RINGKASAN RENJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2017 1.1 Latar Belakang - Ringkasan Renja Dinas Koperasi dan UKM 2017
RINGKASAN RENJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2017
1.1
Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
Perencanaan Pembangunan Nasional antara lain dinyatakan bahwa lingkup
perencanaan pembangunan nasional diklasifikasikan atas rencana pembangunan
jangka
panjang,
rencana
pembangunan
jangka
menengah,
dan
rencana
pembangunan tahunan. Pada tingkat SKPD periode jangka menengah diwujudkan
melalui dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD, dan periode tahunan
diwujudkan melalui Rencana Kerja (Renja) SKPD.
Untuk menjaga kesinambungan dan keselarasan pelaksanaan pembangunan di
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, khususnya dalam rangka mewujudkan
Visi dan Misinya yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah Tahun 2017-2018 maka Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengahtahun 2017 merupakan wujud implementasi (penjabaran)
tahun kedua dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi, Usaha
Kecil
dan
MenengahTahun
2017-2018.
Selain
itu
juga,
sebagai
wujud
kesinambungan pembangunan maka Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah Tahun 2017 merupakan kelanjutan pembangunan tahun 2016.
Dalam bahasan penyusunan dan penetapan Renja SKPD Tahun 2016, maka salah
satu tahap yang harus dilaksanakan adalah menyusun Rancangan Awal Renja
SKPD sebagai bahan penetapan Peraturan Walikota tentang RKPD Kota Tangerang
Tahun 2017.
Terbitnya regulasi yang mengatur sistem perencanaan pembangunan telah
memberikan suatu amanat bagi pemerintah daerah untuk menyusun pembangunan
jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) diwajibkan untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD) yang memuat Visi, Misi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan
berpedoman pada Renstra SKPD. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
dalam bahasan peningkatan kinerja serta pertanggungjawaban kinerja, penyusunan
Rencana Kerja merupakan hal yang sangat penting.
Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang sebagai berikut:
“ TERWUJUDNYA KOPERASI DAN UMKM YANG TANGGUH DAN MANDIRI,
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
BERDAYA SAING TINGGI”
Sedangkan misi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan didukung
dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten, dan profesional;
2. Menumbuhkembangkan Koperasi dan UMKM yang Sehat, Kuat dan Mandiri;
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia & Sarana Prasarana.
1.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Perumusan tujuan dan sasaran Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah tidak terlepas dari tujuan yang telah ditetapkan di Rencana Strategis
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
Untuk tujuan Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di tahun
2017 yaitu :
1. Meningkatnya jumlah UMKM yang Aktif;
2. Meningkatnya jumlah Koperasi yang Aktif;
3. Meningkatnya produk UMKM yang berdaya saing dan meningkatnya jumlah
pemasaran produk UMKM;
4. Meningkatnya pertumbuhan Koperasi Aktif yang baik dan sehat;
Sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah jika
dikaitkan dengan target Rencana Strategis SKPD yaitu :
1. Terwujudnya SDM aparatur yang profesional yang didukung dengan manajemen
dan administrasi kepegawaian yang berkualitas :
Nilai rata-rata sasaran kinerja pegawai (SKP)
Tingkat kedisiplinan aparatur pemerintah daerah
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur yang memadai
Tingkat ketersediaan pelayanan jasa rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur
Tingkat
ketersediaan
dan
kelengkapan
sarana-prasarana
pendukung
kedisiplinan aparatur pemerintah daerah
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
Tingkat kapasitas sumberdaya Aparatur pemerintah daerah
2. Tersedianya
pelayanan
barang/jasa keadministrasian
perkantoran, dengan
indikator kinerja :
Tingkat ketersediaan pelayanan jasa pendukung administrasi perkantoran
Tingkat ketersediaan pelayanan barang pendukung administrasi perkantoran
3. Terwujudnya publikasi informasi advertorial pelayanan SKPD kepada masyarakat
pada media massa, dengan indicator kinerja :
Tingkat publikasi advertorial informasi pelayanan SKPD pada media massa
Tingkat Kerjasama Informasi dan Media Massa
4. Terwujudnya
keberdayaan
UMKM
dan
Koperasi
sebagai
pendukung
perekonomian berbasis sumberdaya local :
Persentase UMKM aktif
Persentase koperasi aktif
Persentase UMKM yang dibina/dilatih
Tingkat Penyelenggaraan Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Usaha Mikro Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKMK)
Persentase UMKM yang telah mengikuti pameran promosi produk
Persentase Koperasi Sehat dengan pengelolaan keuangan yang sehat
Tingkat pertumbuhan investasi daerah
1.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Kedudukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah merupakan urusan
pelaksana otonom daerah di bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah sebagaimana tertulis dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah adalah
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi, usaha kecil
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
dan menengah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Beberapa isu-isu strategis bagi penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah secara garis besar yaitu :
1. Peningkatan akses permodalan bagi Koperasi dan UKM.
2. Memfasilitasi pembinaan Koperasi dan UKM dalam rangka peningkatan
kemampuan berusaha.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Koperasi dan UKM dalam rangka
mendukung daya saing.
4. Penyediaan fasilitas pembinaan Koperasi dan UKM dalam rangka peningkatan
potensi produk unggulan.
Identifikasi masalah pembangunan Dinas Koperasi, Usah Kecil dan Menengah
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kinerja pengurus/ pengawas/ pengelola yang belum sepenuhnya memahami
aturan tentang perkoperasian, disebabkan kurangnya mendapat informasi terkait
aturan dan perundang-undangan tentang perkoperasian dan juga pergantian
pengurus yang tidak tepat baik waktu maupun kemampuan dalam mengurus
koperasi, sehingga perlu adanya sosialisasi/pelatihan terhadap pemahaman
aturan perundanga-undangan perkoperasian terutama pada para pengurus/
pengawas maupun pengelolanya.
Belum optimalnya pengelolaan Koperasi baik dalam pengelolaannya maupun
dalam pembuatan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban, sehingga perlu
diadakannya pelatihan khusus bagi pengurus/ pengawas.
Belum kuatnya kelembagaan Koperasi karena belum semua Koperasi yang ada
mempunyai Akta yang dibuat oleh Notaris, sehingga perlu adanya sosialisasi
Permenkop Nomor 98 Tahun 2004 tentang Notaris sebagai pembuat Akta
Koperasi serta pemberian Akta gratis bagi rerakan Koperasi.
Data Koperasi yang belum tervalidasi yang tidak terdaftar di Kementerian
Koperasi, sehingga perlu pendataan ulang koperasi melalui NIK dan QR Code
yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi.
Pembinaan UMKM terkendala oleh kegiatan yang belum ada tindakan teknis
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
seperti teknologi tepat guna, maka perlu penyuluhan bagaimana penggunaan
teknologi tepat guna baik dari cara pengolahan maupun pemasaran produk
UMKM.
Permodalan UMKM yan sulit karena kuranya permodalan dari kemitraan Bank dan
non Bank, dapat dilakukan dengan fasilitasi kemitraan antar UMKM dan pemberi
modal.
Pemasaran produk UMKM terbatas hanya pada ajang pemasaran di wilayah Kota
Tangerang saja, maka akan dibuat ajang promosi sentra-sentra produk UMKM
yang ada di Kota Tangerang
Penggunaan media dunia maya seperti media sosial, media online melalui internet
untuk memasarkan produk maupun informasi produk UMKM, sehingga dapat
bersaing di era globalisasi ini.
Persentase UMKM yang dibina/dilatih baru 4%
UKM dan Koperasi aktif masih rendah
UMKM yang telah mengikuti pameran promosi produk baru 1,2%
Koperasi Sehat dengan pengelolaan keuangan yang sehat baru mencapai 33%
Pertumbuhan investasi daerah baru mencapai 18,46%
1.4 Program dan Kegiatan
Dalam menyusun rencana kerja tahun 2018, program dan kegiatan disesuaikan
dengan visi dan misi dari Walikota Tangerang. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah menyesuaikan prioritas dalam mencapai misi Walikota Tangerang.
Prioritas Walikota Tangerang di tahun 2018 yaitu :
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel dan transparan didukung
dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompoten dan professional
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi
3. Mengembangkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan social
demi terwujudnya masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
4. Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas
5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
yang bersih, sehat dan nyaman.
Berdasarkan dari ke 5 misi Kota Tangerang tersebut maka Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah merencanakan 9 (sembilan) program yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Program Rutin)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Program Rutin)
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (Program Rutin)
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur (Program Rutin)
5. Program Pengembangan Data/Informasi
6. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
7. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil
Menengah
9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
KOTA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2017
1.1
Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
Perencanaan Pembangunan Nasional antara lain dinyatakan bahwa lingkup
perencanaan pembangunan nasional diklasifikasikan atas rencana pembangunan
jangka
panjang,
rencana
pembangunan
jangka
menengah,
dan
rencana
pembangunan tahunan. Pada tingkat SKPD periode jangka menengah diwujudkan
melalui dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD, dan periode tahunan
diwujudkan melalui Rencana Kerja (Renja) SKPD.
Untuk menjaga kesinambungan dan keselarasan pelaksanaan pembangunan di
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, khususnya dalam rangka mewujudkan
Visi dan Misinya yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah Tahun 2017-2018 maka Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengahtahun 2017 merupakan wujud implementasi (penjabaran)
tahun kedua dari pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi, Usaha
Kecil
dan
MenengahTahun
2017-2018.
Selain
itu
juga,
sebagai
wujud
kesinambungan pembangunan maka Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah Tahun 2017 merupakan kelanjutan pembangunan tahun 2016.
Dalam bahasan penyusunan dan penetapan Renja SKPD Tahun 2016, maka salah
satu tahap yang harus dilaksanakan adalah menyusun Rancangan Awal Renja
SKPD sebagai bahan penetapan Peraturan Walikota tentang RKPD Kota Tangerang
Tahun 2017.
Terbitnya regulasi yang mengatur sistem perencanaan pembangunan telah
memberikan suatu amanat bagi pemerintah daerah untuk menyusun pembangunan
jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) diwajibkan untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja-SKPD) yang memuat Visi, Misi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan
berpedoman pada Renstra SKPD. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
dalam bahasan peningkatan kinerja serta pertanggungjawaban kinerja, penyusunan
Rencana Kerja merupakan hal yang sangat penting.
Visi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang sebagai berikut:
“ TERWUJUDNYA KOPERASI DAN UMKM YANG TANGGUH DAN MANDIRI,
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
BERDAYA SAING TINGGI”
Sedangkan misi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel, dan transparan didukung
dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompeten, dan profesional;
2. Menumbuhkembangkan Koperasi dan UMKM yang Sehat, Kuat dan Mandiri;
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia & Sarana Prasarana.
1.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Perumusan tujuan dan sasaran Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah tidak terlepas dari tujuan yang telah ditetapkan di Rencana Strategis
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
Untuk tujuan Rencana Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah di tahun
2017 yaitu :
1. Meningkatnya jumlah UMKM yang Aktif;
2. Meningkatnya jumlah Koperasi yang Aktif;
3. Meningkatnya produk UMKM yang berdaya saing dan meningkatnya jumlah
pemasaran produk UMKM;
4. Meningkatnya pertumbuhan Koperasi Aktif yang baik dan sehat;
Sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah jika
dikaitkan dengan target Rencana Strategis SKPD yaitu :
1. Terwujudnya SDM aparatur yang profesional yang didukung dengan manajemen
dan administrasi kepegawaian yang berkualitas :
Nilai rata-rata sasaran kinerja pegawai (SKP)
Tingkat kedisiplinan aparatur pemerintah daerah
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur yang memadai
Tingkat ketersediaan pelayanan jasa rehabilitasi sarana dan prasarana aparatur
Tingkat
ketersediaan
dan
kelengkapan
sarana-prasarana
pendukung
kedisiplinan aparatur pemerintah daerah
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
Tingkat kapasitas sumberdaya Aparatur pemerintah daerah
2. Tersedianya
pelayanan
barang/jasa keadministrasian
perkantoran, dengan
indikator kinerja :
Tingkat ketersediaan pelayanan jasa pendukung administrasi perkantoran
Tingkat ketersediaan pelayanan barang pendukung administrasi perkantoran
3. Terwujudnya publikasi informasi advertorial pelayanan SKPD kepada masyarakat
pada media massa, dengan indicator kinerja :
Tingkat publikasi advertorial informasi pelayanan SKPD pada media massa
Tingkat Kerjasama Informasi dan Media Massa
4. Terwujudnya
keberdayaan
UMKM
dan
Koperasi
sebagai
pendukung
perekonomian berbasis sumberdaya local :
Persentase UMKM aktif
Persentase koperasi aktif
Persentase UMKM yang dibina/dilatih
Tingkat Penyelenggaraan Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Usaha Mikro Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKMK)
Persentase UMKM yang telah mengikuti pameran promosi produk
Persentase Koperasi Sehat dengan pengelolaan keuangan yang sehat
Tingkat pertumbuhan investasi daerah
1.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Kedudukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah merupakan urusan
pelaksana otonom daerah di bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah sebagaimana tertulis dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah adalah
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi, usaha kecil
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
dan menengah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Beberapa isu-isu strategis bagi penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah secara garis besar yaitu :
1. Peningkatan akses permodalan bagi Koperasi dan UKM.
2. Memfasilitasi pembinaan Koperasi dan UKM dalam rangka peningkatan
kemampuan berusaha.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk Koperasi dan UKM dalam rangka
mendukung daya saing.
4. Penyediaan fasilitas pembinaan Koperasi dan UKM dalam rangka peningkatan
potensi produk unggulan.
Identifikasi masalah pembangunan Dinas Koperasi, Usah Kecil dan Menengah
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kinerja pengurus/ pengawas/ pengelola yang belum sepenuhnya memahami
aturan tentang perkoperasian, disebabkan kurangnya mendapat informasi terkait
aturan dan perundang-undangan tentang perkoperasian dan juga pergantian
pengurus yang tidak tepat baik waktu maupun kemampuan dalam mengurus
koperasi, sehingga perlu adanya sosialisasi/pelatihan terhadap pemahaman
aturan perundanga-undangan perkoperasian terutama pada para pengurus/
pengawas maupun pengelolanya.
Belum optimalnya pengelolaan Koperasi baik dalam pengelolaannya maupun
dalam pembuatan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban, sehingga perlu
diadakannya pelatihan khusus bagi pengurus/ pengawas.
Belum kuatnya kelembagaan Koperasi karena belum semua Koperasi yang ada
mempunyai Akta yang dibuat oleh Notaris, sehingga perlu adanya sosialisasi
Permenkop Nomor 98 Tahun 2004 tentang Notaris sebagai pembuat Akta
Koperasi serta pemberian Akta gratis bagi rerakan Koperasi.
Data Koperasi yang belum tervalidasi yang tidak terdaftar di Kementerian
Koperasi, sehingga perlu pendataan ulang koperasi melalui NIK dan QR Code
yang diterbitkan oleh Kementerian Koperasi.
Pembinaan UMKM terkendala oleh kegiatan yang belum ada tindakan teknis
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
seperti teknologi tepat guna, maka perlu penyuluhan bagaimana penggunaan
teknologi tepat guna baik dari cara pengolahan maupun pemasaran produk
UMKM.
Permodalan UMKM yan sulit karena kuranya permodalan dari kemitraan Bank dan
non Bank, dapat dilakukan dengan fasilitasi kemitraan antar UMKM dan pemberi
modal.
Pemasaran produk UMKM terbatas hanya pada ajang pemasaran di wilayah Kota
Tangerang saja, maka akan dibuat ajang promosi sentra-sentra produk UMKM
yang ada di Kota Tangerang
Penggunaan media dunia maya seperti media sosial, media online melalui internet
untuk memasarkan produk maupun informasi produk UMKM, sehingga dapat
bersaing di era globalisasi ini.
Persentase UMKM yang dibina/dilatih baru 4%
UKM dan Koperasi aktif masih rendah
UMKM yang telah mengikuti pameran promosi produk baru 1,2%
Koperasi Sehat dengan pengelolaan keuangan yang sehat baru mencapai 33%
Pertumbuhan investasi daerah baru mencapai 18,46%
1.4 Program dan Kegiatan
Dalam menyusun rencana kerja tahun 2018, program dan kegiatan disesuaikan
dengan visi dan misi dari Walikota Tangerang. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah menyesuaikan prioritas dalam mencapai misi Walikota Tangerang.
Prioritas Walikota Tangerang di tahun 2018 yaitu :
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, akuntabel dan transparan didukung
dengan struktur birokrasi yang berintegritas, kompoten dan professional
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing tinggi
3. Mengembangkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan social
demi terwujudnya masyarakat yang berdaya saing di era globalisasi
G
N
A
ER .id
G
N .go
TA ota
TA gk
O n
K ra
H ge
TA an
IN w.t
ER w
M //w
PE tp:
ht
4. Meningkatkan pembangunan sarana perkotaan yang memadai dan berkualitas
5. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
yang bersih, sehat dan nyaman.
Berdasarkan dari ke 5 misi Kota Tangerang tersebut maka Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah merencanakan 9 (sembilan) program yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Program Rutin)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Program Rutin)
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (Program Rutin)
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur (Program Rutin)
5. Program Pengembangan Data/Informasi
6. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
7. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
8. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil
Menengah
9. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi