Model pengembangan perangkat pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta - USD Repository

  

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN

PRIBADI DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV B2

SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun Oleh:

Wilhelmina Yanuari

081134038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

201

  2

HALAMAN MOTTO

  

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk

kesakitan, kehilangan dan kekecewaan, tetapi

kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk

aslinya.

  • - Joseph Addison

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan kepada:

  • Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
  • Orang tua: Bapak Alex Temu Subagyo dan

  Ibu Marciana Mujirah

  • Kakak: Dhanik, Novi, Okti, dan Titin.

  

ABSTRAK

  Yanuari, Wilhelmina. (2012). Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

  Bahasa Indonesia Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik Kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang melibatkan dosen peneliti dan peneliti sebagai anggotanya. Penelitian ini bermula dari keprihatinan dosen peneliti terhadap kebutuhan guru akan adanya perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menindaklanjuti kebutuhan guru dengan mengembangkan model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran tersebut. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Juni 2012.

  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model Dick dan Carey dengan beberapa modifikasi dari peneliti. Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia dan peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP, dan materi ajar. Kelayakan model perangkat pembelajaran tersebut dapat diketahui dari hasil penilaian ahli mata pelajaran Bahasa Indonesia, ahli Bimbingan Konseling, dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengacu Penilaian Acuan Patokan 1 (PAP I).

  Hasil penilaian perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi memperoleh persentase 87.57% dengan kategori layak. Hasil penilaian perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar memperoleh persentase sebesar 92.54% dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta semester genap. Kelayakan model perangkat pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu peserta didik tekun belajar Bahasa Indonesia dan teliti mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Bahasa Indonesia, Bimbingan Pribadi, Bimbingan Belajar.

  

ABSTRACT

  Yanuari, Wilhelmina. 2012. The Development Model of A Learning Set of Bahasa

  Indonesia Subject Integrated with Varied Personal and Learning Guidance for the Grade IV Students of Tarakanita Bumijo Elementary School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education Study Program Sanata Dharma University.

  This research is collaborative research involving lecturer and the researcher as the members. This research was conducted because of the faculty researcher’s concern for teachers’ needs in providing Bahasa Indonesia learning set integrated with varied guidance. Based on that fact, the researcher was interested in developing learning set of Bahasa Indonesia subject integrated with varied personal and learning guidance. This research was aimed to find out the suitability of that product. This research was conducted from January until June 2012.

  The method used was research and development. Dick & Carey model was used and modified in this research. The subjects of this research were teachers and the students of class IV B2 of Tarakanita Bumijo Elementary School Yogyakarta. The product developed consisted of syllabuses, lesson plans, and teaching materials. The suitability of those models was validated based on the evaluation results of Indonesian language experts, Guidance and Counseling experts, and learning set development experts based on - Patokan Acuan Penilaian I (PAP I).

  The results in percent showed the suitability of a learning set of Bahasa Indonesia subject integrated with varied personal guidance was as follows 87.57% in the category of suitable. While the suitability of a learning set of Bahasa Indonesian subject integrated with varied learning guidance was as follows 92.54% in the category of very suitable. Based on the evaluation results, it could be concluded that the developed learning set of Bahasa Indonesia subject integrated with varied personal and learning guidance was suitable to be used in Bahasa Indonesia learning for the grade IV students of Tarakanita Bumijo Elementary School Yogyakarta even semester. The suitability of that learning set was expected to help students to occupy themselves in learning Bahasa Indonesia to do the task thoroughly and to achieve optimal developmental task.

  Keywords: Learning Set, Bahasa Indonesia, Personal Guidance, Learning Guidance.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik Kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing I.

  4. Ibu AG. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A., dosen pembimbing II.

  5. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., dosen penguji ke 3.

  6. Bapak Drs. Yohanes Agus Purnama, Kepala Sekolah Dasar Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  7. Ibu Francisca Rustiati, S.Pd., guru kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  8.

  .

  Pihak yang memvalidasi perangkat pembelajaran pada penelitian ini 9. Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta dan Kantor Wilayah Lahat.

  10. Peserta Didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  11. Teman-teman penelitian kolaboratif: Zita, Devi, Novi Sibur, Mei, Dwi, Nindy, Ayu, Agatha Novi, dan Tina.

  12. Teman-teman kelompok PPL: Vero, Leny, Sahid, Isnu, Ratih, Monic, Nana.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4

  1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

  1.4 Spesifikasi Produk .................................................................... 5

  1.5 Definisi Operasional................................................................. 5

  1.6 Kontribusi Penelitian ................................................................ 6

  BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori ............................................................................ 8

  3.5 Subjek Penelitian ..................................................................... 38

  5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 64

  5.1 Kesimpulan ............................................................................. 64

  BAB V PENUTUP

  4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 54

  4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 45

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  3.8 Teknik Analisis Data ............................................................... 43

  3.7 Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 38

  3.6 Jenis Data ................................................................................ 38

  3.4 Prosedur Pengembangan ......................................................... 32

  2.1.1 Perangkat Pembelajaran .................................................. 8

  3.3 Desain Pengembangan ............................................................ 31

  3.2 Model Pengembangan ............................................................. 30

  3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 30

  BAB III METODE PENELITIAN

  2.8 Kerangka Berpikir ................................................................... 27

  2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 24

  2.1.4 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .................................. 22

  2.1.3 Tugas Guru Sekolah Dasar ............................................ 20

  2.1.2 Bimbingan dalam Konteks Pendidikan ........................... 11

  5.3 Saran ........................................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Kelas IV B2 ........................................

  46 Tabel 4.2 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia ................

  53 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar ..........................

  51 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Ragam Bimbingan Belajar ..........................

  51 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi .........................

  50 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi .........................

  48 Tabel 4.4 Deskripsi Para Ahli ..........................................................................

  47 Tabel 4.3 Hasil Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan di Kelas IV B2 ............

  44 Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru Kelas IV B2 ...............................................

  39 Tabel 3.2 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia .........

  44 Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe 1 ...........................................

  42 Tabel 3.7 Kriteria Revisi Produk Pengembangan ............................................

  42 Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Ahli Pengembangan Perangkat Pembelajaran ..

  41 Tabel 3.5 Pedoman Penilaian Ahli Bimbingan Konseling...............................

  40 Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Ahli Mata Pelajaran ..........................................

  39 Tabel 3.3 Pedoman Alat Ungkap Kebutuhan di Kelas IV B2..........................

  53

  

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Konsep Pengintegrasian Perangkat Pembelajaran ........................ 27Bagan 3.1 Sistem Pembelajaran Dick dan Carey ........................................... 34Bagan 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...... 35Bagan 4.1 Alur Analisis Kebutuhan ............................................................... 45

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 69 Lampiran 2. Rekapitulasi Hasil Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan .......... 70 Lampiran 3. Hasil Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan ............................... 71 Lampiran 4. Hasil Penilaian dari Para Ahli ................................................... 74 Lampiran 5. Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi

  Ragam Bimbingan Pribadi .......................................................... 79 Lampiran 6. Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi

  Ragam Bimbingan Belajar .......................................................... 108 Lampiran 7. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ................. 138

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

  Penelitian ini bermula dari keprihatinan dosen peneliti terhadap kebutuhan guru sekolah dasar akan adanya model perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan. Hal ini didukung dengan SK Menpan No. 83/1993 (dalam Barus dan Sri, 2011) yang menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar adalah mengajar dan memberikan bimbingan kepada peserta didik. Bimbingan yang menjadi tanggung jawab guru sekolah dasar mencakup bidang bimbingan pribadi/ sosial/ belajar/ karier; dalam rangka membantu tugas perkembangan peserta didik agar tercapai secara optimal.

  Dosen peneliti menindaklanjuti kebutuhan guru sekolah dasar akan adanya model perangkat pembelajaran yang terintegrasi ragam bimbingan dengan melaksanakan penelitian kolaboratif. Penelitian kolaboratif ini melibatkan peneliti sebagai anggota peneliti . Oleh karena itu, peneliti menindaklanjuti kebutuhan guru yang ditemukan oleh dosen peneliti dengan melakukan analisis kebutuhan terhadap guru kelas IV B2 Sekolah Dasar (SD) Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan dosen peneliti.

  Analisis kebutuhan yang pertama pada tanggal 11 Januari 2012, peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap guru kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo. Guru berpendapat bahwa perilaku yang dapat menghambat perkembangan peserta didik antara lain, tidak tepat waktu saat

  2 mengumpulkan tugas, tidak teliti saat mengerjakan tugas, dan tidak tekun belajar. Perilaku tersebut tampak pada saat guru melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru belum memiliki model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi ragam bimbingan.

  Peneliti memperkuat data hasil wawancara dengan melakukan observasi terhadap peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo. Hasil observasi pada tanggal 14 Januari 2012 menunjukkan bahwa selama pengajaran guru belum menyisipkan ragam bimbingan. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa peserta didik mengerjakan tugas dengan tidak membaca petunjuk soal yang telah disediakan guru, perilaku tersebut menunjukkan masalah yang dialami peserta didik berkaitan dengan ketelitian. Peserta didik juga terlihat tidak membuat catatan, terlambat datang ke kelas, serta tidak mengumpulkan pekerjaan rumah, perilaku tersebut menunjukkan masalah yang dialami peserta didik berkaitan dengan masalah ketekunan belajar.

  Hasil wawancara dan observasi tersebut peneliti perkuat dengan menyebarkan Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) pada 30 peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo. Hasil penyebaran AUK pada tanggal 19 Januari 2012 menunjukkan bahwa persentase tinggi terletak pada pernyataan peserta didik tidak teliti mengerjakan tugas Bahasa Indonesia dan pernyataan peserta didik tidak tekun belajar Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan AUK menunjukkan bahwa peserta didik kelas IV B2 membutuhkan bimbingan pribadi dalam hal ketelitian dan bimbingan belajar dalam hal ketekunan terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh

  3 karena itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk membantu peserta didik mengatasi permasalahan dalam aspek pribadi maupun belajarnya, maka guru kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo membutuhkan model perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  Mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat digunakan guru sebagai sarana memberikan bimbingan pribadi maupun belajar kepada peserta didik melalui nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut. Hal ini dikarenakan Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi atau alat penyerap berbagai informasi tetapi juga merupakan kekayaan nasional yang sangat berharga untuk mempersatukan suku-suku bangsa, serta menunjukkan jati diri bangsa Indonesia. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik dibimbing memiliki rasa bangga terhadap bangsa dan Bahasa Indonesia. Akhadiah, dkk (1992) mengungkapkan “belajar Bahasa Indonesia membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berbahasa yang diperlukannya, bukan saja untuk berkomunikasi dan menyerap ilmu pengetahuan, melainkan juga untuk menyampaikan pikiran, perasaan, sikap, menyerap nilai moral, dan agama serta pengetahuan yang dipelajarinya” (hlm.5).

  Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti hendak membantu guru kelas dengan mengembangkan model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar. Model perangkat pembelajaran tersebut digunakan guru untuk memberikan layanan bimbingan sekaligus melakukan pengajaran secara klasikal. Model pengembangan

  4 model perangkat pembelajaran yang dilakukan akan mengunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Oleh karena itu, peneliti tertarik membuat skripsi yang berjudul “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik Kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta”.

  1.2 RUMUSAN MASALAH

  Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana kelayakan model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta?

  2. Bagaimana kelayakan model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta?

  1.3 TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengetahui kelayakan model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IV B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  2. Mengetahui kelayakan model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IV

  5

  1.4 SPESIFIKASI PRODUK

  Hasil akhir yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa:

  1. Model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi yang terdiri dari: konsep pengintegrasian model perangkat pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Materi Ajar.

  2. Model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar yang terdiri dari: konsep pengintegrasian model perangkat pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Materi Ajar.

  1.5 DEFINISI OPERASIONAL

  Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau salah tafsiran mengenai definisi yang dikemukakan maka perlu adanya definisi operasional sebagai berikut:

  1. Perangkat pembelajaran Seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar sekaligus memberikan bimbingan pada peserta didik, meliputi konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, RPP, dan materi ajar.

  2. Bahasa Indonesia Bahasa resmi Negara Indonesia yang diajarkan kepada peserta didik dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi dengan tujuan agar peserta didik bangga terhadap bangsa dan Bahasa Indonesia, sehingga hal tersebut dapat membantu tugas perkembangan pribadinya. Bahasa Indonesia juga sebagai alat penyerap ilmu pengetahuan yang dipelajari

  6

  3. Bimbingan pribadi Bimbingan yang membantu mengatasi permasalahan pribadi peserta didik agar mereka teliti dalam mengerjakan tugas, konsentrasi, berpikir kritis, dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri.

  4. Bimbingan belajar Bimbingan yang membantu mengatasi permasalahan belajar peserta didik agar mereka tekun belajar, tidak mudah putus asa, dan tepat waktu.

  5. Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi Seperangkat tindakan pembelajaran yang dirancang untuk mendukung proses belajar mengajar Bahasa Indonesia sekaligus bimbingan pribadi.

6. Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi Ragam Bimbingan

  Belajar Seperangkat tindakan pembelajaran yang dirancang untuk mendukung proses belajar mengajar Bahasa Indonesia sekaligus bimbingan belajar.

1.6 KONTRIBUSI PENELITIAN

  Penelitian ini memiliki konstribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut:

  1. Bagi guru Melalui penelitian ini, guru sekolah dasar memiliki model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik.

  7

  2. Bagi peserta didik Melalui penelitian ini, peserta didik terbantu tugas perkembangannya terutama dalam aspek pribadi dan belajar melalui pelajaran Bahasa

  Indonesia.

  3. Bagi peneliti Peneliti sebagai calon guru sekolah dasar yang bertugas sebagai pengajar sekaligus pembimbing memiliki pengalaman menyusun model perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.

  4. Bagi Program Studi Menjalin kerjasama dengan SD mitra melalui kegiatan penelitian model pengembangan perangkat pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini peneliti mengemukakan beberapa hal tentang landasan teori yang

  meliputi: (1) kajian teori, (2) hasil penelitian yang relevan, dan (3) kerangka berpikir.

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Perangkat Pembelajaran

  Menurut Siregar dan Hartini (2010) perangkat pembelajaran merupakan seperangkat usaha yang dilakukan dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkontrol agar ada perubahan yang lebih baik pada diri seseorang. Menurut Winkel (dalam Siregar dan Hartini, 2010) perangkat pembelajaran yaitu seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan yang akan terjadi pada diri peserta didik.

  Ibrahim (dalam Trianto, 2009) menjelaskan perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta didik (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta materi ajar. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari silabus, RPP, dan materi ajar yang akan dijabarkan sebagai berikut.

  9

2.1.1.1 Silabus

  Yulaelawati (dalam Majid, 2008) menyatakan bahwa silabus adalah seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis, berisi komponen-komponen yang saling berhubungan untuk mencapai kompetensi dasar. Pembuatan silabus hendaknya memperhatikan unsur-unsur silabus, prinsip-prinsip silabus, dan langkah-langkah pembuatan silabus. Unsur- unsur silabus yaitu: (1) tujuan pembelajaran, (2) keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik, (3) aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran, serta (4) berbagai teknik evaluasi yang digunakan.

  Prinsip-prinsip pengembangan silabus yaitu: (1) sistematis, artinya komponen-komponen dalam silabus saling berhubungan untuk mencapai kompetensi, (2) konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan penilaian, (3) memadai, artinya cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

  Langkah-langkah pengembangan silabus meliputi: (1) penulisan identitas mata pelajaran, (2) penentuan standar kompetensi, (3) penentuan kompetensi dasar, (4) penentuan materi pokok, (5) penentuan pengalaman belajar peserta didik, (6) penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator, (7) penjabaran indikator ke dalam instrumen penilaian, (8) penentuan alokasi waktu, dan (9) penentuan sumber belajar.

  10

2.1.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  Menurut Trianto (2009) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan disusun dalam skenario kegiatan. Skenario kegiatan pembelajaran dijabarkan dari tujuan pembelajaran yang mengacu indikator agar tercapai hasil belajar sesuai kurikulum. Komponen-komponen yang ada dalam RPP meliputi: Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serta evaluasi.

  Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Menurut Rusman (2010) kegiatan inti dalam RPP menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang bersangkutan. Kegiatan inti meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Elaborasi adalah pendalaman pengalaman yang hendak dicapai. Konfirmasi adalah penegasan dari pengalaman yang telah diperoleh.

  Berdasarkan Buku Pedoman Pengajaran Mikro (2008) sebuah RPP dikatakan baik jika sudah meliputi: (1) komponen lengkap dan logis urutannya, (2) pemilihan materi ajar sesuai dengan KD, indikator, dan tujuan, (3) media dan sumber belajar sesuai dengan indikator yang akan dicapai, (4) langkah-langkah pembelajaran terdiri kegiatan awal, inti, dan akhir, (5) langkah-langkah pembelajaran menekankan pada pengalaman peserta didik, (6) langkah-langkah

  11 alokasi waktu pada setiap tahap, (8) penilaian sesuai dengan indikator yang akan dicapai.

2.1.1.3 Materi Ajar

  Menurut Wina Sanjaya (2008) materi ajar adalah isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Materi ajar terdiri dari: (1) rincian kegiatan agar tujuan yang harus dicapai terukur keberhasilannya, (2) materi memuat fakta, konsep, dan prosedur (3) materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, (4) rangkuman materi yakni garis-garis besar materi pelajaran secara urut, (5) tugas dan latihan harus meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini memiliki kekhasan pada pengintegrasian mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan ragam bimbingan yang peneliti jabarkan sebagai berikut.

2.1.2 Bimbingan dalam Konteks Pendidikan

2.1.2.1 Pengertian Bimbingan

  Tohirin (2007) menyatakan istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance”. Istilah “guidance”, dalam Bahasa Indonesia berarti bantuan atau tuntunan. Berdasarkan arti ini, secara etimologis, bimbingan berarti bantuan atau tuntunan; tetapi tidak semua bantuan dalam lingkup bimbingan. Menurut Gunawan (1992) “Guidance is the help given by one person to another in making

  

intelligent choices and adjustment and in solving problem” (hlm. 39-40). Definisi

  ini menjelaskan bahwa anak harus membuat pilihannya sendiri dan ia harus mampu memecahkan permasalahan secara mandiri.

  12 Walgito (2010) mengemukakan bahwa bimbingan merupakan tuntunan sehingga orang yang dibimbing tidak merasakan ada sebuah paksaan. Menurut

  Yusuf dan Juntika (2010) bimbingan adalah suatu proses yang berkesinambungan, sistematis, dan terarah kepada tujuan yang hendak dicapai. Strang (dalam Furqon, 2005) mengemukakan bimbingan merupakan proses belajar untuk menyelesaikan masalah agar yang dibimbing berkembang secara optimal.

  Berdasarkan pengertian bimbingan dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu mengatasi masalah secara mandiri dalam kehidupannya.

2.1.2.2 Tujuan Bimbingan

  Menurut Gunawan (1992) bimbingan dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar (1) memahami diri dan lingkungannya sesuai tuntutan yang ada, (2) mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya baik dalam aspek pribadi, belajar, dan kariernya, (3) mengembangkan kemampuannya secara maksimal, serta (4) memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menghambat tugas perkembangannya.

  Depdikbud 1994 (dalam Furqon, 2005) menjelaskan bahwa secara khusus layanan bimbingan di sekolah dasar bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan yaitu membantu seseorang dalam hal ini dikhususkan pada peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangan dalam hidupnya secara maksimal.

  13

  2.1.2.3 Landasan Bimbingan di Tingkat Sekolah Dasar

  UUSPN dan PP Nomor 28 Tahun 1990 (dalam Furqon, 2005) menyatakan bahwa pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan bekal bagi peserta didik dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

  Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (dalam Barus, 2011) mengungkapkan bahwa pelayanan bimbingan sebagai satu kesatuan dalam sistem pendidikan di sekolah sehingga perlu diupayakan secara sungguh-sungguh. Perubahan pendidikan di SD menghendaki juga hadirnya pelayanan bimbingan yang nyata, konkret, terstruktur, dan lebih profesional.

  2.1.2.4 Ragam Bimbingan

  Bimbingan dibagi menjadi empat macam, yaitu:

  1. Bimbingan pribadi Menurut Marsudi (2010) bimbingan pribadi menuntun peserta didik agar berkembang dalam iman, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Winkel dan Sri (2004) menyatakan bahwa bimbingan pribadi berarti bimbingan agar peserta didik dapat mengatur diri sendiri baik jasmani maupun rohani, serta mengembangkan diri agar dapat memecahkan masalah dalam batin akibat kurangnya penyesuaian diri terhadap aspek-aspek perkembangan sehingga mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap sesuatu, seperti sikap tidak teliti . Peneliti kemudian dapat menyimpulkan pengertian bimbingan pribadi yaitu

  14 didik, sehingga mereka mampu mencapai tugas perkembangan pribadinya.

  Beberapa tugas perkembangan pribadi menurut Brown dan Trusty (dalam Barus, 2010) adalah sebagai berikut: (1) pemahaman tehadap dirinya sendiri yang meliputi kesadaran menyangkut kelebihan, kelemahan, minat, perbedaan, dan kesamaan dengan orang lain, (2) penghargaan terhadap diri sendiri, pandangan positif tentang diri sendiri, penerimaan diri, (3) mengembangkan rasa percaya diri, berani tampil, berlatih mengungkapkan gagasan sendiri, (4) belajar berperilaku dan mengembangkan kebiasaan pola hidup sehat dan efektif, (5) membiasakan bersikap jujur, santun, rendah hati, mentaati norma-norma, (6) memahami dan mampu mengenali perilaku baik dan buruk, perbuatan salah dan benar, (7) berlatih mengembangkan perilaku bertanggung jawab, teliti dan konsekuen, (8) berlatih mengatur keperluan diri sendiri, perawatan diri dan kegiatan pribadi.

  Menurut Sukmadinata (2009) ciri-ciri orang memiliki pribadi yang baik adalah berpendirian teguh, bertindak tegas, konsekuen, bertanggung jawab, perhatian terhadap sesuatu, berhati-hati, teliti, konsentrasi, berpikir secara kritis, dan memahami apa yang dipelajari penting bagi kehidupannya.

2. Bimbingan Sosial

  Marsudi (2010) menjelaskan bahwa bimbingan sosial merupakan bantuan bagi peserta didik agar bertanggung jawab dalam pergaulan

  15 bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya” (hlm. 127). Peneliti menyimpulkan pengertian bimbingan sosial adalah bimbingan yang membantu mengatasi permasalahan sosial peserta didik, sehingga tugas perkembangan sosial peserta diidk dapat tercapai secara optimal.

  Tugas perkembangan sosial menurut Furqon (2005) diantaranya yaitu (1) menghargai orang lain, (2) mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi, dan (3) dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

3. Bimbingan Belajar

  Menurut Marsudi (2010) bimbingan belajar adalah “bantuan bagi peserta didik untuk mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, sesuai dengan program belajar dalam rangka menyiapkannya melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi dan berperan serta dalam kehidupan masyarakat” (hlm. 90). Winkel dan Hastuti (2004) menjelaskan bimbingan belajar ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat seperti mengingat materi pelajaran, tidak mudah putus asa, konsentrasi, dan tepat waktu. Peneliti dapat menyimpulkan pengertian bimbingan belajar sebagai bantuan untuk mengatasi permasalahan belajar peserta didik, sehingga mereka mampu mencapai tugas perkembangan belajarnya.

  16 Furqon (2005) menyatakan bahwa layanan bimbingan belajar membantu tugas perkembangan peserta didik agar: (1) melaksanakan cara-cara belajar yang benar, seperti mengulang pelajaran, membuat ringkasan materi, konsentrasi, dan tepat waktu, (2) mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya dengan mengembangkan sikap tidak mudah putus asa, (3) memiliki keterampilan untuk menghadapi ujian dengan belajar secara tekun.

  Pengertian belajar itu sendiri menurut Suparno (1997) yaitu “proses mengumpulkan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan” (hlm. 61).

  4. Bimbingan karier Menurut Marsudi (2010) bimbingan karier merupakan bantuan untuk mengenal potensi diri yang berguna bagi masa depan peserta didik. Menurut Winkel dan Sri (2004) bimbingan karier ialah bantuan dan pembekalan bagi peserta didik dalam menghadapi dunia pekerjaan yang akan dihadapinnya. Pengertian bimbingan karier dapat disimpulkan sebagai bantuan pencapaian tugas perkembangan karier peserta didik sehingga mereka mampu mempersiapkan dan menghadapi dunia pekerjaan yang hendak dihadapi.

  Furqon (2005) menyatakan bahwa tugas perkembangan karier adalah (1) mengenali macam dan ciri pekerjaan, (2) menentukan cita- cita dan masa depan, (3) mengembangkan bakat, dan (4) menyesuaikan

  17 Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ragam bimbingan terbagi menjadi empat macam yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Penelitian ini berfokus pada bimbingan pribadi dan belajar. Hal ini berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan AUK, menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami peserta didik adalah masalah pribadi dan masalah belajar. Bimbingan dalam penelitian ini dilakukan secara klasikal.

2.1.2.5 Layanan Bimbingan Klasikal

  Sukmadinata (2009) menyatakan “bimbingan klasikal merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada peserta didik yang dilaksanakan dalam situasi kelompok” (hlm. 243). Menurut Winkel dan Hastuti (2004) bimbingan klasikal merupakan pemberian bantuan kepada peserta didik dalam suatu kelompok agar bertambah pengalaman dan interaksinya sehingga memperoleh peningkatan perkembangan pribadi,belajar, dan sosial masing-masing peserta didik. Hartinah (2009) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal merupakan bimbingan yang dilaksanakan secara berkelompok terhadap sejumlah individu sekaligus, baik dalam skala besar maupun kecil, sehingga mereka dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.

  Menurut Hartinah (2009) manfaat bimbingan klasikal meliputi (1) peserta didik yang bermasalah mampu mengenal dirinya melalui teman-teman dalam satu kelompok, (2) melalui kelompok, peserta didik dapat mengembangkan sikap- sikap positif seperti toleransi, kerjasama, tanggung jawab, disiplin, kreatif, menemukan cara belajar yang tepat, (3) melalui kelompok, peserta didik dihilangkan rasa takut, egois, curiga, iri hati, dan lain sebagainya. Menurut

  18 mengembangkan secara optimal dari masing-masing individu yang tergabung dalam suatu kelompok dan bukan mengembangkan kelompok tersebut.

  Peneliti dapat simpulkan bahwa bimbingan klasikal merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang dilakukan secara kelompok, baik dalam jumlah besar maupun kecil dengan tujuan membantu peserta didik mengembangkan diri untuk mencapai tugas perkembangan dihadapinya.

  

2.1.2.6 Tugas Perkembangan, Ciri-ciri, dan Permasalahan Peserta Didik Usia

9-12 Tahun

  1. Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-12 Tahun Tugas-tugas perkembangan menurut Havighurst dalam Hurlock

  (1990) meliputi: (a) membangun sikap yang positif mengenai diri sendiri, (b) belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya, (c) mengembangkan hati nurani dan tuntutan nilai yang ada dalam masyarakat, (d) mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial, dan (e) mencapai kebebasan pribadi.

2. Ciri-ciri Peserta Didik Usia 9-12 Tahun

  Menurut Izzaty, dkk (2008) masa kelas-kelas tinggi SD berlangsung antara usia 9-12 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 SD. Ciri-ciri anak masa kelas-kelas tinggi SD meliputi (a) perhatiannya tertuju pada kehidupan yang dialami sehari-hari, (b) ingin tahu, ingin belajar (c) timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus, (d) beranggapan nilai merupakan ukuran mengenai prestasi belajarnya di sekolah, dan (e) anak-anak

  19

3. Permasalahan Peserta Didik Usia 9-12 Tahun

  Kowitz (dalam Furqon, 2005) menjelaskan permasalahan yang dihadapi anak-anak SD meliputi: a. Masalah pribadi terutama berkaitan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan kebiasaan- kebiasaannya. Perilaku tersebut diantaranya malas untuk belajar, malas datang ke sekolah, ketergantungan, kurang percaya diri, kurang memiliki inisiatif, kurang bertanggung jawab, tidak teliti, dan menunjukkan perilaku agresif b. Masalah penyesuaian sosial, seperti perasaan rendah diri, ketergantungan pada teman, iri hati, cemburu, curiga, persaingan, perkelahian, permusuhan, terbentuknya klik, tidak menyenangi guru, tergantung pada guru, tidak ada semangat belajar, tidak disiplin

  c. Masalah belajar, seperti tidak menguasai materi yang ditargetkan sebagai tujuan pengajaran, kesalahan dalam cara belajar misalnya tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas; tidak mengulang pelajaran yang telah dipelajari.

  d. Masalah karier menurut Tohirin (2007) disebabkan belum adanya pemahaman terhadap dunia kerja, cita-cita masa depan, minat terhadap pekerjaan tertentu, dan kemampuan dalam bidang tertentu.

  20

2.1.3 Tugas Guru Sekolah Dasar

2.1.3.1 Tugas Guru SD mengampu Mata Pelajaran

  Menurut Suparno (1997) peran guru sangat menuntut penguasaan bahan yang luas dan mendalam, hal ini disebabkan tugas guru adalah mengampu lima mata pelajaran pokok yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Guru perlu mempunyai pandangan yang sangat luas mengenai bahan yang diajarkan. Tugas guru adalah membantu peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang nyata. Guru yang baik akan memperkembangkan caranya sendiri dan menerapkan pembelajaran yang inovatif, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Menurut Sukmadinata (2009) tugas utama guru sebagai pengajar berbagai ilmu yang diajarkannya yaitu (1) membantu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik, melalui pengetahuan yang dimilikinya, (2) membantu memecahkan masalah, (3) melatih keterampilan kognitif, afektif, maupun psikomotorik peserta didik.

  Dardji Darmodiharjo (dalam Furqon, 2005) memaparkan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, yaitu (1) menguasai landasan-landasan pendidikan, (2) menguasai bahan ajar dari setiap mata pelajaran yang diampunya, (3) mampu mengelola program belajar mengajar dari setiap mata pelajaran yang diampunya, (4) mampu mengelola kelas dengan cara mengatur tata ruang sesuai karakteristik peserta didik, (5) mampu mengelola interaksi belajar mengajar, (6) mampu memvariasi penggunaan media/sumber belajar (7) menilai hasil belajar peserta didik, (8) memahami prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian untuk keperluan

  21 Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa tugas guru sekolah dasar dalam mengampu mata pelajaran yaitu membantu peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sesuai dengan karakteristik dan tugas perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, guru sekolah dasar selain mempunyai tugas mengampu mata pelajaran juga bertugas sebagai pembimbing yang hendak peneliti jabarkan sebagai berikut.

2.1.3.2 Tugas Guru SD sebagai Pembimbing

Dokumen yang terkait

Studi deskriptif kemampuan mengelola emosi pada peserta didik kelas IV dan V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi - sosial.

0 2 125

Model pengembangan perangkat pembelajaran IPS terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas IV A SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 147

Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar dan pribadi untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.

2 5 124

pembelajaran bagi peserta didik lamban belajar

0 0 4

Peningkatan kemampuan menulis kata depan di dan ke dengan permainan bisik berantai siswa kelas III B2 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran 2008 - 2009 - USD Repository

0 0 104

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

0 1 140

Model pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi pada siswa kelas VII semester 1 SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 283

Model pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dengan pendidikan anti korupsi pada siswa kelas IX semester 1 SMP Kanisius Sleman Yogyakarta tahun 2010/2011 - USD Repository

0 2 242

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas I SD Kanisius Gayam - USD Repository

0 0 167

Pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan berbicara bahasa Indonesia kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta - USD Repository

0 0 178