Validasi metode dan penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok ``Merek X`` dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan standar internal asetanilida - USD Repository
VALIDASI METODE DAN PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM
EKSTRAK TEMBAKAU ROKOK “MEREK X” DENGAN METODE
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK
MENGGUNAKAN STANDAR INTERNAL ASETANILIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Is Sumitro
NIM : 098114127
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGJAKARTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Hidup seorang laki-laki jangan takut akan segala hal sebab ketakutan hanya akan
menghambat jalanmu, namun juga selalu berpegang pada prinsip yang benar karena
hidup hanyalah hidup jika bermanfaat bagi orang lain”
“Kebaikan belum tentu akan dimengerti orang lain, maka jangan menuntut orang juga
akan mengerti kebaikanmu namun selalulah berbuat baik dan bekerja keras sebab doa
orang tua dan Tuhan selalu menyertaimu”
(Mintju dan Effendi)
Kupersembahkan karyaku ini untuk kedua orang tuaku Mintju dan Effendi, Sahabatku, dan
Almamaterku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun initidak memuat karya atau bagian dari pekerjaan orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya
ilmiah.Apabila dikemudian hari ditemukan adanya indikasi plagiarisme dalam
naskah yang saya susun ini, maka saya bersedia menanggung segala resiko dan sanksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Yogyakarta, 10 Juli 2013 Penulis, Is Sumitro
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangah di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Is Sumitro
Nomor Mahasiswa : 098114127
Demi pengembangan ilmu penegtahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:“VALIDASI METODE DAN PENETAPAN KADAR EKSTRAK TEMBAKAN
DALAM ROKOK “MEREK X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI
CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) FASE TERBALIK MENGGUNAKAN
STANDAR INTERNAL ASETANILIDA”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 10 Juli 2013 Yang menyatakan (Is Sumitro)
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas cinta kasih, berkat, ijindan peryertaan-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Penetapan Kadar Nikotin Dalam Rokok “MEREK X” Dengan Metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Fase Terbalik Menggunakan Standar
Internal Asetanilida” sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi demi memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.Penulis menyadari bahwa penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan karena adanya masukan, kritikan, diskusi, arahan, saran, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ipang Djurnarko, M.Sc., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi Uninversitas Sanata
Dharma Yogyakarta atas teladan seorang pemimpin yang diberikan
2. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M.Si. selaku dosen pembimbing, dosen penguji,
dan pengganti orang tua saya yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan perhatian, bimbingan, masukan, motivasi, kritikan, dan saran selama penulis berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan selama penelitian serta penyusunan skripsi ini.
3. Jeffry Julianus, M.Si. selaku dosen penguji yang memberikan banyak kritik dan
saran yang membangun untuk skripsi ini.
4. Lucia Wiwid Wijayanti, M,Si. selaku dosen penguji yang memberikan banyak
kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini.
5. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing di laboratorium dan
teman selama penelitian skripsi yang telah memberikan masukan, diskusi, saran, dan dukungan moral kepada penulis selama penelitian skripsi ini.
6. C.M.Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. sebagai Kaprodi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas teladan kepemimpinan, masukan, dan saran yang diberikan selama penulis berkuliah dan menyusun naskah.
7. Rini Dwi Astuti, M.Sc., Apt. sebagai Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
8. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M.S., Apt. atas waktu yang diluangkan untuk
memberikan sedikit masukan diawal penelitian
9. Bimo Adithya, Suparlan, dan Kunto dan segenap staf laboran yang senantiasa
siap membantu dan meluangkan waktunya dalam penyediaan bahan dan alat selama penelitian.
10. Semua dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas
pengalaman, masukan, keceriaan, semangat, dan persahabatan yang diberikan.
11. Demas dan Eric sebagai rekan kerja dalam penelitian skripsi ini. Terima kasih
atas kesabaran, kepercayaan, kerjasama, persahabatan, canda dan semangat selama ini.
12. Lucia Shinta R, Sisilia Mirsya A, Metri S.K., Agnes Mutiara, Victor Purnama
Agung, dan Novia Sarwoningtyas sebagai teman seperjuangan dalam satu lantai Laboratorium Analisis Instrumental.13. Teman angkatan 2009 yang bersama-sama berjuang dan mengisi sebagian cerita hidupku, terima kasih atas kebersamaan, diskusi, dan bantuan selama perkuliahan.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala bantuan,
semangat dan doa yang menyertai penulis dari awalnya penelitian hingga diselesaikannya penulisan skripsi ini.Penulis merasakan dan menyadari atas kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, karena keterbatasan wawasan dan kemampuan. Penulis dengan senang
hati membuka diri menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak,
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan skripsi ini memberikan
manfaat yang berarti bagi para pembaca. Akhir kata, penulis mempersembahkan
skripsi ini demi majunya ilmu pengetahuan farmasi.Yogyakarta, 10 Juli 2013 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………….. v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI…………………………………….. vi
PRAKATA…………………………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN……….………………………………………………... xvii
INTISARI……………………………………………………………………… xix
ABSTRACT…………………………………………………………………..... xx
BAB I PENGANTAR………………………………………………………...... 1
A. Latar Belakang1. Permasalahan.………………………………………………………. 4
2. Keaslian Penelitian……………………………………….……….… 5
3. Manfaat Penelitian………………………………………………….. 6
B. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA………………………………………….. 7
A. Rokok………………………………………………………….……….... 71. Pengertian Rokok…………………………………………………… 7
B. Tembakau……………………………………………………….………
9 C. Nikotin……………………………………………………………….…
9 D. Standar Internal………………………………………………….….......
10 E. Ekstraksi…………………………………………………………...…....
11
1. Ekstraksi………...……………………………………………….....
11
2. Cairan Penyari……………………………………………………...
12
3. Ekstraksi Padat-Cair…………..……………………………………
12
4. Ekstraksi Cair-Cair………………………………………………....
13 F. Spektrofotometri UV…………………………………………………... 13
G. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)……………………………. 16
1. Definisi dan Instrumentasi……………………………….…………
17
2. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif ……………………….………...
19 H. Validasi Metode Analisis…………………………………..…………..
19
1. Akurasi………………………………………………….…………..
20
2. Presisi……………………………………………………………….
21
3. Selektivitas atau Spesifisitas……………………………………….
22
4. Linearitas…………………………………………………………..
23
5. Rentang…………………………………………………………….
23 I. Landasan Teori………………………………………………………….
24 J. Hipotesis………………………………………………………………...
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………...
26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian…………………………………………
26
1. Variabel Bebas……………………………………………….……..
5. Pembuatan Kurva Baku……………………………….……….……. 31
48
46 D. Pembuatan Larutan Baku……………………………………..……….
40 C. Pemilihan dan Pembuatan Sampel……………………………..……...
38 A. Pembuatan Fase Gerak…………………………………….……..…… 38 B. Standar Internal Asetanilida……………………………………..…….
9. Penetapan Kadar Nikotin Dalam Sampel Rokok “MEREK X” ….… 35
8. Validasi Metode…………………………………………………….. 33
7. Pembuatan Ekstrak Tembakau Rokok “MEREK X”…….…………. 32
6. Penyiapan Sampel……………….……………………….…………. 31
4. Penetapan Panjang Gelombang Pengamatan……………………….. 30
26
3. Pembuatan Larutan Baku Nikotin…………………………………... 29
2. Pembuatan Larutan Baku Standar Internal Asetanilida……………. 29
1. Pembuatan Fase Gerak…………………………….…………..……. 28
F. Tata Cara Penelitian………………………………….…………………. 28
E. Alat Penelitian…………………………………….…………………….. 27
D. Bahan Penelitian……………………………………….…………….….. 27
C. Definisi Operasional………………………………….…………….…… 27
3. Variabel Pengacau Terkendali……………………………..……….. 26
2. Variabel Tergantung……………………………………….….……. 26
G. Analisis Hasil……………………………………………………….…… 36 BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………..………..
F. Pembuatan Kurva Baku Nikotin…………………………………….…
52 G. Ekstraksi Nikotin pada Sampel Rokok “Merek X”…………………....
53 H. Optimasi Ekstraski Nikotin pada Sampel Rokok …………..…………
57 I. Ekstraksi dengan Waktu Optimum 30 menit……………….……….... 60 J. Preparasi Sampel………………………………………………….…..
61 K. Validasi Metode Analsis……………………………..……….……….
61 L. Analisis Kualitatif Nikotin……………………………………………..
67 M. Penetapan Kadar Nikotin dalam Ekstrak Etanol Fraksi Kloroform Tembakau Sampel Rokok……………………………………………………...…… 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………….…………………
71 DAFTAR PUSTAKA……………………………………….………………....
72 LAMPIRAN…………………………………………………..………………..
74 BIOGRAFI PENULIS………………………………………..………………... 94
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik beberapa pelarut yang digunakan dalam KCKT….. 17
Tabel II. Nilai recovery yang diperbolehkan untuk setiap kadar analit…… 21
Tabel III. Kriteria penerimaan presisi untuk setiap kadar analit…………… 22
Tabel IV. Hasil pengukuran AUC asetanilida dengan ekstraksi dan tanpa ekstraksi…………………………………..……………………... 45Tabel V. Jumlah nikotin pada kemasan rokok………………………….…. 47
Tabel VI. Hasil pengukuran AUC nikotin dengan 2 kali ekstraksi dan tanpa ekstraksi……………………………………………….…...…… 57Tabel VII. Uji Normalitas…………………………………...…….………. 59
Tabel VIII. Uji T tidak berpasangan………………………………………... 60
Tabel IX. Hasil pengukuran AUC nikotin dan standar asetanilida pada ekstrak
tembakau rokok “MEREK X”……………………………….... 61 Tabel X. Hasil perhitungan resolusi sampel………………………...…..62 Tabel XI. Hasil persen perolehan kembali (%recovery) baku nikotin….. 64 Tabel XII. Hasil intraday precision……………………………………….
65 Tabel XIII. Hasil interday precision.............................................................. 66 Tabel XIV. Hasil Perhitungan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X”…………………………………………………... 70
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur kimia nikotin………………………………………
10 Gambar 2. Diagram tingkat energi elektron…………………………... 14
Gambar 3. Pengaruh pelarut polar pada transisi π π ……………… 15
Gambar 4. Pengaruh pelarut polar pada transisi n π ……………… 15
Gambar 5. Instrumentasi KCKT……………………………………..... 16
Gambar 6. Interaksi TEA dengan gugus silanol pada fase diam (C
8 ).... 39
Gambar 7. Kromatogram ekstrak tembakau rokok “MEREK X” dengan standar
internal asetanilida……………………………………….... 41Gambar 8. Kromatogram sampel rokok dan asetanilida……………....... 43
Gambar 9. Kromatogram asetanilida hasil ekstraksi dan tanpa ekstraksi.. 44
Gambar 10. Spektra λ maksimum nikotin 3 konsentrasi............................. 49
Gambar 11. Spektra λ maksimum asetanilida 3 konsentrasi……………… 50
Gambar 12. Kromofor nikotin dan asetanilida……………………………. 52
Gambar 13. Grafik hubungan antara konsentrasi nikotin dan asetanilida denganAUC…………………………………………………………. 53
Gambar 14. Tingkat protonasi nikotin berdasarkan hubungan dengan pH… 55
Gambar 15. Kromatogram baku nikotin dengan ektraksi dan tanpa ekstraks. 57
Gambar 16. Kurva baku hubungan antara konsentrasi baku nikotin denganAUC…………………………………………………………. 63
Gambar 17. Kurvat rentang konsentrasi nikotin yang memenuhi criteria akurasi,
Gambar 18. Struktur nikotin………………………………………………… 68
Gambar 19. Kromatogram sampel rokok “Merek X” dan baku nikotin……. 69
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat analisis asetanilida……………………………… 75
Lampiran 2. Sertifikat analisis nikotin…………………………………. 76
Lampiran 3. Kromatogram optimasi waktu 10 menit replikasi 1……..... 77
Lampiran 4. Kromatogram optimasi waktu 10 menit replikasi 2………. 78
Lampiran 5. Kromatogram optimasi waktu 10 menit replikasi 3………. 79
Lampiran 6. Kromatogram optimasi waktu 20 menit replikasi 1………. 80
Lampiran 7 Kromatogram optimasi waktu 20 menit replikasi 2……….. 81
Lampiran 8. Kromatogram optimasi waktu 20 menit replikasi 3….….... 82
Lampiran 9. Kromatogram optimasi waktu 30 menit replikasi 1……..... 83
Lampiran 10. Kromatogram optimasi waktu 30 menit replikasi 2….….. 84
Lampiran 11. Kromatogram optimasi waktu 30 menit replikasi 3……... 85
Lampiran 12. Kromatogram optimasi waktu 40 menit replikasi 1……... 86
Lampiran 13. Kromatogram optimasi waktu 40 menit replikasi 2….….. 87
Lampiran 14. Kromatogram optimasi waktu 40 menit replikasi 3….….. 88
Lampiran 15. Kromatogram penetapan kadar nikotin replikasi 1……… 89
Lampiran 17. Kromatogram penetapan kadar nikotin replikasi 3…….. 91
Lampiran 18. Kromatogram penetapan kadar nikotin replikasi 4…….. 92
Lampiran 19. Kromatogram penetapan kadar nikotin replikasi 5…….. 93
VALIDASI METODE DAN PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM EKSTRAK TEMBAKAU ROKOK “MEREK X” DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)
MENGGUNAKAN STANDAR INTERNAL ASETANILIDA Is Sumitro
098114127
INTISARI Telah dilakukan penelitian tentang validasi metode dan penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “Merek X” dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi
(KCKT) fase terbalik menggunakan standar internal asetanilida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas metode dan kadar nikotin yang terdapat dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X”.
Penelitian ini mengikuti jenis dan rancangan penelitian non eksperimental deskriptif. Sistem kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menggunakan kolom fase diam oktil silika (C 8 ), fase gerak metanol : ammonium asetat + TEA 0,1% (70 : 30), kecepatan alir 1 mL/menit, dan detector UV pada panjang gelombang 260 nm. Pada validasi KCKT fase terbalik memenuhi parameter selektivitas (Rs = 2,929), linearitas (r = 0,999893), akurasi dan presisi pada rentang kadar sampel 40-60 µg/mL.
Hasil penelitian menunjukan kadar rata-rata nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “Merek X” adalah 0.57385 ± 0.007224 %b/b dengan nilai CV = 1,2588%. Nilai CV yang diperoleh memenuhi syarat presisi yang baik yaitu <2%.
Kata kunci : nikotin, ekstrak tembakau rokok “Merek X”, KCKT fase terbalik, asetanilida, penetapan kadar, validasi metode.
ABSTRACT
A study concerned the determination amount of nicotine in cigarettes“BRAND X” by reversed phase high performance liquid chromatography with
standar internal acetanilide. This study aims to determine amount nicotine in tobacco
extract cigarettes “BRAND X”.This research is conducted with a descriptive non-experimental plan and
design. The HPLC system used for quantitative analysis of nicotine consists of octyl
silica (C ) as the stationary phase, mixture of methanol : ammonium acetate + TEA
8
0,1% (70:30) as mobile phase, and UV detector with λ max of 260 nm. The
parameters of method validation used in this research are selectivity (Rs = 2,929),
liniearity (r = 0,999), resulted good accuracy and precision (intraday and interday) in
range concentrations 40- 60 µg/mL.The results of this research of average levels of nicotine contained in tobacco
extract cigarettes “BRAND X” is 0.57385 ± 0.007224 %w/w with value of CV =
1,2588%. Values of CV obtained qualified good precision is < 2%.
Keywords: nicotine, tobacco extract cigarettes “BRAND X”, reversed phase HPLC,
acetanilide, quantitative, method validation.BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Rokok merupakan produk yang banyak dikonsumsi masyarakat luas, data WHO (World Health Organization) mencatat bahwa perokok aktif di Indonesia mencapai jumlah 62,8 juta orang pada tahun 2011 (WHO, 2011). Kandungan senyawa kimia dalam rokok yang menyebabkan ketergantungan adalah nikotin. Nikotin memiliki Lethal Dose sebesar 40 sampai 60 mg (0,5-1,0 mg/kg) pada manusia dewasa dan kosentrasi nikotin dalam darah lebih besar dari 5 mg/L akan menyebabkan kematian (Clarke, 2003).
Masyarakat umum yang menjadi konsumen rokok biasanya mengetahui kandungan nikotin dalam tiap bungkus rokok dengan melihat informasi yang terdapat pada bungkusan rokok, dengan informasi kandungan nikotin dalam tiap bungkus rokok ini dapat menjadi dasar patokan berapa banyak nikotin yang terserap dalam tubuh saat merokok. Namun informasi dalam bungkus rokok tentang kadar nikotin masih perlu diteliti kembali tentang kebenaran informasinya yang diperlukan untuk penjaminan mutu produk rokok dari kadar nikotinnya.
Pencantuman kadar nikotin dalam rokok sesuai dengan peraturan pemerintah no 109 tahun 2012 dimana terdapat pada pasal 10 disebutkan “setiap orang yang memproduksi produk tembakau berupa Rokok harus melakukan pengujian kandungan kadar nikotin dan tar perbatang untuk varian yang mengimpor produk tembakau berupa rokok wajib mencantumkan informasi kandungan kadar nikotin dan tar sesuai hasil pengujian sebagaimana dimaksud” (Peraturan Pemerintah RI, 2012).
Dengan melakukan pengujian kadar nikotin dalam tiap batang rokok, secara tidak lansung dapat membantu pemerintah dalam memastikan kadar nikotin dalam rokok. Selain dari penjaminan mutu kadar nikotin dalam rokok, konsumen rokok juga perlu untuk dipenuhi hak konsumennya terkait kebenaran informasi nikotin dalam rokok.
Hak konsumen ini tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1999, dimana pasal 4 yang berbunyi “Hak konsumen adalah hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa” ( Undang-Undang RI, 1999).
Rokok “Merek X” yang akan dianalisis dipilih berdasarkan kadar nikotin yang tinggi dibanding rokok sejenis dan juga dari jumlah konsumen yang banyak.
Kadar nikotin yang tercantum pada label kemasan yang tinggi ini diharapkan dapat mudah untuk mendapatkan hasil ekstraksi dan pengukuran yang baik terkait kadar nikotin dalam rokok.
Rokok yang akan dianalisis kadar nikotinnya, nantinya akan diekstraksi dan didapatkan ekstrak kental rokok. Untuk meningkatkan kadar nikotin dalam ekstrak kental rokok tersebut maka dipilih metode ekstraksi yang dapat menghasilkan ekstrak dengan kandungan nikotin yang maksimal. Metode yang cair-cair. Dimana tahap pertama metode ekstraksi padat-cair dapat berfungsi untuk mengekstraksi senyawa nikotin dengan maksimal yang menjadi acuan adalah metode ektraksi dari jurnal “Determination of Nicotine From Tobacco by LC-MS-MS” ( Vlase, Filip, Mindrutau dan Leucuta, 2005). Tahap selanjutnya dilakukan metode ekstraksi cair-cair untuk melakukan clean up terhadap senyawa ekstrak yang telah dihasilkan, sehingga diharapkan hasil kadar nikotin lebih maksimal dan terpisah dari zat pengotornya yang menjadi acuan adalah metode ekstraksi cair-cair dari penelitian “Penetapan Kadar Nikotin Dalam Ekstrak Etanolik Daun Tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan dan NA OOGST Secara KCKT Fase Terbalik” (Dewi, 2012). Cairan penyari yang digunakan adalah etanol karena dari sifat nikotin yang dapat larut dalam etanol.
Standar internal digunakan untuk mencegah kesalahan dalam pengukuran karena proses metode yang cukup panjang dengan sampel uji yang cukup kecil kosentrasinya (Basset,1994). Proses ektraksi pada penetapan kadar nikotin dalam rokok “MEREK X” cukup panjang karena adanya proses clean up ekstrak yang berulang-ulang sehingga mencegah hilangnya senyawa nikotin yang banyak digunakan satandar internal. Pemilihan asetanilida sebagai standar internal mengacu pada jurnal “Improved highly sensitive method for determination of nicotine and cotinine in human plasma by high performance liquid chromatography” ( Nakajima, Yamamoto, Kuroiwa, dan Yokoi, 2000).
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dipilih untuk menetapkan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau pada rokok “MEREK X”, hasil pemisahan yang baik, dan waktu relatif singkat. Detektor yang digunakan adalah UV, karena nikotin memiliki struktur kromofor dan memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang tertentu (Cordell, 1981).
Penelitian ini merupakan tahap lanjutan dari serangkaian penelitian kadar nikotin ekstrak tembakau dalam rokok “MEREK X” yang meliputi tahap optimasi, validasi metode, dan penetapan kadar nikotin dalam sampel rokok “Merek X”. Pada penelitian tentang optimasi metode KCKT fase terbalik didapatkan metode KCKT yang optimal dengan menggunakan kolom fase diam OktilSilika (C
8 ) dan fase gerak Metanol : Ammonium asetat 10mM + TEA 0,1%
(70 : 30), kecepatan alir 1 mL/menit, detektor UV pada panjang gelombang 262 nm (Antonius, 2013). Metode analisis yang digunakan perlu divalidasi terlebih dahulu agar hasil analisis yang dilakukan nantinya dapat dipercaya dan dapat diterima. Parameter-paramater validasi yang digunakan, yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan rentang. Tahap akhir dilakukan penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X”.
1. Permasalahan
Permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang tersebut antara lain: a. Apakah metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik yang menggunakan fase diam oktil silika (C
8 ) dan fase gerak metanol : ammonium
asetat 10 mM + TEA 0,1% (70:30) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X” memenuhi parameter-parameter validasi yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan rentang ?
b. Berapakah kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X”?
2. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran literatur yang telah dilakukan, penetapan kadar nikotin yang pernah dilakukan adalah penetapan kadar nikotin dalam sampel biologis menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), kromatografi gas, spektrofotometri massa, dan kromatografi cair MS (LC-MS) (Nakajima, Yamamoto, Kuroiwa, Yokoi, 2000); penetapan kadar nikotin dalam macam- macam merek rokok (Alali dan Massadeh, 2003); penetapan kadar nikotin dalam tembakau dengan metode LC-MS-MS (Vlase, Filip, Mindrutau, dan Leucuta, 2005); validasi metode KCKT fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau (Syenina, 2011); penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan dan NA OOGST secara KCKT Fase Terbalik (Dewi, 2012); optimasi komposisi dan kecepatan alir fase gerak sistem KCKT fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam rokok “Merek X” menggunakan standar internal asetanilida (Antonius, 2013).
Validasi metode dan penetapan kadar nikotin ekstrak etanol pada rokok “Merek X” dengan standar internal asetanilida metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik dengan menggunakan fase diam OktilSilika (C8) dan fase gerak Metanol : Ammonium asetat 10mM+ TEA 0,1% (70:30) belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Metodologis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif metode dalam penentuan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X” yaitu menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase terbalik dengan standar internal asetanilida.
b. Manfaat Praktis. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi tentang parameter validasi yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan rentang serta kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X” dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase terbalik menggunakan standar internal asetanilida.
B. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Validitas metode KCKT fase terbalik yang menggunakan fase diam oktil silika (C
8 ) dan fase gerak metanol:ammonium asetat 10 mM + TEA 0,1%
(70:30) dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok “MEREK X” dengan melihat parameter validasi yaitu selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, dan rentang.
b. Kadar nikotin yang terdapat dalam ekstrak tembakau rokok “Merek
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Rokok
1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan suatu produk yang dibungkus oleh kertas berbentuk seperti silinder dengan panjang mendekati 90 mm, ketika dibakar dan dihisap asap dari tembakau atau rokok tersebut maka mulailah terjadinya absorpsi dari nikotin menuju tubuh (Stratton,2001). Terdapat sekitar empat ribu macam zat kimia dalam rokok yang terdiri dari komponen gas (85%) dan sisanya merupakan partikel. Diantara ribuan zat kimia tersebut setidaknya dua ratus senyawa dinyatakan berbahaya bagi kesehatan.Beberapa zat kimia darisekitar empat ribu zat tersebut ialah nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, nitrogen sianida, amoniak, benzaldehid, benzen, dan metanol. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Ma’arif, 2012).
Ada dua jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah kedalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya akan ke penyakit paru-paru atau serangan
2. Bagian-Bagian Rokok
a. Cigarette paper
Kertas rokok (Cigarette paper) terbuat dari bahan kertas selulosa hasil dari pengolahan serat kain contoh flax atau hemp, atau dari serat kayu. Kertas rokok ini mampu untuk dilewati udara sehingga dapat memudahkan untuk proses pembakaran tembakau (Geiss dan Kotzias, 2007).
b. Filter
Filter atau penyaring, umumnya terdapat pada kebanyakan rokok apalagi pada rokok berfilter. Bagian rokok filter ini terbuat dari asetat selulosa atau tow.
Bagian filter ini mempunyai fungsi sebagai penjebak nikotin dan tar ketika asap rokok dihisap melewati bagian filter. Fungsi kerja dari filter ini bergantung pada bagian ventilasi filter dimana diatur oleh tipping paper, selanjutnya bagian ini akan mengatur kemampuan udara melewati bagian filter juga bersamaan akan menangkap senyawa nikotin, tar serta senyawa lain (Geiss dan Kotzias, 2007).
B. Tembakau
Tanaman tembakau (Nicotina tabaccum L.) termasuk dalam family terong-terongan (Solanaceae) (Cahyono,1998).