PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP KINERJA PERSONIL POLRI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI KASUS DI SAT BINMAS POLRES PURWOREJO) - STIE Widya Wiwaha Repository
PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP KINERJA PERSONIL POLRI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI KASUS DI SAT BINMAS POLRES PURWOREJO) Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi M agister M anajemen Sumber Daya M anusia
Diajukan Oleh:
CATUR SUKENDRO 151602973 Kepada MAGIS TER MANAJEMEN S TIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA STIE Widya
Wiwaha Jangan Plagiat
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
PENGARUH TUNJANGAN KINERJA
TERHADAP KINERJA PERSONIL POLRI DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(STUDI KASUS DI SAT BINMAS POLRES PURWOREJO)
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk mendapat gelar kesarjanaan pada suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
Wiwaha
pernah ditulis atau diterbitkan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Plagiat Widya Jangan STIE
Yogyakarta, September 2017
CATUR S UKENDRO 151602973
HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP KINERJA PERSONIL POLRI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (STUDI KASUS DI SAT BINMAS POLRES PURWOREJO)
Disusun oleh:
CATUR S UKENDRO 151602973 Wiwaha
Tesis telah dipertahankan dihadapan Dewan Pembimbing Pada tanggal 29 September 2017
Plagiat Widya
Dosen Penguji, Dosen Pembimbing,
Jangan STIE Dr. Endy Gunanto, MM. Dra. S uci Utami W, MM.
dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar M agister
Kepada MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
M ot t o
“ D an sesungguhnya hari kemudi an i t u l ebi h bai k bagi mu dar i pada y ang sek ar ang
(per mul aan)” .(QS A dh D huhaa: 4)
“ … A llah meninggik an orang yang beriman diant ara kamu dan orang-orang yang diberi i l mu
penget ahuan, beber apa der aj at (t i ngk at an)” .(QS A l M uj aadi l ah: 11) Wiwaha Plagiat
Widya P ersembahan:
Jangan STIE A l hamdulillahirobbil ‘alamin..sujudk u pada-M u Yaa Allah at as ni’mat yang telah E ngkau berikan sehingga tesis ini dapat saya selesaikan… k ar ya kecil ini k upersembahkan unt uk:
K eluargaku.. I st ri dan anak -anakku. Shaddam Syaf iq
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyusun penulisan tesis dengan judul “Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Kinerja Personil Polri dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel M ediasi (Studi Kasus di Sat Binmas Polres Purworejo)”.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Suci Utami W, MM, atas bimbingan, arahan, dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis selama menjadi dosen pembimbing,
2. Seluruh Dosen Program Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha beserta seluruh karyawan yang telah banyak membantu selesainya tesis ini, 3. Seluruh rekan-rekan di Sat Binmas Polres Purworejo, 4. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Semoga karya ini memberi manfaat untuk kita semua. Aamiin.
Yogyakarta, September 2017 Penulis
Catur S ukendro 151602973 STIE Widya
Wiwaha Jangan Plagiat
DAFTAR ISI
HALAM AN JUDUL……………………………………………………… i PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.……………………………………. ii HALAM AN PENGESAHAN…………………………………………….. iii HALAM AN M OTTO DAN PERSEM BAHAN………………………….. iv KATA PENGANTAR…………………………………………………….. v DAFTAR ISI……………………………………………………………… vi DAFTAR TABEL………………………………………………………… viii DAFTAR GAM BAR……………………………………………………... ix DAFTAR LAM PIRAN………………………………………………….... x ABSTRAK………………………………………………………………… xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………. 1 B. Perumusan Masalah……………………………………………. 5 C. Pertanyaan Penelitian………………………………………….. 6 D. Tujuan Penelitian………………………………………………. 6 E. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 7 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS…………… 8 A. Tunjangan Kinerja…………………………...………………… 8 B. Kepuasan Kerja………...……………………………………… 12 C. Kinerja…………………………………………………………. 15 D. Personil Polri Sat Binmas……………………………………… 17 E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis…...……………………….. 19 BAB III M ETODE PENELITIAN………………………………………. 20 A. Metode Penelitian……………………………………………... 20 B. Obyek Penelitian………………………………………………. 20 C. Jenis Data……………………………………………………… 20 D. Metode Pengumpulan Data..………………………………….. 20 E. STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat
G.
Definisi Konseptual……………………………………………. 22 H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian……. 23 I. Pengujian Instrumen…………………………………………… 28 J.
Teknik Analisis Data…………………………………………... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN………………… 34 A. Deskriptif Data……….………………………………………... 34 B. Pengujian Instrumen Penelitian...……………………………… 36 C. Uji Normalitas………………………………………………….. 39 D. Pengujian Hipotesis...………………………………………….. 41 E. Pembahasan……………………………………………………. 51 BAB V PENUTUP………………………………………………………… 55 A. Simpulan……………………………………………………….. 55 B. Saran…………………………………………………………… 56 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 57 Wiwaha LAM PIRAN………………………………………………………………. 59 Plagiat Widya Jangan STIE
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Daftar Tunjangan Kinerja Polri………………………………… 11Tabel 3.1. M atriks Variabel Penelitian…………………………………….. 25Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.…………………… 34Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan………….…. 35Tabel 4.3. Karakteristik responden Berdasarkan M asa Kerja.…………….. 35Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Tunjangan Kinerja..…………….. 36Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepuasan Kerja…..…………….. 37Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Kuesioner Kinerja…………....…………….. 38Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian……....…………….. 39Wiwaha Plagiat Widya Jangan
STIE
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian..………………………………………… 18Gambar 3.1. M odel Analisis Jalur……...………………………………….. 30Gambar 4.1. Grafik Histogram Normalitas...……………………………….40Gambar 4.2. M odel Normalitas Probability Plot…...………………………41Gambar 4.3. M odel Pengaruh Langsung Tunjangan Kinerja terhadap Kepuasan Kerja…………………………………………….45 Gambar 4.4. M odel Pengaruh Langsung Tunjangan Kinerja terhadap Kinerja……………………………………………………..
49 Wiwaha
Gambar 4.5. M odel Struktural Analisis Jalur……………………………… 50Plagiat Widya Jangan STIE
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner….…………………………………………………. 60 Lampiran 2. Hasil Pengisian Kuesioner Tunjangan Kinerja……………… 63 Lampiran 3. Hasil pengisian Kuesioner Kepuasan Kerja…………….……. 65 Lampiran 4. Hasil Pengisian Kuesioner Kinerja ………………..………….67 Lampiran 5. Tanggapan Responden tentang Tunjangan Kinerja…………... 69 Lampiran 6. Tanggapan Responden tentang Kepuasan Kerja....................... 75
Wiwaha
Lampiran 7. Tanggapan Responden tentang Kinerja..................................... 81 Lampiran 8. Validitas dan Reliabilitas Tunjangan Kinerja………………... 90
Plagiat
Lampiran 9. Validitas dan Reliabilitas Kepuasan Kerja…………………… 93
Widya
Lampiran 10. Validitas dan Reliabilitas Kinerja…………………………… 96 Lampiran 11. Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas)………………………… 100
Jangan STIE
Lampiran 12. Analisis Regresi…………………………………………….. 103
ABSTRAK
PENGARUH TUNJANGAN KINERJA
TERHADAP KINERJA PERSONIL POLRI DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
(STUDI KASUS DI SAT BINMAS POLRES PURWOREJO)
Catur S ukendro
NIM : 151602973
Sat Binmas Polres Purworejo merupakan bagian dari fungsi Polri yang bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat meliputi kegiatan pemberdayaan Polmas, ketertiban masyarakat dan kegiatan koordinasi dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, serta kegiatan kerja sama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat Purworejo pada khususnya. Salah satu bentuk imbalan yang dapat diberikan oleh institusi adalah pemberian tunjangan kinerja kepada setiap personil. Oleh karena itu instansi meyakini bahwa sistem tunjangan kinerja dapat mempengaruhi kinerja personil Polri.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh pemberian tunjangan kinerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja personil Polri di
Wiwaha
Sat Binmas Polres Purworejo. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan melakukan penelitian menggunakan angket atau memberikan daftar pertanyaan secara tertulis atau kuesioner. Subjek penelitian ini adalah personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo sebanyak 120 orang. Jenis
Plagiat
data dalam penelitian ini adalah data primer dan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Widya
Hasil uji validitas dalam penelitian ini terhadap responden yakni menggunakan instrumen tunjangan kinerja, kepuasan kerja, dan kinerja personil Polri. Dengan karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan, dan masa kerja. Hasil penelitian membuktikan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi tunjangan kinerja, kinerja dipengaruhi tunjangan kinerja, dan kinerja dipengaruhi tunjangan
Jangan STIE
kinerja melalui kepuasan kerja.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel tunjangan kinerja mempengaruhi kepuasan kerja. Variabel tunjangan kinerja mempengaruhi kinerja, dan variabel tunjangan kinerja mempengaruhi kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Salah satu solusi diantaranya dengan memberikan tunjangan kinerja sesuai dengan kemampuan dan resiko kerja sehingga kepuasan kerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo dapat tercapai serta melaksanakan kinerja sesuai dengan tugas dan kemampuan sehingga dapat memberikan ukuran kepuasan kerja seorang personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo.
Kata kunci: Personil Polri, tunjangan kinerja, kinerja, kepuasan kerja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya M anusia (SDM ) dalam suatu instansi/ lembaga baik di
pemerintahan maupun swasta memegang peran sangat penting dalam produktivitasnya agar menghasilkan produk/ hasil kerja yang bermanfaat bagi lembaga pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Terlebih lagi apabila lembaga itu menjalankan fungsi pelayanan publik, yang berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga akan menimbulkan penilaian langsung
Wiwaha
apakah pelayanan yang diberikan benar-benar maksimal atau hanya setengah- setengah atau sama sekali tidak memberikan kepuasan atau dengan kata lain
Plagiat sangat mengecewakan. Widya
Kenyataan di lapangan banyak lembaga yang bergerak di bidang pelayanan belum bisa memberikan suatu hal yang bisa langsung diterima
Jangan STIE
secara baik dan memuaskan masyarakat. Seringkali kita mendengar keluhan masyarakat yang dikecewakan oleh suatu lembaga, misalnya: dalam pengurusan akta kelahiran membutuhkan waktu yang lama dan berbelit-belit, adanya pungutan liar (pungli) di jembatan penimbangan kendaraan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, serta memberikan sesuatu sebagai ucapan terima kasih atas pembuatan surat-surat misalnya SKCK, KTP, dan sebagainya.
Bagi lembaga yang tidak secara langsung berhubungan dengan masyarakat, tidak terpantau secara langsung oleh publik, mungkin akan sulit bagi kita untuk melihat apakah lembaga tersebut sudah menjalankan tugasnya dengan baik atau belum. Walaupun hal ini sulit dilakukan, akan tetapi sering kita melihat dan mendengar pemberitaan di media cetak maupun elektronik tentang adanya kasus korupsi yang dilakukan oleh pegawai di suatu lembaga.
Sebenarnya apa yang menjadi penyebab dari adanya korupsi, pungutan liar, dan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh masyarakat kepada pelaksana yang ada di suatu lembaga? M ungkin jawabannya adalah tidak mencukupinya gaji yang diperoleh oleh pegawai/karyawan untuk memenuhi
Wiwaha
kebutuhan sehingga mereka mencari-cari cara lain untuk mendapatkan tambahan dengan cara yang tidak benar.
Plagiat
Kemas (2013, h.1) yang menulis dari buku terbitan tahun 2000 oleh Siagian
Widya
menyatakan:
Roda organisasi sangat bergantung pada perilaku-perilaku manusia yang bekerja di dalamnya. Selain itu, pegawai merupakan pelaksana dari berbagai tugas dan pekerjaan yang wajib dilaksanakan untuk mencapai tujuan yakni mengharapkan
Jangan STIE hasil pekerjaan yang memuaskan organisasi sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya sehingga hasil yang dicapai oleh pegawai atau karyawan yang memenuhi standar kualitas dan kuantitas.
Polisi pada umumnya adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, dan Sat Binmas (Satuan Pembinaan M asyarakat) Polres Purworejo pada khususnya adalah bagian dari fungsi Polri yang bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat meliputi kegiatan pemberdayaan Polmas, ketertiban masyarakat dan kegiatan koordinasi dengan bentuk-bentuk keamanan dan ketertiban masyarakat. Dari sini kita dapat melihat bahwa Sat Binmas memegang peran utama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat secara langsung baik pada tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten. Sat Binmas berhubungan langsung dengan masyarakat, misalnya dalam penyelesaian masalah gangguan kamtibmas serta mencegah supaya tidak berkembang, penyelesaian masalah yang menyangkut tindak pidana tingkat desa dengan membuat surat keputusan bersama. Selain itu, Sat Binmas khususnya yang ada di Polres Purworejo melaksanakan kegiatan pembinaan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah baik di tingkat SD, SM P, maupun SM A.
Wiwaha
Dalam hal penyelesaian masalah, sering kita jumpai adanya oknum polisi yang meminta imbalan berupa uang atau materi yang lain kepada
Plagiat
masyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, banyak hal yang
Widya
menyebabkan hal itu bisa terjadi. Antara lain karena tidak mencukupinya gaji yang sudah diperoleh. Akan tetapi dibalik itu, Polri khususnya Sat Binmas dituntut untuk profesional dalam bekerja melayani masyarakat dimulai dari
Jangan STIE
tingkatan paling rendah yaitu desa. Oleh karena hal ini, pemerintah melalui Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian Tunjangan Kinerja Polri. M enurut M ENPAN, tujuan diadakannya tunjangan kinerja untuk mendorong sumber daya manusia (SDM ) yang berkualitas, memelihara SDM yang produktif sehingga tidak pindah ke sektor swasta dan membentuk perilaku yang berorientasi pada pelayanan serta mengurangi tindak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Pemerintah khususnya Kepolisian Negara Republik Indonesia berusaha secara maksimal agar kinerja, kualitas SDM personilnya mengalami peningkatan, yang diawal tidak disiplin menjadi disiplin, yang diawal kurang baik menjadi sangat baik, dengan cara memberikan tunjangan kinerja. Setelah diberikan tunjangan kinerja diharapkan personil Polri khususnya Sat Binmas Polres Purworejo yang berjumlah kurang lebih 100 personil dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dari fungsi Sat Binmas itu sendiri yaitu pemberdayaan Polmas, menertibkan masyarakat dan kegiatan
Wiwaha
koordinasi dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, serta kegiatan kerja sama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. M emberikan
Plagiat
contoh/ teladan yang baik kepada rekan kerja pada khususnya dan masyarakat
Widya
pada umumnya. M emberikan contoh kedisiplinan, motivasi, dan semangat kerja sehingga kepuasan kerja tercapai dan target kinerja terpenuhi. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai,
Jangan STIE
sebagaimana yang dinyatakan oleh Fina Failasufah (2011, h. 16) yang menulis buku karya Fathoni (2006, h. 174) bahwa ‘Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan yang dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja’.
Berdasarkan pengamatan peneliti dengan melakukan wawancara terhadap beberapa anggota Polri di Sat Binmas Polres Purworejo, pemberian tunjangan kinerja sangat mempengaruhi hasil pekerjaan yang mereka lakukan. Pemberian tunjangan kinerja memicu munculnya perasaan puas terhadap pekerjaan mereka. Tidak adanya tunjangan kinerja dapat menyebabkan perasaan tidak puas terhadap pekerjaan sehingga kinerja para anggota Polri di Sat Binmas Polres Purworejo menjadi rendah. Anggota Polri menjadi malas dan tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja, sebagai contoh adalah datang terlambat dan apel tidak tepat waktu. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus maka akan berimbas pada pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Tunjangan Kinerja Terhadap Kinerja
Wiwaha Personil Polri dengan Kepuasan Kerja S ebagai Variabel Mediasi (S tudi Kasus di S at Binmas Polres Purworejo)”.
Plagiat Widya
B. Perumusan Masalah
Kinerja personil Polri khususnya di Sat Binmas Polres Purworejo yang
baik dan optimal akan tercapai apabila personil Polri tersebut merasa puas
Jangan STIE
terhadap pekerjaannya, profesional dan disiplin dalam bekerja, serta dapat melayani masyarakat dengan baik. Salah satu cara untuk memperoleh kepuasan kerja yaitu dengan cara pemberian tunjangan kinerja yang sesuai atau layak dengan pekerjaannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo, dengan pemberian tunjangan kinerja diharapkan dapat memperoleh kepuasan kerja dan kinerja menjadi semakin baik, personil dapat bersungguh-sungguh dalam bekerja, melayani masyarakat secara maksimal. Serta kepuasan kerja diharapkan dapat menjadi mediator antara tunjangan kinerja dengan kinerja.
C. Pertanyaan Penelitian 1.
Apakah tunjangan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo?
2. Apakah tunjangan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja personil
Polri di Sat Binmas Polres Purworejo?
Wiwaha 3.
Apakah kepuasan kerja dapat menjadi variabel intervening antara tunjangan kinerja dengan kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres
Plagiat
Purworejo?
Widya D.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini
Jangan STIE
adalah: 1.
Menganalis pengaruh tunjangan kinerja terhadap kepuasan kerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo, 2. Menganalisis pengaruh tunjangan kinerja terhadap kinerja personil Polri di
Sat Binmas Polres Purworejo,
3. Menganalisis apakah kepuasan kerja dapat menjadi variabel intervening
(mediasi) antara tunjangan kinerja dengan kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo.
E. Manfaat Penelitian
M anfaat yang dapat diperoleh dari proses penelitian serta analisis data dalam pengujian hipotesis penelitian, diharapkan dapat memberikan kontribusi teoretis dan praktis yaitu: 1.
Kontribusi akademis, yaitu memperkaya bukti empiris pengaruh tunjangan kinerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja personil Polri di Sat Binmas
Wiwaha
Polres Purworejo, 2. Kontribusi praktis:
Plagiat a.
Untuk memberikan gambaran kepada bagian Sumda Polres tentang
Widya
bagaimana pengaruh tunjangan kinerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo, b.
Untuk memberikan pemahaman kepada bagian Sumda Polres tentang Jangan
STIE
arti penting kepuasan kerja bagi seorang personil Polri agar tetap disiplin dan meningkatkan kinerjanya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tunjangan Kinerja 1. Pengertian Tunjangan Kinerja Tunjangan kinerja yang adil dan layak merupakan daya penggerak yang merangsang terciptanya pemeliharaan terhadap anggota Polri. Karena dengan pemberian tunjangan kinerja anggota Polri merasa
mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya,
Wiwaha sehingga semangat kerja dan sikap loyal anggota Polri yang lebih baik.
M enurut Sujatmoko (2007) dalam Kemas (2013, h. 9), ‘tunjangan
Plagiat
kinerja merupakan sarana motivasi, dapat berupa perangsang atau
Widya
pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi’.
Jangan STIE
M enurut Terry (2000) dalam Kemas (2013, h. 9), ‘incentive is an
important actuating tool. Human being tend to strive more itensely when the reward for accomplasing satisfies their personal demand’. Artinya,
tunjangan kinerja adalah suatu alat penggerak yang penting. M anusia cenderung untuk berusaha lebih giat apabila balas jasa yang diterima memberikan kepuasan terhadap apa yang diminta.
Berdasar uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tunjangan kinerja merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan kepada anggota Polri agar mereka bekerja lebih produktif lagi, meningkatkan prestasinya dalam mencapai tujuan institusi.
2. Latar Belakang Kebijakan Tunjangan Kinerja
Tunjangan kinerja di lingkungan Polri adalah merupakan bagian yg tidak terpisahkan dari Kebijakan Reformasi birokrasi. Dilatarbelakangi oleh kesadaran sekaligus komitmen pemerintah untuk mewujudkan clean and good governance.
Namun pada tataran pelaksanaannya, perubahan dan pembaharuan
Wiwaha
yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa tsb tidak mungkin akan dapat dilaksanakan dengan
Plagiat
baik (efektif) tanpa kesejahteraan yang layak dari PNS yang
Widya
mengawakinya. Perubahan dan pembaharuan tesrsebut dilaksanakan untuk menghapus kesan pemerintahan yang selama ini dinilai buruk.
Antara lain ditandai oleh indikator:
Jangan STIE
a.
Buruknya kualitas pelayanan publik (lambat, tidak ada kepastian aturan/hukum, berbelit belit, arogan, minta dilayani ataufeodal style dsb.), b. Sarat dengan perilaku KKN (Korupsi, kolusi, nepotisme), c. Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja pegawai negeri, d.
Kualitas.manajemen pemerintahan yang tidak produktif, tidak efektif dan tidak efisien. e.
Kualitas pelayanan publik yang tidak akuntabel dan tidak transparan.
3. Maksud dan Tujuan Kebijakan Tunjangan Kinerja
Polri adalah bagian dari pemerintahan. M aka dalam konteks reformasi birokrasi di lingkungan Polri, upaya untuk menata dan meningkatkan kesejahteraan anggota Polri adalah merupakan kebutuhan yang sangat elementer, mengingat kaitannya yang sangat erat dengan misi perubahan kultur Polri (Reformasi bidang kultural). Sehingga dengan struktur gaji yang baru, setiap anggota Polri diharapkan akan mempunyai daya tangkal (imunitas) yang maksimal terhadap rayuan atau iming-iming materi (kolusi).
Wiwaha 4.
Prinsip Dasar Kebijakan Tunjangan Kinerja Prinsip dasar kebijakan tunjangan kinerja adalah adil dan
Plagiat
proporsional. Artinya kalau kebijakan masa lalu menerapkan pola sama
Widya
rata (generalisir), sehingga dikenal adanya istilah PGPS (pinter goblok penghasilan sama). M aka dengan kebijakan tunjangan kinerja, besar penghasilan (reward) yang diterima oleh seorang pejabat akan sangat
Jangan STIE
ditentukan oleh bobot dan harga jabatan yang disandangnya. Seiring pelaksanaan program reformasi birokrasi, pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan “clean and good governance”.
Pemberian remunerasi pada Kepolisian Negara Republik Indonesia mulai diberlakukan tahun 2010, sesuai surat edaran Kapolri nomor: SE/22/XII/2010 tanggal 28 Desember 2010 tentang Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia Tahun 2010. Pemberian tunjangan kinerja ini diharapkan dapat membentuk kondisi yang membuat pegawai Polri termotivasi dalam melakukan pekerjaannya.
10 Ipda 1.010.000
STIE Widya Wiwaha
17 Tam-tama 553.000
16 Bripda 636.000
15 Briptu 636.000
14 Brigadir 731.000
13 Bripka 731.000
12 Aipda 841.000
11 Aiptu 841.000
9 Iptu 1.211.000
Tabel 2.1. Daftar Tunjangan Kinerja Polri8 AKP 1.453.000
7 Kompol 1.817.000
6 AKBP 2.839.000
5 Kombes Pol 6.236.000
4 Brigjen Pol 8.575.000
3 Irjen Pol 11.790.000
2 Komjen Pol 16.212.000
1 Jendral Pol 21.305.000
No. Pangkat Indeks Tunjangan (Rp)
Jangan Plagiat
B. Kepuasan Kerja 1.
Pentingnya Kepuasan Kerja Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
Handoko (2001, h. 193) dalam Retno Palupi (2013, h. 1) menyatakan bahwa ‘kepuasan kerja juga merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi prestasi kerja atau produktivitas para karyawan selain motivasi, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, kompensasi, dan aspek- aspek ekonomis, teknis serta keperilakuan lainnya’. Selain itu kepuasan kerja berperan penting dalam kemampuan
Wiwaha perusahaan untuk menarik dan memelihara karyawan yang berkualitas.
Kepuasan kerja juga dapat berfungsi untuk meningkatkan semangat kerja
Plagiat
karyawan, menurunkan tingkat absensi, meningkatkan produktivitas,
Widya
meningkatkan loyalitas karyawan dan mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan terutama karyawan ahli/ professional yang sangat besar peranannya dalam pengoperasian perusahaan.
Jangan STIE
Karyawan memperoleh kepuasan kerja biasanya mempunyai kehadiran perputaran yang baik, kurang aktif dalam serikat kerja, dan terkadang prestasi kerjanya lebih baik dari pada yang tidak memperoleh kepuasan kerja.
Sebaliknya, apabila para karyawan tidak memperoleh kepuasan kerja maka konsekuensi-konsekuensi yang harus dihadapi perusahaan adalah kemangkiran, kelembanan, perputaran kerja, pengunduran diri lebih awal, aktif dalam serikat kerja, terganggunya kesehatan fisik dan mental para karyawannya. Oleh karena itu, kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja.
2. Fungsi dan Manfaat Kepuasan Kerja a.
Fungsi Kepuasan Kerja 1)
Untuk meningkatkan disiplin karyawan dalam menjalankan tugasnya.
2) Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Wiwaha
3) Menciptakan keadaan positif dalam lingkungan kerja b.
Manfaat Kepuasan Kerja
Plagiat
1) Memiliki kepedulian terhadap organisasi,
Widya
2) Lebih produktif,
3) Memiliki kemitraan terhadap organisasi.
3. Dampak dari Kepuasan Kerja Jangan
STIE
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungan kerjanya. Jika kepuasan kerja terpenuhi , maka karyawan tersebut biasanya mempunyai catatan kehadiran yang lebih baik dan kadang-kadang memiliki prestasi kerja yang lebih baik daripada karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja.Handoko (1998, h. 193) dalam Retno Palupi (2013, h. 2) menyatakan bahwa:
Menjadi kewajiban setiap pemimpin lembaga untuk menciptakan kepuasan kerja bagi para karyawannya, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi prestasi karyawan.
Seorang manajer juga dituntut agar memberikan suasana kerja yang baik dan menyenangkan juga jaminan keselamatan kerja sehingga karyawan akan merasa terpuaskan. Ketidakpuasan pegawai dapat dinyatakan dengan sejumlah cara. Terdapat 4 (empat) cara pegawai di dalam mengungkapkan ketidakpuasannya adalah : a.
Eksit, ketidakpuasan yang diungkapkan melalui perilaku yang
Wiwaha
mengarah untuk meninggalkan organisasi (mencari formasi baru atau berhenti),
Plagiat b.
Suara, ketidakpuasan yang diungkapkan dengan usaha aktif dan
Widya
kontruktif mencoba memperbaiki kondisi organisasi (mencakup saran perbaikan, membahas masalah dengan atasan dan beberapa bentuk
Jangan STIE
kegiatan), c. Kesetiaan, ketidakpuasan yang diungkapkan secara pasif, menunggu membaiknya kondisi organisasi (berbicara membela organisasi menghadapi kritik luar dan mempercayai organisasi dan manajemen untuk melakukan hal yang tepat).
d.
Pengabaian, ketidakpuasan yang dinyatakan dengan membiarkan kondisi memburuk (termasuk kemangkiran atau datang terlambat secara kronis, upaya yang dikurangi dan tingkat kekeliruan yang meningkat).
Selain empat cara diatas masih banyak cara pegawai dalam mengungkapkan ketidakpuasannya adalah dengan cara menimbulkan perilaku agresif (sabotase, membuat kesalahan dalam kerja, menentang atasan, dan pemogokan) dan sikap menarik diri dari kontak dengan lingkungan sosialnya (berhenti dari perusahaan, suka bolos, dan sikap menghindari aktivitas organisasi).
4. Strategi untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja
Dr. Winardi, SE dalam Retno Palupi (2013, h. 4) menyatakan bahwa: Strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai dengan cara sebagai berikut : Wiwaha a.
Menaikkan upah karyawan, b. Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan berprestasi, c. Kepastian kerja,
Plagiat d.
Memberi bonus uang tunai kepada karyawan yang berkinerja baik, e. Memberi kompensasi kepada karyawan, f. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Widya Sedangkan Greenberg dan Baron dalam Retno Palupi (2013, h. 4) menyatakan bahwa:
Strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah:
a.Membuat pekerjaan yang menyenangkan, b. Orang dibayar dengan jujur,
Jangan STIE c.
Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya, d. Menghindari kebosanan dan pekerjaan yang berulang-ulang.
C. Kinerja
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) karyawan, untuk itu setiap lembaga akan berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik sisi lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan dan memberdayakan karyawan akan mempengaruhi kinerja.
Kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar dan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga. Pengelolaan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia tinggi dimaksudkan guna meningkatkan kualitas lembaga secara keseluruhan. Kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam organisasi. M enurut M angkunegara (2001, h. 67) dalam Tri Rahayu (2015, h. 5) menyatakan bahwa ‘kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara
Wiwaha
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
Plagiat
kepadanya’. Soeprihantono (1988, h. 7) dalam M irza (2011) mengatakan
Widya
bahwa ‘kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
Jangan STIE
disepakati bersama’. Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kinerja tidak berdiri sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh ketrampilan, kemampuan dan sifat – sifat individu. Dengan kata lain kinerja ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan lingkungan. Oleh karena itu agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan dan mengetahui pekerjaannya serta dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan.
D. Personil Polri Sat Binmas 1.
Tugas Pokok
Satuan Pembinaan M asyarakat (Sat Binmas) bertugas melaksanakan
pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian M asyarakat (Polmas), melaksanakan
Wiwaha
koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus), serta
Plagiat
kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh
Widya
masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.
Jangan STIE
2. Fungsi a.
Pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembinaan keamanan, ketertiban, dan perwujudan kerja sama Polres dengan masyarakat; c.
Pembinaan di bidang ketertiban masyarakat terhadap komponen masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita, dan anak; d.
Pembinaan teknis, pengkoordinasian, dan pengawasan Polsus serta Satuan Pengamanan (Satpam); dan e. Pemberdayaan kegiatan Polmas yang meliputi pengembangan kemitraan dan kerja sama antara Polres dengan masyarakat, organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh masyarakat.
E. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.
Kerangka Pemikiran Tunjangan kinerja akan menentukan tingkat kepuasan kerja,
Wiwaha
artinya semakin tinggi tunjangan kinerja tentunya akan meningkatkan kepuasan kerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo. Tunjangan
Plagiat
kinerja juga merupakan faktor penentu kinerja, artinya apabila tunjangan
Widya
kinerja tinggi, maka kinerjanya juga semakin baik. Selanjutnya, kepuasan kerja merupakan variabel intervening antara tunjangan kinerja dengan
Jangan STIE
kinerja, artinya semakin tinggi tunjangan kinerja tentunya akan meningkatkan kepuasan kerja sehingga pada akhirnya kinerja juga semakin baik. Untuk lebih jelasnya hubungan ketiga variabel tersebut dapaat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1. Kerangka PenelitianPyx 1 Tunjangan
Kinerja Kinerja
Pegawai H1 Berdasarkan uraian yang terdapat dalam landasan teori, maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah: a.
Tunjangan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo, b.
Tunjangan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo, c. Kepuasan kerja dapat menjadi variabel intervening (mediasi) antara tunjangan kinerja dengan kinerja personil Polri di Sat Binmas Polres
Purworejo.
Wiwaha Plagiat Widya Jangan
STIE
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian M etode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. M enurut Arikunto (2014, h. 27), ‘penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak
dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya’.
B. Obyek Penelitian Wiwaha
Obyek yang dijadikan penelitian adalah personil Polri di Sat Binmas Plagiat Polres Purworejo.
Widya C.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
Jangan STIE
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang dikumpulkan oleh peneliti. data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang pemberian tunjangan kinerja, kinerja pegawai, dan kepuasan kerja.
D. Metode Pengumpulan Data
M etode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket atau pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui’.
E. Metode Pengambilan Sampel M enurut Arikunto (2014, h. 173), ‘populasi adalah keseluruhan elemen
dari obyek penelitian’. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah personil Polri di Sat Binmas Polres Purworejo. M enurut Arikunto (2014, h.
174), ‘sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti’. Dalam penelitian ini populasinya sebanyak 120 orang.
Wiwaha Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
M enurut Arikunto (2014, h. 33), ‘purposive sampling yaitu menentukan
Plagiat
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data
Widya