2.1 WILAYAH ADMINISTRASI - DOCRPIJM 7694f17bb8 BAB IIBab 2 Profil Kabupaten Majalengka

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI

  Secara geografis Kabupaten Majalengka terletak di bagian Timur Provinsi Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 108 03’-108 19’ Bujur Timur, Sebelah Timur 108

  12’-108 25’ Bujur Timur, Sebelah Utara antara 6 36’-6 58’ Lintang Selatan dan Sebelah Selatan 6 43’-7 03’ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut :

  • Kabupaten Tasikmalaya; Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang;

  Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan

  • Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu;

  • Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon dan
  • Kabupaten Kuningan.

  2 Luas Wilayah Kabupaten Majalengka adalah 1.204,24 Km , berarti

Kabupaten Majalengka hanya sekitar 2,71 % dari luas Wilayah Provinsi Jawa

  

2

Barat (yaitu kurang lebih 44.357,00 Km ) dengan ketinggian tempat antara 19-

857 m di atas permukaan laut. Dilihat dari topografinya Kabupaten Majalengka

dapat dibagi dalam tiga zona daerah, yaitu :

   2 laut dengan luas 482,02 Km atau 40,03 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka.

  

Daerah Pegunungan dengan ketinggian 500-857 meter di atas permukaan

  

Peta Administrasi

  

Daerah Bergelombang/berbukit dengan ketinggian 50-500 meter di atas

permukaan laut dengan luas 376,53 Km

  6 45’

  6 48’

  108 12’

  13 Sindang*) 108 15’

  125

  6 56’

  6 48’

  108 12’

  12 Sukahaji 108 15’

  141

  6 56’

  108 17’

  125

  11 Cigasong*) 108 10’

  141

  6 56’

  6 45’

  108 17’

  10 Majalengka 108 10’

  600

  6 59’

  6 50’

  108 19’

  6 56’

  14 Rajagaluh 108 19’

  857

  6 49’

  6 50’

  6 45’

  108 19’

  18 Jatiwangi 108 16’

  36

  6 47’

  6 40’

  108 17’

  17 Palasah 108 16’

  61

  6 44’

  108 25’

  108 23’

  16 Leuwimunding 108 17’

  169

  6 51’

  6 42’

  108 25’

  15 Sindangwangi*) 108 19’

  169

  6 51’

  6 42’

  9 Maja 108 12’

  6 59’

  2 atau 31,27 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka.

  1 Lemahsugih 108 08’

  3 Malausma*) 108 11’

  365

  7 41’

  6 57’

  108 24’

  2 Bantarujeg 108 11’

  526

  7 01’

  6 58’

  108 16’

  Sebelah Selatan

  6 57’

  Sebelah Utara

  Sebelah Timur

  Sebelah Barat

  Ketinggian (m dpl)

  No Kecamatan Bujur Timur Lintang Selatan

Tabel 2.1 Letak Geografis di Kabupaten Majalengka

  Jumlah Pemerintahan terendah di Kabupaten Majalengka berdasarkan

satuan lingkungan setempat terdiri dari 2.074 Rukun Warga/Rukun Keluarga dan

6.275 Rukun Tetangga, dengan rasio RT terhadap RW sebesar 3,03

%.Selengkapnya wilayah Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan

Gambar 2.1.

  Kabupaten Majalengka terdiri dari 26 Kecamatan dan 343 Desa. Dari

343 desa tersebut 330 berstatus desa dan 13 berstatus kelurahan. Bila dilihat

dari klasifikasi desanya terdapat 35 desa Swadaya Mula, 176 desa Swadaya

Madya, 61 desa Swakarya Mula, 68 desa Swakarya Madya dan 3 desa

Swasembada Madya.

  2 atau 28,70 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka.

  

Daerah Dataran Rendah dengan ketinggian 19-50 meter di atas permukaan

laut dengan luas 345,69 Km

  108 24’

  7 41’

  6 53’

  108 21’

  108 25’

  8 Argapura 108 18’

  626

  7 03’

  6 58’

  108 21’

  7 Banjaran*) 108 16’

  626

  7 03’

  6 58’

  6 Talaga 108 16’

  365

  582

  7 03’

  6 57’

  108 24’

  5 Cingambul*) 108 17’

  582

  7 03’

  6 57’

  108 24’

  4 Cikijing 108 17’

  50 No Kecamatan Bujur Timur Lintang Selatan

  Ketinggian (m dpl)

  13 Talaga

  1 1 -

  14 2 -

  14 Maja

  13 Argapura 14 - - - - -

  2 1 - - -

  10

  17 Banjaran

  13 3 - 1 - -

  12 1 - - - -

  13 1 - - - -

  15 Cingambul

  6 1 - - -

  8

  11 Cikijing

  10 1 - - - -

  13 Malausma

  12 1 - - - -

  19 Bantarujeg

  18 Majalengka

  14 Cigasong

  4

  14 Palasah 13 - - - - -

  9 Kadipaten 7 - - - - -

  10 Panyingkiran 9 - - - - -

  11 Kasokandel 10 - - - - -

  16 Dawuan 11 - - - - -

  1 1 - -

  1

  13

  13 Jatiwangi

  10 Leuwimunding 13 - 1 - - -

  4 6 - - - -

  1 1 - -

  2

  6

  13 Sindangwangi

  7 Rajagaluh 12 - 1 - - -

  6 1 - - - -

  13 Sindang

  10 3 - - - -

  10 Sukahaji

  2 2 - -

  11

  Sebelah Barat

  6 45’

  23 Kertajati 108 03’

  51

  6 52’

  6 45’

  108 12’

  22 Kadipaten 108 07’

  51

  6 52’

  108 12’

  6 37’

  21 Panyingkiran*) 108 07’

  51

  6 51’

  6 40’

  108 16’

  20 Kasokandel*) 108 10’

  Sebelah Selatan

  Sebelah Utara

  Sebelah Timur

  108 15’

  6 46’

  Lemahsugih

  26 Sumberjaya 108 16’

  Jumlah Mula Madia Mula Madia Mula Madia

  Kecamatan Swadaya Swakarya Swasembada

Tabel 2.2 Klasifikasi Desa Di Kabupaten Majalengka

  Ket :*) Masih bergabung dengan Keamatan Induk

  36 Sumber : Badan Koordinasi Survei Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)

  6 47’

  6 40’

  108 23’

  25

  30

  6 45’

  6 50’

  108 21’

  25 Ligung 108 15’

  19

  6 43’

  6 38’

  108 18’

  24 Jatitujuh 108 10’

  7 Swadaya Swakarya Swasembada Kecamatan

  Jumlah Mula Madia Mula Madia Mula Madia

  14 - - - - Kertajati 14 -

  14

  1 - - - Jatitujuh 15 -

  18

  1 - - - - Ligung

  19

  15 - - - - Sumberjaya 15 -

  Jumlah

  34

  7

  9 1 343 - 292 Sumber : Data Sektoral Kabupaten Majalengka 2015, Bappeda.

2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN

2.2.1 POTENSI EKONOMI

  Ekonomi Kabupaten Majalengka telah tumbuh dan berkembang lebih

cepat selama 4 (tahun) tahun terakhir. Perkembangan perekonomian ini dapat

diamati dan dianalisis dalam beberapa sektor lapangan usaha. Yang

menggambarkan sektor-sektor ekonomi yang menentukan dan berpengaruh

besar dalam pembangunan Kabuapaten Majalengka sehingga sektor tersebut

merupakan sektor unggulan dalam perekonomian daerah. Untuk melihat

perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka selama Tahun

20011

  • – 2015 dapat diamati tabel di bawah ini.

  Dari tabel Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Majalengka menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Majalengka dari tahun 2014 yang tertinggi adalah Sektor Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan yaitu sebesar 25,09 % kemudian diikuti oleh sektor Perdagangan

Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda sebesar 18,21 %, Sektor Industri

Pengolahan sebesar 13,54 %, Sektor Kontruksi sebesar 12 %, Sektor Jasa

Pendidikan sebesar 5,71 % , Sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,77

% sedangkan untuk sektor terkecil adalah Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,08%. Berdasarkan ekonomi tersebut dapat

diambil suatu kebijakan pembangunan yang lebih terarah. Skala prioritas untuk

sektor unggulan dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.3 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Majalengka Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011 ─2014 LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2011 2012 2013 2014

  (1) (2) (3) (4) (5)

  A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 7,80 9,49 13,49 5,78 B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 9,41 5,24 7,82 -15,50 C Industri Pengolahan/Manufacturing

  10,36 6,65 10,22 17,58 D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 10,52 9,31 -13,22 12,34 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, 11,05 12,14 14,56 5,73

  Waste Management and Remediation Activities F Konstruksi/Construction

  13,67 26,23 11,90 11,97 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail 10,61 10,28 12,25 8,32

  Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 5,16 3,43 14,27 12,89

  I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities 9,94 9,06 10,32 7,89 J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 7,50 5,73 6,08 11,61 K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 4,36 6,41 13,26 7,04 L Real Estat/Real Estate Activities

  7,98 7,04 8,82 7,71 M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 8,45 7,09 10,49 8,61 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and 7,53 11,39 3,21 3,65

  Defence; Compulsory Social Security P Jasa Pendidikan/Education

  19,55 23,87 17,69 23,87 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities 5,42 13,79 13,57 15,54 R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities

  12,61 7,64 10,84 8,98 Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 9,72 11,01 11,80 9,47

  • ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures * Angka sementara/Preliminary Figures

  Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without Oil and Gas 9,71 11,03 11,85 10,05

Tabel 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Majalengka Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah) Tahun 2010 ─2014 LAPANGAN USAHA/INDUSTRY 2010 2011 2012 2013 2014

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 3.686.975,1 3.974.730,6 4.351.879,9 4.938.859,3 5.224.373,9 B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying 434.055,3 474.915,6 499.792,2 538.869,8 455.350,0

  C Industri Pengolahan/Manufacturing 1.744.198,8 1.924.971,9 2.052.997,2 2.262.843,9 2.660.579,9 D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 9.950,4 10.997,3 12.021,1 10.431,4 11.719,0 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, 6.522,7 7.243,6 8.122,8 9.305,3 9.838,1

  Sewerage, Waste Management and Remediation Activities F Konstruksi/Construction

  1.196.853,8 1.360.418,0 1.717.214,5 1.921.580,7 2.151.628,3 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale 2.237.837,2 2.475.307,0 2.729.803,6 3.064.120,0 3.318.994,1 and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles

  H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 517.206,6 543.873,0 562.552,3 642.844,7 725.688,7

  I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service 411.429,7 452.338,8 493.316,9 544.206,7 587.128,7 Activities

  J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 410.003,3 440.755,9 465.991,4 494.338,7 551.713,4 K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 384.855,2 401.626,8 427.383,3 484.048,1 518.148,6 L Real Estat/Real Estate Activities 176.062,1 190.105,0 203.481,1 221.418,4 238.490,4 M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 45.427,6 49.267,7 52.759,2 58.292,5 63.313,5

  O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public 595.781,5 640.671,9 713.651,3 736.582,1 763.486,5 Administration and Defence; Compulsory Social Security

  P Jasa Pendidikan/Education 588.086,5 703.042,5 870.866,8 1.024.946,2 1.269.636,3 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities 113.387,0 119.531,4 136.013,3 154.473,6 178.479,8

  R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities 324.555,0 365.477,3 393.382,4 436.027,3 475.169,4 Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product 12.883.187,8 14.135.274,0 15.691.229,4 17.543.188,5 19.203.738,8 Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas/Gross Regional Domestic Product Without 12.752.047,5 13.989.733,0 15.532.532,6 17.373.196,1 19.120.022,8

  • ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures * Angka sementara/Preliminary Figures

  Oil and Gas

  

makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan

ekonomi suatu daerah. PDRB Kabupaten Majalengka Tahun 2014 atas dasar

harga berlaku sebesar 19.203.738,8 juta rupiah, dan tanpa migas sebesar

19.120.022,8 juta rupiah. Sedangkan atas dasar harga konstan sebesar

15.745.285,6 juta rupiah, dan tanpa migas sebesar 15.668.618,5 juta rupiah.

  Perekonomian Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 mengalami

perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju

pertumbuhan PDRB Kabupaten Majalengka tahun 2014 mencapai 4,88 persen,

sedangkan tahun 2013 sebesar 4,93 persen. Pertumbuhan yang melambat ini

disebabkan karena menurunnya produksi minyak mentah dan gas bumi.

Sedangkan jika dilihat dari pertumbuhan PDRB tanpa migas, pada tahun 2014

tumbuh sebesar 5,43 persen dan 4,96 persen pada tahun 2013.

  Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 15,28 persen. Sedangkan untuk kategori

Pertambangan dan Penggalian serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang negatif. Jika

dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, Kabupaten

Majalengka masih berada dibawah.

  Pada tahun 2014, secara agregat PDRB per kapita Kabupaten Majalengka

mencapai 16,25 juta rupiah atau senilai US$ 1.369,61, meningkat 9,51 persen

bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 14,84 juta rupiah (US$

1.417,22). Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 11,30

persen.

  PDRB Kabupaten Majalengka Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2014 3.000.000,00 4.000.000,00 5.000.000,00 6.000.000,00 1.000.000,00 2.000.000,00 0,00 2010 2011 2012 2013 2014

  Sumber : Data Sektoral Tahun 2015

Gambar 2.3 Distribusi PDRB Kabupaten Majalengka Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014

  Pertanian 2% 7% 0%

  Pertambangan 4% 1% 3% 1% 27%

  Industri 3%

  Pengolahan/Manufacturing 3% 4%

  Listrik dan Gas 2% 14%

  Air, Sampah, Limbah dan Daur 17% 0% 0% 11%

  Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran Transportasi dan Pergudangan

  Sumber : Data Sektoral Tahun 2015

  

Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 berdasarkan PDRB atas dasar harga

berlaku, yang tertinggi adalah Sektor Jasa Pendidikan sebesar 23,87%, Sektor

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 15,54% diikuti Sektor Industri

Pengolahan yaitu sebesar 17,58%. Untuk struktur ekonomi Kabupaten

Majalengka terihat pada distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

.

Kabupaten Majalengka dari tahun 2011-2014 Berdasarkan ekonomi tersebut

dapat diambil suatu kebijakan pembangunan yang lebih terarah.Skala prioritas

untuk sektor unggulan guna dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang

dimiliki. Untuk lebih jelasnya distribusi PDRB Kabupaten/Kota atas dasar Harga

Konstan Periode Tahun 2011-2014.

2.2.2 SEKTOR EKONOMI KREATIF

  Mempetakan ( maping) potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka

merupakan langkah penting dalam rangka mendorong penguatan pertumbuhan

road map ekonomi wilayah. Sebagaimana diketahui, secara nasional

pengembangan ekonomi kreatif saat ini (periode 2009-2015) berada pada tahap

penumbuhan, sehingga mempetakan potensi ekonomi kreatif di Kabupaten

Majalengka merupakan kebutuhan mendesak, mengingat dalam waktu satu

tahun ke depan tahap akselerasi pengembangan ekonomi kreatif telah menjadi

agenda nasional.

  Berdasarkan hasil kajian lapangan dan data sekunder, potensi ekonomi

kreatif di Kabupaten Majalengka mencakup sembilan subsektor yang tersebar di

beberapa kecamatan ( Kajian Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Majalengka

Tahun 2013). Untuk lebih jelas mengenai sebaran potensi ekonomi kreatif di

Kabupaten Majalengka terdapat pada tabel berikut :

Tabel 2.5 Sebaran Subsektor Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Majalengka

  13 Seni Pertunjukan

  4

  8 Fesyen

  3

  9 Film Video dan Fotografi

  2

  7 Periklanan

  1

  3

  3

  4. Kertajati Kuliner

  24 106

  12 Jumlah

  1

  10 Televisi dan Radio

  1

  32 Musik

  29 Kerajinan

  6 Penerbitan dan Percetakan

  15 Penerbitan dan Percetakan

  2 Film Video dan Fotografi

  1

  8 Musik

  3

  20 Penerbitan dan Percetakan

  4

  4 Fesyen

  2

  1

  3

  8 Kerajinan

  3

  2 Seni Pertunjukan

  1

  5. Dawuan Periklanan

  80

  19

  8 Jumlah

  11

  5

  No. Kecamatan Sub Sektor Jumlah Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja (orang)

  12 Film Video dan Fotografi

  10

  96 Musik

  32

  18 Penerbitan dan percetakan

  4

  4 Fesyen

  2

  5

  3

  22 Kerajinan

  3

  23 Televisi dan Radio

  3

  20 Seni Pertunjukan

  8

  1. Majalengka Kuliner

  53 Periklanan

  25 Jumlah

  34 Film Video dan Fotografi

  2

  5

  3 Seni Pertunjukan

  1

  3. Kadipaten Kuliner

  99

  28

  6 Jumlah

  20 Periklanan

  70 273

  13

  12 Fesyen

  6

  12 Penerbitan dan Percetakan

  1

  49 Seni Pertunjukan

  6

  2. Panyingkiran Kuliner

  15

  Jumlah Unit Jumlah Tenaga No. Kecamatan Sub Sektor Usaha Kerja (orang) Jumlah

  17

  65 Fesyen

  41

  66 Penerbitan dan Percetakan

  2

  4

  6. Lemahsugih Musik

  1

  8 Kuliner

  2

  4 Jumlah

  44

  82 Kerajinan

  6 112

  7. Malausma Film Video dan Fotografi

  1

  2 Jumlah

  7 114

  Periklanan

  2

  5 Seni Pertunjukan

  2

  16

  8. Bantarujeg Film Video dan Fotografi

  2

  4 Penerbitan dan Percetakan

  12

  24 Fesyen

  10

  31 Jumlah

  28

  80 Seni Pertunjukan

  3

  26 Film Video dan Fotografi

  6

  12

  9. Talaga Penerbitan dan Percetakan

  5

  13 Kuliner

  2

  6 Jumlah

  16

  57 Fesyen

  87 267 Penerbitan dan Percetakan

  13

  19

  10. Cikijing

  1

  12 Musik

  2

  7 Kuliner

  Jumlah 103 305

  Fesyen 22 373

  11. Cingambul Penerbitan dan Percetakan

  2

  8 Jumlah

  24 381

  Seni Pertunjukan

  1

  5 Fesyen

  1

  2

  12. Banjaran Penerbitan dan Percetakan

  4

  8 Kuliner

  6

  31 Jumlah

  12

  46 Kuliner

  5

  11 Musik

  1

  12 Penerbitan dan Percetakan

  16

  43

  13. Maja Film Video dan Fotografi

  2

  4 Fesyen

  9

  32 Seni Pertunjukan

  1

  7 Jumlah

  34 109

  Seni Pertunjukan

  7

  44

  14. Argapura

  No. Kecamatan Sub Sektor Jumlah Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja (orang)

  7 Jumlah

  1

  22 Penerbitan dan Percetakan

  4

  2 Fesyen

  1

  14 Kerajinan

  2

  19. Sindangwangi Seni Pertunjukan

  54 189

  3

  1

  7 Kuliner

  1

  9 Televisi dan Radio

  1

  49 Musik

  27

  78 Penerbitan dan Percetakan

  13

  4 Fesyen

  2 Musik

  8 Televisi dan Radio

  18 Kerajinan

  2 Film Video dan Fotografi

  2

  Periklanan

  44 174

  32 Jumlah

  10

  89 Penerbitan dan Percetakan

  23

  6 Fesyen

  2

  1

  1

  41 Kerajinan

  7

  4 Seni Pertunjukan

  1

  20. Leuwimunding Periklanan

  59

  11

  5 Jumlah

  1

  6 Kuliner

  2

  2

  Musik

  13 Fesyen

  29

  7 Jumlah

  1

  13 Televisi dan Radio

  2

  28 Musik

  13

  11 Penerbitan dan Percetakan

  4

  6

  16. Sukahaji Fesyen

  23 Film Video dan Fotografi

  3

  15. Cigasong Seni Pertunjukan

  69

  12

  4 Jumlah

  2

  19 Kuliner

  2

  95

  1

  17 Seni Pertunjukan

  1

  5

  18. Rajagaluh Periklanan

  15

  5

  2 Jumlah

  2

  5 Kerajinan

  2

  8 Film Video dan Fotografi

  17. Sindang Seni Pertunjukan

  7 Penerbitan dan Percetakan

  28

  5

  2 Jumlah

  1

  7 Kerajinan

  1

  8 Seni Pertunjukan

  2

  4 Kuliner

  2

  6

  Jumlah Unit Jumlah Tenaga No. Kecamatan Sub Sektor Usaha Kerja (orang)

  Kerajinan

  46

  99 Film Video dan Fotografi

  2

  5 Fesyen

  11

  32 Penerbitan dan Percetakan

  7

  17

  21. Sumberjaya Musik

  1

  8 Kuliner

  1

  2 Jumlah

  72 184

  Periklanan

  1

  2 Seni Pertunjukan

  2

  14 Kerajinan

  6

  8

  22. Kasokandel Film Video dan Fotografi

  1

  2 Fesyen

  2

  6 Penerbitan dan Percetakan

  15

  31 Musik

  3

  22 Jumlah

  30

  85 Periklanan

  2

  7 Seni Pertunjukan

  4

  30 Kerajinan

  2

  7 Film Video dan Fotografi

  1

  2

  23. Jatiwangi Fesyen

  5

  17 Penerbitan dan Percetakan

  15

  31 Musik

  2

  15 Televisi dan Radio

  2

  10 Kuliner

  1

  6 Jumlah

  34 125

  Seni Pertunjukan

  2

  14 Film Video dan Fotografi

  1

  2

  24. Ligung Fesyen

  3

  6 Penerbitan dan Percetakan

  1

  2 Musik

  1

  6 Jumlah

  8

  30 Periklanan

  1

  2 Seni Pertunjukan

  1

  11 Kerajinan

  1

  20 Film Video dan Fotografi

  3

  7

  25. Jatitujuh Fesyen

  11

  65 Penerbitan dan Percetakan

  12

  24 Musik

  5

  36 Kuliner

  2

  3 Jumlah

  36 168

  Periklanan

  7

  22

  26. Palasah

  Jumlah Unit Jumlah Tenaga No. Kecamatan Sub Sektor Usaha Kerja (orang)

  Kerajinan

  8

  16 Film Video dan Fotografi

  1

  2 Fesyen 27 116 Penerbitan dan Percetakan

  8

  18 Musik

  1

  9 Jumlah

  60 221 826 3.226 Jumlah Seluruhnya

  Sumber : Hasil Lapangan dan Profil IKM Kab. Majalengka (2012), Kajian Potensi Ekonomi Kreatif di kabupaten Majalengka Tahun 2013.

  

Memperhatikan tabel tersebut, secara faktual berdasarkan identifikasi

lapangan menunjukkan bahwa potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Majalengka mencakup sebanyak 826 unit aktivitas usaha yang terdistribusi di 26 kecamatan yang meliputi sembilan subsektor dengan jumlah tenaga kerja yang mampu diserap mencapai 3.226 orang. Dari kesembilan subsektor yang teridentifikasi menunjukkan sebaran yang tidak merata antar kecamatan, yaitu sebagai berikut:

  • : 9 kecamatan Seni pertunjukan Percetakan dan penerbitan : 21 kecamatan
  • : 9 kecamatan Periklanan  : 13 kecamatan Kerajinan  : 6 kecamatan Televisi dan radio
  • : 16 kecamatan Musik Film, video dan photografi : 18 kecamatan
  • : 21 kecamatan Fesyen  : 16 kecamatan Kuliner

  Gejala sebaran ini mengindikasikan bahwa ragam aktivitas ekonomi masyarakat di Kabupaten Majalengka yang telah berlangsung lama bila dikaitkan dengan kerangka ekonomi kreatif sesungguhnya cukup beragam dan potensial. Dari 15 kategori subsektor ekonomi kreatif yang telah ditetapkan terdapat 9 subsektor yang secara eksisting menjadi aktivitas ekonomi masyarakat Kabupaten Majalengka.

  Subsektor percetakan dan penerbitan serta subsektor fesyen merupakan

  

mampu menyerap 56,48 persen (1.822 orang) dari seluruh tenaga kerja yang

diserap subsektor ekonomi kreatif yang ada. Namun demikian, sampai sejauh ini

belum teridentifikasi bagaimana tingkat produktivitas (ekonomi) mereka. Bisa

jadi, tingkat produktivitas mereka relatif lebih rendah dibandingkan dengan

tingkat produktivitas subsektor lainnya, karena tenaga kerja yang terserap di

kedua subsektor ini adalah pekerja (buruh). Sementara tenaga kerja di sektor

lain mungkin adalah pelaku wirausaha ekonomi kreatif yang memiliki peluang

mengembangkan kreativitasnya sehingga kesempatan memperoleh pendapatan

yang lebih tinggi.

  Pengembangan ekonomi kreatif dimaksudkan untuk memberikan kontribusi

ekonomi yang signifikan, menciptakan iklam bisnis yang positif, membangun citra

dan identitas bangsa, mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya

alam yang terbarukan, Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan

keunggulan kompetitif suatu bangsa,memberikan dampak sosial yang positif.

2.2.3 SEKTOR PARIWISATA

  Salah satu Potensi Wilayah Kabupaten Majalengka terkait sektor pariwisata diantaranya sebagai berikut :

  1. Wisata Paralayang, Lokasi Minat Khusus Paralayang di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka. Daya tarik wisata di Desa Sidamukti direncanakan menjadi kawasan terpadu karena kan ditunjang oelh wisata lainnya Sirkuit, Curug Cisempoy dan Perkebunan Mangga (Sentro Mangga Gedong Gincu).

2. Wisata Panyaweuyan di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

  • Wilayah Terasering dan Puncak Panyaweuyan di Desa Sukasari Kaler, Sukasari Kidul dan Desa Tejamulya. Wilayah Penyangga Terasering dan Puncak Panyaweuyan di Desa Sukadana dan Desa Argamukti.

  Potensi Alam meliputi Panorama Terasering sepanjang 2 Km,

  • Calung, Seni Reog, Seni Sampyong, Seni Silat, Seni Adu Domba,

  Potensi Bidang Seni dan Budaya seperti : Seni Gembyung, Seni

  Buyut, Guar Bumi dan Upacara Keagamaan. Potensi Bidang Kuliner : Nasi Liwet, Pareredan, Opak, Dodol Waluh,

  • Dodol Kesemek, Gula Cakar, Gula Kawung/merah, Pisang Apuy, Pisang Raja, Pisang Tanduk, Susu Murni, Air Lahang, Wedang Jahe.
  • menjadi paket wisata terpadu karena lokasi yang berdampingan dengan wisata alam Curug Muara Jaya, Desa Argamukti (Apuy), Wisata Edukasi (Pembelajaran pertanian, dll), Wisata Religius (Situs).

  Rencana Pengembangan Kawasan Terasering Panyaweuyan

  3. Agrowisata : Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan Kertajati, Jatitujuh,

  • Ligung), Wisata Agrobatu (Kecamatan Sindangwangi), Perkebunan Mangga Gedong Gincu (Kecamatan Majalengka, Panyingkiran), Bercocok Tanam (Kecamatan Rajagaluh, Sukahaji, Majalengka), Kebun Teh Sadarehe Desa Payung (Kecamatan Rajagaluh), Durian Sinapeul (Kecamatan Sindangwangi), Kebun Teh Cipasung (Kecamatan Lemahsugih), Pisang Apuy (Kecamatan Argapura), dan Jagung (Kecamatan Argapura, Banjaran, Lemahsugih).

  4. Ekowisata : Batu Luhur (Kecamatan Sindangwangi), Curug Baligo (Kecamatan

  • Sindangwangi), dan Talaga Herang/Loa (Kecamatan Sindangwangi).

  5. Wisata Belanja : Kerajinan Besi (Kecamatan Sumberjaya), Anyaman dan Renda

  • (Kecamatan Leuwimunding, Palasah, Sindangwangi, Sukahaji, Rajagaluh), Industri Rotan (Kecamatan Sumberjaya, Leuwimunding, Sindangwangi, Rajagaluh), Industri Bola (Kecamatan Kadipaten), Kecap (Kecamatan Kadipaten, Majalengka), Jeruk Sambal (Kecamatan Palasah), Kerajinan Batik (Kecamatan Palasah), Emping Melinjo (Kecamatan Rajagaluh, Sukahaji, Sindangwangi, Talaga), Batu Alam (Kecamatan Sindangwangi), Industri Jeans (Kecamatan

  Cikijing), Industri Keripik (Kecamatan Cingambul).

  • Depo Ikan Tawar (Kecamatan Argapura), Depo Ikan Lengkong Kulon (Kecamatan Sindangwangi).

7. Desa Wisata :

  • Jeruk Sambal Desa Weragati (Kecamatan Palasah).
  • Ekonomi Kreatif (JAF= Jatiwangi Art Festival) Desa Jatisura (Kecamatan Jatiwangi).

  Selain itu, beberapa kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Majalengka

guna mendukung Kabupaten Majalengka sebagai tujuan wisata juga diwujudkan,

antara lain pembangunan Air Mancur Munjul, Taman Dirgantara, Pembangunan

Air Mancur Aerocity di alun-alun Majalengka dan Penataan alun-alun majalengka.

  Wisata Kuliner :

2.2.4 PENGGUNAAN LAHAN

  Kabupaten Majalengka merupakan daerah agraris, hal ini dapat

ditunjukkan dengan besarnya luas lahan yang dipergunakan untuk sawah, yaitu

sekitar 42,02 % dari seluruh luas lahan yang ada di Kabupaten Majalengka. Luas

lahan sawah pada Tahun 2014 sebesar 50.334 Ha, dan yang menggunakan

irigasi mencapai 71,98 %. Sedangkan untuk luas lahan kering mencapai 69.462

Ha. dan 31,76 % digunakan sebagai kebun.

  • 2.066

  99

  8 Perkebunan 370 370 370 739 739

  7 Kolam / Empang 584 585 585 1 328 726

  6 Tambak

  99

  99

  99

  99

Tabel 2.6 Luas Lahan Kering Menurut Penggunaannya

  5 Rawa

  4 Penggembalaan 702 752 752 495 495

  2 Tegal / Kebun 26.990 26.946 26 855 23 499 22 058

  12.137 12.243 12.260 13.030 13.045

  1 Pekarangan / Bangunan

  

dari Tahun 2010-2014

No Penggunaan Tanah/Lahan Luas Lahan Kering (Ha) 2010 2011 2012 2013 2014

  3 Ladang / Huma

  Luas Lahan Kering (Ha) Penggunaan No Tanah/Lahan 2010 2011 2012 2013 2014

  9 Hutan Rakyat 4.747 4.697 4.685 5.682 5.702

  10 Hutan Negara 17.217 17.217 17.203 17.203 17.203

  11 Lainnya 5.651 5.591 6.159 7.359 7.957

  12 Sementara tidak

  28

  28

  28

  28 - diusahakan Kab. Majalengka 68.525 68.525 68.525 68.528 68.996

  Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka

Tabel 2.7 Luas Lahan Kering Menurut Penggunaannya

  

dari Tahun 2010-2014

Luas Lahan Sawah (Ha) No Klasifikasi Tanah 2010 2011 2012 2013 2014

  1 Irigasi Teknis 17.982 17.982 17.865 Irigasi Setengah 2 7.970 7.970 7.950 Teknis Irigasi Sederhana 3 5.534 5.533 5.458

  36.51 Milik PU

  4 Irigasi Non PU 7.901 7.989 7.988

  36.23

  5 Tadah Hujan 12.512 12.422 12.167 14.449 14.102 Sementara Tidak 6 -

  • Diusahakan 7 - Lain-lain
  • Kab. Majalengka 51.899 51.896 51.428 50.962 50.334

2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI

2.3.1 DEMOGRAFI

  Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa jumlah

penduduk di Kabupaten Majalengka sampai dengan tahun 2014 berjumlah

1.176.117 jiwa, yang terdiri dari 587.711 jiwa penduduk laki-laki dan 588.406

jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di Kabupaten/Majalengka

  2 Jatiwangi memiliki kepadatan 2.079 jiwa/km

  12 Sukahaji 32,52 19.955 20.021 39.976 1.229

  26 Sumberjaya 32,73 29.032 28.104 57.136 1.746 Kab. Majalengka 1.204,24 577.881 588.432 1.176.313 977

  25 Ligung 62,25 28.316 28.102 56.418 906

  24 Jatitujuh 73,66 25.712 25.314 51.026 693

  23 Kertajati 138,36 21.517 20.854 42.371 306

  22 Kadipaten 21,86 22.032 21.680 43.712 2.000

  21 Panyingkiran 22,98 14.793 15.062 29.855 1.299

  20 Kasokandel 31,61 23.066 23.400 46.466 1.470

  19 Dawuan 23,80 22.223 22.821 45.044 1.893

  18 Jatiwangi 40,03 41.687 41.537 83.224 2.079

  17 Palasah 38,69 22.367 23.552 45.919 1.187

  16 Leuwimunding 32,46 26.948 28.738 55.686 1.716

  15 Sindangwangi 31,76 15.178 15.334 30.512 961

  14 Rajagaluh 34,37 20.771 20.869 41.640 1.212

  13 Sindang 23,97 7.183 7.271 14.454 603

  11 Cigasong 24,17 17.525 16.957 34.482 1.427

  2 merupakan kecamatan dengan

kepadatan tertinggi di Kabupaten Majalengka Sedangkan Kecamatan Kertajati

memiliki kepadatan penduduk 306 jiwa/km

  10 Majalengka 57,00 34.408 35.274 69.682 1.222

  9 Maja 65,21 24.556 24.366 48.922 750

  8 Argapura 60,56 16.669 17.030 33.699 556

  7 Banjaran 41,98 11.977 12.094 24.071 573

  6 Talaga 43,50 22.122 21.499 43.621 1.003

  5 Cingambul 37,03 18.182 17.921 36.103 975

  4 Cikijing 43,54 31.138 29.215 60.353 1.386

  3 Malausma 45,04 20.220 20.985 41.205 915

  2 Bantarujeg 66,52 21.451 21.576 43.027 647

  1 Lemahsugih 78,64 28.853 28.856 57.709 734

  No Kecamatan Luas Daerah (Km 2 ) Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk per Km 2 (Jiwa/Km 2 ) Laki-laki Perempuan Total

Tabel 2.8 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Majalengka Tahun 2014

  Majalengka dapat dilihat pada Tabel berikut.

  2 dan merupakan kecamatan dengan

kepadatan terendah. Selengkapnya jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten

  Sumber : Data Sektoral Kabupaten Majalengka 2015

  

oleh pertumbuhan alami (lahir dan mati), penduduk datang dan peduduk keluar

(migrasi). Berdasarkan data penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa

laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Majalengka Tahun 2012 rata-rata 0,4%.

Laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Cikijing sedangkan

untuk laju pertumbuhan terkecil terdapat di Kecamatan Kertajati Lebih jelas

mengenai laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Majalengka terlihat pada Tabel

berikut.

  

11 Cigasong 33.937 34.341 34.477 34.613 34.482

  

21 Panyingkiran 29.576 29.732 29.849 29.968 29.855

  

20 Kasokandel 45.858 46.275 46.458 46.642 46.466

  

19 Dawuan 44.491 44.859 45.037 45.215 45.044

  

18 Jatiwangi 82.524 82.883 83.211 83.540 83.224

  

17 Palasah 45.661 45.730 45.911 46.093 45.919

  

16 Leuwimunding 55.736 55.458 55.677 55.898 55.686

  

15 Sindangwangi 30.290 30.387 30.507 30.628 30.512

  

14 Rajagaluh 41.377 41.469 41.633 41.798 41.640

  

13 Sindang 14.409 14.393 14.450 14.508 14.454

  

12 Sukahaji 39.579 39.812 39.970 40.128 39.976

  

10 Majalengka 68.871 69.395 69.670 69.946 69.682

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka

  

9 Maja 48.396 48.720 48.913 49.107 48.922

  

8 Argapura 33.460 33.560 33.693 33.826 33.699

  

7 Banjaran 23.903 23.972 24.067 24.162 24.071

  

6 Talaga 43.045 43.442 43.614 43.787 43.621

  

5 Cingambul 35.719 35.954 36.097 36.240 36.103

  

4 Cikijing 59.577 60.096 60.342 60.581 60.353

  

3 Malausma 40.936 41.037 41.200 41.363 41.205

  

2 Bantarujeg 42.634 42.851 43.020 43.190 43.027