ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ENDOFIT PENGHASIL ENZIM KATALASE DARI DAUN BUASBUAS (Premna pubescens Blume) Isolation and Characterization of Endophytic Bacteria Producing Catalase Enzyme from Buasbuas (Premna pubescens Blume) Leaves

BioLink, Vol. 5 (1) Agustus (2018)
p-ISSN: 2356- 458X e-ISSN: 2550-1305
DOI: http://dx.doi.org/10.31289/biolink.v5i1.1665

BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ENDOFIT PENGHASIL ENZIM
KATALASE DARI DAUN BUASBUAS (Premna pubescens Blume)
Isolation and Characterization of Endophytic Bacteria Producing
Catalase Enzyme from Buasbuas (Premna pubescens Blume) Leaves
Ahmad Shafwan Pulungan*, Diana Erawaty Tumangger
*Program

Studi Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Medan
Fakultas Biologi, Universitas Medan Area

*Corresponding author: E-mail: pulungan.shafwan@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui adanya bakteri endofit penghasil enzim katalase dari daun
Buasbuas (Premna pubescens Blume) dan bagaimana karakteristik dari bakteri endofit penghasil
enzim katalase yang terdapat daun Buasbuas (Premna pubescens Blume). Penelitian ini dilakukan
dengan beberapa tahap karakterisasi yaitu karakterisasi makroskopis (morfologi), karaktersasi
mikroskopis (pewarnaan gram) dan uji katalase. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data deskiptif. Hasil isolasi diperoleh 5 isolat bakteri endofit pada daun Buasbuas (Premna
pubescens Blume) dan 3 isolat yang berpotensi menghasilkan enzim katalase.
Kata Kunci: Isolasi Bakteri, Karakterisasi Bakteri, Bakteri Endofit, Daun Buasbuas (Premna pubescens
Blume), Pewarnaan Gram, Enzim Katalase

Abstract
This research aims to determine the presence of endophytic bacteria producing catalase enzyme in
Buasbuas (Premna pubescens Blume) leaves and how endophytic bacteria producing catalase enzym
characteristics of the Buasbuas (Premna pubescens Blume) leaves. This research was conducted with
several characterization stages: macroscopic characterization (morphology), microscopic
characterization (gram staining) and catalase test. Data analysis technique used is descriptive. The
isolation result there are 5 isolates of endophytic bacteria and 3 isolates which have potential to produce
catalase enzyme.
Keywords: Bacterial Isolation, Bacterial Characterization, Endophytic Bacteria, Leaves of Buasbuas
(Premna pubescens Blume), Gram Staining, Catalase Enzyme


How to Cite: Pulungan, A.S., Tumangger, D.E. (2018), Isolasi dan Karaterisasi Bakteri Endofit Penghasil
Enzim Katalase dari Daun Buasbuas (Premna pubescens Blume), BioLink. Vol.5 (1): Hal. 72-80

72

Ahmad Shafwan P & Diana E Tumangger, Isolasi dan Karaterisasi Bakteri Endofit Penghasil

Keberadaan bakteri endofit di dalam

PENDAHULUAN
Keanekaragaman

jaringan tanaman juga diketahui dapat

tumbuhan

Indonesia merupakan kekayaan alam yang

memicu


patut disyukuri. Tumbuhan merupakan

berperan sebagai agen pengendali hayati.

salah satu sumber daya alam yang sangat

Selain itu, bakteri endofit mempunyai

penting dalam upaya pengobatan dan

banyak keuntungan dalam berbagai aspek

upaya

kesehatan

kehidupan (de Sousa, 2017), senyawa

masyarakat. Hingga saat ini menurut


yang dihasilkan bakteri endofit tertentu

perkiraan badan kesehatan dunia (WHO),

berpotensi dikembangkan dalam bidang

80%

masih

medis dalam bentuk sediaan obat-obatan,

menggantungkan dirinya pada pengobatan

pertanian dan remediasi lahan tercemar

tradisional termasuk penggunaan obat

(Pulungan,


yang berasal dari tumbuhan (Radji, 2005).

Beberapa genus dari bakteri endofit

Tanaman merupakan sumber kekayaan

diketahui mampu menghasilkan metabolit

alam yang potensial di Indonesia. Banyak

sekunder

manfaat yang dapat diambil dari tanaman.

viridiflava yang mampu menghasilkan

Salah satu potensinya adalah banyak

ekomisin b dan c sebagai senyawa


dijumpai berbagai jenis bakteri endofit

antimikroba (Miller et al, 1998).

yang

mempertahankan

penduduk

mampu

dunia

menghasilkan

berbagai

pertumbuhan


ASS,

2015)

tanaman

dan

contohnya

dan

industri.

Pseudomonas

Salah satu bahan alami (tanaman

senyawa atau enzim yang berperan dalam


alternatif)

adalah

kehidupan.

pubescens

Blume).

Bakteri endofit merupakan bakteri

menyembuhkan

Buasbuas

(Premna

Buasbuas


dapat

berbagai

penyakit

antiinflamasi,

antibiotik,
sebagai

yang dapat hidup di dalam jaringan

diantaranya

tanaman tanpa menimbulkan bahaya dan

antimikroba,


antifungi,

memiliki senyawa aktif yang sama seperti

immunostimulan,

mengurangi

diabetes

tanaman

dan

Buasbuas

(Premna

memiliki


berbagai

inangnya.

Bakteri

endofit

sebagainya.

terdapat hampir pada 300.000 jenis

pubescens

tumbuhan di bumi. Bakteri endofit dapat

macam senyawa metabolit sekunder yang

diperoleh dengan cara diisolasi dari

menjadikannya

tanaman

telah

tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat-

disterilkan ataupun dapat diekstrak untuk

obatan. Kandungan metabolit sekunder

memperoleh bakteri yang terdapat pada

yang

yang

permukaannya

jaringan tanaman (Ryan et al, 2008).
73

Blume)

dikandung

sebagai

salah

buasbuas

satu

(Premna

BioLink, Vol.5 (1) (2018): hal. 72-80

pubescens

Blume)

adalah

senyawa

flavonoid

lain

pemecahan

(Restuati et al., 2014).

apabila

Besar kemungkinan bakteri endofit

yang

tidak

tersebut
terdapat

berbahaya,

dapat

dilakukan

enzim

katalase

yang menetap pada daun dan batang

(Cappucino dan Sherman, 2001). Senyawa

buasbuas

Blume)

peroksida yang memiliki rumus kimia

mensintesis

H2O2 merupakan senyawa kimia yang

senyawa antibakteri yang sama seperti

memiliki sifat sebagai oksidator kuat dan

tanaman inangnya, karena pada hasil

sangat berbahaya bagi sel. Tumpukan

penelitian Kusumawati (2014) bahwa

peroksida dalam sel dapat menyebabkan

bakteri

terjadinya mutasi sel.

(Premna

memiliki

pubescens

kemampuan

endofit

yang

diisolasi

juga

memiliki aktivitas antibakteri sama seperti
METODE PENELITIAN

ekstrak tanaman inangnya. Berdasarkan

Penelitian

kemungkinan tersebut maka diperlukan

ini

dilaksanakan

di

pengujian dan pembuktian bahwa pada

laboratorium mikrobiologi Laboratorium

daun dan batang buasbuas (Premna

Biologi Universitas Negeri Medan pada

pubescens Blume) terdapat bakteri endofit

bulan Maret sampai April 2018. Populasi

karena belum diketahui adanya penelitian

dan sampel dalam penelitian ini adalah

tentang bakteri endofit yang terdapat pada

daun

daun dan batang buasbuas (Premna

Blume) yang diperoleh dari Tanjung Pura,

pubescens Blume).

Langkat, Sumatera Utara.

Enzim

katalase

pada

Buasbuas

Alat

bakteri

yang

(Premna

pubescens.

digunakan

dalam

berfungsi mengurai H2O2 menjadi air dan

penelitian ini adalah sarung tangan, cawan

oksigen.

adalah

petri dengan ukuran diameter 15cm,

hemoprotein yang terdiri atas empat

Laminar air-flow, mikroskop, autoklaf,

gugus

yang

inkubator, jarum ose dengan ujung bulat

memungkinkan katalase untuk bereaksi

dan ujung runcing, bunsen, plastik wrap,

dengan senyawa peroksida. Bakteri pada

pinset, botol semprot untuk alkohol, object

kondisi

menghasilkan

glass, cover glass. Bahan yang digunakan

hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida

dalam penelitian ini adalah daun dan

merupakan racun yang dapat merusak

batang

sistem metabolisme bakteri. Bakteri akan

Blume), alkohol 70%, aquades, natrium

mengalami kematian apabila tidak dapat

hipoklorit NaOCl), media Nutrient Agar

memecah hidrogen peroksida menjadi

(NA), bahan pewarnaan gram (safranin,

Enzim

heme.

tertentu

katalase

Heme

akan

inilah

74

buasbuas

(Premna

pubescens.

Ahmad Shafwan P & Diana E Tumangger, Isolasi dan Karaterisasi Bakteri Endofit Penghasil

iodine, kristal violet dan alkohol), dan

dilakukan

bahan uji katalase

makroskopis

Rancangan penelitian terdiri dari
pengambilan

sampel

daun,

karakterisasi
pada

secara

media

NA.

Karakterisasi secara makroskopis dapat

Sterilisasi

diketahui dari warna, bentuk (bulat,

daun, isolasi bakteri endofit, karakterisasi

seperti akar, atau tidak beraturan), tepian

makroskopis, karakterisasi mikroskopis

(mulus, lobatus, bergelombang, bergerigi,

dan uji katalase.

dan filamentus) dan elevasi dari koloni

Prosedur penelitian yang dilakukan

(datar, naik, cembung, dan umbonatus).

adalah pertama mengambil sampel daun

Kemudian di karakterisasi mikroskopis

lalu dicuci dibawah air mengalir. Setelah

yang dilakukan berupa pewarnaan Gram.

itu dilakukan sterilisasi sampel yang

Pewarnaan

terlebih dahulu dipotong dengan ukuran 2

menentukan isolat bakteri endofit telah

x

tunggal

2

cm,

selanjutnya

disterilisasi

Gram

dan

dilakukan

termasuk

untuk

bakteri

Gram

permukaannya yaitu dengan direndam

negatif atau Gram positif lalu dilakukan uji

dalam alkohol 70% selama 1 menit,

katalase.

natrium

Teknik analisis data yang digunakan

hipoklorit (NaOCl) 5% selama 5 menit dan

adalah teknik analisis data deskriptif.

setelah itu direndam kembali dalam

Teknik

alkohol 70% selama 1 menit. Selanjutnya,

merupakan tekhnik analisis yang dipakai

dibilas sebanyak 3 kali dengan aquades

untuk

steril.

mendeskripsikan atau menggambarkan

kemudian

direndam

Kemudian

disterilkan

dalam

Sampel

diletakkan

yang
pada

telah

analisis

data

menganalisis

data

deskriptif

dengan

data-data yang sudah dikumpulkan.

media

Nutrient Agar. Setelah itu, diinkubasi pada
HASIL DAN PEMBAHASAN

suhu ruang dalam keadaan gelap dan
diamati selama 24-48 jam. Jika selama 24

Berdasarkan hasil isolasi dengan

jam di sekitar sampel tanaman belum

metode gores pada media NA di cawan

menunjukkan

petri diperoleh 5 isolat bakteri endofit dan

adanya

pertumbuhan

mikroba, sterilisasi permukaan dikatakan

3

berhasil. Pemurnian dilakukan dengan

penghasil enzim katalase. Dari isolat yang

menginokulasikan isolat pada media NA

diperoleh

baru dan diinkubasi selama 24 jam pada

karakterisasi makroskopis bakteri endofit

suhu 30oC. Bakteri hasil dari isolasi

(Tabel 1).

75

diantaranya

berpotensi

kemudian

sebagai

dilakukan

BioLink, Vol.5 (1) (2018): hal. 72-80

Tabel 1. Karakterisasi Makroskopis Bakteri Endofit Pada Daun Buasbuas
NO. SAMPEL
GAMBAR MORFOLOGI
PERMUKAAN
BENTUK
TEPIAN ELEVASI WARNA
1
D1
Bundar
Licin
Datar
Putih
Mengkilap
2

D2

Bundar dengan
tepian kerang

Berlekuk

Timbul

Putih

Mengkilap

3

D3

Bundar

Licin

Timbul

Putih

Mengkilap

4

D4

Bundar dengan
tepian timbul

Berombak

Datar

Putih

Mengkilap

5

D5

Bundar

Licin

Datar

Putih

Mengkilap

Pada

isolat

terdapat

berbagai

Menurut

Lay

(1994)

bahwa

karakteristik yang berbeda dari segi

berdasarkan ciri morfologi koloni bakteri

bentuk koloni, tepian, elevasi, warna dan

dan biakan murni maka dapat dilakukan

sifat permukaan. Pada isolat D2 terdapat

proses

bentuk koloni bundar dengan tepian

mikroorganisme,

namun

kerang, tepian berlekuk, elevasi timbul

memperoleh

identifikasi

dan pada isolat D4 bundar dengan tepian

sempurna maka harus dilanjutkan dengan

timbul, tepian berombak, elevasi datar

pewarnaan gram dan uji biokimia. Dari

selebihnya berbentuk bundar, tepian licin,

hasil penelitian pada uji pewarnaan gram

elevasi datar dan untuk warna dan sifat

ini diperoleh hasil bahwa isolat bakteri

permukaan seluruh isolat memiliki warna

endofit berbentuk basil dan bersifat gram

putih dan permukaan mengkilap.

negatif (berwarna merah).

identifikasi

hasil

jenis-jenis
untuk
yang

Tabel 2. Bentuk dan Pewarnaan Gram Pada Bakteri Endofit
SAMPEL
BENTUK
GRAM
D1
Basil
(-)
D2
Basil
(-)
D3
Basil
(-)
D4
Basil
(-)
D5
Basil
(-)
Dari perwarnaan gram didapatkan negatif. Setelah dilakukan karakterisasi
hasil dengan bentuk keseluruhan dari

mikroskopis

masing-masing isolat yaitu berbentuk

penelitian ini dilanjutkan dengan uji

basil (batang) dan warna yang didapat

katalase (Tabel 3).

adalah warna merah yang berarti bahwa
isolat bakteri termasuk kedalam gram

76

yaitu

pewarnaan

gram,

Ahmad Shafwan P & Diana E Tumangger, Isolasi dan Karaterisasi Bakteri Endofit Penghasil

Tabel 3. Hasil Uji Katalase Pada Bakteri Endofit Daun Buasbuas
Isolat
Katalase
D1

(-)

D2

(+)

D3

(+)

D4

(+)

D5

(-)

Pada uji katalase dapat dinyatakan

isolasi bakteri. Kandungan nutrisi yang

positif apabila isolat yang di tetesi dengan

terdapat dalam suatu media kultur juga

H2O2

akan mempengaruhi pertumbuhan bakteri

maka

akan

menimbulkan

(Cappucino dan Sherman, 2001).

gelembung. Isolat bakteri yang tidak

Hasil dari karakteristik bakteri

mengasilkan gelembung dapat dinyatakan
sebagai katalase negatif. Hal ini berarti

endofit

H2O2 yang diberikan tidak dipecah oleh

didapatkan hasil bahwa seluruh isolat

bakteri endofit tersebut sehingga tidak

bakteri endofit termasuk jenis bakteri

menghasilkan oksigen. Bakteri katalase

gram negatif dan berbetuk basil (batang)

negatif tidak memiliki enzim katalase yang

setelah diamati dengan menggunakan

menguraikan

mikroskop. Bakteri gram positif ditandai

H2O2

(Cappucino

dan

untuk bakteri gram

Dari karakterisasi morfologi bakteri
didapatkan

karakteristik

koloni

uji

pewarnaan

gram

dengan sel berwarna ungu sedangkan

Sherman, 2001).

endofit

dari

negatif ditandai

hasil

bahwa

dengan sel berwarna merah (Cappucino

bakteri

endofit

dan Sherman, 2001).
Mekasnisme

berbentuk bundar, bundar dengan tepian

pewarnaan

gram

kerang dan bundar dengan tepian timbul,

didasarkan pada struktur dan komposisi

tepian licin, berombak, dan berlekuk

dinding sel bakteri. Bakteri gram negatif

dengan elevasi datar dan timbul tetapi

mengandung lipid atau substansi seperti

dari delapan isolat yang dihasilkan ada

lemak dalam presentasi lebih tinggi daripada

enam isolat yang memiliki karakteristik

yang

makroskopik sama yaitu bentuk bundar,

Dinding sel bakteri gram negatif juga lebih

tepian licin dan elevasi datar. Adanya

tipis daripada dinding sel bakteri gram

keanekaragaman dan jumlah isolat bakteri

positif, dinding sel bakteri gram negatif

kemungkinan

media

memiliki ketebalan lapisan peptidoglikannya

tumbuh yang digunakan sebagai media

antara 2–7 nm dan dilapisi oleh membran

disebabkan

oleh

77

dikandung

bakteri

gram

positif.

BioLink, Vol.5 (1) (2018): hal. 72-80

Menurut Hadioetomo (1990) enzim

luar dengan ketebalan 7–8 nm. Selama
dengan

katalase akan mengubah hidrogen peroksida

negatif

menjadi air dan oksigen sehingga tidak

menyebabkan tereaksinya lipid, sehingga

berbahaya sehingga bakteri dapat bertahan

memperbesar daya rembes atau permebialitas

hidup

dinding sel bakteri gram negatif. Jadi

hidrogen peroksida. Hal tersebut dapat dilihat

kompleks ungu kristal violet yang telah

pada koloni bakteri yang ditetesi dengan

memasuki dinding sel selama selangkah awal

larutan H2O2 menghasilkan gelembung. Hal

dalam proses pewarnaan dapat diekstraksi.

ini

Karena itu, bakteri gram negatif kehilangan

tersebut tergolong bakteri aerob, karena

warna tersebut (Pelczar, 1986).

memiliki aktivitas katalase. Hal ini sesuai

prosedur
alkohol

pewarnaan,
terhadap

perlakuan

bakteri

Berdasarkan

hasil

gram

uji

pada

menunjukan

dengan

katalase

lingkungan

yang

bahwa

pernyataan

bakteri

Dewi

endofit

(2014)

mengatakan

ditetesi dengan larutan H2O2 menghasilkan

peroksida terbentuk sewaktu metabolisme

gelembung yang berarti bahwa isolat bakteri

aerob,

sehingga

tersebut positif menghasilkan enzim katalase.

tumbuh

dalam

Isolat

menguraikan senyawa tersebut.

yang

tidak

mengasilkan

senyawa

yang

didapatkan hasil bahwa tiga isolat setelah

bakteri

bahwa

terdapat

hydrogen

mikroorganisme
lingkungan

aerob

yang
pasti

gelembung dapat dinyatakan sebagai katalase

Mekanisme enzim katalase memecah

negatif. Hal ini berarti H2O2 yang diberikan

H2O2 yaitu saat melakukan respirasi, bakteri

tidak dipecah oleh bakteri endofit tersebut

menghasilkan berbagai macam komponen

sehingga

oksigen.

salah satunya H2O2. Bakteri yang memiliki

Bakteri katalase negatif tidak memiliki enzim

kemampuan memecah H2O2 dengan enzim

katalase yang menguraikan H2O2.

katalase maka segera membentuk suatu

tidak

menghasilkan

Bakteri pada kondisi tertentu akan

sistem pertahanan dari toksik H2O2 yang

menghasilkan hidrogen peroksida. Hidrogen

dihasilkannya sendiri (Murali, 2017). Bakteri

peroksida merupakan racun yang dapat

katalase positif akan memecah H2O2 menjadi

merusak sistem metabolisme bakteri. Bakteri

H2O

akan mengalami kematian apabila tidak dapat

menunjukkan

memecah

tersebut

hidrogen

peroksida

menjadi

dan

O2

dimana
adanya

adalah

parameter
aktivitas

adanya

yang

katalase

gelembung-

berbahaya,

gelembung oksigen seperti pada percobaan

pemecahan tersebut dapat dilakukan apabila

yang telah dilakukan. Gambar dari isolat

terdapat enzim katalase (Cappucino dan

bakteri endofit yang berptensi penghasil

Sherman, 2001).

enzim katalase dapat dilihat pada gambar 1

senyawa

lain

yang

tidak

sampai 3 berikut.
78

Ahmad Shafwan P & Diana E Tumangger, Isolasi dan Karaterisasi Bakteri Endofit Penghasil

bakteri endofit memiliki bentuk batang
(basil) dan termasuk dalam gram negatif
dan tiga isolat positif pada uji katalase.
DAFTAR PUSTAKA
Cappucino, J. G., Sherman. N. (2001). Microbiology
: A Laboratory Manual. Edisi Kedua. New
York : Benjamin Cummings Publishing
Company
Dewi, Mita Kusuma. (2014). Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Daun Majapahit (Cresentia cujete)
terhadap Pertumbuhan Bakteri Ralstonia
solanacearum Penyebab Penyakit Layu.
Jurnal Lentera Bio. 3(1) : 51-57
de Sousa, C.P., Serrano, N.F.G. and Lacava, P.T.
(2017). Endophytic Microorganisms of the
Tropical Savannah: A Promising Source of
Bioactive Molecules. In Diversity and
Benefits of Microorganisms from the
Tropics (pp. 57-70). Springer, Cham.
Gholib, Djaenudin. (2009). Daya Hambat Ekstrak
Kencur (Kaempfera galanga L.) Terhadap
Trychophyton
mentagrophyes
dan
Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab
Penyakit Kurap Pada Kulit Dan Penyakit
Paru. Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, Hal : 59-67
Hadiutomo. (1990). Mikrobiologi Dasar Jilid I.
Jakarta: Erlagga.
Kusumawati, Dwi Endah. (2014). Isolasi Dan
Karakterisasi Senyawa Antibakteri Dari
Bakteri Endofit Tanaman Miana (Coleus
scutellariodes [L.] Benth.). Tesis. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Lay, B. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium.
Jakarta : Rajawali
Miller CM, Miller RV, Garton-Kenny D, Redgrave
B, Sears J, Condron MM, Teplow DB,
Strobel GA. (1998). Ecomycins, Unique
Antimycotics From Pseudomonas viridiflava.
Appl Microbiol 84: 937–944
Murali, A. and Patel, S., (2017). The Effect of
Different Heavy Metal Acetate Solutions on
the Inhibition of Catalase Enzyme. Journal
of the South Carolina Academy of Science,
15(2), p.13.
Pelczar
dan
Chan.
(1986).
Dasar-dasar
Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta : Universitas
Indonesia

Gambar 1. Isolat bakteri endofit penghasil
enzim katalase
Enzim Katalase banyak digunakan
dalam

industri

makanan

untuk

menghilangkan hidrogen eroksida dari
susu dalam produksi keju. Penggunaan
enzim katalase lainnya adalah digunakan
dalam

pembungkus

makanan

untuk

menghindari terjadinya proses oksidasi
pada makanan yang dibungkus. Enzim
katalase juga digunakan dalam proses
indusri tekstil, dimana hidrogen peroksida
dihilangkan dari kain untuk memastikan
bahwa

kain

kandungan

tersebut
peroksida.

bebas

dari

Potensi

dan

manfaat enzim katalase yang begitu besar,
dimungkinkan untuk mendapatkan enzim
tersebut dengan memanfaatkan bakteribakteri endofit dari berbagai sumber.

SIMPULAN
Pada daun Buasbuas diperoleh isolat
bakteri endofit. Dari hasil karakterisasi
isolat bakteri endofit pada karakterisasi
mikroskopis

(pewarnaan

gram)

didapatkan hasil bahwa keseluruhan isolat

79

BioLink, Vol.5 (1) (2018): hal. 72-80
Pulungan,
A.S.S.
(2015).
Pemanfaatan
Mikroorganisme
dalam
Bioremediasi
Senyawa Pencemar. Jurnal Biosains, 1(1),
pp.75-84.
Radji, M. (2005). Peranan Bioteknologi dan
Mikroba Endofit Dalam Pengembangan
Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian.
Vol. II No. 3, 113-126
Restuati, M.,Ilyas, S., Hutahaean,S.,Sipahutar, H.
(2014). Study of The Extract Activities of

Buasbuas Leaves (Premna pubescens) As
Immunostimulant
On
Rats
(Rattus
novegicus). American Journal of BioScience.
2(6):244-250
Ryan RP, Germaine K, Franks A, Ryan DJ, Dowling
DN.
(2008).
Minireview:
Bacterial
Endophytes: Recent Development And
Application. FEMS Microbiol Lett 278: 1-9

80