ANALISIS PENERAPAN E BUSINESS PADA BANK

ANALISIS PENERAPAN E-BUSINESS PADA BANK
TABUNGAN NEGARA (BTN)

Disusun Oleh :

ALFIAN NUR UBAY
AULIA RIZQI NUR ABIDI
GHULAM NURUL HUDA
HENOCH KINDANGEN
SRI MUGIARTI
TULUS BANGUN HUTAGALUNG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
I

PERNYATAAN MENGENAI MAKALAH DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini kami menyatakan bahwa makalah yang berjudul Analisis Penerapan
E-Business pada Bank Tabungan Negara (BTN) adalah karya kelompok tiga,
dengan anggota seperti yang tertulis pada halaman cover, merupakan tugas yang

dikerjakan dengan arahan dosen pemberi tugas dan belum pernah diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data informasi berasal
atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan sebelumnya maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir makalah ini.

Bogor, 12 Maret 2014
Kelompok Tiga Angkatan R51 MB-IPB

II

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


III

ANALISIS PENERAPAN E-BUSINESS PADA BANK TABUNGAN
NEGARA (BTN)

Disusun Oleh :

ALFIAN NUR UBAY
AULIA RIZQI NUR ABIDI
GHULAM NURUL HUDA
HENOCH KINDANGEN
SRI MUGIARTI
TULUS BANGUN HUTAGALUNG

Makalah
Sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai akhir
Mata Kuliah
Sistem Informasi untuk Manajemen


PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

IV

KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat untuk tugas akhir untuk mata
kuliah Sistem Informasi untuk Manajemen (SIM) yang diberikan oleh Prof. Ir.
Kudang B. Seminar, MSc, PhD. Pemberian tugas makalah ini memiliki tujuan
pada pertimbangan pemberian nilai untuk nilai akhir dari mata kuliah tersebut.
Penulis merupakan kelompok yang terdiri dari 6 mahasiswa aktif dari program
studi Manajemen Bisnis di Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) angkata tahun
2013/2014.
Adapun judul untuk makalah ini adalah Penerapan E-Commerce dalam
bentuk E-Business pada Bank Tabungan Negara (BTN). Pada kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Ir. Kudang B. Seminar, MSc, PhD selaku dosen pengajar serta yang
memberikan tugas akhir ini.
2. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku dosen pengajar serta koordinator

untuk mata kuliah Sistem Informasi untuk Manajemen (SIM).
3. Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc selaku direktur dari Program Manajemen
Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB)
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri serta semua pihak yang bergerak di bidang Manajemen Bisnis.

Bogor, 12 Maret 2014

Kelompok Tiga Angkatan R51 MB-IPB

V

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
1 PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang. .................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................1

2 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................2
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................2
2.2 Metode Penelitian dan Pengumpulan data .......................................2
3 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................3
3.1 Pengertian Supply Chain Management .......................................3
3.2 Pengertian E-Business dan E-Commerce .......................................3
3.3 Pengertian Human Resource Management .......................................4
3.3.1 Perekrutan ..........................................................................5
3.3.2 Seleksi
.................................................................................5
3.3.3 Pelatihan dan Pengembangan ..............................................5
3.3.4 Penilaian Kinerja ...................................................................5
3.3.5 Pengelolaan dan Perencanaan Karier .......................................6
3.3.6 Gaji, Insentif (gain sharing) serta Tunjangan dan Program
Kesejahteraan ..........................................................................6
3.4 Pengertian E-Finance
……...........................................................6
4 PEMBAHASAN ........................................................................................8
4.1 Peranan Customer Relationship Management pada Bank BTN ....8
4.2 Peranan E-Commerce pada Bank BTN ............................................11

4.3 Peranan Human Resource Management pada Bank BTN ................15
4.4 Peranan ERP dan SCM pada Bank BTN .....................................18
4.5 Produk BTN ......................................................................................22
4.6 Peranan E-Finance dan E-Accounting pada Bank BTN ................24
5 KESIMPULAN ......................................................................................27
6 DAFTAR PUSTAKA
........................................................................28

VI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6

Halaman
Bagian sistem customer relationship management .........................9

Website Resmi BTN (www.btn.co.id) ............................................12
Web resmi penawaran produk Bank BTN .....................................13
Media iklan di www.youtube.com ...................................................13
Media Iklan di www.twitter.com ...................................................14
Alur HRM System ........................................................................16

Gambar 7

Bentuk hubungan antara BTN dengan stakeholder .................................20

Gambar 8
Gambar 9

Penerapan E-Supply Bank BTN ...................................................21
Diagram alir accounting information system
..............................25

VII

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam mengelola
jasa manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan
merupakan bentuk layanan yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan
kepada para nasabahnya. Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi
yang canggih dan memadai sangat diperlukan agar mampu memberikan layanan
yang sesuai dengan harapan dan keinginan para nasabahnya serta agar mampu
tetap bersaing dengan lembaga keuangan atau bank lainnya.
Perkembangan Bank BTN sebagai salah satu institusi finansial yang terbesar
di Indonesia dan didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Bank BTN terus
berupaya menjadi bank yang dapat mewujudkan keinginan nasabah sesuai dengan
brand promise-nya. Pada tahun 2013, Bank BTN merupakan bank ke sepuluh
terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset, ke delapan terbesar dalam jumlah
kapitalisasi pasar serta memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu 3 kantor
wilayah, 65 kantor cabang, 223 kantor cabang pembantu yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Sesuai dengan misinya, Bank BTN senantiasa berupaya meningkatkan
kepuasan nasabah dalam melakukan transaksinya. BTN telah mengembangkan
Layanan perbankan elektronis untuk menunjang transaksi perbankan yang mudah,

aman dan nyaman. Dengan demikian nasabah akan dapat melakukan transaksi
perbankan kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Menyadari kebutuhan nasabah yang sangat beragam, Bank BTN
menjawabnya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai dan
dapat menjawab kebutuhan nasabah antara lain: consumer banking, kartu kredit,
SME & commercial, trade finance, treasury product, cash management, rencana
keuangan dan layanan E-Banking.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, Bank BTN
telah melakukan Enterprise Business Systems pada beberapa fungsi bisnis yang
dimilikinya. Salah satu penerapan enterprise business system di bidang Sistem
Informasi Manajemen adalah menyediakan informasi layanan dan produk dengan
memanfaatkan fasilitas media internet, yang umum disebut dengan enterprise
business system. Pada paper ini akan dibahas mengenai penerapan enterprise
business system di Bank BTN dalam rangka memberikan kemudahan bagi
pelanggan untuk mengakses layanan produk dan jasa Bank BTN.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi electronic business system yang dikembangkan oleh Bank BTN
dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.
2. Mengidentifikasi web business model Bank BTN yang digunakan untuk electronic

business system dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa MB-IPB mengenai penerapan electronic
business system dalam sebuah perusahaan.
4. Mengidentifikasi e-business bank BTN dalam menghadapi kompetitor bank lainnya.

1

BAB 2
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada bulan februari di lakukan dua tahap : tahap pertama
dilakukan di kampus MB-IPB dengan mengundang staff IT dari Bank BTN.
Selain itu, dengan melakukan kunjungan di KC BTN di Bogor.
2.3 Metode Penelitian dan Pengumpulan data
Penelitian “Analisis Penerapan E-Business pada Bank Tabungan Negara
(BTN)” menggunakan metode kasus dengan satuan kasusnya adalah bentuk
implementasi IT berbasis e-business dalam menjalankan core business yang
terjadi di perusahaan Bank Tabungan Negara (BTN). Pendekatan yang digunakan
dalam analisis dengan cara kualitatif sumber data yang diperoleh.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dan studi

lapangan. Studi pustaka dilakukan upaya mempelajari dan mengumpulkan data
sekunder untuk menunjang penelitian. Data yang dikumpulkan berasal dari
literatur yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian baik dalam
bentuk buku, jurnal, prosiding, dokumen-dokumen dan sebagainya yang berkaitan
dengan objek penelitian. Pengumpulan data melalui studi lapang adalah untuk
mendapatkan data primer, dilakukan dengan cara :
(1) Observasi
Yaitu dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti, dalam hal ini
adalah Kantor Cabang Pembantu Bank BTN Bogor. Hal yang akan diamati antara
lain adalah kegiatan penerapan e-business dalam sistem informasi yang dilakukan
oleh perusahaan untuk menjalankan core business.
(2) Wawancara
Selain observasi, dalam penelitian lapangan dilakukan wawancara terhadap
beberapa responden untuk mengumpulkan data-data mengenai penerapan sistem
informasi yang menunjang perusahaan dalam penggunaan e-business dengan
beberapa pembagian kajian teori yang telah dibahas dalam perkuliahan
sebelumya.
Teknik yang digunakan untuk mengevaluasi penerapan benar adanya
penerapan sistem informasi berbasis e-business adalah dengan menyesuaikan dari
semua informasi yang didapat dengan beberapa materi perkuliahan yang didapat.
Kemudian ditambah dengan beberapa fakta yang didapat dari data sekunder
seperti annual report ataupun buku dan jurnal. Untuk membahas dari apa
kenyataan yang terjadi dilapangan.

2

BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)
Menurut Handfield (2011), konsep Manajemen Rantai Pasok didasarkan pada
dua ide utama, yaitu: Pertama, dimana dalam praktiknya tiap produk dapat sampai
kepada konsumen (pengguna produk) akhir yang diusahakan oleh berbagai
organisasi. Kumpulan organisasi-organisasi ini disebut sebagai rantai pasok.
Kedua, banyak organisasi bisnis yang tidak mengerti bahwa seluruh rantai
aktivitas usaha bertujuan untuk mengantarkan berbagai produk kepada konsumen
akhir. Ketidak-mengertian akan hal ini membuat banyak rantai pasok sering
menjadi tidak efektif.
Oleh karena itu, manajemen rantai pasok adalah keaktifan manajemen dari
aktivitas rantai pasok untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan memperoleh
keuntungan kompetitif yang berkesinambungan dimana perusahaan berusaha
untuk mengembangkan dan menjalankan rantai pasok denga cara yang paling
efektif dan efisien. Aktivitas-aktivitas rantai pasok meliputi segala hal dari
pengembangan produk, penyerapan, produksi, logistik, serta sistem informasi
yang diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas tersebut. Alur fisik
meliputi transformasi, perpindahan, dan penyimpanan barang-barang dan
material. Aliran (alur) informasi memampukan berbagai mitra rantai pasok untuk
mengkoordinasikan rencana-rencana jangka panjang dan mengendalikan naik dan
turunnya aliran barang dan material dari hari ke hari.
3.2 Pengertian E-Business dan E-Commerce
Menurut Strauss dan Frost (2009), e-business, e-marketing, dan e-commerce
adalah berbagai aplikasi dari internet. E-business adalah optimisasi yang
berkelanjutan dari aktivitas bisnis melalui teknologi digital, seperti komputer dan
internet yang memampukan penyimpanan dan pengiriman data dalam format
digital (Gartner Group). E-commerce adalah bagian dari e-business yang berfokus
pada transaksi. Ada dua implikasi E-marketing, yaitu pertama, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam fungsi pemasaran tradisional. Kedua, teknologi emarketing mengubah banyak strategi marketing. Konsep e-marketing tidak hanya
tentang website (situs) internet karena dapat terjadi komunikasi non-internet,
seperti email, internet telephony, dan pesan teks yang merupakan jalan bagi
pemasaran. Internet dapat menyampaikan teks, video, audio, dan grafik ke banyak
aplikasi yang menerima informasi dari pada hanya sebatas PC sederhana.
E-Marketing adalah penggunaan internet dan media digital untuk membantu
dalam menjual produk dan jasa, dimana teknologi digital ini adalah sebuah edisi
yang sangat bernilai terhadap pendekatan pemasaran tradisional tanpa
memandang ukuran dan jenis bisnis. E-marketing juga sering dikaitkan sebagai
pemasaran melalui internet, pemasaran online (i-marketing), ataupun pemasaran
dengan website. Tujuan dari e-marketing adalah sebagai strategi bisnis untuk
menyampaikan pesan yang benar dan produk barang/jasa kepada konsumen yang
benar juga.
E-Marketing ini terdiri dari segala aktivitas dan proses dengan tujuan untuk
menemukan, menarik, memenangkan, dan menguasai konsumen. Strategi
3

pemasarannya bukan hanya untuk memasarkan dan mempromosikan lewat media
internet, namun juga pemasaran yang dilakukan melalui e-mail dan media
nirkabel, termasuk manajemen data pelanggan digital, manajemen hubungan
konsumen elektronik (Electronic Customer Relationship Management/ ECRM),
dan beberapa fungsi manajemen bisnis lainnya. E-marketing mencakup aspek
teknis dan kreatif dari penggunaan internet, seperti desain, pengembangan,
periklananan, dan penjualan (sales) dimana website dikombinasikan dengan
teknik promosi online seperti pemasaran lewat mesin pencari (Search Engine
Marketing/SEM), pemasaran lewat media sosial, iklan online yang interaktif,
direktori online, pemasaran lewat email, pemasaran viral, dan lainnya. Teknologi
digital tersebut digunakan sebagai sarana penyampai dan komunikasi dalam
lingkup dari e-marketing yang mencakup media internet, seperti website dan
email dan media digital seperti nirkabel, dan telepon (mobile).
3.3 Pengertian Human Resource Management (HRM)
Human Resource Management (HRM) atau sering juga disebut Sumber Daya
Manusia atau Manajemen Personalia didefinisikan secara secara berbeda oleh para
ahli. 2 diantaranya adalah:
Menurut Harvey and Bowin (1996), Human Resource Management (HRM) is
the activities undertaken to attract, develope, motivate, and maintain a high
performing workforce within the organization. Dapat diartikan, Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebuah aktivitas yang dilakukan untuk
merangsang, mengembangkan, memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi
didalam organisasi.
Definisi lain mengatakan Manajemen Personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, kegiatan-kegiatan pengadadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat
(Edwin B. Flippo, 1998).
Dari dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa MSDM merupakan
keseluruhan penentuan dan pelaksanaan segala bentuk aktivitas baik itu kebijakan
maupun program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan
serta pemeliharaan yang tujuannya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kinerja organisasi sehingga tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai.
Aktivitas atau kegiatan dari MSDM secara umum dapat di kelompokkan
menjadi empat yaitu:
1. Persiapan dan pengadaan
Kegiatan ini meliputi banyak hal diantaranya yaitu analisis jabatan yang
termasuk didalamnya adalah mengetahui jabatan-jabatan apa saja yang
harus ada dalam organisasi serta tugas-tugas apa yang dilakukan, siapa
yang dapat mengemban tugas tersebut dan lain-lain.
2. Pengembangan dan penilaian
Setelah melakukan hal di atas untuk dan para pegawainya mulai bekerja
maka secara berkala harus dilakukan pelatihan-pelatihan yang tujuannya
untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para pegawai agar
dapat menjawab tantangan kebutuhan setiap waktu. Selain itu untuk
menjaga terjadinya keusangan pegawai akibat dari perubahan-perubahan
kebutuhan output dari organisasi tersebut.
4

3.

4.

Pengkompensasian dan perlindungan
Untuk mempertahankan dan memelihara pegawai, sebuah organisasi
perlu memberikan reward yang pantas untuk para pegawainya sehingga
ini akan memotivasi pegawai tersebut karena mereka merasa dihargai
atas apa yang telah dilakukannya. Perlindungan diperlukan untuk
membuat rasa aman kepada para pegawai dari akibat buruk yang
mungkin timbul akibat dari pekerjaan yang dilakukannya.
Hubungan-hubungan kepegawaian
Yang dimaksud dengan hubungan-hubungan kepegawaian yaitu usaha
untuk memotivasi pegawai, memberdayakan pegawai, meningkatkan
disiplin, serta membimbingnya, dan jika ada perserikatan pegawai
organisasi harus mampu bersinergi sehingga akan terjadi keadaan yang
saling menguntungkan antara pegawai dengan organisasi.

3.3.1 Perekrutan
Perekrutan menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
manajemen sumber daya manusia karena hal ini merupakan langkah awal
untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
dari perusahaan tersebut. Perekrutan diartikan sebagai proses penarikan
sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi pegawai. Proses ini
dilakukan dengan mendorong atau merangsang calon yang mempunyai
potensi untuk mengajukan lamaran dan berakhir dengan didapatkannya
sejumlah calon (William B Werther, Jr and Keith Davis, 1993).
3.3.2 Seleksi
Seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari
sekian banyak calon pegawaiyang didapat dari proses perekrutan. Perekrutan
in ini bisa dari internal atau dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari
eksternal para pelamar. Seleksi bukan hanya untuk memilih pegawai baru
tetapi juga untuk memilih pegawai yang akan dipromosikan.
3.3.3 Pelatihan dan Pengembangan
Setelah mendapatkan pegawai terkadang kemampuannya belum
sesuai dengan apa yang diharapkan yang terkait dengan tuntutan
produktivitas, sehingga mereka perlu dilatih untuk mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan serta kemampuan pegawai tersebut. Pelatihan
lebih bersifat pada peningkatan kemampuan yang spesifik sedangkan
pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk
melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang.
3.3.4

Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi untuk
mengukur kinerja dari para Pegawainya. Penilaian kinerja ini dipakai untuk
membantu pegawai untuk mencapai kinerja yang diharapkan oleh organisasi
dan berorientasi pada pengembangan pegawai atau organisasi. Dengan
adanya penilaian kinerja ini diaharapkan pegawai mengetahui kekurangannya
sehingga pegawai tersebut dapat meningkatkan kinerjanya.

5

3.3.5

Pengelolaan dan Perencanaan Karier
Kewajiban perusahan adalah untuk membantu pegawaianya dalam
mencapai tujuan karier, walaupun sesungguhnya ini merupakan tanggung
jawab dari pegawai itu sendiri. Jika pegawai dapat mencapai tujuan
kariernya, berarti perusahaan juga membantu pegawai untuk meningkatkan
kompetensi pegawainya dan hasil akhirnya akan meningkatkan kompetensi
organisasi itu sendiri.
Menurut Marihot (2009) Karier adalah keseluruhan posisi atau
pekerjaan atau jabatan yang dapat diduduki seseorang selama kehidupan
kerjanya dalam organisasi atau dalam beberapa organisasi. Keterlibatan
organisasi dalam perencanaan karier menjadi keharusan karena perencanaan
karier merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia. Keterlibatan
perusahaan dalam perencanaan karier dapat berupa melakukan pendidikan
karier, memberikan informasi mengenai karierdan bimbingan karier.

3.3.6 Gaji, Insentif (Gain sharing) serta Tunjangan dan Program
Kesejahteraan
Banyak cara perusahaan untuk meningkatkan motivasi pegawai agar
tujuan dari organisasi dapat tercapai. Cara yang dilakukan yaitu dengan
memberi gaji, insentif, bagi hasil, tunjangan maupun program kesejahteraan.
Pengertian dari gaji adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada pegawainya dalm bentuk uang. Gaji diberikan sebagai konsekuensi
dari kedudukan pegawai yang memberikan sumbangan dalam mencapai
tujuan organisasi.
Insentif dapat diartikan sebagai pembagian keuntungan bagi para
pegawai akibat dari peningkatan produktivitas atau penghematan biaya.
Insentif merupakan bentuk lain dari upah atau gaji hanya saja insentif ini
diberikan secara langsung dan diipisahkan dari gaji tetap yang diterima setiap
satuan waktu baik mingguan, maupun bulanan. Insentif disebut juga sistem
kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance plan).
Gaji dan insentif merupakan kompensasi yang langsung diberikan oleh
perusahaan terkait dengan kinerja dari pegawai tersebut. Sedangkan
tunjangan dan program kesejahteraan tidak didasarkan pada kinerja pegawai
tetapi berdasarkan keanggotaan dari organisasi tersebut. Tunjangan dan
program kesejahteraan bertujuan untuk memberi rasa aman kepada pegawai
sehingga pegawai dapat lebih fokus dalam mencapai tujuan organisasi.
3.4 Pengertian E-Finance
E-finance diartikan sebagai kebijakan dari jasa dan pasar keuangan yang
menggunakan komunikasi dan perhitungan elektronik. Dengan mudahnya akses
terhadap internet oleh sejumlah besar orang, maka hal ini telah merubah banyak
kesempatan bagi penggunaan sistem pembayaran elektronik, operasi perusahaan
jasa keuangan, serta pasar keuangan (bursa saham). Contoh penerapan e-finance
dalam perbankan adalah dalam hal pemberian pinjaman. Selama beberapa dekade
lalu, bank dan perusahaan keuangan telah mulai mengganti sistem peminjaman
berdasarkan hubungan dengan sistem pemberi nilai kredit otomatis (automated
credit scoring system) yang memperbolehkan agen pemeringkat luar untuk
6

mengevaluasi segala resiko kredit yang ada di dalam proses pinjaman tersebut.
Contoh lainnya adalah Electronic Fund Transfer (EFT), yang merupakan salah
satu contoh inovasi yang mendasar dalam teknologi sistem informasi (TSI) di
bidang perbankan. Contoh dari produk-produk EFT, meliputi Automated Teller
Machine (ATM), Point of Sales (POS), Electronic Home Banking (atau biasa
disebut sebagai Internet Banking), dan Jaringan Pengiriman Uang (Money
Transfer Network).

7

BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Peranan Customer Relationship Management pada Bank BTN
Customer Relationship Management adalah Sebuah sistem informasi yang
terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan
mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah
organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan
(call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis
(technical support) dan layanan lapangan (field service) (O’brein, 2005).
Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka
panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap
kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik
yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on
investment (ROI) di area ini.
Otomasi Tenaga Penjualan (Sales force automation/SFA), yang mulai
tersedia pada pertengahan tahun 80-an adalah komponen pertama dari CRM. SFA
membantu para sales representative untuk mengatur account dan track
opportunities mereka, mengatur daftar kontak yang mereka miliki, mengatur
jadwal kerja mereka, memberikan layanan training online yang dapat menjadi
solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan mengawasi alur penjualan
mereka, dan juga membantu mengoptimalkan penyampaian informasi dengan
news sharing. SFA, pusat panggilan (bahasa inggris:call center) dan operasi
lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada akhir tahun
90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP (bahasa
Inggris: Enterprise Resource Planning), CRM adalah sistem yang sangat
komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan.
Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM
Business Case," sistem CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi
yang menyesuaikan model bisnisnya untuk profitabilitas, bukan hanya merancang
ulang sistem informasinya. CRM mencakup metoda dan teknologi yang
digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan.
Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa
dan digunakan untuk tujuan ini. Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk
menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan
yang tersimpan di dalam sistem.
Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang
berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.
Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbedabeda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia
adalah pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi, yang menekankan
hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada
semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan
pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM

8

mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke
ujung.

Gambar 1 Bagian sistem customer relationship management
Sistem CRM dalam bank BTN diterapkan untuk meningkatkan kualitas dalam
memuaskan kebutuhan dan pelayanan nasabah dengan melakukan:
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
 Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
 Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
 Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
 Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
 Menangani keluhan/komplain pelanggan
 Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
 Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari
pelanggan.
Pelayanan BTN kepada Nasabah
Bank BTN selalu berusaha keras membantu keluarga Indonesia untuk dapat
memiliki rumah dengan harga terjangkau. Dengan semangat ini, sepanjang tahun
2010, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan konsumer, baik
secara konvensional maupun Syariah sebesar Rp 12,47 triliun, atau 59,20% dari
total penyaluran kredit dan pembiayaan baru Bank BTN selama tahun 2010 yang
sebesar Rp 21,07 triliun. Seluruh pinjaman baru bagi perorangan ini disalurkan
kepada 179.344 rekening, atau lebih banyak 6,19% dari 168.893 rekening di tahun
2009. Dalam pemberian kredit konsumer, Bank BTN membantu mensejahterakan
keluarga Indonesia melalui KPR Bersubsidi, KPR Non Subsidi, serta Kredit
Konsumer lainnya yang ditujukan kepada nasabah individu. Tabel berikut
menggambarkan jumlah penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN
sepanjang tahun 2009 dan 2010:
1. Kredit Kepemilikan Rumah Bersubsidi
Pemerintah telah menunjuk Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan
Perumahan (BLU-PPP) untuk melaksanakan penerapan FLPP tersebut. Per 1
Oktober 2010 silam, Bank BTN menerima komitmen dari pemerintah untuk
menyalurkan FLPP. Dalam fasilitas ini, pemerintah akan menempati sekitar
9

60% sumber dana KPR Bank BTN. Sumber dana yang besar ini
memungkinkan Bank BTN menyediakan KPR dengan bunga tetap 8,15%
selama jangka waktu kredit maksimal 15 tahun.
Bank BTN menyalurkan FLPP ini melalui dua produk, yakni KPR BTN
Sejahtera Tapak untuk pembelian rumah tapak (landed house) dan KPR BTN
Sejahtera Susun untuk pemilikan rumah susun. Produk ini hanya ditujukan
bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yakni dengan maksimal penghasilan
pokok Rp 2,5 juta hingga Rp 4,5 juta per bulan. Masyarakat Indonesia yang
mayoritas hidup di kelas ekonomi menengah ke bawah menjadi motivasi bagi
Bank BTN untuk mendukung masyarakat di kelas tersebut untuk memiliki
rumah. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Bank BTN tetap dapat mengelola
penyaluran KPR Bersubsidi yang tinggi, dan mengimbanginya dengan
tingkat pengembalian yang tepat waktu. Demi mencegah tingginya NPL,
Bank BTN selalu berupaya menyempurnakan sistem pembinaan dan
penyelamatan kredit dengan cara membentuk titik-titik pembinaan kredit
(area collection) di masing-masing wilayah penyalur kredit.
2. Kredit Kepemilikan Rumah Non-bersubsidi
Memfokuskan bisnis pada penyaluran kredit perumahan untuk segmen
menengah ke bawah tidak lantas membuat Bank BTN melupakan nasabah
segmen menengah. BTN dalam memuaskan masyarakat di segmen ini, Bank
BTN menghadirkan layanan KPR Non Subsidi. Layanan yang masih
tergabung dalam perbankan konsumer ini terdiri dari produk-produk antara
lain sebagai berikut:
a.
Kredit BTN platinum
KPR BTN Platinum adalah KPR non subsidi kepada nasabah
individu untuk pembelian rumah, baik rumah baru, lama (second-hand)
dan dalam proses menunggu (indent). Lewat KPR ini, Bank BTN
memberikan pembiayaan sebesar 80% hingga 90% dari nilai terendah
antara harga jual rumah dengan hasil taksasi penilai/appraisal atas unit
rumah tersebut.
Suku bunga yang berlaku dalam KPR BTN Platinum adalah suku
bunga mengambang dengan tenor kredit hingga maksimal 15 tahun.
Kredit ini juga dijamin oleh rumah yang dibiayai.
b.
Kredit Ruko BTN
Dalam kredit ini, Bank BTN menyalurkan pinjaman untuk membeli
rumah toko (ruko) yang dalam pelaksanaannya dapat difungsikan
sebagai toko, kantor, atau keperluan bisnis lainnya. Dalam produk ini,
Bank BTN menyediakan pinjaman maksimal 70% dari harga beli atau
nilai pasar, tergantung yang lebih rendah. Kredit Ruko BTN umumnya
memiliki jangka waktu kredit hingga maksimal 15 tahun dengan
jaminan berupa ruko yang sedang dibiayai. Bank BTN menyediakan
Kredit Ruko BTN dengan tingkat suku bunga mengambang serta lebih
tinggi daripada suku bunga kredit perumahan.
Salah satu wadah Bank BTN dalam mendengarkan kebutuhan dan masukan
dari nasabah adalah dengan menyediakan pusat pengaduan nasabah berbentuk
Contact Center di kantor pusat serta Customer Service serta Loan Service Unit di
10

masing-masing kantor cabang dan kantor cabang syariah. Dengan perubahan
struktur organisasi di kantor cabang, pengaduan nasabah melalui kantor cabang
saat ini dikoordinasikan satu pintu melalui Customer Care Unit.
4.2 Peranan E-Commerce pada Bank BTN
Sistem Informasi dalam Pemasaran mencakup pemasaran yang interaktif,
otomatisasi tenaga penjualan (sales force automation), managemen hubungan
pelanggan (customer relationship management), dan manajemen penjualan (sales
management). Selain itu itu terdapat juga peramalan dan penelitian pasar,
periklanan dan promosi, serta manajemen produk. Sedangkan pemasaran yang
ditarget melingkupi, antaralain: demografi/psikografi, komunitas, perilaku online
(online behavior), isi (content), dan konteks (context). E-commerce juga
mencakup komunikasi, bisnis, jasa, dan online.
Strategi E-marketing Bank Tabungan Negara (BTN), yaitu:
1. Dalam usaha memperluas jangkauan penggunaan Kartu Debit BTN,
meningkatkan kemudahan transaksi,serta meningkatkan dana pihak ketiga,
Bank BTN juga bekerjasama dengan jaringan (Anjungan Tunai Mandiri
ATM) Prima. Bank BTN juga menjadi salah satu bank dengan fasilitas
layanan yang lengkap. Selain menggunakan fasilitas ATM Bank BTN,
nasabah juga dapat melakukan transaksi finansial di lebih dari 50.000
mesin ATM berlogo Link, ATM Bersama, dan ATM Prima.
2. Selain meningkatkan kerjasama dengan pihak lain untuk mempermudah
nasabahnya dalam bertransaski di dalam negeri, Bank BTN juga semakin
serius melirik bisnis jasa pengiriman uang atau remittance, karena selain
untuk diversifikasi usaha, remittance juga dapat menjadi batu loncatan
dalam berekspansi ke kancah global. Untuk itu, Bank BTN bekerjasama
dengan Dongbu Saving Bank, sebuah lembaga keuangan asal Korea
Selatan, sebagai langkah awal dalam menekuni bisnis remittance.
3. Penggunaan aplikasi TI tahun 2011 untuk mempercepat produk bisnis,
seperti VOIP (Voice over Internet Protocol: Percakapan suara jarak jauh
dengan menggunakan internet, seperti Voip Billing dalam perbankan),
HCIS (Human Capital Information System), Interface RTGS Outward
(Real Time Gross Settlement merupakan sistem transfer dana elektronik
antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan
secara seketika per transaksi secara individual), Single Sign On, dan
pemantapan aplikasi Intercity Clearing (adalah Jasa penagihan warkat
(cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga
nasabah dapat menerima danan hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada
keesokan harinya).

4. Strategi IT dengan cara cross-selling produk simpanan, baik kepada
nasabah yang sudah memiliki kredit KPR, maupun nasabah baru dengan
produk yang sudah dan produk yang akan ditawarkan.
5. Penggunaan TI dengan aplikasi teknologi iLoan dan iColl yang
terintegrasi dengan sistem manajemen resiko Bank yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas aset pada kredit yang dimiliki dengan cara
memperkenalkan sistem baru dan memperbaiki aktivitas penagihan
(collection utang).

11

Bentuk Sistem “iLoan” adalah dengan cara menstandarisasi proses
dokumentasi KPR Perseoran yang bertujuan untuk mengurangi ruang
lingkup kebijakan petugas KPR dan standarisasi analisa kredit di semua
cabang. Sedangkan “iColl” adalah otomatisasi proses penagihan sehingga
akan meningkatkan efektivitas penagihan dan memastikan bahwa rekening
nasabah yang membutuhkan perhatian khusus akan diperhatikan dan
dipantai secara aktif.
Menurut Laporan Keuangan Tahunan Bank BTN tahun 2011, dalam
melakukan pemasaran produk jasanya melalui internet, Bank Tabungan Negara
memiliki website dan email resmi. Dalam website-nya tersebut, pihak BTN
banyak menawarkan produk jasanya, baik berupa simpanan, pinjaman (kredit),
aplikasi i-banking (mobile banking), cross selling, dan penawaran produk jasa
perbankan lainnya. Bahkan dalam pemasaran produk KPR (Kredit Perumahan
Rakyat), Bank BTN mendapat peringkat sebagai merek terbaik pada tahun 201.
Untuk melayani nasabahnya, Bank BTN menyediakan layanan elektronik terbaik,
sehingga sampai pada tahun 2011, Bank BTNmemiliki total 65 kantor cabang,
218 kantor cabang pembantu, 316 kantor kas, 21 kantor cabang Syariah,16 kantor
cabang pembantu syariah, 2.738 Kantor Posonline, dan 1.180 ATM di seluruh
Indonesia.
Generasi muda Indonesia merupakan pemain besar dalam jejaring media
sosial seperti facebook, twitter, youtube, path, flickr, dan media lainnya. Tentu
saja hal ini menjadi salah satu fakta yang sangat menarik bagi berbagai kalangan
bisnis, tidak terkecuali Bank BTN, untuk menarik minat generasi muda agar
menjadi nasabah BTN dan menggunakan berbagai produk simpanan/pinjaman
yang ditawarkan oleh Bank BTN. Berbagai cara dilakukan oleh Bank BTN,
terutama melalui akun twitternya yaitu @KartuBTNku untuk mempromosikan
berbagai kemudahan yang akan didapat oleh nasabah untuk melakukan transaksi
bisnis di tempat dimana Bank BTN telah menjalin kerjasama. Tempat terbanyak
adalah di pusat perbelanjaan, dimana Bank BTN menginformasikan kepada
nasabahnya bahwa mereka akan mendapat potongan belanja (diskon) kalau
mereka berbelanja menggunakan kartu debet/kredit BTN.

12

Gambar 2 Website Resmi BTN (www.btn.co.id)
Dalam menawarkan produk ATM-nya, Bank BTN juga menggunakan media
internet, terutama di website-nya, seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3 Web resmi penawaran produk Bank BTN
Selain menggunakan website dalam memperkenalkan berbagia produk
tabungan dan kredit Bank Tabungan Negara, mereka juga menggunakan media

www.youtube.com untuk mengiklankan produknya kepada masyarakat.

13

Gambar 4 Media iklan di www.youtube.com
Di bawah ini adalah gambar penggunaan media sosial twitter oleh Bank
Tabungan Negara untuk mensosialisasikan berbagai produk, termasuk melakukan
cross-selling produk lain.

Gambar 5 Media Iklan di www.twitter.com
Contoh kalimat Promosi Kartu BTN di media sosial twitter adalah:
14

-

Have an nice weekend Nasabah BTN, jangan lupa selalu gunakan Kartu
BTN dalam menjalani hari sabtu ini.
Nasabah BTN, kamu bisa memanfaatkan ATM BTN Setoran Tunai di
Bank BTN cabang Bekasi, Tangerang & Jakarta Harmoni

Contoh Kalimat Cross-selling yang dilakukan oleh BTN di media sosial twitter
adalah:
- Weekend ini asyiknya ke The Jungle aja. Dgn kartu BTN kamu bisa
mendapatkan diskon 25%, dan berlaku untuk 4 tiket.
- Nasabah BTN, Ayo menangkan 100 tiket gratis PP ke Singapura untuk
pembayaran tiket @LionAirNews melalui ATM BTN.
- Gratis BB Apollo, Samsung Glx Ace &Samsung Glx Y hnya dgn trnsksi
isi ulang XL di ATM BTN, periode 16 Okt-31 Des'12. S&K hub 500286
- Mau dapt Coca Cola/Sprite/Fanta 1,5 L atau minyak Goreng 1 L secara
gratis, ayo blanja di ALFAMART dgN Kartu Debit BTN mnimal Rp.150
ribu
- Klo kmu mau ngrncanain brngkat/jalan2 k luar kota dgn Kereta Api,pesan
aja tiketnya di web KAI atau callcenter KAI 121,trus bayar di ATM BTN
- Paket BIGBITE+Slurpee di 7-eleven hanya Rp.17ribu dgn Kartu
Debit/Kredit BTN.1-31 Maret'http://14.Info 500286
- Belanja 2x pakai debit BTN dapet 25.000 @KartuBTNku
Analisis Global E-commerce (E-marketing) dari Bank BTN
Ada beberapa faktor pendorong perusahaan dapat dikategorikan sebagai
pemain dalam bisnis global (internasional). Hal-hal tersebut adalah pelanggan
global, produk yang global, operasional yang mengglobal, sumber daya global,
dan kerjasama (kolaborasi) global. Pertama, para nasabah Bank BTN adalah orang
Indonesia di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Salah satu hal yang
dikembangkan adalah kerjasama dengan pihak internasional Dongbu Savings
Banks dengan menandatangani MoU pada tanggal 1 November 2010 di Jakarta.
Kerjasamanya adalah dalam hal bisnis pengiriman uang (remitan) dari luar negeri
ke Indonesia (atau sebaliknya). Dalam situs resminya, Dongbu Savings Banks
(DSB) adalah salah satu bank di Korea Selatan (dimiliki oleh Kelompok Dongbu),
dimana bank ini telah bekerjasama dengan komunitas retail banking dengan bank
di Jerman, Swedia, Malaysia, dan Thailand.
Selain itu, Bank BTN juga menyediakan layanan pengiriman uang dalam
bentuk rupiah (atau mata uang luar negeri) dari outlet yang bertanda Western
Union. terdapat fasilitas jasa layanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam
bentuk rupiah maupun mata uang asing yang dilakukan dari outlet yang bertanda
Western Union (luar/dalam negeri) ditujukan kepada pihak lain di dalam negeri.
Kategiro uang yang dikirim tersebut adalah pengiriman uang untuk keluarga, dana
mendesak, dan transaksi perusahaan dimana nasabahnya adalah pekerja
internasional, turis, pelajar, dan perusahaan. Produknya adalah Will Call dan
Quick Pay.
Pengembangan Ke depan (Future Development) E-commerce Bank BTN
Karena Bank BTN banyak bergerak di bidang perumahan untuk rakyat
khususnya kalangan menengah ke bawah, BTN juga seharusnya memperluas
15

ekspansi bisnis perumahannya dengan menyasar nasabah kalangan atas untuk
menyediakan perumahan bagi mereka di luar negeri. Hal ini dikarenakan sudah
banyak penduduk Indonesia dengan ekonomi tinggi memiliki properti di luar
negeri, seperti di Singapura dan Australia. Tentunya layanan ini juga dapat
membantu transaksi pembelian rumah oleh nasabah Bank BTN di luar negeri.
Selain itu, Bank BTN juga harus menerapkan sistem internet banking untuk
melayani nasabahnya dengan fasilitas transaksi e-commerce dengan cara
bekerjasama dengan beberapa pemilik situs belanja online seperti
www.tokobagus.com, www.bukalapak.com, www.berniaga.com sehingga
nasabah Bank BTN tidak dipungut biaya administratif saat melakukan transaksi
jual-beli online dalam situs tersebut. Strategi ini sudah dikerjakan oleh Bank
Mandiri. Strategi bisnis lainnya adalah mempermudah nasabah BTN dalam
mengajukan permohonan pembuatan kartu kredit secara online seperti yang
dilakukan oleh Bank BCA.
4.3 Peranan Human Resource Management pada Bank BTN
Pemenuhan kebutuhan akan tenaga kerja atau pegawai yang handal saat ini
semakin menjadi syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang menginginkan
kemenangan dalam bisnis yang semakin bersaing dan dalam dunia kerja yang
global. Saat ini hampir tidak ada batasan lagi antara penduduk satu negara dengan
penduduk negara lainnya untuk dapat bekerja ditempat yang diinginkan dan
dibelahan dunia manapun, asal dia dapat memenuhi syarat perusahaan dan mampu
berkompetisi dan memberikontribusi pada perusahaan yang mempekerjakannya.
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi yang semakin baik membuat
tidak ada lagi jarak antar negara sehingga kejadian apapun di belahan dunia ini
dapat langsung diketahui oleh seluruh penghuni alam ini. Tak terkecuali dengan
perekrutan pegawai yang semakin mudah dilakukan dengan cara online. Dibawah
ini adalah gambar alur HRM system yang dipakai para personalia agar tujuan dari
perusahaan dapat tercapai.
Staffing

Training and
Development
Succession Planning

HR planning

Strategic
System

Tactical
System

Labor
Tracking

Force

Labor Cost Analisa
&Budgeting
Turnover Analysis

Performance Appraisal
planning

Tranning Effectiveness
Career Matching

Skill Assessment

Recruiting
Work force
planning/scheduling

16

Performance
Evaluation

Compensation
Administration
Contract cossing
Salary Forcasting

Compensation
Efectiveness and Equity
analysisBenefit
preferencess analysis

Payroll Control

Oprasional
System

Benefits
administration

Gambar 6 Alur HRM System
Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan salah satu dari sekian banyak
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah menerapkan HRM
System dalam pemenuhan akan kebutuhan karyawan, pelatihan dan
pengembangan keahlian karyawan hingga pemeliharaan karyawan.
Diawali dari pemenuhan karyawan (staffing) dalam strategi system BTN
sebelum merekrut karyawan bagian HR akan menganalisa kebutuhan dari bank
tersebut agar tujuannya dapat tercapai, posisi-posisi apa saja yang dibutuhkan
serta skill apa saja yang harus dipunyai oleh karyawan tersebut. Dari strategic
system di staffing lalu berlanjut ke tahap kedua yaitu meningkatkat skill karyawan
juga mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki karyawan tersebut. Tujuan
dari strategi system di training and development ini target utamanya adalah
mewujudkan agar perencanaan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Selain itu
juga untuk membuat perencanaan guna meningkatkan daya guna pegawainya.
Yang terakhir dari strategic system adalah compensation administration, yang
dilakukan compensation administration adalah menyiapkan kemungkinan kemungkinan biaya yang akan dikeluarkan oleh BTN akibat dari perjanjian perjanjian yang ada dengan karyawan juga membuat taksiran gaji yang akan
dikeluarkan oleh BTN. Dalam System strategi BTN menggunakan intranet dalam
berhubungan antar kantor BTN pusat, Kantor cabang, Kantor cabang pembantu
maupun kantor kas.
Tactical System pada staffing, yang dilakukan ditahap ini adalah dengan
menganalisa dan menyusun gaji karyawan yang baru atau menyesuaikan untuk
gaji para karyawan lama atau memecat karyawan yang telah bekerja karena
karyawan tersebut tidak menunjukkan kinerja yang baik. Karena BTN merupakan
sebuah BUMN maka BTN telah mempunyai aturan tersendiri dalam hal
penggajian yang diberlakukan disetiap lini atau setiap tingkat jabatan aturan ini
akan disosialisasikan kepada kantor-kantor dibawahnya baik melalui akun setiap
kantor melalui jaringan intranet maupun dengan menggunakan dokumen tertulis.
Lalu yang dikerjakan oleh training and development adalah bagaiman HRM
membuat training yang dapat meningkatkan efektifitas karyawan serta
menyesuaikan kemampuan karyawan dengan pekerjaannya, sehingga karyawan
tersebut dapat mengikuti jenjang karier yang ada di BTN. Dalam hal ini pun BTN
telah mempunyai jadwal tersendiri dalam melakukan training, karena setiap
karyawan yang telah diterima di BTN sebelum mulai bekerja akan diberi pelatihan
terlebih dahulu selama tiga sampai enam bulan untuk meningkatkan kemampuan
pekerja tersebut. Untuk karyawan yang telah lama bekerja, BTN pun memberi
pelatihan serta pengembangan biasanya hal ini dilakukan ketika ada mutasi di
17

dalam bank tersebut. Selanjutnya compensation administration, yang berada
pada Tactical System adalah menganalisa keuntungan yang didapat dari pilihanpilihan yang ada serta menganalisa efektifitas dari kompensasi yang diberikan
baik berupa gaji, bonus, insentif maupun lainnya.
Tahap terakhir yaitu Operational System, dalam staffing, pada tahap ini BTN
mulai memposting kedalam webnya yaitu www.btn.com tentang pekerjaan yang
tersedia di BTN lengkap dengan persyaratan, batas akhir pendaftaran, batas
waktu penyerahan kelengkapan syarat-syarat,waktu test masuk, waktu
pengumuman dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengadaan staff atau
karyawan. Dalam rekrutmen pegawai baru juga untuk mutasi, BTN menggunakan
internet dan ekstranet Setelah seseorang diterima menjadi karyawan atau ketika
seorang karyawan dimutasikan maka untuk meningkatkan kemampuannya atau
untuk lebih update pada pekerjaan yang diberikan maka BTN melakukantraining
and development. Sebelum di training BTN akan menetapkan Skill assessment
yaitu menetapkan keahlian apa yang ingin dicapai dalam training and
development tersebut, setelah diadakan pelatihan dan pengembangan maka dalam
jangka waktu tertentu akan ada evaluasi kemampuan dari hasil yang didapat
ketika karyawan tersebut mendapatkan pelatihan. Yang terakhir adalah sistem
oprasional tentang conpensation administration, yang termasuk dalam tahapan ini
adalah membayar gaji, pencairan bonus atau insentif karyawan serta melakukan
pengontrolan dalam hal pembayaran tersebut di atas. Dalam melakukan
pembayaran gaji BTN langsung mentransfer ke akun rekening masing-masing.
4.4 Peranan ERP dan SCM pada Bank BTN
Enterprise resource planning Bank BTN dikonsepkan dalam sebuah
kerangka kerja transaksi perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan dengan
pemrosesan nasabah, manajemen dan pengendalian persediaan produk,
perencanaan produk dan distribusi, serta keuangan.
Fasilitas ERP bank BTN adalah :
A. BTN Payroll
Layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa (Perusahaan, Perorangan, Lembaga)
dalam mengelola pembayaran gaji, THR dan Bonus serta kebutuhan finansial
lainnya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.
FASILITAS :
 Mendapatkan Kartu ATM BTN yang dapat digunakan bertransaksi
diseluruh jaringan ATM Bank BTN dan ATM Link
 Fasilitas Kredit Ringan tanpa agunan bagi karyawan peserta Batara Payroll
 Rate dan layanan Khusus untuk perusahaan Anda.
MANFAAT:
 Aman, karena perusahaan terhindar dari penyediaan uang tunai dalam
jumlah besar, kerahasiaan data terjamin
 Mudah, karena perusahaan cukup menyediakan data pembayaran bagi
karyawan secara rutin dan selanjutnya secara sistem Bank BTN melakukan
transfer ke rekening masing-masing karyawan
18



Akurat, karena perusahaan tidak perlu membulatkan nominal gaji
karyawan ke pecahan terdekat dan kesalahan data dapat dikurangi karena
selalu di update setiap periode pembayaran.



B. Payment Point
Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan dalam
membayar tagihan rutin.
Pembayaran tagihan yang dapat dilakukan saat ini adalah :
 Telkom :
o Telepon fixed line (PSTN)
o Flexy Classy (pasca bayar)
o Speedy









PLN Online (PRAQTIS)
o Postpaid (ATM & Loket)
o Prepaid (ATM)
GSM Pascabayar
o Kartu Halo
o Matrix
Pajak
o Menerima pembayaran pajak secara online dengan Ditjen Pajak
melalui loket Bank BTN untuk PPh dan PPN.
PDAM (tempat lokal tergantung daerah masing masing)

Pembayaran tagihan dapat dilakukan dengan cara :
 Setoran tunai di loket Kantor Cabang Bank BTN
 Non Tunai melalui :
o Pemindahbukuan (Overbooking)
o Warkat Bank BTN
o Warkat Bank lain
o ATM Bank BTN
o iMobile BTN
 Pemotongan secara otomatis setiap bulan dari rekening Tabungan atau
Giro di Bank BTN (Automatic Debit)
C. Safe Deposit Box
 Sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang aman dan terjaga
dari resiko kebakaran, kejahatan dan bencana alam dsb.
D. Money Changer
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin menjual atau
membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai catatan kurs pada Bank
Indonesia
E. SPP Online Perguruan Tinggi
SPP Online merupakan layanan Bank BTN bagi Perguruan Tinggi/Sekolah
dalam menyediakan delivery channel menerima Setoran Biaya-biaya
Pendidikan secara online.

19

F. Western Union
Fasilitas jasa layanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam bentuk
rupiah maupun mata uang asing yang dilakukan dari outlet yang bertanda
Western Union (luar/dalam negeri) ditujukan kepada pihak lain di dalam
negeri.
G. iMobile BTN
iMobile BTN merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang dapat
diakses melalui handphone. Kini layanan iMobile BTN disajikan dengan
menu mi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25