cth bab 3

27

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan data yang diambil dari
lokasi tempat peneliti meneliti. Dalam penelitian juga harus mencantumkan
dimana peneliti melakukan penelitian. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini
fleksibel, hari Senin sampai dengan hari Minggu , Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016. Satu bulan pertama digunakan
untuk membuat timeline schedule, bulan kedua digunakan untuk uji coba
instrumen dan penyempurnaan instrumen. Dua bulan terakhir digunakan untuk
pengumpulan data dan analisis data serta penulisan hasil penelitian. Tempat
penelitian dilaksanakan di wilayah Jakarta Pusat dan dilakukan oleh pengguna
Gojek, khususnya pada karyawan PT Orix Indonesia Finance, Perkantoran sekitar
MH.Thamrin, dan Mahasiswa Mercu Buana Menteng.

B. Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan, Jenis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Kausal, artinya penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

28

atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan
diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala. Penggunaan metode ini digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan
penelitian yaitu mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi harga, citra merk,
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah studi pustaka, wawancara, observasi, dan kuesioner.

C.

Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer. Menurut (Istijanto, 2009:44) data


primer adalah data asli yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya dari
peneliti untuk menyatakan masalah risetnya secara khusus.

Data yang

dikumpulkan menggunakan teknik survei dengan kuesioner sebagai alat.
Kuesioner tersebut ditunjukan kepada responden untuk diisi, responden pada
penelitian ini adalah pengguna aplikasi Gojek yang sudah menggunakan Gojek.
Bobot penilaian angka hasil kuesioner dalam penelitian ini sesuai dengan yang
digambarkan dalam skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial.
Skala likert yang dipergunakan untuk menjawab bagian pernyataan penelitian
memiliki lima kategori sebagaimana disajikan di bawah ini :

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

29

Tingkat Penilaian Jawaban
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

2. Tidak Setuju (TS)

= diberi skor 2

3. Ragu-ragu (R)

= diberi skor 3

4. Setuju (S)

= diberi skor 4

5. Sangat Setuju (SS)

= diberi skor 5

D. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini penulis memberikan definisi operasional dari variable –
variable sesuai dengan judul yang diajukan “Pengaruh Persepsi Harga, Citra
Merk, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan
Aplikasi Jasa Gojek di Wilayah Jakarta Pusat” Penulis menggambarkan definisi
operasional variable skripsi ini, yaitu :
1.

Variabel Independen (X)
Variabel Independen adalah variable yang bebas, stimulus, predictor,
eksougen atau antecendent, yaitu variabel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab berubahnya variabel dependen atau variable terkait.

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

30

Variabel Independen merupakan variabel penelitian yang memengaruhi,
yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi/ dipilih oleh seorang peneliti
untuk menetapkan / menentukan hubungan antara fenomena yang sedang
diamati.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Persepsi Harga,

Citra Merk, dan Kualitas Pelayanan
Persepsi Harga (X1), merupakan Harga sebagai indicator berapa
besar pengorbanan (sacrifice) yang diperlukan untuk membeli suatu
produk sekaligus dijadikan sebagai indikator level of quality. Kotler dan
Amstrong (2012:52).
Citra Merk (X2), merupakan sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap
brand image. Pengukuran citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada
aspek sebuah merek, yaitu: strength, uniqueness, dan favourable. Kotler
dan Amstrong (2012:56).
Kualitas Pelayanan (X3) segala bentuk aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal
ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa
yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan
keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam
memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kotler dan Amstrong
(2012:62).

http://digilib.mercubuana.ac.id/z


31

2. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel
yang disebabkan / dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/ variabel
independen. Besarnya perubahan pada variable ini tergantung dari besaran
variable bebas/ Independen. Variable Independen akan memberi peluang
kepada perubahan variabel terkait/ dependen yaitu sebesar koefisien
(besaran) perubahan dalam variabel independen.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen yang
menggunakan aplikasi jasa Gojek (Y).
Kepuasan konsumen, adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang timbul karena membandingkan kinerja yang telah dipersepsikan
produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal
memenuhi ekspektasi , pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai
dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi,
pelanggan akan sangat puas atau senang. Kotler dan Keller (2009:138).

Secara garis besar, dimensi dan indikator dari masing – masing variabel

baik variabel terikat maupun variabel bebas dijelaskan pada tabel 3.1 Berikut
penjelasannya:

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

32

TABEL 3.1
Variabel, Dimensi, Indikator dari
Harga, Citra Merk, & Kualitas Pelayanan
No

Variabel

Dimensi



1. Biaya


1

Harga (X1)
Sumber : Kotler
dan Amstrong
(2008)


2. Kompetisi

3. Nilai
1. Kekuatan
asosiasi merek
(Strength of
brand
association)

2

Citra Merk (X2)

Sumber : Kotler
dan Amstrong
(2005:56)

2. Keunikan
asosiasi merek
(Uniqueness of
brand
association)
3. Keuntungan
asosiasi merek
(Favourability of
brand
association)









Indikator

Skala

Kesesuaian harga dengan
kualitas produk, sejauh mana
harga berpengaruh terhadap
pelayanan yang Gojek berikan.
Tingkat daya saing harga,
sejauh mana harga kompetitor
Ordinal
tidak membuat konsumen
beralih menggunakan aplikasi
berbasis online sejenisnya.
Tingkat kesesuaian
dengan pelayanannya

harga


Penggunaan kata “Gojek”
sangat mudah diingat
Gojek
tersebar
diseluruh
wilayah Jabodetabek
Driver Gojek mempunyai ciri
khas disemua atributnya yang
berwarna Hijau
Banyak produk menarik sesuai Ordinal
kebutuhan konsumen seperti
Go-food, Go-Send, Go-mart,
dll
Dengan slogan “An Ojek for
every need ” diharapkan jasa
yang ditawarkan Gojek sesuai
dengan kebutuhan konsumen
saat ini

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

33


1. Bukti
Langsung
(Tangible)

2. Empati
(Emphaty)






3

Kualitas
Pelayanan (X3)
Sumber :
Parasuraman,
et.al. dalam
Lupiyoadi,
(2006)

3. Jaminan
Kepastian
(Assurance)





Driver gojek berkompeten
dalam bidangnya masingmasing
Pengguna Gojek mendapatkan
terlindungi oleh asuransi
Sejauh mana ketepatan driver
menjemput konsumennya
Tersedianya call center untuk
konsumennya
Gojek menjalin komunikasi
yang lancar dengan pelanggan



Kemampuan driver dalam
memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan tepat ,
akurat,
dan
memuaskan
konsumen
Gojek jujur dalam memberikan
keterangan kepada pelanggan
Gojek / Driver berusaha
menghindari kesalahaan saat
melayani pelanggan

5. Keandalan
(Reliability)

4

Tingkat keseriusan pelayanan
Tingkat
perhatian
Driver
kepada pelanggan


4. Sikap
Tanggap dan

Peduli
(Responsiveness)


Kepuasan
Konsumen (Y),
Sumber : Kotler
dan Keller
(2009:140)
dalam Umar
(2003 : 15)

Kondisi kendaraan maupun
driver yang selalu prima dalam
memberikan pelayanan
Gojek menyediakan fasilitas
yang dibutuhkan pelanggan





1. Minat

pembelian ulang
2. Kesediaan
untuk



Ordinal

Pelanggan tetap menggunakan
Gojek untuk waktu yang lama
Pelanggan akan menggunakan
jasa Gojek dengan produk Ordinal
produk barunya
Pelanggan membicarakan hal hal yang baik mengenai Gojek

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

34

merekomendasi

kepada orang lain


Pelanggan
tidak
terlalu
memperhatikan aplikasi online
lainnya (kompetitor)
3. Konfrimasi
harapan
 Pelanggan
memberikan
feedback untuk perbaikan
Gojek
Sumber : Olahan Penulis, 2015

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Menurut Margono (2010:118), “Populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan”. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengguna Gojek di wilayah
Jakarta Pusat, khususnya pada karyawan PT Orix Indonesia Finance,
Perkantoran sekitar MH.Thamrin, dan Mahasiswa Mercu Buana Menteng.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi.
Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah
elemen secukupnya dari populasi sehingga penelitian terhadap sampel dan
pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

35

menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi.
Terdapat macam – macam teknik sampling yaitu probability sampling dan
non probability sampling, dalam penelitian ini penulis menggunakan non
probability sampling dengan teknik pengambilan sampling secara Accidental
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan/insedental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data. Dengan menggunakan accidental sampling
diharapkan kriteria sampel yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel
dengan populasi tidak diketahui adalah menggunakan rumus Cohen, sebagai
berikut :

N = L / F^2 + u + 1

Keterangan :
N

= Ukuran sampel

F2

= Effect Size

u

= Banyaknya ubahan yang terkait dengan penelitian

1

= Fungsi power dari u, diperoleh dari tabel.

Perhitungan :
N = 10,90 / 0,1 + 3 + 1 = 113

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

36

Hasil perhitungan sampel dengan menggunakan metode perhitungan diatas
menghasilkan angka 113, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 113
responden.

F.

Metode Analisis
1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2013), Metode Analisis Deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
2. Pengujian Instrumen
Langkah awal sebelum menguraikan analisis data, perlu mengungkapkan
bagaimana caranya mengukur keabsahan (validity) dan keterandalan
(reliability) dari instrumen yang dipergunakan untuk penelitian.
Menurut Sugiyono (2012) instrumen yang valid dan reliabel merupakan
syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan
reliabel. Hal ini tidak berarti bahwa dengan menggunakan instrumen
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, otomatis hasil (data)
penelitian menjadi valid dan reliabel. Hal ini masih akan dipengaruhi
oleh kondisi obyek yang diteliti, dan kemampuan orang yang
menggunakan instrument untuk mengumpulkan data.

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

37

a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam
setiap item pertanyaan suatu kuesioner, pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner dapat dikatakan valid apabila pertanyaan tersebut mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
dan apabila nilai korelasi hitung (r hitung) lebih besar daripada nilai
korelasi pada tabel (r tabel). Nilai r hitung adalah nilai-nilai yang
berada dalam kolom “Correlations” pada lembar output spss.
Apabila nilai kolom total correlations > r tabel, maka item
pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Rumus yang digunakan
untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari
Karl Pearson, sebagai berikut:

Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah perkalian X dan Y
= Kuadrat dari X
= kuadrat dari Y

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

38

b. Uji Reliabilitas
Penggunaan pengujian reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai
konsistensi pada objek dan data, apakah instrument yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini,
maka peneliti menggunakan metode Internal Consistency dengan
teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half) dengan rumus
sebagai berikut :

Keterangan:
ri1 = reliabilitas instrumen
r1/2 1/2 = indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2010)
yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung:
1) 0,8-1,0

= Reliabilitas baik

2) 0,6-0,799

= Reliabilitas diterima

3) kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

39

3. Analisis Regresi Linear Berganda
Pada penelitian dengan analisis regresi linear berganda disyaratkan
untuk melakukan uji asumsi klasik. Setidaknya ada empat uji asumsi
klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk
menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang
minimum, yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Tidak
ada ketentuan yang pasti mengenai urutan uji asumsi klasik yang harus
dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus
dipenuhi dalam analisis regresi linear berganda :

a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kita
dapat melihatnya dari normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dengan distribusi normal.

Distribusi normal

membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi data normal,
maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut
garis normalnya (Ghozali, 2011). Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat menyebaran data (titik) pada sumbu

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

40

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan antara lain, (Gozhali, 2011):
1) Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data (titik) menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas
Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen
(Ghozali,

2011).

Cara

umum

untuk

mendeteksi

adanya

multikolinear dalam model ini ialah dengan melihat bahwa adanya
R² yang tinggi dalam model tetapi tingkat signifiknasi t-statistiknya
sangat kecil dari hasil regresi tersebut dan cenderung banyak yang
tidak signifikan. Selain itu untuk menguji multikoleniaritas, bisa
dilihat matrik korelasinya.

Jika masing-masing variabel bebas

berkorelasi lebih besar dari 80% maka termasuk yang memiliki
hubungan yang tinggi atau ada indikasi multikolinearitas.

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

Uji

41

multikonearitas dapat dilakukan untuk hasil regresi untuk kedua
model yang akan diestimasi. Caranya adalah dengan mencari angka
tolerance, dimana tolerance adalah nilai 1-R².R² disini adalah
koefisien determinasi dari regresi atas suatu variabel bebas terhadap
sisa variabel bebas lainnya.

Setelah angka tolerance diperoleh

selanjutnya dicari angka VIF. Angka VIF (variance inflation factor)
yang merupakan kebalikan (resiprokal) dari tolerance.

Dengan

demikian semakin tinggi nilai tolerance semakin rendah derajat
kolinearitas yang terjadi. Sedangkan untuk VIF, semakin rendah nilai
VIF semakin rendah derajat kolinearitas yang terjadi. Batasan nilai
maksimum VIF yang biasa digunakan untuk menjustifikasi adanya
kolineritas adalah 10.

c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Apabila varians tersebut menunjukkan pola tetap,
maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap
maka

disebut

homokedastisitas,

heteroskedastisitas.

Untuk

dan

jika

mendeteksi

berbeda
ada

disebut
tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

42

Scatterplot. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas, (Ghozali, 2011).
Dasar analisis untuk uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu

yang

menyempit),

teratur
maka

(bergelombang,

melebar

mengindikasikan

kemudian

telah

terjadi

heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik di atas dan di
bawah

angka

0

pada

sumbu

Y,

maka

tidak

terjadi

heteroskedastisitas.

4. Persamaan Regresi Linier Berganda
Sugiyono (2008:277) mengemukakan analisis regresi linier
berganda digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan
nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan atau
diturunkan.

Adapun persamaan dari regresi yang digunakan dalam

penelitian ini ialah:

Y = a + bX1 + bX2 +bX3+ e
Keterangan :
Y

=

Kepuasan Konsumen

X1 =

Persepsi Harga

X2 =

Citra Merk

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

43

X3 =

Kualitas Pelayanan

a

=

Konstanta

b

=

Koefisien regresi

e

=

Standart error

5. Uji Ketepatan Model
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Melihat

kebagusan

model

(kemampuan

model

untuk

menjelaskan variasi dari variabel terikat oleh variasi dari variabel
bebas), yaitu dengan melihat koefisien determinasi atau R (R2

square). Jika nilai R semakin besar (mendekati 1), berarti model
2

dapat dikatakan bagus atau kemampuan model semakin baik untuk
menjelaskan pengaruh dari variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikatnya. Jika nilai R2 semakin kecil (mendekati 0), berarti
kemampuan model untuk menjelaskan pengaruh dari variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel terikatnya semakin lemah.
Secara umum koefisien determinasi untuk data silang
(crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara
masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut (time
series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2011).

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

44

b. Uji F (Uji Model)
Menurut Priyatno (2010), uji F digunakan untuk mengetahui
apakah model regresi yang penulis buat bernilai baik (signifikan)
atau tidak baik (non signifikan). Jika model menunjukkan nilai
signifikan, maka model bisa digunakan atau dilanjutkan untuk
prediksi atau peramalan. Akan tetapi sebaliknya, jika model
menunjukkan nilai non signifikan maka model regresi tidak bisa
digunakan untuk peramalan. Uji F atau model dapat dilakukan
dengan membandingkan nilai signifikansi pada tabel anova, dengan
ketentuan sebagai berikut:


Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (Y).



Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat (Y).

c. Uji Hipotesis (Uji T)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variable bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat (Ghozali, 2011).

Hipotesis yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah :
1)

H0∶ ��=0,=1,2,3, artinya variabel bebas (persepsi harga, citra

merk, dan kualitas pelayanan) tidak mempunyai pengaruh yang

http://digilib.mercubuana.ac.id/z

45

signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
(kepuasan konsumen).
2)

H1∶ ��≠0,=1,2,3, artinya variabel bebas (persepsi harga, citra

merk, dan kualitas pelayanan) mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya.
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2011) :
a)

Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel ( α = 5%)
 Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak
 Apabila t tabel < t hitung maka H0 ditolak dan H1 diterima

b)

Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.
 Jika nilai signifikansinya < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima.
 Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak.

http://digilib.mercubuana.ac.id/z