4.1 Deskripsi Siklus I - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu pelaksanaan siklus I dan siklus II. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada subbab ini akan dibahas tentang tahap-tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus

II yang meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.

4.1 Deskripsi Siklus I

Bagian dalam deskripsi siklus I ini akan menguraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama Setelah diperoleh data dari hasil observasi awal sebelum tindakan, maka

dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran IPA yang akan disajikan dengan pembelajaran Numbered Heads Together. Guru menentukan Standar Kompetensi (SK) yakni 11. memahami hubungan antara sumber daya alam lingkungan, teknologi, dan masyarakat,dengan Kompetensi Dasar (KD) 11.1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni menjelaskan sumber daya alam, menunujukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Setelah menentukan SK, KD dan Indikator, disusun rencana pelakanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini juga disiapkan alat peraga dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran IPA yang akan disajikan dengan pembelajaran Numbered Heads Together. Guru menentukan Standar Kompetensi (SK) yakni 11. memahami hubungan antara sumber daya alam lingkungan, teknologi, dan masyarakat,dengan Kompetensi Dasar (KD) 11.1. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni menjelaskan sumber daya alam, menunujukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Setelah menentukan SK, KD dan Indikator, disusun rencana pelakanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini juga disiapkan alat peraga

Langkah- langkah pembelajaran dirancang utuk disesuaikan dengan pembelajaran Number Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannnya di kelas, yang dilakukan yakni dengan menyiapkan lembar observasi penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT). Dengan adanya lembar observasi ini dapat diamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta TIDAK jika langkah tersebut tidak diterapkan atau diimplementasikan di dalam kelas.

2) Pertemuan ke dua Rencana tindakan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalahmenyebutkan jenis-jenis sumber daya alam, menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab, dan melaporkan hasil kerja kelompok. Disiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa gambar tentang sumber daya alam, dan nomor siswa.

3) Pertemuan ke tiga Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan ketiga, indikator yang digunakan pada pertemuan ketiga adalah menjelaskan cara mengelola sumber daya alam, menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab, dan melaporkan hasil kerja kelompok. Selain itu pertemuan ketiga juga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus I. Disiapkan lembar soal tes yang berisi 6 soal uraian.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau selama 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I dirinci sebagai berikut;

1. Pertemuan I Pertemuan pertama siklus I dilakasanakan pada hari Senin, tanggal 3 Oktober 2016 pukul 11.00 – 12.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu bapak Gunarso, S.Pd.SD untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dengan menerapkan NHT pada mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu Sumber Daya Alam. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,

pengkondisian kelas dan absensi. Kemudian guru melakukan apersepsi dan motivasi. Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan

siswa, kemudian guru menjelaskan materi dengan memperlihatkan gambar sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui, guru membagi siswa dalam 5 kelompok heterogen yang terdiri dari 5 orang siswa kemudian guru membagikan nomor kepada setiap siswa dalam kelompoknya. Dan masing-masing kelompok membaca materi yang sudah diberikan oleh guru setelah itu siswa dalam kelompoknya berdiskusi. Setelah selesai diskusi masing- masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selanjutnya guru melakukan pemanggilan nomor secara acak, dansiswa yang nomornya dipanggil siap- siap menjawab pertanyaan dari guru.

c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan,kemudian guru mengadakan refleksi tentang dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.

2. Pertemuan II Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 4 Oktober 2016 pukul 11.00 – 12.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah - langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat

peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa.Sebelum masuk pada materi, guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan

atau materi pelajaran sebelumnya. Sebagai apersepsi guru bertanya “Coba sebutkan contoh sumber daya alam yang kalian ketahui!”

b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian guru membagi gambar dan LKS untuk kegiatan diskusi kelompok. Guru meminta siswa untuk menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam yang mereka ketahui. Guru membimbing siswa yang kesulitan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selanjutnya guru melakukan pemanggilan nomor secara acak dan siswa yang dipanggil nomornya siap-siap menjawab pertanyaan dari guru.

c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

yang telah dilakukan. Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran selanjutnya dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam doa.

3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus I yang

dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Oktober 2016 pukul 11.00 – 12.10. Pelaksanaan dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Oktober 2016 pukul 11.00 – 12.10. Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,

pengkondisian kelas dan absensi. Kemudian guru melakukan apersepsi dan motivasi. Sebagai apersepsi guru bertanya “Apa yang kalian ketahui tentang cara mengelola sumber daya alam?” Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian guru membagi gambar dan LKS untuk kegiatan diskusi kelompok. Guru meminta siswa untuk menyebutkan cara mengelola sumber daya alam yaitu pembuatan kertas Guru membimbing siswa yang kesulitan. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selanjutnya guru melakukan pemanggilan nomor secara acak dan siswa yang dipanggil nomornya siap-siap menjawab pertanyaan dari guru.

c. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir ini diisi dengan mengerjakan soal evaluasi. Evaluasi yang diberikah berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah 6 soal. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran dan bertanya jawab mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya, dan memberi semangat untuk mengerjakan tes. Sebelum membagikan membagikan soal evaluasi, guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Guru mengumpulkan tes, menanyakan mengenai soal yang telah dikerjakan dan menutup pelajaran dan memberikan refleksi.

4.1.2.2 Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pelaksanaan observasi dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Observasi siklus I meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa . Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap kegiatan Guru Obsevasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran number heads together dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran number heads together sudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 15 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together Siklus I

Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 No

Ya

Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Pra pembelajaran

1 Guru memeriksa kesiapan siswa

Kegiatan Awal

2 Guru membuka pelajaran meliputi berdoa dan

presensi.

3 Guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

4 Merumuskan hipotesis

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

6 Membentuk kelompok secara heterogen yang masing- masing kelompok terdiri dari 4-5

7 orang Menyediakan nomor dan diberikan kepada siswa.

8 Memberikan materi

9 Membimbing siswa untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya

10 Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa

11 Pemanggilan nomor dilakukan secara acak

12 Guru memberikan kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan.

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai

14 Guru memberikan reword pertanyaan kepada siswa

Kegiatan Akhir

15 Menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari

16 Melakukan refleksi Jumlah

Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I dalam menerapkan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran IPA di kelas

IV SDN Dadirejo 02 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan I dari 16 indikator pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), terdapat 3 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan reword. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 81,25 atau sebanyak 13 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang IV SDN Dadirejo 02 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan I dari 16 indikator pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), terdapat 3 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan reword. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 81,25 atau sebanyak 13 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang

Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan guru pada siklus I pertemuan II dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sudah meningkat dibandingkan dengan aktivitas guru pada pertemuan pertama. Hasilnya ada 14 indikator dari 16 indikator sudah terlaksana dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 87,5 . Sedangkan hasil pada siklus I pertemuan III terlihat meningkat jika dibandingkan siklus I pertemuan kedua, yaitu ada 15 indikator dari 16 indikator sudah terlaksana. Dalam pertemuan ketiga ini terdapat satu indikator yang belum terlaksana yaitu guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Observasi terhadap kegiatan siswa Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), observer juga melakukan observasi terhadap kegiatan belajar siswa. Hasil observasi terhadap kegiatan belajar siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 16

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Number Heads Together Siklus I Aspek yang diamati

Pertemuan Pertemuan Pertemuan 3 No

Ya 1 Tidak Ya 2 Tidak Ya Tidak

Pra pembelajaran

1 Menyiapkan perlengkapan belajar

2 Siswa siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

Kegiatan Awal

3 Berdoa dan presensi.

4 Siswa memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Kegiatan Inti

6 Berkelompok sesuai pembagian kelompok dari guru.

7 Menerima nomor dari guru.

8 Masing-masing kelompok membaca materi yang diberikan oleh guru.

9 Berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya

10 Merespon pendapat teman dengan positif.

11 Antusias bekerjasama dengan teman.

12 Siswa yang dipanggil nomornya siap-siap untuk menjawab pertanyaan dari guru.

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai

pertanyaan.

14 Siswa menerima reword dari guru.

Kegiatan Akhir

15 Bersama guru menyimpulkan pelajaran

16 Melakukan refleksi yang sudah dipelajari Jumlah

Berdasarkan tabel 16 mengenai hasil observasi aktivitas siswa pada penerapaan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) siklus I pertemuan pertama dari 16 indikator, terdapat 5 indikator yang belum dilaksanakan dan perlu ditingkatkan oleh siswa diantaranya yaitu kerjasama dalam kelompok dan merespon pendapat dengan positif. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 68,75% atau sebanyak 11 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom Tidak dikarenakan siswa belum menanggapi apersepsi, menyimak tujuan pembelajaran, dan siswa belum menerima reword dikarenakan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi, dan memberikan reword belum terlaksana. Siswa belum memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan masih banyak siswa yang bergurau.

Berdasarkan tabel 16 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua dari 16 indikator, terdapat 13 indikator yang sudah terlaksana dan 3 indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I pertemuan pertama. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 81,25%.

Sedangkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan ketiga sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan kedua. Pada siklus 1 pertemuan ketiga dari 16 indikator, terdapat 15 indikator yang sudah Sedangkan hasil observasi pada siklus 1 pertemuan ketiga sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan kedua. Pada siklus 1 pertemuan ketiga dari 16 indikator, terdapat 15 indikator yang sudah

Kegiatan guru dalam penerapan pembelajaranNumber Heads Together (NHT) pada siklus I pertemuan pertama sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan siswa dalam penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT) perlu peningkatan karena dari 16 indikator, 5 indikator belum dilaksanakan oleh siswa. Kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dan pertemuan ketiga sudah mencapai indikator dan terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua dan ketiga juga terlaksana dengan baik.

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati dengan penerapan pembelajaran NHT oleh guru.

1). Hasil Belajar IPA Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran NHT selesai, maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing- masing siswa, apakah sudah mencapai KKM atau belum. KKM untuk mata pelajaran IPA 65. Hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 17 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Persentase (%) 41-50

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Berdasarkan tabel 17 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai antara 41 – 50 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8 , nilai antara 51 – 60 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 , nilai antara 61 – 70 sejumlah 9 siswa dengan persentase 36 , nilai antara 71 – 80 sejumlah 12 siswa dengan persentase

48 , nilai antara 81 – 90 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8 , nilai antara 91 – 100 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 . Dari hasil belajar siswa siklus I

nilai rata – rata 74,8, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan nilai terendah 50.

Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil belajar siswa siklus I pada tabel

17, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 3

Gambar 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus I kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus I yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 18 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

23 92 Tidak tuntas

Tuntas

2 8 Jumlah

25 100 Rata – rata

64 Nilai tertinggi

90 Nilai terendah

Dari tabel 18 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 sudah mencapai KKM, yakni 23 dari 25 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 92

Sedangkan ada 2 siswa yang belum mencapai KKM atau dengan persentase 8 Rata hasil belajar IPA siswa pada siklus I adalah 64, nilai tertinggi 90, dan nilai terendah 50. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N Dadirejo 02 siklus I pada tabel 4.4 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Tidak Tuntas 0% 8% 0%

Tuntas 92%

Gambar 4

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Berdasarkan gambar 4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar IPA siklus I dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh pada pretest. Pada siklus I ada 23 siswa yang mencapai KKM atau 92 siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT), yaitu

siswa sudah mencapai KKM (KKM=65) sudah berhasil. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT) maka penelitian dilanjutkan siklus

II.

4.1.4 Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan – hambatan Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan – hambatan

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran number heads together pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara lain :

1. Guru belum melakukan apersepsi.

2. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Guru belum memberikan reword kepada siswa. Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan tersebut antara lain:

1. Guru melakukan persiapan perencanaan pembelajaran yang lebih matang agar kegiatan apersepsi terlaksana sesuai dengan RPP.

2. Setelah apersepsi terlaksana, guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah.

3. Setelah siswa menyelesaikan tugas dari guru, guru memberikan reword berupa pujian/hadiah agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dikemudian hari.

4.2 Deskripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II ini akan diuraikan mengenai tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran IPA menggunakan Number Heads Together (NHT)yaitu masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali agar catatan – catatan yang terdapat pada siklus I tidak terulang lagi.

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I. Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu penulis bersama guru,

maka dilakukan diskusi dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran IPA yang akan disajikan dengan pembelajaran Number Heads Together (NHT). Guru menentukan Standar Kompetensi (SK) yakni 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dengan Kompetensi Dasar (KD) 11.2. Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakniMenyebutkan cara pelestarian lingkungan, dengan menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Setelah menentukan SK, KD dan Indikator, disusun rencana pelakanaan pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini juga disiapkan nomor yang akan digunakan siswa dan lembar kerja untuk setiap kelompok.

Langkah- langkah pembelajaran dirancang untuk disesuaikan dengan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannnya di kelas, yang dilakukan yakni dengan menyiapkan lembar observasi penerapan model Numbered Heads Together (NHT). Dengan adanya lembar observasi ini dapat diamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni Ya jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta Tidak jika langkah tersebut tidak diterapkan atau diimplementasikan di dalam kelas.

2) Pertemuan ke dua Rencana tindakan pada siklus II pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah

Mendeskripsikan dampak pengambilan sumber daya alam, dengan menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Disiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran Lembar Kerja Siswa dan nomor siswa.

3) Pertemuan ke tiga Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan kedua. indikator yang digunakan pada pertemuan ketiga adalah menjelaskan cara memelihara pelestarian lingkungan, dengan menunjukkan sikap kerjasama, disiplin, tekun, dan bertanggung jawab. Disiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran Lembar Kerja Siswa dan nomor siswa. Pertemuan ketiga juga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus II. Disiapkan lembar soal tes yang berisi 6 soal uraian.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau selama 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II dirinci sebagai berikut;

1. Pertemuan I Pertemuan pertama siklus II dilakasanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu bapak Gunarso, S.Pd.SD untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dengan menerapkan NHT pada mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu sumber daya alam. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat

peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan

b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran yang sesuai

dengan sumber daya alam. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digabungkan . Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yangberbeda. Guru membagikan materi sumber daya alam tentang pelestarianlingkungan. Masing-masingkelompokmembaca materi yang sudah diberikan oleh guru. Siswa mendiskusikan masalah yang guruberikan. Guru membimbing masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalamikesulitan.Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa untuk siap mempresentasikan hasil kelompoknya . Pemanggilan nomor secaraacak . Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urutmasing-masing. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab pertanyaandengan baik atau mendapatkan nilaitinggi.Guru memberikan motivasi berupa pujian kepada siswa yang belum berhasil dalam proses pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari. Guru melakukan refleksi. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Pertemuan II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut: 2. Pertemuan II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran NHT. Adapun langkah- langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

b). Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, g uru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa . Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digabungkan . Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda . Guru membagikan materi sumber daya alam. Masing-masing kelompok membaca materi yang sudah diberikan oleh guru. Siswa mendiskusikan masalah yang guruberikan. Guru membimbing masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan. Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa untuk siap mempresentasikan hasil kelompoknya. Pemanggilan nomor secaraacak . Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urut masing-masing. Siswa menyebutkan cara pelestarian lingkungan. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab pertanyaan dengan baik atau mendapatkan nilai tinggi.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dari materi yangdisampaikan. Guru memberikan motivasi berupa pujian kepada siswa yang belum berhasildalamproses pembelajaran.

c ). Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru memberikan Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari. Guru melakukan refleksi. Selanjutnya, guru mengucapkan salam.

Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 pukul 09.00 – 10.10. Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut, penyempurnaan, dan perbaikan proses pembelajaran pertemuan kedua pada sikus II.

a.) Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai setelah guru mempersiapkan perlengkapan dan alat peraga yang yang digunakan selama proses pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa. Setelah semua siap mengikuti pelajaran, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi sumber daya alam serta melakukan tanya jawab, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran .

b.) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, g uru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk melihat kemampuan siswa . Guru membagi siswa dalam 5 kelompok yang terdiri dari5 orang siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi digabungkan . Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yangberbeda . Guru membagikan materi sumber daya alam. Masing- masingkelompokmembaca materi yang sudah diberikan olehguru. Siswa mendiskusikan masalah yang guruberikan. Guru membimbing masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalamikesulitan.Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing-masing siswa untuk siap mempresentasikan hasil kelompoknya. Pemanggilan nomor secaraacak . Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor urutma sing-masing. Siswa menyebutkan cara pelestarian lingkungan. Guru memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab pertanyaandengan baik atau mendapatkan nilai tinggi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dari materi yangdisampaikan. Guru memberikan motivasi berupa pujian kepada siswa yang belum berhasil dalam proses pembelajaran.

c.) Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru memberikan Pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang sudahdipelajari. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah 6 soal. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran dan bertanya jawab mengenai kegiatan pembelajaran sebelumnya, dan memberi semangat untuk mengerjakan tes. Sebelum membagikansoal evaluasi, guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Guru mengumpulkan tes, menanyakan mengenai soal yang telah dikerjakan. Guru memberikan refleksi dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

4.2.2.2 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Observasi siklus II meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa . Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap kegiatan Guru Obsevasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran Numbered Heads Together dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran number heads together sudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 19 Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru Dengan Penerapan Pembelajaran Number Heads Together Siklus II

Aspek yang diamati Pertemuan Pertemuan Pertemuan 3 No

Ya 1 Tidak Ya 2 Tidak Ya Tidak

Pra pembelajaran

1 Guru memeriksa kesiapan siswa

Kegiatan Awal

2 Guru membuka pelajaran meliputi berdoa dan presensi.

3 Guru menyampaikan sebuah apersepsi sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

4 Merumuskan hipotesis

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

6 Membentuk kelompok secara heterogen yang masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 orang

7 Menyediakan nomor dan diberikan kepada siswa.

8 Memberikan materi

9 Membimbing siswa untuk berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya

10 Setelah diskusi selesai guru memanggil nomor yang sudah diambil oleh masing- masing siswa

11 Pemanggilan nomor dilakukan secara acak

12 Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan.

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai pertanyaan

14 Guru memberikan reword kepada siswa

Kegiatan Akhir

15 Menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari

16 Melakukan refleksi Jumlah

Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus

I. Ada 16 indikator yang digunakan keseluruhan indikator sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar IPA menggunakan pembelajaran numbered heads together pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga pada siklus II ini sudah benar – benar dilakukan dengan baik. Dalam pembelajaran siklus II siswa terlihat aktif dalam berdiskusi dan tanya jawab dengan kelompoknya. Siswa mulai aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat. Semua siswa terlihat senang dan sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Observasi terhadap kegiatan siswa Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), observer juga melakukan observasi terhadap aktivitas pembelajaran Number Heads Together (NHT). Hasil observasi terhadap kegiatan belajar siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 20

Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Number Heads

Together Siklus II

Aspek yang diamati Pertemuan Pertemuan Pertemuan 3 No

Ya 1 Tidak Ya 2 Tidak Ya Tidak

Pra pembelajaran

1 Menyiapkan perlengkapan belajar

2 Siswa siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

Kegiatan Awal

3 Berdoa dan presensi.

4 Siswa memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Kegiatan Inti

6 Berkelompok sesuai pembagian kelompok dari guru.

7 Menerima nomor dari guru.

8 Masing-masing kelompok membaca materi yang diberikan oleh guru.

9 Berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompoknya

10 Merespon pendapat teman dengan positif.

11 Antusias bekerjasama dengan teman.

12 Siswa yang dipanggil nomornya siap-siap untuk menjawab pertanyaan dari guru.

13 Kegiatan tersebut diulang dengan berbagai

pertanyaan.

14 Siswa menerima reword dari guru.

Kegiatan Akhir

15 Bersama guru menyimpulkan pelajaran

16 Melakukan refleksi yang sudah dipelajari Jumlah

Berdasarkan tabel 20 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama dari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua dari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Begitu juga dengan hasil observasi siklus II pertemuan ketigadari 16 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik dan terlihat mengalami peningkatan dibandingkan siklus I.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan pada siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati dengan penerapan pembelajaran NHT oleh guru.

1). Hasil Belajar IPA Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II dengan menerapkan pembelajaran NHT selesai, maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing- masing siswa, apakah sudah mencapai KKM atau belum. KKM untuk mata pelajaran IPA 65. Hasil belajar IPA siklus II disajikan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 21 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Persentase (%) 41-50

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Berdasarkan tabel 21 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai antara 41 – 50 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 , nilai antara 51 – 60 sejumlah 0 siswa dengan persentase 0 , nilai antara 61 – 70 sejumlah 6 siswa dengan persentase 24 , nilai antara 71 – 80 sejumlah 9 siswa dengan persentase

36 , nilai antara 81 – 90 sejumlah 7 siswa dengan persentase 28 , nilai antara

91 – 100 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12 . Dari hasil belajar siswa siklus

II nilai rata – rata 82,8, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah 70. Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil belajar siswa siklus II pada tabel 14, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 5.

Gambar 5 Hasil Belajar Siswa Siklus II

41 - 50

51 - 60

61 - 70

71 - 80

81 - 90 91 - 100

Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus II kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus II yang tertera pada tabel berikut ini

Tabel 22 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

25 100 Tidak tuntas

Tuntas

0 0 Jumlah

25 100 Rata – rata

82,8 Nilai tertinggi

100 Nilai terendah

Dari tabel 22 menunjukkan bahwa besar siswa kelas IV SDN Dadirejo 02 sudah mencapai KKM, yakni 25 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 100

Rata hasil belajar IPA siswa pada siklus II adalah 82,8 nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 70. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas SDN Dadirejo 02 siklus II pada tabel 22 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Berdasarkan gambar 4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar IPA siklus II dengan penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT)mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh pada siklus I. Pada siklus II ada 25 siswa yang mencapai KKM atau 100 siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Berdasarkan gambar 4 tentang persentase ketuntasan hasil belajar IPA siklus II dengan penerapan pembelajaran Number Heads Together (NHT)mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh pada siklus I. Pada siklus II ada 25 siswa yang mencapai KKM atau 100 siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

4.2.4 Refleksi Siklus II

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II baik pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai , maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran telah dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran NHT dengan baik. Proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran NHT dapat membuat siswa menjadi benar – benar aktif. Peningkatan aktivitas siswa terlihat selama proses pembelajaran, tidak hanya siswa yang aktif saja yang memberikan pendapatnya, tetapi siswa yang biasanya hanya diam mampu memberikan pendapatnya. Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar IPA yang diperoleh siswa pada siklus II dengan KKM 65 dari 25 siswa, semua siswa sudah tuntas dengan persentase 100% dan rata – rata 82,8. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil belajar IPA siswa sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan yaitu minimal 80% siswa mencapai KKM.

Secara keseluruhan, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran NHT pada siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

1. Guru sudah melakukan apersepsi.

2. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajarankepada siswa.

3. Dalam pembelajaran NHT siklus II ini guru sudah memberikan reword kepada siswa sehingga siswa lebih termotivasi.

4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan.

4.3 Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data prasiklus, siklus

I dan siklus II mengenai hasil belajar IPA siswa.

4.3.1 Hasil Belajar IPA

Pada kondisi awal atau prasiklus, hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN

Dadirejo 02, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

). Hanya ada 14 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM atau dengan persentase 56% dan 11 anak dengan persentase 44% belum mencapai KKM. Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada prasiklus adalah 64 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Setelah diterapkan pembelajaran NHT pada mata pelajaran IPA, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengalami peningkatan, pada siklus I ada 23 siswa dengan persentase 92% yang mencapai KKM dan 2 siswa dengan persentase 8% belum mencapai KKM. Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus I meningkat menjadi 74,8 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Pada siklus II hasil belajar mengalami penigkatan. Jumlah siswa yang mencapai KKM ada 25 siswa dengan persentase 100% dan siswa yang tidak mencapai KKM tidak ada atau dengan persentase 0% . Rata – rata hasil belajar yang diperoleh pada siklus II adalah 82,8 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal atau prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Kategori Nilai

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Jumlah

Jumlah Persentase siswa

Tidak < 60 11 44 2 8 0 0 tuntas Tuntas

14 56 23 92 25 100 Jumlah

25 100 Rata – rata

82,8 Nilai tertinggi

80 90 100 Nilai terendah

Berdasarkan tabel 23 mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 14 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 56%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I, Berdasarkan tabel 23 mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 14 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 56%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I,

60% Tuntas Tidak Tuntas

Siklus I

Siklus II

Gambar 7 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Perolehan rata – rata hasil belajar tiap siklus juga mengalami peningkatan. Pada prasiklus, perolehan rata – rata hasil belajar adalah 64, setelah dilaksanakan siklus I rata – rata hasil belajar meningkat menjadi 74,8. Setelah dilaksanakan siklus II rata – rata hasil belajar meningkat lagi menjadi 82,8. Berikut disajikan gambar mengenai perbandingan rata – rata hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Rata - rata 30 20 10

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 8 Peningkatan Rata – rata Hasil Belajar IPA Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis komparatif, siswa yang mendapat skor hasil belajar IPA ≥ 65 pada siklus 1 mencapai 23siswa dengan persentase 92%. Hasil ini mencapai indikator kinerja yang ditetapkan sebesar 80%. Rata-rata yang diperoleh dari skor hasil belajar IPA siklus 1 adalah 74,8 dengan nilai maksimum

90 dan nilai minimum 50. Pada siklus 2 hasil belajar IPA mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus 1. Bahkan persentase ketuntasan yang diperoleh melampaui indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dibuktikan, siswa seluruhnya masuk dalam kategori tuntas berjumlah 25 siswa dengan persentase 100%, lebih besar dari indikator kinerja yang ingin dicapai yaitu 80%. Dari skor hasil belajar IPA siklus 2 diperoleh rata-rata kelas 82,8 dengan nilai maksimum 100 dan nilai minimum 70.

Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati telah berhasil menjawab rumusan masalah. Terbukti siswa yang belum tuntas pada siklus 1 hanya 2 anak dengan persentase 8% lebih sedikit dibandingkan pra siklus yang Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Dadirejo 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati telah berhasil menjawab rumusan masalah. Terbukti siswa yang belum tuntas pada siklus 1 hanya 2 anak dengan persentase 8% lebih sedikit dibandingkan pra siklus yang

Penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan, sesuai dengan yang diungkapkan dalam latar belakang masalah yaitu kecenderungan penggunaan metode ceramah sehingga komunikasi hanya berjalan satu arah yaitu dari guru ke siswa. Sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan membuat siswa kesulitan memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Setelah dilakukan tindakan menggunakan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) diperoleh hasil peningkatan hasil belajar IPA siswa.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi True or False Berbantuan Kartu pada Siswa Kelas 4 SDN Payang 01 Pati Semester 1 Tahun 2016

0 0 127

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Monitoring Perkembangan Jemaat Berbasis Web di Gereja Toraja

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Pengumuman Mobile Berbasis Android Menggunakan Google Cloud Messaging (Studi Kasus : FTI-UKSW)

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Pemantau Lokasi Anak dan Widget Panic Button dengan Fused Location Provider API dan Google Cloud Messaging pada Android Platform

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Kidsafe Proxy sebagai Pembatas Hak Akses dan Filtering Menggunakan Raspberry Pi

0 1 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Pengimplementasian Aplikasi Pencatatan Servis Mobil pada Android Platform (Studi Kasus: PT. Armada International Motor, Magelang)

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Pemantauan Kegiatan Promosi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Mobile Platform

0 0 25

1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 6

2.1 Kajian Teori 2.1.1 IPA 2.1.1.1 Hakekat IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 18

3.1 Setting dan Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Kelas IV SDN Dadirejo 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 23