Karakterisasi dan Skrining Fitokimia serta Uji Antidiare Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.)
DAFTAR PUSTAKA
Adiyana, I. (2004). Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih Dan Jambu
Biji Daging Buah Merah Sebagai Antidiare. Acta Pharmaceutica
Indonesia . 29(1): 18-20.
Anief, M. (1995). Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik. Cetakan 5. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Halaman 107.
Arif, A., dan Sjamsudin, U. (1995). Obat Lokal Dalam Farmakologi dan Terapi.
Edisi IV. Jakarta: FK-UI. Halaman 511-512.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia . edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 9-33.
Ditjen POM. (1989). Materia Medika Indonesia . Jilid V. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 137-139.
Ditjen POM. (1995). Materia Medika Indonesia . Jilid VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 299-306, 321-322, 325, 333-337.
Ditjen POM. (1999). Cara Pengelolaan Simplisia Yang Baik. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 1-26.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
pertama Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-17.
Dalimartha, S. (2007). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia . Jakarta: Trubus
Agriwidya. Halaman 36.
Endang, L., dan Puspadewi, V.A. (2012). Penyakit Maag dan Gangguan
Pencernaan. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Halaman 43.
Ermiati. (2004). Budidaya, Pengolahan Hasil dan Kelayakan Usaha Tani Gambir
(Uncaria gambier Roxb.) di Kabupaten 50 Kota. Buletin TRO . 15(1): 5063.
Haryanto, dan Sugeng. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Pallmal,
Yogyakarta. Halaman 183-184.
Harborne, J.B. (1973). Phytochemical Methods . London: 11 New Fatter Lane.
Terjemahan: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. (1987). Metode
Fitokimia . Bandung: Penerbit ITB. Halaman 113, 147-155.
Hargono, D.J. (1992). Mengikuti Jalannya Upaya Pengembangan Obat
Tradisional dalam Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Edisi
Khusus “Obat Asli Indonesia”. Jurnal Litbang . 8(3): 22–27
47
Universitas Sumatera Utara
Hayani, E. (2003). Analisis Kadar Katekin Dari Gambir Dengan Berbagai
Metode. Buletin Teknik Pertanian 8(1): 31-32.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, s., dan Williamson, E.M. (2009).
Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotherapy. United Kingdom.
Elsevier Limited Oxford. Terjemahan: Winny R Syarief, Cucu Aisyah,
Ella Elviana, dan Euis Rachmiyani Fidiasari. Farmakognosi dan Fitoterapi.
Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Halaman 85, 105.
Jeejeebhoy, K. N. (1977). Symposium on Diarrhea Definition and Mechanisms of
diarrhea. Scientific Section. CMA Journal . 116(7): 737-739.
Kresnawaty, I., dan Zainuddin, A. (2009). Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri
Dari Derivat Metil Ekstrak Etanol Daun Gambir. Balai Penelitian
Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bandung. Jurnal Littri. 15(4): 145151.
Mardisiswojo, S., dan Radjakmangunsudarso, H. (1968). Cabe Puyang Warisan
Nenek Moyang I. PMI. Jakarta. Halaman 102-103.
Markham, K.R. (1988). Cara Mengindentifikasi Flavonoida . Bandung. Institut
Teknologi Bandung Press. Halaman 1-8.
Mills, S., dan Bone, K. (2000). Principles And Practce Of Phytotherapy Modern
Herbal Medicine. London. Churchill Livingstone. Halaman 320.
Neal, M.J. (2006) At A Glance Farmakologi Medis. Edisi Kelima. Penerbit
Erlangga. Surabaya. Halaman 32-33.
Robinson, T. (1991). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan
Padmawinata, K., dan Soediro, Penerbit Institute Teknologi Bandung.
Bandung. Halaman 123-157, 191-209.
Sari, L.O.R.K. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan
Manfaat Dan Keamanan. Ma jalah Ilmu Kefarmasian . 7(1): 1-7.
Sa’aroni, Pudjiastuti, dan Adjirni. (1996). Efek Antidiare Infus Daun Kesembukan
(Paederia foetida L) pada Tikus Putih dan Toksisitas Akutnya Pada mencit.
Cerminan Dunia Kedokteran . (109): 18-20.
Sardjono, Santoso, dan Dewoto. (1995). Analgesik Opioid dan Antagonis. Dalam
Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Halaman 200.
Sirait, M. (2007). Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung. Institut
Teknologi Bandung. Halaman 158-159.
Suharyono. (1991). Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Halaman 1-2.
48
Universitas Sumatera Utara
Sudarsono. (2002). Tumbuhan Obat II. Yogyakarta. Pusat Studi Obat Tradisional
Universitas Gajah Mada. Halaman 34.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2002). ) Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan
dan Efek-efek Sampingnya. Edisi Kelima. Cetakan 2. Jakarta: Penerbit
PT. Elex Media Komputindo Gramedia. Halaman 270-287.
Wells, B.G. (2006). Pharmacotheraphy Handbook. Edisi 6. Singapore: The Mc
Graw Hill Companies. Halaman 222-227.
World Health Organization. (1992). Quality Control Methods For Medical Plant
Materils. Journal of WHO. 92(4): 25-28.
49
Universitas Sumatera Utara
Adiyana, I. (2004). Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih Dan Jambu
Biji Daging Buah Merah Sebagai Antidiare. Acta Pharmaceutica
Indonesia . 29(1): 18-20.
Anief, M. (1995). Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik. Cetakan 5. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Halaman 107.
Arif, A., dan Sjamsudin, U. (1995). Obat Lokal Dalam Farmakologi dan Terapi.
Edisi IV. Jakarta: FK-UI. Halaman 511-512.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia . edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 9-33.
Ditjen POM. (1989). Materia Medika Indonesia . Jilid V. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 137-139.
Ditjen POM. (1995). Materia Medika Indonesia . Jilid VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 299-306, 321-322, 325, 333-337.
Ditjen POM. (1999). Cara Pengelolaan Simplisia Yang Baik. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 1-26.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
pertama Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-17.
Dalimartha, S. (2007). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia . Jakarta: Trubus
Agriwidya. Halaman 36.
Endang, L., dan Puspadewi, V.A. (2012). Penyakit Maag dan Gangguan
Pencernaan. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Halaman 43.
Ermiati. (2004). Budidaya, Pengolahan Hasil dan Kelayakan Usaha Tani Gambir
(Uncaria gambier Roxb.) di Kabupaten 50 Kota. Buletin TRO . 15(1): 5063.
Haryanto, dan Sugeng. (2009). Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia. Pallmal,
Yogyakarta. Halaman 183-184.
Harborne, J.B. (1973). Phytochemical Methods . London: 11 New Fatter Lane.
Terjemahan: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. (1987). Metode
Fitokimia . Bandung: Penerbit ITB. Halaman 113, 147-155.
Hargono, D.J. (1992). Mengikuti Jalannya Upaya Pengembangan Obat
Tradisional dalam Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Edisi
Khusus “Obat Asli Indonesia”. Jurnal Litbang . 8(3): 22–27
47
Universitas Sumatera Utara
Hayani, E. (2003). Analisis Kadar Katekin Dari Gambir Dengan Berbagai
Metode. Buletin Teknik Pertanian 8(1): 31-32.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, s., dan Williamson, E.M. (2009).
Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotherapy. United Kingdom.
Elsevier Limited Oxford. Terjemahan: Winny R Syarief, Cucu Aisyah,
Ella Elviana, dan Euis Rachmiyani Fidiasari. Farmakognosi dan Fitoterapi.
Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Halaman 85, 105.
Jeejeebhoy, K. N. (1977). Symposium on Diarrhea Definition and Mechanisms of
diarrhea. Scientific Section. CMA Journal . 116(7): 737-739.
Kresnawaty, I., dan Zainuddin, A. (2009). Aktivitas Antioksidan Dan Antibakteri
Dari Derivat Metil Ekstrak Etanol Daun Gambir. Balai Penelitian
Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bandung. Jurnal Littri. 15(4): 145151.
Mardisiswojo, S., dan Radjakmangunsudarso, H. (1968). Cabe Puyang Warisan
Nenek Moyang I. PMI. Jakarta. Halaman 102-103.
Markham, K.R. (1988). Cara Mengindentifikasi Flavonoida . Bandung. Institut
Teknologi Bandung Press. Halaman 1-8.
Mills, S., dan Bone, K. (2000). Principles And Practce Of Phytotherapy Modern
Herbal Medicine. London. Churchill Livingstone. Halaman 320.
Neal, M.J. (2006) At A Glance Farmakologi Medis. Edisi Kelima. Penerbit
Erlangga. Surabaya. Halaman 32-33.
Robinson, T. (1991). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Terjemahan
Padmawinata, K., dan Soediro, Penerbit Institute Teknologi Bandung.
Bandung. Halaman 123-157, 191-209.
Sari, L.O.R.K. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan
Manfaat Dan Keamanan. Ma jalah Ilmu Kefarmasian . 7(1): 1-7.
Sa’aroni, Pudjiastuti, dan Adjirni. (1996). Efek Antidiare Infus Daun Kesembukan
(Paederia foetida L) pada Tikus Putih dan Toksisitas Akutnya Pada mencit.
Cerminan Dunia Kedokteran . (109): 18-20.
Sardjono, Santoso, dan Dewoto. (1995). Analgesik Opioid dan Antagonis. Dalam
Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Halaman 200.
Sirait, M. (2007). Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung. Institut
Teknologi Bandung. Halaman 158-159.
Suharyono. (1991). Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Halaman 1-2.
48
Universitas Sumatera Utara
Sudarsono. (2002). Tumbuhan Obat II. Yogyakarta. Pusat Studi Obat Tradisional
Universitas Gajah Mada. Halaman 34.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2002). ) Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan
dan Efek-efek Sampingnya. Edisi Kelima. Cetakan 2. Jakarta: Penerbit
PT. Elex Media Komputindo Gramedia. Halaman 270-287.
Wells, B.G. (2006). Pharmacotheraphy Handbook. Edisi 6. Singapore: The Mc
Graw Hill Companies. Halaman 222-227.
World Health Organization. (1992). Quality Control Methods For Medical Plant
Materils. Journal of WHO. 92(4): 25-28.
49
Universitas Sumatera Utara