T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Metode Ceramah Plus Demonstrasi Dan Latihan (CPDL) Dengan Menggunakan Media Presentasi Macromedia Flash Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Studi kasus : SMA Kristen 1 Salatig

BAB III
Metode Penelitian

3.1 Design Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan deksriptif yang mendeskripsikan aktivitas siswa kelas XII IPA 3
SMA Kristen 1 Salatiga dalam hal metode pembelajaran CPDL dengan
menggunakan media presentasi macromedia flash terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran TIK dengan materi desain web. Menurut Kenneth
D. Bailey (1982,hal 38) “penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detail
(untuk menggambarkan apa yang terjadi)”. Penelitian ini menggambarkan
suatu fenomena yang terjadi secara detail yang menghasilkan data berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang yang diamati. Penelitian kualitatif ini
dipilih karena ingin menggali atau mengeksplorasi, menggambarkan atau
mengembangkan pengetahuan sebagaimana yang diketahui. Disamping itu
penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak memerlukan proses
perhitungan atau prosedur analisis statistik, (Moleong, 2007: 6).
Dalam penelitian ini hal yang pertama dilakukan adalah mewawancari dan
melakukan observasi langsung kepada guru dan siswa sebagai data awal
sebelum melakukan penelitian. Selanjutnya ikut membuat Rencana Proses

Pembelajaran (RPP) bersama dengan guru dan membuat media pembelajaran
dengan menggunakan macromedia flash. Pemilihan media presentasi dalam
penelitian

ini

menggunakan

macromedia

flash

dimaksudkan

untuk

memberikan gambaran siswa, karena materi pada pertemuan yang berikutnya
adalah membahas mengenai softtware macromedia flash. Macromedia flash
memiliki keunggulan dari segi tampilan yang dapat dirubah atau dimodifikasi
agar dapat membuat siswa terfokus pada pembelajaran. Namun pada penelitian

ini animasi yang dapat digunakan dalam macromedia flash tidak dimasukkan

15

karena materi yang diajar tidak menuntut adanya animasi dalam materi
tersebut.

3.1.1 Macromedia Flash
Macromedia flash adalah program designer untuk membuat suatu
media pembelajaran atau media presentasi pembelajaran yang menarik.
Macromedia flash dapat digunakan sebagai media pengantar materi yang
pengganti power point yang sangat sering digunakan oleh guru. Tools yang ada
dalam aplikasi macromedia flash ini antara lain :
1. Flash document
2. Flash Slide Presentation
3. Flash Form Application
4. Action Script File, dll

Gambar 3.1 Halaman awal macromedia flash 8


Pada halaman awal ditunjukkan dengan gambar 3.1 terdapat tools yang
akan digunakan pada pembuatan media presentasi ini yaitu dengan
menggunakan flash document.

16

Gambar 3.2 Tampilan awal flash document

Pada tampilan awal flash document terdapat beberapa tools yang
digunakan dalam membuat media presentasi ini yang ditunjukkan pada gambar
3.2. Tools tersebut disesuaikan dengan kebutuhan untuk membuat media
presentasi yang akan diberikan kepada siswa. Dalam pembuatan media
presentasi ini yang pertama dengan membuat layer-layer menentukan desain
yang seperti apa dan mudah untuk dioperasikan. Setelah penentuan layer
desain didapat maka hal yang kedua adalah memasukkan bahan untuk media
presentasi tersebut, lalu didesain sesuai kebutuhan dan mudah diopeasikan
dengan menggunakan tools-tools yang terdapat pada macromedia flash tesebut.

Gambar 3.3 Desain media presentasi menggunakan macromedia flash 8


Pada gambar 3.3 merupakan desain jadi yang dibuat dengan tahap-tahap
yang telah diberikan. Materi yang akan disampaikan dimasukkan kedalam

17

layer yang diberi nama materi agar tidak menimpa layer lain dan merusak
desain yang sudah dibuat tadi. Materi yang dimasukkan dapat berupa sebuah
teks, gambar atau video. Untuk memudahkan pengoprasian media presentasi
tersebut harus diberikan tombol-tombol yang berfungsi sebagai navigasi media
presentasi tersebut. Dengan tambahan musik pada media presentasi akan
menambah media presentasi tersebut menjadi lebih interaktif untuk siswa.
Gambar 3.4 adalah tampilan pada pembuatan simulasi web dengan sisipan
video.

Gambar 3.4 Desain media presentasi dengan penambahan video

Penambahan

video


dalam

macromedia

dilakukan

dengan

cara

mengkonversi video menjadi format flash video file, dimaksudkan agar dapat
terbaca oleh aplikasi macromedia flash 8 tersebut. Setelah pengkonversian
video lalu dilanjutkan dengan memasukkan video kedalam macromedia file
dengan cara mengimportnya kedalam library agar terbaca. Lalu video tersebut
dimasukkan kedalam desain dengan layer yang sudah disiapkan dan diberi skin
(player) agar video tersebut tidak berjalan tanpa diperintah dan dapat
dihentikan sementara jika ada siswa yang ingin bertanya. Dalam penyimpanan
file video dan bahan lainnya maka harus ditempatkan pada satu folder, agar
terbaca pada saat menampilkan media yang sudah jadi tersebut.


18

3.1.2 Tampilan media presentasi macromedia flash
Berikut adalah gambar mengenai media presentasi yang digunakan dalam
penelitian ini :

Gambar 3.5 Halaman awal media presentasi macromedia flash
pertemuan kedua

Pada awal media seperti pada gambar 3.5 dibuka makan muncul tampilan
halaman muka yang berisi tentang judul materi kelas dan tombol-tombol untuk
menampilkan materi yang akan diberikan kepada siswa. Tombol tersebut
adalah apersepsi, sk/kd, indikator, materi, simulasi, evaluasi dan pustaka.
Setiap tombol akan menampilkan apa yang akan diajarkan oleh guru.

19

Gambar 3.6 Halaman Apersepsi

Halaman apersepsi ditunjukkan dengan gambar 3.6 menampilkan apa yang

akan dipelajari siswa pada pertemuan dikelas. Pada halaman apersepsi guru
menjelaskan tentang membuat sebuah web sederhana dengan menggunakan
aplikasi dreamweaver. Apersepsi diberikan untuk membentuk pemahaman
awal siswa.

Gambar 3.7 Halaman SK/KD

Tombol sk/kd pada gambar 3.7 menampilkan standar kompetensi yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa
mempelajari

mata

pelajaran.

Kompetensi

dasar

yaitu


pengetahuan,

keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk
menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah
ditetapkan.
20

Gambar 3.8 Halaman indikator

Tombol indikator pada gambar 3.8 menampilkan indikator yang apa saja
yang akan dicapai oleh siswa. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan
atau ditampilkan oleh peserta didik. Siswa harus dapat memahami aplikasi
dreamweaver yang diberikan oleh guru dan dapat mengimplementasikan materi
yang diberikan oleh guru dengan membuat web sederhana menggunakan
aplikasi dreamweaver.

Gambar 3.9 Halaman materi


Tombol materi pada gambar 3.9 disini menampilkan materi yang akan
berikan oleh guru. Materi tersebut berupa point-point yang akan dijabarkan
oleh guru, materi tersebut berupa tulisan dan gambar. Gambar pada materi

21

yang diberikan oleh guru dimaksudkan agar siswa mau mencatat dan dan
menanyakan hal menurut mereka asing.

Gambar 3.10 Simulasi video pada pertemuan kedua

Pada tombol simulasi pada gambar 3.10 disini media flash menampilkan
video yang dibuat oleh guru. Video tersebut dibuat oleh guru sebelum materi
diberikan kapada siswa. Video tersebut dimaksudkan untuk siswa dapat
mangamati langsung contoh membuat web sederhana dengan menggunakan
aplikasi dreamweaver.

Gambar 3.11 Halaman simulasi kedua

Tombol simulasi yang kedua menampilkan simulasi pada gambar 3.11

yang diberikan secara langsung kepada siswa melalui komputer guru yang
ditampilkan pada komputer siswa. Simulasi kedua diberikan agar siswa lebih
matang dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Pada simulasi

22

berikutnya guru memberikan kesempatan siswa untuk mencoba soal yang ada
dalam materi berikutnya.

Gambar 3.12 Halaman evaluasi

Tombol evaluasi menampilkan tugas yang diberikan oleh guru pada
gambar 3.12. Evaluasi tersebut diberikan untuk mengetahui apakah siswa
sudah benar-benar memahami materi yang diberikan oleh guru atau belum.
Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan waktu kepada siswa agar
mengerjakan baik dalam waktu yang telah ditentukan.

Gambar 3.13 Halaman daftar pustaka

23


Tombol daftar pustaka pada gambar 3.12 akan menampilkan sumber dari
materi yang diberikan oleh guru. Daftar pustaka dapat memberikan siswa untuk
dapat mandiri dalam belajar. Sumber tersebut dapat dari mana saja seperti
internet dan buku pegangan yang guru punyai.

Gambar 3.14 Halaman petunjuk

Tombol petunjuk pada gambar 3.14 digunakan untuk siswa yang masih
belum memahami materi yang diberikan oleh guru. Petunjuk juga digunakan
guru agar siswa mau membudayakan bertanya kepada guru agar dapat lebih
paham apa yang guru sampaikan kepada siswa. Pemberian petunjuk juga dapat
memberikan motivasi siswa untuk mau belajar mandiri.

3.2 Lokasi, Subjek dan Sasaran Penelitian
Lokasi penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga, yang beralamat di Jl. Osamaliki
Salatiga. Subjek dari penelitian ini adalah guru mata pelajaran TIK dan siswa
kelas XII IPA 3 SMA Kristen 1 Salatiga yang berjumlah 25 siswa. Pengambilan
subjek menggunakan teknik purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono 2008:85). Atas rekomendasi dari guru
TIK terpilihlah kelas XII IPA 3 karena kelas tersebut kurang termotivasi dalam
belajar, sering bermain handphone dan sering meminta ijin keluar untuk
menghilangkan rasa bosan didalam kelas dan menganggap mata pelajaran TIK
adalah pelajaran yang mudah. Sasaran penelitian ini adalah Pengaruh Metode
Ceramah Plus Demonstrasi Dan Latihan (CPDL) Dengan Menggunakan Media
24

Presentasi Macromedia Flash Terhadap Motivasi Belajar Siswa kelas XII IPA 3
SMA Kristen 1 Salatiga.

3.3 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penilitian ini adalah dengan menggunakan
observasi, angket, wawancara dan dokumentasi
3.3.1 Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu melakukan
pengamatan kegiatan guru dan siswa selama proses belajar sedang
berlangsung.

Observasi dilakukan dengan terjun langsung kelapangan

untuk mengamati fenomena yang terjadi pada saat kegiatan belajar sedang
berlangsung lalu mencatatnya. Menurut Nana Syaodah (2012), observasi
adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Menurut pendapat Riduwan (2004:104) “Observasi merupakan teknik
pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan”. Pengamatan secara langsung dimaksudkan untuk mengetahui
metode dan strategi mengajar guru serta media yang digunakan guru saat
proses pembelajaran. Berikut adalah tabel observasi yang dilakukan untuk
mengamati kegiatan belajar dalam kelas yang ditunjukkan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Tabel observasi

No
1
2
3
4
5

Pernyataan
Ya
Tidak

Pengamatan
Kehadiran siswa dalam
mengikuti KBM
Siswa mengikuti pembelajaran
dengan antusias
Siswa bertanya jika belum
paham
Siswa berusaha menjawab
pertanyaan guru
Siswa menyelesaikan latihan
dengan maksimal
25

6

Siswa menggunakan kesempatan
bertanya

Keterangan :
Ya
= mendapat skor 1
Tidak = mendapat skor 0

Pemberian skor pada lembar observasi dilakukan oleh guru karena
guru lebih mengetahui bagaimana keadaan siswa dan lebih mengerti
karakter siswa. Satu pertanyaan akan diobservasi untuk tiap siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Dalam pemberian skor dilakukan dengan
pemberian angka namun (1 atau 0) pada kolom observasi yang disediakan.
Dengan kriteria penilaian lembar observasi yaitu jika guru memberikan
angka 1 pada kolom YA maka siswa benar-benar melakukan pernyataan
tersebut. Jika guru memberikan angka 0 pada kolom TIDAK maka siswa
tidak melaksanakan pernyataan tersebut.

3.3.2 Angket
Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006) “Angket adalah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari

responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia
ketahui”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008) “Angket atau kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab”. Angket dalam penelitian digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa dengan mengguanakan metode CPDL dan media presentasi
macromedia flash terhadap motivasi siswa. Angket ini diisi oleh siswa
setelah menerapkan metode CPDL dengan menggunakan media presentasi
macromedia flash. Berikut adalah kisi-kisi motivasi belajar pada angket
akan diberikan kepada siswa. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
ditunjukkan pada tabel 3.2

26

Tabe 3.2 kisi kisi pada angket motivasi (diadopsi dari Aritonang : 2008)

Indikator

Sub Indikator

No. Item

a. Ketekunan dalam belajar

1) Masuk didalam kelas dengan tepat
waktu
2) Mengikuti KBM dengan sungguh
sungguh
1) Sikap siswa saat menghadapi
kesulitan
2) Berusaha mengatasi kesulitan
dengan bertanya kepada guru atau
teman yang mampu mengerjakan.
1) Memperhatikan pelajaran yang
diberikan guru dengan sungguh
sungguh.
2) Merasa senang terhadap metode
dan media digunakan guru dalam
menyampaikan materi
1) Ingin dipandang pandai dan
berprestasi pada teman dan guru
2) Ingin memberikan hasil yang
terbaik
1) Penyelesaian tugas / latihan
2) Menggunakan
kesempatan
bertanya saat jam pelajaran selesai

1

b. Ulet dalam menghadapi
kesulitan

c. Minat dan ketajaman
perhatian dalam belajar

d. Berprestasi dalam
belajar

e. Mandiri dalam belajar

Jumlah

2
3
4

5

6

7

8
9
10
10

Analisis angket setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mengasumsikan
sikap dapat diukur dan intensitas suatu pengalaman adalah linear yaitu duduk di
sebuah kontinum dari sangat setuju sampai tidak setuju kriteria angket motivasi
ditunjukkan pada tabel 3.3

27

Tabel 3.3 Kategori Angket motivasi (Mulyasa : 2006)

Kategori

Nilai Soal

Sangat Setuju

4

Setuju

3

Kurang Setuju

2

Tidak Setuju

1

Dikatakan sangat setuju jika siswa tersebut merasa bahwa pernyataan
yang dikemukakan memang benar benar terjadi pada siswa tersebut dan
akan mendapat nilai 4. Apabila siswa hanya merasa setuju akan pernyataan
tersebut maka siswa akan mendapat nilai 3. Siswa yang memilih opsi
kurang setuju berarti mereka masih ragu ragu akan pernyataan yang
dikemukakan, maka siswa tersebut akan mendapat nilai 2. Siswa yang
menjawab tidak setuju adalah yang menentang pernyataan tersebut tidak
terjadi pada diri siswa, maka akan mendapat nilai 1 saja.
3.3.3 Wawancara
Menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara). Wawancara dilakukan agar
diperoleh data secara langsung. Sasaran yang akan diwawancarai adalah
guru dan siswa kelas XII IPA 3 SMA Kristen 1 Salatiga. Teknik wawancara
dilakukan secara tak terstruktur yang dilakukan setelah proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran dan media presentasi yang
diberikan.wawancara tersebut dilakukan pada pertemuan ketiga. Wawancara
tak terstruktur adalah wawancara yang sifatnya spontanitas dan tanpa
menyusun pertanyaan secara rinci (Moleong, 2007: 190). Wawancara yang
dilakukan meliputi beberapa poin yaitu metode yang digunakan, media
presentasi yang digunakan, cara mengatasi masalah tersebut dan strategi
yang digunakan oleh guru.

28

3.3.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen (Mahmud, 2011:
183). Dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
pelaksanaan pembelajaran baik itu tertulis maupun elektronik. Hasil dari
dokumentasi ini berupa foto pada saat proses pembelajaran berlangsung.

3.5

Keabsahan Data
Keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif demi kevalidan

dan tingkat kepercayaan data yang telah terkumpul. Keabsahan data yang dipakai
adalah teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, baik secara teknik maupun sumber
data yang digunakan (Moloeng, 2007: 330). Teknik triangulasi yang paling
banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Penelitian
triangulasi yang dipakai adalah triangulasi teknik. Triangulasi dengan teknik
berarti

menggali

kebenaran

informai

tertentu

melalui

berbagai teknik

pengumpulan data (Patton dalam Moleong, 2007). Triangulasi dengan sumber
dapat dilakukan dengan jalan, (1) membandingkan data hasil observasi dengan
data hasil wawancara, (2) membandingkan data hasil observasi dengan data hasil
angket.

3.6 Teknik Analisis Data
Patton mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang
merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan pada tema dan hipotesis itu. (Moleong, 2007: 180)

29

3.6.1 Analisis Data kuantitatif
A. Analisis Data Angket
Cara penilaian angket ( Sugiyono, 2012:99) , nilai yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah maksimum skor kriteria dengan skor paling tinggi
= 4, jumlah pertanyaan = 10, dan jumlah responden = 25. Nilai dari
angket yang telah diujicobakan adalah = 4 x 10 x 25 = 1000.
Perhitungan tanggapan masing-masing kategori adalah sebagai berikut
:

Sangat Setuju = 4 x 10 x 25 = 1000
Setuju

= 3 x 10 x 25 = 750

Kurang Setuju = 2 x 10 x 25 = 500
Tidak Setuju = 1 x 10 x 25 = 250
2. Sedangkan untuk mengetahui jumlah jawaban dari responden dalam
bentuk persentase, digunakan rumus sebagai berikut :
Prosentase = Skor Hasil Pengumpulan Angket x 100 %
1000

3. Setelah kriteria skor didapat, skor jawaban tersebut dimasukan ke
dalam bentuk interval rating scale sebagai berikut :

Tidak Setuju

250

Kurang Setuju

500

Setuju

750

Sangat Setuju

1000

Kategori penilaian menurut arikunto (1998:246) tabel 3.4 menunjukaan kategori
prosentasi angket

30

Tabel 3.4 kategori prosentase angket

Untuk

Baik

76 % - 100 %

Cukup

56 % - 75 %

Kurang Baik

40 % - 55 %

Tidak Baik

Kurang dari 40 %

mengetahui

pengaruh

metode

pembelajaran

dengan

menggunakan media presentasi macromedia flash maka dapat diketahui
dengan perhitungan angket. Tingkat keberhasilan dibagi atas beberapa
kategori yaitu ; (1) Maksimal, Apabila seluruh materi yang di ajarkan dapat
di kuasai oleh siswa. (2) Optimal apabila sebagian besar bahan yang di
ajarkan di kuasai oleh siswa. (3) Minimal, apabila 40%-55% saja yang dapat
di kuasai oleh siswa. (4) Kurang, apabila kurang dari 40% bahan yang dapat
dikuasai oleh siswa.
B. Analisis Hasil Observasi
Hasil observasi tentang pelaksanaan pembelajaran dianalisis secara
deskriptif untuk perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Data hasil
observasi motivasi belajar siswa dianalisis sebagai berikut:
a. Menghitung

banyaknya

siswa

dalam

kelas

yang

termotivasi

(melaksanakan keenam aspek motivasi yang diamati) pada saat
pembelajaran berlangsung.
b. Kemudian prosentase (P) siswa yang termotivasi dihitung dengan rumus:

(Mulyasa, 2006)
lalu dilanjutkan dengan menghitung keseluruhan hasil dari observasi
dengan rumus:
(diadopsi Mulyasa, 2006)

31

Contoh penilaian ditunjukkan pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Contoh Penilaian

Pengamatan

Nama Siswa

Soal 1

Siswa 1

Pernyataan
Ya

Tidak

1

Siswa 2

0

Selanjutnya dimasukkan kedalan tabel kriteria motivasi, tabel kriteria motivasi
dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6 Kriteria motivasi Siswa (Mulyasa, 2006)

Aktivitas Siswa

Kretiteria

75 % s/d 100 %

Sangat baik.

50 % s/d 75 %

Baik

25% s/d 50 %

Cukup

0 % s/d 25 %

Kurang

3.6.2 Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara dengan guru dan peserta didik merupakan data
pendukung untuk memperkuat hasil analisis angket, sehingga diperoleh data
mengenai motivasi belajar siswa terhadap metode dan media presentasi pada
mata pelajaran TIK.
3.6.3 Analisis Kualitatif
Analisis

data

dalam

penelitian

ini

adalah

kualitatif

dengan

menggunakan teknik interactive model analysis. Miles dan Huberman
(terjemahan Rohidi, 1992: 20), mengemukakan bahwa analisa menggunakan
analisis model interaktif terdiri empat prosedur, yaitu pengumpulan data,

32

reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan. Keempatnya
saling berhubungan pada sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data
dalam bentuk sejajar guna membangun wawasan umum. Pengumpulan data
dilakukan melalui teknik observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.
Gambar model analisis dilihat dari gambar 3.15

Gambar 3.15 Interactive Model Analysis Miles dan Huberman (terjemahan Rohidi,
1992: 20).

1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara,
angket dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan mengenai berbagai hal yang
berkenaan dengan objek penelitian. Data tersebut berupa hasil pengamatan
terhadap seluruh proses pembelajaran, angket, hasil observasi, dokumentasi dan
wawancara.
2. Reduksi
Reduksi data adalah tahapan kedua setelah pengumpulan data. Tahapan
ini berupa menyederhanakan data yang diperoleh berdasarkan masalah yang
diangkat. Reduksi diarahkan sebagai penyeleksian data yang dikumpulkan dan
berhubungan dengan objek penelitian, meliputi hasil wawancara, observasi, dan
angket. Teknik analisis ini diperlukan peneliti agar mengarahkan dan menajamkan

33

analisis dengan menggolongkannya dan membuang yang tidak perlu dan sesuai
dengan fokus yang ingin dicapai dalam penelitian ini
Dalam penelitian ini, aspek-aspek yang direduksi adalah hasil dari
observasi disaat proses pembelajaran dan hasil wawancara sebelum dan sesudah
pemberian metode pembelajaran ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
dengan menggunakan media presentasi macromedia flash. Wawancara dan
observasi yang direduksi menyangkut tentang motivasi belajar siswa dan
penggunaan metode pembelajaran serta media presentasi yang digunakan pada
proses pembelajaran. Pemenuhan aspek-aspek dimaksudkan agar memudahkan
penelitian ini dalam melakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan dari
hasil penelitian.
3. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan setelah data-data yang terkumpul dan
terkategorisasi berdasarkan objek penelitian. Penyajian data dapat berupa bentuk
analisis deskriptif, gambar dan tabel. Tujuan penyajian data adalah untuk
menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi.
Hal ini, agar tidak kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian.
4. Verifikasi atau Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil reduksi dan penyajian data, selanjutnya
dilakukan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan
selama proses penelitian berlangsung seperti halnya proses reduksi data dan
penyajian data, setelah data terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil
kesimpulan sementara. Kesimpulan tersebut akan berubah jika tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi untuk mencari buktibukti dari kesimpulan sementara, bukti-bukti tersebut bisa berupa hasil observasi,
wawancara, angket dan dokumentasi atau kembali ke lapangan. Apabila
kesimpulan tersebut ditemukan bukti-bukti yang valid, maka kesimpulan tersebut
bersifat kredibel (dapat dipercaya).

34

Jika temuan pada tahap akhir masih belum yakin maka dapat kembali
pada tahap sebelumnya atau kembali lagi pada tahap awal, sampai benar-benar
yakin data-data tersebut sudah valid.

3.7 Indikator Keberhasilan
Tingkat keberhasilan penelitian ini ditandai dengan adanya perubahan ke
arah perbaikan dari motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Indikator
tersebut adalah:
1. Pelaksanaan

pembelajaran

TIK

sesuai

dengan

langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah plus demonstrasi dan
latihan (CPDL) dan menggunakan media presentasi macromedia flash.
2. Meningkatnya motivasi belajar siswa pada saat dilakukan proses
pembelajaran dikelas dapat dilihat melalui hasil analisis data. Apabila
presentase diindikator motivasi belajar siswa yang telah ditentukan
mencapai ≥75% maka dapat dikatakan pengaruh metode ceramah plus
demonstrasi dan latihan (CPDL) dengan menggunakan media presentasi
macromedia flash dapat digunakan guru untuk mengembangkan metode
pembelajaran dengan media presentasi yang disering digunakan oleh guru
dan mampu untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Menurut
Mulyasa (2006: 101), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta
didik terlibat secara aktif, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial dalam
proses pembelajaran.

35

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25