Analisis pengobatan anti inflamasi non steroid pada geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus dengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009 - USD Repository

  

ANALISIS PENGOBATAN ANTI INFLAMASI NON STEROID PADA

GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN

FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI

RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

  

Diajukan oleh:

Agustina Nila Yuliawati

NIM : 078114053

  

ANALISIS PENGOBATAN ANTI INFLAMASI NON STEROID PADA

GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN

FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE (MDRD) DI

RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

  

Diajukan oleh:

Agustina Nila Yuliawati

NIM : 078114053

  ANALISIS PENG GERIATRI BERDA FORMULA MOD RUMAH SA

Persetujuan Pembimbing

GOBATAN ANTI INFLAMASI NON STER

  DASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERUL DIFICATION of DIET in RENAL DISEASE

   SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE

Skripsi yang diajukan oleh:

Agustina Nila Yuliawati

  

NIM : 078114053

telah disetujui oleh:

tanggal : 12

  EROID PADA ULUS DENGAN SE (MDRD) DI DE 2009

  12 Januari 2011

  

Success is a journey, not a destination .

  

~ Ben Sweetland

  

LEMBAR PERNYA YATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KA ARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS U

Yang bertanda tangan an dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sa Sanata Dharma :

Nama : Agus ustina Nila Yuliawati

  NIM : 07811 8114053

Demi pengembangan an ilmu pengetahuan, saya memberikan kepad pada perpustakaan

Universitas Sanata Dh Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS PENGO OBATAN ANTI INFLAMASI NON STE TEROID PADA

GERIATRI BERDA DASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERUL ULUS DENGAN

FORMULA MODIF

  IFICATION of DIET in RENAL DISEASE ASE (MDRD) DI

RUMAH SAKIT KA KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

  

Dengan demikian sa saya memberikan kepada Perpustakaan Uni niversitas Sanata

Dharma hak untuk uk menyimpan, mengalihkan dalam bentu ntuk media lain,

mengelolanya dalam m bentuk pangkalan data, mendistribusikannya ya secara terbatas,

dan mempublikasikan annya ke internet atau media lain untuk kepent entingan akademis

tanpa meminta ijin d dari saya maupun memberikan royalti kepa pada saya selama

tetap mencantumkan n n nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan an ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta rta Pada tanggal : 12 Janu anuari 2011 Yang menyatakan

  

P PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyata atakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ya yang saya tulis ini

tidak memuat karya a a atau bagian karya orang lain, kecuali yang t g telah disebutkan

dalam kutipan dan daf daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilm ilmiah.

  Apabila di k kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism ism dalam naskah

ini, maka saya bersed sedia menanggung segala sanksi sesuai peratu aturan perundang-

undangan yang berlak laku.

  Yogyakarta, ta, 12 Januari 2011

  

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Pengobatan

  

Antiinflamasi Non Steroid Pada Geriatri Berdasarkan Formula Modification of

Diet in Renal Disease (MDRD) Di Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode

2009”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi di Universitas Sanata

Dharma.

  Penulisan skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bimbingan,

bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan perlindungan yang selalu diberikan sehingga penulis dapat melakukan penelusuran penelitian ini,

  2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daeran (BAPPEDA) Kabupaten Bantul yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan RS Santa Elisabeth Ganjuran,

  3. Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul dan RS Elisabeth Ganjuran yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di rumah sakit bersangkutan,

  

5. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama

yang telah memberikan petunjuk, saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi,

  

6. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK, selaku dosen penguji yang telah

memberikan bimbingan, saran dan kritik yang berguna bagi penulis,

  

7. Ibu Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt., selaku dosen penguji yang telah

memberikan bimbingan, saran dan kritik yang berguna bagi penulis,

  

8. Sekretariat yang membantu menyelesaikan administrasi dalam membuat

berbagai surat ijin sehingga membantu kelancaran proses pengambilan data,

  

9. Kedua orang tua (Agus Sasongko dan Harini Ekowati), kakak

(Kristiawan), adik (Immanuel), serta keluarga besar atas doa dan dukungannya selama ini,

  

10. Seluruh staff pengajar dan karyawan Fakultas Farmasi Sanata Dharma

Yogyakarta, atas bimbingan dan bantuannya selama ini,

  

11. Teman – teman seperjuangan atas kerja sama dan kesediaan menjalani

penelitian skripsi ini : Aloysius Bimo T.N. dan Hendrika Toi D.,

  

12. Teman – teman satu tim payung GFR atas kerja sama dan bantuan yang

diberikan hingga penelitian skripsi ini selesai,

  

13. Teman – teman H-1 : Cosmas Mora Y., Aloysius Bimo, Hendrika Toi D.,

Ari Widya N., Maria Ratri D., Andreas Arry M., dan teman- teman yang

  14. Teman-teman angkatan 2007 (khususnya kelas FKK-A), atas doa, semangat, dan kebersamaannya selama ini,

  15. Andreas Amun Andropo atas doa dan semangat yang diberikan sampai penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini,

  16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah membantu dalam pembuatan skripsi ini dengan doa dan dukungannya penulis ucapkan terimakasih. Akhir kata, semoga penelitian skripsi yang telah dilakukan penulis dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian, semua pembaca, dan

masyarakat.

  Yogyakarta, 12 Januari 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv HALAMAN PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi PRAKATA ............................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv

  INTISARI ................................................................................................ xvi

ABSTRACT ............................................................................................. xvii

BAB I PENGANTAR ..............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

  1 1. Rumusan Masalah ........................................................................

  4 2. Keaslian Penelitian .......................................................................

  4 3. Manfaat Penelitian .......................................................................

  6 B. Tujuan ................................................................................................

  6

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ......................................................

  18 C. Subjek Penelitian ...............................................................................

  24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

  23 F. Tata Cara Analisis Hasil ....................................................................

  21 3. Pengolahan Data ..........................................................................

  20 2. Pengambilan Data ........................................................................

  20 1. Analisis Situasi .............................................................................

  19 E. Tata Cara Penelitian ...........................................................................

  19 D. Bahan Penelitian ................................................................................

  17 B. Variabel dan Definisi Operasional .....................................................

  8 A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal .............................................................

  17 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .........................................................

  16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................

  16 G. Keterangan Empiris ...........................................................................

  14 F. Efek Obat Antiinflamasi Non Steroid Terhadap Penurunan Fungsi Ginjal ......................................................................................

  13 E. Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS) ........................................

  10 D. Geriatri ...............................................................................................

  9 C. Laju Filtrasi Glomerulus ....................................................................

  8 B. Pengubahan Sistem Ginjal pada Lansia .............................................

  26 A. Profil 114 Pasien Geriatri di Rumah Sakit Kabupaten Bantul

  MDRD serta Mendapatkan Peresepan OAINS yang Tidak Sesuai di Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009 ..............................

  33 C. Penyesuaian Dosis OAINS dengan Hasil Perhitungan Nilai LFG Menggunakan Formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009 ...........................................................................

  36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

  43 A. Kesimpulan ........................................................................................

  43 B. Saran ..................................................................................................

  44 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  45 LAMPIRAN .............................................................................................

  49 BIOGRAFI PENULIS .............................................................................

  99

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Contoh dan Rejimen Dosis OAINS Terhadap Nilai LFG .......

  15 Tabel II. Klasifikasi Subyek Berdasarkan Umur ...................................

  29 Tabel III. LFG Berdasarkan Klasifikasi CKD ..........................................

  32 Tabel IV. Klasifikasi Umur Berdasarkan Penurunan Nilai LFG .............. 34 Tabel V. OAINS Tepat Dosis per Nama Generik Berdasarkan LFG ......

  38 Tabel VI. Penyesuaian OAINS Tidak Tepat Dosis per Nama Generik

Berdasarkan LFG .....................................................................

  39

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Anatomi Ginjal ....................................................................

  9 Gambar 2. Laju Filtrasi Glomerulus .....................................................

  10 Gambar 3. Pembagian Sampel Kajian OAINS .....................................

  23 Gambar 4. Persentase Sampel Berdasarkan Tingkatan Umur Geriatri ..

  28 Gambar 5. Persentase Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ..................

  29 Gambar 6. Persentase LFG Berdasarkan Ada dan Tidaknya Penurunan Nilai LFG ..........................................................

  30 Gambar 7. Persentase Item OAINS per Generik Berdasarkan Nilai LFG Sampel ........................................................................

  33 Gambar 8. Persentase Penyesuaian Dosis OAINS dengan Penurunan Nilai LFG .............................................................................

  35 Gambar 9. Persentase Item OAINS Tepat Dosis per Generik dengan Penurunan Nilai LFG ..........................................................

  37

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Data Sampel RS St. Elisabeth Ganjuran ............................

  49 Lampiran 2. Data Sampel RSUD Panembahan Senopati ......................

  52 Lampiran 3. Data Sampel Berdasarkan Tingkatan Umur Geriatri .........

  55 Lampiran 4. Data Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ..........................

  61 Lampiran 5. Data Klasifikasi Umur Berdasarkan Jenis Kelamin ..........

  67 Lampiran 6. Data Hasil Perhitungan Penurunan Nilai LFG ..................

  71 Lampiran 7. Data Klasifikasi Umur dan Jenis Kelamin Berdasarkan Penurunan Nilai LFG ........................................................

  77 Lampiran 8. Data Nilai Perhitungan LFG Berdasarkan Klasifikasi CKD ...................................................................................

  79 Lampiran 9. Data Klasifikasi CKD untuk Tiap Jenis Kelamin ..............

  86 Lampiran 10. Data OAINS per Generik Berdasarkan Nilai LFG Sampel ...............................................................................

  93 Lampiran 11. Data Penyesuaian Dosis OAINS dengan Penurunan Nilai LFG ...........................................................................

  94 Lampiran 12. Guideline OAINS untuk Renal Impairment ......................

  96 Lampiran 13. Surat Keterangan Izin Penelitian BAPPEDA Bantul ........

  97 Lampiran 14. Surat Keterangan Izin Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul .................................................................

  98

  

INTISARI

Sekitar 25-50% dari total usia lanjut sering mengalami nyeri seperti

osteoarthritis, rheumatoid arthtritis, dan nyeri punggung bawah. Terapi nyeri yang

digunakan adalah obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Peresepan OAINS

dengan dosis yang tidak sesuai pada pasien geriatri dapat menyebabkan

penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang berdampak pada adanya disfungsi

renal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien geriatri yang

mengalami penurunan LFG, mengetahui jumlah pasien geriatri yang mengalami

penurunan LFG serta mendapatkan peresepan OAINS yang tidak sesuai dan

penyesuaian dosis OAINS berdasarkan hasil perhitungan LFG dengan formula

Modification of Diet in Renal Disease(MDRD) di Rumah Sakit Kabupaten Bantul

periode 2009.

  Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif evaluatif

dengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif. Metode pengambilan

sampel dilakukan secara random sampling. Hasil berupa data kualitatif yang

disajikan dalam bentuk uraian, tabel, dan atau gambar grafik.

  Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 114 pasien di Rumah Sakit

Kabupaten Bantul mendapatkan pengobatan OAINS. Profil geriatri yang

mempunyai persentase nilai LFG paling besar adalah pada tahap 1 (50,9%),

penurunan nilai LFG paling banyak pada tingkat umur old sebanyak 66,7% untuk

laki – laki dan 45,0% untuk perempuan, jumlah geriatri yang mengalami

penurunan nilai LFG sebanyak 21,9% dan 6,7% menerima dosis OAINS yang

tidak sesuai. Kata kunci: pasien geriatri, OAINS, LFG, formula MDRD.

  

ABSTRACT

Approximately 25-50% of the total elderly often get pain such as

osteoarthritis, rheumatoid arthritis, and lower back pain. The therapy of pain uses

non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Prescribing NSAID with

inappropriate dose in geriatric patients can cause a decrease in glomerular

filtration rate (GFR) that impact on renal dysfunction. This study aims to

determine the profile of geriatric patients who experienced a decrease LFG, find

out the number of geriatric patients who experienced a decrease LFG and get

inappropriate prescribing NSAIDs and NSAID dose adjustment based on the

calculation of GFR by Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) formula in

the hospital of Kabupaten Bantul period of 2009.

  This was an observational descriptive evaluative research design with a

retrospective cross sectional study. The method of sampling carried out by

random sampling. The results of the qualitative data presented in the form of

descriptions, tables, and or graph pictures.

  Results showed 114 patients in Hospital of Kabupaten Bantul use NSAIDs

for treatment. Profile of geriatrics who have the greatest percentage of the value

of GFR is in stage 1 (50,9%), decline in value of GFR at most at the level of old

age as much as 66.7% for men and 45.0% for women, the number of geriatrics

who are impaired as much as 21,9% LFG and 6.7% received a dose NSAIDs are

not appropriate.

  Keywords: geriatric patients, NSAIDs, GFR, MDRD formula .

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Penggunaan obat sebagai terapi pada berbagai usia memakai banyak

  

pertimbangan. Namun, yang lebih diperhatikan adalah penggunaan obat untuk

terapi penyakit pada lansia. Pada lansia terjadi suatu proses menua, yaitu suatu

proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan

yang terjadi (Siti, 2008).

  Proses menua menyebabkan perubahan struktur dan fungsi fisik tubuh.

Perubahan paling berarti saat memasuki usia lanjut ialah berkurangnya fungsi

ginjal dan menurunnya creatinine clearance, walaupun tidak terdapat penyakit

ginjal atau kadar kreatininnya normal. Pada usia lanjut, fungsi ginjal berkurang,

begitu juga dengan aliran darah ke ginjal sehingga kecepatan filtrasi glomerulus

berkurang sekitar 30 % dibandingkan pada orang yang lebih muda (Bustami,

2001).

  Sekitar 25 – 50% dari total usia lanjut sering mengalami nyeri seperti

osteoarthritis, rheumatoid arthtritis, dan nyeri punggung bawah. Terapi nyeri yang

digunakan adalah obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Penggunaan OAINS

yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang bisa fatal (Widyatmoko,

  Field et al. (1999) menemukan bahwa pasien geriatri yang

mengkonsumsi OAINS cenderung mengalami peningkatan Blood Urea Nitrogen

(BUN), kreatinin serum, dan rasio BUN:kreatinin serum, di mana semua tanda

tersebut mengarah pada disfungsi renal (King, 2000). Didukung juga oleh Kurtal,

et al. (2008) menemukan bahwa pasien geriatri yang telah berumur 65 tahun ke

atas mengalami penurunan fungsi ginjal dengan nilai LFG kurang dari 60

  2

ml/min/1,73 m . Prevalensinya sebesar 43% bila nilai LFG dihitung dengan

formula MDRD dan 61% dengan formula CG. Adapun 52% pasien geriatri yang

mengalami penurunan GFR perlu adanya penyesuain dosis obat (Kurtal, et al.,

2008). OAINS diduga lebih cepat terakumulasi terutama pada pasien geriatri dan

pasien yang telah mengalami penurunan fungsi ginjal (Katzung, 2004).

  Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) digunakan secara luas sebagai indeks

fungsi ginjal yaitu dengan mengukur secara tidak langsung kapasitas filtrasi

glomerulus berdasarkan pengukuran klirens ginjal. Klirens adalah volume plasma

yang mengandung semua zat yang larut melalui glomerulus serta dibersihkan atau

dihilangkan (cleared) dari plasma lalu diekskresikan ke dalam urin, karena itu

nilai klirens mewakili fungsi glomerulus (Nurhayana, et al., 2005).

  Efek usia pada ginjal berpengaruh besar pada ekskresi beberapa obat.

Umumnya obat diekskresi melalui filtrasi glomerulus yang sederhana dan

kecepatan ekskresinya berkaitan dengan kecepatan filtrasi glomerulus. Oleh

karena itu, berhubungan juga dengan bersihan kreatinin (Bustami, 2001). Dalam

  

Pengukuran klirens kreatinin dari urin tampung 24 jam kurang praktis dan tidak

tepat untuk lansia (Tam, 2000).

  National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative

(NKF K/DOQI) merekomendasikan persamaan tes klirens kreatinin (TKK) yang

menggunakan kadar kreatinin serum pada orang dewasa yaitu persamaan

Cockcroft and Gault (CG) yang dengan faktor koreksi umur, berat badan dan jenis

kelamin, dan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) Study yang

memperhitungkan faktor usia, berat badan, jenis kelamin dan ras. Menurut

MacGregoor, et al. (2006) mengemukakan bahwa formula MDRD adalah formula

yang sudah divalidasi untuk memperkirakan LFG dan sekarang sedang banyak

diterapkan oleh klinis laboratorium kimia dan menambah pengenalan terhadap

chronic kidney disease (MacGreggor, et al., 2006).

  Kadar kreatinin serum tidak dapat digunakan untuk menilai fungsi

ginjal, terutama pada lansia yang mengalami penurunan massa otot, sehingga

dapat mempengaruhi pengukuran kadar kreatinin (NKF K/DOQI, 2000). Selain

itu, kreatinin serum tidak hanya difiltrasi bebas oleh glomerulus juga disekresi

oleh tubulus proksimal, kadarnya dalam serum dipengaruhi oleh senyawa-

senyawa tertentu dalam darah (kromogen non kreatinin) dan proses inflamasi

(Nurhayana, et al., 2005). Beberapa literatur menunjukkan terdapat sejumlah

kecil nilai normal LFG lansia pada batas bawah, karena itu pada lansia dengan

LFG yang rendah harus dinilai penanda penyakit ginjal kronik lainnya seperti

  Peresepan OAINS dengan dosis yang tidak sesuai pada pasien geriatri

yang belum diketahui telah mengalami penurunan LFG akan semakin

memperparah keadaannya dan meningkatkan risiko chronic kidney disease

(CKD). Kasus terapi OAINS yang terbaru mengarah pada kemungkinan

terjadinya kerusakan ginjal kronik yang bersifat ireversibel (King, 2000).

  Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Kabupaten Bantul, yaitu di

RSUD Panembahan Senopati dan RS Santa Elisabeth Ganjuran. Kedua rumah

sakit ini memiliki data serum kreatinin dan kontribusi yang besar pada pelayanan

kesehatan untuk masyarakat. Hal ini diperkuat dengan data nilai BOR (Bed

Occupancy Rate) sebagai salah satu indikator pelayan rumah sakit khusus rawat

inap. Nilai BOR untuk RSUD Panembahan Senopati pada tahun 2009 sebesar

89,92%. Nilai BOR tersebut masuk dalam BOR ideal dengan batas standar ideal

65 – 85%. Penelitan di Rumah Sakit Bantul diharapkan dapat memberikan

gambaran secara nyata dan jelas mengenai peresepan OAINS yang tidak sesuai

pada pasien geriatri dengan kondisi telah mengalami penurunan laju filtrasi

glomerulus di daerah Kabupaten Bantul. Oleh karena adanya peresepan yang

tidak rasional akan dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi ginjal sampai

kerusakan ginjal kronik.

1. Rumusan Masalah

a. Bagaimana profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi

  b. Berapa banyak pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) serta mendapatkan peresepan Antiinflamasi Non Steroid yang tidak sesuai di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009?

c. Bagaimana penyesuaian dosis OAINS pada pasien geriatri dengan hasil

  perhitungan nilai LFG menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul 2009?

2. Keaslian Penelitian

  Beberapa penelitian yang berhubungan dengan analisis Obat

Antiinflamasi Non Steroid terhadap penurunan laju filtrasi glomerulus yang

pernah dilakukan, antara lain:

  • NSAIDs: Acute Kidney Injury (Acute Renal Failure) and Nephrotic” (Rose, et al., 2010) Metode : dengan melakukan sebuah nested case-control study rawat inap yang berkolerasi dengan diagnosis gagal ginjal akut dengan inisiasi penggunaan OAINS pada 121.722 pasien eldery (lanjut usia).
  • NSAID Use and Progression of Chronic Kidney Disease” (Gooch, et

  al ., 2007) Metode : dilakukan pada subyek dengan usia ≥ 66 tahun yang memiliki setidaknya satu pengukuran kreatinin serum dalam dua watu meliputi kovarian umur, jenis kelamin, perkiraan LFG, diabetes, dan komorbiditas ini digunakan untuk menggali hubungan penggunaan NSAID pada penurunan hasil LFG.

  • Renal Function in The Oldest-Old on An Acute Geriatric Ward(Van Den Noortgate, et al., 2004). Metode : review retrospektif pada pasien berusia 80 tahun ke atas, masuk dalam bangsal geriatric akut dari bulan Agustus 1998 sampai Agustus 1999. Data yang direkam adalah : usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan sebelumnya, ada diagnosis utama, penggunaan obat, berat badan, kreatinin serum, BUN, natrium, kalium, kolesterol, urin dan USG ginjal. Clearance creatinin diperkirakan dengan rumus Cockcroft-Gault (CG) dan perkiraan LFG oleh persamaan MDRD.

  

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai “Analisis

Pengobatan Anti Inflamasi Non Steroid pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi

Glomerulus dengan Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di

Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009” belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

  Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

pengambilan keputusan oleh farmasis dalam mempraktekkan pelayanan

kefarmasian salah satunya dalam mencegah terjadinya peresepan OAINS yang

  

B. TUJUAN

Tujuan Umum: Untuk menganalisis pengobatan pada pasien geriatri yang mendapatkan

peresepan OAINS, berdasarkan laju filtrasi glomerulus yang dihitung dengan

formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakit

Kabupaten Bantul Periode 2009.

  Tujuan Khusus:

  

a) Mengetahui profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi

glomerulus berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

  

b) Mengetahui jumlah pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi

glomerulus berdasarkan formula MDRD serta mendapatkan peresepan OAINS yang tidak sesuai di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

  

c) Mengetahui penyesuaian dosis OAINS pada pasien geriatri dengan hasil

perhitungan nilai LFG menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul 2009.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal Normal Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua

  

sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal

kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kelenjar adrenal terletak di atas kutub

masing – masing ginjal. Kutub atasnya terletak setinggi iga kedua belas.

Sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas (Sylvia and

Lorraine, 2006).

  Ginjal mendapatkan darah dari banyak arteria atau vena. Arteri renalis

membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal. Arteri renalis bercabang-

cabang dalam ginjal membentuk arteriola aferen. Arteriol aferen merupakan

cabang arteria interlobularis yang pendek dan lurus. Tiap arteriol aferen

bercabang-cabang menjadi gelung-gelung kapiler glomerulus. Kapiler – kapiler

ini kemudian bersatu membentuk aretriol aferen, yang kembali bercabang-cabang

menjadi kapiler yang memberi darah ke tubulus (kapiler peritubulus) sebelum

mengalirkan darahnya ke dalam vena interlobularis (Ganong, 2002).

  Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Dalam setiap ginjal

terdapat sekitar 1 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi

sama. Dengan demikian, kerja ginjal dapat dianggap sebagai jumlah total dari

fungsi semua nefron tersebut, setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman yang

  

Henle, dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri ke duktus

pengumpul (Sylvia and Lorraine, 2006).

  

Gambar 1. Anatomi Ginjal (Moondragon, 2010)

B. Perubahan Sistem Ginjal pada Lansia

  Pertambahan usia menyebabkan banyak jaringan yang hilang dari korteks

ginjal, glomerulus dan tubulus. Permukaan glomerulus berkurang secara progresif

setelah 40 tahun disertai penambahan jaringan sklerotik. Pada korteks ginjal, arteri

aferen dan eferen cenderung mengalami atrofi sehingga menyebabkan

pengurangan jumlah darah yang terdapat di glomerulus. Setelah usia 20 tahun

terjadi penurunan aliran darah ginjal kira-kira 10% per dekade. Fungsi hemostasis

ginjal juga berkurang sehingga merupakan predisposisi terjadinya gagal ginjal

  Pada geriatri terjadi penurunan LFG karena telah terjadi pengurangan

total aliran darah ginjal, ukuran, dan jumlah glomerulus. Laju filtrasi glomerulus

2

akan menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73 m /dekade setelah umur 35 tahun.

  

Transpor maksimal tubulus juga mengalami penurunan progresif seiring dengan

peningkatan usia dan penurunan LFG (Darmojo, 1999).

C. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)

  Salah satu indeks fungsi ginjal yang terpenting adalah laju filtrasi

glomerulus yang memberi informasi tentang jumlah jaringan ginjal yang

berfungsi (Sylvia and Lorraine, 2006). Klirens adalah volume plasma yang

mengandung semua zat yang larut melalui glomerulus serta dibersihkan atau

dihilangkan (cleared) dari plasma lalu diekskresikan ke dalam urin, karena itu

nilai klirens mewakili fungsi glomerulus (Nurhayana, et al., 2005).

  National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative

(NKF K/DOQI) merekomendasikan persamaan tes klirens kreatinin (TKK) yang

menggunakan kadar kreatinin serum pada orang dewasa yaitu persamaan

Cockcroft and Gault (CG) yang dengan faktor koreksi umur, berat badan dan jenis

kelamin, dan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) Study yang

memperhitungkan faktor usia, berat badan, jenis kelamin dan ras. Penentuan LFG

menurut persamaan C-G oleh Rolin et. al,1984 tanpa standarisasi mempunyai bias

10%, sedangkan dengan standarisasi 3% dan persamaan studi MDRD oleh Levey

et al , 2000 mempunyai bias 1% (Nurhayana, et al., 2005).

  Persamaan Cockcroft and Gault (CG) dan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) berdasarkan National Kidney Foundation DOQI, 2003, yaitu: (Nurhayana, et al., 2005).

  

(National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) Clinical Guideline

  73 Chronic Kidney Disease, 2008) Faktor – faktor yang mempengaruhi LFG, antara lain :

  1. Perubahan arus darah ginjal, Golongan prostaglandin meningkatkan arus darah ke korteks ginjal dan meneruskan arus darah ke medula ginjal.

  2. Perubahan tekanan hidrostatik kapiler glomerulus, Dipengaruhi oleh perubahan tekanan darah sistemik dan kontraksi arteriol aferen atau eferen. LFG akan dapat dipertahankan bila kontriksi arteriol eferen lebih hebat daripada kontriksi arteriol aferen.

3. Perubahan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dipengaruhi oleh obstruksi

5. Perubahan K (koefisien ultrafiltrasi glomerulus) yang diatur oleh perubahan

  f permeabilitas kapiler glomerulus dan perubahan luas permukaan filtrasi efektif (Ganong, 2002).

D. Geriatri

  Geriatri adalah ilmu tentang merawat orang yang berusia lanjut terhadap

penyakitnya. Berdasarkan DEPKES RI , 2000, Geriatri merupakan cabang ilmu

dari gerontology dan kedokteran yang mempelajari kesehatan pada lansia dalam

berbagai aspek, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Geriatri dapat

pula diartikan sebagai cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang penyakit

pada lansia (Siti, 2008).

  Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang

Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seorang yang telah mencapai usia

lebih dari 60 tahun. Pasien geriatri memiliki karakteristik khusus antara lain

menderita beberapa penyakit akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan

sering disertai masalah psikososial. Semuanya akan menyebabkan kemunduran,

keterbatasan, dan ketergantungan serta diberikan banyak obat-obatan yang

seringkali justru berakibat merugikan pasien (Siti, 2008).

  

Geriatri dapat diklasifikasikan sebagai berikut (menurut WHO) :

  • Lansia (elderly) dengan kisaran umur 60-74 tahun,
  • Tua (old) dengan kisaran umur 75-90 tahun

E. Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS)

  Obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) adalah sekelompok besar obat

yang memiliki sifat anti-inflamasi, antipiretik, dan analgesic dengan derajat

bervariasi. Obat golongan ini menghambat dua enzim siklo-oksigenase (COX-1

dan COX-2) yang diperlukan untuk sintesis prostaglandin (yang meningkatkan

inflamasi dan menyebabkan nyeri), terutama bekerja di perifer. OAINS dapat

diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya. Parasetamol adalah contoh OAINS

lemah, ibuprofen adalah OAINS sedang, dan asam salisilat (aspirin) adalah

OAINS kuat. Obat ini juga diklasifikasikan berdasarkan strukrut kimiawinya,

misalakan salisilat, oksikam, dll. Sebagian besar OAINS diberikan per oral,

rektum, atau topikal meskipun sebagian dapat diberikan melalui injeksi (Brooker,

2005).

  Penggunaan OAINS memerlukan monitoring yang ketat terutama pada

pasien geriatri. Obat ini dapat meningkatkan resiko komplikasi seperti

hiperkalemia atau gagal ginjal dan gangguan pada saluran gastrointestinal. Sejak

penyakit berhubungan dengan kondisi patologis yang bermain pada alur utama

untuk mendeterminasi nasib dan aksi obat, para klinik harus menggunakan

informasi tentang efek seputar nasib dan aksi obat yang ada pada usia tua untuk

memutuskan guide therapeutics yang akan diberikan khususnya (Melmon and

Morrelli, 2000).

  

Tabel I. Contoh dan Rejimen Dosis OAINS Terhadap Nilai LFG

  OAINS British National Formulary Drug Information Handbook (BNF) (DIH)

  Aspirin Hindari pada severe renal Hindari penggunaan pada Clcr 2

  impairment (15-29 < 10 ml/min/1,73 m 2

  ml/min/1,73 m ) Celecoxib Hindari jika eGFR < 30 Tidak direkomendasikan 2 ml/min/1,73 m )

  Diclofenak Hindari pada severe renal Tidak direkomendasikan

  impairment (15 – 29 untuk advance (<15 2 2

  ml/min/1,73 m ) ml/min/1,73 m ) dan signifikan impairment (15-29 2 ml/min/1,73 m ) Ketoprofen Kerusakan ringan dosis maks mild impairment (30-59 2 150 mg/hari, kerusakan berat ml/min/1,73 m ) maksimal dengan Clcr <25 ml/menit 150 mg/hari; dengan dosis maksimal 100 Severe dengan clcr< 25 mg/hari. ml/min/1,73 m2 max 100 mg/hari;

  Advanced dengan clcr <15

  ml/min/1,73 m2 tidak direkomendasikan Ketorolac Tidak melebihi 60 mg/ hari Kontraindikasi pada pasien untuk pasien lansia dan atau dengan advanced renal gagal ginjal. impairment (<15 ml/min/1,73 m2). Pasien dengan kenaikan

  SrCr sedang (30-59 ml/min/1,73 m2) pakai ½ dosis anjuran. utk i.v/i.m tidak boleh lebih dari 60 mg/hari

  Asam mefenamat Hindari pada severe renal Tidak direkomendasikan

  impairment (15 – 29

  ml/min/1,73 m2) Meloxicam Hindari jika eGFR < 25 Mild – moderate (30-59 2 ml/mit/1.73 m ) (British ml/min/1,73 m2) tidak ada

  National Formulary dosis spesifik. Tidak Organization, 2009). direkomendasikan pada pasien dengan kliren kreatinin < 15 ml/menit (Lacy, 2008).

F. Efek Obat Antiinflamasi Non Steroid terhadap Penurunan Fungsi Ginjal

  OAINS menghambat dua enzim siklo-oksigenase (COX-1 dan COX-2)

yang diperlukan untuk sintesis prostaglandin (yang meningkatkan inflamasi dan

menyebabkan nyeri). Prostaglandin merupakan kelompok senyawa turunan asam

lemak prostanoat (C20) yang rantai atom karbonnya pada nomor 8-12 membentuk

cincin siklopentan. Saat ini dikenal prostaglandin A sampai I yang dibedakan oleh

substituen yang terikat pada cincin siklopentan (Emran, 2002).

  Prostaglandin merupakan hormon asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam banyak jaringan tubuh. Medula ginjal membentuk PGI 2 (prostasiklin) dan

  

PGE yang merupakan vasodilator potensial. Prostaglandin berperan penting

  2

Dokumen yang terkait

Perbandingan laju filtrasi glomerulus pada staf laki-laki dewasa sehat dengan formula Cockcroft-Gault, Modification Of Diet In Renal Disease Dan Chronic Kidney Disease Epidemiology Collaboration di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 94

Perbandingan laju filtrasi glomerulus dengan formula Cockcroft-Gault Standardisasi, Modification of Diet in Renal Disease, dan Chronic Kidney Disease Epidemiology pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 92

Penggunaan antibiotik sitostatika pada pengobatan kemoterapi anak berdasarkan laju filtrasi glomerulus menggunakan formula schwartz dan counahan-barratt di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

0 0 10

Penggunaan obat sitostatika non antibiotik pada pengobatan kemoterapi anak berdasarkan laju filtrasi glomerulus menggunakan formula schwartz dan counahan-barratt di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.

0 0 10

Korelasi antara Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan Cystatin C Serum pada Usia 40–70 Tahun | Jus | Majalah Kedokteran Bandung 605 3101 1 PB

0 0 6

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository

0 0 129

Analisis pengobatan antiinflamasi non steroid pada geriatri berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009 - USD Repository

0 0 97

Analisis Pareto ABC sediaan farmasi Puskesmas di Kabupaten Bantul dengan pola penyakit utama Nasofaringitis akut dan Myalgia periode 2009 - USD Repository

0 1 145

Analisis pengobatan antibiotik pada geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus dengan formula Modification of Diet in Renal Disease di rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009 - USD Repository

0 0 110

Analisis pengobatan antibiotik pada geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus dengan formula Modification of Diet in Renal Disease di rumah sakit se-Kotamadya Yogyakarta periode 2009 - USD Repository

0 0 122