Penerapan metode Talking Stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo.

PENERAPAN METODE TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS II
MI TARBIYATUS SYARIFAH
SUKODONO SIDOARJO

Oleh :
Renny Fuji Rahayu
NIM : D07212059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2017

ABSTRAK
Renny Fuji Rahayu. 2017. Penerapan Metode Talking Stick untuk meningkatkan
Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II MI
Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing: Zudan Rosyidi, SS. MA

Kata Kunci: Metode Talking Stick, Bahasa Indonesia, Keterampilan Berbicara.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berbicara
siswa MI Tarbiyatus Syarifah dikarenakan dalam pembelajaran siswa hanya
aktif dalam menulis dan membaca, metode pengajaran yang digunakan oleh
guru monoton, siswa menjadi objek pasif yang diisi oleh informasi dan
pembelajaran berpusat pada guru . Data yang didapatkan menunjukkan dari 31
siswa hanya 13 siswa yang tuntas dan 18 siswa lainnya tidak tuntas. Sehingga
peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan ini melalui metode
pembelajaran Talking Stick dengan cara meningkatkan keterampilan berbicara
siswa menggunakan penilaian unjuk kerja berupa non tes.Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan (a) wawancara,
(b) Observasi, (c) Non Tes,(d) Dokumentasi
Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah penerapan
metode pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan keterampilan
berbicara mata pelajaran kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo?.
(2) Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran bahasa
indonesia kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo dengan
penerapan metode pembelajaran Talking Stick ?
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan metode
Talking Stick dalam peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo. (2)
untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo dengan
penerapan metode Talking Stick.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa metode
pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Terdapat peningkatan setelah menggunakan metode pembelajaran Talking
Stick. Pada pra siklus nilai rata-rata siswa adalah 69,67 dengan prosentase
ketuntasan belajar 41,93%. Pada siklus I nilai rata-rata yang didapatkan siswa
adalah 73,96 dengan prosentase ketuntasan belajar 67,74%, sedangkan nilai
rata-rata siswa pada siklus II yaitu 84,48 dengan prosentase ketuntasan belajar
93,54%. Hasil observasi pada aktivitas siswa meningkat dari siklus I sebesar
85,18% menjadi 96,29% pada siklus II. Sedangkan hasil observasi pada
aktivitas guru meningkat dari 75% pada siklus I menjadi 95,83% pada siklus
II.

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL


i

HALAMAN PERSETUJUAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

iii

MOTTO

iv

PERSEMBAHAN

v

ABSTRAK


vii

KATA PENGANTAR

viii

DAFTAR ISI

xi

DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR GAMBAR

xv

DAFTAR GRAFIK.............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN


xvii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

5

C. Tindakan yang dipilih

6

D. Tujuan Penulisan

6


E. Lingkup Penelitian

6

F. Manfaat Penelitian

7
i

BAB II :KAJIAN TEORI
A. Keterampilan Berbicara
1. Pengertian Keterampilan Berbicara

9

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia

11


C. Metode Pembelajaran Talking Stick
1. Pengertian Metode Pembelajaran Talking Stick

12

2. Langkah – langkah Penerapan Metode Talking Stick

14

BAB III :PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian

16

B. Setting dan Subyek Penelitian

18

C. Variabel yang Diteliti


19

D. Rencana Tindakan

19

E. Data dan Cara Pengumpulannya

26

F. Analisis Data

37

G. Indikator Kinerja

40

H. Tim Peneliti dan Tugasnya


41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
A. Profil Sekolah
1. Identitas Madrasah

43

2. Visi dan Misi

44

ii

B. Hasil Penelitian Persiklus
1. Prasiklus

45

2. Siklus I


48

3. Siklus II

72
91

C. Pembahasan
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan

96

B. Saran

97

DAFTAR PUSTAKA


98

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

100

RIWAYAT HIDUP

101

LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 RPP Siklus I

21

Tabel 3.2 RPP Siklus II

24

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara sebelum Penelitian dengan Guru

28

Tabel 3.4 Pedoman Wawancara setelah Penelitian dengan Guru

28

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara setelah Penelitian dengan Siswa

29

Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktifitas Guru

30

Tabel 3.7 Lembar Observasi Aktifitas Siswa

32

Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Hasil Keterampilan Berbicara (Unjuk Kerja )

35

Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara (Unjuk Kerja )

36

Tabel 3.10 Tingkat Keberhasilan Belajar

40

Tabel 4.1Nilai Praktek Berbicara Siswa

46

Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I

59

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Selama Pembelajaran pada Siklus I

63

Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa selama Pembelajaran pada Siklus I

66

Tabel 4.5 Hasil Penilaian siswa Praktek Berbicara Siklus II

80

Tabel 4.6 Perbandingan data dan nilai siswa dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

83

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru selama Pembelajaran pada Siklus II

84

Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa selama Pembelajaran pada Siklus II

87

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

Bagan Model PTK Kurt Lewis

18

Gambar 4.1

Kegiatan Guru membuka Pelajaran

50

Gambar 4.2

Guru Menjelaskan Materi Mendeskripsikan Binatang atau
Tumbuhan

52

Gambar 4.3

Siswa membaca Materi dan Berdiskusi bersama kelompoknya

54

Gambar 4.4

Guru berkeliling menentukan kelompok yang akan maju ke
depan Kelas

55

Gambar 4.5 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang memegang
tongkat secara bergiliran
Gambar 4.6

56

Kegiatan Evaluasi Unjuk kerja ( Bercerita ) pada siswa yang tidak
mau tampil di depan kelas

59

Gambar 4.7

Kegiatan Evaluasi Unjuk Kerja ( Bercerita) Siklus I

62

Gambar 4.8

Kegiatan Penutup

62

Gambar 4.9

Siswa membaca dan berdiskusi bersama kelompok

75

Gambar 4.10 Guru memberikan tongkat kepada siswa sambil bernyanyi
si kancil anak nakal bersama – sama
Gambar 4.11 Guru melakukan tanya jawab kepada siswa

77
77

Gambar 4.12 Siswa menuliskan cerita binatang atau tumbuhan yang dimiliki... 78
Gambar 4.1 Siswa melakukan Unjuk Kerja Siklus II

v

79

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Observasi Aktifitas Guru

92

Grafik 4.2 Pwningkatan Observasi Aktifitas Siswa

93

Grafik 4.3 Peningkatan Keterampilan Berbicara siswa secara Klasikal

94

Grafik 4.4 Peningkatan Nilai Rata – rata Kelas

94

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I
Lampiran 2 RPP Siklus II
Lampiran 3 Lembar Validasi RPP Siklus I dan Siklus II
Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 6 Lembar Validasi Aktifitas Guru Siklus I
Lampiran 7 Lembar Validasi Aktifitas Guru Siklus II
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Lampiran 10 Lembar Validasi Aktifitas Siswa Siklus I dan II
Lampiran 11 Daftar Nilai Pra Siklus
Lampiran 12 Daftar Nilai Siklus I
Lampiran 13 Daftar Nilai Siklus II
Lampiran 14 Instrumen Wawancara Pra Siklus kepada Guru
Lampiran 15 Hasil Wawancara Pra Siklus kepada Guru
Lampiran 16 Instrumen Wawancara sesudah Siklus kepada Guru
Lampiran 17 Hasil Wawancara sesudah Siklus kepada Guru
Lampiran 18 Instrumen Wawancara sesudah Siklus kepada Siswa
Lampiran 19 Hasil Wawancara sesudah Siklus kepada Siswa
Lampiran 20 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

vii

Lampiran 21 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Lampiran 22 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
Lampiran 23 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Lampiran 24 Surat Tugas
Lampiran 25 Surat Izin Penelitian
Lampiran 26 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian
Lampiran 27 Kartu Konsultasi Skripsi

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas SD / MI meliputi empat
keterampilan

yaitu

keterampilan

menyimak,

keterampilan

membaca,

keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Keterampilan berbicara
menduduki tempat utama di dalam memberi dan menerima informasi serta
memajukan hidup dalam peradaban di dunia modern saat ini. Menurut Brown
dan Yule “Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucap bunyi –
bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan,
atau perasaan secara lisan “. 1
Pada hakikatnya keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang
memproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak,
kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Keterampilan berbicara
saling berkaitan dengan keterampilan yang lain. Kegiatan berbicara senantiasa
diikuti dengan kegiatan menyimak, keterampilan berbicara juga menunjang
keterampilan menulis dan kegiatan berbicara berhubungan erat dengan
kegiatan membaca. Menutut Sugihartono “ Tujuan utama berbicara adalah
berkomunikasi dan agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif maka
1

Puji Santosa dkk, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD,( Jakarta : Universitas terbuka,
2009 ), 6.34

1

2

sang pembicara harus memahami makna segala sesuatu yang ingin
dikomunikasikan”. 2
Dalam hal ini pada kenyataanya, keterampilan berbicara yang terjadi
di MI Tarbiyatus Syarifah sangat rendah. Dari 31 siswa yang terdiri dari 14
siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan hanya 41,93 % yang mampu
mencapai KKM 75. Hal ini di sebabkan karena masih banyak guru yang
mengajar dengan metode yang monoton yang mana siswa menjadi objek
pasif yang harus diisi oleh informasi dan pembelajaran berpusat pada guru
serta siswa diajarkan hanya aktif dalam

menulis dan membaca. Maka

berdasarkan beberapa faktor tersebut akibatnya siswa menjadi malas dan
tidak percaya diri dalam berbicara. Sehingga hal ini berdampak pada
keterampilan berbicara siswa menjadi terbatas.
Peneliti menggunakan permasalahan ini menjadi Penelitian Tindakan
Kelas

(PTK)

dengan

metode

Pembelajaran

Talking

Stick

yang

mempertimbangkan kelebihanya yaitu siswa menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran, siswa dapat memiliki kemampuan membuat kosa kata dan
kalimat, dan mampu berbicara di dalam forum atau diluar forum dengan
bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh orang lain. Untuk itulah peneliti
bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penerapan
Metode Talking Stick untuk meningkatkan Keterampilan Berbicara Mata
2

Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : UNY Press, 2008),37

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

3

Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah
Sukodono Sidoarjo”.
Metode Pembelajaran ini sangat cocok digunakan pada pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas II pada materi ” mendeskripsikan binatang atau
tumbuhan”. karena Talking Stick disajikan secara sederhana, fleksibel dan
menyenangkan.
Dengan

demikian

metode

pembelajaran

Talking

Stick

dapat

memberikan dampak positif bagi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia. Siswa akan mampu berbicara atau mengeluarkan pendapat di
dalam forum dengan bahasa yang baik dan mudah difahami oleh orang lain.
Selain itu, siswa didorong untuk banyak membaca, belajar memahami materi
serta melatih siswa aktif dan bersemangat dalam pembelajaran.
Penggunaan metode Talking Stick ini dianggap efektif dalam proses
pembelajaran

karena didasari pada penelitian penelitin terdahulu yang

terdahulu dliakukan oleh beberapa mahasiswa. Yang pertama, penelitian yang
dilakukan oleh Pipit Dwi Retnowati, mahasiswa jurusan PGSD, FKIP,
Universitas Muria Kudus pada tahun 2015 dengan judul “Penerapan Metode
Talking Stick untuk Peningkatan Hasil belajar PKn pada Materi Globalisasi
Siswa Kleas IV SD 3 Panjang Kecamatan Bae Kabupaten Kudus”.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas III B SDN Kebraon 11 / 437
Surabaya yang memiliki nilai rata rata kelas 65. Kemudian setelah dilakukan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

4

siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 68,75 % dengan nilai rata rata
75,93. Jadi Siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan
pembelajaran ditetapkan sebesar 75 % denga KKM ≥ 75. Pada siklus II
ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu sebesar 81,25 %
dengan nilai rata rata 82,18 dan dengan nilai tersebut maka proses
pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II.
Penelitian ini dinyatakan berhasil3
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ummu Lailatul Mufidha,
mahasiswa jurusan PGSD,FIP, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya pada
Tahun 2015 dengan Judul “Pengaruh Model Discovery Learning dengan
Metode Talking Stick terhadap Hasil Belajar Siswa Tema 3 Subtema 3
Pembelajaran 1 kelas IV SD Labschool UNESA Surabaya”. Penelitian
dilakukan pasa siswa kelas IV SD Labschool UNESA Surabaya yang
memiliki ketuntasan belajar sebesar 65 %.
Kemudian setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa
sebesar 51,38 %. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena Indikator
keberhasilan pembelajaran ditetapkan sebesar 75 % dengan KKM ≥ 75. Pada
siklus II kettuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu sebesar 70
% dengan nilai

rata – rata 82,5 dan dengan nilai tersebut maka proses

3

Pipit Dwi Retnowati, Penerapan Metode Talking Stick untuk peningkatan Hasil belajar PKn pada
Materi Globalisasi Siswa Kelas IV SD 3 Panjang Kecamatan Bae kabupaten Kudus,(Kudus :
Universiatas Muria Kudus,2015),Skripsi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

5

pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II.
Penelitian ini dinyatakan berhasil4
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Putri Dwi Cahyaningsih,
mahasiswa jurusan PGSD, FIP, Universitas Negeri Malang pada tahun 2011
dengan judul “Penerapan Model Talking Stick untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD
Jatimulyo 1 Kota Malang”. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD
Jatimulyo 1 Malang yang memiliki nilai rata – rata kelas 60. Kemudian
setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 71,52 %.
Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan
pembelajaran ditetapkan sebesar 75 % dengan KKM ≥ 75. Pada siklus II
ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu sebesar 82,8 %,
dengan nilai trsebu maka proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga
siklus dihentikan sampai siklus II. Penelitian in dinyatakan berhasil.5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick dalam
meningkatkan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidaoarjo ?

4

Ummu lailatul Mufidha, Pengaruh Model Discovery Learning dengan Metode Talking Stick terhadap
Hasil Belajar Siswa Temas 3 Subtema 3 Pembelajaran I Kelas IV SD Labschool UNESA Surabaya (
Surabaya : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, 2015), Skripsi.
5
Putri Dwi Cahyaningsih, Penerapan Model Talking Stick untuk meningkatkan Keterampilan
Berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Jatimulyo 1 kota Malang, ( Malang :
Universitas negeri Malang, 2011), Skripsi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

6

2. Bagaimanakah Peningkatan Keterampilan berbicara mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidaoarjo
dengan penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick ?
C. Tindakan yang dipilih
Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tentang rendahnya
keterampilan

berbicara

siswa

yang

meliputi

berfikir,

membaca,

mengembangkan kosa kata, mengungkapkan gagasan atau fikiran

dan

keaktifan dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan
menerapkan metode pembelajaran Talking Stick pada kelas II MI Tarbiyatus
Syarifah Sukodono Sidaoarjo agar pembelajaran di dalam kelas menjadi lebih
aktif, keterampilan berbicara siswa semakin meningkat dan pembelajaran di
kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan untuk siswa.
D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran Talking Stick dalam
peningkatan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidaoarjo.
2. Untuk mengetahui Peningkatan Keterampilan berbicara mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidaoarjo
dengan penerapan Metode pembelajaran Talking Stick .
E. Lingkup Penelitian
Penelitian ini didasarkan pada masalah pembelajaran yang ada di MI
Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo. Banyak masalah pembelajaran yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

7

peneliti temukan. Agar penelitian ini bisa terfokus dan tidak terjadi
kesimpangsiuran pembahasan, permasalahan tersebut akan dibatasi pada halhal tersebut di bawah ini :
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara pada KD 6.1
Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar sesuai ciri – ciri nya
dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas II MI Tarbiyatus
Syarifah Sukodono Sidaoarjo
3. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017 –
2018.
4. Metode yang dipakai adalah metode pembelajaran Talking Stick untuk
meningkatkan keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan rumusan masalah, peneliti hanya membahas tentang
peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menerapkan metode
pembelajaran Talking Stick materi Mendeskripsikan Binatang atau Tumbuhan,
pada siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo, dan
mendeskripsikan kemajuan keterampilan berbicara siswa pada materi tersebut.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan penyusunan dan sumber referensi bagi penelitian penulis karya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

8

selanjutnya dan hasilnya dapat dijadikan sebuah gambaran atau wacana dalam
melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif di sekolah. Sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian

ini

dapat

pembelajaran Talking Stick

menjadikan

gambaran

bahwa

metode

MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo

sangat penting untuk digunakan pada Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
mengembangkan Keterampilan berbicara siswa khusunya di MI atau SDI.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat

bagi

guru

adalah

guru

dapat

menerapkan

metode

pembelajaran Talking Stick sebagai alternatif dalam merancang
program pengajaran serta dapat memperkaya studi tentang belajar
mengajar dalam upaya meningkatkan Hasil belajar.
b. Manfaat bagi siswa adalah dapat memberi pengalaman langsung
melalui penerapan metode pembelajaran Talking Stick terhadap siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. serta mengembangkan
keterampilan berbicara melalui metode pembelajaran ini.
c. Manfaat bagi Sekolah menjadi lebih maju karena meningkatkan
kualitas yang baik bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
d. Manfaat bagi peneliti adalah penelitian ini memberikan gambaran
secara langsung sebagai calon guru tentang prestasi belajar siswa saat
diterapkannya metode pembelajaran Talking Stick di dalam kelas saat
proses pembelajaran berlangsung.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keterampilan Berbicara
1. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap
manusia yang berbeda-beda antara satu manusia dengan yang lainnya.
Menurut kamus besar Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil yang
artinya cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan
adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot-otot
(neoromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniyah seperti
berbicara, menulis, mengetik, olahraga dan lain sebagainya.6
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
adalah suatu kecakapan, kemampuan dan ketepatan dalam menyelesaikan
suatu tugas. Berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian maksud,
gagasan, pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh orang lain.7 Bahasa
lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.8 Jadi berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi -bunyi

6

Muhibbib Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 121
Puji Santosa dkk, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD (Jakarta : Universitas
Terbuka,2009), 634
8
H.G.Tarigan.Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa.
Badudu,1993),14
7

9

10

artikulasi atau kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan.
Keterampilan berbicara menurut Isah Cahyani adalah “kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekpresikan, mengatakan
serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”.9 Keterampilan ini juga
didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar dan
bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa
malu, rendah diri, ketegangan,berat lidah dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas, maka keterampilan berbicara adalah suatu
kemampuan

mengucapkan bunyi – bunyi artikulasi atau kata untuk

menyampaikan informasi, mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan,
pendapat secara lisan menggunakan bahasa yang dapat dipahami orang lain
dengan percaya diri. Seseorang dikatakan terampil berbicara apabila ia
memiliki kompetensi komunikatif.10
Hal ini sejalan dengan pendapat Nunan (1999), yang menyimpulkan
bahwa berbicara sebagai suatu kompetensi komunikatif mencakup (1)
pengetahuan tentang tata bahasa dan kosa kata bahasa itu; (2) pengetahuan
tentang kaidah – kaidah berbicara (misalnya, mengetahui bagaimana caranya
memulai dan mengakhiri percakapan,mengetahui topik apa saja yang dapat
dibicarakan dalam berbagai tipe peristiwa tutur yang berbeda, mengetahui
9

Isah cahyani. Modul Mari Belajar Bahasa Indonesia. (Jakarta :DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM KEMENAG, 2012) , 121.
10
Alfin Jauharoti.Keterampilan Dasar Berbahasa.(Surabaya : Pustaka Intelektual, 2009), 45

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

11

bentuk – bentuk sapaan mana yang harus digunakan dengan orang – orang
yang berbeda yang diajak berbicara seseorang dan dalam berbagai situasi
yang berbeda (3) mengetahui bagaimana cara menggunakan dan menjawab
berbagai tindak tutur seperti permohonan, permintaan maaf, terimakasih, dan
ajakan; dan (4) mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa secara
tepat.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Belajar bahasa
pada hakikatnya belajar berkomunikasi. oleh karena itu, pembelajaran bahasa
diarahkan

untuk

meningkatkan

kemampuan

pembelajaran

dalam

berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.
Pembelajaran merupakan suatu usaha untuk membelajarkan peserta
didik agar menjadi yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya belum tahu
menjadi tahu. Dalam suatu pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat sembilan
ciri-ciri dalam pembelajaran yaitu : adanya tujuan yang ingin dicapai,
prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan ,
materi pelajaran tertentu yang menjadi garapan dalam proses pembelajaran,
aktifitas para peserta didik, aktifitas guru sebagai perencanaan dan pengelola
kegiatan

pembelajaran,

media

dan

metode

yang digunakan

dalam

pembelajaran, kedisiplinan dalam kegiatan pebelajaran, kedisiplinan dalam
kegiatan pembelajaran serta pelaksanaan evaluasi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

12

Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik dapat :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami bangsa Indonesia dan dapat menggunakan dengan tepat dan
efektif dalam berbagai tujuan.
4. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah dan
intelektual manusia Indonesia.11
C. Metode Pembelajaran Talking Stick
1. Pengertian Metode Pembelajaran Talking Stick
Di tinjau dari segi etimologis ( bahasa ), kata metode berasal
dari bahasa Yunani terdiri dari dua suku kata, yaitu metha yang berarti
“melalui” atau “melewati” dan hodos yang berarti “jalan atau cara”.
Dalam pengertianya, yang dimaksud dengan metode adalah cara yang di
11

Zulela, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

13

dalam fungsinya merupakan

alat atau media untuk mencapai suatu

tujuan.12
Hal ini berlaku bagi guru (metode mengajar) maupun kepada
murid (metode belajar). Karena metode merupakan cara yang dalam
pendidikan bertujuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Dengan

demikian metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh seorang
pendidik yang sesuai dalam menyajikan materi serta bagaimana membuat
siswa dapat belajar dengan mudah sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang terealisasikan dalam proses belajar yang efektif dan
efisien.
Metode pembelajaran Talking Stick ( tongkat berbicara) adalah
metode pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Pada mulanya, metode

pembelajaran

Talking stick digunakan oleh penduduk Asli Amerika untuk mengajak
semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam satu forum (
pertemuan antar suku ). Kini metode itu sudah digunakan sebagai metode
pembelajaran ruang kelas.13

12

Winarno Surakhmad,Pengantar Interaksi Belajar Mengajar,(Bandung : Tarsito,1984),96
Huda Miftahul, Model – model pengajaran dan Pembelajaran,( Yogyakarta :Pustaka
Pelajar,2013),224
13

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

14

Pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong peserta
didik untuk berani mengemukakan

pendapat.14Sebagaimana dengan

namanya, Talking stick merupakan metode pembelajaran kelompok
dengan menggunakan bantuan tongkat. kelompok yang memegang
tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah
mereka mempelajari materi pokoknya.
Metode ini cocok digunakan untuk semua kelas dan semua
tingkatan umur. Metode ini bermanfaat, mampu menguji kesiapan siswa,
melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami materi
pelajaran dengan cepat, dan mengajak mereka untuk siap dalam situasi
apapun.15 Selain itu, Metode ini memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan, meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dalam berbicara
di depan orang lain atau di depan umum.
2. Langkah- langkah penerapan Metode Talking Stick
Adapun sintak metode Talking Stick adalah sebagai berikut :
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya + 20 cm
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
14

Suprijono Agus,Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM,( Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2009),109
15
Huda Miftahul, Model – model pengajaran dan Pembelajaran,( Yogyakarta :Pustaka
Pelajar,2013),225

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

15

c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.
d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru mempersilahkan siswa menutup isi bacaan.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai
sebagaian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
f. Guru memberi kesimpulan.
g. Guru melakukan evaluasi / penilaian.
h. Guru menutup pembelajaran.16

16

Huda Miftahul, Model-model pengajaran dan pembelajaran ,( Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2013),
225

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti penerapan metode talking
stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidaoarjo.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.16
Penelitian Tindakan Kelas juga bermanfaat dalam meningkatkan
pemahaman peneliti dan guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas
utamanya, serta dapat mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran
sehingga pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan
peserta didik dan meningkatnya kualitas pembelajaran.17 Penelitian tindakan
kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan

16
17

IGAK, Wardani, Penelitian Tindakan Kelas , (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), 4.
Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009),27

17

18

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.18 Termasuk penelitian
kualitatif karena peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, terjun ke
lapangan

serta

berusaha

sendiri

mengumpulkan

informasi

melalui

pengamatan dan wawancara. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan
model Kurt Lewin. Yang menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat
langkah pokok yaitu:19
1. Planning (perencanaan), adalah proses menentukan program kebaikan
yang berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.
2. Acting (pelaksanaan tindakan), adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh
peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.
3. Observing (observasi), adalah pengamatan yang dilakukan untuk
mengetahui efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang
berbagai kekurangan tindakan yang telah dilakukan.
4. Reflecting (refleksi), adalah kegiatan menganalisis tentang hasil observasi
sehingga memunculkan program atau perencanaan baru.

18

Lexy J.Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011),6
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD,SLB, TK, (Bandung:CV.Yrama
Widya,2009),21
19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

19

Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk
suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral, seperti pada gambar
di bawah ini.
Gambar 3.1 Bagan PTK Model Kurt Lewwin20

B.
1.

2.

Setting dan Subyek Penelitian
Setting Penelitian
a. Tempat penelitian

:MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidaoarjo

b. Waktu penelitian

:Semester Genap Tahun ajaran 2017 – 2018.

Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Tarbiyatus

Syarifah Sukodono Sidaoarjo tahun ajaran 2017 – 2018 dengan jumlah 31
siswa dalam satu kelas, yang terdiri dari 14 laki-laki dan 17 perempuan.
20

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), 49

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

20

Kurikulum yang digunakan adalah KTSP dengan kompetensi dasar (KD)
Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar sesuai ciri – cirinya
dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain. Objek yang
diteliti oleh peneliti adalah keterampilan berbicara siswa kelas II Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatus Syarifah Sukodono Sidoarjo.
C. Variabel yang Diteliti
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu :
1. Variabel input

: Siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah

Sukodono Sidaoarjo tahun ajaran 2017– 2018.
2. Variabel proses

: Penerapan metode pembelajaran Talking Stick

3. Variabel output

: Peningkatan keterampilan berbicara mata

pelajaran Bahasa Indonesia.
D. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian dari Kurt
Lewin. Model penelitian tindakan kelas menurut Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4)
refleksi.21
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melaksanakan dengan 2
siklus, sebagai berikut:
1. Siklus 1
21

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas., 29.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

21

a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan
melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran Bahasa Indonesia
materi “Mendeskripsikan binatang atau tumbuhan”. Dalam proses
pembelajaran, peneliti merasakan adanya masalah dalam hal kurangnya
antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya kreatifitas guru
dalam mengajar yang hanya menggunakan metode ceramah, sehingga
suasana pembelajaran di kelas kurang menyenangkan.
Dari masalah di atas, maka pada tahap perencanaan ini peneliti
melakukan hal sebagai berikut:
1) Menyusun RPP materi mendeskripsikan binatang atau tumbuhan
berdasarkan langkah-langkah penerapan metode Talking Stick.
2) Menyiapkan

sumber

belajar,

metode

pembelajaran

,

media

pembelajaran, fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.
3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS).
4) Menyiapakan instrumen penilaian.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan
guru selama pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan
menerapkan metode Talking Stick pada RPP yang telah dipersiapkan dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

22

Tabel 3.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Waktu

Kegiatan

10 menit

Kegiatan Pendahuluan

50 menit

1. Guru mengucapkan salam“Assalamulaikum
Wr.Wb”.
2. Siswa berdo’a secara bersama-sama untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa-siswi.
4. Guru menanyakan kabar “bagaimana
kabarnya hari ini”. siswa menjawab:
Alhamdulilah, luar biasa Allahu Akbar,
yess!!!
5. Siswa bersama – sama menyanyikan lagu “
kupu – kupu yang lucu”
6. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari yaitu “ mendeskripsikan binatang
atau tumbuhan”.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati gambar binatang ( kelinci
)dan tumbuhan (mawar) yang ditunjukkan
oleh guru.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
tentang materi mendeskripsikan binatang
atau tumbuhan.
3. Siswa membentuk menjadi 6 kelompok
yang heterogen, masing masing kelompok
terdiri dari 5 – 6 siswa.
4. Siswa membaca materi mendeskripsikan
binatang
atau
tumbuhan
dan
mempelajarinya.
5. Guru
berkeliling
mengamati
siswa
membaca.
6. Siswa berdiskusi bersama kelompok tentang
menentukan ciri –ciri binatang atau
tumbuhan.
7. Guru
berkeliling
mengamati
siswa
berdiskusi.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

23

Waktu

Kegiatan

10 menit

8. Guru mempersilahkan untuk menutup buku
pelajaran yang sudah dibaca.
9. Siswa menerima tongkat yang diberikan
oleh guru.
10.
Guru mempersilahkan kelompok yang
sudah ditunjuk ke depan.
11. Guru memberi pertanyaan tentang materi
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan
secara bergiliran kepada siswa yang
memegang tongkat.
12. Siswa yang memegang tongkat menjawab
pertanyaan dari guru tentang materi
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan
yaitu menyebutkan ciri – ciri binatang atau
tumbuhan dengan benar secara bergiliran.
13. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
hal-hal yang belum diketahui dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
14. Guru melakukan evaluasi dengan cara
memberikan unjuk kerja siklus 1 (
menceritakan ciri –ciri binatang peliharaan
atau tumbuhan yang dimiliki di depan kelas
satu persatu ).
15. Guru melakukan pensekoran pada siswa.
16. Setelah kegiatan selesai, guru memberikan
penghargaan kepada siswa dengan tepuk
tangan atau mengucapkan “ anak anak
pintar semua”.
Penutup
1. Siswa dan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari ini.
2. Guru memberikan umpan balik tentang
materi yang sudah diajarkan dengan
memberikan
pertanyaan
secara lisan
kepada salah satu siswa untuk menyebutkan
ciri – ciri binatang yang ditentukan.(
sebutkan ciri – ciri binatang sapi dengan
benar )
3. Siswa dan guru berdo’a bersama – sama

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

24

Waktu

Kegiatan
untuk mengakhiri pembelajaran.
4. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

c. Observasi (Observing)
Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta
menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
1) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran
2) Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran
3) Melakukan wawancara kepada guru dan siswa
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus 1.
Peneliti melakukan evaluasi, yang mana agar dapat diketahui kekurangan
dalam siklus 1 seperti apakah kegiatan siklus 1 dapat meningkatkan atau
tidaknya keterampilan siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah. Jika
meningkat, maka tidak perlu melanjutkan siklus kedua. Namun apabila
pada pelaksanaan siklus 1 yang telah diketahui hambatan, kekurangan pada
proses pembelajaran maka perlu adanya pengulangan yakni dengan
melanjutkan ke siklus II. Pada umumnya kegiatan siklus ke II memiliki
banyak tambahan, karena siklus II adalah untuk memperbaiki siklus 1 yang
belum berhasil.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

25

2. Siklus 2
Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan
dengan merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan
dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran siklus I, dan jika
pada siklus II masih juga belum berhasil maka akan dilanjutkan lagi pada
siklus berikutnya sampai dirasa sudah berhasil mencapai tujuan yang
harapkan.
Tabel 3.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Waktu

Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam“Assalamulaikum
Wr.Wb”.
2) Siswa berdo’a secara bersama-sama untuk
mengawali kegiatan pembelajaran.
3) Guru mengecek kehadiran siswa-siswi.
4) Guru menanyakan kabar “bagaimana
kabarnya hari ini”. siswa menjawab:
Alhamdulilah, luar biasa Allahu Akbar,
yess!!!
5) siswa menyanyikan lagu “ kupu – kupu
yang lucu”
6) Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari, yaitu “ mendeskripsikan binatang
atau tumbuhan”.
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

50 menit

Kegiatan Inti
1) Siswa mengamati gambar binatang ( kelinci
) dan tumbuhan (bunga mawar) yang
ditunjukkan oleh guru.
2) Siswa mendengarkan sedikit penjelasan dari
guru tentang materi mendeskripsikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

26

Waktu

Kegiatan
binatang atau tumbuhan.
3) Siswa membentuk menjadi 6 kelompok
yang heterogen, masing masing kelompok
terdiri dari 5 – 6 siswa.
4) Siswa membaca materi mendeskripsikan
binatang
atau
tumbuhan
dan
mempelajarinya.
5) Siswa berdiskusi bersama kelompok tentang
menentukan ciri –ciri binatang atau
tumbuhan.
6) Guru
berkeliling
mengamati
siswa
membaca.
7) Guru
berkeliling
mengamati
siswa
berdiskusi.
8) Guru mempersilahkan untuk menutup buku
pelajaran yang sudah dibaca.
9) Siswa bersama – sama menyanyikan lagu
“si kancil anak nakal” sambil mengoper
tongkat ketemanya, saat lagu berhenti siswa
yang mendapatkan tongkat ke depan kelas
beserta kelompoknya.
10)
Guru mempersilahkan kelompok yang
sudah mendapatkan tongkat ke depan kelas.
11) Guru memberi pertanyaan tentang materi
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan
secara bergiliran kepada siswa yang
memegang tongkat.
12) Siswa yang memegang tongkat menjawab
pertanyaan dari guru tentang materi
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan
yaitu menyebutkan ciri – ciri binatang atau
tumbuhan dengan benar secara bergiliran.
13) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang
hal-hal yang belum diketahui dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
14) Guru melakukan evaluasi dengan cara
memberikan unjuk kerja siklus 1
(menuliskan cerita binatang peliharaan
atau tumbuhan kemudian menceritakan
ciri –ciri binatang peliharaan atau

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

27

Waktu

Kegiatan
tumbuhan yang dimiliki di depan kelas
satu persatu secara lisan).
15) Guru melakukan pensekoran pada siswa.
16) Setelah kegiatan selesai, guru memberikan
penghargaan kepada siswa dengan tepuk
tangan atau mengucapkan “ anak anak
pintar semua”.

10 menit

Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada pertemuan hari ini.
2) Guru memberikan umpan balik tentang
materi yang sudah diajarkan dengan
memberikan pertanyaan kepada salah satu
siswa untuk menyebutkan ciri – ciri
binatang yang ditentukan. ( Sebutkan ciri
ciri binatang kerbau dengan benar )
3) Siswa dan guru berdo’a bersama – sama
untuk mengakhiri pembelajaran.
4) Guru menutup pembelajaran dengan
salam.

E. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Data
Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden
maupun yang berasal dari dokumen – dokumen baik dalam bentuk statistik
atau dalam bentuk lainya guna keperluan penelitian yang dimaksud. 22
Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu
a. Data kualitatif

22

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam teori dan praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 87.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

28

Data

kualitatif

merupakan

kategorisasi, karakteristik berwujud

data

yang

berhubungan

dengan

pernyataan atau berupa kata – kata.

Adapun yang termasuk dalam data kualitatif dalam penelitian ini meliputi :
1) Materi yang disampaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas
2) Pendekatan yang dipake dalam Penelitian Tindakan Kelas
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka – angka.
Adapun yang termasuk dalam data kuantitatif pada penelitian ini,
meliputi :
1) Data jumlah siswa kelas II
2) Data presentase ketuntasan minimal
3) Data nilai siswa yang diambil dari nilai unjuk kerja berbicara
4) Data prosentase aktivitas guru dan siswa dari lembar observasi
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan tanya jawab peneliti dengan
informan untuk tanya jawab. Orang – orang yang diwawancarai dapat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

29

termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman
sejawat, pegawai tata usaha sekolah, orang tua siswa, dll.23
Panduan wawancara yang susdah disusun secara tertulis sesuai
dengan

masalah,

kemudian

digunakan

sebagai

sarana

untuk

mendapatkan informasi.24 Teknik wawancara dilakukan untuk
mendapat data tentang mengenai proses pembelajaran yang dialami
guru sebelum diberi tindakan dengan menggunakan metode Talking
Stick,

dan proses pembelajaran yang dialami guru setelah diberi

tindakan dengan menggunakan metode Talking Stick.
Berikut ini instrumen panduan wawancara terhadap guru dan
siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah Sukodono, Sidoarjo.
Tabel 3.3
Pedoman wawancara sebelum penelitian dengan guru
Nama Guru :
Tanggal
:
1) Sudah berapa tahun bapak mengajar di MI Tarbiyatus Syarifah
Sukodono, Sidoarjo ?
2) Apa saja kesulitan yang bapak hadapi dalam mengajar bahasa
Indonesia kepada siswa dalam keterampilan berbicara ?
3) Bagaimana keterampilan siswa dalam hal berbicara ?
4) Apa saja upaya yang sudah dilakukan guru untuk mengatasi
kesulitan siswa dalam berbicara ?
5) Bagaimana minat siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ?

23
24

Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Rosdakarya, 2008), 117.
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Yogyakarta: raha Ilmu, 2006), 211.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

30

Tabel 3.4
Pedoman wawancara setelah penelitian dengan guru
Nama Guru
:
Hari / Tanggal
:
1. Bagaimana menurut bapak mengenai penerapan metode
Talking Stick pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II
khususnya
keterampilan
berbicara
pada
materi
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan ?
2. Menurut anda bagaimana reaksi siswa pada saat penerapan
metode Talking Stick pada pembelajaran keterampilan
berbicara pada materi mendeskripsikan binatang atau
tumbuhan?
3. Apakah ada perbedaan pada aktivitas siswa antara sebelum dan
sesudah penerapan metode Talking stick pada pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas II khususnya keterampilan berbicara
pada materi mendeskripsikan binatang atau tumbuhan ?
4. Apakah para siswa bisa mengikuti penerapan metode Talking
Stick ?
5. Menurut anda apakah penerapan metode Talking Stick mampu
memberikan dampak positif pada peningkatan keterampilan
berbicara materi mendeskripsikan binatang atau tumbuhan
pada siswa kelas II MI Tarbiyatus Syarifah ?
6. Bagaimanakah
keterampilan
berbicara
siswa
pada
pembelajaran bahasa Indonesia setelah menerapkan
pembelajaran dengan mengunakan metode Talking Stick ?
Tabel 3.5
Pedoman wawancara untuk siswa setelah penelitian
Nama
:
Hari / Tanggal :
1. Apakah kalian menyukai pelajaran Bahasa Indonesia?
2. Kesuliatan apa saja yang kalian alami ketika ada pembelajaran
berbicara pada materi mendeskripsikan binatang atau tumbuhan?
3. Bagaimana perasaan kamu ketika pembelajaran berbicara materi
mendeskripsikan binatang atau tumbuhan dengan menggunakan
metode Talking Stick ?
4. Apakah metode Talking Stick dapat meningkatkan keterampilan
berbicara kalian ?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id

31

b. Observasi
Observasi adalah pengamatan; pengawasan; peninjauan;
penyelidikan; riset.25 Observasi adalah suatu proses pengamatan dan
pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai
berbagai fenomena baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.26
Dalam pengamatan ini digunakan dua lembar pengamatan,
yaitu lembar pengamatan aktifitas guru dan siswa yang digunakan
untuk merekam aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran apakah
susdah sesuai dengan RPP atau belum.
Tabel 3.6
Lembar Observasi aktifitas guru
No
1
2

3
4

25
26

Aspek yang Diamati

Terlaksana
Ya Tidak

Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam“Assalamulaikum
Wr.Wb”.
Guru mengajak siswa berdo’a secara
bersama-sama untuk mengawali kegiatan
pembelajaran.
Guru mengecek tentang kehadiran siswa
Guru menanyakan kabar “bagaimana
kabarnya hari ini”. siswa menjawab:
Alhamdulilah,luar biasa, Allahu Akbar,
yess!!!

Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2001),533
Zai

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KETERAMPILAN BERBICARA KELAS II SDN KAUMAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

0 3 22

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick Di Mi Al Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi

0 7 179

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran 20

1 4 16

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENERAPAN METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Inside-outside Circle untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 01 Tambakboyo Tahun 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 3 24

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN.

1 6 25

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MENGGUNAKAN STRATEGI TALKING STICK BAGI SISWA KELAS IV MINU WARU II WARU SIDOARJO.

1 50 118