PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009 - Test Repository

  

PENGARUH PERILAKU IHSAN

TERHADAP PERILAKU BELAJAR

Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah

Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

Eny Diyah Listyowati

NIM 11407078

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

2009

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA JL Tentara Pelajar 02 Telp. (029H) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website, r .

NOTA PEMBIMBING

  D rs. M u b a s ir u n , M .A Dost'ii S I'A IN Snliiliga

  Lamp : 3 Eksemplar I lal : Naskah Skripsi Sdri. Kny Diyah Listyowati Kepada Yth.

  Ketua STAIN Salatiga Di SALATIGA Assalamu’alaikum WR. WB

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Eni Diyah Listyowati

  NIM : 114 07 078 Program Studi: Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Ekstensi

  Judul : PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR ( Studi Kasus Pad a Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kccamatan Getasan

  Rabupatcn Xemarang Tatum 2000 ) IX'ngan ini kami mohon skripsi saudari tersobut di alas supaya scgcra dimunaqosahkan. Demikian Agar menjadi perhatian.

  Wassalamu 'alaikum WR. WB

  • Salatiga, 10 Agustus 2009

    Drs.

DEPARTEMEN AGAMA RI

  SEKOLAH TINGGI AGMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.323706 Fax.323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/:akademi@ staimalatiga.ac.id

  PENGESAHAN KELULUSAN

  S kripsi saudari Eny Diyah Listyowati dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407078 Yang beijudul: “PENGARUH PERILAKUIHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR

  ( Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kec Getaasan Kab Semarang )”,

  Telah dimunaqosahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 29 Agustus 2009 yang bertepatan dengan tanggal 8

  Ramadhan 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh

  gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)-

  Salatiga, 8 Ramadhan 1430 H

  29 Desember 2009 Panitia Ujian

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721 W eb site:

DEKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini disidang munaqosyah skripsi.

  Demikianlah deklarasi ini dibuat penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 10 Agustus 2009 Eny Diyah Listyowati

  

ABSTRAK

  ENY DIYAH LISTYOWATI ( NIM 114 07 078 ) PENGARUH PERILAKU

  IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR PADA SISWA MI TAJUK KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : adakah pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajara pada siswa MI Tajuk Kecamatan Getasan

  Kabupaten Semarang Tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode observasi, angket, interview, dokumentasi dan menganalisis nilai rapot. Subjek penelitian sebanyak 31 responden, menggunakan teknik populasi, sampel. Pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner untuk menjaring data X dan data Y.

  Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara perilaku ihsan dengan perilaku belajar. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket yang memperoleh kategori B mencapai nilai 41% dari 31 responden yang memandang bahwa perilaku ihsan dalam kategori sedang, yaitu berada pada interval 17 - 19. Sedangkan untuk perilaku belajar anak yang memperoleh kategori B mencapai nilai 32%, berada pada interval 7 - 20.

  Setelah data berhasil kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel. Dengan jumlah subjek sebanyak 31 siswa dengan taraf signifikan 5%, diperoleh pada tabel N taraf signifikan 5% = 0,349, dan apabila ditunjukkan dengan hasil hitiing koefisien korelasi r0 = 0,672 > 0,349. Maka hipotesi keija ( Ha ) yang berbunyi “ ada pengaruh positif antara perilaku ihsan dengan perilaku belajar anak” hipotesis yang penulis ajukan diterima.

  

MOTTO

  “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik mahluk” (Q.S. al Bayyinah: 7)

  < m o g E M o w K W r Skjipsi ini kupersembahkgn kepada :

y Jlyah dan I6uku tercinta yang selalu mendo'akan,dan mem6eri motivasi demi

suksesnya skripsi ini., terima kasifi atas kgsid sayang ,do’a serta semrn pengordanan yang teCaf diSerikgn.

  

P Suami tersayang yang senantiasa mendampingi dan memderikan dorongan moral

maupun material demi suksesnya studipenulis

y JZnakfcu tcrkasib azzafirani nadilatul dikmad yang selalu menjadi inspirasi, semoga

menjadi anakyang solikdad

  Jldikfcu yang tersayang yang senantiasa mem6erikgn dorongan moral maupun material demi suksesnya studipenulis.

y I6u kepala 6eserta selurub (Dewan Quru dan kpmite serta siswa siswi M I Tajuki

Xecamatan Qetasan yang telah memSantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  Dalam rangka disiplin ilmu, maka setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan ini penulis menulis skripsi dengan judul : PENGARUH

  PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Tahun 2009).

  Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dan bantuan dari dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga beserta seluruh stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu.

  2. Bapak Drs. Mubasirun selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat bermanfaat dan berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini.

  3. Ibu Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, yang telah menyediakan tempat, waktu dan informasi serta data- data yang penulis butuhkan, dan tidak lupa kepada para siswa yang telah banyak membantu demi selesainya skripsi ini.

  4. Suamiku tersayang, yang senantiasa mendampingi dan memberikan dorongan moral dan material demi suksesnya studi penulis.

  5. Anakku tercinta, yang selalu menjadi sumber inspirasi penulis untuk menjadi lebih baik.

  Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari semua pihak sangat dibutuhkan guna perbaikan dan penyempumaan, penulis sambut dengan senang hati. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. AMIN.

  Salatiga, 10 Agustus 2009 Penulis

  Eny Diyah Listyowati

  DAFTARISI HALAMAN LOGO ..........................

  HALAMAN JUDUL HALAMAN NOTA PRMBIMBING

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang Masalah

  3 B. Definisi Penelitian........

  4 C. Rumusan Masalah........

  4 D. Tujuan Penelitian....... .

  5 E. Hipotesis Penelitian......

  5 F. Metode Penelitian........

  G . Sistematika Penulisan

  9 BAB II LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN

  58

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR GAMBAR

  GAMBAR FOTO MI TAJUK KECAMATAN GETASAN GAMBAR DENAH LOKASI MI TAJUK KECAMATAN GETASAN

  DAFTAR LAMPIRAN

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan belajar mengajar siswa secara umum bertujuan untuk

  memperoleh perilaku yang baik selama di sekolah. Perkembangan pribadi ( perilaku ) anak di pengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan sekolah, masyarakat, keluarga tempat dimana anak menerima pendidikan dan pengajaran secara informal.

  Dalam ketiga lingkungan tersebut perilaku anak berbentuk pergaulan dan pendidikan. Apabila pendidikan yang di berikan oleh ketiga lingkungan tersebut baik, maka akan menjadikan baik dan sebaliknya apabila pendidikan yang di terima di lingkungan jelek maka anak akan menjadi jelek pula.

  Mengingat hal tersebut maka perilaku seeorang akan menjadi tolak ukur sebagai diri seseorang apabila perilakunya baik maka akan mencerminkan pribadi yang baik, begitu pula sebaliknya. Sehingga untuk mewujudkan tujuan yakni yang baik maka memerlukan usaha sadar secara bertanggung jawab oleh si pendidik.

  Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan lingkungan1. ihsan adalah sesuatu untuk berbuat baik2.

  1 Departemen Pendidikan Nasional, 2007 , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, Edisi Ketiga, Him. 859.

  2 Kamus Pusat Bahasa, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, Him. 859.

  >1v~ Artinya : ihsan adalah menyembah kepada Allah seolah-olah engkau melihatnya. Lalu jika engkau tidak dapat melihatnya, maka sesungguhny0 dia melihatmu .

  Islam tidak mengajarkan manusia untuk melakukan perbuatan munkar yang tidak mempunyai nilai yang luhur tetapi sebaliknya, Islam mengajarkan manusia Imiup bersahaja dengan akblak yang mulia. sebagni contohnya dalam ibadah shalat, sakih satu hikmah yang sangat besar yang terkandung di dalamnya adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar sesuai yang difirmankan Allah SWT, dalam surat Al. Ankabut ayat 45:

  l , S ' S jly a J ! ^ • j i i j l y a j l

  ^Artinya : Dirikanlah shalat sesungu'nnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar3

  4. Demikian juga dalam ibadah yang lain yang telah ditentukan dalam Islam mempunyai hubungan yang sangat erat dalam pembinaan akhlak. karena ibadah merupakan sarana membersihkan jiwa dan memelihara kehidupan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT yang dicerminkan oleh ahlak mulia.

  Berkenaan dengan perilaku ihsan yang secara tidak langsung akan berpengaruh kepada perilaku belajar, begitu juga dengan perilaku ihsan siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk akan mempengaruhi perilaku belajar di rumah

  3 H.A.Mustofa, 1999, 40 Untaiar. Mutiara Hadis, Bandung, CV Pustaka Setia, Hal. 13

  4 Depag RI, 1971, Al-Q ur‘an dan Terjemah, Jakarta, Yayasan Penyelenggara

  3

  maupun di sekolah. Dan gam bar an di atas penulis tertarik untuk melakukan analisa tentang pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajar dengan judul PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU

  BELAJAR (Studi Kasus pada Siswa Madrasah lbtidaiyah Tajuk, Kecamatan

  Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009)

B. Penegasan Istilah

  Sebelum penulis membahas skripsi ini lebih lanjut, terlebih dahulu akan penulis jelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, untuk menghindari kesalahan dalam pemakaian dan penafsiran. Adapun istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

  1. Pengaruh Yang dimaksud pengaruh adalah yang ada atau timbul dari sesuatu

  (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang5. Yang dimaksud dengan pengaruh di sini adalah adanya kekuatan atau daya akibat dari perilaku ihsan terhadap perilaku belajar Siswa di sekolah.

  2. Perilaku ihsan Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan, sedang kata ihsan berasal dari kata Uluia. \

  Cyj^\

  yang berarti perbuatan baik6. Seperti sabda Rasul yang artinya ihsan adalah menyembah kepada Allah, seolah-olah engkau melihamya. Lalu

  5 Departemen Pendidikan Nasional, Op.Cit, Him. 849.

  6 Prof.H.Mahmud Yunus, Kamus Arab- Indonesia, Jakarta, Yayasan Penyelenggara dan

  4

  jika engkau tidak dapat melihatnya maka sesungguhya dia melihatmu.

  Dalam hal ini kita dianjurkan untuk selalu bersifat baik karena segala tingkah laku kita diketahui oleh Allah, seperti firman Allah yang berbunyi Artinya : Siapa yang melakukan amal kebaikan seberat dzarrah tentu akan melihatnya ( Q.S. A1 Zalzalah ). Jadi perilaku ihsan adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan lingkungan dalam berbuat kebaikan

  3. Perilaku Belajar Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Belajar merupakan sesuatu perubahan yang teijadi melalui latihan atau pengamatan7. Adapun perilaku belajar yang diteliti adalah dengan melihat nilai raport rata-rata semester gasal dan keaktifan dalam kegiatan sekolah serta prestasi di bidang lain.

  C. Pokok Masalah

  1. Bagaimanakah perilaku ihsan siswa Madrasah lbtidaiyah Tajuk?

  2. Bagaimanakah perilaku belajar siswa Madrasah lbtidaiyah Tajuk?

  3. Sejauh mana pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajar siswa Madrasah lbtidaiyah Tajuk?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pokok masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui perilaku ihsan siswa Madrasah lbtidaiyah Tajuk.

  2. Untuk mengetahui perilaku belajar siswa Madrasah lbtidaiyah Tajuk.

7 Charles Schaefer, 1989, Bagaimana Mempengaruhi Anak, Semarang, Pegangan Praktis

  5

  3 . Untuk mengetahui pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajar di Madrasah Ibtidaiyah Tajuk.

  E. Hipotesis

  Untuk mengetahui jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, maka dirumuskan hipotesis. Hipotesis dalam penelitian adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul8. Hipotesis yang dapat dikemukakan sesuai permasalahan di atas adalah “Ada pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajar pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun 2009”.

  F. Metode Penelitian

  1. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga9. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah

  Ibtidaiyah Tajuk sebanyak 124 siswa.

  Sampel adalah penarikan sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi10. Teknik sampel yang penulis gunakan yaitu proportional

  sample adalah sampel yang terdiri dari sub-sub sampel yang

  perimbangannya mengikuti perimbangan sub-sub populasi11. Menurut Suharsini Arikunto jika populasinya kurang dari 100 penelitiannya dijadikan penelitian populasi, tetapi jika lebih dari 100 maka diambil

  8 Suharsimi Arikunto, 1999, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Edisi Revisi IV, RinekaCipta, Him. 67

  9 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3ES, Him. 152

10 Winamo Surakmad, 1989, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung, Tarsito, Him. 93

  sampelnya 10%-15%, sesuai kemampuan. Maka penulis mengambil sample sebanyak 25% dari total populasi yaitu 31 siswa.

  2. Variabel Penelitian Dalam bukunya Sumadi Suryabrata mengatakan variabel dapat diartikan segala suatu yang menjadikan objek pengamatan penelitian12.

  Dilihat dari judul ini maka dapat ditemukan dua variabel yaitu:

  a. Variabel perilaku ihsan sebagai variabel independen dengan indikator sebagai berikut: 1) Berbicara sopan pada guru dan teman

  2) Mempunyai rasa solidaritas yang tinggi 3) Berpakaiaan rapi dan mengetahui kebersihan sebagian dari iman 4) Bergaul sesama teman dengan tidak membeda-bedakan 5) Jika bertemu guru dan teman berjabat tangan serta mengucap salam

  b. Variabel perilaku belajar siswa sebagai variabel dependen dengan indikator hasil belajar pada nilai raport.

  Adapun indikator- indikator perilaku belajar adalah sebagai berikut: 1) Nilai rata-rata raport semester gasal minimal 7.

  2) Selalu mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah. 3) Aktif mengikuti dalam setiap mata pelajaran. 4) Selalu menaati tata tertib sekolah. 5) Bersikap santun terhadap guru dan teman.

  3. Metode Pengumpulan Data

  12 Sumadi Surya Brata, 1995, Metodologi Penelitian, Jakarta, Raja Grafindo Persada, Hlm.72

  6

6) Pemah mendapat penghargaan di bidang tertentu.

  Dalam mengumpulkan data tentang variabel di atas maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang satu sama lainnya mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan hendaknya dipergunakan sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data yang ingin digali serta keadaan subjek penelitian. Metode-metode yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi

  Adalah metode dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki13. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui kondisi secara umum sekolah

  Madrasah Ibtidaiyah Tajuk, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun 2009.

  b. Metode Angket Adalah suatu dasar yang berisikan pertanyaan mengenai suatu hal atau bidang tertentu14. Dalam penelitian ini metode angket penulis gunakan untuk mengumpulkan data perilaku ihsan dan perilaku belajar pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk, Kecamatan Getasan,

  Kabupaten Semarang tahun 2009.

  c. Metode Interview Adalah metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung antara interview dan interviewer. Sutrisno Hadi lebih lanjut mengatakan bahwa metode ini adalah salah satu cara atau metode

  7

13 Sutrisno Hadi, Metode Research, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM, Him. 136 14 Koentjoro Ningrat, 1997, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT.

  Gramedia, Him .115

  8

  pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikeijakan dengan cara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian15.

  Metode ini penulis gunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui data tentang perilaku ihsan dan perilaku belajar pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk, Kecamatan Getasan Kabupatan Semarang tahun 2009.

  d. Metode Dokumentasi Adalah mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya16. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang kondisi siswa, kondisi geografis yarg ada di Madrasah Ibtidaiyah Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun 2009.

  e. Metode Menganalisis Nilai Raport dan Daftar Nilai Dengan metode menganalisa nilai raport dapat ditemukan data antara lain prestasi belajar siswa, prestasi kelas, serta dapat diungkap prestasi belajar siswa dalam bidang tertentu, siswa yang prestasinya kurang menonjol. Sehingga dengan memperoleh data tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan membantu masalah belajar siswa.

  4. Metode Analisa Data Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah mengadakan analisa terhadap data yang diperoleh untuk memberikan informasi lebih lanjut. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisa data ini adalah sebagai berikut:

  15 Sutrisno Hadi, op.cit, Him. 193

  16 Suharsimi Arikunto, op.cit, Him. 115

  9

  1 . Untuk mengetahui variasi dan masing-masing variabel digunakan teknik analisa prosentase frekuensi dengan rumus: P = F/N X 100% Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi

  N - Jumlah Subjek

  2. Untuk mengetahui pengaruh perilaku ihsan dengan perilaku belajar, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa product moment, dengan rumus sebagai berikut:

  i'X Xi f I V i

  I A t - r ■ =

  r i m !v v; - i L L l l ! Jy v=

  % Keterangan: rXY = Koefisiensi antara variabel X dan Y

  XY = Perkalian X dan Y X = Variabel independent yaitu Perilaku ihsan Y = Variabel dependent yaitu Perilaku Belajar n = Jumlah responden

  X = Sigma17

G. Sistematika Penulisan

  Bagian pertama yang mendahului penulisan ini disebut formalitas dalam teknik penulisan skripsi yang berisikan tentang hal-hal seperti ini:

  10

  halaman,

  halaman

  sampul, halaman judul, halaman nota pembimbing, pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

  Bagian isi, memuat beberapa bab dan masih dijabarkan lagi menjadi sub bab, sebagai berikut: BAB I

  : Bab pendahuluan yang memuat : latar belakang masalah, penegasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Bab ini menyajikan tentang landasan teori yang menyangkut pengertian perilaku, perilaku belajar, serta pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajar

  BAB III : Membahas tentang penyajian dan penelitian yang di dalamnya berisikan gambaran umum obyek penelitian yang meliputi letak geografis, riwayat singkat, fasilitas, siswa dan tenaga kependidikan, struktur organisasi MI Tajuk kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, kurikulum dan penyajian data variabel.

  BAB IV : Berisi analisis data tentang pengaruh perilaku ihsan terhadap perilaku belajar dan uji hipotesis.

  BABY : Berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran- saran dan kata penutup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Ihsan

  1 . Pengertian Perilaku adalah tingkah laku, tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan3. Tiap-tiap perbuatan yang berdasarkan kehendak disebut “kelakuan”, seperti kata benar dan dusta, perbuatan dermawan dan kikir4. Kelakuan manusia mempunyai dasar- dasar yang timbul dan jiwa seperti instinct dari adat dan kebiasaan. Etika menetapkan bahwa budi manusia itu bukan pemberian yang diberikan menurut cara kebetulan, akan tetapi baik dan buruk meningkat ke atas dan menurun ke bawah, menurut peraturan-peraturan yang tetap. Kalau kita mengetahui peraturan-peraturan ini dan kita jalankan menurut petunjuknya kita tentu dapat memperbaiki budi pekerti manusia.

  Akhlak ialah “kebiasaan kehendak”. Berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Akhlak ialah menangnya keinginan dan beberapa keinginan manusia dengan langsung berturut-turut5.

  Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan, dan kebiasaan

  3 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit, Him. 859

  4 Ahmad Amin, 1952, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta, Bulan Bintang, Him. 12

  5 Ibid. Hlm.62

  12

  yang membentuk suatu kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian . Dan kelakuan ini lahirlah perasaan moral yang terdapat di dalam diri mannsia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Dari sana timbul bakat akhlaki yang merupakan kekuatan jiwa dari dalam, yang mendorong manusia untuk melakukan yang baik dan mencegah perbuatan yang buruk.

  Perbuatan akhlaki mempunyai tujuan langsung yang dekat, yaitu harga diri dan tujuan jauh adalah ridha Allah melalui amal saleh dan jaminan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesuai firman Allah:

  4 i l y i s J > i j j

  • -fStj \yz\ oijii i

  (3 j l j ^ jJI Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa. (Surat An-Nahl ayat 30)1

  8 ini adalah perbuatan atau tingkah laku siswa MI Tajuk , Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

  19. Jadi yang dimaksud perilaku dalam penelitian

  Sedangkan kata ihsan dalam bahasa Arab berasal dari kata:

  18 Zakiyah Darajat, 1995, Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta, Ruhama, Hlm.41

19 Depag RI, op.cit, Him. 40

  13

  U lu ia J ( > ^ .1 (Perbuatan Baik). <&! A -aix jjo i £y*\ jW q'ib a j .. Artinya : Dan semua yang kamu keijakan dari kebaikan maka di ketahui oleh Allah20. Maka perilaku ihsan yaitu akhlak atau perilaku baik. Akhlak ialah segala tuntunan dan ketentuan Allah yang membimbing watak, sikap, dan tingkah laku manusia agar bemilai luhur sesuai fitrahnya .

  Akhlak bercirikan sebagai berikut: a. Akhlak sebagai ekspresi sifat dasar yang konstan dan tetap.

  b. Akhlak selalu dibiasakan seseorang sehingga ekpresi akhlak tersebut dilakukan berulang-ulang, sehingga dalam pelaksanaan itu tanpa disertai pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

  c. Apa yang diekspresikan seseorang “merupakan keyakinan seseorang dalam menempuh keyakinan sesuatu, sehingga pelaksanaannya tidak ragu-ragu22.” Manusia mengalami perkembangan perilaku dari masa anak-anak.

  Anak-anak membutuhkan lingkungan sekitamya untuk dapat mempunyai perilaku yang baik, sehingga dunia anak perlu dibentuk dengan sempuma.

  Dunia yang layak bagi anak adalah dunia dimana semua anak mendapatkan awal kehidupan yang sebaik mungkin dan mempimyai akses kepada pendidikan dasar yang bersifat wajib dan tersedia tanpa bayaran. Bagi semua dunia dimana semua anak-anak termasuk para remaja

  20 Salim Bahreisy, 1987, Tarjamah Riadhus Shalihan, Bandung, PT. Alma’arif, Him. 136

  21 Achmadi, 1992, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, Adytia Media, Hlm.82

  22 Tadjab dkk, 2004, Dimensi-dimensi Studi Islam, Surabaya, Karya Aditama, Cet-ke-1

  14

  memiliki peluang cukup be sar untuk mengembangkan kapasitas individual mereka dalam lingkungan yang am an dan supportif. Yang akan mendorong perkembangan fisik, psikologis, spiritual, sosial, emosional, kognitif, dan budaya anak-anak sebagai prioriatas nasional dan global23.

  Anak lahir dalam keadaan fitrah, keluarga dan lingkunganlah yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian perilaku,dan kecenderungannya sesuai dengan bakat yang ada dalam dirinya24. Tetapi pengaruh yang cukup kuat dan cukup langgeng adalah kejadian dan pengalaman pada masa kecil sang anak yang tumbuh dalam suasana keluarga yang dia tempati25. Apabila kita mengatakan pendidikan adalah mengarahkan perilaku individu, maka aspek perilaku tak diragukan lagi menempati posisi penting dalam praktik pendidikan. Hal itu disebabkan pentingnya aspek perilaku dalam kehidupan individu dan masyarakat. Kepentingan ini tampak bahwa sebagaian besar sebab kegagalan dalam kehidupan kembali kepada akhlak yang rendah dan pengarahan yang jelek26. Para orang tua dapat mengendalikan tingkah laku serta tetap mengingat kepentingan-kepentingan dari anak-anak mereka, perbedaan utamanya yaitu bahwa pengendalian tingkah laku berhasil baik dan pada pengendalian sikap27. Perlu diingat bahwa perilaku manusia sebagai mahluk yang hidup di dalam masyarakat tidak hanya dipelajari oleh ilmu pendidikan, tetapi juga oleh psikologi, yaitu ilmu yang mempelajari

  23 Carol Bellamy, 2005, Duniayang Layak bagi Anak, UNICEF, Him. 26

  24 Ma’ruf Zurayk, 1997 Bimbingan Praktis Mendidik Anak Menuju Remaja. Bandung, Terj. M. Syaifudin, Albayan, Cet-ke-4,

  25 Ibid, Him. 21

  26 Ibid, Him. 81

  27 James dan Mary Kenny, 1991, Dari Bayi Sampai Dewasa, Jakarta, Terj. Broto Sentosa, BPK. Gunung Mulia, Cet-ke-2

  15

  perilaku manusia sebagai individu, sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kelompok, dan antropologi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai makhluk biososial atau makhluk yang berbudaya28. Sedangkan tanggung jawab dalam pendidikan Islam dibebankan pada orang tua atau keluarga, masyarakat, Negara dan diri sendiri sebagai subjek didik29. Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi teijadinya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan Islam meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat30.

  a. Lingkungan keluarga Suatu keluarga diawali dari sepasang sumi istri, kemudian lahir anak-anak mereka itulah kelurga inti tempat berinteraksi yang pertama kali bagi setiap anak. Di situlah berkembangnya individu dan disitu pula tahap-tahap awal proses pembentukan kepribadian anak melalui intemalisasi nilai-nilai yang terpantun dari emosi, minat, sikap dan perilaku orang tuanya.

  Ketenangan, kedamaian dan keharmonisan keluarga sangat menentukan terciptanya situasi yang kondusif bagi perkembangan anak-anak. Begitu pentingnya keluarga sebgai pusat pendidikan yang meletakkan dasar-dasar pembentukan kepribadian anak-anak, maka Islam memberikan pedoman mengenai keluarga yang kondusif bagi •ji pendidikan .

b. Lingkungan Sekolah

  28 Wiji Suwamo, 2006, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta, Ar-Ruzz, Cet-ke- 1, Hlm.28

  29 Achmadi, op.cit, Him. 90

  30 Wiji Suwamo, op.cit, Him. 39

  16

  Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah, yang dilakukan oleh pendidik yang mendidik pada setiap jenjang tetentu, mulai dan tingkat kanak-kanak (TK) sampai pendidikan tinggi (PT)32.

  c. Lingkungan Masyarakat Secara umum masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku bangsa, kebudayaan, agama, maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk secara tidak langsung, setiap anggota masyarakat telah mengadakan keija sama dan saling mempengaruhi untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan33.

  2. Bentuk - bentuk perilaku ihsan

  a. Perilaku ihsan kepada Orang Tua Perwujudan akhlak mahmudah salah satunya berbuat baik kepada orang tua, yang meliputi aspek tindak tanduk, ucapan, bertingkah laku sopan, lemah lembut, dan mendoakan orang tua supaya rahmat Allah dilimpahkan kepadanya firman Allah:

32 Wiji Suwamo, op.cit, Him. 42

  17 ia * &&

  • * lij I ^ J ci'-J'/y ii3j Vj i}A£ ^

  U4J jij <i',<li‘ u i Ja * Lll-S s'jf L^J^fi4=J £ S ? s

  ^ U_>j.*7-=a *^j3 Dan Tuhanmu telah memperintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia (QS. A1 Israa 23)34.

  b. Perilaku ihsan kepada guru Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu (guru dan ulama). Gum adalah orang yang selalu mewujudkan ke jalan yang menghantarkan suatu, kebajikan, kebahagiaan dan keberhasilan. Untuk itu siswa selalu sopan santun di setiap tingkah lakunya di antaranya:

  1) Berbicara sopan pada guru dan teman 2) Mempunyai rasa solidaritas yang tinggi 3) Berpakaiaan rapi dan mengetahui kebersihan sebagian dari iman 4) Bergaul sesama teman dengan tidak membeda-bedakan

  18

  5) Jika bertemu guru dan teman beijabat tangan serta mengucap salam.

  c. Perilaku ihsan kepada teman sekolah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan pasti membutuhkan orang lain, seperti juga siswa di sekolah ia pasti membutuhkan teman untuk bergaul. Namun perlu diingat bahwa bergaul sangat berpengaruh terhadap kepribadian siswa.

  Untuk mengetahui bagaimana sifat teman yang baik maka perlu melihat prinsip berteman: 1) Carilah teman yang sholeh , agar kita dapat menjadi orang yang shaleh.

  2) Jauhi teman yang durhaka kepada Allah, karena dapat membuat kita hanyut dalam kedurhakaan.

  Untuk itu maka perbuatan baik ihsan harus dibiasakan di sekolah di antarannya: a. Suka menolong.

  b. Menyayangi teman c. Menciptakan suasana penuh kasih sayang.

  d. Perilaku ihsan terhadap lingkungan sekolah.

  Siswa yang memiliki dasar agama yang kuat akan selalu berbuat baik di mana saja berada, di rumah maupun di sekolah. Mereka tidak akan terpengaruh terhadap perilaku yang tidak baik. Contohnya: membolos berkata tidak sopan, selalu berbuat gaduh dan onar.

  Perilaku ihsan di lingkungan sekolah adalah:

  19

  1) Menjaga kebe rsihan, keindahan sekolah 2) Menjalin kerukunan dan persatuan

  3) Turut menjaga keamanan sekolah 4) Selalu menjaga nama baik sekolah

B. Perilaku Belajar 1. Pengertian Perilaku belajar.

  Perilaku belajar adalah tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang teijadi melalui latihan atau pengamatan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru35. Dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku belajar adalah: reaksi yang terjadi terhadap mata pelajaran dimana penguasaan mata pelajaran tersebut dinilai dengan angka sebagai perwujudan yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar.

  Proses mengajar dan belajar harus bersifat positif, memberikan kepuasan dan pengalaman yang menyenangkan. Banyak sumber tersedia bagi guru yang ingin membantu mengembangkan sikap yang sehat baik terhadap sekolah dan pelajaran maupun citra-diri yang positif 36 3 . Untuk

  7 membuat siswa berkelakuan sesuai dengan apa keinginan kita, kita tidak perlu memakai senjata ketakutan pada hukuman. Interaksi yang positif. dengan siswa akan menghasilkan perubahan perilaku yang menyenagkan T*T dan tahan lama .

  35 Team Penyusun Kamus, 1998, Kamiis Besar Bahasa Indonesia, Jakarta , Debdikbud,, Him. 700

  36 Mallary M. Collins, 1992, Mengubah Perilaku Siswa, Jakarta, PT BPK Gunung Mulia, Him. 98

  20

  Pe rilaku itu hams dianalisis. Menganalisis sasaran yakni, perilaku yang akan ditingkatkan atau dibatasi. Menganalisis perilaku sangat penting karena akan menentukan jenis catatan yang disusun. Memilih konsekuensi yang penting bagi anak.

  Sering kali gangguan belajar anak dinyatakan dengan kata-kata, “la malas.” “Ia tidak mau sekolah,” “la tidak mau bekeija,” dan seterusnya.

  Namun, banyak alasan lain mengapa anak menemui kesulitan dalam pekeijaan sekolahnya. Namun sebelum dinyatakan siswa mengalami masalah dalam belajar perilakunya hams dikendalikan. Hampir semua anak yang mempunyai masalah dalam belajar akhinya juga mempunyai kesulitan dalam perilaku. Anak mungkin mulanya hanya mempunyai masalah belajar, tetapi setelah beberapa bulan atau tahun ia tidak berhasil mencema bahan pelajarannya. Akibatnya, ia akan berada dalam situasi tidak dapat mengerti pelajaran di dalam kelas. Selain itu, ia juga mengalami banyak kegagalan, fmstasi dan perhatian negatif, hingga akhimya dinyatakan ia mempunyai masalah perilaku.

  Oleh karena itu, dalam memberikan nilai sebagai tolak ukur sebagai keberhasilan siswa hendaknya menyangkut tiga aspek yakni aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor, sehingga hasilnya benar-benar mempakan perwujudan prestasi yang sebenamya, sebab prestasi yang sebenamya mengandung komplektisitas yang menyangkut berbagai macam pola tingkah laku sebagai hasil dari belajamya.

  2. Aspek-aspek perilaku belajar

  a. Aspek Kognitif

  21

  Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan pengetahuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar38. Dengan demikian jenis prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif ini adalah berupa pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan proses belajar mengajar. Hasil belajar aspek kognitif ini adalah sebagai hasil perubahan dimana anak yang semula tidak tahu menjadi tahu dan semula tidak bisa menjadi bisa terhadap pelajaran yang telah diajarkan.

  b. Aspek Afektif Yang dimaksud aspek afektif adalah suatu perubahan batin atau rohani anak didik yang menyangkut bidang nilai sikap dan keyakinan terhadap suatu pengetahuan yang telah mereka terima dari seseorang pendidik39. Aspek ini meliputi aspek-aspek kejiwaan atau psikologi dan mencakup berbagai jenis ragam kehidupan atau kawasan yang melekat pada perorangan maupun kolektif serta dalam sifat nilai-nilai instrinsik.

  c. Aspek Psikomotorik Sebagaimana telah diketahui bahwa basil belajar siswa yang berbentuk aspek psikomotorik ini berupa suatu keterampilan (skill) yang nyata diperlihatkan siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar40.

  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar

  38 H. Martinis Yamin, 2005, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Bandung, Gaung Persada, Press, Hlm.27

39 Ibid, Hlm.32

  22

  a . Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)

  1) Kesehatan Jasmani dan Rohani Pemilihan kesehatan sangat penting baik fisik maupun mental agar badan tetap kuat pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar. 2) Intelegensi Siswa

  Tingkat Kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa41. Ini bermakna semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin besar peluangnya untuk meraih snkses sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses.

  3) Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (responden

  tendency ) dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang

  dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif42. sikap siswa yang positif pada mata pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap mata pelajaran dan diiringi kebencian dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. 4) Bakat Siswa

  41 Muhibbin Syah, 2000, M.Ed, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, Him. 134 42 Ibid. Him. 135

  \

  23

  Bakat adalah kemampuan po tensi yang dimiliki seseorang unutk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang43. Dengan demikian setiap orang pasti memilki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. 5) Minat Siswa

  Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesnatu44. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Sehingga minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang rendah. 6) Motivasi Siswa

  Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas45. Dorongan mencapai prestasi dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai masa depan. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajamya dengan sungguh-sungguh, sebaliknya belajar dengan motivasi yang rendah akan malas mengeijakan tugas yang berikut dengan pelajaran.

  b. Faktor ekstemal (yang berasal dari luar diri) 1) Keluarga

  43 Ibid, Hlm.135

  44 Ibid Him. 136

  45 Ivor K. Davies, 1986, Pengelolaan Belajar, Jakarta, Rajawali Pers, Him. 214

  Pembentukan identit as anak dimulai jauh sebelum anak itu diciptakan. Islam memberikan berbagai syarat dan ketentuan pembentukan keluarga, sebagai wadah yang akan mendidik anak sampai umur tertentu46. Pendidikan anak pada dasamya tanggung jawab orang tua, tinggi rendahnya pendidikan orang tua, cukup memperhatikan dan bimbingan orang tua, akrab tidaknya hubungan orang tua dengan anak serta faktor keadaan rumah mempengaruhi keberhasilan belajar.

  2) Sekolah Kualitas guru, metode belajar, sarana dan jumlah murid perkelas dan sebagainya juga mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

  3) Masyarakat Keadaan masyarakat dilihat dan segi orang- orang yang berpendidikan juga mempengaruhi perilaku belajar.

  4) Lingkungan sekitar Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya juga mempengaruhi perilaku belajar.

  c. Faktor Pendekatan Belajar Disamping faktor-faktor internal dan ekstemal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga mempengaruhi terhadap keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut47.

  46 Zakiyah Daradjat, op. cit, Him. 41

  47 Muhibbin Syah, op. cit, Him. 139

  Fa ktor ini dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang dalam efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.

  4. Prinsip-prinsip Belajar

Dokumen yang terkait

PERILAKU PEMILIH PRAGMATIS ( Studi Kasus Pemilu Legislatif 2009 Di Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto)

0 6 25

PERILAKU NON PARTISAN DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 (Studi Kasus di Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun)

0 7 23

GAMBARAN KONSEP DIRI PADA SISWA ( Studi Kasus Di Madrasah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman Malang )

0 13 2

Minat Baca Siswa Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

2 17 83

Pengaruh Media Buku Bergambar SOGI (Menggosok Gigi) Terhadap Pengetahuan dan Praktik Menggosok Gigi Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sumurejo Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun 2015

3 24 150

PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN FUNGSI HUTAN SEBAGAI DAERAH RESAPAN AIR ( Studi Kasus Hutan Penggaron Kabupaten Semarang )

0 0 172

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI AQIDAH AKHLAK DENGAN PERILAKU IHSAN PADA SISWA KELAS IV MI DAKUL MUBTADIIN PUTAT PURWODADI GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGATERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 - Test Repository

0 0 97

PENCARUH SIKAP DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAPK REATIVITAS ANAKD I SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa Ml Tholabiyah Tcgaron Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2008) - Test Repository

0 0 91

PENGARUH KEPRIBADIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU IHSAN PADA ANAK (Studi Kasus pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Sudirman Kopene, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun 2007)

0 0 90