Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan
penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor. Permasalahan petani
pada umumnya adalah masih menanam tanaman kopi robusta dan arabika secara
bersama.Tanaman kopi robusta 40% mendominasi lahan-lahan yang cocok untuk
budidaya kopi arabika. Kopi robusta umumnya sudah lebih tua dan perolehan
harganya lebih rendah dari kopi arabika jual (Rubiyo, dkk, 2003).
Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor yang cukup mengembirakan
karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi.Kopi adalah satu komoditas
unggulan yang dikembangkan di Indonesia seperti Jawa Barat, Sumatra, Bali dan
lain-lain. Tanaman kopi dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dan tumbuh baik
pada ketinggian 800 s.d 2.000 m dpl, suhu 15 s.d 25oC, Curah hujan 1.750 s.d
3.000 mm per tahun dan pH tanah 5,5 sampai dengan 6,5 (Asmacs, 2008).
Setiap jenis kopi menghendaki suhu atau ketinggian tempat yang berbeda.
Misalnya, kopi robusta dapat tumbuh optimum pada ketinggian 400-700 m dpl
dengan temperatur rata-rata tahunan 20°-24° C, tetapi beberapa diantaranya juga
masih tumbuh baik dan ekonomis pada ketinggian 0-1000 m dpl. Kopi arabika
menghendaki ketinggian tempat antara 500 - 1700 m dpl dengan temperatur ratarata tahunan 17° - 21° C. Bila kopi arabika ditanam di dataran rendah (kurang dari
500 m dpl), biasanya produksi dan mutunya rendah serta mudah terserang

penyakit karat daun yang disebabkan oleh cendawan Hemmileia vastatrix (HV)
(AAK, 1988).

Universitas Sumatera Utara

Secara umum tanaman kopi dibedakan atas 3 macam, yaitu Kopi Arabika
(Coffea arabika L.), Kopi Liberika (Coffea liberika Hiern), dan Kopi Robusta
(Coffea canephora Pierre ex Frochner). Dewasa ini hampir 95% areal pertanaman
kopi di Indonesia terdiri dari kopi robusta. Hal ini disebabkan karena syarat
tumbuh dan pemeliharaannya ringan serta produksinya tinggi. Kondisi tanah yang
cocok bagi pertumbuhan tanaman kopi adalah tanah-tanah dengan sifat fisik yang
baik seperti : gembur, permeabel, dan drainasenya baik (Hartobudoyo, dkk, 2001).
Meskipun kopi robusta semula ditanam dan di usahakan oleh perkebunan
besar, namun dalam perkembangannya tanaman ini telah lebih banyak menjadi
tanaman rakyat. Di beberapa daerah misalnya di Bali dan Sumatera Utara, petani
kopi arabika banyak yang beralih kepada kopi robusta, karena mereka melihat
bahwa kopi robusta lebih mudah ditanam dan tidak terlalu peka terhadap kondisi
pertumbuhan yang kurang menguntungkan (AAK, 1988).
Sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan
komposisi mineral dari partikel-partikel tanah; macam dan jumlah bahan organik,

volume dan bentuk pori-porinya serta perbandingan air dan udara yang
menempati pori-pori pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisika tanah yang
terpenting adalah tekstur, struktur, kerapatan (density) porositas, konsistensi,
warna dan suhu (Hakim, dkk, 1986).
Tanah untuk tanaman kopi berbeda‐beda, menurut keadaan dari mana asal
tanaman itu. Pada umumnya tanaman kopi menghendaki tanah yang lapisan
atasnya dalam, gembur, subur, banyak mengandung humus, dan permeabel, atau
dengan kata lain tekstur tanahnya harus baik. Tanah yang tekstur/strukturnya baik
adalah tanah yang berasal dari abu gubung berapi atau yang cukup mengandung

Universitas Sumatera Utara

pasir. Tanah yang demikian pergiliran udara dan air di dalam tanah berjalan
dengan baik. Tanah tidak menghendaki air tanah yang dangkal, karena dapat
membusukkan perakaran, sekurang‐kurangnya kedalaman air tanah 3 meter dari
permukaannya. Akar tanaman kopi membutuhkan oksigen yang tinggi, hal ini
berarti tanah yang drainasenya kurang baik dan tanah liat berat adalah tidak
cocok.
Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan
tanah baik secara fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik

adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Sekitar setengah dari
kapasitas tukar kation

(KTK) berasal dari bahan organik, yang merupakan

sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi bagi
sebagian besar organisme tanah. Dalam memainkan peranan tersebut bahan
organik sangat ditentukan oleh sumber susunannya, oleh karena kelancaran
dekomposisinya itu sendiri (Hakim, dkk, 1986).
Kerapatan lindak atau bobot isi (bulk density) merupakan petunjuk
kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka makin tinggi bulk density, yang
berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya
bulk density tanah berkisar 1,1 – 1,6 g/cm3. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk
density kurang dari 0,9 g/ cm3 (misal tanah Andisol), bahkan ada yang kurang dari
0.1 g/ cm3 (misalnya tanah Gambut) (Hardjowigeno, 2003).
Partikel-partikel pasir memiliki luas permukaan yang kecil dibandingkan
debu dan liat tetapi ukurannya besar. Semakin banyak ruang pori diantara partikel
tanah semakin dapat memperlancar gerakan udara dan air. Luas permukaan debu
jauh lebih besar dari permukaan pasir, dimana tingkat pelapukan dan pembebasan


Universitas Sumatera Utara

unsur hara untuk diserap akar lebih besar dari pasir. Tekstur tanah yang memiliki
kemampuan besar dalam memegang air adalah Liat.
Panas di dalam tanah merupakan keadaan yang timbul akibat adanya
radiasi sinar matahari, panas bumi, reaksi- reaksi kimia di dalam tanah maupun
aktivitas biologi di dalam tanah. Panas di dalam tanah disebut menggunakan
istilah suhu tanah. Suhu tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor
lingkungan dan faktor tanah. Suhu tanah adalah salah satu sifat tanah penting
karena

mempengaruhi

pertumbuhan

tanah

secara

langsung


dan

juga

mempengaruhi kelembaban, aerasi, struktur, aktivitas mikrobia dan enzim,
dekomposisi residu tanaman dan ketersediaan unsur hara tanaman (Lubis, 2007).
Kabupaten Dairi

terletak antara 98000' -

98030' BT dan 2015'00'' -

3000'00" LU, mempunyai Luas 192.780 ha atau sekitar 2,69 % dari luas Propinsi
Sumatera Utara (7.160.000 ha). Kabupaten Dairi terletak sebelah Barat Daya
Propinsi Sumatera Utara. Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian
antara 400 s/d 1.700 m diatas permukaan laut. Kecamatan Tigalingga, Kec.
Siempat Nempu dan Kecamatan Silima Pungga-Pungga terletak pada ketinggian
antara 400 s/d 1.360 m diatas permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang dan
Kec.Tanah Pinem berada pada ketinggian antara 700 s/d 1.700 meter diatas

permukaan laut (BPS Kabupaten Dairi, 2012).
Ditinjau dari luas dan produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun
2011 dapat dilihat bahwa Kopi ( Robusta dan Arabika ) memiliki luas lahan
sebesar 18.999 hektar dengan total produksi 11.324,05 ton. Pada tahun 2011
Produksi Kopi terbesar adalah Jenis Arabika. Produksi kopi Arabika sebesar
8.570,20 ton dengan luas lahan 10.504 hektar dengan rata-rata 815,90 kg/ ha.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan Kopi Robusta sebesar 2.753,85 ton dengan luas lahan sebesar 8.495
hektar dan rata-rata per hektar 324,17 kg/ha (BPS Kabupaten Dairi, 2012).
Di Kabupaten Dairi belum pernah dilakukan pengevaluasian kandungan
bahan organik dan sifat fisik tanah, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
melakukan evaluasi kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah (bulk density,
tekstur dan suhu tanah) yang mendukung perkembangan tanaman kopi dan peta
sebagai acuan dalam penggunaan lahan.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kandungan
bahan organik dan sifat fisik tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu ) pada lahan
tanaman kopi (Coffea Sp.) di beberapa Kecamatan di Kabupaten Dairi.


Kegunaan Penelitian
− Peta kandungan bahan organik dan sifat fisik tanah (Bulk Density, Tekstur,
Suhu Tanah) diharapkan berguna sebagai acuan dalam pengelolaan lahan kopi.
− Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Evaluasi Sifat Fisika Tanah Tanaman Kopi (Coffea sp.) Beberapa Kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal

4 52 56

Kajian Produksi Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.) Pada Beberapa Ketinggian , Kemiringan Lereng dan Jenis Tanah di Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

0 50 89

Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

0 15 67

Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

0 0 12

Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

1 6 2

Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

0 0 17

Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

0 1 3

Kajian Kandungan Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Untuk Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa Kecamatan Di Kabupaten Dairi

0 0 16

Evaluasi Sifat Fisika Tanah Tanaman Kopi (Coffea sp.) Beberapa Kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal

1 2 10

EVALUASI SIFAT FISIKA TANAH TANAMAN KOPI (Coffea sp.) BEBERAPA KECAMATAN DI KABUPATEN MANDAILING NATAL SKRIPSI

0 0 12