Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

REPRESENTASI NILAI-NILAI DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE
LIYE DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA

BAYU ARDIANTORO
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Karya sastra merupakan refleksi permasalahan kehidupan
yang diungkapkan kembali oleh pengarang melalui tokoh-tokoh
cerita dan menggunakan bahasa sebagai media pemaparannya.
Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra yang dapat
dengan bebas berbicara tentang kehidupan yang dialami oleh
manusia dengan berbagai peraturan dan nilai-nilai dalam
interaksinya dengan lingkungan masyarakat, sehingga dalam novel
terdapat makna tertentu tentang kehidupan. Penelitian ini meneliti
nilai-nilai kehidupan dalam karya sastra dalam novel Hujan karya
Tere Liye. Novel ini merupakan novel terbaru karya Tere Liye, di
dalamnya banyak memuat nilai-nilai kehidupan seperti nilai sosial
dan nilai kepribadian. Novel Hujan juga memiliki esensi yang
mampu memberikan representasi nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai
kehidupan dalam karya sastra tersebut juga dapat digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan nilai sosial yang
meliputi; kebersamaan atau gotong-royong dan kepedulian sosial,
(2) mendeskripsikan nilai kepribadian yang meliputi; kerja keras,
motivasi, dan kesederhanaan, dan (3) mendeskripsikan
implementasi pembelajaran nilai-nilai kehidupan dalam karya
sastra pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI MA
Miftahul Ulum Sitiaji kabupaten Bojonegoro. Bertolak dari
temuan-temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dalam
novel Hujan karya Tere Liye merepresentasikan nilai sosial yang
meliputi nilai kebersamaan atau gotong-royong dan
nilai
kepedulian sosial. Novel Hujan juga merepresentasikan nilai
kepribadian yang meliputi nilai kerja keras, nilai motivasi, dan
nilai kesederhanaan. Selain itu dalam pembelajaran nilai-nilai
dalam karya sastra pada siswa kelas XI MA Miftahul Ulum Sitiaji
kebupaten Bojonegoro, terbagi dalam 3 (tiga) tahap, (1) tahap
perencanaan pembelajaran, (2) tahap pelaksanaan pembelajaran,
dan (3) tahap penilaian (evaluasi) pembelajaran.
Kata-kata kunci : Nilai-nilai, sosial, kepribadian, pembelajaran
bahasa indonesia

PENDAHULUAN
Sastra adalah suatu bentuk dan
hasil pekerjaan seni kreatif yang

objeknya adalah manusia dan
kehidupannya
dengan
menggunakan bahasa sebagai

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 30

mediumnya. Sebagai seni kreatif
yang menggunakan manusia dan
segala macam kehidupannya,
maka
sastra
tidak
saja
merupakan suatu media untuk
menyampaikan ide, teori atau

sistem berpikir tetapi juga
merupakan
media
untuk
menampung ide, teori, serta
sistem berpikir manusia.
Karya
sastra
merupakan
rekonstruksi yang harus dipahami
dengan memanfaatkan mediasi. Karya
sastra membangun dunia melalui
energi kata-kata melalui kualitas
hubungan paradigmatik sistem tanda
dan
sistem
simbol,
kata-kata
menunjukkan sesuatu yang lain di
luar dirinya. Bahasa mengikat

keseluruhan aspek kehidupan untuk
kemudian disajikan dengan cara yang
khas dan unik agar peristiwa yang
sesungguhnya dipahami secara lebih
bermakna, lebih intens dan dengan
sendirinya lebih luas dan lebih
mendalam (Ratna, 2005:16).
Karya sasrta merupakan salah
satu sarana pembelajaran untuk
mengembangkan jiwa, memanusiakan
manusia, dan mengapresisasi seluruh
sisi kehidupan secara luas dan
mendalam. Karya sastra memiliki
berbagai macam bentuk, salah
satunya novel. Novel meruapakan
suatu cerita yang mengisahkan likaliku manusia, suka dan dukanya yang
diikuti oleh perubahan nasib tokohtokohnya. Novel yang berjudul Hujan
ini memiliki banyak nilai yang
terkandung di dalamnya, seperti nilai
sosial dan kepribadian, yang mana

jika nilai-nilai ini diterapkan dalam
pembelajaran akan memberi adil
besar dalam membentuk karakter
siswa.

Sistem pengajaran sastra
memerlukan
pembenahan
besar
dengan kepentingan untuk pencapaian
proses dan hasil maksimal. Sistem itu
mengacu pada kurikulum dan strategi
guru dalam pengajaran sastra.
Suwardi Endraswara (2002) dalam
sekian tulisan mengenai pengajaran
sastra
di
Indonesia
kerap
mempersoalkan kebobrokan dan

kelemahan atau dalam istilah yang
keren disebut “terkena infeksi”,
“terjangkit virus kronis”, dan
“suram”. Kondisi-kondisi itu menjadi
sebab pengajaran sastra bisa membuat
“perut mual” dan “influenza berat”.
Istilah-istilah
yang
digunakan
Suwardi
Endraswara
itu
mempresentasikan kondisi pengajaran
sastra di Indonesia yang masih
bermasalah dan belum menemukan
jalan pencerahan. Novel, atau yang
sering disebut sebagai roman, adalah
suatu cerita prosa yang fiktif dalam
panjang tertentu, yang melukiskan
para tokoh, gerak, serta adegan nyata

yang representatif dalam suatu alur
atau suatu keadaan yang agak kacau
atau kusut (Tarigan, 1991: 164). Jika
dikaitkan dengan bidang sastra,
representasi dalam karya sastra
merupakan penggambaran karya
sastra terhadap suatu fenomena sosial.
Penggambaran ini tentu saja melalui
pengarang
sebagai
kreator.
Representasi dalam sastra muncul
sehubungan
dengan
adanya
pandangan atau keyakinan bahwa
karya sastra sebetulnya hanyalah
merupakan
cermin,
gambaran,

bayangan, atau tiruan kenyataan
Dalam novel Hujan memiliki
nilai dalam setiap kata atau
kalimatnya meliputi nilai sosial dan
nilai kepribadian. Menurut Pradopo
(2003:107), untuk dapat menangkap

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 31

makna atau memberi makna karya
sastra, pastilah diperlukan cara-cara
yang sesuai dengan sifat hakikat
karya sastra. Karya sastra adalah
suatu karya yang bermedium bahasa.
Bahasa sebagai medium tidaklah
netral, dalam arti, sebelum menjadi
unsur
sastra,
bahasa
sudah

mempunyai arti sendiri. Dalam karya
sastra arti bahasa ditingkatkan
menjadi makna (significance) sebagai
sistem
tanda
tingkat
kedua
(Preminger
dalam
Pradopo,
2003:107).
Menurut
Sugihastuti
(2011:24), makna adalah arti teks
yang dihubungkan dengan suatu
konteks, memang suatu konteks,
dibalik konteks itu sendiri.
Berdasarkan teori tersebut,
dapat disimpulkan bahwa nilai dalam
karya sastra merupakan suatu proses

pencarian arti pada karya sastra
berdasarkan
representasinya.
Pengarang maupun pembaca turut
andil dalam memahami suatu karya
sastra karena karya sastra memiliki
pesan dan nilai-nilai yang ada di
dalamnya. Berkaitan dengan uraian di
atas, maka penulis termotivasi untuk
mengadakan penelitian terhadap
karya
sastra
yang
berjudul
Representasi Nilai-nilai dalam Novel
Hujan karya Tere Liye dan
Implementasinya
dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Masalah utama yang dibahas

dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1) Bagaimana representasi nilai sosial
yang terkandung dalam novel
Hujan karya Tere Liye?
2) Bagaimana
representasi
nilai
kepribadian
yang
terkandung
dalam novel Hujan karya Tere
Liye?

3) Bagaimana implementasi nilainilai dalam novel novel Hujan
karya Tere Liye pada pembelajaran
bahasa Indonesia pada siswa kelas
XI MA Miftahul Ulum Sitiaji
Kabupaten Bojonegoro?
Secara teoritis, hasil penelitian
ini diharapkan mampu memberikan
tambahan kajian dalam penelitian
mengenai “Representasi Nilai-Nilai
dalam Novel Hujan Karya Tere Liye
dan
Implemetasinya
dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia”
selain itu juga akan menambah
wawasan pengetahuan, apresiasi dan
pengembangan disiplin ilmu yang
berhubungan dengan kesusastraan.
Seperti yang di ungkapkan Tuloli
(1990: 902) penelitian sastra memiliki
peran penting dalam berbagai aspek
kehidupan manusia di samping juga
berpengaruh
positif
terhadap
pembinaan dan pengembangan sastra
itu sendiri.
Secara praktis, bagi guru
bahasa Indonesia penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh guru untuk
memperluas
wawasan
apresiasi
terhadap novel Indonesia. Wawasan
tersebut dapat menjadi pertimbangan
dalam memilih karya sastra yang
sesuai dengan materi kurikulum. Bagi
peminat Sastra penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh penikmat sastra
dan pemerhati sastra sebagai masukan
untuk menilai cipta sastra yang sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Pada intinya dapat
menciptakan karya sastra yang indah
dan bermutu yang berisi pencerahan
bagi pembacanya. Bagi peneliti
selanjutnya penelitian ini dapat
digunakan oleh calon peneliti
selanjutnya sebagai dasar atau
referensi untuk melakukan penelitian
selanjutnya.

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 32

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan suatu
cara untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan
suatu
masalah
dengan
menggunakan
metode
deskriptif
kualitatif.
Dalam
menganalisis isi ada beberapa hal
yang harus diperhatikan di antaranya
yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan
kegunaan. Cara ilmiah yaitu kegiatan
penelitian yang berdasarkan pada ciriciri keilmuan, rasional, empiris, dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara-cara yang dilakukan dapat
diamati oleh indra manusia, sehingga
orang lain dapat mengamati dan
mengetahui
cara-cara
yang
digunakan. Sistematis artinya proses
yang dalam penelitian dengan
menggunakan
langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis. Menurut
Moleong (1987:16-17) penggunaan
metode deskriptif kualitatif ini
didasarkan pada (1) penyajian metode
kualitatif menyajikan secara langsung
hakekat
penelitian
dan
objek
penelitian, (2) metode deskriptif
kualitatif masih dimungkinkan data
kualitatif yang berfungsi sebagai
pelengkap, (4) metode kualitatif
bersifat deskriptif, (5) metode
kualitatif
dengan
aturan
(mengutamakan kealamiahan sumber
data), (6) cara kerja yang dipakai
induktif, dan (7) analisis unsur
intrinsik merupakan fokus.
Data adalah bagian yang
penting dalam bentuk penelitian. Oleh
karena itu, berbagai hal yang
merupakan bagian dari keseluruhan
proses pengumpulan data harus
benar-benar dipahami oleh setiap
peneliti.
Adapun
data
dalam

penelitian ini berupa data lunak (soft
data) yang berwujud kata, kalimat,
dan paragraf yang terdapat dari
kutipan Novel Hujan karya Tere Liye
dan hasil dari observasi pada
pembelajaran berupa RPP dan LKS
siswa
Sumber data penelitian ini
adalah novel yang berjudul Hujan
karya Tere Liye Novel ini diterbitkan
oleh PT Gramedia Pustaka Utama
pada tahun 2016. Novel yang
digunakan dalam penelitian ini
merupakan novel cetakan pertama.
Data penelitian ini yaitu berupa
kutipan teks novel Hujan karya Tere
Liye yang terdiri dari 32 bab (tiga
puluh dua). Seluruh bab dijadikan
sumber data penelitian dengan jumlah
318 halaman (tiga ratus delapan belas
halaman).
Dalam penelitian ini yang
menjadi
instrumen
sebagai
penganalisis data dalam kajian ini
adalah peneliti sendiri yang bertindak
sebagai pelaksana penelitian sekaligus
melakukan deskripsi tentang nilainilai yang ada dalam novel Hujan
karya Tere Liye. Selain peneliti
berfungsi sebagai instrumen utama
penelitian, peneliti juga menggunakan
instrumen tabel penjaringan data
(tabel korpus data).
Teknik
pengolahan
data
merupakan upaya untuk mencari dan
menata secara sistematis catatan hasil
analisis sehingga dapat menghasilkan
pemahaman yang tepat terhadap data
tersebut. Dalam penelitian ini teknik
pengolahan data meliputi
(1)
Identifikasi, (2) Klasifikasi, (3)
Deskripsi, (4) Penafsiran
Prosedur penelitian ini terdiri
dari tiga tahapan yakni; (1) tahap
persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan
(3) tahap penyelesaian. Pada masing-

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 33

masing tahap terdapat
kegiatan yang dilakukan

beberapa

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang nilainilai dalam novel Hujan karya Tere
Liye dideskripsikan secara berurutan
sesuai dangan rumusan masalah dan
tujuan penelitian ini. Nilai-nilai
tersebut meliputi (1) nilai sosial dan
(2) nilai kepribadian.
Berdasarkan hasil analisis
terhadap novel Hujan karya Tere
Liye, dapat dikatakan bahwa secara
umum
dalam
novel
tersebut
ditemukan (1) nilai sosial yang
meliputi: (a) nilai kebersamaan atau
gotong-royong dan (b) kepedulian
sosial. (2) nilai kepribadian yang
meliputi (a) kerja keras (b) motivasi,
(c) kesederhanaan.
Pada novel Hujan karya Tere
Liye representasi nilai sosial yang
meliputi nilai kebersamaan atau
gotong-royong tampak dengan jelas
oleh tindakan tokoh-tokoh di dalam
novel dalam keseharian, begitu juga
dengan nilai kepedulian sosial yang
ditemukan tidak hanya pada tokoh
utama dalam novel tapi juga pada
tokoh lain. Nilai kepribadian yang
tampak dalam novel ini meliputi nilai
kerja keras yang tampak pada tokoh
dalam mencapai cita-citanya, nilai
motivasi yang memberikan dorongan
untuk terus melakukan hal positif,
nilai kesederhaan tampak oleh
tindakan tokoh yang tidak berlebihan
dalam menjalani kehidupan.
Pada pembelajaran bahasa
indonesia implementasi nilai-nilai
dalam novel Hujan karya Tere Liye
terbagi menjadi 3 (tiga) tahap,
pertama tahap perencanaan, kedua
tahap pelaksanaan, dan ketiga tahap
penilaian (evaluasi)

SIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan dan temuan data penelitian
dapat disimpulkan bahwa dalam
novel Hujan karya Tere Liye secara
umum ditemukan pemaparan dan
representasi nilai-nilai kehidupan.
Selanjutnya representasi nilai-nilai
tersebut sebagaimana dalam rumusan
masalah diringkas sebagai berikut.
Pertama dalam novel Hujan
karya Tere Liye, terdapat representasi
nilai-nilai sosial yang meliputi (a)
nilai kebersamaan atau gotong-royong
dan (b) nilai kepedulian sosial. Data
yang diperoleh dalam nilai sosial
sebanyak 25 data. Nilai kebersamaan
atau gotong royong terdapat sejumlah
10 data, dari jumlah data tersebut
representasi nilai kebersamaan atau
gotong-royong lebih sering muncul
oleh tindakan tokoh yang menjadi
relawan. Nilai kepedulian sosial
sebanyak 15 data, dari sejumlah data
tersebut representasi nilai kepedulian
sosial sering muncul oleh tindakan
tokoh dalam novel. Hubungan antara
tokoh sering mereprsentasikan nilai
kepedulian sosial, hal ini karena sikap
rela berkoban dan empati yang sering
terwujud oleh tindakan tokoh
tersebut.
Kedua, Terdapat representasi
nilai kepribadian meliputi: (a) nilai
kerja keras, (b) nilai motivasi, dan (c)
nilai kesederhanaan. Nilai kerja keras
terdapat
sejumlah
11
data,
perwujudan nilai kerja keras sering
muncul oleh tindakan tokoh yang
berusaha keras untuk mewujudkan
cita-citanya, sedangkan perwujudan
nilai kerja keras lebih sering muncul
oleh tindakan tokoh yang memiliki
kedisiplinan
yang
tinggi
dan
semangatnya dalam melakukan setiap
pekerjaan atau hal. Nilai motivasi

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 34

terdapat sebanyak 9 data, representasi
nilai motivasi hampir disetiap tokoh
memunculkan
sikap
yang
memotivasi, baik itu dalam diri
sendiri maupun berasal dari orang
lain. Nilai kesederhanaan terdapat
sejumlah 12 data, nilai kesederhanan
diwujudkan dalam tindakan tokoh
dalam kesehariannya, mulai dalam
cara berpakaian dan berbicara,
perwujudan
nilai
kesederhaan
digambarkan oleh tokoh dalam novel
Hujan ketika berbicara yang mudah
dipahami dan dewasa.
Ketiga, dalam Implementasi
nilai-nilai dalam novel Hujan Tere
Liye pada pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas XI MA
Miftahul Ulum Sitiaji Kebupaten
Bojonegoro, dilakukan dalam tiga
tahap yaitu (1) tahap perencanaan
pembelajaran, (2) tahap penerapan
pembelajaran, dan (3) tahap penilaian
(evaluasi). Pembelajaran nilai-nilai
kehidupan dalam novel Hujan
dimulai dari penyusunan RPP,
silabus, dan lembar kerja siswa, pada
proses
pembelajaranya
peneliti
menggunakan media film sabagai
pencermin gambaran tentang nilai
yang akan diajarkan, dalam hal ini
film yang dipilih adalah cuplikan film
Sang Pemimpi yang dipotong pada
beberapa bagian adegannya. Hasil
analisis berdasarkan lembar kerja
siswa
menjadi
ancuan
dalam
ketercapain tujuan pembelajaran nilainilai kehidupan dalam novel Hujan
dan siswa kelas XI MA Miftahul
Ulum Sitiaji mampu memahami
tentang nilai-nilai kehidupan dalam
karya sastra.
SARAN
Bagi guru bahasa Indonesia
penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh

guru untuk memperluas wawasan
apresiasi terhadap novel Indonesia.
Wawasan tersebut dapat menjadi
pertimbangan dalam memilih karya
sastra yang sesuai dengan materi
kurikulum, kedua bagi peminat sastra
penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh
penikmat sastra dan pemerhati sastra
sebagai masukan untuk menilai cipta
sastra yang sesuai dengan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Pada
intinya dapat menciptakan karya
sastra yang indah dan bermutu yang
berisi pencerahan bagi pembacanya,
ketiga bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan oleh
peneliti selanjutnya sebagai dasar atau
referensi untuk melakukan penelitian
selanjutnya
DAFTAR RUJUKAN
Aminudin. 2014. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung:Sinar
Baru Algensindo
Endraswara,
Suwardi.
2013.
Metodologi Penelitian Sastra.
Yogyakarta:PT.Buku Seru
Faruk. 2014. Pengantar Sosiologi
Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Hardiningtyas,
Retno
Puji.
Implementasi
Pengajaran
Sastra Indonesia Di Sekolah.
(Online) ( http://pujiretnohar
diningtyas.blogspot.co.id/2008/
05/pengajaran-sastra-disekolah.html, diakses pada 25
April 2016)
Liye, Tere. 2016. Hujan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Machsunah.
2014.
Representasi
Nilai-Nilai
Dalam
Novel
Sepatu Dahlan Karya Khirsna
Pabichara.
Tesis
tidak

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 35

diterbitkan.
Malang.
PPS
Universitas Islam Malang.
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Pradopo, Rachmat Joko. 2011.
Beberapa Teori Sastra, Metode
Kritik,
dan
Penerapannya
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ofset.
Rafiek.
2012.
TEORI
SASTRA:Kajian Teori dan
Praktik. Bandung: PT Refika
Aditama
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori,
Metode, dan Teknik Penelitian
Satra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sugiyarbini. 2012. Teori Psikologi
Individu
Adler.
(Online)
(http://sugithewae. Wordpress
.com/2012/05/05/teoripsikologi-individu-adler/,
diakses pada 3 April 2016).

NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016__________________________________Halaman | 36