Peranan Kelomok Tani Terhadap Kegiatan Usahatani Padi Sawah.Studi Kasus: Desa Pasar Rawa,Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelompok Tani
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan
dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya), keakraban dan keserasian, serta mempunyai pimpiman
untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tani merupakan suatu bentuk
perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan. Kelompok tani
sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai petani tangguh yang
memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh tingkat
pendapatan guna meningkatkan kualitas hidup sejajar dengan profesi yang lain,
mampu menghadapi resiko usaha, mampu memanfaatkan asas skala ekonomi,
memiliki kekuatan mandiri dalam menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia
usaha sebagai salah satu komponen untuk membangun pertanian maju, efesien
dan tangguh (Dinas Pertanian Pangan, 2002).
Menurut Mardikanto (1993), Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam
kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan
berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer ( terutama yang berupa sarana ).
Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat kelas
kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok (Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, 2002) adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Pemula
a. Kontak tani masih belum aktif.
b. Taraf pembentukan kelompok masih awal.
8
Universitas Sumatera Utara
9
c. Pimpinan formal.
d. Kegiatan kelompok bersifat informatif.
2. Kelompok Lanjut:
a. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terbatas.
b. Kegiatan kelompok dalam perencanaan.
c. Pimpinan formal aktif.
d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani.
3. Kelompok Madya:
a. Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha.
b. Pimpinan formal kurang menonjol.
c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama
usahatani.
d. Berlatih mengembangkan program sendiri.
4. Kelompok Utama:
a. Hubungan melembaga dengan koperasi/ KUD.
b. Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan
pendapatan.
c. Program usahatani terpadu.
d. Program diusahakan dengan usaha koperasi/ KUD.
e. Pemupukan modal dan pemilikan atau pengunaan benda modal.
Peranan menunjuk pada konotasi ilmu social, yang mengartikan peran sebagai
suatu fungsi kelompok tani dalam struktur social. Peranan merupakan aspek
dinamis dari suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak – hak dan
kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan
Universitas Sumatera Utara
10
peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari kelompok tani
dalam suatu kedudukan atau status. Peranan dalam pengertian sosiologi adalah
perilaku atau tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan
kedudukan atau status yang dimilikinya. Dengan kata lain, peranan ialah
pengejawantahan jabatan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan
sesame manusia dalam suatu masyarakat atau organisasi. ( Dinas Pertanian, 2008).
Menurut Menteri Pertanian Indonesia nomor 273/kpts/OT.160/2007 bahwa
pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok
tani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam
mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani
yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain:
1. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan
secara berkala dan berkesinambungan
2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan
oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap
akhir pelaksanaan dilakukan partisivasi secara partisipasi
a. Memiliki aturan/norma yang disepakati bersama
b. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapi
c. Memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sector
hulu dan hilir
d. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi
pasar
Universitas Sumatera Utara
11
e. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk
usaha para petani umumnya dan anggota kelompok tani
khususnya
f. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok tani dengaqn pihak
lain
g. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau
penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok tani.
Kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpelihara dan berkembangnya
pengetahuan dan keterampilan serta kegotongroyongan, berusahatani pada
anggotanya, fungsi tersebut dijabarkan dalam kegiatan sebagai berikut:
1. Mengadakan sarana produksi yang termurah dengan cara melakukan
pembelian sacara bersama
2. Pengadaan bibit yanmg resisten untuk memenuhi kepentingan
anggotanya dalam jalan mengusahakan bersama
3. Mengusahakan kegiatan pemberantasan, pengendalian hama tanaman
secara terpadu
4. Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana –
prasarana yang menunjang saranaa produksi
5. Guna memantapkan cara bertani, menyelenggarakan demonstrasi cara
bercocok tanam, cara mengatasi hama penyakit yang dilakukan
bersama penyuluh
6. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas
yang baik, seragam dan kemudian mengusahakan pemasarannya secara
Universitas Sumatera Utara
12
bersama
agar
terwujudnya
harga
yang
baik
dan
seragam.
(Kartasapoetra, 1991 )
Menurut Torres beberapa keuntungan pembentukan kelompok tani adalah
sebagai berikut:
1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya
kepemimpinan kelompok
2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar
petani
3. Semakin cepatnya proses proses perembesan penerapan inovasi (teknologi
baru)
4. Semakin naiknya kemampuan rata - rata pengembalian hutang (pinjaman
petani)
5. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan
masukan maupun produk yang dihasilkannya (Mardikanto, 1994).
Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan
unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok
ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah
melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lain
(Samsudin, 1993).
Universitas Sumatera Utara
13
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Motivasi
Motivasi merupakan proses atau faktor yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu tindakan dengan cara-cara tertentu. Memotivasi maksudnya
mendorong seseorang mengambil tindakan tertentu. Proses motivasi terdiri dari:
(a) identifikasi atau apresiasi kebutuhan yang tidak memuaskan, (b) menetapkan
tujuan yang dapat memenuhi kepuasan dan (c) menyelesaikan suatu tindakan yang
dapat memberikan kepuasan (Johannsen dan Terry dalam Winardi, 2004).
Menurut Moekijat (1990), ada dua pengaruh yang paling penting pada proses
motivasi yaitu pengaruh dari diri sendiri berupa memahami diri sendiri, bayangan
dan ide-ide yang dimiliki. Pengaruh penting lainnya dalam proses motivasi adalah
bagaimana individu-individu melihat lingkungan dimana mereka berada.
Pengaruh lingkungan berupa interaksi atau hubungan individu dan lingkungannya.
Abraham (1994), mengungkapkan bahwa motivasi manusia tidak akan
terlepas dari lingkungan sekitarnya baik dari situasi dan dengan orang lain. Setiap
teori motivasi dengan sendirinya harus memperhitungkan fakta ini, dengan
menyertakan peranan penentuan kebudayaan dalam lingkungannya.
Untuk menumbuhkan motivasi pada petani pada umumnya sangat sulit, karena
terbatasan yang ada pada petani. Motivasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan
ekonomi maupun harapan-harapan yang akan di perolehnya. Lingkungan ekonomi
merupakan kekuatan-kekuatan ekonomi financial yang ada di sekitar seseorang.
Diantaranya lembaga pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan
pemberian kredit bagi seseorang (Soekartawi, 1988).
Universitas Sumatera Utara
14
Menurut Mardikanto (1996) mengemukakan bahwa lingkungan ekonomi
terdiri dari:
1. Lembaga perkreditan yang harus menyediakan kredit bagi para petani
kecil.
2. Produsen dan penyalur sarana produksi atau peralatan tanaman.
3. Pedagang serta lembaga pemasaran yang lain.
4. Pengusaha atau industri pengolahan hasil pertanian.
Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama
didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan
kebutuhan primer (Mardikanto, 1993).
2.2.2. Respon
Respon dikatakan Darly Beum sebagai tingkah laku balas atau sikap yang
menjadi tingkah laku. Sementara itu Scheerer menyebutkan respons merupakan
proses
pengorganisasian
langsung
dimana
rangsang-rangsang
prosikmal
diorganisasikan. Sedemikian rupa sehingga sering terjadi representasi fenomenal
dari rangsang prosikmal (Sarwono, 1998).
Dalam Dollard dan Miller mengemukakan bahasa memegang peranan
penting dalam pembentukan respon masyarakat. Respon-respon tertentu terikat
dengan kata-kata, dan oleh karena itu, ucapan dapat berfungsi sebagai mediator
atau menentukan hirarki mana yang bekerja. Artinya sosialisasi yang
mempergunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan media srtategis
dalam pembentukan respon masyarakat. Apakah respon tersebut berbentuk respon
positif atau negatif, sangat tergantung pada sosialisasi dari objek yang direspon
(Alwisol, 2009).
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.3 Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama
dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar,
mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara gotong royong
antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar.
Dalam bidang pertanian gotong royong bisa di lakukan dalam usahatani petani
misalnya pada saat pemanenan, para petani bisa bergotong royong dalam proses
pemanenan agar waktu lebih efektif dan biaya lebih efisien. Sikap gotong royong
itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat yang ada di
Indonesia. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan
masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara gotong royong. Dengan
demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat
diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar
dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau
lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan
persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat. Dibandingkan dengan cara
individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat
pembangunan di suatu daerah. (Anonimous, 2011)
Universitas Sumatera Utara
16
2.3. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No
.
1.
Nama
Judul
Perumusan
Variabel
Metode
Peneliti
Penelitian
Masalah
Pengamatan
Analisis
Libra
G
Kesimpulan
Peranan
Baimana
Mengetahui
Di
Berdasarkan analisis
Candro
Kelompok
peranan
bagaimana peranan
analisis
data,
(2012)
Tani
kelompok
kelompok
secara
bahwa
Tani
melati 1 terhadap
kualitatif
Kelompok
kesejahteraan
dengan
Melati 1 terhadap
petani
mrendes
kesejahteraan petani
Melati
1
1
tani
diperoleh
peranan
Tani
Terhadap
melati
Kesejahter
terhadap
aan Petani
kesejahteraan
kripsikan
telah meningkatkan
kelompok tani
per kasus
hasil pertanian.
di
data-data
Hal tersebut dapat
Nagori
yang
dilihat dari indikator
Dolok
telah
Hataran
kumpulk
pendidikan
kecamatan
an
,
desa
di
kesejahteraan yaitu
dimana
biaya
Siantar
pendidikan anak
Kabupaten
tercukupi
Simalungun?
hasil
lewat
pertanian
responden
dimana
kelompok
tani
memberikan
pengaruh
yang
sangat besar dalam
peningkatan
hasil
tani.
segi
dari
kesehatan
,
responden
ke
berobat
bidan
responden
dan
peduli
terhadap kesehatan,
karena
kesehatan
adalah sakah satu
faktor
pendukung
dalam
melakukan
pekerjaan
petani.
yang
sebagai
Makanan
dikonsumsi
responden
sudah
Universitas Sumatera Utara
17
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
memenuhi standart
empat
sehat
lima
sempurna.Dilihat
dari
pendapatan,
responden
mengalami
perubahan ke arah
yang
lebih
baik,
terlihat
dari
terpenuhinya
kebutuhan
hidup
keluarga dan sejak
bergabung
dengan
Kelompok
Tani
Melati
1.
Begitu juga dengan
kondisi
perumahan, dimana
perumahan
dimiliki
milik
yang
responden
sendiri
dan
didapat dari hasil
panen
responden,
Kebutuhan pokok
responden
terpenuhi
telah
dimana
kebutuhan pokok
sebagian
didapat
dari
hasil
yypertanian.
dan
yang terakhir yaitu
interaksi sosial
responden
dilakukan
kekeluargaan
secara
dan
bekerjasama dalam
melakukan kegiatan
kegiatan
yang
dibuat
Kelompok
Tani
Melati 1.
Universitas Sumatera Utara
18
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
2.
Dewi Citra
Peranan
1)Sejauh
1.pengetahuan
dianalisis
1.Di
hasibuan
Kelompok
mana
kelompok
menggun
Jadi
(2012)
Tani
pengetahuan
dalam
akan
pengetahuan
Terhadap
Keberhasi
kelompok tani pupuk
metode
anggota
kelompok
dalam
2. peran kelompok
scoring
tani
mengenai
lan
penyaluran
tani
dalam
dan
Undang-Undang
Penyalura
pupuk
penyaluran
pupuk
deskriftif
penyaluran
n
bersubsidi?
bersubsidi
bersubsidi 33,3 %
2)Bagaimana
3. masalah yang di
yang mengetahui,
peran
hadapi petani
20 % ragu-ragu dan
Pupuk
Bersubsidi
kelompok tani 4.
tani
penyaluran
upaya
petani
desa
dalam
pupuk
46,7 % yang tidak
dalam
dalam
mengatasi
mengetahui.
penyaluran
masalah
perolehan
Berdasarkan
pupuk
pupuk bersubsidi
pengetahuan
bersubsidi?
kelompok tani
3)Apa
tentang
saja
Serba
harga
masalah-
subsidi dalam
masalah yang
Desa
dihadapi
diketahui 30% yang
petani atau ke
mengetahui,
lompok
ragu-ragu dan 47%
tani
Serba
Jadi
23%
untuk
yang
tidak
memperoleh
mengetahui.
pupuk
Berdasarkan
bersubsidi?
pengetahuan
4)Upaya-
kelompok
upaya
tentang pihak-pihak
apayang
yang terlibat
tani
dilakukan
dalam
petani
pupuk bersubsidi
untuk
penyaluran
mengatasi
13
%
yang
permasalahan
mengetahui,
perolehan
ragu
pupuk
10% dan 77% yang
bersubsidi?
tidak mengetahui.
ragu-
Berdasarkan
pengetahuan
kelompok
tani
tentang saluran
distribusi
dalam
penyaluran
pupuk
bersubsidi
yang
10%
mengetahui,
Universitas Sumatera Utara
19
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
6,7 ragu-ragu dan
83,3% yang tidak
mengetahui.
Berdasarkan
pengetahuan
kelompok
tani
tentang tempat dan
cara
dalam
penyaluran
pupuk
bersubsidi
yang
50%
mengetahui,
33,3%
ragu-ragu
dan 16,7 yang tidak
mengetahui
2.Peranan kelompok
tani
terhadap
keberhasilan pupuk
bersubsidi
dapat
dikatakan
cukup.
Hal
ini
dapat
diketahui
dari rata-rata jumlah
skor yang
diperoleh
yaitu
sebesar 13,2
3.Masalah
penyaluran
pupuk
bersubsidi di daerah
penelitian
tidak
berjalan
baik
dengan
hal
ditujukan
tidak
ini
dengan
sesuainya
konsep Rencana
Defenitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK)
berdasarkan azas 6
tepat.
a.Jumlah
Jumlah
pupuk
bersubsidi
yang
dianjurkan
oleh
pemerintah
Universitas Sumatera Utara
20
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
setempat
tidak
semua
terealisasikan
kepada petani.
b.Jenis
Jenis pupuk yang
diberikan
pemerintah
sangat
terbatas dan tidak
memenuhi
kebutuhan
petani
sperti pupuk organik
tidak disubsidi oleh
pemerintah ke desa
Serba Jadi.
c. Mutu
Mutu
yang
diberikan
pemerintah kepada
petani
ada
yang
sesuai dan
ada
yang
sesuai
sehingga
tanaman
mereka
tidak
padi
ada
yang
tidak
panen dengan cepat
d.Tempat
Pada
penelitian
petani
tergabung
daerah
setiap
yang
dalam
Rencana
Defenitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK)
sudah sesuai dengan
konsep
RDKK dikarenakan
setiap peta
ni membeli pupuk
subsidi hanya
melalui
kios
pengecer yang telah
Universitas Sumatera Utara
21
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
dite
ntukan
yang
terdapat
pada
konsep
RDKK
e.waktu
Proses
pendistribusian
pupuk
bersubsidi
tepat waktu yaitu
sebulan
sebelum
musim tanam tiba
f.Harga
Harga pupuk subsidi
di daerah penelitian
jauh
lebih
tinggi
dari Harga Eceran
Tertinggi
yang
(HET)
ditetapkan
pemerintah dengan
kios
dengan
pengecer
persentase
68%.
4.Upaya
dalam
menyelesaikan
masalah di
atas atau tersebut
dengan azas 6
tepat yaitu petani
dengan cara tetap
membeli
tersebut
dikarenakan
pupuk
itu
kios
pengecer
yang ada di daerah
te
rsebut dekat dengan
lahan
mereka.
3.
Daniel
Peranan
Matanari,
Kelompok
Bagaimana
motivasi
Petani padi sawah.
Metode
Kegiatan
deskriftif
Motivasi Petani
dalam mengikuti
Universitas Sumatera Utara
22
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
(2015)
Tani
Terhadap
Peningkat
an
Produksi
Padi
petani dalam
mengikuti
kegiatan
Kelompok
Tani
Berdaulat
Baru ?
kelompok tani
,
(skoring)
Sawah.
4.
Juperson
Peranan
1.Seberapa
1.seberapa
Hendri
Kelompok
besar peranan
(2015)
Tani
1.
1.
peranan kelompok
Analisis
penerimaan rata-rata
kelompok tani
tani
Deskripti
petani padi sawah di
Dalam
dalam
2.pendapatan
f
desa percut sebesar
Peningkat
usahatani padi
3. hubungan antara
metode
Rp.26.586.666,66
an
sawah di Desa
peranan kelompok
chi-
dan rata-rata biaya
Pendapata
Percut,Kecam
tani
square
produksi sebesar
n
atan,
pendapatan
Petani
Padi
Percut
Sawah
Sei
besar
kegiatan
kelompok
tani
Dari
hasil
penelitian
(lampiran
3)
secara
keseluruhan
diperoleh
skor
rata rata untu
motivasi
petani
dalam mengikuti
kegiatan
tani
kelompok
adalah
92,95%,
artinya motivasi
petani
dalam
mengikuti
kegiatan
kelompok
tani
berdaulat baru di
desa hutagugung
kecamatan sumbul
kabupaten
dairi
adalah tinggi, atau
dengan kata lain
kelompok
tani
berpengaruh
dalam
peningkatan
produksi
usahatani
padi
sawah di daerah
penelitian.
dengan
dan
Dengan
Rp.7.100.616,667.m
aka
dapat
Tuan,
disimpulkan
besar
Kabupaten
rata-rata pendapatan
Deli Serdang
petani padi sawah
?
desa
percut,
2.Berapa
Kecamatan
Percut
besar
Sei
Tuan,
pendapatan
Kabupaten
usaha
Serdang per musim
tani
Deli
Universitas Sumatera Utara
23
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
padi sawah di
tanam ( MT ) ialah
Desa Percut,
sebesar
Kecamatan
19.486.000.
Percut
Rp.
Atau
dengan kata
Sei
Tuan,
lain pendapatan per
Kabupaten
bulannya
Deli Serdang?
sebesar
3.Bagaimana
3.247.675
hubungan
3.Peranan kelompok
antara
tani secara parsial
peranan
memiliki hubungan
kelompok tani
yang nyata dengan
dengan
tingkat pendapatan
Pendapatan
petani padi sawah di
usahatani padi
Desa
Percut
sawah di Desa
Kecamatan
Percut
Percut,Kecam
Sei
Tuan,
atan
Percut
Kabupaten
Sei
Tuan,
Deli Serdang.
adalah
Rp.
Kabupaten
Deli Serdang?
5.
Ulima
Peranan
1)
Hotmaida
Kelompok
yang
kelompok
sihombing
Tani
dilakukan
Dalam
(2010)
Data
1.Ada
primer
antara produktifitas
dalam peningkatan
yang
petani
sebelum
kelompok tani
status sosia petani
telah
menjadi
anggota
Peningkat
dalam
2.
diperoleh
kelompok tani
an Status
peningkatan
tingkat
terlebih
dengan
sesudah
Sosial
status
kosmopolitan,
dahulu
menjadi
anggota
Ekonomi
ekonomi
perbedaan tingkat
ditabulas
kelompok
Petani
petani,
adopsi teknologi
i
Dimana
Padi
2) perbedaan
3.produktivitas
kemudia
produktifitas petani
Sawah
tingkat
4. pola konsumsi
n
padi sawah sebelum
(Studi
kosmopolitan,
5. kendala petani
dianalisis
menjadi
Kasus
perbedaan
dengan
kelompok tani lebih
Desa
tingkat adopsi
uji
rendah dibanding
Rumah
teknologi padi
statistik
produktifitas petani
Pilpil,
sawah petani,
yang
padi sawah sesudah
Keca.
3) perbedaan
sesuai,
menjadi
Sibolangit
produktifitas
dan
kelompok tani.
,
petani,
kemudia
Kabupate
perbedaan
n
n
pendapatan
menggun
Deli
kegiatan
sosial
1.
kegiatan
tani
perbedaan
perbedaan
tani.
anggota
anggota
2.Pengeluaran untuk
tiap
jenis
konsumsi
pola
pangan
Universitas Sumatera Utara
24
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Serdang
petani,
akan
sebelum
menjadi
4) perbedaan
analisis
anggota
kelompok
perubahan
deskriftif
tani
pola
.
yaitu Rp 354.986
lebih
konsumsi
dari
petani
pengeluaran
sebelum
dan
tiap
rendah
pada
untuk
jenis
pola
sesudah
konsumsi
menjadi
sesudah
menjadi
anggota
anggota
kelompok
kelompok tani
tani
Rumah Pilpil
521.588,3.
I
Sedangkan rata
selama
3
pangan
yaitu
Rp
tahun
-rata
terakhir,
pengeluaran
5) kendala
jenis pola konsumsi
yang dihadapi
non
petani dalam
pangan
sebelum
menjalankan
menjadi
anggota
usaha
tani
kelompok tani lebih
upaya-
rendah yaitu sebesar
serta
upaya
yang
untuk
tiap
Rp581.033,3
dari
dilakukan
pada rata
untuk
-rata
mengatasi
untuk tiap jenis pola
masalah
konsumsi non
diatas.
pangan
sesudah
menjadi
anggota
pengeluaran
kelompok tani yaitu
sebesar Rp 967.600.
Ada
perbedaan
perubahan
pola
konsumsi
petani
sebelum
dan
sesudah
menjadi
anggota
kelompok tani
Universitas Sumatera Utara
25
2.4. Kerangka Pemikiran
Petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah memerlukan peran
kelompok tani melalui kegiatan-kegiatan kelompok tani agar mempermudah
petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Petani harus memiliki
dorongan dari dalam diri mereka untuk terus bersama-sama bekerja agar
mendapatkan dorongan dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dalam
hal ini yg di butuh kan petani agar timbul dorongan dari dalam dirinya adalah
motivasi. Kelompok tani berperan penting dalam memotivasi petani agar muncul
dorongan dari dalam dirinya untuk terus melakukan kegiatan uasahatani padi
sawah agar produksi terus meningkat dan pendapatan meningkat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan keluarga petani.
Untuk memotivasi petani, kelompok tani di harapkan memiliki kegiatankegiatan yang bertujuan untuk menambah pengatahuan petani, seperti kegiatan
musyawarah anggota kelompok tani, dan penyaluran bantuan dari pemerintah agar
memudahkan petani dalam berusahatani padi sawah.
Semua hal tersebut tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya respon
yang baik dari petani untuk mengikuti kegiatan kelompok tani. Respon petani di
nilai penting dalam mendukung petani untuk selalu bersemangat dalam
melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dengan adanya respon yang baik dari
petani maka rasa semangat untuk melakukan kegiatan usahatani padi sawah yg
bertujuan untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan petani
akan muncul dengan sendirinya. Jika para petani sudah bersemangat mengikuti
kegiatan-kegiatan kelompok tani maka pengetahuan petani akan bertambah dan
rasa sosial antar petani juga semakin baik sehingga pemikiran petani bisa berubah
Universitas Sumatera Utara
26
kearah yang lebih baik dan menerapkannya dalam melakukan kegiatan
usahataninya dan tujuan yang di harapkan petani dapat tercapai.
Dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah bekerja dengan cara
bergotong royong juga di nilai dapat membantu petani dalam berusahatani padi
sawah. Manfaat gotong royong itu sendiri bagi petani adalah mempermudah
petani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah. Dengan adanya gotong
royong kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usahatani padi sawah dapat
terselesaikan dengan cepat.
Universitas Sumatera Utara
27
Secara sistematika kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Petani
Padi Sawah
Motivasi
Respon
Gotong
Royong
Kegiatan
Kelompok Tani
-musyawarah
anggota
kelompok tani
-bantuan dari
pemerimntah
Kegiatan
UsahaTani
Padi Sawah
Keterangan
: Adanya Pengaruh
: Hubungan
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Peranan Kelompok Tani Terhadap
Kegiatan Usahatani Padi Sawah (Oriza sativa)
Universitas Sumatera Utara
28
2.5. Hipotesis
1. Perkembangan produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa selama 5 tahun
terakhir meningkat.
2. Motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung
petani menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi.
3. Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani
untuk melakukan kegiatan usahatani padi sawah adalah positif
4. Persepsi petani tentang manfaat gotong royong antar anggota Kelompok
tani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah positif
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelompok Tani
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan
dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya), keakraban dan keserasian, serta mempunyai pimpiman
untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok tani merupakan suatu bentuk
perkumpulan petani yang berfungsi sebagai media penyuluhan. Kelompok tani
sebagai media penyuluhan bertujuan untuk mencapai petani tangguh yang
memiliki keterampilan dalam menerapkan inovasi, mampu memperoleh tingkat
pendapatan guna meningkatkan kualitas hidup sejajar dengan profesi yang lain,
mampu menghadapi resiko usaha, mampu memanfaatkan asas skala ekonomi,
memiliki kekuatan mandiri dalam menghadapi pihak-pihak lain dalam dunia
usaha sebagai salah satu komponen untuk membangun pertanian maju, efesien
dan tangguh (Dinas Pertanian Pangan, 2002).
Menurut Mardikanto (1993), Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam
kelompok tani terutama didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan
berusahatani dan pemenuhan kebutuhan primer ( terutama yang berupa sarana ).
Berdasarkan tingkat kemampuan kelompok tani, dikenal empat kelas
kemampuan kelompok tani dengan ciri-ciri untuk setiap kelompok (Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, 2002) adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Pemula
a. Kontak tani masih belum aktif.
b. Taraf pembentukan kelompok masih awal.
8
Universitas Sumatera Utara
9
c. Pimpinan formal.
d. Kegiatan kelompok bersifat informatif.
2. Kelompok Lanjut:
a. Kelompok ini menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terbatas.
b. Kegiatan kelompok dalam perencanaan.
c. Pimpinan formal aktif.
d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjasama kelompok tani.
3. Kelompok Madya:
a. Kelompok tani menyelenggarakan kegiatan kerjasama usaha.
b. Pimpinan formal kurang menonjol.
c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pimpinan kerjasama
usahatani.
d. Berlatih mengembangkan program sendiri.
4. Kelompok Utama:
a. Hubungan melembaga dengan koperasi/ KUD.
b. Perencanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan
pendapatan.
c. Program usahatani terpadu.
d. Program diusahakan dengan usaha koperasi/ KUD.
e. Pemupukan modal dan pemilikan atau pengunaan benda modal.
Peranan menunjuk pada konotasi ilmu social, yang mengartikan peran sebagai
suatu fungsi kelompok tani dalam struktur social. Peranan merupakan aspek
dinamis dari suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak – hak dan
kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan
Universitas Sumatera Utara
10
peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari kelompok tani
dalam suatu kedudukan atau status. Peranan dalam pengertian sosiologi adalah
perilaku atau tugas yang diharapkan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan
kedudukan atau status yang dimilikinya. Dengan kata lain, peranan ialah
pengejawantahan jabatan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan
sesame manusia dalam suatu masyarakat atau organisasi. ( Dinas Pertanian, 2008).
Menurut Menteri Pertanian Indonesia nomor 273/kpts/OT.160/2007 bahwa
pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompok
tani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam
mengembangkan agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi petani
yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain:
1. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan
secara berkala dan berkesinambungan
2. Disusunnya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan
oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap
akhir pelaksanaan dilakukan partisivasi secara partisipasi
a. Memiliki aturan/norma yang disepakati bersama
b. Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapi
c. Memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sector
hulu dan hilir
d. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi
pasar
Universitas Sumatera Utara
11
e. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk
usaha para petani umumnya dan anggota kelompok tani
khususnya
f. Adanya jalinan kerjasama antara kelompok tani dengaqn pihak
lain
g. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau
penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok tani.
Kelompok tani berfungsi sebagai wadah terpelihara dan berkembangnya
pengetahuan dan keterampilan serta kegotongroyongan, berusahatani pada
anggotanya, fungsi tersebut dijabarkan dalam kegiatan sebagai berikut:
1. Mengadakan sarana produksi yang termurah dengan cara melakukan
pembelian sacara bersama
2. Pengadaan bibit yanmg resisten untuk memenuhi kepentingan
anggotanya dalam jalan mengusahakan bersama
3. Mengusahakan kegiatan pemberantasan, pengendalian hama tanaman
secara terpadu
4. Guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana –
prasarana yang menunjang saranaa produksi
5. Guna memantapkan cara bertani, menyelenggarakan demonstrasi cara
bercocok tanam, cara mengatasi hama penyakit yang dilakukan
bersama penyuluh
6. Mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas
yang baik, seragam dan kemudian mengusahakan pemasarannya secara
Universitas Sumatera Utara
12
bersama
agar
terwujudnya
harga
yang
baik
dan
seragam.
(Kartasapoetra, 1991 )
Menurut Torres beberapa keuntungan pembentukan kelompok tani adalah
sebagai berikut:
1. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya
kepemimpinan kelompok
2. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar
petani
3. Semakin cepatnya proses proses perembesan penerapan inovasi (teknologi
baru)
4. Semakin naiknya kemampuan rata - rata pengembalian hutang (pinjaman
petani)
5. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan
masukan maupun produk yang dihasilkannya (Mardikanto, 1994).
Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan
unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok
ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota telah
melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan mengenal satu sama lain
(Samsudin, 1993).
Universitas Sumatera Utara
13
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Motivasi
Motivasi merupakan proses atau faktor yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu tindakan dengan cara-cara tertentu. Memotivasi maksudnya
mendorong seseorang mengambil tindakan tertentu. Proses motivasi terdiri dari:
(a) identifikasi atau apresiasi kebutuhan yang tidak memuaskan, (b) menetapkan
tujuan yang dapat memenuhi kepuasan dan (c) menyelesaikan suatu tindakan yang
dapat memberikan kepuasan (Johannsen dan Terry dalam Winardi, 2004).
Menurut Moekijat (1990), ada dua pengaruh yang paling penting pada proses
motivasi yaitu pengaruh dari diri sendiri berupa memahami diri sendiri, bayangan
dan ide-ide yang dimiliki. Pengaruh penting lainnya dalam proses motivasi adalah
bagaimana individu-individu melihat lingkungan dimana mereka berada.
Pengaruh lingkungan berupa interaksi atau hubungan individu dan lingkungannya.
Abraham (1994), mengungkapkan bahwa motivasi manusia tidak akan
terlepas dari lingkungan sekitarnya baik dari situasi dan dengan orang lain. Setiap
teori motivasi dengan sendirinya harus memperhitungkan fakta ini, dengan
menyertakan peranan penentuan kebudayaan dalam lingkungannya.
Untuk menumbuhkan motivasi pada petani pada umumnya sangat sulit, karena
terbatasan yang ada pada petani. Motivasi sangat di pengaruhi oleh lingkungan
ekonomi maupun harapan-harapan yang akan di perolehnya. Lingkungan ekonomi
merupakan kekuatan-kekuatan ekonomi financial yang ada di sekitar seseorang.
Diantaranya lembaga pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan
pemberian kredit bagi seseorang (Soekartawi, 1988).
Universitas Sumatera Utara
14
Menurut Mardikanto (1996) mengemukakan bahwa lingkungan ekonomi
terdiri dari:
1. Lembaga perkreditan yang harus menyediakan kredit bagi para petani
kecil.
2. Produsen dan penyalur sarana produksi atau peralatan tanaman.
3. Pedagang serta lembaga pemasaran yang lain.
4. Pengusaha atau industri pengolahan hasil pertanian.
Motivasi utama keikutsertaan anggota dalam kelompok tani terutama
didorong oleh hasrat meningkatkan kemampuan berusahatani dan pemenuhan
kebutuhan primer (Mardikanto, 1993).
2.2.2. Respon
Respon dikatakan Darly Beum sebagai tingkah laku balas atau sikap yang
menjadi tingkah laku. Sementara itu Scheerer menyebutkan respons merupakan
proses
pengorganisasian
langsung
dimana
rangsang-rangsang
prosikmal
diorganisasikan. Sedemikian rupa sehingga sering terjadi representasi fenomenal
dari rangsang prosikmal (Sarwono, 1998).
Dalam Dollard dan Miller mengemukakan bahasa memegang peranan
penting dalam pembentukan respon masyarakat. Respon-respon tertentu terikat
dengan kata-kata, dan oleh karena itu, ucapan dapat berfungsi sebagai mediator
atau menentukan hirarki mana yang bekerja. Artinya sosialisasi yang
mempergunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan media srtategis
dalam pembentukan respon masyarakat. Apakah respon tersebut berbentuk respon
positif atau negatif, sangat tergantung pada sosialisasi dari objek yang direspon
(Alwisol, 2009).
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.3 Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama
dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar,
mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara gotong royong
antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar.
Dalam bidang pertanian gotong royong bisa di lakukan dalam usahatani petani
misalnya pada saat pemanenan, para petani bisa bergotong royong dalam proses
pemanenan agar waktu lebih efektif dan biaya lebih efisien. Sikap gotong royong
itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat yang ada di
Indonesia. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan
masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara gotong royong. Dengan
demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat
diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar
dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau
lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan
persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat. Dibandingkan dengan cara
individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat
pembangunan di suatu daerah. (Anonimous, 2011)
Universitas Sumatera Utara
16
2.3. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No
.
1.
Nama
Judul
Perumusan
Variabel
Metode
Peneliti
Penelitian
Masalah
Pengamatan
Analisis
Libra
G
Kesimpulan
Peranan
Baimana
Mengetahui
Di
Berdasarkan analisis
Candro
Kelompok
peranan
bagaimana peranan
analisis
data,
(2012)
Tani
kelompok
kelompok
secara
bahwa
Tani
melati 1 terhadap
kualitatif
Kelompok
kesejahteraan
dengan
Melati 1 terhadap
petani
mrendes
kesejahteraan petani
Melati
1
1
tani
diperoleh
peranan
Tani
Terhadap
melati
Kesejahter
terhadap
aan Petani
kesejahteraan
kripsikan
telah meningkatkan
kelompok tani
per kasus
hasil pertanian.
di
data-data
Hal tersebut dapat
Nagori
yang
dilihat dari indikator
Dolok
telah
Hataran
kumpulk
pendidikan
kecamatan
an
,
desa
di
kesejahteraan yaitu
dimana
biaya
Siantar
pendidikan anak
Kabupaten
tercukupi
Simalungun?
hasil
lewat
pertanian
responden
dimana
kelompok
tani
memberikan
pengaruh
yang
sangat besar dalam
peningkatan
hasil
tani.
segi
dari
kesehatan
,
responden
ke
berobat
bidan
responden
dan
peduli
terhadap kesehatan,
karena
kesehatan
adalah sakah satu
faktor
pendukung
dalam
melakukan
pekerjaan
petani.
yang
sebagai
Makanan
dikonsumsi
responden
sudah
Universitas Sumatera Utara
17
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
memenuhi standart
empat
sehat
lima
sempurna.Dilihat
dari
pendapatan,
responden
mengalami
perubahan ke arah
yang
lebih
baik,
terlihat
dari
terpenuhinya
kebutuhan
hidup
keluarga dan sejak
bergabung
dengan
Kelompok
Tani
Melati
1.
Begitu juga dengan
kondisi
perumahan, dimana
perumahan
dimiliki
milik
yang
responden
sendiri
dan
didapat dari hasil
panen
responden,
Kebutuhan pokok
responden
terpenuhi
telah
dimana
kebutuhan pokok
sebagian
didapat
dari
hasil
yypertanian.
dan
yang terakhir yaitu
interaksi sosial
responden
dilakukan
kekeluargaan
secara
dan
bekerjasama dalam
melakukan kegiatan
kegiatan
yang
dibuat
Kelompok
Tani
Melati 1.
Universitas Sumatera Utara
18
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
2.
Dewi Citra
Peranan
1)Sejauh
1.pengetahuan
dianalisis
1.Di
hasibuan
Kelompok
mana
kelompok
menggun
Jadi
(2012)
Tani
pengetahuan
dalam
akan
pengetahuan
Terhadap
Keberhasi
kelompok tani pupuk
metode
anggota
kelompok
dalam
2. peran kelompok
scoring
tani
mengenai
lan
penyaluran
tani
dalam
dan
Undang-Undang
Penyalura
pupuk
penyaluran
pupuk
deskriftif
penyaluran
n
bersubsidi?
bersubsidi
bersubsidi 33,3 %
2)Bagaimana
3. masalah yang di
yang mengetahui,
peran
hadapi petani
20 % ragu-ragu dan
Pupuk
Bersubsidi
kelompok tani 4.
tani
penyaluran
upaya
petani
desa
dalam
pupuk
46,7 % yang tidak
dalam
dalam
mengatasi
mengetahui.
penyaluran
masalah
perolehan
Berdasarkan
pupuk
pupuk bersubsidi
pengetahuan
bersubsidi?
kelompok tani
3)Apa
tentang
saja
Serba
harga
masalah-
subsidi dalam
masalah yang
Desa
dihadapi
diketahui 30% yang
petani atau ke
mengetahui,
lompok
ragu-ragu dan 47%
tani
Serba
Jadi
23%
untuk
yang
tidak
memperoleh
mengetahui.
pupuk
Berdasarkan
bersubsidi?
pengetahuan
4)Upaya-
kelompok
upaya
tentang pihak-pihak
apayang
yang terlibat
tani
dilakukan
dalam
petani
pupuk bersubsidi
untuk
penyaluran
mengatasi
13
%
yang
permasalahan
mengetahui,
perolehan
ragu
pupuk
10% dan 77% yang
bersubsidi?
tidak mengetahui.
ragu-
Berdasarkan
pengetahuan
kelompok
tani
tentang saluran
distribusi
dalam
penyaluran
pupuk
bersubsidi
yang
10%
mengetahui,
Universitas Sumatera Utara
19
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
6,7 ragu-ragu dan
83,3% yang tidak
mengetahui.
Berdasarkan
pengetahuan
kelompok
tani
tentang tempat dan
cara
dalam
penyaluran
pupuk
bersubsidi
yang
50%
mengetahui,
33,3%
ragu-ragu
dan 16,7 yang tidak
mengetahui
2.Peranan kelompok
tani
terhadap
keberhasilan pupuk
bersubsidi
dapat
dikatakan
cukup.
Hal
ini
dapat
diketahui
dari rata-rata jumlah
skor yang
diperoleh
yaitu
sebesar 13,2
3.Masalah
penyaluran
pupuk
bersubsidi di daerah
penelitian
tidak
berjalan
baik
dengan
hal
ditujukan
tidak
ini
dengan
sesuainya
konsep Rencana
Defenitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK)
berdasarkan azas 6
tepat.
a.Jumlah
Jumlah
pupuk
bersubsidi
yang
dianjurkan
oleh
pemerintah
Universitas Sumatera Utara
20
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
setempat
tidak
semua
terealisasikan
kepada petani.
b.Jenis
Jenis pupuk yang
diberikan
pemerintah
sangat
terbatas dan tidak
memenuhi
kebutuhan
petani
sperti pupuk organik
tidak disubsidi oleh
pemerintah ke desa
Serba Jadi.
c. Mutu
Mutu
yang
diberikan
pemerintah kepada
petani
ada
yang
sesuai dan
ada
yang
sesuai
sehingga
tanaman
mereka
tidak
padi
ada
yang
tidak
panen dengan cepat
d.Tempat
Pada
penelitian
petani
tergabung
daerah
setiap
yang
dalam
Rencana
Defenitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK)
sudah sesuai dengan
konsep
RDKK dikarenakan
setiap peta
ni membeli pupuk
subsidi hanya
melalui
kios
pengecer yang telah
Universitas Sumatera Utara
21
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
dite
ntukan
yang
terdapat
pada
konsep
RDKK
e.waktu
Proses
pendistribusian
pupuk
bersubsidi
tepat waktu yaitu
sebulan
sebelum
musim tanam tiba
f.Harga
Harga pupuk subsidi
di daerah penelitian
jauh
lebih
tinggi
dari Harga Eceran
Tertinggi
yang
(HET)
ditetapkan
pemerintah dengan
kios
dengan
pengecer
persentase
68%.
4.Upaya
dalam
menyelesaikan
masalah di
atas atau tersebut
dengan azas 6
tepat yaitu petani
dengan cara tetap
membeli
tersebut
dikarenakan
pupuk
itu
kios
pengecer
yang ada di daerah
te
rsebut dekat dengan
lahan
mereka.
3.
Daniel
Peranan
Matanari,
Kelompok
Bagaimana
motivasi
Petani padi sawah.
Metode
Kegiatan
deskriftif
Motivasi Petani
dalam mengikuti
Universitas Sumatera Utara
22
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
(2015)
Tani
Terhadap
Peningkat
an
Produksi
Padi
petani dalam
mengikuti
kegiatan
Kelompok
Tani
Berdaulat
Baru ?
kelompok tani
,
(skoring)
Sawah.
4.
Juperson
Peranan
1.Seberapa
1.seberapa
Hendri
Kelompok
besar peranan
(2015)
Tani
1.
1.
peranan kelompok
Analisis
penerimaan rata-rata
kelompok tani
tani
Deskripti
petani padi sawah di
Dalam
dalam
2.pendapatan
f
desa percut sebesar
Peningkat
usahatani padi
3. hubungan antara
metode
Rp.26.586.666,66
an
sawah di Desa
peranan kelompok
chi-
dan rata-rata biaya
Pendapata
Percut,Kecam
tani
square
produksi sebesar
n
atan,
pendapatan
Petani
Padi
Percut
Sawah
Sei
besar
kegiatan
kelompok
tani
Dari
hasil
penelitian
(lampiran
3)
secara
keseluruhan
diperoleh
skor
rata rata untu
motivasi
petani
dalam mengikuti
kegiatan
tani
kelompok
adalah
92,95%,
artinya motivasi
petani
dalam
mengikuti
kegiatan
kelompok
tani
berdaulat baru di
desa hutagugung
kecamatan sumbul
kabupaten
dairi
adalah tinggi, atau
dengan kata lain
kelompok
tani
berpengaruh
dalam
peningkatan
produksi
usahatani
padi
sawah di daerah
penelitian.
dengan
dan
Dengan
Rp.7.100.616,667.m
aka
dapat
Tuan,
disimpulkan
besar
Kabupaten
rata-rata pendapatan
Deli Serdang
petani padi sawah
?
desa
percut,
2.Berapa
Kecamatan
Percut
besar
Sei
Tuan,
pendapatan
Kabupaten
usaha
Serdang per musim
tani
Deli
Universitas Sumatera Utara
23
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
padi sawah di
tanam ( MT ) ialah
Desa Percut,
sebesar
Kecamatan
19.486.000.
Percut
Rp.
Atau
dengan kata
Sei
Tuan,
lain pendapatan per
Kabupaten
bulannya
Deli Serdang?
sebesar
3.Bagaimana
3.247.675
hubungan
3.Peranan kelompok
antara
tani secara parsial
peranan
memiliki hubungan
kelompok tani
yang nyata dengan
dengan
tingkat pendapatan
Pendapatan
petani padi sawah di
usahatani padi
Desa
Percut
sawah di Desa
Kecamatan
Percut
Percut,Kecam
Sei
Tuan,
atan
Percut
Kabupaten
Sei
Tuan,
Deli Serdang.
adalah
Rp.
Kabupaten
Deli Serdang?
5.
Ulima
Peranan
1)
Hotmaida
Kelompok
yang
kelompok
sihombing
Tani
dilakukan
Dalam
(2010)
Data
1.Ada
primer
antara produktifitas
dalam peningkatan
yang
petani
sebelum
kelompok tani
status sosia petani
telah
menjadi
anggota
Peningkat
dalam
2.
diperoleh
kelompok tani
an Status
peningkatan
tingkat
terlebih
dengan
sesudah
Sosial
status
kosmopolitan,
dahulu
menjadi
anggota
Ekonomi
ekonomi
perbedaan tingkat
ditabulas
kelompok
Petani
petani,
adopsi teknologi
i
Dimana
Padi
2) perbedaan
3.produktivitas
kemudia
produktifitas petani
Sawah
tingkat
4. pola konsumsi
n
padi sawah sebelum
(Studi
kosmopolitan,
5. kendala petani
dianalisis
menjadi
Kasus
perbedaan
dengan
kelompok tani lebih
Desa
tingkat adopsi
uji
rendah dibanding
Rumah
teknologi padi
statistik
produktifitas petani
Pilpil,
sawah petani,
yang
padi sawah sesudah
Keca.
3) perbedaan
sesuai,
menjadi
Sibolangit
produktifitas
dan
kelompok tani.
,
petani,
kemudia
Kabupate
perbedaan
n
n
pendapatan
menggun
Deli
kegiatan
sosial
1.
kegiatan
tani
perbedaan
perbedaan
tani.
anggota
anggota
2.Pengeluaran untuk
tiap
jenis
konsumsi
pola
pangan
Universitas Sumatera Utara
24
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Serdang
petani,
akan
sebelum
menjadi
4) perbedaan
analisis
anggota
kelompok
perubahan
deskriftif
tani
pola
.
yaitu Rp 354.986
lebih
konsumsi
dari
petani
pengeluaran
sebelum
dan
tiap
rendah
pada
untuk
jenis
pola
sesudah
konsumsi
menjadi
sesudah
menjadi
anggota
anggota
kelompok
kelompok tani
tani
Rumah Pilpil
521.588,3.
I
Sedangkan rata
selama
3
pangan
yaitu
Rp
tahun
-rata
terakhir,
pengeluaran
5) kendala
jenis pola konsumsi
yang dihadapi
non
petani dalam
pangan
sebelum
menjalankan
menjadi
anggota
usaha
tani
kelompok tani lebih
upaya-
rendah yaitu sebesar
serta
upaya
yang
untuk
tiap
Rp581.033,3
dari
dilakukan
pada rata
untuk
-rata
mengatasi
untuk tiap jenis pola
masalah
konsumsi non
diatas.
pangan
sesudah
menjadi
anggota
pengeluaran
kelompok tani yaitu
sebesar Rp 967.600.
Ada
perbedaan
perubahan
pola
konsumsi
petani
sebelum
dan
sesudah
menjadi
anggota
kelompok tani
Universitas Sumatera Utara
25
2.4. Kerangka Pemikiran
Petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah memerlukan peran
kelompok tani melalui kegiatan-kegiatan kelompok tani agar mempermudah
petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Petani harus memiliki
dorongan dari dalam diri mereka untuk terus bersama-sama bekerja agar
mendapatkan dorongan dalam melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dalam
hal ini yg di butuh kan petani agar timbul dorongan dari dalam dirinya adalah
motivasi. Kelompok tani berperan penting dalam memotivasi petani agar muncul
dorongan dari dalam dirinya untuk terus melakukan kegiatan uasahatani padi
sawah agar produksi terus meningkat dan pendapatan meningkat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan keluarga petani.
Untuk memotivasi petani, kelompok tani di harapkan memiliki kegiatankegiatan yang bertujuan untuk menambah pengatahuan petani, seperti kegiatan
musyawarah anggota kelompok tani, dan penyaluran bantuan dari pemerintah agar
memudahkan petani dalam berusahatani padi sawah.
Semua hal tersebut tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya respon
yang baik dari petani untuk mengikuti kegiatan kelompok tani. Respon petani di
nilai penting dalam mendukung petani untuk selalu bersemangat dalam
melakukan kegiatan usahatani padi sawah. Dengan adanya respon yang baik dari
petani maka rasa semangat untuk melakukan kegiatan usahatani padi sawah yg
bertujuan untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan petani
akan muncul dengan sendirinya. Jika para petani sudah bersemangat mengikuti
kegiatan-kegiatan kelompok tani maka pengetahuan petani akan bertambah dan
rasa sosial antar petani juga semakin baik sehingga pemikiran petani bisa berubah
Universitas Sumatera Utara
26
kearah yang lebih baik dan menerapkannya dalam melakukan kegiatan
usahataninya dan tujuan yang di harapkan petani dapat tercapai.
Dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah bekerja dengan cara
bergotong royong juga di nilai dapat membantu petani dalam berusahatani padi
sawah. Manfaat gotong royong itu sendiri bagi petani adalah mempermudah
petani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah. Dengan adanya gotong
royong kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan usahatani padi sawah dapat
terselesaikan dengan cepat.
Universitas Sumatera Utara
27
Secara sistematika kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Petani
Padi Sawah
Motivasi
Respon
Gotong
Royong
Kegiatan
Kelompok Tani
-musyawarah
anggota
kelompok tani
-bantuan dari
pemerimntah
Kegiatan
UsahaTani
Padi Sawah
Keterangan
: Adanya Pengaruh
: Hubungan
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Peranan Kelompok Tani Terhadap
Kegiatan Usahatani Padi Sawah (Oriza sativa)
Universitas Sumatera Utara
28
2.5. Hipotesis
1. Perkembangan produksi padi sawah di Desa Pasar Rawa selama 5 tahun
terakhir meningkat.
2. Motivasi petani mengikuti kegiatan kelompok tani untuk mendukung
petani menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah tinggi.
3. Respon petani terhadap kegiatan kelompok tani dalam mendukung petani
untuk melakukan kegiatan usahatani padi sawah adalah positif
4. Persepsi petani tentang manfaat gotong royong antar anggota Kelompok
tani dalam menjalankan kegiatan usahatani padi sawah adalah positif
Universitas Sumatera Utara