterized by proteinuria, hypoalbuminemia, edema, and
hypercholesterolemia.
Objective: To examine the incidence of relapse in patients with nephrotic
syndrome in children in 2011-2012 at Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP
HAM).
Method: In this study, a descriptive approach to the design of the study used a
cross-sectional study. The data were taken retrospectively (secondary) of the
medical record that in 2011-2012 to determine the incidence of relapse in patients
with nephrotic syndrome General Hospital Haji Adam Malik. The samples were
all patients with nephrotic syndrome in the ER General Hospital Haji Adam Malik
of the period 2011-2012. Data processing was performed using SPSS computer
with perisian (Statistical Package for the Social Sciences) then analyzed and the
results are presented in tabular form distribution.
Result: The number of case of patients with nephrotic syndrome in hospital. H.
Adam Malik of the period 2011-2012 amounted to 25 cases. Highest proportion of
patients with nephrotic syndrome by gender indicate where men were 17 people at
68%. While women were 8 people is 32% rather than the whole patient SN and by
age group indicate where the highest age group is 1 to 4 years of the 9 people
(36%). Based on the results of 25 people (100%) patients with nephrotic syndrome

as many as 6 people is 24% have experienced a relapse rarely and 5 is 20%
relapse frequently and 4 relapsing steroid dependent. A total of 10 people, with
40% did not relapse.
Conclussion: For Hospital advised to complement the existing recording system
of nephrotic syndrome patients treated for use in further research. Further
research needs to be conducted with a larger sample size and the inclusion and
exclusion criteria were more tight. All patients with nephrotic syndrome should be
immediately checked the lab parameters that can worsen so that corrections can
be done immediately to prevent clinical outcomes worse.
Keywords: Nephrotic syndrome, children, relapse

Universitas Sumatera Utara