PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL RECIPROCAL TEACHING (RT) DIPADU PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA.

(1)

PERTANYAAN (PBMP) UNTUK MELATIHKAN

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA

SKRIPSI

Oleh: WIDDY WINDAYATI

NIM D04211019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FEBRUARI 2016


(2)

DIPADU PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI

PERTANYAAN (PBMP) UNTUK MELATIHKAN

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

WIDDY WINDAYATI NIM D04211019

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FEBRUARI 2016


(3)

(4)

(5)

(6)

vi

By: Widdy Windayati ABSTRACT

Nowadays, education still only emphasizes on the result of cognitive learning that it rather ignore the meta-cognitive of students’ ability. The problem must be overcome by applying learning model of RT integrated by PBMP. RT and PBMP is convinced that it is able to drill the students’ meta-cognitive skill. In addition, the higher of activity and students’ role in this model extremely supports to maintain the meta-cognitive skill. Based on the case, the combination of RT and PBMP is the best model to maintain the students’ meta-cognitive. The purpose of this research is to know the validity of learning equipments such as RPP dan LKS, the practical learning equipment of Mathematics, students’ activity in learning process, the implementation of syntax learning, and the students’ meta -cognitive skill after enrolling Mathematics lesson by applying learning equipment of Mathematics of RT integrated by PBMP.

This kind of research done by the researcher is a development research because the researcher wants to develop the model of RT learning integrated by PBMP to drill the students’ meta-cognitive skill that the result will refer to RPP and LKS. The development model used is a model of Plomp that is limited to the four phases: (a) the phase of the first investigation, (b) the phase of design, (c) the phase of realization, (d) the phase of test, evaluation, and revision. This research was conducted in VIII (eight) grade of MTs Nurus Syafi’i with 20 students for five times meeting by taking five students as the sample to take a data of their meta-cognitive skill with SPLDV material.

Based on the result of the research data analyzing is: the result of the development complies with the criteria “valid” with the total average RPP 3,62; and LKS 3,61. The students’ activity has complied with the criteria of active students with percentage 95,7% and passive 4,3%. The implementation of learning syntax is obtained with average 3,91 that means that RPP used in this research is implemented with “very well” category. The result of meta-cognitive skill clarifies that the rate of 20% students includes to high meta-cognitive skill, 40% is medium, and 40% is low.

Keywords: Reciprocal Teaching (RT), Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP),meta-cognitive, meta-cognitive skill.


(7)

vii

Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) Untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa

Oleh: Widdy Windayati ABSTRAK

Pendidikan pada saat ini masih menekankan pada hasil belajar kognitif saja, sehingga kemampuan siswa yang lain seperti metakognitif kurang diberdayakan. Permasalahan tersebut perlu diatasi, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran RT dipadu PBMP. Model RT dan PBMP diyakini berpotensi untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa. Selain itu tingginya aktivitas dan peran siswa dalam model ini sangat mendukung untuk memberdayakan keterampilan metakognitif. Berdasarkan hal tersebut kombinasi RT dan PBMP merupakan model yang dirasa tepat untuk memberdayakan metakognitif siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas perangkat pembelajaran yang meliputi RPP dan LKS, kepraktisan perangkat pembelajaran matematika, aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran, keterlaksanaan sintaks pembelajaran, serta keterampilan metakognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model RT dipadu PBMP.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian pengembangan. Karena peneliti ingin mengembangkan model pembelajaran RT dipadu PBMP untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa yang hasilnya mengacu pada RPP dan LKS. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran menurut Plomp yang dibatasi sampai fase ke empat yaitu : (a) fase investigasi awal, (b) fase desain, (c) fase realisasi, (d) fase tes, evaluasi, dan revisi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII MTs Nurus Syafi’i yang berjumlah 20 siswa selama lima kali pertemuan dengan mengambil sampel 5 anak untuk diambil data keterampilan metakognitif. Materi yang dipilih adalah SPLDV.

Berdasarkan hasil analisa data penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: hasil pengembangan memenuhi kriteria “valid” dengan rata-rata total kevalidan RPP 3,62; dan LKS 3,61. Aktivitas siswa telah memenuhi kriteria aktif dengan prosentase siswa aktif sebanyak 95,7% dan prosentase siswa pasif sebanyak 4,3%. Kemampuan guru dalam melaksanakan sintaks pembelajaran diperoleh rata-rata 3,91 yang berarti RPP yang digunakan dalam penelitian ini telah terlaksana dalam kategori “sangat baik”. Hasil keterampilan metakognitif menyatakan bahwa sebanyak 20% anak termasuk kedalam kategori keterampilan metakognitif tinggi, 40% sedang dan 40% rendah.

Kata Kunci : Reciprocal Teaching (RT), Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP), metakognitif, keterampilan metakognitif.


(8)

viii

SAMPUL DALAM ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Pembahasan ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Istilah ... 6

F. Batasan Masalah ... 7

G. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perangkat Pembelajaran ... 11


(9)

ix

D. Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan ... 23

E. Metakognitif ... 27

F. Jenis-jenis Pertanyaan Untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif ... 39

G. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dengan Pemberdayaan Berfikir Melalui Pertanyaan (PBMP) ... 39

H. Perangkat pembelajaran Model RT Dipadu dengan PBMP ... 43

I. Keriteria Perangkat Pembelajaran Model Pembelajaran RT Dipadu PBMP ... 46

J. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 47

K. Materi SPLDV ... 49

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 55

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 55

C. Subjek Penelitian ... 55

D. Desain Penelitian ... 55

E. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 56

F. Instrumen Penelitian ... 62

G. Teknik Pengumpulan Data ... 66

H. Teknik analisis Data ... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran .... 79

B. Kevalidan Perangkat Pembelajaran ... 101

C. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran ... 106

D. Aktivitas siswa ... 109

E. Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Sintaks Pembelajaran ... 112


(10)

x

B. Saran ... 128 DAFTAR PUSTAKA ... 129 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 133


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anis Baswedan menyebutkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sedang dalam kondisi gawat darurat, mengacu kepada hasil survey PISA yang menempatkan Indonesia pada rangking 64 dari 65 negara1. Berdasarkan survei PISA (Programme for International Study Assesment) dalam satu dekade terakhir menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia jalan di tempat, sementara negara lain sedang bersiap memenangkan pertarungan dunia. Ia mengatakan bahwa apa yang ada saat ini merupakan produk pendidikan Indonesia di masa lalu dan kita bisa melihat bagaimana hasilnya.

Rendahnya kualitas mutu pendidikan kita secara hipotesis, dinilai sebagai akibat dari lemahnya penataan kegiatan akademik institusional, lemahnya penataan tersebut sekaligus tercermin dalam kondisi proses belajar mengajar di kelas, khususnya dalam proses belajar mengajar pada umumnya2. Tantangan yang dihadapi oleh para penggerak dunia pendidik saat ini semakin banyak. Salah satunya adalah perubahan atmosfer dunia pendidikan yang sebagian besar dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang akan terus terjadi. Perlu disimak bahwa selain memberi dampak yang baik bagi peningkatan kualitas pembelajaran, ternyata perkembangan teknologi ini juga memberikan efek samping yang kurang baik bagi dunia pendidikan terutama jika menyangkut tentang penyalahgunaan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Karenanya dalam menyampaikan pelajaran dan menjawab tantangan perkembangan teknologi yang terjadi, seorang tenaga pendidik harus aktif dalam mengikuti perkembangan tersebut dan memikirkan strategi pembelajaran yang baik untuk para peserta didik yang dimilikinya. Hal itu sangat diperlukan sebab pembelajaran sendiri merupakan kegiatan utama dalam lingkungan sekolah yang

1 M.antaranews.com/berita/467070/mendikbud-pendidikan-indonesia-dalam-kondisi-gawat-darurat.

2 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 33. 1

BAB I PENDAHULUAN

A

A. Latar Belakangg An

Anisis BBasaswewedadan n mememememmememememem nyebnyebututkakann babahwhwaa pependndididikikanan di I

Inddonesia sai attiini si ededdanannnnnnnnnnngggggg gggggg g dadddad lalalalalalalalalalaam aammmmmkokonddiisii gawatt ddaruratt, mengacu ke

kepapadada hhasasilil ssururvevey yyyy y y y PIPPIPIPPPIPPPPP SA yyanannnnnnnnnnng ggggg g g g gg gg g g meenenempmpatatkakann InIndodonenesisiaa ppada ra

rangnggggkikingngg 6644 dadaaaaaarirrirririririririririiii 65 5 nnnenennnneenennennnenen garagagagagararararaaaa11111111. BeBerdrdasasararkakann ssurrveiei PPISA (

(PPrroroogrgramammememmeee fofffffffffffffforooorororororoorrr Intererererrnarrnananananannanatinatititititiontitititiiiiononononalal StuStudydy AAssssesesmemementnnnt) t dalam satu deekkkkaaade tettterereereerrarrraaakaaaakkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhihihihihihrrrr menununnununuuuunjuuuunjunjnjnjnjnjnjnjnjnjnjnjuuukukukuukukuukkkkakakakkannnn babababahwhwhwhwa aaapepepepep ndndndndididididiidiikiii anan IIIIndndonesiai jalan j dii ttteempapaaattt,ttt, sssemenenntatatatatatatatataaarrrara nnegegarara lllaiiin sssedeeeeeededededanangaanaangggg g bebebbebebebebebeersrsrsrsrsrsrsssssiaiiai pp p pp mmemenanggkan pe

pertrttttaaraunnnnnggaggggggannn n dududuuuuunnninnininninninininina.a.a IIaa memengngatatakakanan bahbbahahahahahahahhhhwawww aapaaapapapapaaaaaaaa yyanyyyyyyyyyyyanaaananaananananng adadaa sasaaat ini meerrrurupakakakkkakaannn prppppprprprprprprprpprrododukk ppeendndididikikan IIndndonessiaiaiaiiaiaiaiaiaiaiaaaaa di mamaasaaaassssassssssasasaa llalu l ddan kita bi

bi

biiiiiiissasasassaaa mellliiihhathhhataatbbagagaaimam na hhasasililnynya. Re

Renndnnddddahahnya a kualalitias mmuutu pendiddikikanan kkkkkkkkiititititititittttaaaa a aaaaaaa aaa asecassesecac rararaaaahhiphhhhhhipotesis,t d

dii

dninnninininilnilalaai i seseeebbbbabagagaii akibat ddarai ilelemahnhnyay ppenenatataaaanaann nnn kekkkekekkekekekekekkekegiggigigigigigigigiigiiiiatataatatannakaakkkkkakakkakkakakakaadededd mimk i

in

innnsstisstssstststsststititusitiitititittuuusuususioioioionnnnanal,l lleemahhnynya penataaanan tersesebubutt sseekakakakkaalililllilillilililiiggggugugugus s teeercrcrcrcrcrcccccccceereemmin dalaaaaamammm mmmmmmmmmkokokkokkkokokokokokkoonnnndndn isisi proses belajar meengagajar di kelelaaas, , khkhkhhhhuuusssusussnsnynnynynynynynynynynynyya a ddalam pr pr p p p p pr p p p p

p ossesss bbelajar mengajar bbbbbbbbbb padada umumnm yaaa22. TaTaTaaaaanntntntntnttananaaaanananananananananngagann yyang di

diiiiii

dhhaahhahhahhhhahahahaadapipiii ooleoooooooollllllleleleh para penggerakk duniad a ppennndinnnndddddddddddidddddiidddkk sasaaaatat inii semmakin ba

banynynynnynynyyyakakakakaakakakakakakakak. ... Saaalalalalalalalalalalalaah aahhhhhhhh sasatutunynya a adadalalahah ppererrrurrubububububuuubuuubbaaahahhhaaanan aataatttmmososfeferr dud nia peenndnddddddiididididddddddddikikanikikikikikikkkkkkaaaaaaaanaa yyananngnnnnnnnng ggg gggggg sesebabaggiaian n bebesar r rr ddiddddiddpengngnngnngaaruhuhii i i olleh ah ddanya pe

perkrkkkkkeme bababbabababbabbababababaangngngngngngggananaanan tttttttekekeknoekekekknnononononololologilolologigigigigi yyyyananananggggggg gg akakakakkkkkakkkkkananaananaaaaa ttererrusuususususss ttetteeeerereeejaadiiii... PePerlrluu didisisimak ba

bahhhwhwwa selain memberi damamamamamamamammmmmmmmmppakpapppapapapapapapapakkk kk yaangngngngggggggg bbbbbbbbbbbbbaiaiaaaiaaiikk babaaagggigggi ppeneniningkgkatan ku

kualalitalaaalalalallllititititititasasasasas pppppemembeememembebbebebelallajallalall jajjajaraaranrararaannnn,n,ttttttttereerererrrrrrnynynynynnyanynynynynynyaaaatatatataaaata aaapeperkrkrkrkkkkkkeemeemeememememememmmbabangbbabbbabbbbaangngngngnganananananttttttekekekekekekekknkkkkkkkkknonnn logig ini juga me

membmbererikikanan eefefek kkk sssassasampmpmppppiiniiininininggggg yayayyayayaaaanngngnnnnngngngnnnn kkururanang g babaikik babagigi ddunia pendidikan terutamma a jijjijjijijijijijijjjijijiikakakakaka mmmmenenenenenenenenennnnyyyayayyay ngkut tentang penyalahgunnaan ya

yangng ttererjajadidi didi lliningkgkunungagann pepesesertrtaa didididikk. KKararenenananyaya ddaalam menyampaikan pelajaran dan menjawab tantangan perkembangan teknologi yang terjadi, seorang tenaga pendidik harus aktif dalam mengikuti perkembangan tersebut dan memikirkan strategi pembelajaran yang baik untuk para peserta didik yang dimilikinya. Hal itu sangat diperlukan sebab pembelajaran sendiri merupakan kegiatan utama dalam lingkungan sekolah yang

1 M.antaranews.com/berita/467070/mendikbud-pendidikan-indonesia-dalam-kondisi-gawat-darurat.


(12)

menjadi penentu kualitas output sumber daya manusia. Perbaikan sistem pendidikan saat ini harus memperhatikan beberapa prinsip dari pendidikan yang ada, seperti salah satu prinsip yang penting dari pendidikan saat ini adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, sehingga proses belajar mengajar tidak lagi berpusat pada guru, akan tetapi berpusat pada siswa.

Pembelajaran saat ini baik strategi maupun materi terus menerus diperbaiki, terutama dalam hal pemberdayaan kemampuan metakognitif dan berfikir kritis siswa. Metakognitif dan berpikir kritis terhadap materi matematika merupakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran matematika. Terkait dengan tujuan tersebut, seharusnya pembelajaran matematika menitikberatkan pada pengembangan metakognitif siswa. Dengan memberdayakan kemampuan metakognitif siswa, secara tidak langsung akan membuat siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep pada mata pelajaran matematika3.

Lemahnya pemahaman siswa pada umumnya dilatarbelakangi oleh pembelajaran di sekolah yang masih menggunakan metode ceramah. Ceramah yang diartikan sebagai proses penyampaian informasi dengan jalan mengeksplanasi atau menuturkan sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh sekelompok subjek4. Dalam metode ceramah ini konsep, prinsip, definisi diajarkan melalui pemberitahuan oleh guru kepada siswa, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Sedangkan dalam pembelajaran matematika hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaikan atau masalah-masalah yang harus dipecahkan atas dasar kemampuan siswa sendiri. Karena dalam proses pembelajaran tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated)5. Hal ini ditujukan untuk membimbing siswa ke arah yang lebih aktif, dimana siswa mampu berdiri sendiri atas dasar tanggung jawab. Karena dalam proses belajar mengajar

3. PERMENDIKNAS NO.22 Th 2006 nomor 1

4 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 36. 5 Dr. Wina Sanjaya, M.Pd., Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media, 1998, hlm. 105.

menjadi penentu kualitas output sumber daya manusia. Perbaikan sistem pendidikan saat ini harus memperhatikan beberapa prinsip dari pendidikan yang ada, seperti salah satu prinsip yang penting dari pendidikan saat ini adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, sehingggag prposes belajjar mengag jaj r tidak lagig be

berprpususatatppadadaa gugururu, akakananttetetapapi i beberprpususatatppadadaa sisiswswaa. P

Pembbellajaran saaj tt iinii bababababababababababababababaaikaaiiiiik sttrategt ii maupun matert ii tterurus me

meneneruruss didipeperbrbaiaikiki,, teteteeerurrrrurrrurururururururuuttttatttamamaaaaaaa ddalalamam hhalal ppemembeberdrdayayaaaan n ke

kemamampmpuauann memetatakokogngnitiitititttttififififiiifififififififififfdddddan berfififfifiikiiikikkkkikikkikikikkikikir rrrr krrititisisssisiswawa. MeMetatakokogngniititif dan beberprrrrprrprpikikikiririrkkkririririiititititisssss sttet rhrhrhrhrhrhrhrhrhrhhadhhhhhhhaadapaa ppmatmmmmmmmmmmmmmataatatatataatataterereri iiii mammamatetemattemamatititikakakammmerererrupupupuppppaakaaaa an tujuanj n ya

yangng aaaaaakakan n didididdidicacacacaccacaapaaaaappapapapapapapapaaiiiii iii dadad laaaaammmmm mm mmm m mm peppppepepepeppppppembmbmm elajelajararanan mmatatemematatattikikikikka.kk TTererkakaiti

dengnganann tujuuuauauauaaanaaaaannnn nnn n tttttetttettersrebutututututututtttt, ssssssssessseseeehahahahahahahharrururrurusnsnsnsnyayayayayy pppppppemememembebebebeb lalalajalalaaajajajajjaraan mmmmatematika me

meninittikkkkberaatatkakkakaaaan n papappapapaaaddaddddadadadaddaddadad ppenengegembmbanangagagaaaaaannn nn n n n mmememeeeetatatatttaaaaakoakkokkokokokkkokkokokoogngggggggngngngng itiiitifif ssisiswawa. D

Denganannnnn memeemmmmmbebberdddddddaayaaaayayayayayayyaakakaan kkemampuan mmetetetetttttttttakaaakaaakakaakaakakaka ogo niniiitititititiiiiiifffffff f fff fffsisisisisisisissiiisswswss a, secara ti

tidadak llangsssusussuungngngngngngngngnngggggggggg aakakan memembmbuauat t sisisiswswa leleleleleeeeebbih bbbibbbbbbibibihhh mumuuuuuuuudaudddddaddd h dadalalamm me

memamammamammamamamamaahhhahamikkkoononsesepp--kok nsn eppadada a mmatappellajajararanannmmatmmmmmmmmmmmaaaaematatatattikttttikiikikikiikikikikikikaaa3. Le

L Le

Leemahhhhnnnyaya pemamahamaan n siswa ppaaaaaaadadddadadadadadadaddadaa umumumumumuuuuuuumnmnmmmm yay d d d d di d d d di d d

dlalaatatataaarbrbelrbrbrbrbbbelelakkkaannnngigi ooleh pepembmbelajarranan di i sesekok lalallalllaaahhh hhhh yayyayayyayayayaaaannnngnnngn mmmmaasasaaasasasassssssssihihiii mengngggguguguguguguguguguguguguunananannannananaaaaaakkakkakannn metetode ceeramah. Ceramahyyang g ddiardartitititiikakkkakakakakakan nnnnn ses babababababaagaaaaaggagagg ii pr pr pr pr prr pr pr

prrrrrosoooo esppppppeneneenenenenenenenenennnnyyyayayayyayayayaaaaammpmpaaian informasi dengagann jalan n mmennnnngngekekspspspsppllalaaaaanananaaaaaaasisissisissisiiaatatau u me

menunnunununununununuuuututurkkank nnnn sekssssse elompop k materi secaara lisaan daannnn pap daddadaasasssssssssaaaaaaatt yang sa

samamammmmmmmmmmmmmaatatataatttereri iititititittuuuu uuuuuuuuuudddddditerima oleh seekekeelollompmpokokssububububbbbbbbbbbbbjejjejjejjejejjejejekkkkkkk44. DaDaDalallaamm memetotodde ceramamaaah hhhhh hhhhh iiiiiiniiii i kkkkkkkkkkkononooooonsep, prinsi iip, ddefiinisiinininininininniniiiisissisisi dddiiiaajaarkkkkaaan mellalluiu pe

pembmberritritahahahahaahaahhhhhuauuuuauauauauaaaaannn nn olehooololeehhhhhhh gggggururu u kekepapadada ssisswwwwwawawawwwwaaa, seehehhihiinnnnngnn gag sssisiswawa ttididakak te

terlrlibibatattt seccccaraaraaraaa akaktikkktitititifff fff dddadadadallalamlalal mmm pepeeembmmmmmbmbmmbmbmmbmbmbbeleleeleleeelelelelelelellajajajajaarrananann.n... SSeSSeSSSeSeSSSeedaangngkggkkakann dadalalamm pe

p mbelellaajjjaran matematika heheeeeeeeeeeeeeendndandndndndndndndndndaknaaaakaaakakaknyyya memmememememememememememmeemmbermbm rii kkkek semppatann ke

kepapadadaaaassiiiiisiswawa uuntntttukukukkk mmmmmelelellllakakakkkkkkukukukkkkkkkkkkkanananananananannnnn aaktkkkivvvitititittattasasaasasaaaaa bberbbbbbbbbbereerupupuuppaa pepekerjakekekkkkkekkke aanan yyanang g ha

haruruss didiseselelesasaikikanan aatat u uu mmmmmmmammmmmamasalasasallaahhhhh--mamamammamamaaassssassasasasasaaalllah h yayangnghhararusus ddipipececahahkakan n atas dasar kemampuanan ssssssssisiisisiswawawawa sssssseneneneee diri. Karena dalam prosees pembbellajaranj ttididakk hhanya menekank kkan kkepadda akkumullasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulateddd)5. Hal ini ditujukan untuk membimbing siswa ke arah yang lebih aktif, dimana siswa mampu berdiri sendiri atas dasar tanggung jawab. Karena dalam proses belajar mengajar

3. PERMENDIKNAS NO.22 Th 2006 nomor 1

4 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 36. 5 Dr. Wina Sanjaya, M.Pd., Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media, 1998, hlm. 105.


(13)

tanpa adanya keaktifan siswa, belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

Pemilihan dan pelaksanaan metode mengajar sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Menurut Sudarwan Danim, metode belajar yang baik diasumsikan dapat mencapai pengajaran secara baik pula. Banyak metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh kemampuan metakognitifnya. Mengingat pentingnya peranan metakognitif dalam keberhasilan belajar, maka upaya untuk meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan dengan meningkatkan metakognitif mereka dengan membangun pondasi untuk belajar secara aktif. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif adalah dengan model pembelajaran reciprocal teaching (Pembelajaran terbalik).

Model reciprocal teaching adalah pendekatan kontruktivis yang berdasar pada prinsip-prinsip pembuatan pengajuan pertanyaan6. Model ini merupakan model yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu meringkas, menyusun pertanyaan, memprediksi dan mengklarifikasi. Kegiatan meringkas dapat melatih siswa mengelola informasi. Pada kegiatan ini diperlukan aktifitas membaca dan merangkum ide. Kegiatan menyusun pertanyaan digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa. Pada kegiatan memprediksi, siswa diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah dimilikinya untuk digabungkan dengan informasi yang baru diperoleh untuk digunakan dalam mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi. Kegiatan mengklarifikasi bertujuan untuk memberikan penekanan kepada siswa ketika menjadi guru dihadapan teman-temannya (siswa-guru). Sehingga kegiatan tersebut dapat mengembangkan keterampilan metakognitif seperti merancang, memantau dan mengevaluasi7.

6 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis, Surabaya Prestasi Pustaka, 2007, hlm. 96.

7 Dwi Candra Setiawan1 A. D. Corebima2, Siti Zubaidah2, Pengaruh Strategi

Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui tanpa adanya keaktifan siswa, belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

Pemilihan dan pelaksanaan metode mengajar sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Menurut Sudarwan Danim, metode belajar yang baik diasumsikan dapat me

mencncapapaiai ppenengagajajararann sesecacarara bbaiaikk pupulala.. BaBanynyakak mmeetode pe

pembmbelelajajararanan yyanangg dadapapapapapataaat tt tttt tt memerarangngsasangng ssisiswawa uuntntukuk bbelelajar mandiri,, kreatif, , dan n n lellelellellelebilllleebihh akaaaktitif f dalam menggikuti kegigatan pe

pembmbelelajajararanan. KeKebeberhrhrhrhrhrhrhrhhahhhhhasasaasasasilan sessseoraeoeoeeoeoeooooorrrrr nggddalalamambbelelajajararddipipenengagaruhi ol

olehehhhh kkkemememamamamampupppppppppupupupp anananannnnnnnnn mmetetakakakakakakaakkkkkokkkkogoggggniniiiitititiftiiffnfnfnfff yyyayaya... MMeMeMengngngggingaini gggggagagaatt pep ntiinggnya pe

peraraaaaananan n mememememmetatattatatataaaaaakokokokkokokokokokokokokoogngnggngngngnititifif ddadadaddddadadadadaddalallalalalalalalalaaaaaam m m mmm kebekeberhrhasasililanan bbelellajajajararararrrrr, mamakaka uupap ya un

untuuuk mu memmemememmeenieeeeeenininninininnnnnnnnnnngngnnn kakkk tkanaanannnnnnnnnnnn hhhhhhhhhhhhaasasasasassililiililiil bbbbbelelelellajajajajjarjararararar dddddapapapapapapppatatataatata dilad akakkkkuukan dengan me

mennningkn kkakaaatktkkkankkkkaa mmmmetetetaetetetetetetetttttttakaaaakakkogogninititiff memererekakaaddddddendddddddenengaeenenenennngagagagagaaannnnn nnnnnnnnn mmememmemememememeeeeeemmmmmbmbmbmbaanana gugunn pponondasi un

untutuuuuuk beeeeelalalaajjaar sesesesesseseseceeeeeecacaccc raraaaktktifif. SaSallahh sasatuttumetmmmmmmmmmmmmmmmmmeeeeetetoddde dee peppepepepepeppepepeppeeeembmbelmbmbmbmbmmbmmbmbmbmb lajjararanan yang dappappaat ddidddiiiguguguguguguguguguuuuuuuuuuunannnnnannnnnnnn kakan n dadalal m m pepembmbm elajajararrrranaananananaananananananananannn mmatatatattetttttttteemaeeeeeeeeeeemmmm tiikaka yyang me me me me me me me me me me me

m mmmbm eriiiikkankkan kkeseseemmpatan n kekeppada sisiswawa uunntntntntntntntttttukuuuuuukuukukuku belelelelelalajajajajajajajajajajajjjaraaaarar mmanandiri, k

kr kr

k eaeeeaeeaatif ddddaaaaan n lebibh akaktif adadalah dengagan modemommmommomomomomomomoddddddddededddededededed l pembmbmbelmmmbmbmbmbmmbmbmbmbbelajajaran re

re

recicciciciccciiiprppppprprpprpp occcaaallltteaeachching(P(Pemembeb lajararann tet rbrbalalikik).) M M Mo Mo Moo M M M M M

M ddddell reecciproccala teachingg addalahh ppenndddddedd katakakk tatanttaaaaaann nn kokontttrurrururururururuuukktkktivivis ya

y

y nggggg bberbbbbbbbbbererdaerereeerereeereredassar pada prinsipp-prprinsip i p pepemmmmbmbmm uauaaatttaaaann nnn n ppeppppepepepepep ngngajajuan

pe pe p p pee pe pe p pee p pe

peertanyaaaaaaaaaaananaaanaananaan6. Model ini merupapakan mom dellll yay nngngggg mmmmmmmmmmeenerapkan emmmm

empapapapappppapppaat ttststrraaaategiteteteteteteteeeeeegggggggi pemahaman manandidiriri,yaaittuuuuu uuuuuuuu mmmememmmeemmmm riinggggkkakkak s,s, mmenenyuyusun pe

pertrttttttaaaananananannyyaan, yayayyyyayayayayaya mmmmmmmmmmememm mpmpreredidiksksii dadan n mememmememmeeeengengngngnggkklkklkkaaarariffikkkkaasaaaasii. KKegegiai tan me

merrriinngggggggggkakakakakkakakakakakaassssssss sss dadappppaaaatt t tttt memelalatitihh sisiswswaa mmmmmmememememmmm nnnggeelllooollla innnffffoformasi. Pada ke

kegggiiiaatannn iiiiiiiinininininii dddddiipipiperpperlereerllulululukuukakakakakann nnn akakaaakktitititfifififiiitattattatatataaaaaassss memmmmmmememmemmmmm mmbmbbacacacaacccacccccca aaa aaaaaaddddddddaddddan n mmmemmmeerarangngkukumm ide. Keeggggiggiiatan menyuy sun pep rtanyyayyyayayayayayayayayayayaanananananannnnnnnnnddidddigggunnakaakakakakakakkkkananaanananananananannnn untukuk mmmmmemoniitor dan me

mengnnnnngngnn eveveve alaluaallluauasisisiii ssssejejjjauauauuuuhhhhhh mmamamammaaananananananannaaaaaaa ppemeemahahahhhhhhhhhhhhaamamaamamaaaammaaananaanaan sssssiiswaisiiswawa. PPPPPPaPadada kkegegiai tan me

mempmpreredidiksksi,i ssisiswwaaa ddddddddiaiaiajajajakk k unununtututuuuuk kkk kk k kkk kk k kk memelilibabatktkanan ppenengegetatahuhuanan yyang sudah dimilikinya ununtututututututututtutukukkkkkk kk didigdididddiddidigagabgagagaggagaggaaabbbubbbubbubbb ngkan dengan informasi yyang b

baru ddiiperolleh uh nttukk ddiigunakank ddalam menl gimai jijinasikan kemungkinan yang akan terjadi. Kegiatan mengklarifikasi bertujuan untuk memberikan penekanan kepada siswa ketika menjadi guru dihadapan teman-temannya (siswa-guru). Sehingga kegiatan tersebut dapat mengembangkan keterampilan metakognitif seperti merancang, memantau dan mengevaluasi7.

6 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis, Surabaya Prestasi Pustaka, 2007, hlm. 96.

7 Dwi Candra Setiawan1 A. D. Corebima2, Siti Zubaidah2, Pengaruh Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui


(14)

Pola yang mampu memberdayakan ketiga kemampuan di atas adalah PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan). PBMP merupakan suatu pola pembelajaran yang berusaha memberdayakan kemampuan berpikir melalui pertanyaan. Pola ini diperkenalkan oleh Corebima pada tahun 2000, dia berpendapat bahwa dengan PBMP siswa akan terlatih untuk mengasah kemampuan metakognitif dan berpikir kritisnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang ada. Berdasarkan penjelasan di atas maka reciprocal teaching dan PBMP merupakan pembelajaran yang dirasa tepat untuk lebih memberdayakan kemampuan metakognitif. Hal ini dikarenakan dalam penerapan kedua model ini sangat mendukung dan saling melengkapi satu sama lain.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Reciprocal Teaching (RT) Dipadu Dengan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) Untuk Melatihkan Keterampilan Metakognitif Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

2. Bagaimana validitas perangkat pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

3. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

Pertanyaan (PBMP) Terhadap Kemampuan Metakognitif Biologi Siswa SMA AL-Islam- Maarif Singosari, Malang,

Pola yang mampu memberdayakan ketiga kemampuan di atas adalah PBMP (Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan). PBMP merupakan suatu pola pembelajaran yang berusaha memberdayakan kemampuan berpikir melalui pertanyaan. Pola ini dipep rkenalkan oleh Corebima ppada tahun 2000, dia be

berprpenendadapapatt babahwhwaa dedengnganan PPBMBMPP sisiswswaa akakanan ttererlalatitihh ununtutukk mengasahh kkemampuan metetetetetetetttttttaaakakakakaakakakakakakakakakakkogo niititif f ddan bberpikikiri kkriititisnyaya me

melalalluiuipperertatanynyaaaann-pepertrtanannyyyyyyayyayayyayayayayayayaaaaanana yyananananaanananananananng ggggadada.a.BBererdadasasarkrkananppenenjejelalasasan n di

di aatatass mamaka ka rereciciprprrroocococococococococccaaaalll teachhhhinininininininnnnnnggggggggggg dadann PBPBMPMP mmererupupakakanan pe

p mbbelellllajajaajararanaranan yyyyyananang ananannggggg diddddiddddddididddirarasaa ttetttttttepeeepepepeepepepepepepat uatat uuntntntntukukuk lebllebebihihih mmmmememeemmmmmmbbebbbbb rdayyakann ke

kemamammmmpmpmpuan uan n mememememmetaeetatatatatatatataaakokokokokokkokokkokkooooggngnggnititifffff...HaHaHaHaHHaHaHaHaHHaall l llll lll linininini i didikakarerenanakakan n dadalalalammmm mmmmmpeenenerarapapan n

kedudua ammmodedededeeelll lll llll ininininininininnnnni iiiiiiii sasangggatatttttttt memmmmmmmmmmmmeneneneenenenee dudududududuukkkkkununununggggg g ddadadadannn n sasasasalinlilililingngngngngnggg mmeeleeennnnngkapi satu sa

samama laaain. B B

Beeerdasassssaaaaarrkkakan nn n nlalalallalalalallalatatatar rbbelal kkang masalallahahhhyanyyyyyyyyyyyyaaaanaang teeelalalallalaaaaaaaaaahahhhhhhhh h h ddiddddddddddidddduuraiikkan ddi at

atasas,, mmmmmam kaa pppppeneneeenenenenennnnnnnuuuululuisis terertataririk ununtutuk k mmmelaakukukkakkakkakakakakakakakakakakakaaan n nn peenenenenenelineeeeeeeelllliltiann yyanangg be

berjrjjjjududuuududududududududdduuul “PPPPeeeenengegembmbanngan PePerarangkak t PemPembbbbbbbbeleeeeeeeelelelellajaajaa arananannnnnnnnn MMododele Re

Ree Reeee Reeeee

R ccicccccprproppprrooco al TTeaTTTeachchiing (R(RT) DDipi adu Deengnganan PPPPemPPPPPPPPemembeeeeeemeeememmbbeb rdddaydddddddddayayaayaayayayayayayayayyyaaaan n B B B B B Be Be B B B B

B rprpikrpikikirikiikiiikkkiriiirr MMMMMMelelalaluiui Pertatanyn aaa n (P(PBMBMP)P) UUntttukttttukukukkkkkkkkkk MMelMMMMMMMMMMMMMeeeeeatatihihhhhkakakan kakkakakakkakakaan Ketet rrararraraaaaaaaampammpmpmpmpmpmpmpppppililililianaaa MMeetakognintif SiSswa”.

B. RumRumumusammmummmmmmmmmumumm s n MMMMMMMMaMMMaMaMaMMasalah Be B B B Be Be Bee B Be B Be B

Beerdrdrrddasasarararararrkakkakkkkakakakakakakaan n latar belakangngdddiiatatasas, mamaaaaakakakkakakakakakakakakakakaarumrrrrrrumu ususuusaanan mmasasalalahah d

dalal m m pepepppepeppepeppenenelitiannenenenenenenenneee aniiiiiiiiiiiiininnininninnninininiiaaddallahh : 1.

1. BaBagggaimimiimmanmmmmmmmmmmanananananaannnnnnnaaa aa ppprpprproosososososeeseeeeeeeseesess ppenengegembmbananggan nn n nn ppepepep raanngngggkggggkkkkakk t ppepepeeeembmbelelajajararanan ma

matttteeme atatatatttikikaiikiikiikikikkkaa a memmengngngnggugunaguunananakkkakakakannn mommomoooooooddeddedededdeell ll llllllll ReRRReReRR ciciprprpprprprprrrrocaococoocococococooococcaaaaaaalalaa TTeaeaceaeaachchiningg (R(RTT) dippadu Pemberdayaa yaan Berprprprprprppppppppppikikiriikiiiikikiikikikikkiririririririririirirrr MelalMMM allllluuuuuiuiuiuiuiuuii PPPPPPPPPPPPPeertanynyyaaaaaaaan ((PBMP)P un

untututuuukukkkk memellllalatitihktitiihkhkhkhkananaa kkkkkkeeteteettereraamamammmmppipipippippipipipipiiiilallalallalalalalalalann nmemeetatatataaakaaaaaaaakkognkkkokkokokk ggggngngnititiitititifififiififssiiswaiisi wawaaa?????????? 2.

2 BaBagagaimimananaa vavalilididtataaassaaaaaasssssssss ss pepepep raaaangngngnggkakakkaakakat t ttttttt t pepembmbelelajajararanan mmatatemematatikika menggunakan moded l lll ReRRRReReReciciciprciiiprprproprprrrocococooo ala Teaching (RT) dipaduu P

Pemberb ddayaan BBerpikikiir MMellalluii PPerttanyaan (P(PBMBMP)P) unttukk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

3. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

Pertanyaan (PBMP) Terhadap Kemampuan Metakognitif Biologi Siswa SMA AL-Islam- Maarif Singosari, Malang,


(15)

4. Bagaimana aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

5. Bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan sintaks perangkat pembelajaran matematika model reciprocal teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa?

6. Bagaimana keterampilan metakognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP)? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

2. Validitas pembelajaran matematika menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

3. Kepraktisan perangkat pembelajaran matematika

menggunakan model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

4. Aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

5. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan sintaks perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan

4. Bagaimana aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampiplan metakogng itif siswa?

5

5. BaBagagaimimananaa kekemamampmpuauan n gugururu ddalalamam mmelelakaksasananakan pembbellajaranj ddengaaaannn n nnn n nnn nn menggunakkan siinttaks perak ngn kat pe

pembmbelelajajararanan mmatattemeememeemeemmmmmmmmmmmaataaaikikaa aaaaaaa momodedell rereciciprprococalal tteaeachchiningg (RT) di

dipapadudu PPemembeberdrddddddaayayaayayayaaaayayaya aaaa n Berpppikikikikikiikikikikikirikkkkiriiiiii MMelelalaluiui PPerertatanynyaaaann (P(PBBMP) un u u un u u

untututukkk memememmelalalalaaaatitttitttthkhkhkhkhkhkkkkkkkkanaaaana ketetererererrrarrrrrrraaamaamamamamamampilapipiiilllalannnn mememetatatakokokogngngnitititifififfssssisisisisisisssswaw ? 6

6. BaBaB gagaaimimimmmmanananaanannnnnna aa a a aa kekketeteerararararrraaampaaaammpmpmpmpmpmpmpmmpppiliilanilililanaa mmetetakakogogninititif f f ssssissssswwaa sesetet lah m

mengngngnggggiikiikiikikikiikikkkkkuutututuututututtttiiiiiiiiiii pep mbmbmbmbbbelbbbbbelajeelelelelelelelaaaajaajajaajajajjararaaraarranaananaana dddddenenenenggggagagagannn n memememenngngngngngngggggugunanaakkkkkan perangkat p

pembmbbbeeeelellaajaaranannnn mmmmmmmatatemematatikikaa momodededeeeeeeelllllllll ReRRRReRR cciciciprippprpprprprppprrrococoococccccalalalaalaal TTTTeaeachchiningg (RT) d

di

dpaadddudduuuPPemmmbmmmmmmmmmmbbbbebbbbebebbbb rdrdayaan BBerpikikiirMMMelelelelellalllllalalalalaaaaaaaluiuuu PPPereertatatatattattatattatataaaanynynynynynynynynynynynyyyaaaan (P(PBMBMP)? C.

C. TuTTTuTuTuTujTuTuTuTuTuujjjuuanPPPPenenelelititiaiann

Beerrddddddasarkaann rurummmuussaas n masalahh di aaataaaaaaaaaatatatatatattatatataas,aass,ssssss,s makkkakkkkkkkkkkkkaa aaaa aaaaaaa tujuan peeeeenenennnnnenneeelitianannnn ini adnnnn dadalalaal hh ununtutut k ukkkk mmemeengngggeetaahahahuuiiu :

1

1. PrPPrPrPrPrPrPrososoooooseosseseesss ppenengembbana gan peranggkkat pep mbbeeleajajarjjarrrrananaananan mmattttemeememememememeematatiika me m m me me mee me

meeeengenngngngngngngngnggggggggggggggggugugg nanakan model Reciiprproocal TTeeacccchcchiningggg ((R(RRT)TT)T)TT)T)TT)T)TT)T)T))) ddipipadu Pe

P mbmbmbermbmbmbmbmbmbmbbbbbbeeeereeedayaan Berpikir Meelalalui Peertanyyyaany a (((((PPPBPPPPBBBBBBBBBMBMBMBMBBMP)P) untuk me m m me m me m m

m lalatitiihkhkhkhkhkhkhkhkhkkkankkkkanaaaaaa keterampilan n memmetatakokogng iitififffffffffffssssssssiiiiiiiiisisisiswwawawww . 2

2. VaVaVaVaVaVaVVVaValiliditalillllilililililili s s pppppppeppppppepepeembmbellajaran mj atematt atiktikikikikikikikkkakka a mmmmeengn gguguuunakkan mom del Re

Reeeececiciciciciciciciciiprprppprprprpprprprprprrocococoo aalalaal TTTTTTTTTTTeeaeeeeeaeeaeeaeachchiningg (R(RT)T) ddipipipipipipipippppppadaadaaadadadaduuu PPePeeemeeeemmmmbmm eerdddadaaaayayaanan BBererpipkir M

Me

M laaaaalulllllllulluii iii PPPPePertrtanrttttanananyaanyayayaananan ((((((PBPBPPBPBMPMPMPMPMMMPMMPMPPPPP))))))))) uunuunununuuntututuk kk memelamememmmemmemememmmelalatilalllalallalaaaathkhkaaaannnnn kketetereramamppilan m

metakogng itif siswa. 3

3. KKeprKKKKKKeprakakkkktitisatitiisannnn ppeperarraraangngngnngngngngggggkakkakakakkakakakakkkatt pepppppeppeppepeppp mbmmbmmbmbmbelelelllajajaaajjjararanan mmatatememataika me

mengnggugunanakakann mmmommommmomomommooodededel l l ReReReReciecciciciciiiiiipppprppprprpppp occalal TTeaeachchiningg (R(RT)T) ddipipadu Pemberdayaan BBererrrrrrpipppippipppiikirkikikkkikirrr MMMMMeMeMeMeMMeMeellalalui Pertanyaan (PBMP) uuntuk mellatitihkhkankketeramt piillan mettakkognititifif siiswa.

4. Aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

5. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan sintaks perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan


(16)

Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

6. Keterampilan metakognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat dari penelitian ini:

1. Bagi Lembaga

Dapat dijadikan sebagai alternatif meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi guru dan dapat dijadikan sebagai bahan kajian atau referensi dalam merancang dan menetapkan model reciprocal teaching yang dipadu dengan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) terhadap keterampilan metakognitif siswa.

3. Bagi peneliti

Sebagai wahana uji kemampuan terhadap bahan teori yang diperoleh di bangku kuliah serta upaya mengembangkan ilmu pengetahuan.

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam penelitian maka peneliti memberikan istilah yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Perangkat pembelajaran adalah kumpulan sumber belajar atau alat pendukung yang digunakan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses kegiatan pembelajaran.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran adalah proses pembuatan perangkat pembelajaran yang memadukan model Reciprocal Teaching (RT) dengan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kerja Siswa).

Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa.

6. Keterampilan metakognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika model Reciprp ocal Teachingg (R( T)) dippadu Pe

PembmbererdadayayaananBBererpipikikirr MeMelalaluluii PePertrtananyayaanan((PBPBMPMP)). D.

D. MaManfnfaaaatt PePenenelilititianan Be

Berdrdasasararkakann tutujujuanaananananannnnnnnnn yyyyang akananannn ddddddddddicapapaiai, mamakakappenenelelititiaiann inini diharaappkpppkppkpkp anananddapdapapatpatatatmmemmmmmmmmememmmmmmmmmmmmmberibbbbe kakann n nnnnn nn nnnkkkokokkkkokkkkkontrintntriribuiibbbbububub sisisidddalalalamamamdunddununniaiaiaaaaappendidikann ba

baikik sseeeecece arara a a lalallalaangngngngnngngggsuggggsusususususususuuuunngnnnnng g gg mamaaaupupuupuuupupupupupupupupunuununununununununn tttttididiii akak llanangsgsunung.g. AAdadadappuppuuuuuun mamanfnfaaaat darii ppennnelitiaiaiiaiaaaaaannn nnnnn nnn niniininininininnnnni:i:ii

1

1. BaBagggi Lememmmmmmmbbbabbaga Da

Dapppppat p didddidiiijajjajjaadidkakakakakakkakaaaanaaaannnn n n ses bbagaii alltternatatifiif memmmmmmmmmmmmeneeee inii gkgkgkkkkkkkkkkkaaaaaaatataatatatatattkakakakakkakakakakakkakaaann kkuallititas pe

pemmmmbmm elajaajaajajaaraararrraananananananaanananananaanssekekolahah.

2

2. BaBBBaBaBaBBaBaBaBaBaaggig Guruurruuuuu Ha

Haaaasassiil peeneennneelilitianan ini ddapat mmemberikaan n ininfofooooormasrrrmrmrmrmrmrmrmrmmmmaaaaaaaaaasaasi ii bagigigigigigigigigigiiii gggggururu

d

daaaaa

daanannn nnndadadad papaatattt didijajadidkan seebab gag i bbahahann kkajajiaann atatauauauauuuuurrrrreeefefeefefeefefefeffererereerererrrrreeeeeenenennsiiddddalalamalalalllllamaaamaaaaaam me

me meeee

meeraeerarararararrrrr nncanncncnnccanaannnng g dadann meneettapkan modd lel reciprp occcaala teaeaachaaaachchhhhhhinnggggg yyyyayayayayayayyyaangngn dipaaaaadudududududdududududuuuu ddeddddddddddddddeeeeeenenee gagan Pemberdayaan BBererpikiirr MMeeleeeelalul iiii PePPPPeertrtrttanaaanananaananananyayaanan (P (P ( (P (P ( (PP (P (P (

(PPPPPBMBMMP)P)P))))))))))))))tttttttttteerehadap keterampilanmmetakoggnitif fssiswswaaaa.. 3

3. BaBaaagggigigiggigigiggigigippppeneneelitelelelelllititititiititittittiiiiiii Se

Sebbababbababaaaagagagagagagagagaaaaaaiiiiiii waahahahahannannanannannanananaa ujiji kkemampuan tterrhahahahahhahaadaaddddadadadappp bahabbb h nn n tteorii yangng diippeeerooooooleleleleleleleleleleehhh h hh hhhh hhdidididd bbbbbanangkannnngkgkgkgggkgkgkkkkuu kukuliliahahsserertata uupapappapapapapapaaayyyayayayyyyammeenennnnnnngggggegg mbmbbbaaaannngkgkananiilmlmu u pe

penngnnggetahahhhhhhhhhuauauannnn. E.

E. DefiDefininiissssisisiiIIIIIststilttilililahahhh Un

Untutuk mek mengnghihindn ararrrirrrrrriiiiiiiiiiii pepepepppp rbrbrbededaaededdaaaaaaann nnnn n ppppepeppppp nanafsfsiriranan ddalalamam ppenenelelititiaian n maka peneliti memberrikkkkkkananananananaaan iiiiistststilstttilililililahllahahah yang didefinisikan sebagaahahahhhh ai b

beriikkutt:

1. Perangkat pembelajaran adalah kumpulan sumber belajar atau alat pendukung yang digunakan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses kegiatan pembelajaran.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran adalah proses pembuatan perangkat pembelajaran yang memadukan model Reciprocal Teaching (RT) dengan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kerja Siswa).


(17)

3. Reciprocal Teaching (RT) yaitu pembelajaran terbalik, dimana dalam pembelajaran siswa mencoba menjadi guru, menjelaskan hasil yang telah di pelajari. Dalam strategi pembelajaran ini, mengajar mengacu pada suatu kegiatan instruksional yang terjadi dalam bentuk dialog antara guru dan siswa mengenai segmen teks. Dialog disusun dengan menggunakan empat strategi: meringkas atau merangkum, menyusun pertanyaan, memprediksi, dan mengklarifikasi. 4. Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) yaitu

pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses yang berlangsung secara informatif (seluruhnya dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan agar siswa dapat melatih dan mengasah kemampuan berpikirnya melalui pertanyaan).

5. Reciprocal Teaching (RT) dipadu dengan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) adalah model pembelajaran yang menggabungkan model Reciprocal Teaching (RT) dengan pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP). Proses pembelajaran pada pembelajaran dengan model Reciprocal Teaching (RT) yang dipadu dengan Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) adalah tahapan dalam pembelajarannya menggunakan sintaks model pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dan bahan ajar pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP).

6. Metakognitif yaitu kesadaran berpikir siswa terhadap proses dan hasil berpikirnya.

7. Keterampilan metakognitif yaitu keterampilan dimana seseorang tahu cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Keterampilan metakognitif mengacu pada: keterampilan prediksi, keterampilan perecanaan, keterampilan pemantauan dan keterampilan evaluasi.

3. Reciprocal Teaching (RT) yaitu pembelajaran terbalik, dimana dalam pembelajaran siswa mencoba menjadi guru, menjelaskan hasil yang telah di pelajari. Dalam strategi pembelajaran ini, mengajar mengacu pada suatu kegiatan instruksional yay ngg terjaj di dalam bentuk dialogg antara guru da

dann sisiswswaa memengngenenaiai ssegegmemenn teteksks. DiDialalogog ddisisususunun ddenengan menggunakan empak tt sstraststststststststststststststtrrrrrarrrrr ttegi: mei ringi kkas atau merant gkgkum, me

menynyususununpperertatanynyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn,nn,n,n,nn mmemememememmmprmmmmmmmpppppprededikiksisi, ,dadann memengngklklararififikikasasi.i. 4

4. PePembmbererdadayayaanan BBerBBBBBBBBBBereereerprpikir MeMeMeMeelalalllalalalalalalalaalul i PePertrtananyayaanan ((PBPBMPMP)) yyaitu pe p p pe p p pe

p mbmbelmbelelajajjajajajaranarararararraaaaaaa yyanyyyyyang dididididididididiiiiiillalalalalalallallallal kksksankkksananakakakakkkkananan denddengaengagannn tititiddadddadadadaaak ada prproses ya

ya

y ngngg bbbbbererereererrrrlalalalalallalallalalaangnngngnnngnnnnngnggsususus ngngggg ssssssssececeeccccccaarara ararara aa ininfoformrmatifatif ((sselelururuhuhuhuhhhnhhnynnyaa didilalakukukan m

melaaaaalulululululuuuiuuuuuuuiiiii ii ppppeppppertranyayyayayayayayayyyaaaaaanananann-nnnnnnn--pepepppppepeeerrtanrtrtrtrrtanananyayayayayy anananan dddddengaenenengagagagg n nnnn nn tuujuuuaaaaann agar siswa d

dapaaaattt mmmmemm latiih h hhhdddadddadadadadddd n n memengngasasahahkkememmmmmmmmmmmamampamamammpupupup aananaananananannnnbberbbbbbbbbbbeereereereerrrppikippipiiikirnrnyayammelealui p

p

pertanaanaannnyyyaaanann)nnnn).))).).).)).).).)

5. ReciR iiipppprppprrrococoococaocococccccccaalalala TTeaachchining (RRT)T) didipadudu ddddddddddddddeneenengaan n nnn PPePPembmbererdadayyaan B

Berppppikkkkkirir MMeelalaui PPerertanyaata an (P(PBMBMMMMP)MMMMMMMPPPPPPPP)P)P)P) aaaddadadaddadadaaaaaaalalllallahh mom del p

pembbbbeeeellajajaraan yaangn mmenggabungkgkanan momomommomomomomomomooooodedel ReciRRRReReReReReReReReReReeciprprocal T

Te

T

T Tee

T accchhhhiingng ((((((RTR ) deengnganan pola a PePembmbererdadayayaaaaaaanananannn BBBBBBBBeBererereereerererrpppppipkikirr MMMMMMMeMMeMeMeMM lalalui Pe Pe Pe Pe Pe Pe Pe

P rtrtarrrtrtrtaaannnnyay ann (PBMPMPM ). Prosesppembelal jajaraannnn papadaddddddadadaappppppemembebebebeeeleeeelllallllalal jajaj rran

de

de

de dee dee

deengengngnnnngnngngngngngnggaaaaaaaaaaaananaan mom delReciprocalTeaeachching g ((((((RTRT))yayanggggdddddiipippaduaadadadadddddddddu uuuudedengn an Pe

P mbmbmbmbmbermbmbmbmbmbbbbbbeeeeeeerdayaan Berpikir Meelalalui Peertanyyyaaany an ((((PBPBPBPBPBBMBBBBBBBMMMPMMMPMM )) adalah d t ta ta ta t ta t

t hahahh papaaannnnnn dadadddddd lam ppembelajajararanaannynya amemem ngngngngngngngnggggggggggggugggugugugggg nnnnannakakaaann nnnnsisintntakakss mmodel e p pe pe pe pe p pe pe p

p mmmmmmmmmmmmmbm elajajjararararrrrrrraaaaaanaananaann RReciproci all TeaT chinhng g gggg gg g ((((((((((R(((((((RRTRTRTRTT)) dadan bbabbbb hhan ajarj pola Pe

PeeeemembmmmbmbmbmmbmbmbmbmbmbbereeeeeererereerdadadayyyyayayaaaaananananannnnnnnnBBererpipikikir rMeMelalalluui iii PPPPePPePPPePePePP rtrrannnyyyayyayayayyaaaanaa (PBPBPBPBBBBMPMP).). 6

6. MeMM taaaaakokokognkkkkkkkkk ggngnititifititififififff yayayaitaitituititituu u kkkkekekesasaddadadaddaaaararrararrrarrannnnnnnnnnn bbbebebebb rppikikikirikikkiriiririiiririririrrr sisisssssissisisiiiiswswa ttteeeerhrhadadapappprroses d

dan hasil berpppikirnyyya. 7

7. KKKKKKKKetetertteramampipiiiilllalalanan metmem tattataakokkokokokokkkogggnggngngngngngngnggniitittifiii yyyyyyayayayayayayayayaiititittu uuuuuu kketkekkekk tteterarampmmpilmpmpmmmplanan ddimimana se

seseseororanangg tatahuh ccccccccccccararraaa bebbebebelajalalalajajajajaarrr rrrrr r rr yayangng ssesesuauai i dedengnganan ddiririinya. Keterampilan mmetettttakttttakaaakaaakakoakkogogniogoogninininitiiiitiftitititittiiiffffff f mengacu pada: keteramppilan preddikiksi, i kketterampililan perecanaan,kketeramt piillan pemantauan t dan keterampilan evaluasi.


(18)

F. Batasan Penelitian

Untuk menghindari meluasnya pembahasan, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII-A MTs. Nurus Syafi’i. 2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). 3. Penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut

Plomp yang terdiri dari 5 fase pengembangan yaitu ; (1) preliminary investigation phase (fase investigasi awal), (2) design phase (fase desain), (3) realization phase (fase realisasi), (4) development (fase tes, evaluasi, dan revisi), dan (5) implementation (fase implementasi). dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada fase tes, evaluasi, dan revisi. karena pada fase implementasi memerlukan waktu yang cukup lama.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, batasan penelitian dan sistematika penelitian.

Bab 2 : Kajian pustaka berisi tentang definisi

pengembangan perangkat pembelajaran, model pembelajaran Reciprocal Teaching (RT), pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP), metakognitif, keterampilan metakognitif, hubungan Reciprocal Teaching (RT) di padu PBMP terhadap keterampilan metakognitif. F. Batasan Penelitian

Untuk menghindari meluasnya pembahasan, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII-AMTs. Nurus Syay fi’i. 2

2. MaMateteririyyanangg didigugunanakakann dadalalamm pepenenelilititiananiininihhananyayammenencacakukupp matteri iSiSistemt PPersamaanLLinLLLLLLLLLLLLLLininear iiininiininiinininn DDua VVariiabbell((SPSPLDLDV)V). 3.

3. PePenenelilititianan ininii memengngguguuuuunnnnnnanannannnananannnakkkakkak n n mmmmmmmmmommm dedel l pepengngemembabangnganan mmenenururutu Pl

Plomompp yayangng ttererdidiririii dddarddddddddddaai 5 faf sseseseeee ppppppenngegembmbanangagann yayaitituu ;; ((11) pr

prelelelelllllimimiminininarararyyy y y iniinininnnvevvvvvv sstststststststststtigttigigigi atioonnnn pppphphpphphphphphphhhasasaseee ((f((((faffafffasesese iiinvnvnvesesestititigaggagasisisisisisi awali )),, (2(2) de

dessisiiigngn ppphahahahahhaasessesesesessseee ((fa((((((((fffafaf sese desdddddddddddddeeseesesesessaiaiaiaiaiaiaaininnnn)), ))), (3(3)) rerealalizizatatioion n pppppphpp asasee ((fafases reeallliiisasiiiii))),))),,,, ,,(4(4(4(4(4(4(4(444))))))))))ddedeveloooooooooppmpmpmpmpmppmpmppppmpmmmeenenenenenntttttt(((((((((ffafafafasesesesettttteseses,es,,evevevevalaluaalalluauauaaaasisisisisi,,dad nn n rrrevisi), dan (55)iimpllllememememmmene tatititiiionooonoonononoonon((fafasese iimpmplelemementntntntnttttttasaasaaasasasasiiiiii).)))) ddadadaaaaaalalllalalalalaam mmmmmmmmpeppepepeeeenenelilititiananiinin ha

hannnynyya didididdilllllaakkukukakakkakakakaaanaaaannnnn n n saampai pi ada d ffasee ttesesesesessssssss,,,,, eve aluaallluaasiaaaaaaaaaaasisisisi, sisisiiiii,,, , dadan reviisi. i kaarrreeena pppppadaaddddddddaa faaa a aa aaaa fases impimpleemmenentatasisii mememeererererererrrlurrrrlukalllllulullul kk n n wwwwwwwawawwwww ktu u yayangng cuu cuu cu cu cu cu cu cu

cuukkkkukup plaaaammmmama.

G

G. SisttemmatmmmmmmmmmmmmmaaatatatatattiikaiikikikikkaaaPPembmbahasana

Siiististststststemttemeememememememememmmaaaaaaaaataaaaatatikikaa pembahasan dalamm ppeeneliititiananiiiinnnnin aadadadadaaalaaahaaah h ssesesesebseseseseeeebbbabbbagagai be

beririririririiiiiiikkkkukkkkukkkukkkkukut: B

Babb 11 ::: PPenddahhuluan l bberisisi ttttentttttenentataaaannnngg latatatataaar bbellakank g g ma

masalasalah,h, rruummmuusuusuuususususussananana mmmmmmmmassaallaaaahhhhh,, tutujujuanan

pe

pe pe

penenenelinelililililitititittitanan, , mamamamamamamammaaaaaannnfnfnfnfaaatt t pepepepepeppepepepeppeeennnennnnnn lilitiiaaanann, nn dedefifininissi opperasiop onnannanannnnnannanannnaal,l,ll,l,l,ll,ll,l,, battasasasasasasssssanananananannnnnnnnn ppeneneelelliitiian dann

i siii s si si

sststemttememmmatatatataattttikikaikikikikikikikikikkkkaa ap nepppeneneeelilillillillilililililiiitttttititittanananaaan.

B

Babb 22 : KKajijian pusttakka berb iisii ttentang t ddefifinisi i pengembangan perangkat pembelajaran, model pembelajaran Reciprocal Teaching (RT), pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP), metakognitif, keterampilan metakognitif, hubungan Reciprocal Teaching (RT) di padu PBMP terhadap keterampilan metakognitif.


(19)

Bab 3 : Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, model pengembangan perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, data dan sumber data, desain penelitian, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab 4 : Hasil dan pembahasan berisi tentang

analisis data dan pembahasan.

Bab 5 : Penutup berisi tentang simpulan dan saran

Bab 3 : Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, model pengembangan perangkat pembelajaran, instrumen pep nelitian, data dan sumber da

datata,, dedesasainin ppenenelelititiaiann, mmeetode pengngngngngngngngngngggumgggggguuuuuuuuuuuumuumumpullan ddattaddanttekkniikk analliisiisddata. Ba

Bab b44 :: HaHHHHHH sil dadaaaannnnnnnnnnnn n peembmbahahasasanan bbererisisii tetenntang an

analalalalalalalalllllllisiisisisisisiisisiiisi isiiiisisddatdddatatataa dadadannn pepepembmbmbahahahhasasaassananaananaaaaan. Ba


(20)

11

KAJIAN PUSTAKA

A. Perangkat Pembelajaran

Perangkat Pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Perangkat adalah alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang belajar1. Menurut Zuhdan, perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas2.

Suhadi menyatakan perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran3. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang memungkinkan guru dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran4. Dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standard Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari penyusunan perangkat pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian dan skenario pembelajaran.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar atau alat pendukung yang digunakan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses kegiatan pembelajaran. Dengan perangkat pembelajaran

1 www.eurekapendidikancom/2015/02/definisi-perangkat -pembelajaran.html?m=1. 2 Zuhdan, dkk (2011: 16) dalam www.eurekapendidikancom/2015/02/definisiperangkat

-pembelajaran.html?m=1.

3 Muhammad Joko Susilo,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Siswa, 2007), h 121

4 Titin Rustini, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Pendekatan Pengajuan Soal pada Materi Teori Peluang di SMKN 2 Kediri . Tesis (Surabaya:FMIPA UNESA.2014) h. 28


(21)

dapat mempermudah dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran akan berjalan dengan baik.

B. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sugiyono terdapat sepuluh langkah penelitian pengembangan, yaitu5:

1. Potensi dan masalah, penelitian dan pengembangan beranjak pada potensi dan masalah yang dikemukakan dalam bentuk data dan empirik. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tapi bisa berasal dari penelitian lain yang masih up to date.

2. Mengumpulkan informasi. Data faktual dan up to date yang didapat dari potensi dan masalah kemudian dikumpulkan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Desain produk. Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk bagan atau gambar, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi desain, merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional akan lebih efektif dari produk lama atau tidak. Validasi dapat dilakukan dengan menghadirkan pakar yang sudah berpengalaman (expert judgement) untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. 5. Perbaikan desain. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh

ahli (expert judgement), jika terdapat kelemahan maka harus dilakukan perbaikan atas desain produk tersebut.

6. Uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas yang telah ditentukan. Pengujian dapat dilakukan dengan metode

5 Sugiyono dalam Inayah, Sirotul, Skripsi:Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe WEBBED Pada Subbab Trigonometri Dan Perhitungan Awal Waktu Shalat Di MAU Darul Ulum Jombang: 2015.


(22)

eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas produk lama dengan yang baru.

7. Revisi produk setelah diujikan kepada sampel tertentu, namun masih ditemukan beberapa kelemahan maka akan diperbaiki sehingga dapat digunakan untuk jangkauan luas.

8. Uji coba pemakaian. Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk baru tersebut dapat diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas. Dalam operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi produk dilakukan jika dalam pemakaian dalam lembaga

pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.

10. Pembuatan produk masal. Bila produk baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk baru tersebut dapat digunakan pada setiap lembaga pendidikan6.

C. Model Reciprocal Teaching (RT)

1. Pengertian Model Reciprocal Teaching (RT)

Menurut Palinscar, reciprocal teaching mengacu pada suatu kegiatan instruktusional yang terjadi dalam bentuk dialog antara guru dan siswa mengenai segmen teks. Dialog disusun dengan menggunakan empat strategi; memikirkan pertanyaan, meringkas, meramalkan dan merangkum. Guru dan murid bergiliran mengasumsikan peran guru dalam memimpin dialog ini.

Menurut Nur dan Wikandari, reciprocal teaching merupakan suatu pendekatan terhadap pengajaran siswa akan strategi-strategi belajar. Reciprocal teaching adalah pendekatan kontruktivis yang berdasar pada prinsip-prinsip

6 Sugiyono dalam Inayah, Sirotul, Skripsi:Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe WEBBED Pada sSubbab Trigonometri Dan Perhitungan Awal Waktu Shalat Di MAU Darul Ulum Jombang: 2015.


(23)

pembuatan/pengajuan pertanyaan7. Sedangkan menurut Ibrahim, pembelajaran terbalik adalah model belajar melalui kegiatan mengajar teman. Pada model ini siswa berperan sebagai guru, menggantikan peran guru untuk mengajarkan kepada teman-temannya. Sementara itu, guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan dan pembimbing yang melakukan scaffolding.

Scaffolding adalah pemberian sejumlah besar bantuan kepada seorang anak kepada tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian anak tersebut mengambil alih tanggung jawab dan semakin besar segera setelah itu dapat melakukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, ataupun yang lainnya yang memungkinkan peserta didik untuk tumbuh mandiri8.

Pada saat pembelajaran berjalan, situasinya terbalik, mula-mula guru memberikan model-model pertanyaan, sedangkan siswa diminta oleh guru untuk membaca teks materi, kemudian segera ditetapkan seolah-olah menjadi guru (siswa-guru) untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa lain. Guru memberikan perilaku yang diinginkan pada siswanya untuk mampu bekerja sendiri dan mengubah perannya sebagai fasilitator. Siswa-guru bertindak sebagai pemimpin diskusi untuk kelompok, memberikan umpan balik dan semangat ketika siswa-siswa belajar strategi itu dan membantu mereka saling mengajar satu sama lain.

Salah satu cara yang dapat ditempuh guru untuk mengoptimalkan model pembelajaran terbalik khususnya pada kelas besar dengan mengelompokkan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil. Suasana belajar dalam kelompok dapat membantu siswa untuk saling memberikan umpan balik diantara anggota kelompok. Selain itu, belajar berkelompok merupakan aspek penting dalam proses mengkontruksi pengetahuan karena dapat membuka peluang untuk terjadinya

7 Trianto, model-model pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivis, Surabaya, Prestasi Pustaka, 2007, hlm. 96.

8 Mohammad Nur, Teori perkembangan Kontruktivis, Surabaya, Universitas Press, 201, hlm. 15.


(24)

tukar pendapat, mempertahankan argumentasi, negoisasi antar siswa atau kelompok, sehingga merangsang siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Keuntungan dari bekerja atau belajar dalam kelompok adalah9:

a. Mengolah meteri pelajaran secara lebih mendalam dan menerapkan hasil belajar, yang telah diperoleh dengan bekerja atau belajar secara individual pada problem atau soal yang baru.

b. Memenuhi kebutuhan siswa untuk merasa senang dalam bekerja dan termotivasi dalam belajar.

c. Memperoleh kemampuan untuk bekerjasama (social skill). Adapun tujuan dari setiap strategi-strategi yang dipilih adalah sebagai berikut10:

a. Membuat rangkuman

Strategi merangkum ini bertujuan untuk menentukan intisari dari teks bacaan, memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan informasi yang paling penting dalam teks.

b. Membuat pertanyaan dan jawaban

Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh mana pemahaman pembaca terhadap bahan bacaan. Pembaca dalam hal ini siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sendiri atau dalam bentuk self-test untuk memastikan bahwa mereka dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka dengan baik, teknik ini seperti sebuah proses metakognitif. c. Memprediksi

Pada tahap ini, pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah diperolehnya untuk digabungkan dengan informasi yang diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan

9 W.S Wingkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo, 1999, hlm.291.

10 Palinscar, Reciprocal Pengajaran, (Tersedia Online: http://teams www.ncrel.org/sdrs/areas/ issues/students/atrisk/at6lk38.htm-8k.


(25)

kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya diharapkan dapat membuat dugaan tentang topik dari paragraf selanjutnya.

d. Menjelaskan kembali

Strategi menjelaskan kembali merupakan kegiatan yang penting terutama ketika belajar dengan siswa yang memiliki sejarah kesulitan yang berbeda. Strategi ini memberikan penekanan kepada siswa untuk menjadi guru dihadapan teman-temannya (siswa-guru).

Pada dasarnya, setiap strategi yang dipilih adalah sebagai sarana untuk membantu siswa dalam membangun makna dari teks juga sebagai alat pemantauan mereka membaca untuk memastikan bahwa mereka sebenarnya memahami apa yang dibaca. Masing-masing dari strategi pembelajaran terbalik ini akan membantu siswa membangun pengertian terhadap materi yang sedang mereka pelajari secara mandiri. Hasil penelitian berturut-turut oleh Palinscar pada tahun 1987; Rosenshine dan Meister pada tahun 1991; Lysinchuk pada tahun 1994; Palinscar dan Brown pada tahun 1994 menyatakan bahwa model reciprocal teaching telah dianggap sebagai strategi untuk meningkatkan prestasi akademik siswa yang kemampuannya akademiknya rendah.


(26)

2. Langkah-langkah Reciprocal Teaching (RT)

Berikut ini langkah-langkah dalam pembelajaran reciprocal teaching dijelaskan pada tabel 2.1:

Tabel 2.1

Langkah-langkah dalam pembelajaran Reciprocal Teaching (RT)

Tahapan Aktivitas Tujuan

Perencanaan a. Pengenalan Reciprocal Teaching (mengawali permodelan dengan membaca satu paragraf dengan meninjau ulang pelajaran lalu yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan (mengulas).

Membangun makna/pengertian terhadap strategi dari reciprocal teaching serta pengalaman dan

informasi yang dimiliki siswa.

Pelaksanaan a. Membagi siswa dalam beberapa kelompok b. Pemberian LKS/media

pembelajaran lainnya c. Diskusi kelas tentang

materi yang akan dibahas, dengan guru menunjuk seorang siswa untuk menggantikan perannya dalam kelompok secara bergilir.

d. Guru menggiring pertanyaan para siswa agar siswa yang ditunjuk mengajar dapat

menjawab pertanyaan dari temannya. (Guru tetap sebagai

narasumber utama). e. Pemberian bimbingan

a. Membangun keterampilan metakognitif siswa dengan mengajukan berbagai pertanyaan. b. Untuk mengetahui

tingkat penguasaan materi dari setiap siswa


(27)

kepada siswa

Evaluasi a. Guru mengungkapkan kembali secara singkat untuk melihat tingkat pemahaman siswa. b. Pemberian pekerjaan

rumah

a. Pemahaman materi b. Pengembangan

pengetahuan siswa tentang materi yang telah dipelajari yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan pada waktu jam pelajaran . a. Pada tahapan awal pembelajaran guru bertanggung jawab

untuk memimpin tanya jawab dan melaksanakan keempat langkah dari reciprocal teaching yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi.

b. Guru memberikan contoh bagaimana cara merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali dan memprediksi setelah selesai membaca.

c. Dengan bimbingan guru, siswa dilatih menggunakan model reciprocal teaching.

d. Selanjutnya, siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan atau tanpa adanya guru.

e. Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian berkenaan dengan penampilan siswa berpartisipasi dalam kegiatan tanya jawab.

Dalam prinsipnya, reciprocal teaching melalui tahap-tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, akan diuraikan hal-hal sebagai berikut:


(28)

pengenalan reciprocal teaching, perancangan dan penerapan prosedur reciprocal teaching11.

a. Pengenalan pembelajaran Reciprocal Teaching (RT). Pada fase ini, guru memperkenalkan reciprocal teaching pada siswa, misalnya anda (sebagai guru) mengawali permodelan dilakukan dengan membaca satu paragraf suatu bacaan. Namun pada penelitian ini permodelan dilakukan dengan menayangkan sebuah video yang mengandung beberapa permasalahan matematika. Kemudian menjelaskan dan mengajarkan bahwa pada saat atau selesai membaca terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan yaitu12: 1. Memikirkan pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat

diajukan dari apa yang telah dibaca dan memastikan bisa menjawabnya.

2. Membuat ikhtisar/rangkuman tentang informasi terpenting dari wacana.

3. Memprediksi/meramalkan apa yang mungkin akan dibahas selanjutnya; dan

4. Mencatat apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau tidak masuk akal daru suatu bagian, selanjutnya memeriksa apakah kita bisa berhasil membuat hal-hal itu masuk akal.

Setelah siswa memahami keterampilan-keterampilan di atas, guru akan menunjukkan seorang siswa untuk menggantikan perannya dalam kelompok tersebut. Mula-mula ditunjuk siswa yang memiliki kemampuan memimpin diskusi, selanjutnya secara bergilir setiap siswa merasakan/melakukan peran sebagai guru.

b. Perancangan dan Penerapan Prosedur Reciprocal Teaching (RT).

Dalam tahap pelaksanaan reciprocal teaching melalui prosedur harian sebagai berikut:

1. Disediakan bahan yang akan diajarkan hari itu. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah video yang

11 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif Konstruktivis, Op.Cit, hlm.97. 12


(29)

membahas tentang materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

2. Jelaskan bahwa anda akan bertindak sebagai guru untuk bagian pertama bacaannya.

3. Siswa diminta mengamati video.

4. Ketika siswa telah mengamati video, lakukan permodelan berikut:

a) Pertanyaan yang saya pikirkan akan ditanyakan guru adalah………... b) Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, siswa membuat rangkuman dari informasi yang telah mereka peroleh. Saya akan merangkum informasi penting didalam bacaan sebagai berikut ……… ………..………...………...………... c) Ketika saya melihat tayangan tersebut, saya

menemukan hal-hal yang kurang jelas, yaitu sebagai berikut ………... d) Untuk mengklarifikasi hal-hal tersebut, saya bertanya kepada narasumber sebagai berikut ………….……...………... 5. Siswa diminta untuk membuat komentar mengenai

pengajaran anda dan mengenai tayangan video.

6. Dilanjutkan dengan segmen berikutnya dengan kegiatan memilih siswa yang akan berperan sebagai guru. 7. Siswa dilatih untuk berperan sebagai guru melalui

kegiatan-kegiatan pengenalan, kegiatan belajar-mengajar dengan model Reciprocal Teaching (RT), siswa lain diminta berpartisipasi dalam dialog, dan selalu diingatkan, bahwa pada segmen ini siswa berperan sebagai guru. Guru sebenarnya menuntun dialog untuk meyakinkan siswa dengan banyak memberi umpan balik dan pujian atas partisipasinya.

8. Pada hari-hari berikutnya dicoba lebih banyak dialog, sehingga pada saat siswa berperan sebagai guru sudah mulai berinisiatif pada kegiatan mereka sendiri.


(30)

3. Karakteristik Reciprocal Teaching (RT)

Karakteristik dari pembelajaran terbalik menurut Palinscar dan Brown adalah13: “Reciprocal teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and students regarding segments of text. The dialogue is structured by the use of four strategies: summarizing, question generating, clarifying, and predicting. The teacher and students take turns assuming the role of teacher in leading this dialogue.”

Bila diterjemahkan berarti bahwa karakteristik dari pembelajaran terbalik adalah:

1. Dialog antar siswa dan guru, dimana masing-masing mendapat giliran untuk memimpin diskusi.

2. Reciprocal artinya suatu interaksi dimana seseorang bertindak untuk merespon yang lain.

3. Dialog yang terstruktur dengan menggunakan empat langkah, yaitu: merangkum, membuat pertanyaan dan jawaban, mengklarifikasi (menjelaskan kembali), dan memprediksi. Masing-masing strategi tersebut dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajarinya.

Pembelajaran terbalik mengutamakan peran aktif siswa dalam pembelajaran untuk membangun pemahamannya dan mengembangkan kemampuan komunikasi matematiknya secara mandiri. Prinsip tersebut sejalan dengan prinsip dasar konstruktivisme yang beranggapan bahwa pengetahuan itu merupakan konstruksi (bentukan) dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Dengan demikian, proses pembelajaran merupakan suatu proses aktif siswa yang sedang belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri, sedangkan

13 Ain Zaelan, 2005, hlm: 16, Palinscar dan Brown (2008), Reciprocal Pengajaran,

Tersedia [Online]: http://teams

http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/students/atriks/at6lk38htm- 8k -.[24 Juni 2015, 20:02 WIB].


(1)

127 PENUTUP A. Simpulan

1. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa proses penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yang meliputi: (1) fase investigasi awal yang meliputi: (a) analisis kurikulum, (b) analisis siswa, (c) analisis materi, (d) analisis tuntutan kurikulum.; (2) fase desain yang meliputi kegiatan perancangan yang diperoleh dari gambaran analisis topik, analisis tugas, penyusunan RPP dan peyusunan LKS; (3) fase realisasi, dimana pada fase ini dihasilkan prototipe 1. Hasil dari fase realisasi ini adalah perangkat pembelajaran matematika menggunakan model RT dipadu PBMP untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa pada materi SPLDV yang terdiri dari RPP, LKS, serta instrumen-instrumen yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian; (4) fase tes, evaluasi dan revisi yang meliputi: validasi perangkat pembelajaran model RT dipadu PBMP untuk melatihkan keterampilan metakognitif siswa oleh validator yang berkompeten kemudian dilanjutkan dengan revisi yang menghasilkan prototipe II yang selanjutnya digunakan dalam uji coba terbatas sehingga yang meliputi: validasi perangkat dan uji coba prototipe.

2. Perangkat pembelajaran matematika pada model RT dipadu PBMP dinyatakan valid dengan kevalidan RPP sebesar 3,62 dan LKS sebesar 3,61.

3. Kepraktisan perangkat pembelajaran dilihat dari penilaian yang ada pada lembar validator memiliki rata-rata penilaian B, ini berarti perangkat pembelajaran layak digunakan dengan sedikit revisi.

4. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran model Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) mendapat total rata-rata sebesar 3,9 dengan predikat “Baik”. 5. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan

perangkat pembelajaran matematika dengan model RT dipadu PBMP memiliki jumlah rata-rata prosentase siswa aktif


(2)

128

sebanyak 95,7% dan siswa pasif sebanyak 4,3%. Karena prosentase siswa aktif lebih besar dibandingkan prosentase siswa pasif, maka aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model RT dipadu PBMP dikatakan “aktif”.

6. Hasil tes keterampilan metakognitif 2 menyatakan bahwa terdapat terdapat 1 anak yang memiliki keterampilan tinggi, 2 anak dengan keterampilan sedang dan 2 anak keterampilan rendah. Jadi prosentase anak yang memiliki keterampilan metakognitif tinggi sebanyak 20%, sedang 40% dan rendah sebanyak 40%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Selama pelaksanaan penelitian, perlu memperhatikan waktu dan penguasaan kelas sehingga pembelajaran lebih efisien dan data dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

2. Karena hasil dari penelitian dirasa kurang maksimal, maka penelitian ini perlu dilakukan tindak lanjut.


(3)

129

Abidin. Zamal. 1989. Studi Tentang Prestasi Siswa Kelas VI SD Negri Di Kodya Banda Aceh Dalam Menyelesaikan Soal Hitungan Dan Soal Cerita, Tesis. Malang: PPs IKIP Malang.

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta : UGM, 1986).

Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Anak Didik, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010).

Ernawati, Skripsi Pengembangan Perangkat Pembelajaran Belah Ketupat Dengan Pendekatan Kontekstual Dan Memperhatikan Tahap Berpikir Geometri Model Van Hielle ( Surabaya : jurusan FMIPA : UNESA, 2007 )

Fauziana, Asis. Identifikasi Karakteristik Metakognisi Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Kelas VIII-F SMPN 1 Gresik, Skripsi tidak dipublikasikan (Surabaya : UNESA, 2008). Gary L. Musser dan William F. Burger, Mathematics for Elementary

Teacher, (USA: Prantice Hall.inc, 1994).

Husein, dkk, Perencanaan Pengajaran Bahasa ( Jakarta : Depdiknas, 1996).

Agustinus P, Ike. Efektivitas Pembelajaran Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Induktif dengan Pendekatan Beach Ball pada Materi Jajargenjang di SMPN 1 Bojonegoro, Skripsi, (Surabaya : Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNESA, 2008),

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Bandung: Bumi Aksara,2001).

Karomah, Nurlailatil . A. Duran Corebima, Murni Saptasari, Jurnal: Pengaruh Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan Terhadap Berpikir Kritis, Motivasi dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa SMA di Pasuruan, Universitas Negeri Malang.

Khabibah, Siti. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa SD. Disertasi tidak dipublikasikan.(Surabaya: FMIPA UNESA: 2006).hlm: 90.


(4)

130

Kuntjojo, Metakognisi dan Keberhasilan Peserta Didik, (http://ebekunt. wordpress.com/2009/04/12/metakognisi-dan-keberhasila-belajar-peserta-didik) diakses pada tgl 17 Mei 2013 12:26 am.

Lava, Miftakhul. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe two Stay Two Stray dengan Metode Silih Tanya pada Materi Garis Singgung Lingkaran di kelas VII MTs Mambaul Ulum. (Thesis (EngD):pendidikan Matematika). UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.

M.antaranews.com/berita/467070/mendikbud-pendidikan-indonesia-dalam-kondisi-gawat-darurat.

Moch.Masykur dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Inteligence, (Bandung : AR-Ruzmedia, 2007).

Mulbar, Usman. Aktivitas dalam Pembelajaran Matematika Realistik di Sekolah Menengah Pertama(Perangkat PMR yang Secara Eksplisit Melibatkan Metakognisi Siswa), (Makassar : Universitas Negeri Makassar, 2008 )

Mulyono. 2012, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN MALIKI PRESS).

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007.

NCREL, Metacognition, (http://www.ncrel.org/sdfs/areas/ issues/students/ atrisk/ at?lk5.htm) diakses tgl 25 Juni 2015 11:18 am

Nienke N. Prototyping to Reach Product Quality. Desaign Approach and Tools in education and Training. Boston:Kluwer Academic Publicer.

Nur, Mohammad. Teori perkembangan Kontruktivis, Surabaya, Universitas Press, 201.

Palinscar. Reciprocal Pengajaran, (Tersedia Online: http://teamswww. ncrel. org/ sdrs/areas/issues/students/atrisk/at6lk38.htm-8k. Partanto, Pius A. Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994). PERMENDIKNAS NO.22 Th 2006 nomor 1

Rahinawati, Yuti. Jurnal: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Siklus Belajar Dengan Strategi Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) Pada Pembelajaran Kimia, Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012.

Rustini, Titin. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Pendekatan Pengajuan Soal pada Materi Teori


(5)

Peluang di SMKN 2 Kediri . Tesis (Surabaya:FMIPA UNESA.2014)

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media, 1998. Setiawan1, Dwi Candra. Corebima2, Siti Zubaidah2, Pengaruh Strategi

Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dipadu Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) Terhadap Kemampuan Metakognitif Biologi Siswa SMA AL-Islam-Maarif Singosari, Malang.

Shoffa, Shoffan. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan PMR Pada Pokok Bahasan Jajargenjang dan Belah Ketupat , Skripsi, (Surabaya : Jurusan Matematika Fakultas MIPA UNESA, 2008 ).

Subekti. Tesis Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains SMP dengan Pendekatan Science Technology and Society ( SETS ). Tidak dipublikasikan, ( Surabaya : Pasca Sarjana UNESA ). Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.

(Bandung: Alfabeta, 2012).

Susilo, Muhammad Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Siswa, 2007),

Syamsudin. 1994, Diagnosis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Di Kelas V SD Negri Percobaan Surabaya, Tesis. PPs IKIP Surabaya.

Syamsudin, H. (2003:226). Kesulitan Siswa Kelas V SD Menggunakan Langkah-langkah Pemecahan Masalah Dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Pengembangan Model Pembelajaran), Tesis S2, Surabaya: UNESA Surabaya.

Inayah, Sirotul. Skripsi:Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe WEBBED Pada Subbab Trigonometri Dan Perhitungan Awal Waktu Shalat Di MAU Darul Ulum Jombang: 2015.

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis, Surabaya Prestasi Pustaka, 2007.

Nurul Imanah, Ulil. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi React pada Materi Tabung dan Kerucut untuk Siswa kelas IX SMP.Tesis (Surabaya: FMIPA UNESA.2014).

W.S Wingkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo, 1999.

Wilujeng, Insih. 1999, Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) Dalam Pembelajaran Fisika (IPBA) SMU


(6)

132

Pada Pokok Bahasan Tektonik Lempeng, Tesis yang tidak dipublikasika, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

www.eurekapendidikancom/2015/02/definisi-perangkat -pembelajaran.html?m=1.

Zaelan, Ain. 2005, hlm: 16, Palinscar dan Brown (2008), Reciprocal Pengajaran, Tersedia [Online]: http://teams http://www. ncrel.org/sdrs/ areas/issues/ students/atriks/at6lk38htm- 8k -.[24 Juni 2015, 20:02 WIB]

Zuhdan, dkk (2011: 16) dalam

www.eurekapendidikancom/2015/02/definisi-perangkat -pembelajaran.html?m=1.