Penggunaan pendekatan ``Learning Community`` dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi : studi kasus SMA Negeri I Sambi kelas X-1 dan X-2 Wonotoro Catur Sambi Boyolali - USD Repository

  

PENGGUNAAN PENDEKATAN “LEARNING COMMUNITY” DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI

Studi Kasus : SMA Negeri I Sambi Kelas X-1 dan X-2

  

Wonotoro Catur Sambi Boyolali

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

Indah Ari Widyasari

NIM : 031334028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PERSEM BAH AN

  Sebuah Karya Kecilku I ni Kepersembahkan Kepada:

? Tuhan YM E atas segala rahmat dan karunia-N ya. “M y T r ully

  Gui da n ce”

? M y Beloved F ather D almanto, B.Sc. and M other Sri W idyastuti atas

segenap cinta, kasih, doa, semangat, dukungan dan pengorbanannya selama ini. “God N ev er Sleep”.

? M y Big-Brother Atut Satria D armanto, M y Big-Sister I rin W idyarini

W arasthi, and M y Funny N ephew Ariel Sukma M ahendra D armanto atas semua kasih, dukungan, dan doanya selama ini. “I Luv U A ll”.

? M y L over D odi Gunawan atas seluruh cinta dan kasihnya yang begitu

besar, yang selalu menghibur dan memberiku semangat disaat aku mulai jenuh dan penat. “T ha n x U for Lov i n g M e”.

  

LOVE

Apa yang kita ingat dari kenangan – kenangan yang terekam oleh kita

N ama tempat, nama permainan, nama teman, atau kejadian kejadian

  

Adalah hal – hal yang mungkin lambat laun bisa terlupa

Tapi tidak dengan rasa …

R asa sayang, rasa sedih, yang akan terus kita bawa,

Tanpa mudah tercecer disepanjang perjalanan kita

  

D an semakin kita dewasa, kita akan menyadari

B ahwa diantara kenangan – kenangan tersebut

C I N T A

  Ada satu rasa yang paling besar, yaitu

K arena ketika satu persatu cerita berhenti dan menjadi kenangan

Cinta terus bergerak seiring harapan yang menyertai dia

  

Cinta yang tak terlihat oleh mata, tak teraba oleh tangan

Tapi dia ada bahkan sejak kita belum bisa mengucapkannya

Cinta yang sejati … …

Cinta yang kita kira sudah pergi

  Ternyata Cuma bersembunyi

M enunggu untuk kembali lagi

  A ku adalah kunang –kunang D alam gelap aku terbang D alam gelap aku terang D an jadikanlah kau senja K arena gelap kau ada K arena gelap kau indah A ku hanyalah kunang – kunang D an kau hanyalah senja D alam gelap kita berbagi

D alam gelap kita abadi

  M OTTO ?

  H appiness Keeps You Sweet, Trials M ake You Strong, Sorrows Keep You H uman, Failure Keeps You H umble,

  Success Keeps You Glowing, And GOD Keeps You Going ? ? Life is Only Traveled Once, Today’s M oment Becomes Tomorrow M emories…

   Enjoy Every M oment, Good or Bad… Because The Gift of Life is Life I tself ?

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Berkat ridho-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Penggunaan Pendekatan Learning Community Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi”, studi kasus di SMA Negeri I Sambi Boyolali Kelas X-1 dan X-2.

  Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulisan Skripsi ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa kasih, dukungan, doa, bantuan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan membantu memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Tamu pada ujian sarjana.

  6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Tamu pada ujian sarjana.

  7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama penulis manjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  8. Bapak Bambang Wahyadi, S.Pd. MH. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri I Sambi Boyolali yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri I Sambi Boyolali.

  9. Ibu Dra. Sri Rahayu, selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi kelas X yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri I Sambi Boyolali.

  10. Bapak/ Ibu Guru dan segenap karyawan-karyawati SMA Negeri I Sambi yang telah membantu dan memberikan masukan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian dan pengumpulan data-data sekolah.

  11. Siswa-siswi SMA Negeri I Sambi, khususnya kelas X yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan penelitian melalui proses belajar mengajar di kelas.

  12. Kedua orangtuaku terkasih, Bapak Dalmanto, B.Sc. dan Ibu Sri Widyastuti, Kakak-kakakku tersayang, Mas Atut dan Mbak Irin, Keponakanku terlucu

  Ariel, yang telah memberikan cinta kasih, doa, dukungan, semangat, dan bantuan baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

  13. Mas Dodi Gunawan tercinta, terima kasih untuk semua dukungan dan do’anya, yang selalu setia mendampingiku selama ini dan terus memberiku semangat serta nasehat bijaknya untuk terus selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup.

  14. Adik sepupuku tergokil Yan “Bedoel”, Tiara, Bapak Ibu yang ada di Bantul, Mbak Dian, Bibikku “Asmonah”, and All of My Friend yang telah membantu dan mendukung penyelesaian Skripsi ini.

  15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

  Tiada yang dapat penulis berikan untuk membalas semua kebaikan yang telah diberikan selain doa semoga Tuhan Yang Maha Kasih selalu melimpahkan berkat dan anugerah-Nya kepada kita semua. Dengan hati yang tulus penulis juga memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan, kelemahan serta kesalahan yang penulis lakukan selama proses penyelesaia n maupun dalam penyusunan Skripsi ini.

  Akhir kata, penulis mengharapkan semoga apa yang telah penulis susun dalam Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis demi peningkatan kemampuan penulis sebagai calon guru dan bagi para pembaca sekalian pada umumnya. Kritik dan saran yang membangun akan

  ABSTRAK PENGGUNAAN PENDEKATAN “ LEARNING COMMUNITY” DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Studi Kasus : SMA Negeri I Sambi Kelas X-1 dan X-2 Wonotoro Catur Sambi Boyolali Indah Ari Widyasari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community, (2) perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community .

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Sambi Boyolali pada bulan Februari 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Negeri I Sambi Boyolali kelas X-1 dan X-2. Sampel sebanyak 66 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, observasi, dan wawancara.

  Untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan learning community digunakan analisis statistik yaitu Uji t (T-Test).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community dengan hasil t hitung - 3,111, ρ = 0,004, (2) ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community dengan hasil t - 5,217, = 0,000.

  hitung ρ

  

ABSTRACT

THE USAGE OF LEARNING COMMUNITY APPROACH IN IMPROVING

THE STUDENTS’ MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT

  

IN LEARNING ECONOMICS

A Case Study at X-1 and X-2 Grade of I State Senior High School in

Wonotoro Village Catur Sambi District

Boyolali Regency, Central Jawa

  

Indah Ari Widyasari

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The aims of this research are to know; (1) the difference of students’ learning motivation between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics using learning

  community approach; (2) the difference of students’ learning achievement

  between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics using learning community approach.

  This research was conducted in I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in February 2008. The populations of this research were all students’ of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency, and the sample s were 66 students. Samples taken by applying purposive sampling. The techniques of gathering the data were questionnaire, observation, and interview.

  To know the difference between students’ motivation and learning achievement of the students before and after using learning community approach, T-Test statistic analysis was used.

  The result of this research indicates that: (1) there is different learning motivation of students between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics by using learning community approach (t count = - 3,111, = 0,004) at the

  ρ

  signification leve l 5%; (2) there is different learning achievement of students between X-1 class and X-2 class of I State Senior High School in Sambi Boyolali Regency in studying economics by using learning community approach (t count = - 5,217, ρ = 0,000) at the signification level 5%.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv

MOTTO ...............................................................................................................vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................viii

KATA PENGANTAR .........................................................................................ix

ABSTRAK ..........................................................................................................xiii

ABSTRACT ........................................................................................................xiv

DAFTAR ISI ........................................................................................................xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................xviii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xx

  

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................1 B. Batasan Masalah .............................................................................6 C. Rumusan Masalah ...........................................................................6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................6 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................7

BAB II KAJIAN TEORITIK ............................................................................8

A. Pendekatan Learning Community ...................................................8 B. Motivasi Belajar ............................................................................10 C. Prestasi Belajar .............................................................................16 D. Pengaruh Pendekatan Learning Community Terhadap Motivasi

  E. Hipotesis .......................................................................................21

  

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................22

A. Jenis Penelitian .............................................................................22 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................23 C. Subjek dan Objek Penelitian .........................................................23 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................24 E. Operasionalisasi Variabel .............................................................24 F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................27 G. Desain Penelitian ..........................................................................28 H. Pengujian Instrumen Penelitian ....................................................30

  1. Uji Validitas ............................................................................31

  2. Uji Reliabilitas ........................................................................33

  I. Teknik Analisis Data ....................................................................35

  1. Analisis Statistik .....................................................................35

  2. Pengujian Hipotesis ................................................................36

  

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ...................................................38

A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri I Sambi .....................................38 B. Visi dan Misi .................................................................................40 C. Struktur Kurikulum .......................................................................40 D. Pembagian Tugas ..........................................................................43 E. Tata Tertib Guru dan Karyawan ...................................................44 F. Tata Tertib Siswa ..........................................................................45

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................52

A. Deskripsi Pembelajaran Dengan Pendekatan Learning

  ....................................................................................52

  Community

  B. Deskripsi Data ..............................................................................55

  1. Motivasi Belajar Siswa ...........................................................55

  C. Analisis Data .................................................................................65

  1. Uji Normalitas Data ................................................................65

  2. Pengujian Hipotesis ................................................................67

  a. Motivasi Belajar Siswa .....................................................67

  b. Prestasi Belajar Siswa .......................................................68

  D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................69

  1. Penggunaan Pendekatan Learning Community dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ...................................69

  2. Penggunaan Pendekatan Learning Community dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa .....................................72

  

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN .......................75

A. Kesimpulan ...................................................................................75 B. Keterbatasan .................................................................................75 C. Saran .............................................................................................76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ..............................................25Tabel 3.2 Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II) .......................................27Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar .................................................32Tabel 3.4 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ............................................34Tabel 4.1 Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas X ..........................40Tabel 4.2 Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas XI dan XII

  Program IPA .....................................................................................41

Tabel 4.3 Struktur Kurikulum SMA Negeri I Sambi Kelas XI dan XII

  Program IPS ......................................................................................42

Tabel 4.4 Pembagian Tugas Khusus SMA Negeri I SAmbi Tahun

  Pelajaran 2007/2008 .........................................................................43 Tabel 5.1 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2 Pada Kondisi Awal .........................................................56 Tabel 5.2 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1 Pada Kondisi Awal ..........................................................57 Tabel 5.3 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-2 Pada Kondisi Akhir .........................................................58 Tabel 5.4 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X-1 Pada Kondisi Akhir .........................................................59 Tabel 5.5 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2 dari Nilai Pre-Test ...........................................................61 Tabel 5.6 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1 dari Nilai Pre-Test ...........................................................62 Tabel 5.7 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-2 dari Nilai Post-Test ..........................................................63 Tabel 5.8 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa Kelas X-1 dari Nilai Post-Test ..........................................................64

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kebutuhan Tumbuh (Self Actualization) .......................................14

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Kuesione r ............................................................................ 80 - 83 Lampiran 2. Tabulasi Validitas dan Reliabilitas ..................................... 84 - 85 Lampiran 3. Output Validitas dan Reliabilitas ........................................ 86 - 87 Lampiran 4. Tabulasi Data .................................................................... 88 - 105 Lampiran 5. Output Deskripsi dan Normalitas ................................... 106 - 108 Lampiran 6. Output Pengujian Hipotesis T-Test ................................. 109 - 110 Lampiran 7. Perhitungan PAP II ......................................................... 111 - 117 Lampiran 8. Pedoman Observasi ..................................................................118 Lampiran 9. Hasil Observasi ............................................................... 119 - 122 Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................... 123 - 127 Lampiran 11. Instrumen Pre-Test dan Post-Test ................................... 128 - 135 Lampiran 12. Hasil Pre-Test dan Post-Test Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan guru sangat berperan penting dalam

  pencapaian tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan siswa dan menghasilkan lulusan berkualitas. Oleh karena itu kemampuan mengajar guru di kelas harus benar-benar diperhatikan. Namun selama ini dalam mengajar di kelas, guru cenderung kurang memperhatikan ketercapaian belajar yang dicapai oleh siswa. Guru juga belum mengukur efektivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sehingga kadang-kadang tujuan pembelajaran sering tidak tercapai.

  Selain itu banyak guru yang masih menggunakan metode mengajar dengan ceramah dan tanya jawab yang kadang-kadang kurang efektif bila diterapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa seringkali tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran di kelas. Akibat hal ini siswa kadang- kadang menjadi malas untuk belajar dan mengikuti KBM di kelas, bahkan siswa menjadi kurang tertarik terhadap mata pelajaran tertentu. Salah satu contohnya adalah Rani seorang siswi SD yang selalu menghadapi masalah, tugas-tugas sekolah tidak pernah selesai, posisi duduk kurang menunjukkan minat dan motivasinya terhadap pelajaran, ini terjadi karena guru yang mengajar di kelasnya hanya mencatatkan di papan tulis dan menerangkan (Republika, 24 April 2007).

  Oleh karena muncul permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran maka ditemukanlah pendekatan pembelajaran baru yang disebut pendekatan kontekstual (Contextual Teaching

  

and Learning) atau yang sering disebut CTL. Dengan penggunaan pendekatan

  kontekstual siswa dituntut untuk membangun konsep keilmuannya sendiri secara induktif yaitu pola pikir yang didasarkan pada fakta- fakta yang ada setelah itu baru ditarik kesimpulannya. Contextual Teaching and Learning adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi nyata dan memotivasi siswa agar menghub ungkan pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan sehari- hari sebagai anggota keluarga.

  Salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah dengan mengunakan pendekatan Learning Community (Masyarakat Belajar). Dalam metode ini siswa dituntut untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. Ketika seorang anak baru belajar meraut pensil dengan peraut elektronik, ia bertanya kepada temannya “Bagaimana caranya?Tolong bantuin aku!”. Lalu temannya yang sudah bisa menunjukkan cara mengoperasikan alat itu. Dengan demikian dua anak itu sudah membentuk learning community.

  Dalam pembelajaran berbasis learning community, sudah bukan saatnya lagi siswa hanya duduk manis dan dibiarkan dalam ketidaktahuan saat mengikuti pelajaran di kelas. Hal seperti itu sering terlihat tidak hanya di bangku SD, SMP, dan SMA saja, tetapi bahkan juga di Perguruan Tinggi.

  Kebanyakan guru hanya menerangkan dan menyuruh siswa mencatat materi suatu pelajaran tanpa tahu apakah siswa benar-benar tahu dan paham akan pelajaran tersebut meskipun mereka diam mendengarkan dan mencatat. Dalam hal ini jelas menunjukkan bahwa proses belajar mengajar hanya terjadi komunikasi satu arah saja bukan komunikasi dua arah.

  Pendekatan learning community ada untuk memecahkan masalah komunikasi yang hanya terjadi satu arah saja, karena learning community bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. “Seorang guru yang mengajari siswanya” bukan contoh learning community karena komunikasi hanya terjadi satu arah. Dikatakan komunikasi satu arah karena informasi hanya datang dari guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari guru yang datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar hanya siswa bukan guru. Dalam learning community, dua kelompok (atau lebih) yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Seorang yang terlibat dalam pembelajaran learning community memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Siswa yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul dan seterusnya.

  Kegiatan belajar mengajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya, tidak ada pihak yang menganggap dirinya paling tahu, semua pihak mau saling mendengarkan. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, pengalaman, atau ketrampilan yang berbeda yang perlu dipelajari.

  Pendekatan learning community cocok diterapkan dalam pelajaran ekonomi karena materi yang ada dalam mata pelajaran ekonomi adalah materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga ilmu yang akan disampaikan ke siswa akan lebih tahan lama apabila siswa itu mengalami dan merasakannya sendiri. Dalam materi permintaan dan penawaran misalnya, siswa akan lebih memahami apa dan bagaimana permintaan dan penawaran itu terjadi apabila siswa itu beraktivitas sendiri. Hal itu dapat dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas, ada beberapa kelompok yang berperan sebagai penjual dan ada beberapa kelompok yang berperan sebagai pembeli.

  Dari peran yang mereka lakukan, akan terlihat adanya suatu transaksi dan peristiwa jual beli yang sangat erat hubungannya dengan penawaran dan permintaan. Siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dalam kelompok untuk memerankan dan menemukan apa itu penawaran dan permintaan, lalu bagaimana penawaran dan permintaan itu bisa terjadi. Dengan begitu ilmu yang didapat siswa juga akan lebih tahan lama dari pada siswa hanya menghafalkan arti penawaran dan permintaan dari buku pelajaran atau sumber-sumber yang sudah ada. Belajar akan lebih lama melekat dalam ingatan apabila siswa itu mengalaminya sendiri. Oleh kerena itu, seorang guru harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dapat menghantarkan siswa sampai ketujuan dan cita- cita yang mulia. Selain itu juga diperlukan adanya perubahan dalam proses pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan dunia pendidikan.

  Namun kenyataan pendekatan learning community belum banyak dipakai oleh guru dalam melakukan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran ekonomi di SMA yang selama ini masih menggunakan metode konvensional, dimana siswa tidak terlibat dalam pembelajaran. Yang mengakibatkan siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran ekonomi sehingga prestasi belajarnya juga tidak maksimal. Padahal motivasi memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang didapatkan ketika ulangan harian, saat guru mengajukan pertanyaan, saat diadakan kuis, saat diadakan pre-test, saat diadakan post-test, yang semuanya itu dapat terlihat secara keseluruhan dari nilai raport.

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mengambil judul “Penggunaan Pendekatan Learning Community Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi”. Studi Kasus di SMA Negeri I Sambi Kelas X-1 dan X-2. Harapannya adalah dengan menerapkan pendekatan learning community, maka motivasi dan prestasi belajar siswa akan meningkat.

  B. Batasan Masalah

  Untuk mempersempit lingkup permasalahan yang akan diteliti berkenaan dengan usaha meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas X-1 dan X-2 di SMA Negeri I Sambi Boyolali, maka peneliti membatasi masalah yaitu hanya pada pendekatan learning community , motivasi, dan prestasi belajar.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan permasalahan:

  1. Apakah ada perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community?

  2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community?

  D. Tujuan Penelitian

  Atas dasar rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tujuan untuk:

  1. Mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community.

  2. Mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri I Sambi Boyolali dalam pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pendekatan learning community.

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak.

  1. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penggunaan pendekatan learning

  community serta dapat menjadi referensi di perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar, sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama mengikuti kuliah dengan keadaan yang sesungguhnya serta sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja.

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Pendekatan Learning Community Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran

  diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari

  sharing antara teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum

  tahu. Di ruang kelas ini, di sekitar sini, juga orang-orang yang berada di luar sana semua adalah anggota masyarakat yang belajar (Sagala, 2005 : 89).

  Dalam kelas CTL, guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lamb at, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya. Kelompok siswa bisa sangat bervaria si bentuknya, baik keanggotaan,jumlah, bahkan bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melakukan kolaborasi dengan mendatangkan seorang ‘ahli’ ke kelas. Misalnya tukang sablon, petani jagung, peternak susu, teknisi komputer, tukang cat mobil, tukang reparasi kunci, dan sebagainya (Depdiknas, 2003 : 15).

  Learning community bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua

  arah. “Seorang guru yang mengajari siswanya” bukan contoh learning

  community karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya

  datang dari guru ke arah siswa, tidak ada arus informasi yang perlu dipelajari guru yang datang dari arah siswa. Dalam contoh ini yang belajar hanya siswa bukan guru. Dalam learning community, dua kelompok (atau lebih) yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan learning community memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya (Sagala, 2005 : 90).

  Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya, tidak ada pihak yang me nganggap paling tahu, semua pihak mau saling mendengarkan. Setiap pihak harus merasa bahwa setiap orang lain memiliki pengetahuan, atau keterampilan yang berbeda yang perlu dipelajari (Depdiknas, 2003 : 15-16).

  Kalau setiap orang mau belajar dari orang la in, maka setiap orang lain bisa menjadi sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan sangat kaya dengan pengetahuan dan pengalaman. Pendekatan pembelajaran denga n teknik “learning community” ini sangat membantu proses pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam pembelajaran terwujud dalam beberapa cara (Depdiknas, 2003 : 16), yaitu: 1. pembentukan kelompok kecil; 2. pembentukan kelompok besar; 3. mendatangkan ‘ahli’ ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat, petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu, dsb); 4. bekerja dengan kelas sederajat;

  5. bekerja kelompok dengan kelas di atasnya; 6. bekerja dengan masyarakat.

B. Motivasi Belajar

  1. Pengertian Motivasi Motif berasal dari bahasa latin “moveers”, yang berarti menggerakkan. Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan.

  Untuk memperoleh pengertian yang lebih terperinci dan jelas, maka perlu mempelajari dan memahami pendapat dari beberapa ahli.

  a. Atkinson (Fudyartanto, 2002 : 257), berpendapat bahwa motivasi menunjukkan tendensi berbuat yang meningkat untuk menghasilkan satu atau lebih pengaruh-pengaruhnya (satu hasil atau lebih).

  b. Abraham Maslow (Fudyartanto, 2002 : 258), motivasi adalah konstan (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan kompleks dan bahwa hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal pada tiap kegiatan organisme.

  c. A. W. Bernard (Chauhan, 1979, P.196), motivasi menunjukkan semua fenomena yang dilibatkan dala m stimulasi (perangsangan) tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu.

  Menurut Sudirman (1986 : 73), kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/ mendesak.

  Menurut Sudirman (1986 : 73-74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yan ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini mengandung tiga elemen penting, adalah sebagai berikut.

  a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Oleh karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), maka penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

  b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

  c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.

  Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

  Motivasi adalah usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan. Motivasi itu berlaku untuk semua kegiatan termasuk kegiatan belajar. Jadi jika dikatakan motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi semangat kepada individu yang melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar sehingga prestasinya meningkat menjadi lebih baik.

  Motivasi belajar juga dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

  2. Fungsi Motivasi Dalam proses belajar mengajar, motivasi itu amat penting tidak hanya bagi peserta didik tapi juga penting bagi guru, dosen maupun karyawan sekolah. Fudyartanto (2002 : 258) mengemukakan secara umum beberapa fungsi motivasi, adalah sebagai berikut.

  a. Motif Menggerakkan dan Mengatur Tingkah Laku Manusia Keadaan motif digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif, bergerak dalam satu arah khusus (spesifik). Tingkah laku itu tentu bermaksud dan berketekunan, berkegigihan. b. Motif Sebagai Penyeleksi Tingkah Laku Dengan adanya motif maka tingkah laku manusia tidak membuyar tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terseleksi, yang menyiapkan individu itu sendiri. Misalnya: siswa yang ingin lulus ujian, maka ia berkonsentrasi pada cara-cara yang terseleksi untuk mencapai tujuan tersebut.

  c. Motif Memberi Energi dan Menahan Tingkah Laku Motif sebagai alasan predisposisi perbuatan, berarti menjadi tenaga dorong dan peningkatan tenaga sehingga terjadilah perbuatan yang nampak organisme. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan agar perbuatan itu adalah minat yang berlangsung lama. Energi psikis yang disediakan tergantung dari besar kecilnya motif. Jika motif itu kuat maka akan tersedia yang besar dan begitu juga sebaliknya.

  3. Teori Motivasi

  a. Teori Aktualisasi Diri dari Maslow Abraham Maslo w (1908-1970) adalah seorang psikolog humanis.

  Ia percaya bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan tertata secara hierarkis. Jika kebutuhan dasar terpenuhi, maka timbul kebutuhan yang lebih tinggi dan seterusnya (Fudyartanto, 2002 : 270). Menurutnya kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok: 1). Kebutuhan metabolisme (defisit needs), yaitu kebutuhan fisiologis, misalnya lapar dan haus. Jika ini sudah terpenuhi akan mencapai lainnya, misalnya rasa aman, cinta, kebersamaan, dan penonjolan diri.

  2). Kebutuhan tumbuh (self actualization), Maslow menolak anggapan psikolog bahwa manusia itu egois, jahat, dan anti sosial. Ia percaya bahwa ada tingkatan kemanusiaan.

  Gambar 2.1 Keterangan :

  1. Fisiologi

  2. Ketentraman

  3. Kebersamaan

  4. Penonjolan Diri

  5. Aktualisasi Diri

  b. Teori Motivasi Berprestasi Dikemukakan oleh David C. McClelled dari University Harvard,

  USA (Fudyartanto, 2002 : 278). Menurutnya manusia itu satu sama lain mempunyai motif yang berbeda-beda. Pengembangan motif prestasi dipengaruhi oleh sejumlah variabel. Di rumah, sekolah, dan

  5

  4

  3

  2

  1 masyarakat rumah (keluarga) memegang peranan penting pada awal perkembangan motif dan sikap anak. Harapan dan bimbingan orang tua pada anak-anak mengembangkan kebutuhan prestasi yang lebih tinggi. Demikian juga masyarakat dengan pandangan hidupnya mempunyai peranan penting dalam perkembangan motif prestasi. Sekolah akan membantu mengembangkan perkembangan kepribadian anak menuju sikap yang positif. Salah satu cara guru dalam membimbing perkembangan anak adalah melalui cerita-cerita tentang orang-orang besar yang berhasil dalam perjuangan hidupnya. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada anak betapa pentingnya motif prestasi.

  c. Teori Motivasi Belajar Teori motivasi belajar didasarkan pada teori belajar koneksionisme S-R dan teori belajar kognitif (Fudyartanto, 2002 :

  285). Menurut teori belajar koneksionisme S-R manusia sebagai mesin yang dikendalikan oleh prinsip-prinsip tetap dan motivasi tingkah laku berasal dari dorongan fisiologis. Motivasi adalah suatu dorongan untuk berbuat yang dihasilkan dari stimulus-stimulus dapat dari luar atau dari diri manusia sendiri. Teori S-R menekankan pentingnya pengalaman masa lalu untuk menjelaskan sebab tingkah laku sekarang. Konsep motivasi berbeda dengan konsep motivasi menurut S-R. menurut teori kognitif motivasi timbul dari situasi yang diciptakan dengan keseimbangan dalam medan hidup individu. Semua tingkah laku mempunyai arah dan tujuan. Ketika individu pergi ke suatu tujuan diganggu oleh hambatan suatu tegangan diciptakan bahwa individu mencoba memindahkan. Melepaskan tegangan dengan mencapai tujuan inilah permotivasian, teori kognitif mementingkan pada pengalaman sekarang (masa kini). Ini adalah merupakan pendekatan situasional pada motivasi tingkah laku.

C. Prestasi Belajar

  Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangk ut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang (Sudirman,1986 : 23).

  Berhasil tidaknya belajar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor- faktor itu dapat dibedakan menjadi tiga macam (Muhibbinsyah, 1995 : 132-139).

  1. Faktor Internal Siswa

  a. Aspek Fisiologis (bersifat jasmaniah) Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta

  (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas dan sebaliknya.

  b. Aspek Psikologis (bersifat rohaniah) 1). Tingkat kecerdasan/ inteligensi siswa 2). Sikap siswa 3). Bakat siswa 4). Motivasi siswa

  2. Faktor Eksternal Siswa

  a. Lingkungan Sosial 1). Lingkungan sosial sekolah: guru, staf administrasi, dan teman- teman sekelas.

  2). Lingkungan sosial siswa: orang tua, keluarga, masyarakat, tetangga, dan teman-teman sepermainan.

  b. Lingkungan Non sosial 1). Gedung sekolah dan letaknya 2). Rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya 3). Alat-alat belajar 4). Keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa

  3. Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan/ menggunakan pendekatan belajar yang cocok baginya, maka mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu/ maksimal, dan sebaliknya.

  Prestasi belajar adalah perubahan di dalam diri si pelajar, ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hasil- hasil yang berbeda dari apa yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan nampak dalam hasil belajar yang diraihnya.

  Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Prestasi belajar yang dapat dicapai seseorang pada tingkat dan jenis tertentu akan memberikan kepuasan dalam hidupnya, khususnya bagi yang berada di bangku sekolah (Arifin, 1988 : 3).

  Menurutnya prestasi belajar yang dicapai siswa mempunyai lima fungsi utama.

Dokumen yang terkait

Pengaruh orientasi tujuan dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Bimbingan belajar LBB Primagama

4 22 93

Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang

0 4 97

Hubungan antara motivasi berprestasi dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 6 Bekasi

1 9 120

Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio dalam mata pelajaran kimia: studi eksperimen di SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang, Banten

1 22 87

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Peran komunikasi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Islam Baidhaul Ahkam Tangerang

0 9 72

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Efektivitas model pembelajaran problem-learning dengan metode peer tutoring berbantuan geogebra pada dimensi tiga dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa

0 0 7

Penggunaan metode problem solving dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 20 Payakumbuh Tarok Kota Payakumbuh - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 76

Penerapan model pembelajaran Discovery learning kurikulum 2013 untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekonomi di SMA Negeri 3 Boyolali kelas X IIS 1 - UNS Institutional Repository

0 0 17