Pemanfaatan Ekstrak Buah Stroberi ( Fragaria nilgerrensis Schlect) sebagai Sediaan Hand and Body Lotion dan Uji Kestabilan Fisiknya Ratnaningsih

  

Pemanfaatan Ekstrak Buah Stroberi ( Fragaria nilgerrensis Schlect) sebagai

Sediaan Hand and Body Lotion dan Uji Kestabilan Fisiknya

Ratnaningsih DA

  

Dosen Prodi D-III Farmasi Poltekkes Kemenkes Palembang

(Penelitiian Mandiri 2015)

ABSTRAK

  Buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) sudah lama digunakan oleh masyarakat untuk perawatan kulit. Hal ini disebabkan karena kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan buah lain. Karena itu untuk mengoptimalkannya telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) sebagai sediaan hand and body lotion. Penelitian ini bersifat eksperimenta dengan membuat 3 formula lotion dan 1 formula kontrol dengan memvariasikan gliseril monostearat dan trietanolamin sebagai pengemulsi masing-masing dengan kadar 2,9%, 3,5% dan 4,1% dan 1,4%, 1,2% dan 1,0% Ekstrak kental didapatkan dengan cara maserasi potongan buah stroberi dengan etanol 96% dalam suasana asam dan dibuat sediaan lotion dengan kadar 3,1%. Lotion yang didapat kemudian diperiksa kestabilan fisiknya pada hari ke- 0, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Meliputi pH, kekentalan, homogenitas, warna, bau, tipe emulsi dan pemisahan fase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama penyimpanan 28 hari semua formula masih memenuhi standar kestabilan fisik. Kata Kunci : Ekstrak Buah Stroberi, Hand and body lotion,

  PENDAHULUAN

  Salah satu masalah yang menjadi musuh kaum perempuan adalah kerut dan keriput yang dapat muncul pada kulit wajah dan kulit tubuh lainnya. Hal itu disebabkan karena hilangnya kadar kelembaban alami pada kulit. banyak hal yang menjadi pemicu hal tersebut, seperti kandungan sabun mandi, paparan sinar matahari, penuaan, cuaca, dan ruangan AC. Untuk itu diperlukan suatu pelembab untuk mencegah dehidrasi kulit yang dapat membuat kulit menjadi kendur, kering dan kusam (Capricornia, 2009).

  Dehidrasi kulit dapat dicegah dengan menggunakan suatu pelembab yang biasanya berbentuk lotion, jelly dan krim (Kusumadewi, 2002) dengan kekentalan yang bervariasi dari ringan sampai dengan sangat kental, tergantung dari kandungan minyak dan gliserin. Pelembab biasanya mengandung humektan dan emolien yang berfungsi mencegah air menguap dari kulit dengan jalan membuat lapisan tipis dipermukaan kulit (Capricornia, 2009).

  Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang memanfaatkan tanaman atau buah-buahan untuk perawatan kulit. sering digunakan oleh masyarakat untuk merawat kulit adalah bengkoang, mentimun, tomat dan stroberi (Capricornia, 2009). Buah stroberi biasanya digunakan oleh masyarakat dengan cara, dilumatkan hingga halus, lalu ditambah dengan susu cair dan minyak zaitun, setelah campuran tersebut rata dimasukkan kedalam air rendaman, kemudian digosokkan keseluruh tubuh (Budiman dan Saraswati, 2008).

  Penggunaan buah stroberi untuk perawatan kulit disebabkan karena kandungan antioksidan yang sangat tinggi dalam buah stroberi, seperti vitamin C yang jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan buah tomat, bengkuang, dan mentimun (Astawan, 2008) yang biasa digunakan untuk perawatan kulit, sehingga sangat efektif untuk membantu produksi kolagen yang dapat membuat kulit tetap kencang dan elastis, dan asam ellagik yang dapat membantu mengelupaskan kulit yang telah mati, membantu memperlambat penuaan kulit dan mencegah kerusakan kulit akibat polutan, sehingga buah stroberi dapat digunakan sebagai antiaging alami, selain itu vitamin B dan E dalam buah stroberi dapat menyehatkan dan meremajakan kulit Bahan yang digunakan adalah buah (Surtiningsih, 2005). stroberi, gliseryl monostearat, asam stearat,

  Agar pemanfaatan buah stroberi stearil alkohol, setil alkohol, lanolin, olive oil, untuk perawatan kulit lebih praktis perlu propilenglikol, trietanolamin, nipagin, nipasol, diupayakan dan dikembangkan ekstrak buah dan aquadest. stroberi yang dibuat menjadi sediaan farmasi antara lain hand and body lotion. Maka telah Prosedur Kerja dilakukan penelitian tentang pemanfaatan

  1. Pembuatan Ekstrak

  ekstrak buah stroberi untuk membuat sediaan Penyarian dilakukan dengan cara

  

hand and body lotion dan uji kestabilan maserasi menggunakan cairan penyari etanol

  fisiknya. yang telah di destilasi. Buah stroberi

  

METODE PENELITIAN sebanyak 3700 gr dipotong-potong, kemudian

Rancangan Penelitian dimasukkan dalam botol maserasi.

  Penelitian ini adalah penelitian Tambahkan cairan penyari kedalam botol eksperimental yang dilakukan dengan hingga buah stroberi terendam oleh cairan memanfaatkan ekstrak buah stroberi untuk penyari, tutup dan simpan ditempat gelap membuat beberapa formulasi sediaan hand terlindung dari cahaya sambil sekali-kali

  

and body lotion dan diuji kestabilan fisiknya. dikocok, biarkan selama lima hari. Setelah

Alat dan bahan lima hari, kemudian disaring dan ulangi

  Alat yang digunakan adalah mortir, perendaman sampai diperoleh hasil ekstraksi stamper, botol maserasi, seperangkat alat yang sempurna. Maserat yang didapat destilasi, erlenmeyer, gelas ukur, botol, kemudian dipekatkan dengan destilasi vakum batang pengaduk, kertas saring, corong pada tekanan rendah. gelas, sudiv, timbangan gram kasar, timbangan gram halus, neraca analitik, viskometer Brookfield, pH meter, tangas air, sentrifugasi, objek glass, mikroskop.

2. Formula Hand and Body Lotion

  Tabel 1. Formula hand body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect).

  Formula Bahan

  I II

  III Kontrol Keterangan % % % %

  Ekstrak buah stroberi

  • 3,1 3,1 3,1 Zat aktif Asam stearat 3,9 3,9 3,9 3,9 Pengemulsi Stearil alkohol 1,0 1,0 1,0 1,0 Pelembut Gliseryl monostearat 2,9 3,5 4,1 4,1 Pengemulsi Setil alkohol 1,0 1,0 1,0 1,0 Pelembut Lanolin 3,0 3,0 3,0 3,0 Pelembut Olive oil 3,0 3,0 3,0 3,0 Pelembut Propilenglikol 3,0 3,0 3,0 3,0 Pelembab Trietanolamin 1,4 1,2 1,0 1,0 Pengemulsi Nipagin 0,15 0,15 0,15 0,15 Pengawet Nipasol 0,05 0,05 0,05 0,05 Pengawet Aquadest 77,5 77,1 76,7 79,8 Pembawa Keterangan : Hand lotion almond (Keithler, 1956).

  3. Pembuatan Hand and Body Lotion d.

  Homogenitas a.

  Sampel dioleskan setipis mungkin Campuran minyak terdiri dari gliseril monostearat, asam stearat, stearil diatas objek glass. Lalu amati alkohol, setil alkohol, lanolin, olive oil dibawah mikroskop pada perbesaran dan nipasol dipanaskan bersama- 100X., kemudian amati untuk sama pada suhu 80

  C. mengetahui homogenitas ukuran b. partikel yang teremulsi. Panaskan aquadest, propilenglikol dan trietanolamin pada suhu yang e.

  Uji pemisahan fase dengan sama, kemudian tambahkan nipagin. sentrifugasi c.

  Pengujian dilakukan dengan Campurkan mass pada nomor b kedalam massa nomor a sedikit demi memasukkan sampel kedalam sedikit sambil digerus sampai semua tabung sentrifugasi setinggi 10 cm massa pada nomor b tertuang, lalu dan kemudian di sentrifugasi pada gerus sampai homogen sampai suhu putaran 3750 rpm selama lima jam

  45 C dan terbentuk masa lotion. dan diamati derajat pemisahannya d. setiap jam

  Campurkan masa pada nomor c kedalam ekstrak buah stroberi sedikit

  f. Warna dan bau

  demi sedikit sambil digerus sampai Pengamatan terhadap perubahan semua masa tertuang dan digerus warna dan bau dilakukan oleh 30 sampai homogen. orang responden dengan cara mengisi kuesioner.

  4. Uji Kestabilan Fisik Hand and Body HASIL Lotion

  Kestabilan fisik sediaan diamati pada hari 1.

   Ekstraksi Buah Stroberi

  k2-0, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Meliputi Ekstrak yang diperoleh dari hasil hal dibawah ini. pengekstraksian buah stroberi (Fragaria

  a. nilgerrensis Schlect) segar sebanyak 3700 g pH

  Diambil sampel sebanyak ± 1 gr lalu dengan metode maserasi menggunakan dilarutkan dengan air hingga 10 ml pelarut etanol adalah 117 g ekstrak kental kemudian dilakukan pengujian sehingga diperoleh rendemen sebesar 3,1 % yang kemudian diformulasikan kedalam dengan pH meter.

  b.

  sediaan hand and body lotion.

   Kekentalan

  Kekentalan diukur dilakukan dengan alat viskometer Brookfield

  2. Uji Kestabilan Fisik Sediaan c. Tipe emulsi

  Pengujian tipe emulsi dilakukan a.

   Hasil Pemeriksaan pH

  dengan metode pewarnaan. Diambil Tabel 2. Hasil pengujian pH

  Rata

  sedikit sampel yang diletakkan di – rata pH pada hari ke-

  Formula

  7

  14

  21

  28

  atas objek glass kemudian

  Kontrol 7,09 6,85 6,34 6,28 6,20

  ditambahkan zat warna metilen blue.

  Formula I 6.48 6,33 6,30 6,18 6,15

  Amati perubahan warna yang terjadi,

  Formula II 6,54 6,29 6,27 6,21 6,13

  jika zat warna metilen blue larut dan

  Formula 5,86 5,80 5,18 5,16 5,10

  III

  adalah minyak dalam air. Jika partikel-partikel zat warna tetap tinggal bergerombol pada permukaan maka tipe emulsi adalah air dalam minyak.

  Dari hasil penelitian terhadap uji kestabilan b. fisik sediaan hand and body lotion yang terdiri

   Hasil Pemeriksaan Viskositas

  dari homogenitas, pemisahan fase, tipe Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Viskositas emulsi, pH, viskositas, warna dan bau,

  Rata

  • – rata viskositas (cP) pada hari

  berdasarkan lamanya penyimpanan selama

  Formula ke-

  28 hari maka didapatkan hasil yang akan

  7

  14

  21

  28

  dibahas dibawah ini :

  Kontrol 35596 37841 38239 40254 42362

  1. Formula Pemeriksaan pH

  37404 38505 43368 45618 48665

  I Berdasarkan hasil pengukuran pH Formula 39349 41405 46309 47250 49305 terhadap sediaan hand and body lotion yang

  II

  mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria

  Formula 36939 37380 39299 41112 43576

  III nilgerrensis Schlect) selama penyimpanan 28

  hari didapatkan rentang pH 5,10-7,09 dan c. pada setiap minggunya, baik kontrol maupun

   Hasil Pengujian Tipe Emulsi

  Semua sediaan F1, F2, F3 dan kontrol tidak formula mengalami penurunan pH, disamping mengalami perubahan tipe emulsi selama itu juga terdapat perbedaan antara pH kontrol penyimpanan, Semuanya masih berupa dan formula yang mengandung ekstrak buah sediaan krim dengan tipe M/A. stroberi, hal ini dikarenakan pengaruh dari pH ekstrak yang cenderung asam sehingga d. mempengaruhi pH dari formula I, II dan III.

   Hasil Pemeriksaan Homogenitas

  Tidak satupun sediaan dari F1, F2, F3 dan Menurut Afifah dan Mirwan (2008), kontrol yang mengalami pertumbuhan penurunan pH dapat disebabkan karena partikel. Semua sediaan terlihat homogen dalam pembuatan formula belum pada pengamatan dengan mikroskop ditambahkan zat pendapar. Selain itu penurunan pH juga dapat terjadi karena

  e.

  pengaruh CO

  2 yang bereaksi dengan fase air Hasil Pengujian Pemisahan Fase

  sehingga membentuk asam.. Walaupun Semua sediaan dari F1, F2, F3 dan kontrol mengalami penurunan pH, tetapi pH semua tidak mengalami pemisahan fase setelah formula dengan berbagai konsentrasi glyseril disentrifugasi selama 5 jam monostearat dan triethanolamin, masih memenuhi persyaratan pH suatu sediaan

  f.

  topikal, yaitu antara 4,0-7,0 (Harry, 1962).

   Hasil Pengamatan Perubahan Warna dan Bau 2.

  Pengujian Viskositas Setelah dilakukan pemeriksaan

  Jumlah Responden : 30

  terhadap kekentalan sediaan hand and body

  Formula Perubahan Warna Perubahan Bau Keterangan Skor Keterangan Skor lotion yang mengandung ekstrak buah Ya

  9 Ya

  4

  stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect)

  Formula Tidak

  21 Tidak

  26

  selama penyimpanan 28 hari didapatkan

  I Nilai Nilai

  rentang viskositas 35596 cp-49305 cp dan

  1,7 1,86 Tanggapan Tanggapan

  pada setiap minggunya terjadi kenaikan

  Ya

  4 Ya

  4

  kekentalan terhadap semua formula. Dari

  Formula Tidak

  26 Tidak

  26 1,86 1,86 Tanggapan Tanggapan

  I, II, dan III memiliki perbedaan dengan

  Ya

  4 Ya

  9

  formula kontrol, ini dikarenakan adanya

  Formula Tidak

  26 Tidak

  21

  variasi penggunaan zat pengemulsi seperti

  III Nilai Nilai 1,86 1,7 glyseril monostearat dan triethanolamin. Tanggapan Tanggapan

  Bukan hanya itu saja, pengaruh dari penambahan ekstrak buah stroberi (Fragaria

  nilgerrenis Schlect) yang cenderung asam pada formula I, II dan III juga menyebabkan perbedaan kekentalan pada hand and body

  lotion, hal ini menunjukkan bahwa semakin asam viskositasnya semakin menurun.

  Menurut Rieger (1994), suatu emulsi dapat dikatakan homogen apabila tidak terlihat adanya pemisahan antara komponen penyusun emulsi tersebut. Emulsi yang stabil dapat dilihat dari komposisi maupun wujud sediaan yang seragam, jadi dapat dikatakan bahwa homogenitas dari sediaan hand and

  Menurut Anief (2005), faktor yang paling penting dalam menstabilkan suatu emulsi adalah sifat fisik dari lapisan pengemulsi atau film antarmuka yang dihasilkan oleh zat pengemulsi. Suatu zat pengemulsi atau kombinasi zat pengemulsi yang baik akan membentuk film antar muka yang kuat sehingga mampu mencegah terjadinya pemisahan fase. Dari hasil pengamatan menunjukan tidak terjadi pemisahan fase air dan minyak sehingga pengemulsi glyseril monostearat dan triethanolamin mampu membentuk lapisan antar muka yang kuat untuk mencegah pemisahan fase.

  ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) dapat dikatakan stabil. Ini terlihat dengan tidak adanya pemisahan fase pada semua formula selama lima jam.

  hand and body lotion yang mengandung

  Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan sentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm selama lima jam dan diamati setiap satu jam menunjukkan bahwa pada penyimpanan selama 28 hari semua sediaan

  4. Pengujian terhadap Pemisahan Fase

  stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) umumnya baik dan stabil.

  body lotion yang mengandung ekstrak buah

  hari dengan cara meletakkan sediaan kontrol maupun formula setipis mungkin diatas objek glass dan kemudian diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 100X diperoleh hasil yang stabil. Tidak terlihat adanya pemisahan antara komponen penyusun emulsi dan partikel-partikel teremulsi yang bergabung membentuk partikel yang lebih besar atau penggumpalam selama penyimpanan.

  Menurut Rieger (1994), viskositas emulsi akan meningkat seiring dengan umur emulsi tersebut (5-15 hari) kemudian relatif stabil. Peningkatan emulsi juga dapat disebabkan karena faktor suhu penyimpanan, pada suhu rendah larutan cenderung menyusut sehingga partikel-partikelnya akan cenderung bergabung membentuk ikatan partikel yang lebih rapat, akibatnya kekentalan semakin meningkat (Afifah dan Mirwan, 2008). Walaupun demikian nilai viskositas sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria

  nilgerrensis Schlect) selama penyimpanan 28

  Hasil pengamatan homogenitas terhadap sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria

   Pemeriksaan terhadap Homogenitas

  menambahkan sejumlah kecil zat warna yang larut dalam air seperti metilen blue. Jika tipe emulsi adalah minyak dalam air maka zat warna tersebut akan melarut dan berdifusi merata keseluruh bagian air dalam formula, jika partikel-partikel zat warna tetap tinggal bergerombol pada permukaan berarti tipe emulsi adalah air dalam minyak (Martin, 1993). Dari hasil pengamatan terhadap tipe emulsi selama penyimpanan 28 hari menunjukkan bahwa tipe emulsi tetap minyak dalam air. Hal ini berarti tidak terjadi inversi fase pada sediaan emulsi selama penyimpanan.

  nilgerrensis Schlect) dilakukan dengan

  3. Pengujian terhadap Tipe Emulsi Pengujian terhadap tipe emulsi sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria

  masih termasuk kedalam kisaran viskositas yang disyaratkan SNI 16-4399-1996, yakni 2000-50000 cp (DSN, 1996).

  nilgerrensis Schlect) selama penyimpanan

  Dengan mengamati pemisahan dari fase terdispersi yang terjadi karena pembentukan lapisan atau penggumpalan bila emulsi dipaparkan pada sentrifugasi memperlihatkan bahwa gaya ulsentrifugasi tidak memperlihatkan pemisahan fase air pada bagian bawah tabung. Jadi, dapat dikatakan bahwa stabilitas dari sediaan hand

  and body lotion yang mengandung ekstrak

  Ekstrak buah stroberi dapat dibuat menjadi sediaan hand and body lotion yang stabil dengan konsentrasi 3,1%.

  lotion dapat disarankan : 1.

  Dari hasil penelitian tentang pemanfaatan ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) sebagai sediaan hand and body

  stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) berdasarkan uji statistik chi-square (p < 0,05)

  lotion yang mengandung ekstrak buah

  7. Tidak terjadi perubahan bau dan warna yang nyata pada sediaan hand and body

  6. Tipe emulsi sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) stabil selama penyimpanan.

  stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) stabil, tidak terlihat adanya partikel-partikel teremulsi yang bergabung membentuk parttikel yang lebih besar (penggumpalan) selama penyimpanan.

  lotion yang mengandung ekstrak buah

  buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) 5. Homogenitas sediaan hand and body

  body lotion. yang mengandung ekstrak

  3. Semua formula hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) memiliki viskositas yang stabil karena berkisar antara 35596 cp-49305 cp 4. Tidak terjadi pemisahan fase air dan minyak pada semua formula hand and

  2. Semua formula hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) memiliki pH yang stabil karena berkisar antara 5,10- 7,10.

  dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.

  buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) umumnya baik dan stabil.

  nilgerrensis Schlect) sebagai sediaan hand and body lotion dari dan uji kestabilan fisiknya

  Dari hasil penelitian pemanfaatan pembuatan ekstrak buah stroberi (Fragaria

  KESIMPULAN

  nilgerrensis Schlect).

  Berdasarkan uji statistik chi-square signifikan kurang dari 0,05 (p < 0,05), jadi dapat dikatakan bahwa tidak terjadi perubahan bau secara nyata terhadap ketiga formula sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria

  formula I dan II tanggapan responden memberikan skor 1,86 berarti tidak ada perubahan bau yang terjadi pada sediaan. Pada formula III tanggapan responden bernlaii 1,7 juga menyatakan tidak terjadi perubahan bau pada sediaan.

  nilgerrensis Schlect) secara kuesioner. Pada

  Berdasarkan hasil pengamatan terhadap bau hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria

  7. Pengujian Bau

  Berdasarkan uji statistik chi-square untuk ketiga formula didapatkan nilai signifikan kurang dari 0,05 (p < 0,05), jadi dapat dikatakan bahwa tidak terjadi perubahan warna secara nyata terhadap ketiga formula sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect).

  Berdasarkan hasil pengamatan terhadap warna sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) secara kuesioner. Pada formula I skor terhadap tanggapan responden adalah 1,7 sehingga dapat dikatakan tidak ada perubahan warna yang terjadi pada sediaan. Pada formula II dan III tanggapan responden bernilai 1,86 juga dapat dinyatakan tidak terjadi perubahan warna pada sediaan.

  6. Pengujian Warna

  Perlu penambahan zat pendapar pada setiap formula untuk mendapatkan hasil yang lebih stabil.

  2. Pada penelitian selanjutnya dapat ditambahkan zat pewangi (parfum) agar sediaan hand and body lotion yang mengandung ekstrak buah stroberi (Fragaria nilgerrensis Schlect) lebih menarik.

  Praktek Farmasi Industri. Dalam : Lachman, L. AH, and L. J. Kanig.

  53

  Jenkins, G. L., D. E. Francke, E. A. Brecht, and G. J. Sperandio. 1957. The Art of

  Terjemahan Oleh : S. Suyatmi. Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia, hal. 1111-1112.

DAFTAR PUSTAKA

  Ansel, C. H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan

  Praktek Farmasi Industri. Dalam:

  Cosmetics and Cosmetic Spesialities : “Foundation and Vanishing Cream”.

  Drug and Cosmetic Industry, New York, hal. 307. Kusumadewi .2002. Perawatan dan Tata Rias

  Wajah Wanita Usia 40+. Gramedia

  Pustaka umum, Jakarta, Indonesia,hal.54 Lachman, L., H. A. Lieberman, dan J. L.

  Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Terjemahan: S. Suyatmi. Universitas Indonesia Press, Jakarta,Indonesia, hal. 1079- 1083. Mitsui, T. 1993. New Cosmetics Science.

  Elsivier Science, Amsterdam, hal. 239. Rieger M. 1994. Emulsi. 1994. Teori dan

  Lachman et al Ed ke-2. Terjemahan Oleh S. Suyatmi, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.

  Compounding. Mc Graw-Hill Book Company. INC, USA, hal. 322-335.

  [SNI] Standar Nasional Indonesia 164399.

  1996. Sediaan Tabir Surya. Dalam Erungan, C.A, Purwaningsih,S, dan Anita, S. B (editor). Aplikasi Karaginan dalam Pembuatan Skin Lotion. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Indonesia. Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia.

  Indonesia,hal. 25-31. Surtiningsih. 2005. Cantik Alami dengan Buah

  Cara Mudah, Murah dan Aman Untuk Mempercantik Kulit. Gramedia

  Pustaka Umum, Jakarta, Indonesia.

  Stabilitas Emulsi Body Lotion Menggunakan Cetearyl Alkohol / Ceteareth 20 sebagai Self Emulsifier,

  Keithler, R.E. 1956. The Formulation of

  

  Farmasi edisi IV. Terjemahan Oleh :

  Lipingstone, London, Melbourne and New York, hal. 110-115. Capricornia, A. 2009. 9 Rahasia Kecantikan

  F. Ibrahim. Universitas Indonesia Press, Jakarta, Indonesia, hal. 146, 358, 376-386.

  Astawan, M. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Gramedia Pustaka Utama.

  Jakarta, Indonesia, hal. Budiman, S dan Saraswati, D. 2005.

  Berkebun Stroberi Secara Komersial.

  Penebar Swadaya, Depok, Indonesia, hal. 12-15. Collett, D. M dan M. E. Aulton. 1990.

  Pharmaceutical Practice. Churchill,

  Wanita. In Azna Books. Bantul, Indonesia. hal: 55-56.

  ).

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

  1979. Farmakope Indonesia edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,

  Gennard, A. R. 1990.

  Remington’s Pharmaceutical Sciences. Mack

  Publishing Company, Easton, Pennsylvania, hal 353, 761, 1310. Harry, R. G. Modern Cosmeticology Volume 1. Chemical Publishing, CO, INC.

  Afifah, N dan Mirwan, A. K, 2008. Uji

  Anief. M. 2005. Farmasetika. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia, hal. 120,177-180.

  New York, USA, hal : 12 Idson, B dan J. Lazarus. 1994. Teori dan Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi

  Farmasi. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia, hal. 572-573.

  Wasitaatmadja, S. M., 1997, Penuntun Ilmu

  Kosmetik Medik, Penerbit Universitas Indonesia, hal. 111-116.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADAIN KATARAK DI INSTALASI RAWAT JALAN (POLI MATA) RS.DR.SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 CIKWI SKM, M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Umur dan Jenis

0 0 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 SUSMINI,SKM.,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Pengetahuan dan Pola

0 0 10

HUBUNGAN PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGMASOKA RS. Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2013 Yeni Elviani, SKM.M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Paritas dan Um

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA Pada Balita di Kelurahan SUKARAYA Kecamatan BATURAJA Timur Kabupaten Ogan Komering ULU Tahun 2013

0 1 8

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI selama 2 tahun di kelurahan sukaraya wilayah kerja puskesmas Sukaraya Gunardi Pome,. S.Ag,. M.Kes

0 1 6

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI selama 2 tahun di kelurahan sukaraya wilayah kerja Puskesmas Sukaraya tahun 2014. Gunardi, Pome, M.Kes

0 0 12

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang Kemampuan Motorik Anak Nelly Rustiati, SKM, M.Kes

0 0 9

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pencegahan penyakit malaria Di Desa Lubuk Batang Wilayah Kerja Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

0 0 12

FORMULASI DAN EVALUASI MASKER GEL PEEL -OFF EKSTRA ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Del.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HPMC SEBAGAI PENINGKAT VISKOSITAS Bahiyah Romziyah1 , Meisindri Wahyuni2 , Adi Prasetyo3 , Ratnaningsih Dewi Astuti

1 1 10

EFEK ANTIJAMUR DAUN KAPUK ( Ceiba petandra) TERHADAP JAMUR Candida Albicans SECARA IN VITRO Sonlimar Mangunsong Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Efek Antijamur Daun Kapuk (Ceiba petandra) terhadap Jamur Candida Albicans secara In Vitro Sonlimar

0 0 6